BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya coklat dengan jaringan distribusi seluruh wilayah Jawa Timur. Adapun jenis coklat yang diperdagangkan meliputi seluruh jenis makanan berbahan coklat merek L agie yang diproduksi oleh pabrikan PT. Fajar Mataram Sedayu. PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya berlokasi di jalan Raya Bibis Tandes No.2 Surabaya. Perusahaan tersebut didirikan Oleh Bapak Halim Karema pada tanggal 30 April 1990 dengan akta notaris nomor 441, yang dibuat oleh Notaris Susanti,SH di Surabaya. PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya sebagai sebuah perusahaan atau dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 disebut dengan badan telah mendaftarkan perusahaannya dan telah mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nomor :

2 65 Perusahaan tersebut dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan dua orang Direktur Operasi, yaitu : Direktur Operasi I dan Direktur Operasi II di bawah pengawasan Komisaris Utama Lokasi Perusahaan Keputusan mengenai lokasi pada suatu tempat tertentu, merupakan pertimbangan yang penting bagi sukses dan gagalnya suatu perusahaan. PT.Fajar Lestari Abadi memilih lokasi di Jalan Raya Bibis Tandes no.2, Surabaya merupakan pemilihan yang tepat dan faktor penting dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dan menekan biaya operasional semaksimal mungkin. Adapun alasan pemilihan lokasi perusahaan tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Faktor Pengangkutan Dalam segi pengangkutan, PT.Fajar Lestari Abadi tidak mengalami kesulitan karena letaknya yang berada dekat Jalan Tol Tandes yang memudahkan aset keluar masuk. 2. Faktor Fasilitas Karena berada di pusat kota maka tersedianya berbagai fasilitas yang dapat menunjang kemajuan dan perkembangan jalannya perusahaan.

3 66 3. Faktor Pemasaran Dari segi pemasaran, di setiap Kabupaten di Jawa Timur terdapat gudang penyimpanan coklat yang akan memudahkan untuk setiap kegiatan pengiriman barang ke pelanggan. 4. Tersedianya Tenaga Kerja Banyak tersedianya tenaga kerja, mengingat lokasi perusahaan ini terletak di kota padat penduduk, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan untuk mencari tenaga kerja Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah Menjadi perusahaan distributor Consumer Goods terbesar di Jawa Timur. Misi dari PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah Akan terus melakukan ekspansi, baik diversifikasi produk maupun ekstensifikasi wilayah Tujuan Perusahaan Adapun tujuan perusahaan ini dibagi menjadi tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 1. Tujuan Jangka Pendek a. Menjaga kontinuitas perusahaan Perusahaan ini selalu berusaha agar kontinuitas perusahaannya terjaga, terus menerus beroperasi untuk jangka panjang,

4 67 Perusahaan akan selalu berusaha agar produk yang dihasilkan selalu berorientasi pada keinginan pasar dan sesuai dengan standar industri yang berlaku, sehingga produk yang dipasarkan selalu memuaskan setiap pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik. b. Meningkatkan Volume Penjualan Meningkatkan volume penjualan perusahaan merupakan keinginan dari pimpinan perusahaan ini. Dengan meningkatkan volume penjualan diharapkan laba yang diperoleh meningkat pula. Dengan demikian dapat menjamin kontinuitas perusahaan. 2. Tujuan Jangka Panjang a. Memperluas Jaringan Pemasaran Memperluas daerah pemasaran produk, berarti penjualan produk memasuki daerah pemasaran baru, ini berarti volume penjualan akan meningkat pula dan diharapkan dalam jangka panjang posisi perusahaan semakin kuat di pasaran. b. Menjaga Reputasi Perusahaan Nama baik (reputasi) perusahaan merupakan keuntungan yang tidak kecil nilainya bagi perusahaan itu sendiri. Karena dengan reputasi yang baik, berarti perusahaan telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan atau masyarakat. Nama baik suatu perusahaan tidak muncul dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangan dengan melalui sarana promosi yang dilakukan,

5 68 perusahaan harus berusaha meyakinkan para konsumen terhadap merek barang dan kualitas produk yang dipasarkannya Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Prof.Dr.Mr Pradjudi Armosudiro (2008) mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Struktur Organisasi merupakan syarat yang penting bagi terciptanya pengendalian intern yang baik, karena dapat menjamin pelaksanaan tujuan perusahaan secara efektif dan ekonomis. Sehingga dapat menciptakan kerja sama yang baik dan saling pengertian. Hal ini telah menjelaskan tentang wewenang dan tanggung jawab serta pemisahan fungsi pada PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memperoleh pengontrolan yang mudah terhadap pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya :

6 69 Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. FAJAR LESTARI ABADI SURABAYA Dewan Komisaris Direktur Utama Direktur Operasi I & II Kabag Pembelian Kabag Penjualan Kabag Umum & Personalia Kabag Keuangan & Akuntansi Order & Administrasi Pembelian Order & Administrasi Penjualan Personalia Kasir Umum Penagihan Penerimaan Barang Distribusi Pengiriman Administrasi Keuangan Gudang Marketing Akuntansi Sumber : PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya

7 70 Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris a. Tugasnya Bersama sama Direktur Utama dan Direktur Operasi I dan Direktur Operasi II menentukan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mengawasi dan memberikan pengarahan kepada eksekutif perusahaan (Direktur Utama, Direktur Operasi dan Kepala bagian-kepala bagian) dalam menjalankan kebijaksanaan perusahaan. Secara berkala mengevaluasi kinerja (Perkembangan perusahaan). b. Wewenang Mengangkat dan memberhentikan Direksi Perusahaan Meminta pertanggung jawaban Direksi atas kinerja perusahaan Meminta diadakan rapat secara berkala atau pada saat-saat yang dibutuhkan, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. c. Tanggung Jawab Bersama dengan Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham atas keadaan perusahaan yang disebabkan oleh kebijaksanaan yang telah diputuskan.

8 71 2. Direktur Utama a. Hubungan Organisasi Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Mengkoordinir dan mengawasi direksi dan staf perusahaan b. Tugas Bersama-sama dengan direktur operasi menentukan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang atas persetujuan Dewan Komisaris. Memberikan pengarahan dan mengkoordinasi Direktur Operasi serta Staf Perusahaan lainnya agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Memeriksa dan menyetujui semua pengeluaran dana yang sifatnya materiil. Melakukan penerimaan, pengangkatan, penunjukan dan pemberhentian pegawai. Memimpin rapat berkala untuk mengevaluasi kinerja dan membahas strategi / kebijaksanaan sehubungan dengan aktivitas operasional perusahaan. c. Wewenang Memimpin jalannya operasional perusahaan, menerima pertanggung jawaban dari Direktur Operasi dan Staf lainnya

9 72 dan mengevaluasi secara berkala atas laporan-laporan kemajuan aktivitas perusahaan. Melakukan pengambilan keputusan baik rutin maupun isidentil yang akan diterapkan dalam perusahaan sehubungan tujuan yang telah ditetapkan. d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan sehubungan dengan strategi, perencanaan dan kebijaksanaan yang diterapkan perusahaan. Bertanggung jawab atas setiap pengambilan keputusan yang diambil. 3. Direktur Operasi I dan II a. Hubungan organisasi Bertanggung jawab kepada Direktur Utama Mengkoordinir dan mengawasi Kepala Bagian Pembelian, Penjualan, Umum dan Personalia, dan Keuangan / Akuntansi. b. Tugas Mengkoordinir kegiatan perusahaan dan mengatur pendelegasian wewenang dari tiap-tiap bagian perusahaan. Menentukan dan mengambil keputusan yang menyangkut perusahaan khususnya yang bersifat teknis dan strategis dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut (Untuk masalahmasalah yang cukup penting, Direktur Operasi harus

10 73 mengkonsultasikan dulu dengan Direktur Utama dan Dewan Komisaris). Mengadakan rapat dan meminta laporan pertanggung jawaban dari Kepala Bagian dan Staf secara berkala kemudian mengevaluasi hasil kerja dan menentukan strategi perusahaan yang akan datang. Kesimpulan hasil rapat harus dilaporkan kepada Direktur Utama. Mewakili perusahaan untuk melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga, atas penunjukan dari Direktur Utama. c. Wewenang Memimpin jalannya operasional perusahaan, menerima pertanggung jawaban dari Kepala Bagian dan Staf lainnya serta Mengevaluasi secara berkala atas laporan-laporan kemajuan aktivitas perusahaan. Mengambil keputusan yang akan diterapkan dalam perusahaan sehubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan. d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan sehubungan dengan strategi, perencanaan dan kebijaksanaan yang diterapkan dalam perusahaan. Bertanggung jawab atas setiap pengambilan keputusan yang telah diambil.

11 74 Bertanggung jawab atas informasi dan pekerjaan yang dilakukannya. 4. Kepala Bagian Pembelian a. Hubungan Organisasi Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas perusahaan pada bagian pembelian. b. Tugas Merencanakan kegiatan-kegiatan pada bidang pembelian dan mengkonsultasikan dengan bagian-bagian lain yang ada dalam perusahaan. Melaksanakan prosedur pembelian sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan, sehingga transaksi pembelian dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi kwantitas, kwalitas maupun harga barang. Mengikuti dan selalu mengadakan komunikasi dengan supplier dan bagian lain yang membutuhkan untuk mengetahui apakah barang yang dipesan sudah diterima dan sesuai dengan yang dikehendaki. Mengadakan dan mengawasi pencatatan administrasi pembelian dan selalu memonitor pesanan pembelian yang belum diterima.

12 75 Melaporkan dan bertanggung jawabkan hasil kerja kepada Direktur Operasi secara periodik / berkala. c. Wewenang Menjalankan sistem dan prosedur kerja pada bagian pembelian seefektif mungkin. Menginformasikan hal-hal penting yang ada kaitannya dengan bidang pembelian pada Direktur Operasi. Menyarankan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian karyawan dibagiannya kepada Direktur Operasi. d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas kelancaran, kebenaran jumlah, mutu dan ketepatan waktu pengadaan barang. Bertanggung jawab atas informasi dan pekerjaan yang dilakukan. 5. Kepala Bagian Penjualan a. Hubungan Organisasi Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas perusahaan pada bagian penjualan. b. Tugas Memberikan gambaran kepada Direksi perusahaan mengenai prospek produk dan peluang pasar yang ada.

13 76 Merencanakan kegiatan-kegiatan yang ada pada bagian penjualan dan mengkonsultasikannya dengan bidang-bidang yang lain dalam perusahaan. Melaksanakan prosedur penjualan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan mengatur dan memasarkan kegiatan penjualan barang dan menetapkan target penjualan yang akan dicapai. Mengawasi pembuatan surat jalan dan nota penjualan serta mengatur kegiatan pengiriman penjualan barang langganan dan menyelenggarakan administrasi penjualan. Melakukan hubungan yang baik dengan langganan, guna memperlancar dan meningkatkan target pemasaran serta selalu memantau keadaan pasar. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada Direktur Operasi secara periodik / berkala. c. Wewenang Menjalankan sistem dan prosedur kerja pada bagian penjualan seefektif mungkin. Menginformasikan hal-hal penting yang ada kaitannya dengan bidang penjualan kepada Direktur Operasi. Menyarankan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian karyawan dibagiannya kepada Direktur Operasi.

14 77 d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas kelancaran, kebenaran jumlah, mutu dan ketepatan waktu pengadaan barang. Bertanggung jawab atas informasi dan pekerjaan yang dilakukan 6. Kepala Bagian Umum dan Personalia a. Hubungan Organisasi Bertanggung jawab Direktur Operasi Mengkoordinir dan mengawasi aktifitas perusahaan pada bagian umum dan personalia. b. Tugas Menerima dan memeriksa pembelian barang sesuai yang dipesan oleh bagian pembelian. Mengadakan dan mengawasi administrasi persediaan gudang dan secara berkala mengadakan opname barang. Bertanggung jawab atas pengeluaran barang sesuai dengan permintaan barang yang dijual ke langganan. Merekrut dan menyeleksi calon karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan mutasi, promosi dan demosi terhadap staf dan karyawan dan masalah keselamatan kerja perusahaan.

15 78 Menyelenggarakan absensi karyawan dan bertanggung jawab terhadap kebenaran perhitungan dan pembayaran gaji dan upah. Mengurusi masalah yang bersifat umum Memelihara komunikasi yang baik dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan, baik yang bersifat vertikal maupun horisontal. c. Wewenang Menjalankan sistem dan prosedur kerja pada bagian gudang seefektif mungkin. Menginformasikan hal-hal penting yang ada kaitannya dengan bidang umum dan personalia pada Direktur Utama dan Direktur Operasi. Mengatur administrasi perekrut, pemberdayaan dan pemutusan kerja SDM perusahaan. d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas kondisi barang di gudang Bertanggung jawab atas informasi dan pekerjaan yang dilakukannya. 7. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi a. Hubungan Organisasi Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi

16 79 Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas perusahaan pada bagian akuntansi dan keuangan. b. Tugas Merencanakan kebijakan keuangan perusahaan, mempersiapkan dan membuat budget dan cash flow sesudah mendapatkan informasi / laporan dari bagian lain (Pembelian, Penjualan dan bagian umum). Mengatur dan melaksanakan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang sesuai dengan yang telah ditentukan dan bertanggung jawab atas pembukuan / pencatatan transaksitransaksi keuangan. Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan di bagian keuangan, kasir, penagihan dan akuntansi. Bertanggung jawab atas pelaksanaan sistem dan prosedur pencatatan akuntansi yang baik guna melakukan pengawasan akuntansi terhadap harta, hutang, modal pendapatan dan biaya-biaya. Mengadakan opname secara periodik terhadap kas, giro mundur langganan, piutang dagang, dan lain-lainnya. Menyusun laporan keuangan secara periodik untuk disajikan kepada pimpinan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

17 80 Bertanggung jawab terhadap pembukuan fiskal dan menyusun laporan keuangan serta laporan bulanan yang diwajibkan oleh fiskal. Melakukan evaluasi dan menetapkan sistem informasi manajemen yang diterapkan dalam perusahaan. c. Wewenang Mengatur dan menentukan cara kerja di bidang keuangan dan akuntansi seefektif mungkin agar dapat menjamin kelancaran proses pengelolaan keuangan / akuntansi. Menginformasikan hal-hal penting yang ada kaitannya dengan bidang keuangan dan akuntansi pada Direktur Operasi. Menyarankan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian karyawan bawahannya kepada Direktur Operasi. d. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas kelancaran informasi dan laporan keuangan perusahaan. Bertanggung jawab atas informasi dan pekerjaan yang dilakukannya Dasar Pengenaan Pajak Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang digunakan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya dalam melakukan penghitungan terhadap Pajak Pertambahan Nilai-nya adalah dengan mengunakan Harga Jual.

18 81 Menurut Pasal 1 angka 18 Undang-undang PPN nomor 42 Tahun 2009, Harga jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak (BKP), tetapi tidak termasuk PPN dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan adalah 10% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk semua jenis Barang Kena Pajak (BKP) Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam melakukan penghitungan besarnya PPN yang harus disetor serta PPN yang harus dipungut perusahaan berdasarkan rumus sebagai berikut : PPN = DPP x Tarif Pajak (10%) a ) Pajak Masukan Pajak Masukan meliputi Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan. Pajak masukan dikenakan pada saat perusahaan melakukan pembelian terhadap barang kena pajak (BKP), atas pembelian tersebut perusahaan dikenakan pajak masukan sebesar 10% dari harga beli barang tersebut.

19 82 PT. Fajar Lestari Abadi, membeli barang dagangan dari PT. Fajar Mataram Sedayu pada Tahun 2012 senilai Rp dan pada Tahun 2013 senilai Rp nilai tersebut merupakan include PPN. Atas pembelian tersebut maka PT. Fajar Lestari Abadi dipungut PPN Masukan sebesar : PPN Masukan Tahun 2012 Pembelian include PPN = Rp DPP (100/110 x Rp ) = Rp _ PPN Masukan (Rp x 10%) = Rp PPN Masukan Tahun 2013 Pembelian include PPN = Rp DPP (100/110 x Rp ) = Rp _ PPN Masukan (Rp x 10%) = Rp b ) Pajak Keluaran Pajak Keluaran meliputi Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran. Pajak keluaran dikenakan pada saat perusahaan melakukan penjualan terhadap barang kena pajak (BKP), atas penjualan tersebut perusahaan melakukan pemungutan pajak keluaran sebesar 10% dari harga jual barang tersebut.

20 83 PT. Fajar Lestari Abadi melakukan penjualan pada Tahun 2012 senilai Rp dan pada Tahun 2013 senilai Rp nilai tersebut merupakan include PPN. Atas penjualan tersebut maka PT. Fajar Lestari Abadi memungut PPN Keluaran sebesar : PPN Keluaran Tahun 2012 Penjualan include PPN = Rp DPP (100/110 x Rp ) = Rp _ PPN Keluaran (Rp x 10%) = Rp PPN Keluaran Tahun 2013 Penjualan include PPN = Rp DPP (100/110 x Rp ) = Rp _ PPN Keluaran (Rp x 10%) = Rp c ) HPP (Harga Pokok Penjualan) dan Persediaan akhir Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Sedangkan Persediaan akhir adalah jumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir tahun fiskal. Berdasarkan pada Laporan Laba Rugi PT. Fajar Lestari Abadi yang ada pada tabel 4.1 dan 4.3

21 84 dapat diketahui bahwa nilai HPP dan Persediaan akhir-nya adalah sebagai berikut : HPP dan Persediaan akhir tahun 2012 Persediaan Awal Tahun 2012 = Rp Pembelian Tahun 2012 = Rp Barang Tersedia untuk dijual = Rp Persediaan Akhir Tahun 2012 = Rp Harga Pokok Penjualan (HPP) = Rp Jadi HPP senilai Rp ini merupakan nilai pemakaian barang selama Tahun 2012, dan Persediaan Akhir senilai Rp ini adalah nilai yang siap dijual untuk periode Tahun HPP dan Persediaan akhir tahun 2013 Persediaan Awal Tahun 2013 = Rp Pembelian Tahun 2013 = Rp Barang Tersedia untuk dijual = Rp Persediaan Akhir Tahun 2013 = Rp Harga Pokok Penjualan (HPP) = Rp Jadi HPP senilai Rp ini merupakan nilai pemakaian barang selama Tahun 2013, dan Persediaan Akhir senilai Rp ini adalah nilai yang siap dijual untuk periode Tahun 2014.

22 Mekanisme Pengkreditan Pajak SPT Masa PPN PPN Masukan dapat dikreditkan apabila dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dimana perusahaan terdaftar sebagai Wajib Pajak (WP). Apabila perusahaan tidak melaporkannya, maka PPN Masukan tersebut tidak dapat dikreditkan dan biaya atas PPN tersebut dapat dikurangkan sebagai biaya dalam rangka penghitungan Pajak Penghasilan (PPH). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pegawai PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya, bahwa semua PPN Masukan yang ada pada perusahaan dapat dikreditkan. Dalam hal pelaporan SPT Masa PPN, faktur pajak untuk pajak masukan yang digunakan sebagai dasar pengkreditan pajak masukan adalah surat setoran pajak, sedangkan untuk pajak keluaran bukti yang digunakan dalam mengcross check terhadap pajak masukan adalah Faktur Pajak Standar. Faktur Pajak Standar dikeluarkan perusahaan apabila pelanggan memiliki NPWP. PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang mempunyai kewajiban perpajakan yaitu Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada khususnya. Sehubungan dengan usaha yang dilakukan, maka setiap bulannya perusahaan melaporkan PPN yang disetor dan yang telah mereka pungut dari pelanggan. Pelaporan PPN dalam Masa SPT, PPN

23 86 dilakukan paling lambat satu bulan setelah terjadi transaksi. Perusahaan ini melaporkan SPT Masa-nya setiap tanggal 30 atau akhir bulan. Keterangan : Contoh SPT Masa PPN PT. Fajar Lestari Abadi terdapat di lampiran Analisis Data 1. Sebab dan Akibat Masalah Prosedur pembukuan yang dilakukan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya berkaitan dengan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pembelian barang dan penjualan lokal. Masalah yang timbul dalam pencatatan pajak masukan adalah berbedanya saat penyerahaan barang kena pajak dan saat pembuatan faktur pajak. Seperti biasanya, faktur pajak dapat dibuat pada akhir bulan setelah penyerahan barang kena pajak. Dalam pencatatan pajak keluaran, masalah yang terjadi juga tidak jauh berbeda dengan pajak masukan yaitu berbedanya saat penyerahan barang kena pajak dengan saat pembuatan faktur pajak. Pada saat penjualan, dimana barang diserahkan terlebih dahulu kepada pelanggan sedangkan faktur pajaknya dibuat setelah barang diserahkan. Hal ini mengakibatkan terjadinya pencatatan dua kali di dalam pembukuannya, yaitu pada saat penyerahan barang dan pada saat

24 87 dikeluarkannya faktur pajak. Berdasarkan transaksi sebelumnya, ayat jurnal yang dibuat yaitu : Berdasarkan saat Penyerahan Barang (Penjualan) tahun 2012: Uraian Debet (D) Kredit (K) Piutang dagang Rp Hasil Penjualan Rp PPN Keluaran Rp Pada saat dibuat faktur pajak : Uraian Debet (D) Kredit (K) Pajak Keluaran yang belum difakturkan Rp Pajak Keluaran Rp Berdasarkan saat Penyerahan Barang (Penjualan) tahun 2013: Uraian Debet (D) Kredit (K) Piutang dagang Rp Hasil Penjualan Rp PPN Keluaran Rp Pada saat dibuat faktur pajak : Uraian Debet (D) Kredit (K) Pajak Keluaran yang belum difakturkan Rp Pajak Keluaran Rp Dengan ayat jurnal diatas, maka perkiraan Pajak Keluaran yang belum difakturkan akan bersaldo nol. Pada akhir bulan, pajak keluaran akan dikurangi dengan pajak masukan yang dapat dikreditkan. Selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus disetor.

25 88 Pembelian tahun 2012: Uraian Debet (D) Kredit (K) Pembelian Rp Pajak Masukan Rp Kas Rp Pembelian tahun 2013: Uraian Debet (D) Kredit (K) Pembelian Rp Pajak Masukan Rp Kas Rp Berbedanya saat penyerahan barang dengan saat dibuatnya faktur pajak, maka mengakibatkan Pajak Pertambahan Nilai belum terutang menurut pajak, karena belum nyata terjadi. Sedangkan dalam prinsip akuntansi, ada dua saat pengakuan baik pendapatan maupun beban yaitu prinsip kas dan prinsip akrual. Hal ini di dalam akuntansi merupakan akrual, dimana akuntansi berprinsip bahwa saat penyerahan barang tersebut merupakan saat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai walaupun hal ini belum secara nyata terjadi di dalam perusahaan, sehingga mengakibatkan terjadinya dua kali pencatatan di dalam akuntansi. Sedangkan menurut pajak, pencatatan harus dilakukan satu kali saja untuk setiap transaksi yaitu pada saat diterbitkannya faktur pajak karena tanggal faktur pajak yang tercantum pada faktur pajak tersebut menentukan masa pajaknya. Dalam penyajian PPN, perusahaan menyajikan dengan metode gabungan, yaitu PPN Masukan dan PPN

26 89 Keluaran dibukukan secara terpisah dan pada akhir tahun dibukukan pada satu perkiraan saja yaitu PPN. 2. Evaluasi dan Pemecahan Masalah Berdasarkan data yang dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan ini melakukan pencatatan dua kali, seharusnya kalau kita melihat peraturan pajak dalam Undang-undang pencatatan dilakukan satu kali untuk setiap transaksi yaitu pada saat diterbitkannya faktur pajak karena tanggal faktur pajak yang tercantum pada faktur pajak tersebut menentukan masa pajaknya. Jadi jurnal yan seharusnya dibuat oleh PT.Fajar Lestari Abadi adalah sebagai berikut : Berdasarkan saat Penyerahan Barang (Penjualan) tahun 2012: Uraian Debet (D) Kredit (K) HPP Rp Rp Persediaan Pada saat dibuat faktur pajak : Uraian Debet (D) Kredit (K) Piutang dagang Rp Hasil Penjualan Rp PPN Keluaran Rp Berdasarkan saat Penyerahan Barang (Penjualan) tahun 2013: Uraian Debet (D) Kredit (K) HPP Rp Rp Persediaan

27 90 Pada saat dibuat faktur pajak : Uraian Debet (D) Kredit (K) Piutang dagang Rp Hasil Penjualan Rp PPN Keluaran Rp Saat penyerahan Barang maka yang timbul adalah di persediaan dimana saat perusahaan menjual barang maka persediaan yang ada digudang akan menjadi berkurang jadi posisi persediaan dijurnal dikredit. Saat perusahaan menerbitkan faktur pajak, maka piutang usaha yang timbul akibat dari DPP ditambah dengan PPN Keluaran. Pada saat Pengkreditan Pajak Masukan : Tahun 2012 Tahun 2013 PPN Keluaran = Rp PPN Masukan = Rp PPN Keluaran = Rp PPN Masukan = Rp Kurang Bayar = Rp Kurang Bayar = Rp Keterangan : Perhitungan untuk PPN PT. Fajar Lestari Abadi Tahun 2013 dan Tahun 2012 terdapat di lampiran Koreksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Semua PPN Masukan yang ada pada PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya dikategorikan ke dalam PPN yang dapat dikreditkan karena berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan, sehingga PPN Masukan-nya dapat dikreditkan dengan PPN Keluaran yang telah mereka pungut dari konsumen. Dalam hal koreksi yang berhubungan

28 91 dengan Pajak Pertambahan Nilai tersebut, tidak ada koreksi yang dilakukan pihak perusahaan. Perusahaan menganggap bahwa koreksi itu hanya berkaitan dengan PPN Masukan yang dapat dikreditkan dan yang tidak dapat dikreditkan tanpa memperhatikan perbedaan pengakuan beban dan hutang baik menurut akuntansi maupun menurut pajak, seperti koreksi fiskal PPH pasal 25.

29 Laporan Keuangan PT.Fajar Lestari Abadi TABEL 4.1 Laporan Laba Rugi Periode Tahun 2012 Sumber : PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya

30 93 TABEL 4.2 Neraca Per Desember 2012 Sumber : PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya

31 94 TABEL 4.3 Laporan Laba Rugi Periode Tahun 2013 Sumber : PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya

32 95 TABEL 4.4 Neraca Per Desember 2013 Sumber : PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya

33 Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Berdasarkan data yang penulis peroleh dari perusahaan serta tinjauan pustaka yang penulis paparkan pada bab II, dasar pengenaan pajak yang dijadikan dasar dalam penghitungan pajak pertambahan nilai terhadap barang kena pajak, sudah sesuai dengan dasar pengenaan pajak yang ada. Dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah harga jual, yaitu nilai berupa uang, termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan barang kena pajak, tidak termasuk PPN yang dipungut dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Penghitungan PPN Masukan dan PPN Keluaran yang perusahaan lakukan dan telah disetorkan ke Kas Negara sudah sesuai dengan rumus dan aturan-aturan yang berlaku. Negara tidak mungkin dirugikan dalam hal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Barang Kena Pajak (BKP) yang perusahaan jual dalam rangka kegiatan usahanya. Penghitungan yang dilakukan pihak perusahaan adalah dengan mengalikan DPP dengan tarif sebesar 10%. Pihak perusahaan melakukan perhitungan dengan cermat karena mengingat jumlah yang

34 97 menjadi DPP cukup besar, walaupun bila dilihat cara perhitungannya sangat mudah yaitu : DPP x Tarif Pajak 10% Mekanisme Pengkreditan Pajak serta Pelaporan SPT Masa PPN Menurut peraturan perpajakan, pengkreditan pajak dapat dilakukan apabila PPN Masukan dikategorikan sebagai PPN yang dapat dikreditkan dan bukan PPN yang tidak dikreditkan. PPN yang tidak dapat dikreditkan diantaranya dikarenakan faktur pajaknya merupakan faktur pajak sederhana, tidak berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan, faktur pajak fiktif, dan lain sebagainya. Semua PPN Masukan yang telah perusahaan setor ke Kas Negara merupakan PPN Masukan yang dapat dikreditkan. Langkah yang telah diambil oleh perusahaan sudah benar yaitu dengan cara melaporkan pada masa pajak berikutnya setelah terjadinya transaksi agar PPN Masukan tersebut dapat mereka kreditkan dengan PPN Keluarannya. Mekanisme atau cara pengkreditan Pajak Masukan yang dilakukan perusahaan yaitu berpedoman pada tanggal faktur pajak. Langkah yang dilakukan sudah tepat, agar pencatatan tidak terlalu overstated atau understated pada bulan yang bersangkutan, walaupun batas pengkreditan pajak yaitu 3 bulan atau juga sepanjang perusahaan belum dilakukan pemeriksaan.

35 98 Dalam hal pelaporan SPT Masa PPN PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya telah melaporkan tepat waktu yaitu setiap tanggal 30. Menurut penulis, hal ini sudah baik karena perusahaan sudah termasuk dalam Wajib Pajak (WP) yang taat pajak dan tidak terkena sanksi apabila terlambat melapor Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Berdasarkan SAK mengenai perbandingan antara pendapatan dan biaya, dimana pembebanan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan. Untuk mendapatkan kelayakan ekonomis dan membandingkan pajak masukan dengan pajak keluaran. Pajak masukan harus dimanfaatkan untuk menghasilkan pajak keluaran. Pajak masukan ini akan dibebankan dalam periode yang bersangkutan. Salah satu cara yang biasa dibebankan dalam satu periode yaitu dengan membagi pajak masukan sesuai dengan pajak keluaran yang terjadi pada periode yang bersangkutan juga. Setelah dilakukan analisis berdasarkan data yang tersedia, bahwa seluruh pajak masukan yang dikurangkan dengan pajak keluaran. Pada Tahun 2012 Pembelian BKP sebesar Rp , penjualan BKP sebesar Rp Seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya. Nilai PPN masukan sebesar Rp dan nilai PPN keluarannya sebesar Rp jadi Nilai PPN

36 99 keluarannya lebih besar daripada PPN masukannya selisihnya sebesar Rp yang merupakan kurang bayar yang harus disetorkan ke kas negara. Sedangkan untuk Tahun 2013 Pembelian BKP sebesar Rp , penjualan BKP sebesar Rp Seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya. Nilai PPN masukan sebesar Rp dan nilai PPN keluarannya sebesar Rp jadi Nilai PPN keluarannya lebih besar daripada PPN masukannya selisihnya sebesar Rp yang merupakan kurang bayar yang harus disetorkan ke kas negara. Perusahaan tidak melakukan pisah batas pengkreditan pajak masukan karena perusahaan melakukan pembelian BKP sesuai dengan jumlah pesanan yang diminta, maka tidak ada sisa persediaan BKP. Jadi dipastikan bahwa seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya Interpretasi Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Proses Penerapan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang ada di PT. Fajar Lestari Abadi yaitu sebagai berikut : 1. Adanya Permasalahan didalam prosedur pembukuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dilakukan PT. Fajar Lestari Abadi, dalam pencatatan pajak masukan maupun pajak keluaran yaitu

37 100 berbedanya saat penyerahan barang kena pajak (BKP) dan saat pembuatan faktur pajak. 2. Dari permasalahan diatas maka mengakibatkan terjadinya pencatatan PPN sebanyak dua kali didalam pembukuannya, yaitu pada saat penyerahan barang dan pada saat dikeluarkannya Faktur Pajak. PT. Fajar Lestari Abadi saat proses penyerahan barang sudah mengakui adanya Piutang dagang Rp (Kredit) atas hasil penjualan Rp (Debet) dan PPN Keluaran Rp (Debet), padahal Faktur Pajak belum diterbitkan. Dan pada saat dibuat Faktur Pajak PT.Fajar Lestari Abadi mencatat kembali PPN-nya dengan Pajak Keluaran yang belum difakturkan Rp (Debet) dan PPN Keluaran Rp (Kredit). Dengan pencatatan diatas maka mengakibatkan Pajak Pertambahan Nilai belum terutang menurut pajak, karena belum nyata terjadi. Tetapi menurut prinsip akuntansi bahwa saat penyerahan barang tersebut merupakan saat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai walaupun hal ini belum secara nyata terjadi di dalam perusahaan, sehingga mengakibatkan terjadinya dua kali pencatatan di dalam akuntansi. 3. Sedangkan menurut pajak, pencatatan harus dilakukan satu kali saja untuk setiap transaksi yaitu pada saat diterbitkannya faktur pajak karena tanggal faktur pajak yang tercantum pada faktur pajak tersebut menentukan masa pajaknya. Jadi Menurut penulis untuk

38 101 permasalahan diatas seharusnya dalam pencatatan PPN-nya Saat penyerahan Barang yang timbul adalah HPP Rp (Debet) Persediaan Rp (Kredit), pada saat dibuat faktur pajak Piutang dagang Rp (Debet) atas Hasil Penjualan Rp (Kredit) dan PPN Keluaran Rp (Debet). Dengan pencatatan seperti ini maka tidak terjadi pencatatan PPN sebanyak dua kali. 4. Besaran nominal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. Fajar Lestari Abadi pada Tahun 2012 terjadi kurang bayar sebesar Rp , sedangkan pada Tahun 2013 terjadi kurang bayar sebesar Rp

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penulis memilih PT SCE sebagai objek penelitian skripsi ini. Dimana PT SCE adalah perusahaan perdagangan dibidang distributor alat kontrol listrik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013 Hasil Wawancara dengan CV. AGH A: Penulis B: Direktur Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013 A: Pada tahun berapa perusahaan ini mulai berdiri? B: Pada tahun 2000 A: Bagaimana awal pendirian perusahaan? B:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kebijakan Akuntansi Perusahaan. Dalam pelaksanaan kebijakan akuntansi yang mana diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui penentuan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan

B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Perusahaan PR X merupakan perusahaan rokok yang mulai dirintis sejak tahun 1989. Sebelumnya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dilakukan proses pengumpulan data, penulis baru bisa menyajikan data hasil

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dilakukan proses pengumpulan data, penulis baru bisa menyajikan data hasil BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Penyajian data penelitian pada skripsi ini adalah hasil penelitian penulis dalam mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Setelah dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III. 1. Sejarah Singkat Perusahaan Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta Adimulia. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, didirikan dengan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENERBITAN DAN PEROLEHAN FAKTUR PAJAK SERTA PENGAKUAN ATAS PENYERAHAN DAN PEROLEHAN BARANG KENA PAJAK PADA PT UNITEX TBK TAHUN 2014 PAPER Dibuat Oleh: Annisa Pradita 0221

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT TGS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris dengan No Akte 145 tanggal 23 April 1996. Akta pendirian tersebut

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA. Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T.

TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA. Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T. TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN (TUGAS DAN FUNGSINYA) STRUKTUR ORGANISASI Dewan komisaris Bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Pembangunan sektor perumahan di kota Gresik khususnya dan Jawa timur pada umumnya sedang ramai-ramainya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Snapshoes Care Snapshoes Care usaha cuci sepatu dan tas premium merupakan usaha yang baru terbentuk pada tanggal 12 April 2016. Usaha cuci sepatu

Lebih terperinci

perusahaan. Di samping itu juga kualitas produk yang tinggi serta

perusahaan. Di samping itu juga kualitas produk yang tinggi serta BAB 111 METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Permulaan berdirinya PT. Sarana Langgeng Lestari yang berkedudukan di Bekasi pada tahun 1991 atau tepatnya tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm :

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm : Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm : 57212946 LATAR BELAKANG Pencataan piutang merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Biotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi (obatobatan hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PENCATATAN PAJAK Dwi Martani 1 PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PAJAK PENGHASILAN Pajak atas penghasilan perusahaan yang dipotong oleh pihak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak PPN DAN PPnBM PAJAK ATAS NILAI TAMBAH PPN yang ditetapkan dengan UU no.18 tahun 2000 merupakan pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai (Value Added) yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. PCI berdiri pada tanggal 23 November 2004 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161/PJ/2001 serta akte pendirian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur Bab 4 PEMBAHASAN merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya sebagai distributor langsung untuk atap baja ringan. PT. XYZ menjual asesoris untuk pembuatan atap, dinding

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Perencanaan pajak dilakukan sebagai usaha perusahaan didalam memenuhi peraturan yang berlaku atas Pajak Pertambahan Nilai. Setelah penulis melakukan evaluasi terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI IV.1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai CV.Graha Alfa Sakti adalah sebuah perusahaan penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Umum Perusahaan Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Dalam Bab III ini penulis menguraikan sejarah dari pada perusahaan, untuk itu dipilih perusahaan dagang PD FERINDO JAYA.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pelaksanaan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pada PT SCE, maka dapat disimpulkan PT SCE telah memenuhi kewajiban Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood dan pipa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood dan pipa 57 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Pendirian Perusahaan CV.Aria Duta Panel adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci