PERBEDAAN SIFAT KOSET DAN KOSET SMARANDACHE TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

1 P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

IDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

STRUKTUR ALJABAR: RING

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 FUNGSI

Produk Cartesius Semipgrup Smarandache

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

MENENTUKAN NILPOTENT ORDE 4 PADA MATRIKS SINGULAR MENGGUNAKAN TEOREMA CAYLEY HAMILTON TUGAS AKHIR

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. pengujian struktur aljabar, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

BAB 3 FUNGSI. f : x y

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

DERET KOMPOSISI DARI SUATU MODUL

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

FUNGSI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

BAB 3 STRUKTUR ALJABAR DAN CONTOH

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

Materi Kuliah Matematika Komputasi FUNGSI

Diktat Kuliah. Oleh:

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

BAB 2 KONSEP DASAR 2.1 HIMPUNAN DAN FUNGSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT-SIFAT LANJUT NEUTROSOFIK MODUL. Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275

R-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

GRUP HINGGA NILPOTENT. Patma dan Hery Susanto Universitas Negeri Malang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

Oleh : Winda Aprianti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

SUBGRUP C-NORMAL DAN SUBRING H R -MAX

Fungsi. Hidayati Rais, S.Pd.,M.Si. October 26, Program Studi Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko. Rollback Malaria :)

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING

Uraian Singkat Himpunan

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

IDEAL FUZZY NEAR-RING. Saman Abdurrahman, Na imah Hijriati, Thresye

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

KONSTRUKSI HOMOMORFISMA PADA GRUP BERHINGGA

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

BAB 2 LANDASAN TEORI

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

Jurusan Pendidikan Matematika

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

Restia Sarasworo Citra 1, Suryoto 2. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

GRUP NON-ABELIAN YANG ABELIAN SECARA GRAFIS SKRIPSI

AUTOMORFISMA GRAF WARNA CAYLEY YANG DIBANGUN OLEH SUATU GRUPOID. Bety Dian Kristina Ningrum 1 dan Bambang Irawanto 2

1 P E N D A H U L U A N

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

Semigrup Legal Dan Beberapa Sifatnya

Saman Abdurrahman. Universitas Lambung Mangkurat,

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

PENDAHULUAN. 1. Himpunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Antonius C. Prihandoko

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Transkripsi:

ERBEDAAN SIFAT KOSET DAN KOSET SMARANDACE TUGAS AKIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika oleh : NIKI OKTAFIANA 00087 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU EKANBARU 00

ERBEDAAN SIFAT KOSET DAN KOSET SMARANDACE NIKI OKTAFIANA NIM: 00087 Tanggal Sidang: 9 Juni 00 eriode Wisuda: Oktober 00 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl R Soebrantas No ekanbaru ABSTRAK engertian koset Smarandache didasarkan pada pengertian dari semigrup Smarandache Semigrup Smarandache didefinisikan sebagai suatu semigrup A yang jika proper subset nya merupakan grup Koset Smarandache adalah suatu himpunan A yang merupakan semigrup Smarandache memiliki proper subset di mana proper subset tersebut merupakan grup terhadap A a A koset Smarandachenya adalah operasi yang sama terhadap A maka untuk setiap a ha / h dan a ah/ h Bentuk koset Smarandache sama dengan koset pada aljabar abstrak Namun kedua koset tersebut memiliki perbadaan sifat Dari pembahasan diperoleh perbedaan sifatnya yaitu pada koset Smarandache tidak terdapat tidak terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dalam pada semigrup Smarandache A Sedangkan pada koset pada aljabar abstrak terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dalam G Kata Kunci: Korespondensi Satu-satu Koset Smarandache Semigrup Smarandache

DIFFERENT BETWEEN COSET AND SMARANDACE COSET CARACTERISTIC NIKI OKTAFIANA NIM: 00087 Date of Final Exam: June 9 th 00 Graduation Ceremony riod: October 00 Mathematic Departement Faculty of Sciences and Technology State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau Jl R Soebrantas No ekanbaru ABSTRACT Smarandache coset are based on with the Smarandache semigroup Smarandache semigroup is defined to be a semigroup A such that a proper subset of A is a group Definition of Smarandache coset is an A set which is Smarandache Semigroup has a proper subset A where proper subset is group to the same operation of A So that for each a A The coset Smarandache is a ha / h and a ah / h Smarandache coset is same with abstract algebraic coset Althought both of the coset has different characteristic Based of description the resulting different characteristic that the does not have one to one correspondence between two cosets in on Smarandache semigroup A While abstract algebraic coset has one to one correcpondence between two right cosets in G Keywords: One to one Correspondence Smarandache Coset Smarandache Semigroup

DAFTAR ISI alaman LEMBAR ERSETUJUAN ii LEMBAR ENGESAAAN LEMBAR AK ATAS KELAYAAN INTELEKTUAL LEMBAR ERNYATAAN LEMBAR ERSEMBAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA ENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG iii iv v vi viii ix x xii xiv xv xvi BAB I ENDAULUAN Latar Belakang I- Rumusan Masalah I- Batasan Masalah I- Tujuan enulisan I- Sistematika enulisan I- BAB II LANDASAN TEORI impunan II- emetaan II- Operasi Biner II-8 Grup II- BAB III METODOLOGI ENELITIAN BAB IV ANALISA DAN EMBAASAN Subgrup IV-

Koset IV- Sifat Koset IV- Semigrup Smarandache IV- Koset Smarandache IV-7 Sifat Koset Smarandache IV-9 7 erbedaan Sifat Koset dan Koset Smarandache IV- BAB V ENUTU Kesimpulan V- Saran V- DAFTAR USTAKA DAFTAR RIWAYAT IDU

BAB I ENDAULUAN Latar Belakang Aljabar (Algebra) pertama kali diperkenalkan oleh Al Khawarizmi yang merupakan seorang ilmuan jenius pada masa keemasan Baghdad Karyanya Kitab Aljabr Wal Muqabalah (engutuhan Kembali dan embandingan) merupakan pertama kalinya dalam sejarah di mana istilah aljabar muncul dalam konteks disiplin ilmu Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal tersebut Karangan itu sangat populer di negara-negara barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia Bahasan yang banyak dibahas oleh ilmuwan barat dari karangan Al-Khawarizmi adalah tentang persamaan kuadrat Aljabar telah digunakan oleh matematikawan sejak beberapa ribu tahun yang lalu Sejarah mencatat penggunaan aljabar telah dilakukan bangsa Mesopotamia pada 00 tahun yang lalu dan telah mengalami berbagai perkembangannya hingga saat ini Di aljabar kita tidak bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan menggunakan simbol variabel dan elemen-elemen himpunan Sebagai contohnya yaitu operasi penambahan dan perkalian yang dipandang sebagai operasi secara umum dan definisi ini menuju pada struktur bilangan seperti yang terdapat pada grup subgrup koset dan masih banyak lagi Sekarang ini istilah aljabar mempunyai makna lebih luas daripada sekedar aljabar elementer yang sering kita dengar Aljabar lain yang dimaksud antara lain yaitu meliputi aljabar abstrak aljabar linier dan sebagainya al yang menarik dari pembagian aljabar ini adalah mengenai aljabar abstrak yang juga dikenal dengan aljabar moderen Aljabar abstrak merupakan ilmu aljabar yang mempelajari tentang struktur aljabar semacam grup ring median dan masih banyak lagi engembangan ilmu aljabar salah satunya terdapat pada jurnal yang ditulis oleh Raul adilla pada tahun 999 tentang sturuktur Aljabar Smarandache Raul melanjutkan penelitian terdahulu yang ditulis oleh Florentin Smarandache yang I-

dikenal dengan judul Special Algebraic Structure Dalam penelitiannya adilla menjelaskan mengenai konsep struktur aljabar Smarandache yang sebagian besarnya tentang asosiatif operasi biner Berdasarkan konsep struktur aljabar Smarandache yang ditulis oleh Raul adilla selanjutnya WBVasantha Kandasamy kemudian memperkenalkan tentang koset Smarandache Sifat koset Smarandache yang dijelaskan di dalam jurnal tersebut memiliki perbedaan dengan sifat koset dalam struktur aljabar abstrak Berdasarkan hal tersebut penelitin tertarik untuk mengangkat permasalahan mengenai sifat yang menbedakan antara koset dengan koset Smarandache dalam bentuk skripsi dengan judul erbedaan Sifat Koset dan Koset Smarandache Rumusan Masalah Berdasarkan paparan dari latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah mengenai konsep koset Smarandache dan menentukan perbedaan sifat koset dengan koset Smarandache Batasan Masalah ermasalahan yang dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada konsep koset Smarandache dan penentuan perbedaan sifat koset dengan koset Smarandache Tujuan enulisan Tujuan dari penulisan ini antara lain adalah : engenalan tentang konsep dari koset Smarandache Menentukan perbedaan sifat koset dengan koset Smarandache Sistematika enulisan Sistematika dalam pembuatan tulisan ini mencakup bab yaitu : I-

Bab I endahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah rumusan masalah tujuan dan sistematika penulisan Bab II Landasan Teori Bab ini berisikan tentang teori-teori metode atau teorema yang digunakan dalam penulisan Bab III Metode enelitian Bab ini berisikan tentang cara-cara atau langkah-langkah dalam memperkenalkan konsep koset Smarandache dan menentukan perbedaan sifat koset dengan koset Smarandache Bab IV embahasan dan Analisa Bab ini berisikan tentang penyelesaian dalam menentukan perbedaan sifat koset Smarandache Bab V enutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran I-

BAB II LANDASAN TEORI Bab II berisikan penjabaran tentang beberapa landasan teori yang akan digunakan dan sangat membantu sekali dalam penjelasan pada bab berikutnya Adapun landasan teori yang digunakan dalam penulisan ini berisi tentang konsepkonsep dasar dalam struktur aljabar seperti definisi himpunan definisi operasi biner definisi tentang teori-teori dalam grup dan beberapa lainnya yang disertai dengan beberapa contoh yang sebagian besar diambil dari buku karangan Soeharti Soebagio dan Sukirman yang berjudul Struktur Aljabar impunan impunan (set) adalah kumpulan objek-objek (elemen unsur atau anggota ) yang mempunyai sifat tertentu dan didefinisikan dengan jelas Objek dalam himpunan disebut elemen himpunan unsur himpunan atau anggota himpunan Untuk menyatakan himpunan digunakan huruf besar (huruf kapital) seperti A B C sedangkan anggota himpunan dinyatakan dengan huruf kecil a b c Misalkan S adalah kumpulan dari objek-objek maka objek-objek dari S disebut elemen-elemen (anggota-anggota) dari S Objek-objek dari S harus didefinisikan dengan jelas artinya jika ditunjuk suatu objek tertentu maka objek tersebut dapat dengan jelas ditentukan apakah sebagai elemen dari S atau bukan elemen dari S dan tidak sekaligus sebagai elemen S Untuk menyatakan bahwa suatu objek merupakan suatu anggota himpunan misalnya a adalah elemen S dapat ditulis sebaliknya yaitu a bukan elemen S dapat ditulis a S a S Untuk menyatakan Contoh ) impunan bilangan bulat : B - - 0 ) impunan tujuh bilangan asli pertama: A 7 II-

) impunan empat bilangan genap positif pertama: B 8 0 ) R a b a b c a c ) C a a a ) K 7) Misalkan: A 0 R a b a b c a c U Maka elemen-elemen dari himpunan-himpunan tersebut adalah : a A c a b c R e d R b U d R f B Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) impunan S disebut himpunan bagian (subset) dari T jika dan hanya jika setiap anggota dari S menjadi anggota dari T yang dinotasikan dengan S T Apabila S T dan T S maka S T Contoh A dan B maka A B Beberapa operasi dalam himpunan : A B x S x A atau x B A B x S x A dan x B A B x S x A dan x B A B ( A B) ( A B) A c x S x A A B ( x y) x A dan y B Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) impunan A disebut himpunan sejati (proper subset) dari himpunan B jika dan hanya jika setiap II-

anggota A menjadi anggota B dan paling sedikit satu anggota B tidak menjadi anggota A roper subset dilambangkan dengan " " Dari dua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya setiap proper subset adalah subset dan setiap subset belum tentu proper subset Contoh S 789 T 789 dan U 789 maka S T dan T U tetapi T U enjabaran selanjutnya akan dibahas tentang pemetaan emetaan merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam matematika emetaan mendefinisikan hubungan antara satu himpunan dengan himpunan yang lain emetaan impunan S dan T adalah himpunan yang tidak kosong Suatu cara atau aturan yang memasangkan setiap elemen dari himpunan S dengan tepat satu elemen pada himpunan T disebut pemetaan dari himpunan S ke himpunan T Aturan yang mengaitkan tersebut diberi simbol f sehingga dapat dikatakan bahwa f adalah pemetaan dari S ke T dan dilambangkan sebagai : f : S T atau S f T dibaca fungsi f dari S ke T atau f adalah pemetaan dari S ke T impunan S disebut daerah asal (domain) dari f dan himpunan T disebut daerah kawan (kodomain) dari pemetaan f Apabila s suatu elemen tertentu dari S maka hanya ada tepat satu elemen t T yang merupakan pasangan dari s S oleh pemetaan f tersebut Selanjutnya dikatakan bahwa t adalah peta atau bayangan dari s oleh f dan ditulis t f (s) Semua elemen dari S harus mempunyai peta atau bayangan dalam T dan sebaliknya tidak perlu setiap elemen dari T merupakan peta dari elemen S impunan semua elemen T yang merupakan peta dari elemen-elemen S II-

disebut daerah hasil atau jelajah (range) dari pemetaan f yang dinyatakan dengan f(s) sehingga : f ( S) t T t f ( s) s S f ( s) T s S dapat dikatakan juga bahwa f ( S) T Contoh Misalkan S 0 dan T a b c d emetaan g : S T didefinisikan seperti pada gambar di bawah ini 0 g a b c d S Gambar Diagram panah pemetaan T g : S T Daerah hasil pemetaan g adalah a b c d Jika A 0 maka g ( A) a b c erhatikan bahwa g ( 0) a Dikatakan bahwa b adalah peta atau bayangan dari oleh pemetaan g Dikatakan pula bahwa adalah prapeta (bayangan invers) dari b oleh pemetaan g dan ditulis g ( b) Selanjutnya dapat diperiksa bahwa g ( a) 0 g ( c) dan g ( d) serta g ( a b c ) 0 Misalkan g : S T adalah suatu pemetaan jika t T maka himpunan semua elemen dari S yang dipetakan ke t di sebut prapeta dari t oleh f dan dinyatakan dengan lambang f ( t ) Sehingga f ( t) x S f ( x) t adalah himpunan semua prapeta dari t oleh pemetaan f Jika B T maka II-

f ( B) x S f ( x) B adalah himpunan semua elemen dari S yang merupakan prapeta elemen dari B Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Suatu pemetaan f : S T disebut pemetaan surjektif jika setiap elemen dari daerah kawan (codomain) mempunyai pasangan dengan suatu elemen dari daerah asal (domain) Secara simbolik dapat dituliskan: pemetaan f : S T dikatakan surjektif t T x S f ( x) t al ini berarti prapeta dari setiap elemen daerah kawan selalu tidak kosong karena daerah hasilnya sama dengan daerah kawan Secara simbolik dapat ditulis : pemetaan f : S T dikatakan surjektif x T f Φ Contoh x Diberikan A x R: x dengan definisi f ( x) x A x Tunjukkan apakah f(x) pemetaan surjektif Jawab : Berdasarkan definisi untuk menunjukkan f(x) adalah surjektif maka dapat diselesaikan dengan cara mencari nilai range dari f(x) yaitu : x y x x y x y y xy x y xy x xy y x y( x ) x x y y x y ( x ) ( y ) Maka dapat disimpulkan bahwa adalah surjektif x f ( x) dengan syarat x dan y x II-

Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Suatu pemetaan f : S T disebut injektif atau pemetaan satu-satu jika dan hanya jika x f ( S) f ( x) merupakan himpunan tunggal ( himpunan yang hanya memuat satu elemen) Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa setiap elemen dari daerah hasil mempunyai prapeta tepat satu elemen dari daerah asal Artinya setiap dua elemen yang berlainan dalam daerah asal mempunyai peta yang berlainan dalam daerah kawan Secara simbolik dapat dituliskan : pemetaan f : S T dikatakan injektif x y S x y f ( x) f ( y) Dalam penerapannya sering digunakan kontraposisinya yaitu : pemetaan f : S T dikatakan injektif x y S f ( x) f ( y) x y Contoh Berdasarkan contoh pada buktikan apakah pemetaan tersebut injektif? Jawab : Untuk menunjukkan f(x) adalah injektif adalah dengan menunjukkan jika diambil f ( x) f ( y) maka akan dibuktikan x y x y x y x( y ) y( x ) xy x xy y x y x y x y Terbukti bahwa f (x) adalah injektif Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Suatu pemetaan yang sekaligus injektif dan surjektif disebut pemetaan bijektif atau korespondensi satusatu II-

Contoh 7 Misalkan R himpunan semua bilangan riil emetaan f : R R didefinisikan oleh f ( x) x + x R adalah pemetaan injektif sekaligus surjektif Jawab : emetaan f : R R injektif karena jika a b R sedemikian hingga f ( a) f ( b) yaitu a + b + maka a b Jelas bahwa pemetaan tersebut injektif Dimisalkan d d R dan c R dengan c sedemikian hingga d d f ( c) f + d Ambil sebarang d ( ) maka akan didapat : ( ) g( c) + ( ) + ( ) + ( ) Sedangkan untuk d () didapat : g( c) + + + II-7

emetaan di atas dapat digambarkan dengan diagram panah seperti di bawah ini : - f(x) - R Gambar Diagram panah untuk contoh 7 R Jelas bahwa pemetaan f ( x) x + x R merupakan pemetaan surjektif sehingga dapat disimpulkan bahwa pemetaan tersebut merupakan pemetaan bijektif (korespondensi satu-satu) ada himpunan bilangan kita mengenal beberapa operasi bilangan seperti penjumlahan pengurangan perkalian pembagian pemangkatan penarikan akar dan lain sebagainya yang kita kenal dengan operasi hitung pada bilangan Operasi hitung dalam bilangan disebut operasi biner Di bawah ini akan dibahas secara terperinci tentang operasi biner Operasi Biner Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan G suatu himpunan tak kosong Operasi pada elemen-elemen S disebut operasi biner apabila setiap dua elemen a b G maka ( a b) G Sifat-sifat operasi biner : a Operasi biner pada himpunan S dikatakan tertutup jika a b G c G maka a b c G b Operasi biner pada himpunan S disebut komutatif jika dan hanya jika a b G berlaku a b b a II-8

c Operasi biner pada himpunan S disebut asosiatif jika dan hanya jika a b c G berlaku ( a b) c a ( b c) Operasi biner pada himpunan berhingga dapat dinyatakan dalam bentuk tabel atau daftar Tabel Cayley merupakan salah satu cara untuk mendefinisikan operasi biner pada himpunan khususnya himpunan berhingga Contoh 8 impunan ( Z + ) Tentukanlah hasil penjumlahan Z tersebut! Jawab : enjumlahan Z dapat didefinisikan dengan tabel Cayley di bawah ini: Tabel asil ( Z + ) ( + ) 0 0 0 0 0 0 Anggota yang dioperasikan dicantumkan pada baris pertama dan pada kolom pertama asil kali anggota S dinyatakan dalam bujur sangkar yang di dalam dimulai pada baris kedua dan kolom kedua Cara membaca tabel Cayley adalah sebagai berikut : a Anggota yang akan dioperasikan dari sebelah kiri kita baca pada kolom paling kiri b Anggota yang akan dioperasikan dari sebelah kanan kita baca pada baris paling atas Untuk mengetahui sifat-sifat operasi biner melalui tabel sebagai berikut : Jika penjumlahan dalam bujur sangkar hanya terdiri dari anggota S maka sifat tertutup dipenuhi II-9

Jika letak anggota dalam tabel simetris terdapat diagonal utama maka operasi biner komutatif ada tabel di atas operasi biner komutatif Untuk melihat sifat asosiatif harus dicoba bahwa a b c S memenuhi ( a b) + c a + ( b + c) + Ketiga anggota abc tersebut tidak diharuskan semuanya berlainan boleh dua anggota sama boleh juga tiga anggota yang sama Asosiatif Tidak asosiatif erhatikan tabel di atas : ( + ) + + ( + ) + a b c S + berlaku ( a b) + c a + ( b + c) a b c S a b c S berlaku ( a b) + c a + ( b + c) + sehingga ( a b) + c a + ( b + c) + Jadi operasi biner pada tabel di atas bersifat asosiatif + Contoh 9 Diberikan B himpunan semua bilangan bulat dengan operasi biner dan didefinisikan dengan ( B )! a b a + b ab Tentukan sifat-sifat yang dimiliki oleh Jawab : Karena a B dan b B maka ( B ) bersifat tertutup Untuk a b a + b ab sehingga b a b + a ba a + b ab b + a ba a b b a Maka ( B ) bersifat komutatif II-0

Untuk ( a b) c ( a + b ab) + c a + b ab + c ( a + b ab) c a + b ab + c ac bc + abc a + b + c ab ac bc + abc Untuk a ( b c) a + ( b + c bc) a + ( b + c bc) a( b + c bc) a + b + c bc ab ac + abc a + b + c ab ac bc + abc Maka ( B ) bersifat assosiatif Grup engertian grup dapat diperoleh melalui pengertian grupoid semigrup dan monoid yang akan dijabarkan di bawah ini Selain itu pengertian grup dapat juga diperoleh berdasarkan uraian beberapa sifat yang harus terpenuhi oleh suatu grup di bawah ini Defenisi 7: (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Suatu himpunan dengan satu operasi biner di mana berlaku sifat tertutup disebut grupoid Definisi 8: (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan suatu grupoid ( ) G Jika a b c G memenuhi ( a b) c a ( b c) maka grupoid disebut semigrup Semigrup dapat dikatakan grupoid yang memiliki sifat asosiatif Definisi 9: (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan suatu semigrup ( ) G Jika i G sedemikian sehingga a G memenuhi i a a i a maka semigrup tersebut dikatakan monoid Monoid dapat dikatakan semigrup yang mempunyai elemen identitas II-

Definisi 0: (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Suatu himpunan tidak kosong G dikatakan grup jika pada G didefenisikan suatu operasi biner yang dinotasikan dengan atau (G ) sehingga berlaku : a b G sehingga a b G (tertutup) a b c G sehingga a ( b c) ( a b) c ( bersifat asosiatif ) Terdapat element e G di G sehingga a e e a a untuk setiap a G dengan e element identitas (eksistensi element identitas di G) Untuk setiap a G memiliki suatu element a G a a a a e (eksistensi invers di G) sehingga sehingga dapat dikatakan bahwa grup adalah grupoida yang memenuhi sifat assosiatif mempunyai elemen identitas dan setiap anggotanya mempunyai invers Berdasarkan paparan di atas pengertian grup dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar di bawah ini : Grupoid : (G*) berlaku sifat tertutup Semigrup : (G*) berlaku sifat assosiatif Monoid : (G*) memiliki elemen identitas Grupoid : *) (G berlaku ketiga sifat di atas dan memiliki invers Gambar Bagan Teori Grup Definisi : (erstein 000) Diberikan ( ) komutatif di mana komutatif a b G berlaku a b b a G suatu grup Jika memenuhi sifat maka ( ) G disebut grup Contoh 0 G ( Z + ) Tentukanlah hasil penjumlahan Z tersebut II-

Jawab : enjumlahan Z pada G dapat dilihat pada tabel Cayley di bawah ini : Tabel asil ( Z + ) (+) 0 0 0 0 0 a Bersifat tertutup karena hasil operasi penjumlahan Z dalam tabel terdapat dalam anggota G b Memenuhi sifat asosiatif penjumlahan c G mempunyai elemen identitas 0 d Setiap anggota G dari penjumlahan modulo Z memiliki invers yaitu : Invers 0 adalah 0 Invers adalah Invers adalah e Letak anggota G dalam tabel simetris terhadap diagonal utama sehingga + + Jadi ( + ) G merupakan grup komutatif Contoh Diberikan G ( Z + ) Tentukanlah hasil penjumlahan Z tersebut Jawab : Berdasarkan tabel maka didapatlah : a Z bersifat tertutup karena hasil operasi penjumlahan dalam tabel berada dalam anggota G b Memenuhi sifat asosiatif penjumlahan c G mempunyai elemen identitas 0 d Setiap anggota G dari penjumlahan modulo Z memiliki invers yaitu : Invers 0 adalah 0 II-

Invers adalah Invers adalah Invers adalah e Letak anggota G dalam tabel simetris terhadap diagonal utama sehingga + + Jadi ( + ) G merupakan grup komutatif Contoh Matriks ( M ) di mana M a b x ad bc 0 a b c d R c d Apakah matriks ( M ) merupakan grup? Jawab : Matriks M x adalah tertutup Ambil Ambil M M Maka a b ad bc a b c d R c d 0 e f eh fg e f g h R g h 0 + a b e f ae bg x M c d g h ce + dg M af cf + bh + dh ( ae + bg)( cf + dh) ( af + bh)( ce + dg) ( acef + adeh + bcfg + bdgh) ( acef + adfg + bceh + bdgh) ( adeh + bcfg ) ( adfg + bceh) ( ad + bc) ( eh + fg ) φ Assosiatif karena ( M M ) ( M M ) M Terdapat elemen identitas yaitu 0 0 Karena a b 0 a b c d 0 c d M M M M M x 0 0 a c b a d c b d II-

Setiap elemen ada invers a c b d d ad bc c b a d ad bc c ad bc b ad bc a ad bc d a ad bc ad bc ad ( ad bc) ( ad bc) ad bc ( ad bc) φ ad bc bc b c ad bc ad bc Jadi A M x A M x d b a ad bc c a c a b d c d ad bc c b I d b I a Sehingga A A A A I di mana I adalah elemen identitas Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa matriks M x memenuhi sifat-sifat grup dan matriks M x dikatakan grup II-

BAB III METODOLOGI ENELITIAN Metodologi yang pakai oleh penulis dalam tulisan ini adalah metodologi studi literatur terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan struktur aljabar dengan langkah-langkah yang dibuat dalam bentuk flowchart seperti di bawah ini : impunan Semigrup Jika memenuhi sifat grup Tidak Memiliki proper subset grup Tidak Bukan semigrup Smaranda Ya Ya Bukan grup Tidak Jika memiliki subgrup Semigrup Smarandache Koset Smarandache Ya Koset Sifat koset Smarandache Sifat koset Tidak terdapat korespondensi satusatu antara dua koset kanan A dalam S Terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dalam G

BAB IV ANALISA DAN EMBAASAN ada bab IV ini akan dibahas tentang koset pengenalan konsep Smarandache dan teorema yang kemudian akan digunakan dalam menentukan sifat koset Smarandache Konsep dasar yang digunakan dalam menentukan sifat koset Smarandache adalah semigrup Smarandache Cara-cara yang digunakan akan dijabarkan di bawah ini yang disertai dengan contoh Subgrup engertian subgrup yang dibahas ini selanjutnya akan diperlukan dalam pembahasan koset suatu himpunan Definisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan ( ) grup dan subset dari G ( G dan 0/ ) apabila ( ) G suatu suatu grup maka dikatakan bahwa adalah subgrup dari G enulisan ( G ) dan ( ) tersebut menerangkan bahwa apabila subgrup dari G maka operasi pada harus sama dengan operasi pada G Contoh Diberikan ( ) G merupakan grup dengan G i i Terdapat merupakan subset dari G Tentukan apakah ( ) subgrup dari ( G )! Jawab : Bersifat tertutup karena a b G berlaku a b G Assosiatif Terdapat elemen identitas yaitu IV-

Masing-masing anggota memiliki invers : ( ) ( ) Karena ( ) bersifat grup maka ( ) dikatakan sebagai subgrup dari G Di bawah ini diberikan suatu teorema yang berhubungan dengan sifat-sifat subgrup Teorema : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan ( ) G suatu grup S G dan S φ S adalah subgrup dari G jika dan hanya jika : i Untuk setiap a b S terdapat a b S (S tertutup terhadap operasi ) ii Untuk setiap a S terdapat a S Bukti : Ambil a b S karena S subgrup maka memenuhi sifat tertutup bersifat asosiatif mempunyai elemen identitas dan setiap anggota mempunyai invers Berdasarkan sifat tertutup dan setiap anggota S mempunyai invers dalam grup maka dapat disimpulkan : i a b S maka a b S ii a S maka a S Diketahui bahwa a b S memenuhi a b S dan a S maka a S dapat dibuktikan bahwa ( S ) subgrup dari ( ) a a b S memenuhi a b S Jadi sifat tertutup terpenuhi G b Karena S G maka S mempunyai sifat asosiatif c a S maka a S Karena tertutup maka a a i dan i S S mempunyai elemen identitas IV-

d a S maka a S Berarti setiap anggota S mempunyai invers Sehingga ( S ) ( ) G subgrup dari Koset Defenisi : (Suharti Soebagio dan Sukirman 999) Diberikan suatu subgrup dari grup G dan a suatu elemen dari G maka: a ha h disebut koset kanan dari dalam G a ah h disebut koset kiri dari dalam G karena subgrup dari G maka he h dan e eh h e e ( e elemen identitas) sehingga atau koset kanan yang merupakan himpunan kosong Sehingga tidak ada koset kiri Sifat Koset bawah ini Sifat koset yang akan dibahas yaitu dengan membuktikan teorema di Teorema : (erstein 000) Terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dari subgrup di G Bukti : Diberikan G adalah grup dan adalah subgrup dari G a b G dan a dan b yang merupakan koset kanan pada G Akan didefinisikan f : a b f :( ha) hb Akan dibuktikan bahwa pemetaannya adalah satu-satu (injektif) f : a b f :( ha) hb IV-

Ambil sebarang h a h a a dengan f ( h a) f ( h ) : a maka akan dibuktikan bahwa : h a h a dengan cara f ( h a) f ( ha hb h b h h h a h a ) Akan dibuktikan bahwa pemetaannya adalah pada (surjektif) Ambil sebarang x b akan dibuktikan bahwa : ( x b) ( y a) maka f ( y ) x Terdapat f x b h b untuk suatu h y a y h a untuk suatu h sehingga ( y ) f ( h a h b x ) Dari pembuktian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat korespondensi satusatu antara dua koset kanan dalam G Contoh Misalkan G ( Z 7 ) adalah himpunan bilangan bulat modulo 7 yang bukan 0 dengan operasi perkalian ( Z 7 ) G grup dengan merupakan subgrup dari G Tentukan koset kanan dan koset kiri dari subgrup tersebut! IV-

IV- Jawab : Berdasarkan definisi maka diperoleh koset kanan dan koset kiri nya yaitu : Koset Kanan Koset Kiri Contoh Diberikan G yaitu grup simetri tingkat Di mana ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) dengan adalah subgrup dari G Tentukan koset kanan dan kiri dari di G Jawab : Untuk koset kanan di G adalah : / h h / h h / h h / h h / h h / h h

IV- Untuk koset kiri di G adalah : / h h / h h / h h / h h / h h Semigrup Smarandache Semigrup Smarandache merupakan konsep paling dasar yang selanjutnya digunakan dalam mempelajari tentang Smarandache ( Kandasamy : 00 ) Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan beberapa definisi yang berkaitaan dengan semigrup Smarandache Definisi : ( Vasantha 00) Semigrup Smarandache didefinisikan sebagai sebuah semigrup A jika proper subset dari A adalah grup Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semigrup Smarandache tidak bersifat grup Tetapi hanya proper subset dari semigrup yang harus bersifat grup Contoh Misalkan ) ( Z merupakan himpunanan bilangan bulat modulo yang bukan 0 Maka akan ditunjukkan bahwa proper subset dari A di Z dengan anggota A adalah grup sehingga Z merupakan semigrup Smarandache / h h

Jawab : Tabel ( Z ) ( ) 0 Berdasarkan tabel dapat kita simpulkan bahwa Z bukan grup tetapi proper subset A memenuhi sifat grup dan hasil dari perkalian tersebut menunjukkan bahwa semigrup Smarandache A Z merupakan grup Jadi Z merupakan Definisi : ( Vasantha 00) Diberikan A semigrup Smarandache A dikatakan semigrup Smarandache komutatif jika proper subset dari A adalah grup komutatif Koset Smarandache ada penjabaran tentang koset Smarandache akan dibahas tentang koset Smarandacche dalam semigrup Smarandache Beberapa pembuktian disertai dengan contoh Definisi : ( Vasantha 00) Diberikan A semigrup Smarandache A merupakan grup terhadap operasi yang sama dengan A a A maka a ha h A a ah h disebut koset kanan Smarandache dari dalam dikatakan koset kiri Smarandache dari dalam A Definisi : ( Vasantha 00) Diberikan S adalah semigrup Smarandache S merupakan subgrup Kita katakan a adalah koset Smarandache dari dalam S untuk a S jika a a yang artinya ha h ah h IV-7

Contoh Diberikan ( Z ) merupakan semigrup Smarandache Dapat dilihat dengan menggunakan tabel Cayley di bawah ini Tabel ( Z ) ( ) 0 7 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 8 9 0 0 8 0 0 8 0 0 9 0 9 0 9 0 8 0 8 0 8 0 8 0 0 8 9 7 0 0 0 0 0 0 7 0 7 9 8 0 8 0 8 0 8 0 8 0 8 9 0 9 0 9 0 9 0 0 0 8 0 8 0 0 9 8 7 roper subset dari Z adalah A 9 karena 9 A merupakan proper subset yang memenuhi sifat grup terhadap operasi yang sama terhadap Z sehingga didapatlah koset kanan dari 9 A di Z yaitu : IV-8

9 A A0 09 0 A A A A A A A7 A8 A9 A0 A 00 9 9 9 9 9 9 00 9 9 9 79 7 9 89 8 00 99 9 9 09 0 9 9 asil perkalian di atas terdapat dalam Z sehingga terbukti bahwa A 9 merupakan subgrup dari Z Selanjutnya akan ditunjukkan koset kanan dan koset kiri A dalam Z Untuk Z didapat koset kanan dan koset kiri A dalam dengan cara : Untuk koset kanan : 9 00 0 A Untuk koset kiri : 9 00 0 A Z dengan A 0 Sedangkan untuk Z koset kanan dan koset kiri untuk A dalam Z dengan A 9 asil tersebut didapat dengan menggunakan cara yang sama seperti di atas Sifat Koset Smarandache Sifat koset Smarandache yang akan dibahas adalah dengan membuktikan teorema yang berhubungan dengan koset Teorema : ( Vasantha 00) Diberikan S adalah semigrup Smarandache A proper subset dari S ( A S) merupakan grup dengan operasi yang sama terhadap IV-9

S Tidak terdapat bentuk korespondensi satu-satu di antara dua koset kanan dalam A pada semigrup Smarandache di S Bukti : Teorema di atas akan dibuktikan secara kontradiksi bahwa terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dalam A pada semigrup Smarandache S Diberikan S adalah grup dan A adalah subgrup dari S a dan a merupakan koset kanan pada S Akan ditunjukkan bahwa terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan S Smarandache Andaikan setiap korespondensi satu-satu antara koset kanan A dalam semigrup Smarandache S yang berarti : a a S maka berlaku ( a ) f ( a a A a A al di atas kontradiksi dengan teorema f ) Jadi tidak terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan A Smarandache Contoh Diberikan S ( Z 0 ) adalah semigrup Smarandache Apakah terdapat korespondensi satu-satu antara dua buah koset semigrup Smarandache pada Z 0 Jawab : S Z 0789 0 merupakan semigrup Smarandache dengan perkalian modulo 0 Ambil A 9 Z0 merupakan proper subset yang bersifat grup terhadap operasi perkalian yang sama dengan Z 0 Dengan menggunakan tabel maka akan terlihat jelas bahwa A merupakan subgrup dari Z 0 IV-0

Tabel ( Z 0 ) ( ) 0 7 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 8 9 0 8 0 8 0 9 8 7 0 8 0 8 0 0 0 0 0 0 8 0 8 7 0 7 8 9 8 0 8 0 8 9 0 9 8 7 Karena hasil perkalian A merupakan anggota himpunan dari Z 0 maka terbukti bahwa A 9 Z Kita lihat bahwa 0 A 0A 7 A 0 A 9 0A (0 )(0 9) 00 0 A ( )( 9) 9 A ( )( 9) 8 A ( )( 9) 7 A ( )( 9) ( A ( )( 9) A ( )( 9) 7A (7 )(7 9) 7 8A (8 )(8 9) 8 9A (9 )(9 9) 9 Untuk melihat apakah koset tersebut merupakan pemetaan injektif maka : x A x A tetapi A A enjelasan di atas kontradiksi dengan teorema sehingga dapat dilihat bahwa tidak terdapat korespondensi satu-satu di antara dua buah koset kanan dari A dalam semigrup Smarandache Dengan cara yang sama kita misalkan kembali IV-

A 8 di mana A merupakan subgrup dengan sebagai elemen identitas sehingga dapat dilihat dari tabel Cayley di bawah ini : Tabel A 8 subgrup dari Z 0 ( ) 8 8 8 8 8 8 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa A 8 merupakan subgrup dari Z 0 Koset dari A adalah: A 8 A ( )( )( )( 8) 8 A ( )( )( )( 8) 8 A ( )( )( )( 8) 8 A ( )( )( )( 8) 8 A ( )( )( )( 8) 00 0 A ( )( )( )( 8) 8 7A (7 )(7 )(7 )(7 8) 8 8A (8 )(8 )(8 )(8 8) 8 9A (9 )(9 )(9 )(9 8) 8 dapat dilihat bahwasanya A 8 dan A 0 maka x A x A A A Sehingga terbukti bahwa tidak terdapat korespondensi satu-satu di antara koset kanan A 8 dalam Z 0 7 erbedaan Sifat Koset dengan Koset Smarandache Dari pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya maka didapatlah perbedaan sifat antara koset dengan koset Smarandache yaitu sebagai berikut : IV-

ada koset terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan dalam G al ini dikarenakan konsep dasar yang digunakan dalam menentukan subgrup suatu grup adalah himpunan G tersebut harus bersifat grup ada koset Smarandache tidak terdapat korespondensi satu-satu antara dua koset kanan A di S al ini dikarenakan konsep dasar yang digunakan dalam Smarandache ini adalah semigrup Semigrup tidak bersifat grup anya proper subset A dari semigrup Smarandache yang harus bersifat grup IV-

BAB V ENUTU Kesimpulan Semigrup Smarandache merupakan suau himpunan yang memiliki proper subset yang bersifat grup Bentuk koset pada semigrup Smarandache sama dengan koset yang telah dipelajari dalam aljabar abstrak Yang membedakan antara dua bentuk koset tersebut adalah terletak pada salah satu sifatnya yaitu ada koset aljabar abstrak terdapat bentuk bijektif (korespondensi satu-satu) antara dua koset kanan dalam G al ini dikarenakan dalam menentukan koset dalam aljabar abstrak menggunakan G suatu grup Sedangkan pada koset Smarandache tidak terdapat bentuk bijektif (korespondensi satu-satu) antara dua koset kanan A dalam S pada semigrup Smarandache karena dalam menentukan koset yang digunakan adalah semigrup S Yang harus bersifat grup hanya proper subsetnya Saran ada penulisan ini dibahas tentang konsep dasar dalam pengenalan semigrup Smarandache dan menentukan sifat dari koset Smarandache Bagi pembaca yang tertarik dapat melanjutkan tulisan ini dengan mengembangkan dari konsep pada semigrup Smarandache yang lainnya

Daftar ustaka ersteinin Topics in Algebra Wiley J Sons University of Chicago (000) -8 http://sigmetriscom/indexphp?optioncom_content&taskview&id9&itemid 8 diakses pada tanggal 8--009 Kandasamy WB Vasantha Smarandache Semigroup American Research ress Rehoboth 00 adila Raul Smarandache Algebraic Structure Bulletin of ure and Applied Sciences Delhi Vol7 E No 9-(998) Soebagio Suharti dan Sukirman Struktur Aljabar Universitas Terbuka Depdikbud Jakarta 999 Sukirman engantar Aljabar Abstrak Malang 98 Universitas Negeri Malang-ress