BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

Penerapan Masalah Transportasi

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

WALIKOTA BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

BAB 2 LANDASAN TEORI

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

BAB III PENDEKATAN TEORI

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

Aljabar Linear Elementer

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

(a) (b) Gambar 1. garis singgung

BAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik

Fisika Ebtanas

PENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)

MODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.

PENDEKATAN COPULA UNTUK PENYUSUNAN PETA KERAWANAN PUSO TANAMAN PADI DI JAWA TIMUR DENGAN INDIKATOR EL-NINO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

TEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Abstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b)

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

WALIKOTA BANJARMASIN

ANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS

1. Persamaan Energi Total

PENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya

Transkripsi:

8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah Khss Ibkota Jakarta yang ditetapkan dalam Bab I Pasal pengertian pasar adalah sat tempat transaksi jal beli mm milik Pemerintah Daerah, tempat pedagang secara teratr dan langsng memperdagangkan barang dan jasa (LDKI JAKARTA, 993, p3). Dalam ilm ekonomi, pasar adalah tempat transaksi jal beli yang tidak selalnya memerlkan lokasi fisik. Pasar yang dimaksd bisa merjk kepada sat negara tempat sat barang dijal dan dipasarkan. Contohnya adalah pasar valta asing. (www.pasarjaya.com, 5, p).. Jenis jenis pasar Ada beberapa jenis pasar, antara lain : pasar tradisional, pasar modern, dan pasar ekonomi. Pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios yang dibka oleh penjal dan kebanyakan menjal kebthan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan. Bahan-bahan makanan tersebt bisa berpa ikan, sayr-sayran, telr, daging dan lain-lain. Selain it, ada pla yang menjal ke-ke dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemkan di Indonesia, dan mmnya terletak dekat kawasan permahan agar memdahkan pembeli ntk mencapai pasar. (www.pasarjaya.com, 5, p)

9 Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namn pasar jenis ini berada dalam bangnan dan barang-barang yang dijal biasanya adalah barang tahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan dan hypermarket. Berdasarkan Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah Khss Ibkota Jakarta yang ditetapkan dalam Bab III Pasal 7, maka pasar diklasifikasikan menjadi tiga, yait menrt sifat kegiatan dan jenis dagangannya, menrt rang lingkp pelayanan dan tingkat potensi pasar, dan menrt wakt kegiatan. (LDKI JAKARTA, 993, p4)... Pasar Menrt Sifat Kegiatan dan Jenis Dagangan Yang termask ke dalam jenis pasar menrt sifat kegiatan dan jenis dagangannya yait : (LDKI JAKARTA, 993, p). Pasar eceran, ialah pasar yang menjal berbagai jenis barang dalam jmlah kecil, misalnya : per ikat, per btir, per bah, per ekor, per kilo dan lain lain.. Pasar grosir, ialah pasar yang menjal berbagi jenis barang dalam jmlah besar, misalnya : per kintal, per ton, per bal, per gross, per lsin, dan lain lain. 3. Pasar indk, ialah pasar yang berfngsi sebagai tempat pengmplan, tempat pelelangan, tempat penyimpanan, tempat penyalran barang kebthan sehari hari antara lain : a. Pasar Indk sayr mayr dan bah bahan. b. Pasar Indk Beras dan lain lain.

4. Pasar khss, ialah pasar yang memperjalbelikan jenis barang tertent, misalnya : a. Sk cadang. b. Alat alat teknik. c. Ikan. d. Ayam. e. Brng dan lain lain.... Pasar Menrt Rang Lingkp Pelayanan dan Tingkat Potensi Pasar Yang dimaksd dengan potensi pasar adalah tingkat kesanggpan dan kekatan ekonomi pasar yang dikr dari pendapatan pasar dan keramaian pasar.(ldki JAKARTA, 993, p3) Atas dasar potensi pasar dapat dibedakan menjadi empat, yait : a. Pasar teladan. b. Pasar maj. c. Pasar berkembang. d. Pasar tmbh. Yang termask ke dalam jenis pasar menrt rang lingkp pelayanannya yait :. Pasar lingkngan, ialah pasar yang rang lingkp pelayanannya melipti sat lingkngan pemkiman disekitar pasar tersebt dan jenis barang yang diperdagangkan tertama kebthan sehari hari.. Pasar wilayah, ialah pasar yang rang lingkp pelayanannya melipti beberapa lingkngan pemkiman dan barang yang diperjalbelikan lebih lengkap dari pada pasar lingkngan.

3. Pasar kota, ialah pasar yang rang lingkp pelayanannya melipti wilayah kota tempat barang barang yang diperjalbelikan lengkap. 4. Pasar regional, ialah pasar yang rang lingkp pelayanannya melipti kawasan jakarta dan sekitarnya....3 Pasar Menrt Rang Wakt Kegiatan Yang termask ke dalam jenis pasar menrt wakt kegiatan yait : (LDKI JAKARTA, 993, p). Pasar siang, ialah pasar yang kegiatannya antara pkl 5. s.d 8. WIB.. Pasar malam hari, ialah pasar yang kegiatannya antara pkl 8. s.d 5. WIB 3. Pasar siang malam, ialah pasar yang kegiatannya sepanjang hari.. Manajemen (Pengelolaan) Manajemen ata pengelolaan adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggnakan sema smber daya organisasi ntk mencapai sasaran organisasi yang sdah ditetapkan. (Manajemen Jilid,996,p7).. Pengelolaan Pasar Tradisional Berdasarkan Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah Khss Ibkota Jakarta, maka hak dan kewajiban pengelolaan pasar yang diberikan kepada pengelola pasar dalam hal ini adalah PD. Pasar Jaya menyangkt beberapa hal pengelolaan, antara lain pengelolaan tentang sema hal

yang berkaitan dengan pemakaian tempat, fasilitas, biaya tempat saha yang dikelola oleh PD. Pasar Jaya. Selain it, pengelolaan pasar pn menyangkt hal pembinaan pemakai tempat saha dalam hal ini adalah pedagang ekonomi lemah... Kebijakan Manajemen Kebijakan manajemen merpakan sebah kebijakan ata keptsan yang diambil oleh pemimpin sat manajemen terhadap sema hal yang berkaitan dengan manajemen tersebt. Berdasarkan Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah Khss Ibkota Jakarta, wewenang pengambilan kebijakan manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan pasar diberikan kepada para Direksi PD. Pasar Jaya..3 Analisis Profil.3. Model Umm Analisis Profil Pada dasarnya analisis profil (profile analysis) berkaitan dengan sitasi di mana sekmplan perlakan (ji ji, pertanyaan pertanyaan, dan sebagainya) diberikan kepada da ata lebih kelompok kemdian diamati respons yang terjadi. Dalam analisis profil diasmsikan bahwa respons dari kelompok kelompok bersifat bebas, tetapi sema respons hars dinyatakan dalam satan yang sama agar dapat diperbandingkan ata dijmlahkan. (Gazpers, 99, p55) Bayangkan bahwa p bah respons berkran sama (dikr dalam satan yang sama) telah dikmplkan dari nit nit penarikan contoh (sampling nits) yang bebas, dikelompokkan berdasarkan k perlakan ata kondisi percobaan. Misalkan bahwa data pengamatan dissn seperti dalam Tabel.

3 Perlakan Tabel. Daftar Pengamatan Profil Respons.... p Total nit Y.... Y p R................ Y n.... Y n p R n Total T.... T p C................ Y k.... Y kp R k k................ Y nk k.... Y nk kp R nk k Total T k.... T kp C k Total jendral G.... G p G Smber : Bk Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Vincent Gaspersz tahn 99 Catatan : P bah respons hars dikr dalam satan (nit) yang sama agar mereka dapat dijmlahkan. Dari daftar pengamatan profil (Tabel.) dapat dirmskan bentk mm model profil, sebagai berikt: Y ijh τ jh + ε ijh i,,.., n j j,,.., k k,,.., p....................................... (.)

4 di mana : Y ijh nilai pengamatan ke-i pada respons ke-h di bawah perlakan ke-j. τ jh pengarh dari perlakan ke-j terhadap respons ke-h. ε ijh pengarh galat (error) yang timbl pada respons ke-h dari nit penarikan contoh (sampling nits) ke-ij (pengamatan ke-i dari perlakan ke-j). Asmsi yang paling mendasar dari model analisis profil (Rms.) adalah nilai nilai galat memiliki distribsi mlti-normal dengan vektor nilai rata rata nol dan matriks peragam Σ..3. Analisis Profil Da Kelompok Berikt ini akan dikemkakan konsep dasar analisis profil dengan membatasi terhadap da kelompok. Bayangkan bahwa kita memiliki da kelompok (poplasi) dengan nilai rata rata respons U dan U. Untk memdahkan penjelasan, bayangkan saja bahwa dalam kass ini p banyaknya respons 4 yang merpakan respons dari 4 perlakan yang diberikan pada kelompok dan kelompok. Dengan demikian, kita mempnyai vektor nilai rata rata respons berikt : U [,, 3, 4 ] U [,, 3, 4 ] Karena sema respons dikr dalam satan yang sama, maka kita boleh menggambarkan nilai rata rata respons it pada salib smb dengan mendefinisikan smb Y sebagai rata rata respons dan smb X sebagai perlakan yang dicobakan/diberikan. Grafik tentang nilai rata rata respons dan perlakan yang diberikan menggambarkan profil dari masing masing kelompok. Misalkan bahwa

profil kelompok tampak seperti dalam Gambar. dan profil kelompok seperti dalam Gambar., ntk kass p banyaknya respons 4 5. Rata - rata respons 3 4 Perlakan Gambar. Profil Kelompok (p4) Smber : Bk Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Vincent Gaspersz tahn 99 Rata - rata respons 3 4 Perlakan Gambar. Profil Kelompok (p4) Smber : Bk Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Vincent Gaspersz tahn 99 Garis patah dalam Gambar. mennjkkan profil ntk kelompok sedangkan garis patah dalam Gambar. mennjkkan profil ntk kelompok. Oleh karena profil ntk kelompok dan profil ntk kelompok dibangn berdasarkan skala pengkran yang sama, maka pada dasarnya keda profil it dapat dipetakan ke dalam sebah grafik seperti tampak dalam Gambar.3

6 Selanjtnya psatkan perhatikan pada Gambar.3 yang memat profil kelompok dan profil kelompok. Jika kita ingin mengji apakah vektor nilai rata rata respons dari kelompok sama dengan kelompok, jadi U U ; maka pada dasarnya kita dapat melakkan analisis profil dalam Gambar.3, karena profil profil it dibangn berdasarkan nilai rata rata respons dan perlakan yang dicobakan. Jika kita mermskan hipotesis H : U U yang berimplikasi bahwa perlakan yang dicobakan mempnyai pengarh (rata rata) yang sama pada da kelompok (poplasi), maka dalam bentk analisis profil terhadap Gambar.3, kita dapat mermskan tiga pertanyaan spesifik berikt :. Apakah profil profil it sejajar (parallel)?. Rata - rata respons 3 4 Perlakan Gambar.3 Profil Kelompok dan (p 4) Smber : Bk Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Vincent Gaspersz tahn 99. Jika diasmsikan profil profil it sejajar, apakah mereka berimpit (coincident)?. 3. Jika diasmsikan profil profil it berimpit, apakah sema nilai rata rata respons mempnyai besaran yang sama?. Pertanyaan ini identik dengan apakah profil profil it sejajar tehadap smb datar (smbx)?.

7 Dalam kass Gambar.3, di mana p 4, maka pertanyaan nomor dalam analisis profil yait apakah profil profil it sejajar?. Akan sama saja dengan rmsan hipotesis nol berikt : H 3 3 4 3 3 4 Dengan demikian pertanyaan nomor dalam analisis profil dapat dirmskan ke dalam H serta menanyakan apakah H dapat diterima?. Berdasarkan kenyataan ini, maka jawaban terhadap pertanyaan nomor akan diperoleh melali pengjian hipotesis H. Secara mm, apabila kita memiliki p bah respons pengamatan, maka ntk kass da kelompok dapat dirmskan H sebagai berikt : H.p -... 3 p.p -... 3 p Kita dapat mermskan H dalam bentk yang lebih sederhana, yait : H : CU CU ata C (U U ) dimana C merpakan matriks pembanding yang didefinisikan sebagai berikt : C ( ( p -) x p )............................

8 U.. U...... p p Untk kass p 4, maka dapat dirmskan : H : CU CU ata CU CU ata C(U U ) di mana : C 3 x 4 U 3 4 U 3 4 Untk mengji H, maka dipergnakan ji T Hotelling yang dirmskan sebagai berikt : T n n ( n + n ) ( x - x ) C (CS C ) - C( x - x ).............................(.) Selanjtnya kita menentkan besaran F berikt : F n + n - p T............................................... (.3) (n + n - ) (p -) F Jika F > F Kaidah keptsan pengjian H adalah : α ; v p - ; v n + n - p α ; v p -; v n + n - p,maka terima H, maka tolak H.............................. (.4) dimana p banyaknya respons pengamatan, n kran contoh kelompok, dan n kran contoh kelompok. Jika H diterima, maka mennjkkan bahwa profil profil

9 it sejajar, sebaliknya apabila H ditolak, maka mennjkkan bahwa profil profil it tidak sejajar. Jika sejajar, maka berimplikasi : h,h h,h ntk h,,, p. Selanjtnya apabila profil it sejajar (parallel), maka ingin diketahi apakah mereka berimpit?. Profil profil akan berimpit hanya jika tinggi total + + + p j U sama dengan tinggi total + + + p j U, dimana didefinisikan j [,,.., ], yang merpakan vektor satan. Dengan demikian dapat dirmskan : H : j U j U Pengjian terhadap hipotesis H dilakkan dengan menggnakan ji T - Hotelling yang dirmskan sebagai berikt : T j ( x - x ) ( )j S j j (x - x ) + n n - j (x x ) ( + ) j S j n n............................................. (.5) Jika T > Kaidah keptsan ntk pengjian hipotesis H adalah : F F α ; v ; v n + n - p α ; v ; v n + n - p,maka terima H, maka tolak H.............................. (.6) Apabila H diterima, maka hal ini mennjkkan bahwa profil profil it berimpit, sebaliknya apabila H ditolak, maka mennjkkan bahwa profil profil it tidak berimpit.

Selang kepercayaan ( α) % bagi parameter (U - U ) dapat ditentkan, sebagai berikt : j (x x P j (x x -α ) - t < j (U ) + t α/;n + n - - U α/;n + n - (/ n ) < (/ n j + /n )j S j............................(.7) + /n )j S j Untk profil profil yang berimpit, maka x, x,, x n dan x, x,, x n merpakan sema nilai pengamatan dari poplasi normal yang sama. Langkah terakhir dalam analisis profil adalah melihat jika total nilai rata rata dari keda kelompok adalah sama (kesamaan taraf profil), apakah sema nilai rata rata respons it memiliki besaran yang sama?. Dengan demikian, di bawah asmsi kesejajaran profil profil, dirmskan hipotesisi H 3 berikt: H 3 : C (U + U ) dimana C merpakan matriks pembanding (contrast matrix) yang telah didefinisikan di depan. Untk mengji hipotesis H 3 perl dihitng vektor nilai rata rata bersama, sebagai berikt : n Σ x i x n i n n + n n i + n x + Σ x i n + n + n x............................................ (.8) T Selanjtnya dignakan statistik T Hotelling yang dirmskan sebagai berikt : - (n + n ) x C (CS C ) C x........................................ (.9) Kemdian dihitng besaran F, sebagai berikt :

F (n n + n - p T..............................................(.) + n - ) (p -) F Jika F > F Kaidah keptsan pengjian hipotesis H 3 adalah : α ; v p - ; v n + n α ; v p -; v n + n - p - p,maka terima H, maka tolak H 3 3.............................(.) Jika H 3 diterima berarti sema nilai rata rata respons dari keda kelompok adalah sama, yang berarti identik dengan profil profil it sejajar terhadap smb datar (smb X), sebaliknya apabila H 3 ditolak berarti tidak sema nilai rata rata respons dari keda kelompok adalah sama yang berarti pengarh perlakan yang dicobakan tidak semanya sama. Dalam setiap pengjian profil, kita membthkan matriks peragam gabngan S, yang merpakan pendga tak bias bagi matriks peragam poplasi Σ, yang dapat dihitng sebagai berikt : S (n -) S + (n -) S........................................... (.) n + n - Di mana S dan S masing masing adalah matriks peragam contoh dari kelompok dan kelompok, sedangkan n adalah kran contoh kelompok dan n adalah kran contoh kelompok. Secara mm, apabila kita memiliki k bah kelompok dengan masing masing kran contoh kelompok adalah n, n,,n k, serta matriks peragam contoh kelompok adalah S, S,..., S k, maka dengan asmsi bahwa matriks peragam poplasi adalah sama ntk sema kelompok, kita dapat menentkan matriks peragam gabngan berdasarkan pendgaan berikt :

S (n -) S + (n -) S +.. + (nk -)S k.............................. (.3) n + n +... + n - k k.3.3 Contoh Penerapan Analisis Profil Untk menerapkan analisis profil dalam kass da kelompok, maka diberikan contoh penerapan pada pengjian terhadap da kelompok orang yang didefinisikan sebagai kelompok sia krang dari 6 tahn dan kelompok sia lebih dari 6 tahn. Kelompok sia lebih dari 6 tahn terdiri dari orang sedangkan kelompok sia krang dari 6 tahn terdiri dari 37 orang. Variabel ji yang diberikan terdiri dari empat macam yang berkaitan dengan () informasi, () kesamaan/keserpaan, (3) aritmetika, dan (4) penyelesaian gambar. Respons dikr dalam sat satan pengkran. Hasil percobaan menghasilkan nilai rata rata respons terhadap keempat macam ji serta matriks peragam gabngan S, sebagai berikt : Tabel. Tabel rata rata perlakan terhadap da kelompok sia Variabel Uji (x) Informasi (x ) Kesamaan (x ) Aritmetika (x 3 ) Penyelesaian gambar (x 4 ) Usia < 6 tahn (n 37).57 9.57.49 7.97 Kelompok Usia >6 tahn (n ) 8.75 5.33 8.5 4.75 S.553 9.44 7.489 3.383 9.44 3.538 7.383.553 7.489 7.383.5744.67 3.383.553.67 5.885

3 Apabila nilai rata rata respons dari keempat macam ji it digambarkan, maka akan memperlihatkan profil profil dari kelompok tidak pikn (kelompok ) dan kelompok pikn (kelompok ), seperti tampak dalam gambar.4 Rata - rata Skor (Respons) 3 9 8 7 6 5 4,57,49 9,57 8,75 8,5 7,97 5,33 4,75 3 4 Perlakan (Variabel ji) Gambar.4 Profil Hasil Uji ntk Contoh Kelompok dan Kelompok Langkah langkah dalam analisis profil dapat diikti sebagai berikt :. Pengjian kesejajaran profil profil : Untk mengji kesejajaran profil profil, maka dirmskan hipotesis berikt : H 3 3 4 3 3 4 Hipotesis H dapat dinyatakan secara lebih singkat, sebagai berikt : H : CU CU ata C ( U U ) Dimana : C U [,, 3, 4 ]

4 U [,, 3, 4 ] Pengjian H menggnakan ji T Hotelling (lihat rms.), ntk it perl dilakkan beberapa perhitngan berikt : CS C 5.99 3.9.6 3.9.34 4..6 4..4 Catatan : C adalah matriks pembanding, sedangkan S adalah matriks peragam gabngan..585.3.644 (CS C ).3.75.686.644.686. 3 x - x.57 8.75 3.8 9.57 5.33 4.4.49 8.5.99 7.97 4.75 3..4 C (x x ).5.3 Dengan demikian apabila diselesaikan akan diperoleh : T n n ( n + n ) ( x - x ) C (CS C ) - C( x - x ) (37)() 49.585.644.3.644.4.3.3 [.4.5.3].3.75.686.5. 46 Selanjtnya dihitng besaran F, sebagai berikt :.686 F (n n + n - p T + n - ) (p -) (37 + - 4) (37 + - ) (4 -) (.46).47

5 Sesai dengan kaidah keptsan.4, maka kita menerima H, karena F.47 < F.5 ; 3 ; 45.48 ; dengan demikian disimplkan bahwa pada dasarnya profil poplasi orang sia krang dari 6 tahn (poplasi kelompok ) sejajar dengan profil poplasi orang sia lebih dari 6 tahn (poplasi kelompok ).. Pengjian keberimpitan profil profil. Selanjtnya apabila profil profil it sejajar, maka kita ingin mengetahi apakah profil profil it berimpit?. Berdasarkan gambar.4, kita melihat bahwa keda profil kelompok dan kelompok tidak berimpit, namn kita ingin membktikan secara statistika apakah benar keda profil it dalam poplasi tidak berimpit atakah pada dasarnya keda profil dalam poplasi it berimpit sehingga ketidakberimpitan profil profil dalam gambar.4, semata mata karena kesalahan penarikan contoh. Ingat bahwa profil profil dalam gambar.4 merpakan profil profil dari contoh kelompok dan contoh kelompok, yang dipergnakan sebagai pendga bagi profil poplasi. Uji keberimpitan profil profil dapat dilakkan dengan mermskan hipotesis H, sebagai berikt : H : Σ 4 4 h h h Σ h Hipotesis H dapat dirmskan secara lebih singkat dalam bentk notasi matriks, sebagai berikt : H : j U j U di mana :

6 j U U [ ] [ 3 4] [ ] 3 4 Pengjian hipotesis H dapat menggnakan ji T -Hotelling. Untk it perl dilakkan beberapa perhitngan berikt : j (x x ) j S j 3.8 4.4 [ ] 4. 7.99 3..553 9.44 3.383.553 [ ] 7.486 7.489 3.383 9.44 7.489 3.538 7.383 7.383.5744.553.67 Berdasarkan rms.5, maka dapat diselesaikan : T j ( x - x ) ( )j S j j (x - x ) + n n -.67 5.885 (4.7) (.84958) - (4.7) 7. Sesai dengan kaidah keptsan.6, maka kita menolak H karena T 7. > F. ; ; 45 7.3 (berdasarkan transformasi linear). Dengan demikian dapat disimplkan bahwa taraf (level) dari profil profil adalah berbeda sangat nyata pada α., jadi keda profil it tidak berimpit. Dengan menggnakan rms.7 dapat dibatkan selang kepercayaan 99% bagi parameter j (U U ), yang apabila diselesaikan akan diperoleh hasil: P(5.98 < j (U U ) <.56).99 Catatan : T. / ; 47.4 (berdasarkan interpolasi linear).

Oleh karena selang kepercayaan 99% bagi parameter j (U U ) tidak mengandng nilai nol, maka hal ini mennjkkan bahwa keda profil yang diji 7 tidak berimpit. Hasil pengjian keda profil berdasarkan hipotesis H mennjkkan bahwa keda profil it tidak berimpit, hal ini berarti taraf dari keda profil it berbeda. Jadi total nilai rata rata respons dari kelompok berbeda dengan kelompok. 3. Pengjian Kesejajaran profil profil terhadap smb datar (x). Langkah terakhir dalam analisis profil adalah mengji kesamaan nilai rata rata respons dari keda kelompok yang diamati. Untk it, dirmskan hipotesis H 3 sebagai berikt : H 3 : Σ j Σ j Σ j3 Σ j j j j j4 Hipotesis H 3 dapat dirmskan secara lebih singkat menggnakan notasi matriks, sebagai berikt : H 3 : C (U + U ) di mana : C ( U + U ) 3 4 + + + + 3 4 Pengjian hipotesis H 3 menggnakan ji T -Hotelling. Untk it perl melakkan beberapa perhitngan berikt :

8 n x n + n x + x n n + n ( 37 / 49) x C.57 8.75.63 9.57 5.33 8.53 + ( / 49).49 8.5.76 7.97 4.75 7.8 [.63 8.53.76 7.8] [ 3..3 3.58] (CS C ) - telah dihitng pada wakt mengji hipotesis H, yait :.585.3.644 (CSC ).3.75.686.644.686. 3 Apabila diselesaikan, maka akan diperoleh : T (n + n ) x C (CS C ) - C x.585.3.644 3. ( 37 + ).644.686.3 3.58 [ 3..3 3.58].3.75.686.3 66. 7 F (n n + n - p T + n - ) (p -) (37 + - 4) (37 + - ) (4 -) (66.7) 53. Sesai dengan kaidah keptsan., kita menolak H 3 karena F 53. > F. ; 3 : 45 4.7 (berdasarkan interpolasi linear). Dengan demikian disimplkan bahwa profil profil it tidak sejajar terhadap smb datar (smb X), dan oleh karena it disimplkan bahwa pengarh perlakan tidak sama semanya. Pengarh keempat perlakan ji yang diberikan dapat dibandingkan berdasarkan selang kepercayaan serempak ntk beda (selisih) nilai rata rata mereka.

9.4 Rekayasa Piranti Lnak Sebah teknologi yang melipti sebah proses, serangkaian metode, dan seperangkat alat.(pressman, 997) Karakteristik Perangkat Lnak :. Perangkat lnak dibangn dan dikembangkan, tidak dibat dalam bentk yang klasik.. Perangkat lnak tidak pernah sang. 3. Sebagian besar perangkat lnak dibat secara cstom-bilt, serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sdah ada. Elemen elemen Perangkat Lnak : a. Proses Proses proses membatasi kerangka kerja ntk serangkaian area proses knci yang hars dibangn demi kefektifan penyampaian teknologi pengembangan perangkat lnak. b. Metode Metode metode rekayasa perangkat lnak memberikan teknik ntk membangn perangkat lnak. Metode metode it menyangkt serangkaian tgas yang las yang menyangkt analisis kebthan, konstrksi program, desain, pengjian dan pemeliharaan. c. Alat Bant Tool tool rekayasa perangkat lnak memberikan topangan yang otomatis atapn semi otomatis pada proses proses dan metode metode yang ada. Ketika tool tool diintegrasikan sehingga informasi yang diciptakan oleh sat tool bisa

3 dignakan oleh yang lain, sistem ntk menopang perkembangan peramgkat lnak yang disebt Compter-Aided Software Engineering (CASE). Model Waterfall merpakan model proses dalam rekayasa piranti lnak yang sering dignakan dalam penelitian skripsi. Model ini biasa disebt jga model air terjn. Model ini mengslkan sebah pendekatan kepada perkembangan perangkat lnak yang sistematik dan sekensial yang mlai pada tingkat dan kemajan sistem pada selrh analisis, desain, kode, pengjian dan pemeliharaan. Urtan kerjanya disajikan dalam gambar di bawah : 3 4 5 Smber : Bk Rekayasa Piranti Lnak, Roger S Pressman tahn 99 Gambar.5 Model Waterfall dalam rekayasa piranti lnak. Analisis Proses pengmplan kebthan diintensifkan dan difokskan, khssnya pada perangkat lnak. Kebthan baik ntk sistem mapn perangkat lnak didokmentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.. Desain Proses desain menerjemahkan syarat / kebthan ke dalam sebah representasi perangkat lnak yang dapat diperkirakan demi kalitas sebelm dimlai pemnclan kode. 3. Pengkodean dan Pengembangan

Desain hars dapat diterjemahkan ke dalam bentk bahasa mesin yang bisa 3 dibaca. 4. Implementasi dan Pengjian. Sekali kode dibat, pengjian program dimlai. Proses pengjian berfoks pada logika internal perangkat lnak, memastikan bahwa sema pernyataan sdah diji. 5. Pemeliharaan. Perangkat lnak akan mengalami perbahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Pemeliharaan perangkat lnak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelmnya dan tidak membat yang bar lagi..5 State Transition Diagram (STD) State Transition Diagram merpakan sebah modelling tool yang dignakan ntk mendeskripsikan sistem yang memiliki ketergantngan terhadap wakt. STD merpakan sat kmplan keadaan ata atribt yang mencirikan sat keadaan pada wakt tertent.(universitas Bina Nsantara, ) Komponen-komponen tama adalah : (Universitas Bina Nsantara, ). State, disimbolkan dengan State merepresentasikan reaksi yang ditampilkan ketika sat tindakan dilakkan. Ada da jenis state yait : state awal dan state akhir. State akhir dapat berpa beberapa state, sedangkan state awal tidak boleh lebih dari sat.. Arrow, disimbolkan dengan

3 Arrow sering disebt jga dengan transisi state yang diberi label dengan ekspresi atran, label tersebt mennjkkan kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. 3. Condition dan Action, disimbolkan dengan Condition Action State State Untk melengkapi STD diperlkan hal lagi yait condition dan action. Condition adalah sat event pada lingkngan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, sedangkan action adalah yang dilakkan oleh sistem bila terjadi perbahan state ata merpakan reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan kelaran ata tampilan. (Jeffrey. A, 996, p364)