SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

MODUL MATEMATIKA XI IPA SUKU BANYAK SMA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN SEMSTER GENAP

SUKU BANYAK. A. Teorema Sisa 1) F(x) = (x b) H(x) + S, maka S = F(b) 2) F(x) = (ax b) H(x) + S, maka S = F( a

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Soal dan Pembahasan Tentang Suku Banyak

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

PRAKATA. Cirebon, Oktober 2014 Penulis

Rangkuman Suku Banyak

11/17/2015 P O L I N O M I A L. B. Operasi Aljabar pada Polinomial. Peta Konsep. B. Operasi Aljabar pada Polinomial

Teknik pengintegralan: Integral fungsi pecah rasional (bagian 1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan XI IPA2 pada bulan April- Mei Pada bulan April 2014 peneliti

Teorema Faktor. Misalkan P (x) suatu polynomial, (x k) merupakan faktor dari P (x) jika dan hanya jika P (k) = 0

Suku Banyak. A. Pengertian Suku Banyak B. Menentukan Nilai Suku Banyak C. Pembagian Suku Banyak D. Teorema Sisa E. Teorema Faktor

Kata Pengantar. Cirebon, oktober Penulis

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

Pengintegralan Fungsi Rasional

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

LOGO MAM 4121 KALKULUS 1. Dr. Wuryansari Muharini K.

SILABUS PEMBELAJARAN

TEOREMA VIETA DAN JUMLAH NEWTON. 1. Pengenalan

Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian PD Linier Homogen Tak Homogen orde-2 Matematika Teknik I_SIGIT KUSMARYANTO

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL ALJABAR

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

PERTEMUAN 2-3 FUNGSI LINIER

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

LIMIT DAN KEKONTINUAN

Modul Matematika MINGGU 4. g. Titik Potong fungsi linier

fungsi rasional adalah rasio dari dua polinomial. Secara umum,

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

PRAKTIKUM 2 SOLUSI MATEMATIKA DENGAN MAPLE (BAGIAN 1)

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

10. TEOREMA NILAI RATA-RATA

BAB VI. INTEGRAL TAK TENTU (ANTI TURUNAN)

2. PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

PTE 4109, Agribisnis UB

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

Hendra Gunawan. 23 April 2014

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017

untuk SMA/MA kelas X untuk SMA/MA Kelas XI To conquer a fear is the beginning of wisdom. Menaklukkan rasa takut menjadi awal kebijaksanaan.

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA

y

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

Institut Manajemen Telkom

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

Sistem Bilangan Ri l

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL SPtKDV

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

OSN 2014 Matematika SMA/MA

Kata kunci: definisi, relasi rekursi linier berkoefisien konstan, solusi relasi rekurensi, dan solusi homogen & partikelir

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN KUADRAT K-13 A. BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT

MA5032 ANALISIS REAL

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

2. FUNGSI KUADRAT. , D = b 2 4ac

RINGKASAN MATERI UN SMA

BY : DRS. ABD. SALAM, MM

PERKONGRUENAN POLINOMIAL MODULO m

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

Transkripsi:

SUKU BANYAK A. Pengertian Suku Banyak Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut: Dinamakan suku banyak (polinom) dalam yang berderajat dengan bilangan cacah dan. Bilangan disebut konstanta, disebut koefisien dari dan disebut suku tetap. Contoh 1: Sebutkan peubah, derajat, dan koefisien-koefisien dan tiap sukubanyak berikut, a) 5 b) Jawab: a) 5 adalah sukubanyak dalam peubah berderajat 3. Koefisien adalah 5, koefisien adalah 2, koefisien adalah 10, dan suku tetapnya adalah 4. = ( merupakansukubanyak dalam peubah t berderajat 4. Koefisien adalah I koefisien adalah 3.koefisien adalah, koefisien t adalah 11 dan suku tetapnya adalah

B. Nilai Suku Banyak dan Operasi antar Suku Banyak a) Nilai Sukubanyak Dengan menuliskan suatu sukubanyak scbagai fungsi nilai sukubanyak itu dengan mudah dapat ditentukan. Secara umum, nilai sukubanyak untuk = k adalah Nilai dari dicari dengan dua cara, yaitu: Cara Substitusi Cara substitusi biasanya dipakai untuk menghitung nilai suku banyak yang sederhana dan untuk nilai yang tidak terlalu besar atau untuk nilai yang bulat. Misalkan sukubanyak Nilai sukubanyak untuk: a. adalah b. adalah c. = 1 adalah dan seterusnya. Cara Bagan (Skema) cara bagan (Skema) dapat dipakai untuk menghitung nilai semua bentuk sukubanyak dan untuk sembarang nilai. Misalkan,, untuk Catatan: Tanda menyatakan kalikan dengan.

Contoh 3 : Dengan menggunakan cara bagan hitunglah nilai sukubanya: 1. = 10 untuk 2. = untuk Jawab: 1. = 10, untuk 5 1-3 4-1 10 5 10 70 1 2 14 69 345 355 Jadi nilai sukubanyak = 10, untuk adalah 2. =, untuk 2 1 0 0-1 4-10 2 4 8 14 36 1 2 4 7 18 26 Jadi nilai sukubanyak = 10, untuk adalah. b) Operasi antar Sukubanyak 1. Penjumlah, Pengurangan, dan Perkalian Sukubanyak Perhatikan sukubanyak berikut: dan

Penjumlahan sukubanyak dengan sukubanyak adalah: Pengurangan sukubanyak dengan sukubanyak adalah: Jadi, Perkalian sukubanyak dengan sukubanyak adalah: Jadi, Misalkan dan berturut-turut adalah sukubanyak berderajat dan, maka: (1) adalah suku banyak berderajat dan (2) adalah suku banyak berderajat tepat sama dengan 2. Kesamaan Sukubanyak Kalau kesamaan dengan (ditulis: ), maka dapat disimpulkan bahwa: Contoh 4: Hitunglah nilai A, B, dan C yang memenuhi kesamaan:

Jawab: kesamaan: Karena untuk bagian penyebut berlaku kesamaan, maka untuk bagian pembilang harus berlaku Berdasarkan sifat kesamaan sukubanyak, didapat: (1)..(2).(3) Dari persamaan (1), (2), dan (3) diperoleh:

C. Pembagian Sukubanyak a. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Dalam aritmatika bilangan, bahwa pembagian bilangan dapat dilakukan dengan cara pembagian bersusun. Sebagai contoh. 471 dibagi 4 dapat diselesaikan dengan cara pembagian bersusun sebagai berikut. 117 4 471 4 7 4 31 28 3 Catatan: 471 merupakan bilangan yang dibagi 4 merupakan bilangan pembagi 117 merupakan bilangan hasil bagi 3 merupakan bilangan sisa bagii Pada pembagian bilangan itu, kita dapat menuliskan sebagai berikut: Atau yang dibagi=pembagi hasil bagi Cara pembagian bersusun pada bilangan yang telah dijelaskan tadi dapat diterapkan pula pada pembagian sukubanyak. Misalnya, sukubanyak dibagi dengan maka hasil bagi dan sisanya dapat ditentukan sebagai berikut. Catatan: Merupakan sukubanyak yang dibagi merupakan pembagi merupakan hasil bagi 7 7 merupakan sisa

Pembagian sukubanyak di atas dapat ditulis sebagai jadi, hasil baginya dan sisanya. Contoh 5: a) Tentukan hasil-hasil dan sisa, jika sukubanyak dibagi dengan b) Bandingkan sisa yang Anda peroleh pada soal a dengan Jawab a) 17 b) Jadi sukubanyak dibagi dengan memberikan hasil bagi dan sisa. Berdasarkan perhitungan a).dapat disimpulkan bahwa sisa. b. Pembagian Sukubanyak dengan cara Horner o Pembagian Sukubanyak dengan (x k) Misalkan sukubanyak dibagi dengan memberikan hasil bagi dan sisa Persamaan yang

menghubungkan dengan ( ), dan dapat dituliskan sebagai berikut. pembagian sukubanyak dengan menggunakan cara horner sebagai berikut: o Pembagian Sukubanyak dengan (ax b) Misalkan k adalah bilangan rasional yang ditentukan oleh sehingga bentuk dapat dinyatakan menjadi kalau sukubanyak dibagi dengan memberikan hasil bagi dan sisa maka terdapat hubungan. Selanjutnya persamaan dapat diubah bentuknya menjadi sebagai berikut:

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa sukubanyak dibagi dengan memberikan hasil bagi dan sisa. Koefisien-koefisien dari dan sisa ditentukan dengan cara pembagian sinetik, yaitu dengan mengganti Contoh 6: Dengan menggunakan cara pembagian sinetik, tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian sukubanyak dengan Jawab: Bentuk dapat ditulis menjadi 2 7-8 10 1 4-2 2 8-4 8 Jadi, hasil baginya adalah dan sisanya c. Pembagian Sukubanyak dengan ax 2 bx c Contoh 7: Tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian sukubanyak dengan

Jawab Bentuk tidak dapat difaktorkan. Hasil bagi dan sisa pada pembagian sukubanyak dengan ditentukan dengan cara pembagianbersusunsebagaiberikut:. Jadi, pembagian sukubanyak dengan memberikan hasil bagi dan sisa D. Teorema Sisa Persamaan umum yang menyatakan hubungan antara dengan dan dapat dituliskan sebagai : Dengan: merupakan sukubanyak yang dibagi, misalnya diketahui berderajat. merupakan pembagi, misalnya berderajat merupakan hasil bagi, berderajat, atau derajat sukubanyak yang dibagi dikurangi dengan derajat pembagi. merupakan sisa berderajat maksimum atau berderajat maksimum sama dengan derajat pembagi dikurangi satu.

a. Pembagian dengan ( Jika pembagi maka persamaan pembagian dapat dituliskan sebagai berikut: Yang berlaku untuk tiap bilangan real. Oleh karena pembagi berderajat satu, maka sisa maksimum sama berderajat nol, yaitu suatu konstanta yang tidak memuat. Sisa dapat ditentukan dengan menggunakan teorema sebagai berikut: TEOREMA Jika sukubanyak berderajat dibagi dengan, maka sisa Teorema di atas dikenal sebagai Teorema Sisa atau Dalil Sisa. Bukti: Perhatikan kembali persamaan: Oleh karena persamaan itu berlaku untuk tiap bilangan real, maka dengan menyulihkan atau substitusi nilai ke dalam persamaan itu, didapat: Jadi, terbukti bahwa

Catatan: Perhatikan bahwa sisa S = adalah nilai sukubanyak untuk kita ingat bahwa nila dapat dihitung dengan Cara Substitusi atau Cara bagan. Contoh 8: Tentukan sisa pada pembagian sukubanyak yang berikut ini. a) dibagi b) dibagi Jawab a) Sukubanyak 6 dibagi dengan sisanya adalah (1) Cara Substitusi (2) Cara Bagan 2 1-6 -6 8 6 2-8 -28-40 1-4 -14-20 -34 Jadi, sisa b) Sukubanyak dibagi sisanya adalah

Dengan cara substitusi, didapat: Jadi, sisa b. Pembagian dengan ) Pembagian sukubanyak dengan memberikan hasil dan dengan sisa. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: Yang berlaku untuk semua bilangan. Nilai sisa s dapat ditentukan dengan menggunakan teorema sebagai berikut: TEOREMA 2 Jika sukubanyak f(x) berderajat n dibagi dengan (axb), maka sisanya Bukti: Dengan subtitusi ke persamaan, didapat:

Jadi terbukti bahwa Catatan: Dalam menentukan nilai dapat menggunakan cara subtitusi atau cara bagan. Jika, menggunakan cara bagan, maka koefisien-koefisien dari dapat ditentukan. Contoh 9: Tentukan sisa pada pembagian sukubanyak dan. Jawab: Sukubanayak dibagi dengan, sisanya adalah. Untuk menghitung ada dua cara, yaitu: (1) Cara subtitusi Jadi, sisa (2) Cara bagan Jadi sisa. Dengan cara bagan, koefisisen-koefisien dari H(x) dapat ditentukan. Dalam soal ini, sehingga hasil baginya:

c. Pembagian Berderajat Dua atau Lebih yang dapat Difaktorkan Menjadi faktor-faktor Linier Pengertian teorema sisa pada pembagian sukubanyak dengan atau sukubanyak dapat diterapkan untuk menentukan sisa pada pembagian dengan sukubanyak berderajat dua atau lebih yang dapat difaktorkan atas faktor-faktor liniernya. Contoh 10: Tentukan sisa pada pembagian sukubanyak dengan Jawab: Perhatikan bahwa pembagi dapat difaktorkan menjadi. Oleh karena pembagi berderajat dua, maka sisanya maksimum berderajat satu. Misalkan sisa itu adalah dan hasil baginya maka terdapat hubungan: Untuk, didapat:..(1) Untuk x=2, didapat:

...(2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh dan Jadi, sisa Contoh 11: Misalkan sukubanyak dibagi oleh dan. Tentukan sisa pembagiannya dalam, dan. Jawab: Pembagi berderajat dua, sehingga sisanya maksimum berderajat satu. Misalkan sisa itu adalah dan hasil baginya adalah, maka: Untuk didapat: (1) Untuk didapat: (2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh: dan Jadi, sisa pembagian yang dinyatakan adalah:

Perhatikan bahwa sisa S(x) dapat ditentukan apabila nilai-nilai dan diketahui. Latihan soal 1. Sebutkan nama peubah, derajat, serta koefisien dari tiap sukubanyak berikut: a. b. c. 2. Tentukan banyaknya peubah, nama peubah, serta derajat yang bersesuaian bagi nama peubah untuk tiap sukubanyak berikut: a. b. c. 3. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan tiap sukubanyak berikut ini, kemudian tentukan pula pada peubah, derajat, serta koefisien-koefisiennya: a. b. 4. Dengan menggunakan cara subtitusi, hitunglah! a. jika, b. jika, c. jika, 5. Hitunglah nilai dari tiap suku banyak berikut untuk nilai peubah yang diberikan atau (gunakan cara subtitusi) a., untuk b., untuk c. untuk dan

6. Penggunaan cara skema atau (bagan) untuk menghitung : a. jika b. jika 7. diketahui dan, tentukan : a. serta derajat b. ) serta derajat c. serta derajat 8. tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian suku banyak: a. dengan b. dengan c. dengan 9. tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagiian suku banyak : a. dibagi b. dibagi c. 5 dibagi 10. Hitunglah nilai p jika: a. dibagi dengan (sisa 10) b. dibagi dengan (sisa 0)

Kunci jawaban 1.a adalah sukubanyak dalam peubah berderajat. Koefisien adalah. Koefisien adalah. Koefisien adalah, dan suku tetapnya adalah. b. adalah sukubanyak dalam peubah brderajat Koefisisen adalah. Koefisien adalah dan suku tetapnya adalah 1. c. adalah sukubanyak dalam peubah bederajat Koefisien adalah dan suku tetapnya adalah 2.a merupakan sukubanyak dalam peubah (peubah dan ). Sukubanyak ini berderajat dalam peubah, atau berderajat dalam peubah b. merupakan sukubanyak dalam peubah (peubah dan. Sukubanyak ini berderajat dalam peubah atau berderajat dalam peubah c. merupakan sukubanyak dalam peubah (peubah, dan ). Sukubanyak ini berderajat pada peubah, peubah, atau pun pada peubah 3.a = Merupakan sukubanyak dalam peubah x. Sukubanyak ini berderajat 3. Koefisien adalah -1, koefisien adalah 5, koefisien adalah 2, dan koefisien tetap adalah 10. b merupakan sukubanyak dalam peubah y. Sukubanyak ini berderajat 4. Koefisien adalah 1,

koefisien adalah 0, koefisien adalah -3, koefisien adalah 3, dan koefisien tetap adalah -1. 4. a) jika = b) jika = c) = 9 = (-2 = 16 = 16 5. a) adalah b) adalah c) & = 4 = 4

6 a) 1 1-3 10 1-2 1-2 8 a. b) jika -1 = 7. a) = Jadi derajatnya adalah b) = = Jadi derajatnya adalah c) = 4 8

= 4 Jadi derajatnya adalah 6 8. a) : sisanya adalah 2 b) 2 sisanya adalah 22 22 c) ( sisanya adalah 15 15

9. a. 2 1 0-3 1 2 4 2 1 2 1 3 Jadi, = dan sisanya adalah b. -1 1 3-2 4-1 -1-2 4 1 2-4 8-8 -9 Jadi, dan sisanya adalah -9 c. 2 21-6 -5 2-1 20-10 -16 8 3 Jadi, dan sisanya adalah. 10. a) dibagi dengan sisanya 10 Oleh diketahui sisanya 10, maka diperoleh:

Jadi Nilai p = 3/4 b) sisanya=0 1 1 0-1 p 2 1 1 0 1 1 0 Diketahui sebagai sisa, maka: Jadi nilai