Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang
|
|
- Adi Herman Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0
2 1 Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Kuranji Padang *Student ** lecturers Popi Nofrita * Rahma Wira Nita., M.Pd, Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd ** Program Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Popi Nofrita ( ), Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji Padang, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, Backgroun of the research by There are of blime teenagers can not adaptation. and social interaction purpose of this research was to deseribe: 1) from personal interaction aspect, 2) from social interaction aspect. This research was to quantitave desereptive study, which population were blime teenagers alamat, there are 40 teenagers. Source of data of this research primer data. It is got from alamat office. Instrument of this research was questionnaire with percantage formula. Result of this study found that generally blime teenagerin self interaction in alamat, in categorized good enough it can be seen from cach variable: 1) self interaction of blime teenagers from personal interaction aspect to criteria good enough, 2) self interaction of blime teenagers from social interaction aspect to criteria good enough. Based on research findings, the researcher give advice to panti officer to help the blime teenagers in personal interaction and social interaction to interaction with more good. Keyword : interaction from blime teenagers Pendahuluan Setiap individu dituntut untuk menguasai keterampilan-keterampilan sosial dalam berinteraksi dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Interaksi ini berawal di lingkungan keluarga dan berlanjut kelingkungan di luar rumah. Oleh karenanya, proses penyesuaian diri sangatlah penting bagi setiap individu sebagai kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Proses penyesuaian diri itu juga bukan merupakan proses yang pendek dan mudah dilalui oleh sebagian orang tua. Menurut Chalhoun dan Acocella (Sobur,2013: 526) Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai interaksi anda yang kontinu dengan diri anda sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia anda. Menurut pandangan mereka ketiga faktor itu secara konstan mempengaruhi anda, hubungan tersebut bersifat timbal balik Kemampuan penyesuaian diri yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu prasyarat yang penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/ mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam menyesuaikan diri baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan maupun masyarakat pada umumnya. Tidak sedikit orang-orang yang mengalami stress atau depresi akibat kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi lingkungan yang ada dan kompleks. Kondisis fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan yang kemungkinan akan berkembang ke proses penyesuaian yang baik atau tidak baik. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitar. 1
3 2 Menurut Fatimah (2006:194) penyesuaian diri dapat diartikan sebagai berikut: 1. Penyesuaian diri yang berarti adaptasi dapat mempertahankan eksistensi, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial. 2. Penyesuaian diri dapat pula diartikan sebagai konformitas yang berarti penyesuaian sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum. 3. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustasifrustasi secara efektif. Penyesuaian diri sulit terwujud karena banyaknya faktor yang mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat terealisasi. Berbicara faktor lingkungan sebagai variabel yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri sudah tentu meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan. Schneiders 1984 (Ali & As rori, 2011:173) juga berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang meliputi: (1) penyesuaian diri sebagai adaptasi, (2) penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas, (3) penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan. Penyesuaian diri dalam bimbingan dan konseling tercakup pada bimbingan pribadi dibidang bimbingan sosial. penyesuaian diri peserta didik yang pindah dari rumah ke asrama atau panti sering mengalami penyesuaian diri dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Sebagai akibatnya hubungan sosial remaja tunanetra dengan teman sebayanya serta di lingkungan panti dan masyarakat tidak terjalin dengan baik. Menurut Sumekar (2009:11) anak berkebutuhan khusus tunanetra adalah anak yang mengalami hambatan akibat dari kelainan/kecacatannya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya sehingga mereka memerlukan bimbingan dan pembinaan berupa usaha-usaha sosialisasi yang dapat mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial dalam masyarakat. Dalam bidang pendidikan luar biasa, anak dengan gangguan penglihatan lebih akrab disebut anak tunanetra. Menurut Somantri (1996:52) Pengertian tunanetra tidak saja mereka yang buta, tetapi mencakup juga mereka yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat di manfaatkan untuk kepentingan hidup sehar-hari, terutama dalam belajar. Jadi, anak-anak dengan kondisi penglihatan yang termasuk Setengah melihat, low vision, atau rabun adalah bagian dari kelompok anak tunanetra. Pada umumnya penyandang cacat mempunyai hambatan dalam mengembangkan dirinya. Hal ini disebabkan karena banyak penyandang cacat yang mengalami permasalahan sosialnya. Kekurangan atau kelainan yang ada pada dirinya terutama langsung maupun tidak langsung dari ketunanetraannya. Kurangnya motivasi, ketakutan menghadapi lingkungan sosial yang lebih luas atau baru, perasaan rendah diri, kurang percaya diri, kurang menerima kondisi diri, malu sikap-sikap masyarakat yang sering kali tidak menguntungkan seperti penolakan, penghinaan, dan tak acuh, ketidak jelasan tuntutan sosial, serta terbatasnya kesempatan bagi anak untuk belajar tentang pola-pola tingkah laku yang diterima, merupakan kecenderungan tunanetra yang dapat mengakibatkan perkembangan sosialnya menjadi terhambat. Kemudian Kosasih (2012:186) menjelaskan bahwa pengalaman sosial anak tunanetra pada usia dini tidak menyenangkan sebagai akibat dari sikap dan perlakuan negatif orang tua dan keluarganya, akan sangat merugikan perkembangan anak tunanetra. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan perkembangan sosial anak tunanetra, sikap serta perlakuan orang tua dan keluarganya harus menjadi perhatian terutama agar penyesuaian diri remaja tunanetra dapat terjalin dengan baik. Dan seterusnya apabila tidak ada perhatian serta dukungan dari orang tua dan keluarga maka remaja tersebut akan berpengaruh
4 3 kepada penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial remaja tunanetra. Adapun Fatimah (2006:207) menyatakan bahwa penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial, yaitu: a. Penyesuaian Pribadi, yaitu kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya. Ia mengatakan sepenuhnya siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada dalam dirinya. Keberhasilan penyesuaian pribadi seseorang ditandai oleh adanya percaya pada potensi dirinya. Sebaliknya, kegagalan penyesuaian pribadi sesorang ditandai oleh adanya, emosi, kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya. b. Penyesuaian sosial, yaitu proses terjadi dari suatu pola kebudayaan dan pola tingkah laku yang sesuai dengan aturan, adat istiadat, nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Pendapat di atas dapat disimpulkan penyesuaian diri remaja tunanetra dapat terjalin dengan baik jika ada hubungan sosial yang baik antara remaja tunanetra dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian ini juga dapat terjalin jika remaja tunanetra merasa optimis dengan kemampuan yang mereka miliki tersebut. Kelainan atau kebutuhan khusus yang dialami oleh remaja tunanetra memang tidak secara otomatis berakibat pada penyimpangan kepribadian atau penyesuaian sosial. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 05 Januari 2016 yaitu peneliti melihat bahwa ada beberapa remaja tunanetra mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri sering menunjukan karakteristik perilaku tersendiri. Perilaku yang muncul antara lain seperti masih ditemukan remaja tunanetra tersebut yang kurang bisa atau sulit untuk melakukan sosialisasi dengan teman sebayanya ketika berada di lingkungan yang baru, masih ada remaja tunanetra yang dikucilkan ketika bergaul dengan teman-teman disekitarnya hal itu dikarenakan karena kondisi fisik dan psikisnya yang tidak sempurna, merasa minder, rasa percaya dirinya semakin berkurang dan belum mampu menjalin hubungan yang baik dilingkungan asrama atau panti. Serta adanya perasaan mengeluh, dan takut akan disisihkan oleh teman-teman di lingkungannya. Remaja tunanetra sering merasa rendah diri, kurang percaya diri, dan kurang dapat menerima kondisi diri yang dialaminya sehingga remaja tersebut susah dalam menyesuaikan dirinya ketika berada dalam lingkungan baru. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dimana mendiskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi apa adanya (Yusuf, 2005: 83) Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang akan menghasilkan data mengenai gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan menggunakan data deskriptif dengan kata-kata dan tindakan dari perilaku yang telah diamati. Penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang saat ini berlaku. Penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendekripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian ini akan mengungkapkan gambaran mengenai penyesuaian diri remaja tunanetra. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai selesai. Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian ini adalah di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji Padang.Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di tempat ini karena berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan adanya remaja tunanetra belum bisa menyesuaikan diri di lingkungan baru yang ia tempati. Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu remaja tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang. Populasi dari penelitian ini sebanyak 40 orang dan sampel penelitian yaitu sebanyak 40 orang dengan semua populasi dijadikan sampel. Untuk
5 4 pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jenis data yang digunakan ialah jenis data interval. Menurut Riduwan (2010:85) data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain, dan mempunyai bobot yang sama. Jadi data yang di intervalkan dalam penelitian ini adalah Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang melalui penelitian. Sumber data yang dalam penelitian ini adalah dari mana data diperoleh atau didapatkan sejalan dengan pendapat Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari remaja tunanetra yang menjadi sampel dan kaitannya dengan penyesuaian diri remaja tunanetra di Kuranji Padang. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan angket penelitian yang telah dijawab responden. 3. Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ke tabel pengolahan. 4. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh, dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan oleh Sugiono (2010: 43) sebagai berikut: P N f 100 Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi n = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa penyesuaian diri remaja tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji Padang dapat diungkapkan sebagai berikut: 1. Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra Dilihat dari Aspek Penyesuaian Pribadi di kuranji Padang. Berdasarkan data yang dikumpukan mengenai penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian pribadi di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang dapat diketahui bahwa penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian pribadi di Kuranji Padang tergolong ke dalam kategori cukup baik. a. Kemampuan untuk Menerima Diri Demi Tercapainya Hubungan yang Harmonis antara Dirinya dan Lingkungan Sekitarnya. Dari hasil pengolahan data dapat disimpukan bahwa penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian pribadi kemampuan untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya berada pada kategori cukup baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah menyesuaikan diri karena kurang menerima dirinya dilingkungan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, menurut Fatimah (2006:206) menjalin hubungan y ang erat dan harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya sangatlah penting pada masa remaja. Suatu hal yang sulit bagi remaja adalah menjauh dan dijauhi oleh temannya. Semaikin mengerti ia akan dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sesuai dengan potensi yang dimilikinya, yang dimana keadaan lingkungan masyarakat tempat individu berada menentukan proses dan pola-pola dalam penyesuaian diri.
6 5 dapat disimpulkan bahwa hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya adalah menjalin hubungan yang erat dengan teman sebaya yang ada di lingkungan sehingga ia mampu berinteraksi sosial, memenuhi tuntutan sosial dengan cara dapat diterima dan memuaskan dirinya ataupun lingkungannya. b. Ia Menyatakan Sepenuhnya Siapa Dirinya Sebenarnya. tunanetra dilihatdari aspek penyesuaian pribadi ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji Padang berada pada kategori cukup baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah dalam menyesuaikan diri apabila ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya. Berdasarkan keterangan di atas maka sesuai dengan pendapat Fatimah (2006:207) bahwa sesorang yang mampu menerima dirinya dalam penyesuaian diri yang positif ia sanggup menerima kelemahan, kekurangan serta kelebihan yang dimilikinya tanpa memikirkan pendapat orang lain. Sesorang yang dapat menerima kelebihan yang ia milikinya ia bebas untuk menolak apa yang tidak sesuai dengan dirinya dan mengakui segala kekurangannya tanpa menyalahkan dirinya sendiri. dapat disimpulkan bahwa sesorang yang mampu menerima dirinya dalam penyesuaian diri yang positif ia sanggup menerima kelemahan, kekurangan serta kelebihan yang dimilikinya tanpa memikirkan pendapat orang lain. Sesorang yang dapat menerima kelebihan yang ia milikinya ia bebas untuk menolak apa yang tidak sesuai dengan dirinya dan mengakui segala kekurangannya tanpa menyalahkan dirinya sendiri. c. Menerima Keadaan Diri. tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian pribadi menerima keadaan diri di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji berada pada kategori kurang baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah menyesuaikan dirinya apila tidak dapat menerima keadaan dirinya. Berdasarkan hal tersebut, menurut Fatimah (2006:207) kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, menerima keadaaan diri, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. dapat disimpulkan bahwa penerima diri adalah kemampuan seseorang individu untuk dapat memiliki suatu pandangan positif mengenai siapa dirinya sebenarnya sesorang dapat menerima keadaan dirinya yang ia alami serta memiliki kesadaran yang penuh terhadap siapa dan apa diri mereka, selain itu dapat pula dapat menghargai diri dan orang lain, serta dapat menerima keadaan emosionalnya seprti depresi, marah, sedih, dan cemas. d. Mampu Bertindak Objektif Sesuai dengan Kondisi dan Potensi Dirinya. tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian pribadi mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dan potensi dirinya di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji berada pada kategori cukup baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah menyesuaikan dirinya karena tidak mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dan potensi dirinya. Berdasarkan hal tersebut, menurut Menurut Supriyo (2008:91) kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. kemampuan seseorang untuk menerima dirinya tentu sesuai dengan potensi kemampuan yang ada pada dirinya, mampu
7 6 menerima dan memahami diri apa adannya dan sanggup menerima kelemahan, kekurangan dan kelebihannya serta mampu menerima dan menilai kenyataan lingkungan diluar dirinya secara objektif sesuai dengan perkembangan dalam penyesuaian diri yang positif. 2. Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra Dilihat dari Aspek Penyesuaian Sosial di Kuranji Padang. Berdasarkan data yang dikumpukan mengenai penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian sosial di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang dapat diketahui bahwa penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian sosial di Kuranji Padang tergolong ke dalam kategori cukup baik. a. Aturan tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian sosial aturan di Kuranji berada pada kategori cukup baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah menyesuaikan dirinya karena kurang dapat mematuhi aturan. Menurut Ali & Asrori (2011:189) konsistensi nilai-nilai dan sikap, aturan, norma, moral dan perilaku masyarakat akan diidentifikasi oleh individu yang berada dalam masyarakat, sehingga akan berpengaruh terhadap proses perkembangan penyesuaian dirinya. dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat tentu kita harus mematuhi segala aturan, perilaku, adat istiadat serta nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Begitupun bagi remaja yang menyesuaikan diri dalam lingkungan baru, tentu kita harus mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati oleh kepala panti tersebut, dan sebaliknya apabila pihak kepala panti yang selalu toleran terhadap remaja tersebut tentu akan menghambat dalam penyesuaian dirinya baik dalam bentuk fisik dan psikologisnya. b. Adat-istiadat tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian sosial adat-istiadat di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji berada pada kategori cukup baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra susah menyesuaikan dirinya karena kurang dapat mematuhi aturan adat-istiadat karena keadaan kondisi yang dialaminya. Menurut Fatimah (2006:207) dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain yang terus menerus dan silih berganti. Dari proses tersebut, timbul satu pola kebudayaan dan pola tingkah laku yang sesuai dengan adat istiadat dengan istilah proses penyesuaian sosial. dapat disimpulkan bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat akan terjadi suatu proses saling mempengaruhi antara masyarakat satu dan yang lainnya baik dari pola tingkah laku, kebiasaan ataupun kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dari proses kebiasaan ini maka akan muncullah sebuah kebudayaan di dalam masyarakat yang memiliki norma dan aturan-aturan tertentu, dan dari pembiasaan ini setiap masyarakat harus bisa melakukan penyesuaian diri terhadap kebiasaan-kebiasaan sosial dilingkungan masyarakat. c. Nilai dan Norma yang Berlaku dalam Masyarakat. tunanetra dilihat dari aspek penyesuaian sosial nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kuranji berada pada kategori baik. Hal ini terjadi karena remaja tunanetra baik dalam beretika dilingkungan masyarakat. Menurut Ali & Asrori (2011:147) nilai, moral, dan sikap, banyak berkaitan dengan substansi kehidupan kelompok sosial tertentu. Sistem nilai, moral, dan sikap individu dalam suatu kelompok sosial sedikit banyak
8 7 dipengaruhi oleh struktur budaya dari kelompok budaya sosial tersebut. Menurut Fatimah (2006:120) nilai adalah patokan-patokan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, misalnya: adat kebiasaan dan sopan santun. Jadi nilai adalah ukuran baik-buruk, bener-salah, boleh-tidak boleh dalam suatu kelompok masyarakat. dapat disimpulkan bahwa nilai adalah patokanpatokan yang ada dalam kehidupan masyarakat, adanya hubungan teman sebaya, norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh dan menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai penyesuaian diri remaja tunanetra di Kuranji Padang.Temuan peneliti ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penyesuaian diri remaja tunanetra dalam aspek penyesuaian pribadi di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang berada pada kategori cukup baik. a. Penyesuaian diri remaja tunanetra di penyesuaian pribadi Kemampuan untuk menerima diri berada pada kategori cukup baik. b. Penyesuaian diri remaja tunanetra di penyesuaian pribadi Ia menyatakan sepenuhnya siap dirinya sebenarnya berada pada kategori cukup baik. c. Penyesuaian diri remaja tunanetra di Kuranji Pdang dilihat dari aspek penyesuaian pribadi Menerima keadaan diri berada pada kategori kurang baik. d. Penyesuaian diri remaja tunanetra di penyesuaian pribadi Mampu bertindak objektif berada pada kategori cukup baik. 2. Penyesuaian diri remaja tunanetra dalam aspek penyesuaian sosial di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji berada pada kategori cukup baik. a. Penyesuaian diri remaja tunanetra di penyesuaian sosial Aturan berada pada kategori cukup baik. b. Penyesuaian diri remaja tunanetra di Kuranji Pdang dilihat dari aspek penyesuaian sosial Adat-istiadat berada pada kategori cukup baik. c. Penyesuaian diri remaja tunanetra di penyesuaian sosial Nilai dan norma berada pada kategori baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, saran peneliti adalah kepada: 1. Remaja Tunanetra, Remaja tunanetra diharapkan agar lebih meningkatkan melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan panti dan teman sebayanya. Terutama bagi remaja tunanetra yang belum bisa menyesuaiakan diri dengan baik, bagi remaja tunanetra yang telah bisa melakukan penyesuaian diri dengan baik diharapkan untuk selalu mempertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. 2. Kepala Panti, diharapkan untuk lebih memberikan perhatiannya kepada remaja tunanetra untuk mengembangkan kemampuan diri remaja tunanetra agar mereka dapat menyesuaikan dirinya dengan baik. 3. Pengelola program studi bimbingan dan konseling agar dapat membekali
9 8 mahasiswa dengan ilmu pengetahuan terkait dengan bagaimana dilihat dari aspek penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial sehingga di lapangan lebih mudah dalam dalam mengentaskan permasalahan remaja dalam penyesuaian dirinya. 4. Peneliti selanjutnya, Bisa diteliti lebih lanjut mengenai penyesuaian diri remaja tunanetra dilihat dari penyesuaian pribadi dan sosialnya serta sebagai pedoman untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Kepustakaan Ali, Mohammad & Asrori, Mohammad Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Fatimah, Enung Psikologi Perkembangan. (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia. Kosasih, E Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya. Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sobur, Alex Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia. Somantri, T, Sutjihati Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Dikdasmes. Sugiono Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sumekar, Ganda Anak Berkebutuhan Khusus. (Cara Membantu Mereka Agar Berhasil dalam Pendidikan Inklusif. Padang: UNP Press. Supriyo Studi Kasis Bimbingan dan Konseling. Semarang: Nieuw Setapak. Yusuf, A, Muri Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press
PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh: Robi Nofendra Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN Fuji Fulanda 1, Ahmad Zaini 2, Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling
Lebih terperinciBENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN
BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh: AHMAT HIDAYAT NPM: 11060060 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh : TRI MULYATI. M 10060129 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciUSAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)
USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fauziah Latif *) Indra Ibrahim **) Ahmad Zaini **) *) Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciPelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung
1 2 Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung By: *Student ** lecturers Fita Nurwahyuni * Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd ** Yasrial
Lebih terperinciPeni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **
1 2 PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PENERAPAN AZAS KERAHASIAAN OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN KONSELING PERORANGAN (Studi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Linggo Sari Baganti) By: * Student ** lectures Peni
Lebih terperinciMeningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT
Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) Rena Afrianti 1, Helma 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL FERA ARDANTI. Z NPM. 10060140 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) PUJA WARER NPM. 10060150 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciPROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:
PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:11060324 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:
1 1 KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By: * Student ** lectures Meri Handayani * Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd ** Citra Imelda Usman,M.Pd.,Kons ** Program Bimbingan
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciKeyword: Self Confidence
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VIII MTsN 1 PESISIR SELATAN Monica Hanna Tasya 1, Rahma Wira Nita 2, Suryadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:
1 UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh: Elvia Erviana * Yarmis Syukur** Rahma Wira Nita ** Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA
BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA 12060164 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciRARA NINGRUM NPM:
0 PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DILIHAT DARI LIFE POSITION DI JORONG PADANG BUNGUR KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: RARA NINGRUM NPM: 11060262 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciDAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
1 DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Oleh Rismayeni* Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT
PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) Radhita Syam Prima Mutiara 1, Helma 2, Joni Adison 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI REMAJA DALAM LINGKUNGAN BARU PADA PERSATUAN WIRID REMAJA MESJID ASSA ADAH AIR MATI KELURAHAN PARAK GADANG TIMUR KOTA PADANG JURNAL
1 PENYESUAIAN DIRI REMAJA DALAM LINGKUNGAN BARU PADA PERSATUAN WIRID REMAJA MESJID ASSA ADAH AIR MATI KELURAHAN PARAK GADANG TIMUR KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Ilmawati 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja, 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG
PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG By: Didi Volanda * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd.,Kons ** Fifi Yasmi, S,Pd, I.,M.Pd ** Program Bimbingan dan Konseling, STKIP
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.
PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG Oleh Yulinar* Fitria Kasih** Nofrita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG Sintya Putri Wulan Dari 1, Yuzarion Zubir 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM. 10060168 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
Lebih terperinciPERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:
PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM: 11060107 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM. 10060036 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciREGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG
1 REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG JURNAL Oleh: ANDI PRIMA KURNIA NPM: 11060064 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 GUNUNG TALANG JURNAL
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 GUNUNG TALANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata-1) Oleh: DIANA HARIYASTI.M
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Desri Afriani * Fitria Kasih **, Rahma Wira Nita ** *) Mahasiswa
Lebih terperinciKeywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude
1 DAMPAK PERILAKU TIDAK ASSERTIVE PESERTA DIDIK DALAM BERINTERAKSI DI KELAS X SMA NEGERI 1 PASAMAN Tia Ayu Putri Aulia 1, Rahma Wira Nita 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciThe Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:
1 The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By: *Student ** lecturers Intan Rahma Pertiwi * Dr. Helma., M.Pd ** Ahmad Zaini., S.Ag.M.Pd**
Lebih terperinciFAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN
FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh: GENDRI ZATION NPM: 11060079 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja berasal dari kata adolescence yang memiliki arti tumbuh untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja ditandai dengan
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH
PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH Isma Fitria 1, Fitria Kasih 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Lebih terperinciPEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*
PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG Oleh : Ismi Auldra Efendi* Asmaiwaty Arief** Nofrita** * Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciOleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH GURU PEMBIMBING DALAM MEMBANTU MENGATASI MASALAH PRIBADI PESERTA DIDIK BROKEN HOME MELALUI KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 11 PADANG Oleh : Novita Sari Fitria Kasih
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT
MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG Oleh: Sefriani Fitria Kasih Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem in this study is
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT
PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN Yola Suci Amanda¹, Ahmad Zaini², Besti Nora Dwi Putri² ¹Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Konsep Diri Kelayan Gangguan Penglihatan Sejak Lahir (Neo-Natal) Dengan Setelah Lahir
Lebih terperinciPENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT
PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Mita Fauzia Afrizal Sano Ahmad Zaini ABSTRACT This study aimed to describe the causes of absenteeism of
Lebih terperinciSTRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL
STRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL Oleh : RIVY ASTRIAWATY NPM. 11060098 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan mental remaja. Banyak remaja yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen
Lebih terperinciKeyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service
PENGGUNAAN REINFORCEMENT OLEH GURU BK DALAM PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS Sofia Devita 1, Fitria Kasih 2, Fuaddillah Putra 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
1 PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL
FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anakanak. Masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciPROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)
PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: Resci Nova Linda*) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciHambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman
Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL
PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Derajat Srata
Lebih terperinciPERMASALAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA DI SLB HIKMAH MIFTAHUL JANNAH PADANG ARTIKEL
1 PERMASALAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA DI SLB HIKMAH MIFTAHUL JANNAH PADANG ARTIKEL Oleh: GIYANA FUJIYANA ALJABAR NPM. 12060108 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciTrisnawati * Indra Ibrahim ** Ahmad Zaini ** *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK
Upaya Guru BK dalam Membantu Penyesuaian Diri Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di SMK N 4 Padang Oleh: Trisnawati * Indra Ibrahim ** Ahmad Zaini ** *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Mahasiswa Bimbingan dan
Lebih terperinciPERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.
1 BAB 1 PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan. Dimulai dari masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua. Pada setiap masa pertumbuhan manusia
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA
PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA Nur Maulida Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email:uunmaulida21@gmail.com
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI TINGKAH LAKU AGRESI REMAJA DI TANAH SIRAH KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG
PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI TINGKAH LAKU AGRESI REMAJA DI TANAH SIRAH KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG Oleh: * Student ** lectures Wike Wulandari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons**
Lebih terperinciPROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI KELAS VII MTsN MODEL PADANG ARTIKEL
PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI KELAS VII MTsN MODEL PADANG ARTIKEL AHMAD ALFIAN NIM. 12060182 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:
0 MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM: 10060099 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciOleh: Fauzan. FitriaKasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
TINGKAT KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK SETELAH MENDAPATKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN (StudiDeskriptifAnalitisPadaSemuaPesertaDidikyang TelahMendapatkanLayananKonselingPerorangan
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA
INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA 09060140 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciJurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 PROFIL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA SISWA DI SMP NEGERI KECAMATAN BATANG KAPAS PESISIR SELATAN
Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 PROFIL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA SISWA DI SMP NEGERI KECAMATAN BATANG KAPAS PESISIR SELATAN Penulis : Mori Dianto Sumber : Jurnal Counseling Care,
Lebih terperinciPROFIL PERKEMBANGAN KONSEP DIRI REMAJA DI KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI PADANG
1 PROFIL PERKEMBANGAN KONSEP DIRI REMAJA DI KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI PADANG By: *Student ** lecturers Yuvenia Rafika Sari * Rahma Wira Nita., M.Pd., Kons ** Citra Imelda Usman., M.Pd., Kons
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciPENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Yuli Yelda 1, Ismarianti 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL
PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL NUR HASNAH NPM: 11060131 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: NELI LISNIATI
Lebih terperinciPROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:
PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh: Novrisa Putria Gusti Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research was motivated by
Lebih terperinciTINGKAT KESEPIAN REMAJA DI PANTI ASUHAN X KOTA PADANG
TINGKAT KESEPIAN REMAJA DI PANTI ASUHAN X KOTA PADANG Dessy Rahmi Utami Riska Ahmad Ifdil Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Padang e-mail: dessyutami85@yahoo.com Info Artikel Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, tidak semua orang berada pada kondisi fisik yang sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan ada
Lebih terperinciPROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL
PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL Oleh : NIKE RESTI 11060117 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciOleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Iponofita Yani Fitria Kasih Rahma
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Penyesuaian Diri 1. Penyesuaian Diri Seorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikandiri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Penelitian yang berkaitan dengan masalah penyesuaian diri sudah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan masalah penyesuaian diri sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Diantaranya dilakukan oleh Oki
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG
IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG Lian Anella 1, Rahma Wira Nita 2, Ryan Hidayat Rafiola 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Silvia Afdalina 1, Rahma Wira Nita 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciIndra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat
Hambatan yang Dialami Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di Sekolah dalam Pemberian Layanan Informasi untuk Menjadi Guru Profesional (Studi terhadap Mahasiwa PLBKS STKIP PGRI
Lebih terperinciJURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN
JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN RAHMITA SONIA NPM: 11060201 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciBENTUK TINGKAH LAKU SALAH SUAI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DILIHAT DARI PENDEKATAN KONSELING SELF (CLIENT CENTERED) DI KELAS VIII MTsN 4 AGAM
1 BENTUK TINGKAH LAKU SALAH SUAI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DILIHAT DARI PENDEKATAN KONSELING SELF (CLIENT CENTERED) DI KELAS VIII MTsN 4 AGAM Sri Yulia Ulfah 1, Rahma Wira Nita 2, Besti Nora Dwi Putri
Lebih terperinciThe Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:
0 The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang By: Nik Arya Finuriha*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir** *Geography Education
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif. Didalamnya mengandung
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA
95 PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA Nur Asri Fitriani 1 Dra. Dharma Setiawaty 2 Drs. Djunaedi, M. Pd 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil penyesuaian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO Astrid Oktaria Audra Siregar 15010113140084 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu kemampuan memahami
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL APRIL YULIANTI NPM. 12060020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL
0 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL LAURA SUKMAWATI NPM: 11060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)
58 Penyesuaian Sosial Siswa Tunarungu PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta) Karina Ulfa Zetira 1 Dra. Atiek Sismiati Subagyo 2 Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi 3 Abstrak
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACK
PERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Rafiqal Sadli * Fitria Kasih** Zulkifli** *Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT
FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: Mira Seplita Sari Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, miraseplita92@gmail.com
Lebih terperinci