METODE NUMERIK 2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN. Buku : Metode Numerik untuk Teknik Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale

dokumen-dokumen yang mirip
Pendekatan dan Kesalahan

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

Metode Numerik, Sistim Angka, dan Kesalahan

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

BAB 1 PENDAHULUAN. Metode Numerik

Pengantar Metode Numerik

Definisi Metode Numerik

Metode Numerik Analisa Galat & Deret Taylor. Teknik Informatika-Unitomo Anik Vega Vitianingsih

Konsep Dasar Perhitungan Numerik

METODE NUMERIK. MODUL 1 Galat dalam Komputasi Numerik 1. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 年 09 月 21 日 ( 日 )

Kekeliruan Dalam Komputasi Saintifik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BANK SOAL METODE KOMPUTASI

Konsep Deret & Jenis-jenis Galat

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Ilustrasi Persoalan Matematika

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 10 Maret 2010

DeretTaylor dananalisisgalat

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

Metode Numerik (Pendahuluan) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

Catatan Kuliah Analisis Numerik Pertemuan 1 : 10 Februari 2015 Sri Istiyarti Uswatun Chasanah G Oleh : Dr.Ir.Sri Nurdiati, M.

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

Analisa Numerik. Teknik Sipil. 1.1 Deret Taylor, Teorema Taylor dan Teorema Nilai Tengah. 3x 2 x 3 + 2x 2 x + 1, f (n) (c) = n!

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

p2(x)

Bab 5. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif

STEI Institut Teknologi Bandung

Minggu 11. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

METODA NUMERIK (3 SKS)

ANALISIS PENGUKURAN. Gambar 1 Pengukuran dan ralat: g = (9.801 ± 0.002) m/s 2

1) Untuk menentukan ketepatan (accuracy) hasil penghitungan numerik. 2) Untuk membuat kriteria stop pada

KESALAHAN DAN KEAKURATAN

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V BILANGAN PECAHAN

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

BAB III DAN DASAR-DASAR MATEMATIKA. FTI-Universitas Yarsi

BAB II LANDASAN TEORI

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

Kompetensi Umum. Overview Mata Kuliah ANALISIS NUMERIK Pustaka atau Referensi

Ujian Tengah Semester

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENGAKARAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

Dalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10.

GALAT DALAM KOMPUTASI NUMERIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

Metode Numerik: 3 SKS

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

Dasar Logika Matematika

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Laporan Praktikum 1. I Made Yoga Emma Prasetya (G ) 25 Februari 2016

Procedure Division (cont.)

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL II ARITMATIKA BINER

BESARAN DAN PENGUKURAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM. dengan rumus rumus aljabar yang sudah baku atau lazim.

Konsep Metode Numerik. Workshop Metode Numerik Ahmad Zainudin, S.ST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER

PERSAMAAN NON LINIER. Pengantar dan permasalahan persamaan Non-Linier. Sumarni Adi S1 Teknik Informatika STMIK AmikomYogyakarta 2014

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Modul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

Dasar Logika Matematika

Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika

IMPLEMENTASI MODEL NUMERIK DALAM PEMODELAN

Kompetensi Umum. Pustaka atau Referensi JADWAL KELAS 9/17/2011 ANALISIS NUMERIK Budiaman. Kalender Akademik Semester Gasal

Bab. Bilangan Bulat. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

Bab 2 LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Analisis Numerik Integral Lipat Dua Fungsi Trigonometri Menggunakan Metode Romberg

MODUL 2 DATA BESARAN LISTRIK & KETIDAKPASTIAN

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

FUNGSI MATEMATIKA. Beberapa Fungsi Matematika yang terdapat pada Microsoft Excel, diantaranya sebagai berikut.

GALAT DALAM KOMPUTASI NUMERIK

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

Transkripsi:

METODE NUMERIK 2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN Buku : Metode Numerik untuk Teknik Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale

Pengantar Pendekatan dan Kesalahan Angka Signifikan (Penting) Akurasi dan Presisi Definisi Kesalahan Kesalahan Pembulatan Kesalahan Pemotongan Kesalahan Numerik Total (Kekeliruan, Kesalahan Formulasi, dan Ketidakpastian Data)

Pengantar T. Numerik Solusi analitis yg pasti T. Numerik Melibatkan aproksimasi? T. Numerik Ada kesalahan/tdk cocok Kesalahan karena aproksimasi Pertanyaan: Sampai berapa besar kesalahan itu dapat ditolerir?

1. Angka Penting adalah bilangan yang diperoleh melalui pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir. Aturan: 1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. 2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah. 3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting. 4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting. 5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.

Contoh angka penting No Angka Jumlah Angka Penting Menurut aturan 1 2 3 4 5 6 2356 250 3000 303 0,020 2,00 4 2 4 3 2 3 Nomor 1 Nomor 2 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5

Angka Penting Fungsi Angka penting pada Metode Numerik Angka penting akan memberikan kriteria untuk merinci seberapa keyakinan kita mengenai hasil pendekatan dalam metode numerik Angka penting memberikan pengabaian dari angka signifikan sisa untuk besaran-besaran yang spesifik yang tidak bisa dinyatakan secara eksak karena jumlah digit yang terbatas (kesalahan pembulatan/round-off-error)

2. Akurasi dan Presisi akurasi adalah tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya. Kepresisian adalah sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan hasil yang sama. Sebuah sistem pengukuran dapat akurat dan tepat, atau akurat tetapi tidak tepat, atau tepat tetapi tidak akurat atau tidak tepat dan tidak akurat.

Akurasi Akurasi menggambarkan kedekatan panah panah dengan pusat sasaran. Panah yang menancap lebih dekat dengan pusat sasaran dianggap lebih akurat. Semakin dekat sistem pengukuran terhadap nilai yang diterima, sistem dianggap lebih akurat.

Presisi presisi adalah ukuran kedekatan dari masingmasing anak panah dalam kumpulan tersebut. Semakin menyempit kumpulan anak panah tersebut, sistim dianggap semakin presisi.

Mengapa harus mengenal akurasi dan presisi? Kesalahan mewakili dua hal yaitu tidak akurat dan tidak presisi dari ramalan yang dilakukan

3. Definisi Kesalahan Mengapa memperlajari Kesalahan? Metode numerik adalah cara penyelesaian matematika yang dilakukan dengan cara pengulangan atau iterasi, (terus menerus dan berulang ulang) tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan).

Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan 1. Bawaan data 2. Pembulatan (rounding): Kesalahan ini terjadi akibat penentuan jumlah angka di belakang koma. Contoh : bilangan 0.6123467 sebanyak 7 digit, menjadi 0.612347 sebanyak 6 digit karena pembatasan alokasi digit bilangan. 3. Pemotongan (chopping): Kesalahan oleh proses ini timbul pada angka pecahan, yang nilai diambil sebagai angka pecahan yang dinormalisir. Contoh : 0.6666666... menjadi 0.66.

Macam Kesalahan Kesalahan Mutlak/absolut perbedaan numerik nilai sesungguhnya terhadap nilaii pendekatan yang diberikan, atau yang diperoleh dari hasil perhitungan atau pengukuran. Rumus: Kesalahan (Error) = Nilai Eksak - Nilai Perkiraan E = P - P* dimana: E : Kesalahan Absolut P : Nilai eksak P* : Nilai Perkiraan

Macam Kesalahan Cont Kesalahan Relatif kesalahan mutlak dibandingkan dengan terhadap nilai eksak yang terjadi dimana: e : Kesalahan relatif terhadap nilai eksak E : Kesalahan Absolut P : Nilai eksak P* : Nilai Perkiraan

Menormalisari Kesalahan

Menormalisai kesalahan-cont

Menormalisai kesalahan-cont

Definisi Kesalahan Kalau hubungan ( εa < εs ) dipegang, hasil kita anggap berada dlm tingkat praspesifikasi yang dapat diterima εs (Scarborough, 1966) Jk kriteria di atas bs diterima, maka dapat menjamin bhw hasilnya adalah betul hingga sekurang-kurangnya n angka signifikan. εs = ( 0,5 x 10 2-n ) %

Kesalahan Pembulatan Berasal dari kenyataan bahwa komputer hanya menyimpan sejumlah tertentu angka signifikan selama kalkulasi Misalnya: Bila dia menyimpan 7 angka signifikan maka sebagai = 3,141592, dgn mengabaikan suku2 yg dikalikan dlm kesalahan pembulatan: E = 0,00000065 Kelemahan pembulatan di atas ia mengabaikan suku-suku sisa dalam menyatakan desimal lengkap. Jika dibulatkan = 3,141593 karena angka ke-8 adalah 6, maka kesalahan pembulatan berkurang menjadi: E = 0,00000035 Untuk membulatkan bilangan sesuai dengan aturan pembulatan dari syarat di atas Menambah biaya komputasi & akibatnya beberapa mesin memakai chopping (mengambil suku2 sisa dalam menyatakan desimal lengkap) sederhana. Pendekatan ini bs diterima dengan asumsi bhw jumlah angka signifikan pd kebanyakan komputer cukup besar, hingga kesalahan pembulatan berdasarkan permotongan biasanya diabaikan. Aturan pembulatan

Latihan Bulatkan bilangan-bilangan berikut menjadi bilangan dengan dua tempat desimal. 48,21416 2,3742 52,275