TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

Transkripsi

1 TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN By: Irmaiza. H Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was motivation by they are students who have difficulty in achieving their development tasks, The aim of this research that the researcher wanted to know: (1) Learning to conform with peers, (2) Learning to achieve personal freedom (being independent). This research was quantitative descriptive. Sampling was taken using simple random sampling technique, and using sampling fraction to make a proportional sample to be a subject of this research. A sample of this research was 56 respondent and instrument in this research a from of questionaire. Data analyze with percentage. Results found that the level of achievement in development tasks in Elementary students in terms of learning to conform to peers that are in the less accomplished category as much as 40 respondents, and learning to achieve personal freedom (being independent) are in the lessaccomplished category as much as 51 respondents. Keywords:Development Task, Student, Elementary School. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, potensial, bertanggung jawab dan produktif sehat jasmani dan rohani. Selanjutnya pendidikan nasional juga menumbuhkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, serta berorientasi pada masa depan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dibutuhkan peran masyarakat dalam pendidikan baik secara perorangan, kelompok ataupun dalam bentuk lembaga. Peran ini akan lebih efektif karena dapat dinikmati oleh masyarakat itu sendiri. Banyaknya aspek yang dibicarakan dalam membahas masalah perkembangan menyebabkan banyaknya istilah dan konsep yang digunakan.begitu pula banyaknya pandangan dan teori dalam menjelaskan fenomena-fenomena perkembangan peserta didik yang membuat semakin kayanya pengetahuan tentang perkembangan peserta didik. Tugas perkembangan peserta didik bertujuan untuk menunjang keberhasilan individu dalam hidup maka sejak kecil anak perlu menguasai berbagai kemampuan terutama kemampuan untuk belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan belajar mandiri). Menurut Havighurst (Yusuf, 2012: 15) tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah adalah: a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya. d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin. e. Belajar keterampilan dasar membaca, menulis, dan menghitung. f. Belajar mengembangkan konsep seharihari. g. Mengembangkan kata hati. h. Belajar mencapai kebebasan pribadi (bersikap mandiri). i. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial. Berdasarkan pengamatan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

2 tanggal 24 September 2014 jam WIB tentang tugas perkembangan peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman peneliti melihat adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangan di SD Negeri 28 tersebut diantaranya: peserta didik yang ingin menang sendiri, peserta didik yang mudah marah, peserta didik yang cenderung cepat bosan, misalnya: ia sering sekali mengalihkan perhatiannya ke berbagai objek lain di kelas, peserta didik yang kurang mendapatkan motivasi dalam belajar, peserta didik yang cenderung tidak bisa duduk diam, suka mencela temannya seperti: teman yang kulitnya hitam dipanggil black, berbadan kecil dipanggil pendek, sehingga menyebut nama orangtua temannya, peserta didik yang tidak mau bertanya untuk hal yang tidak diketahui dalam belajar, peserta didik yang suka berkata kotor, peserta didik yang kurang perhatian saat belajar, peserta didik yang suka menunda-nunda tugas dan mengulur waktu, peserta didik yang menarik diri dari lingkungan, pekerjaan rumah (PR) peserta didik yang masih dikerjakan oleh orangtua, dan peserta didik yang tidak mau bergaul dengan teman sebaya. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tanggal 24 September 2014 tepat pada jam WIB terhadap salah seorang guru mata pelajaran kelas IV dan V yang menjabat juga sebagai wali kelas di sekolah tersebut, peneliti memperoleh informasi bahwa masih ada peserta didik yang bermasalah pada tugas perkembangan yang dirasakan oleh wali kelas, salah satunya peserta didik yang masih belum bisa mandiri dalam mengerjakan latihan sekolah dan tugas sekolah. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang: Profil Pencapaian Tugas Perkembangan Peserta Didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada: menyesuaikan diri dengan teman sebaya di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. mandiri) di SD Negeri 28 Batang Anai Berkaitan dengan judul penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Kemampuan menyesuaikan diri dengan teman sebaya di SD Negeri 28 Batang Anai 2. Kemampuan mencapai kebebasan pribadi (bersikap mandiri) di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu: Bagaimana profil pencapaian tugas perkembangan peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman? Metode Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif. Menurut Lufri (2007: 56) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi, dengan kata lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi, sedangkan menurut Iskandar (2009: 61) penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa menghubungkan antara variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan yang didasari dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagai mana adanya tanpa bermaksud mengkomparasikan.yusuf (2005: 83) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara sistematis yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan. Maka penelitian ini akan mengungkapkan data mengenai profil didik

3 di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 April Peneliti memilih tempat di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman karena pada saat melakukan pengamatan di Sekolah Dasar tersebut, peneliti menemukan masih adanya peserta didik yang belum mampu mencapai tugas perkembangan sebagai peserta didik usia Sekolah Dasar serta peneliti ingin mengetahui profil pencapaian tugas perkembangan peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu kelas IV dan kelas V, kelas IV yang terdiri dari (IVA, dan IVB), sedangkan kelas V yang terdiri dari (VA, dan VB). Populasi dari penelitian ini sebanyak 126 peserta didik dan sampel penelitian sebanyak 56 responden, agar pengambilan sampel sebanding, peneliti menggunakan rumus sampling fraction. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2012: 9) menyatakan bahwa Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Sementara itu Hasan (2003: 34) menjelaskan bahwa Data interval adalah data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama. Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu angket. Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur 1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan profil pencapaian tugas perkembangan peserta didik sekolah dasar. 2. Membuat kisi-kisi instrumen. 3. Menyusun atau merumuskan item. 4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan Skala Likert. Peneliti menggunakan 5 alternatif jawaban yang telah disediakan dalam penelitian ini yaitu sangat tercapai, tercapai, kurang tercapai, tidak tercapai, dan sangat tidak tercapai. 5. Angket di judge oleh 3 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar). 6. Melakukan uji coba angket kepada 30 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah-langkah a) Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian. b) Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan penelitian yang telah dijawab responden. c) Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ke tabel pengolahan. d) Perumusan kriterium sturgess Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003: 38) mengemukakan untuk mencari interval skor menggunakan rumus sebagai berikut: i = Skor Tertinggi-Skor Terendah Alternatif jawaban e) Menghitung masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010: 43) f P = x100 N Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap f) Menghitung tingkat capaian responden (TCR). Untuk interval persentase ketercapaian responden menjawab item yang menggambarkan tingkat didik yang merupakan kelanjutan rumus sebelumnya dari kriterium Sturgess. Pada kali ini peneliti menggunakan rumus skor yang diperoleh TCR = x 100 Skor ideal tertinggi

4 Hasil dan Pembahasan menyesuaikan diri dengan teman sebaya. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai profil didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman berada pada kategori kurang tercapai sebanyak 42 responden (75,00%). Gambaran tugas perkembangan peserta didik menunjukan rekapitulasi hasil penelitian capaian responden yaitu dari 56 responden yang diteliti ada 40 responden yang berada pada kategori kurang tercapai. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pencapaian tugas perkembangan peserta didik dilihat dari belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya tergolong pada kategori kurang tercapai, hal ini juga ditemukan peneliti seperti peserta didik yang kurang mampu menjalin hubungan sosial dan menyesuaikan diri dengan kelompok dan teman seusianya dalam berbagai aktivitas yang ada di sekolah. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik akan mempelajari bagaimana keterampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomasi dengan orang lain, baik teman maupun orang yang tidak dikenal sehingga sikap mereka terhadap orang lain menyenangkan. Biasanya orang yang berhasil meletakkan penyesuaian sosialnya akan mempunyai sikap sosial yang menyenangkan, seperti kesediaan untuk membantu orang lain, meski mereka mengalami kesulitan. Mereka tidak terikat pada diri sendiri menurut Hurlock (2005: 287). Daradjat (Asrori, 2009: 13) menjelaskan bahwa penyesuaian yang baik diperoleh peserta didik melalui proses belajar yang tidak terjadi dengan sendirinya. Manakala terjadi hubungan yang kurang lancar dengan teman, maka akan mendapatkan tekanan batin serta akan mendapatkan hambatan-hambatan di dalam melakukan tugas-tugasnya. mandiri). Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai profil didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman berada pada kategori kurang tercapai sebanyak 50 responden (89,29%). Gambaran tugas perkembangan peserta didik menunjukan rekapitulasi hasil penelitian capaian responden yaitu dari 56 responden yang diteliti terdapat 51 responden yang berada pada kategori kurang tercapai. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pencapaian tugas perkembangan peserta didik dilihat dari belajar mencapai kebebasan pribadi (bersikap mandiri) tergolong pada kategori kurang tercapai, hal ini juga ditemukan peneliti seperti pekerjaan rumah (PR) yang dikerjakan oleh orangtua dan kakaknya, peserta didik yang suka menunda-nunda tugas dan mengulur waktu. Berdasarkan hal tersebut, menurut Desmita (2011: 185) kemandirian itu sangat penting untuk kelangsungan hidup, sedangkan kemandirian adalah aspek kepribadian yang harus dicapai dalam diri individu pada proses perkembangan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dan mencapai kesuksesan hidup, yang ditunjukan dengan sikap bertindak bebas penuh dengan percaya diri, ulet, berinisiatif atau menghasilkan ide, bertanggung jawab atas tindakan dan tugas yang diberikan, bersikap kreatif, serta adanya pengendalian diri serta kemantapan diri tanpa takut gagal dan bergantung pada orang lain. Kemandirian muncul dan berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang menuntut suatu tingkat kepercayaan diri. Hasil di atas menjelaskan belajar mandiri) masih berada pada kategori kurang tercapai karena masih ada dijumpai peserta didik yang menundanunda tugas dan mengulur waktu, serta pekerjaan rumah (PR) yang dikerjakan oleh orangtua dan kakaknya.peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam mandiri) peserta didik. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan mengenai profil pencapaian tugas perkembangan peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai

5 Temuan penelitian ini dapat disimpulkan peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya berada pada kategori kurang tercapai. peserta didik di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari belajar mencapai kebebasan pribadi (bersikap mandiri) berada pada kategori kurang tercapai. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Peserta didik SD Diharapkan peserta didik lebih mampu dalam memperhatikan dan mencapai tugas perkembangan pada seusianya, karena kalau tidak tercapai dengan baik maka akan dapat mempengaruhi perkembangan selanjutnya. 2. Keluarga Diharapkan agar dapat memahami perkembangan peserta didik dan mendampingi peserta didik dalam pencapaian tugas perkembangannya sekaligus memberikan dorongan serta bimbingan terhadap peserta didik agar tercapainya tugas perkembangan yang baik. 3. Masyarakat Diharapkan masyarakat dapat menjalin hubungan sosial dan mengembangkan kehidupan bermoral dan memberikan contoh yang positif terhadap peserta didik agar tidak adanya pandangan buruk antara satu dengan yang lainya. 4. Pengelola program studi Diharapkan kepada pengelola program studi bimbingan dan konseling agar dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengaplikasikan ilmu di lapangan dan masukan dalam mengembangkan mata kuliah yang berhubungan dengan perkembangan peserta didik dan agar dapat memberikan amanah terhadap mahasiswa PPLBKS untuk melakukan PL di SD Negeri 28 Batang Anai 5. Peneliti Agar bisa menjadi bahan masukan dan menambah wawasan peneliti tentang tugas perkembangan peserta didik Sekolah Dasar, dan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik Sekolah Dasar. 6. Peneliti selanjutnya Agar menghasilkan model pelayanan yang mampu meningkatkan pencapaian tugas perkembangan peserta didik Sekolah Dasar. Kepustakaan Asrori, Ahmad. (2009). Hubungan kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas VIII program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta. Laporan Penelitian. USM. Desmita.(2011). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja Posdakarya. Hasan, M Iqbal. (2003). Pokok -pokok materi statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara. Hurloch, Elizabeth B. (2005). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga. Iskandar.(2009). Metedologi penelitian pendidikan dan sosial (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta: GP Press. Lufri.(2007). Kiat memahami dan melakukan penelitian. Padang: UNP Press. Mangkuatmodjo, Soegyarto. (2003). Pengantar statistik. Jakarta: Reneka Cipta. Riduwan.(2012). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian 1. Bandung: Alfabeta. Sudijono, Anas. (2010). Pengantar statistic pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yusuf, A Muri. (2005). Metodologi penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, LN Syamsu. (2012). Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.