BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB III OBJEK PENELITIAN

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Struktur Organisasi PT. Kidung Agung Jaya Perkasa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

AKUNTANSI PPN & PPnBM

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Atas Prosedur Pajak Pertambahan Nilai. PT. IBH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG)

BAB 3 METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. PT. DDT didirikan tahun 1997 dengan dua pabrik di Cileungsi Jawa Barat. Pada

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke perusahaan dengan pihak pihak yang terkait dan berhubungan langsung dengan bagian keuangan untuk mendapatkan data serta keterangan yang dibutuhkan oleh penulis dalam menulis skripsinya. Sejak tahun 1995, PT IO telah menyediakan layanan bahan kemas sekunder atas aneka produk farmasi dan pangan. PT IO melayani berbagai kebutuhan pelanggannya yang beraneka ragam, seperti folding carton, catch cover, folder, leaflet/insert serta label. Perseroan memperkerjakan sekitar lebih dari 160 karyawan tetap yang tersebar di seluruh departemen yang ada di PT IO. III.1.2 Visi, Misi dan Nilai Nilai Perusahaan Visi dari perusahaan PT IO yaitu: Melayani pelanggan yang sudah terlebih dahulu memberikan kepercayaan kepada PT IO sebaik baiknya dengan penuh rasa syukur, integritas dan kejujuran yang tinggi. 32

Misi dari perusahaan PT IO yaitu: 1. Menyediakan layanan percetakan dan kemasan terbaik bagi produk farmasi dan produk konsumen dengan mengedepankan ketepatan waktu; 2. Menciptakan harga yang bersaing; 3. Menyesuaikan diri dengan kebutuhan unik masing masing pelanggan; serta 4. Menyediakan informasi terkini mengenai perkembangan solusi pengemasan agar dapat turut memajukan usaha para pelanggan. Nilai Nilai yang diterapkan di PT IO: 1. Tanggung jawab yaitu memegang kendali dan bersedia menanggung kesalahan akibat kesalahan pribadi maupun tim; 2. Integritas yaitu melakukan apa yang diucapkan/diputuskan dan dapat menghormati janji meskipun rugi; 3. Unggul yaitu selalu berusaha menjadi lebih unggul dalam hal kualitas; 4. Rendah hati yaitu mau menerima dan belajar dari kritikan dengan positif serta tidak melakukan hal yang merugikan atau yang membuat orang lain sulit; dan 5. Inovatif yaitu inisiatif mengusulkan ide baru, metode baru dan terobosan baru serta berani memimpin perubahan meskipun tidak ada pengikut. 33

III.1.3 Bidang Usaha Sejak didirikan di Indonesia pada tahun 1995, Perseroan telah menyediakan layanan bahan kemas sekunder bagi aneka produk farmasi dan pangan. PT IO melayani kebutuhan pelanggan yang beraneka ragam, seperti folding carton, catch cover, folder, leaflet/insert serta label. Setelah melewati satu dekade sebagai spesialis produsen kemasan sekunder produk farmasi, PT IO mengembangkan kegiatan dan pelayanannya terhadap pelanggannya dengan menyediakan kemasan primer untuk produk farmasi, yaitu Strip Foil (Polynium) dan Blister Pack (Aluminium Hard Temper). 34

III.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas III.1.4.1 Struktur Organisasi Manager of Human Resources Dept Manager of Accounting and Finance Dept Human Resources and Development Cash and Treasury General Affair Receivables Payables Information Technology Taxation President Director Manager of Marketing Dept Sales Promotion Customer Service Secretary Manager of Purchasing Dept Import Local Purchasing Manager of Production Dept Planning Production Inventory Control Quality Assurance Machinery Engineering Production Ware House 35

III.1.4.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Presiden Direktur Perusahaan: 1. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan; 2. Memanfaatkan, memelihara dan mengelola aset perusahaan demi kepentingan bisnis; dan 3. Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan berhubungan dengan semua hal atau permasalahan yang mengikat perusahaan dengan pihak pihak lainnya. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan: 1. Bertanggung jawab dalam menyediakan seluruh arsip surat menyurat yang diterima atau yang dikeluarkan oleh perusahaan; 2. Menyiapkan semua laporan yang harus ditandantangani oleh Direktur perusahaan; dan 3. Menyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan kepengurusan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Divisi Human Resources Perusahaan: 1. Bertanggung jawab untuk merekrut dan mengembangkan sumber manusia di Perseroan; 2. Memperhatikan dan membekali karyawan dengan keterampilan, pelatihan dan dukungan yang sesuai agar dapat bekerja dengan baik; 3. Mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengejar cita cita pribadi mereka; 4. Menyediakan perlengkapan perlengkapan umum yang dibutuhkan oleh perusahaan; dan 36

5. Mengembangkan sistem informasi di perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Divisi Accounting and Finance Perusahaan: 1. Bertanggung jawab untuk menyediakan laporan keuangan yang akurat yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan; 2. Merumuskan, mengatur kebijaksanaan dan pengendalian keuangan serta penghematan biaya; 3. Mengatur Cash Flows perusahaan; 4. Melakukan penagihan atas piutang perusahaan yang telah jatuh tempo; 5. Melakukan pelunasan atas utang perusahaan yang telah jatuh tempo; dan 6. Menghitung dan mengurus penyelesaian kewajiban perpajakan. Tugas dan tanggung jawab Divisi Marketing Perusahaan: 1. Memperluas pemasaran perusahaan; 2. Menerima (PO) dari Customer; 3. Melakukan pengecekan kesediaan barang yang diminta oleh Customer; 4. Mengkomunikasikan harga jual kepada Customer; 5. Menjaga hubungan baik dengan para Customer; dan 6. Mengawasi pelaksaan kegiatan pemasaran sehari hari. Tugas dan tanggung jawab Divisi Purchasing Perusahaan: 1. Melakukan monitoring atas bahan bahan baku; 2. Membuat (PO) dan mengirimkannya ke para pemasok; dan 3. Menyediakan bahan bahan baku yang diperlukan oleh bagian produksi, termasuk penyediaan bahan bahan baku impor. 37

Tugas dan tanggung jawab Divisi Production Perusahaan: 1. Melakukan monitoring atas inventory yang ada di gudang, baik bahan baku, bahan setengah jadi maupun atas barang jadi; 2. Memenuhi standar standar keamanan dan kebersihan yang telah ditetapkan oleh perusahaan; 3. Merumuskan kecepatan suatu mesin dalam memproduksi suatu produk tertentu; 4. Melakukan produksi dari bahan mentah yang akan diproses menjadi barang jadi sesuai dengan kebutuhan pesanan pelanggan; dan 5. Melakukan penerimaan barang dari pemasok dan pengiriman barang kepada pelanggan. III.2 Prosedur Penjualan dan Pembelian Pada PT IO III.2.1 Prosedur Penjualan PT IO PT IO telah mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan wajib menjalankan kewajiban perpajakannya terutama atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PT IO melakukan penjualan/penyerahan Kena Pajak (BKP) yang mana adalah merupakan Objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Oleh sebab itu, PT IO wajib memungut, menyetor dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas semua transaksi penjualan yang dilakukannya. Berikut akan ditampilkan Flow Chart yang menggambarkan proses penjualan PT IO. 38

Customer Marketing Ware House Accounting Penyediaan Invoice Penerimaan Pengiriman Faktur Pajak Invoice Faktur Pajak Tanda Terima Faktur Tanda Terima Faktur Sumber: Flow Chart Transaksi Penjualan PT IO Berdasarkan proses penjualan sebagaimana yang ditampilkan pada Flow Chart di atas, maka PT IO menggunakan jurnal berikut untuk melakukan pencatatan atas semua transaksi penjualannya. Piutang Usaha Penjualan Pajak Keluaran 39

III.2.2 Prosedur Pembelian PT IO Sedangkan untuk pembelian, tidak semua pembelian yang dilakukan oleh PT IO dapat dikreditkan Pajak Masukannya. Hal ini disebabkan karena ada beberapa bahan baku yang dibeli oleh PT IO melalui pemasok yang bukan merupakan Pengusaha Kena Pajak. Ada juga beberapa transaksi pembelian tersebut merupakan pembelian atas barang barang yang tidak berkaitan dengan usaha PT IO. Berikut akan ditampilkan Flow Chart yang menggambarkan proses pembelian PT IO. Purchasing Vendor Ware House Accounting Penerimaan Penyediaan Bukti Bukti Penerimaan Pengiriman Penerimaan Surat Jalan Invoice Invoice Faktur Pajak Faktur Pajak Tanda Terima Faktur Tanda Terima Faktur Sumber: Flow Chart Transaksi Pembelian PT IO 40

Berdasarkan proses pembelian sebagaimana yang ditampilkan pada Flow Chart di atas, maka PT IO menggunakan jurnal berikut untuk melakukan pencatatan atas semua transaksi pembelian yang Pajak Masukannya dapat dikreditkan. Pembelian/Persediaan Pajak Masukan Utang Usaha Sedangkan untuk transaksi pembelian yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau yang tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh pemasoknya, maka PT IO akan mencatat transaksi tersebut dengan jurnal berikut. Pembelian/Persediaan Utang Usaha III.3 Prosedur Pajak Pertambahan Nilai PT IO III.3.1 Prosedur Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai yang Terutang Sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) maka PT IO mempunyai kewajiban untuk menjalankan perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Rumus dasar untuk penghitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = Dasar Pengenaan Pajak (DPP) X Tarif 10% PT IO melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas semua transaksi penjualan/penyerahan Kena Pajak (BKP) terhadap pelanggannya yaitu sebesar: Pajak Keluaran = Nilai Jual X Tarif 10% 41

Sedangkan untuk transaksi pembelian/perolehan Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) maupun transaksi impor yang dilakukan oleh PT IO dapat dihitung dengan rumus: Pajak Masukan = Nilai Beli atau Nilai Impor X Tarif 10% Dan untuk menentukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kurang (Lebih) Bayar = Pajak Keluaran Pajak Masukan III.3.2 Prosedur Pencatatan Pajak Pertambahan Nilai Saat melakukan pengkreditan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT IO dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan (Kurang Bayar), maka PT IO akan membuat jurnal atas transaksi tersebut. Berikut jurnal yang digunakan PT IO untuk mencatat transaksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terutang. Pajak Keluaran Pajak Masukan Pajak Pertambahan Nilai Kurang Bayar Dan jurnal yang dipakai pada saat PT IO telah melakukan pelunasan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kurang Bayar yang terutang tersebut yaitu Pajak Pertambahan Nilai Kurang Bayar Kas/Bank 42

Sedangkan untuk kasus di mana Pajak Masukan lebih besar daripada Pajak Keluaran atau yang dikenal dengan istilah Lebih Bayar, maka jurnal yang akan digunakan oleh PT IO untuk mencatat transaksi tersebut adalah Pajak Keluaran Pajak Pertambahan Nilai Lebih Bayar Pajak Masukan III.3.3 Prosedur Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PT IO selalu berusaha melakukan penyetoran dan pelaporan atas kewajiban perpajakannya atas Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan ketentuan Undang Undang yang berkaitan. Untuk penyetoran Pajak Pertambahan Nilai yang terutang, ada staff dari PT IO yang melakukannya, dengan cara ke Bank yang dipakai oleh PT IO dan menyetorkannya, biasanya ketentuan dari Bank tersebut menetapkan transaksi dapat dilakukan paling lama sampai jam 10.00 pagi. Dan untuk pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai juga dilakukan oleh staff yang sama yaitu dengan pergi ke Kantor Pelayanan Pajak di mana PT IO mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak. III.4 Proses Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data secara langsung oleh peneliti, yaitu dengan cara melakukan: a) Observasi Peneliti akan mengunjungi perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian dan mengumpulkan data dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. 43

b) Dokumentasi data arsip Peneliti akan menggunakan data arsip untuk memperoleh data data yang akan digunakan oleh peneliti untuk mendukung penulisan skripsi ini. c) Wawancara Peneliti akan melakukan wawacara dengan pihak perusahaan yang berkaitan, yaitu dengan manajer keuangan perusahaan guna mengumpulkan data yang berkaitan. III.5 Masalah yang akan diteliti oleh Penulis Berikut penulis akan melampirkan daftar daftar masalah yang akan dibahas lebih lanjut oleh peneliti di Bab IV. 1. Analisis Pajak Keluaran PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 2. Ekualisasi laporan penjualan pada SPT Tahunan PPh Badan dengan laporan penjualan pada SPT Masa PPN PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 3. Analisis Pajak Masukan yang diperoleh dari pembelian impor dan pembelian dalam negeri PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 4. Analisis kompensasi pajak lebih bayar pada masa belumnya PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 5. Analisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai kurang (lebih) bayar PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 6. Analisis tanggal penyetoran Pajak Pertambahan Nilai kurang bayar PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 7. Analisis tanggal pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai PT IO periode 2008, 2009 dan 2010. 44