BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grafik Frekuensi Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Juli 1983 (29 tahun, 304 hari), usia sekolah yang sudah cukup matang.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 03 yang beralamat di jln Margosari No. 3 Salatiga sebagai kelompok eksperimen. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 38 siswa. Adapun karakteristik respondennya dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki-laki Perempuan 18 20 47.37 52.63 Total 38 100 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas V SDN Salatiga 03 yang dijadikan sebgai kelompok eksperimen, siswa laki-laki berjumlah 18 siswa atau 47.37% dari total jumlah siswa, dan siswa perempuan berjumlah 20 siswa atau 52.63% dari total jumlah siswa. Untuk kelompok pembanding atau kelompok kontrol, siswa kelas V SDN Salatiga 10 dengan jumlah siswa sebanyak 38. Berikut adalah distribusi subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dipaparkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Kelompok Kontrol Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki-laki Perempuan 28 10 73.68 26.32 Total 38 100 40

41 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Distribusi Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Distribusi hasil pretest kelompok eksperimen Setelah dilakukan pretest pada kelompok eksperimen, diperoleh nilai pretest pada kelompok eksperimen yang terendah memperoleh nilai 35 dan tertinggi mendapatkan nilai 88. Dari 38 siswa, kemudian dihitung rata-rata kelas maka didapatkan hasil rata-rata kelas yaitu 64.89. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini: Range/jangkauan = skor maksimal skor minimal = 88 35 = 53 Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 38 1 + 5.28 = 6.28 (dibulatkan menjadi 6) Interval = Range Banyak katagori = 53 6 = 8.9 (dibulatkan menjadi 9) dalam Herrhyanto Nar dan Akib Hamid H.M. (2006:2.11-2.12) Tabel 4.3 Distribusi Prestasi Belajar Pretest Kelompok Eksperimen No Interval Frekuensi Prosentase 1 35 43 2 9.52 2 44 52 2 9.52 3 53 61 12 31.58 4 62 70 7 19.05 5 71 79 11 23.81 6 80 88 3 19.05 Total 38 100

42 Dari tabel di atas, bahwa mayoritas siswa yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat pada interval 51 58, yang berjumlah 12 siswa, dengan prosentase sebesar 31.58. Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas perolehan nilai siswa berada pada tingkat rendah. 4.3 Distribusi posttest kelompok eksperimen Hasil posttest adalah hasil yang didapatkan siswa setelah diberi perlakuan dengan metode pembelajaran eksperimen. Setelah diuji ditemukan bahwa perolehan nilai terendah yaitu 60 dan tertinggi 100. Nilai rata-rata kelas dari hasil posttest ini yaitu 85.79. Persamaan untuk menentukan kategori dan interval, tetap menggunakan persamaan seperti menghitung prestasi belajar pretest di atas. Untuk melihat distribusi perolehan hasil posttest ini dapat dilihat pada tabel berikut : Range/jangkauan = skor maksimal skor minimal = 100 60 = 40 Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 38 1 + 5.21 = 6.21 (dibulatkan menjadi 6) Interval = Range Banyak katagori = 34 6 = 5.7 (dibulatkan menjadi 6) dalam Herrhyanto Nar dan Akib Hamid H.M. (2006:2.11-2.12)

43 Tabel 4.4 Distribusi Prestasi Belajar Posttest Kelompok Eksperimen No Interval Frekuensi Prosentase 1 60 65 3 7.89 2 66 71 2 5.26 3 72 77 10 26.32 4 78 83 13 34.21 5 84 89 3 7.89 6 90 95 3 7.89 7 96 100 1 2.63 Total 38 100 Berdasarkan pada distribusi perolehan nilai di atas, maka prosentase terbesar yang mendapatkan nilai antara 78 83, sebanyak 34.21%. Dari tabel distribusi di atas, dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai setelah siswa diberi perlakuan dengan metode eksperimen dikatakan tinggi. 4.3.1 Distribusi hasil pretest kelompok kontrol Pada kelompok pembanding atau kontrol, ditemukan bahwa hasil pretest dengan nilai terendah yaitu 33 dan tertinggi 60. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh oleh kelompok kontrol yaitu sebesar 46.67. Untuk mengetahui jumlah terbanyak perolehan, maka dibuat rincian pada tabel berikut berdasarkan interval, sebagai berikut: Range/jangkauan = skor maksimal skor minimal = 60 33 = 27 Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 76 1 + 5.52 = 6,52 (dibulatkan menjadi 7) Interval = Range Banyak katagori

44 = 27 7 = 3.8 (dibulatkan menjadi 4) dalam Herrhyanto Nar dan Akib Hamid H.M. (2006:2.11-2.12) Tabel 4.5 Distribusi Prestasi Belajar Pretest Kelompok Kontrol No Interval Frekuensi Prosentase 1 33 37 2 5.26 2 38 41 7 18.42 3 42 45 7 18.42 4 46 49 8 21.05 5 50 53 2 5.26 6 54 57 8 21.05 7 58 61 5 13.16 Total 38 100 Dari tabel di atas, berdasarkan patokan pada interval, maka mayoritas siswa yang mendapatkan interval nilai antara 46 49 dan interval 54 57 sebanyak 21.05%. Berdasarkan tabel di atas maka perolehan nilai pretest siswa pada kelompok eksperimen dikatakan rendah. 4.3.2 Distribusi prestasi belajar posttest kelompok kontrol Setelah dilakukan pretest pada kelompok kontrol, selanjutnya diberi perlakuan dengan memberikan pembelajaran secara konvensional atau ceramah. Setelah pembelajaran dilakukan posttest. Adapun perolehan nilai setelah diberi metode pembelajaran ceramah pada kelompok kontrol yang mendapatkan nilai terendah yaitu 53 dan tertinggi 87, dengan rata-rata nilai perolehan kelas yaitu 61.72%. Untuk mengetahui siswa yang memperoleh nilai terbanyak setelah berdasarkan hasil posttest, pada tabel berikut ini akan disajikan dalam bentuk interval sebagai berikut: Range/jangkauan = skor maksimal skor minimal

45 = 87 53 = 34 Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 38 1 + 5.21 = 6.21 (dibulatkan menjadi 6) Interval = Range Banyak katagori = 34 6 = 5.7 (dibulatkan menjadi 6) dalam Herrhyanto Nar dan Akib Hamid H.M. (2006:2.11-2.12) Tabel 4.6 Distribusi Prestasi Belajar Posttest Kelompok Kontrol No Interval Frekuensi Prosentase 1 53 58 3 7.89 2 59 64 14 36.84 3 65 70 10 26.32 4 71 76 9 23.68 5 77 82 1 2.63 83 88 1 2.63 Total 38 100 Mengacu pada tabel interval yang dipaparkan di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai terbanyak berada pada interval 59 64 berjumlah 14 siswa, dengan prosentase sebesar 36.84%. Dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa setelah perlakuan dengan model pembelajaran konvensional, perolehan nilai siswa berada pada kategori sedang.

46 4.4 Perbedaan Rata-rata Perolehan Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Perbedaan rata-rata perolehan nilai sebelum dan setelah diberi perlakuan dimaksudkan untuk melihat sejauh mana metode pembelajaran yang diterapkan dikatakan efektif. Adapun rata-rata perolehan nilai pretest dan posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Rata-rata Nilai Kelompok Pretest Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelas Pretest Posttest Perubahan Hasil Eksperimen 64.89 85.79 20.90 Kontrol 46.67 61.72 15.05 Tabel perbandingan di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan prestasi belajar baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Meskipun demikian, jika diamati terlihat bahwa terjadi perubahan prestasi belajar yang lebih besar pada kelompok eksperimen dibandingkan pada kelompok kontrol. Terjadi perubahan dan mengalami peningkatan sebanyak 20.90 setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran dengan metode eksperimen. Selain itu, berdasarkan distribusi interval, prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen dikatakan sangat tinggi, sedangkan pada kelompok kontrol masuk dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan metode eksperimen terjadi peningkatan prestasi belajar. Dengan kata lain, penggunaan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar.

47 4.5 Uji Asumsi 4.5.1 Uji Tingkat Kesukaran Soal Mengetahui tingkat kesukaran soal, digunakan ketetapan sebagai berikut: Tabel 4.8 Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai F Tingkat Kesukaran 0.00 0.25 Sukar 0.26 0.75 Sedang 0.76 1.00 Mudah Setelah diuji validitas, selanjutnya dilakukan tingkat pengujian kesukaran soal. Dari 20 soal yang dinyatakan valid, ada 18 butir soal yang dinyatakan tingkat kesukarannya sedang, dan 2 butir soal yang dinyatakan tingkat kesukarannya mudah. Rinciannya dapat dilihat pada table berikut :

48 Tabel 4.9 Tingkat Kesukaran Butir Soal No Nilai F Kategori 1 0.79 Mudah 2 0.65 Sedang 3 0.65 Sedang 4 0.80 Mudah 5 0.65 Sedang 6 0.70 Sedang 7 0.70 Sedang 8 0.75 Sedang 9 0.70 Sedang 10 0.72 Sedang 11 0.72 Sedang 12 0.72 Sedang 13 0.67 Sedang 14 0.75 Sedang 15 0.75 Sedang 16 0.75 Sedang 17 0.75 Sedang 18 0.72 Sedang 19 0.65 Sedang 20 0.67 Sedang

49 4.6 Uji Normalitas 4.6.1 Kelompok eksperimen Untuk melakukan pengujian normalitas prestasi belajar pada kelompok eksperimen, digunakan dengan alat bantu statistik yaitu analyze, non parametric tes One Sample Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa hasil pretest maupun posttest siswa kelas V terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi p>0.05 atau senilai 0.657 pada hasil pretest dan 0.332 pada hasil posttest. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.10 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 4.6.2 Kelompok kontrol Sama seperti pada kelompok eksperimen, pengujian normalitas pada kelompok kontrol juga menggunakan alat bantu statistik. analyze, non parametric tes One Sample Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa hasil pretest maupun posttest siswa kelas V terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi p>0.05 atau senilai 0.234 pada hasil pretest dan 0.341 pada hasil posttest. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

50 Tabel 4.11 Uji Normalitas Kelompok Kontrol 4.7 Uji Homogenitas Langkah berikutnya yang harus dilakukan sebelum dilakukan uji beda adalah menguji homogenitas data. Homogenitas dimaksudkan apakah data yang diperoleh memiliki varian yang sama atau tidak. Untuk melakukan uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene's Test for Equality of Variances. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa data baik pretest maupun posttest homogen, ini dibuktikan F senilai 2.242 dengan tingkat signfikansi >0.05 yaitu 0.139 pada prestasi belajar pretest dan F senilai 2.231 dengan tingkat signifikansi 0.140. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut :

51 Tabel 4.12 Uji Homogenitas Data 4.8 Uji Beda Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan uji beda. Uji beda dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi perlakuan atau kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:

52 Setelah dilakukan pengujian, ditemukan bahwa t hitung untuk hasil pretest pada kelompok eksperimen sebesar 10.409 dengan signifikansi 0.000 dan t hitung pada kelompok kontrol senilai 10.336, dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedangkan t hitung untuk hasil posttest pada kelompok eksperimen yaitu 8.573 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan pada t hitung pada kelompok kontrol yaitu 8.647 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dari hasil pengujian ini tampak bahwa hipotesis Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh metode eksperimen terhadap prestasi belajar siswa ditolak dan H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pembelajaran metode eksperimen terhadap prestasi belajar diterima. Artinya bahwa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen, ditemukan ada perbedaan prestasi belajar pada siswa kelas V SDN Salatiga 03. 4.9 Pembahasan Berdasarkan hasil analisa data tentang pengaruh metode eksperimen sebagai metode belajar dalam meningkatkan prestasi belajar IPA siswa SD Salatiga 03 kelas V pada materi sifat-sifat cahaya, dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows, diperoleh t hitung sebesar 8.573 pada kelompok eksperimen dengan tingkat signifikansi 0.000 dan pada t hitung pada kelompok kontrol yaitu 8.647 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dari hasil pengujian ini tampak bahwa hipotesis Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh metode eksperimen terhadap prestasi belajar siswa ditolak dan H1 yang menyatakan bahwa ada

53 pengaruh pembelajaran metode eksperimen terhadap prestasi belajar diterima. Artinya bahwa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen, ditemukan ada ada pengaruh penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 03 Salatiga. Dengan kata lain, dengan diterapkannya metode eksperimen pada siswa kelas V SDNB 03 Salatiga, ditemukan ada perbedaan prestasi belajar pada siswa kelas V SDN Salatiga 03 dengan siswa kelas V SDN 10 Salatiga yang dikenakan pembelajaran dengan metode konvensional. Mendasarkan pada hasil analisa ini, dengan demikian penelitian ini mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nurul Ulum (2009) tentang Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi belajar IPA Konsep Benda dan Sifatnya Kelas IV SD Ploposari III Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA meningkatkan kerja ilmiah dan prestasi belajar kognitif siswa. Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian lainnya yang telah dilakukan Samsul Arif (2009) dengan judul penelitian: Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi belajar IPA Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau Siswa SD Kelas V SDN Dandanggendis Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Disamping mendukung penelitian-penelitian terdahulu, hasil analisa data ini juga mendukung pernyataan teoritis yang dikemukakan oleh Menurut Roestiyah (2001: 80), metode ekserimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Menurut Schoenherr (dalam Palendeng, 2003), metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Hasil dari metode eksperimen adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sains (IPA).

54 Meningkatnya prestasi belajar siswa kelas V SDN 03 pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya, disebabkan karena siswa diajak mengalami langsung melalui metode pembelajaran eksperimen, sehingga penemuan-penemuan yang terjadi selama proses eksperimentasi menguatkan siswa untuk meyakini atau menolak konsep-konsep dalam materi sifat-sifat cahaya yang hanya dipelajari dari guru saja. Dengan melakukan pengamatan secara langsung, siswa kelas V SDN 03 Salatiga diberikan kesempatan untuk melakukan analisis sendiri, dengan demikian siswa dapat menemukan ide-ide baru sendiri. Hasilnya, ketika diujikan dengan soal-soal tes yang telah disiapkan, siswa akhirnya banyak dapat menjawab dengan benar, dan dengan demikian ini berimplikasi pada prestasi belajarnya menjadi meningkat.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan deskripsi data penelitian dan pembahasan pada Bab IV sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap prestasi belajar IPA pada kelas V SD Negeri Salatiga 03 materi sifat-sifat cahaya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows, diperoleh t hitung sebesar 8.573 pada kelompok eksperimen dengan tingkat signifikansi 0.000 dan pada t hitung pada kelompok kontrol yaitu 8.647 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dari hasil pengujian ini tampak bahwa hipotesis Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh metode eksperimen terhadap prestasi belajar siswa ditolak dan H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pembelajaran metode eksperimen terhadap prestasi belajar diterima. Artinya bahwa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen, ditemukan ada ada pengaruh penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Salatiga 03. Dengan kata lain, penerapan metode eksperimen pada siswa kelas V SDN Salatiga 03 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka hal-hal yang disarankan pada pihak-pihak terkait adalah sebagai berikut: 1. Sekolah Dengan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada pihak sekolah untuk dapat meminta para guru untuk menggunakan metode belajar eksperimen sebagai salah satu metode pembelajaran yang dilakukan selama proses belajar mengajar. Terbukti bahwa dengan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 03 Salatiga, metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. 55