2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

dokumen-dokumen yang mirip
III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

VII. FORMULASI STRATEGI

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB 3 METODE PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI KAJIAN

IV. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism pariwisata/kepariwisataan.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

III. METODE PENELITIAN

2 BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Organik

Transkripsi:

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh lingkungan yang sehat serta menghasilkan produk pangan khususnya sayuran yang tidak terkontaminasi dengan bahan pestisida dan bahan kimia lainnya. Pertanian organik juga suatu konsep pertanian bekelanjutan serta menjaga kelestarian dan memperbaiki kesuburan tanah dengan cara menggunakan bahan-bahan sumber daya alami seperti mendaur ulang hara hayati. Daur ulang hara dapat melalui limbah tanaman dan ternak serta limbah lainnya yang mampu memperbaiki status kesuburan dan struktur tanah. Daur ulang hara tersebut merupakan teknologi tradisional untuk mengurangi dampak bahaya budi daya secara kimiawi (Sutanto, 2002). Sayuran organik adalah salah satu produk dari hasil budidaya sistem pertanian organik, sayuran ini dihasilkan melalui kegiatan pertanian yang tidak menggunakan bahan pestisida kimia, sehingga aman untuk dikonsumsi. Sayuran organik jauh lebih menyehatkan sehingga membuat harga jualnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan pertanian konvensional (Pertiwi, 2008). 2.1.2 Manajemen Strategi Manajemen strategi sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang besar maupun kecil. Menurut Hunger dan Wheelen (2003) manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial untuk mengetahui kinerja sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu yang panjang. Menurut Pearce II dan Robinso dalam Susanto (2014) yang terdapat di dalam manajemen strategi adalah lingkungan perusahaan secara internal dan eksternal, perumusan strategi perusahaan untuk rencana jangka panjang, implementasi strategi perusahaan, evaluasi kegiatan perusahaan atau organisasi serta pengendalian perusahaan. Manajemen strategi lebih menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang (opportunities) dan acaman (threats) lingkungan perusahaan atau organisasi dengan melihat kekuatan yang dimiliki 4

5 oleh persuhaan (strengths) serta melihat kelemahan perusahaan atau organisasi (weaknesses). Manajemen strategi pada dasarnya untuk pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu organisasi unggul, dan dapat mempertahankan semua kegiatannya, atau sedang mengalami kemunduran (David, 2006). Menurut Solihin (2012) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan yang diharapkan untuk menjamin terjaganya keunggulankeunggulan yang kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan. 2.1.3 Faktor Internal Faktor internal menurut Pearce dan Robinso (1997) dalam Rachman (2011) merupakan semua faktor yang terkait dalam kegiatan perusahaan dan menggambarkan situasi perusahaan yang meliputi kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, fisik, dan finansial perusahaan yang dapat memperkirakan kekuatan dan kelemahan manajemen sebuah perusahaan atau organisasi. Menurut David (2006) kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas sebuah perusahan yang bisa di kendalikan oleh manajemen perusahaan dan dapat dijalankan dengan baik atau buruk. Faktor internal muncul dari dalam lingkungan perusahaan yang meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, operasi/produksi, dan sumber daya manusia dan sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi. 1. Manajemen Dalam menjalankan kegiatan sebuah perusahaan atau organisasi agar memperoleh produk yang berkualitas tinggi, maka memerlukan manajemen yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dalam penggunaan sumber daya untuk proses produksi guna pencapaian tujuan dari perusahaan atau organisasi. 2. Pemasaran Menurut David (2004) dalam Rachman (2011) pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Hal yang paling mendasar dalam pemasaran menurut Rosalina (2009) adalah menetapkan strategi pemasaran terpadu yaitu bauran pemasaran, strategi produk, harga, distribusi, promosi.

6 3. Keuangan Kondisi keuangan sering dianggap sebagai suatu ukuran terbaik dalam menentukan posisi persaingan dan daya tarik keseluruhan peusahaan (Wijayanti, 2009). Keuangan menurut Horne dalam Kasmir (2010) adalah seluruh aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan pengolahan aktiva secara menyeluruh untuk biaya usaha serta mengelola asset tersebut secara efisien dan efektif. 4. Kegiatan Operasi/Produksi Operasi adalah proses penciptaan barang atau jasa yang berazaskan pada konsep efisiensi dan efektivitas ( Purwanti dkk., 2004). Herjanto dalam Roosany dkk. (2014) menuturkan bahwa produksi adalah proses berkesinambungan dan efektif untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. 5. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Oleh karenanya sumberdaya manusia bisa membantu mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi dengan menggunakan keterampilan yang dimiliki secara efektif dan efisien (Mathis, 2008). 6. Sistem Informasi Manajemen Dalam sebuah organisasi atau perusahaan sistem informasi manajemen sangat diperlukan, karena dengan informasi yang diterima oleh perusahaan membantu manajer dalam menentukan strategi yang akan diterapkan. Sistem informasi manajemen menerima bahan mentah dari evaluasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan atau organisasi. Sistem ini mengumpulkan data mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan personalia secara internal, juga faktor sosial budaya, ekonomi, pemerintah, teknologi dan persaingan secara eksternal. Data kemudian diintegrasikan sesuai kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputuasn manajerial (David, 2011).

7 2.1.4 Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan yang berada di luar ruang lingkup kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan, namun ikut mempengaruhi kegiatan organisasi tersebut. Menurut Umar dalam Rosalina (2009) faktor eksternal merupakan faktor lingkungan meliputi peluang dan ancaman yang berada di luar kendali perusahaan atau organisasi. Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya, teknologi, persaingan dan pemerintah. 1. Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan erat dengan kecenderungan pola konsumsi masyarakat. Oleh karenanya, faktor ekonomi dapat membantu atau menghambat strategi dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi (Wijayanti, 2009). 2. Sosial dan Budaya Menurut David (2006) perubahan sosial budaya memiliki pengaruh besar terhadap kegiatan perusahaan atau organisasi. Perubahan sosial budaya meliputi perubahan sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan. 3. Teknologi Kemajuan teknologi berkembang pesat, baik di bidang bisnis maupun kegiatan yang menunjang kemajuan bisnis. Umar dalam Rosalina (2009) mengatakan bahwa teknologi berpengaruh pada keadaan dan perkembangan kegiatan perusahaan atau organisasi, untuk itu agar perusahaan atau organisasi berjalan terus menerus maka harus selalu mengikuti perkembangan teknologi supaya dapat diterapkan dalam produksi barang atau jasa. 4. Pemerintah Pemerintah adalah pembuat peraturan utama, pemberi subsidi, pemilik, pelanggan perusahaan atau organisasi. Faktor pemerintah bisa menjadi peluang dan ancaman bagi perkembangan kegiatan perusahan atau organisasi. (Wijayanti, 2009). 5. Persaingan Dalam menjalankan kegiatan usaha pada sebuah perusahaan atau organisasi tidak terlepas dari persaingan. Kelemahan yang dimiliki oleh pesaing merupakan peluang eksternal, sedangkan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing

8 merupakan ancaman kunci eksternal. Jadi, informasi tentang pesaing menentukan keputusan manajer dalam menetapkan strategi yang bisa memanfaatkan peluang dan berupaya mengurangi acaman eksternal (David, 2006). 2.1.5 Pengembangan Usahatani Firdaus dalam Silalahi (2013) mendefinisikan usahatani merupakan serangkaian kegiatan petani dalam bercocok tanam di alam atau lahan pertanian yang menghasilkan produk pertanian khususnya sayuran organik. Kegiatan usahatani tercipta dengan sendirinya yang bertujuan memanfaatkan alam seefektif dan seefisien mungkin sehingga kegiatan usahatani ini mendapatkan keuntungan. Pendapat lain menurut Mubyarto dalam Silalahi (2013) mendefinsikan usahatani adalah himpunan sumber daya alam yang bisa digunakan untuk memproduksi hasil pertanian seperti tanah, air dan lain-lain yang berhubungan dengan alam penunjang kegiatan usaha (Rodjak, 2006), sedangkan pengembangan usahatani adalah suatu usaha yang dilakukan untuk berkembang atau maju sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Usahatani berhubungan dengan aktivitas produksi yang menggunakan sumber daya alam yang meliputi sistem pengelolaan tanah dan tanaman, pengembangan peternakan, perikanan dan agro-industri lainnya yang saling menguntungkan dan memberikan kesempatan kepada petani dalam bekerja dan mengelola sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan keluarga (Sutanto, 2002). 2.1.6 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) Menurut David (2006) matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation merupakan matriks faktor internal dan eksternal untuk mengetahui kondisi perusahaan atau organisasi dalam suatu industri. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor strategis internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, pemasaran, produksi/operasi, dan sumber daya manusia. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor strategis eksternal

9 perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, pemerintah, teknologi. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan.. 2.1.7 Matriks Internal Eksternal (IE) Matriks I-E merupakan ringkasan dari matriks IFE dan EFE, digunakan untuk memperoleh strategi bisnis dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi sebagai parameter. Matriks I-E didasarkan pada dua dimensi kunci, total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbux dan total niali EFE yang diberi bobot pada sumbu-y (Nursyamsiyah, 2008). 2.1.8 Matriks Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Menurut Rangkuti (2000) analisis SWOT merupakan alat analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam perusahaan atau organisasi guna untuk merumuskan strategi perusahaan yang akan dijalankan. Analisis ini didasarkan pemikiran yang rasional supaya bisa memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), selain itu meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Menurut David (2011) matriks kekuatan, kelemahan, peluang, acaman (Matriks SWOT) adalah alat yang penting dalam membantu manajer mengembangkan empat jenis tipe strategi yang terdiri dari SO (strengthsopportunities), WO (weakness-opportunities), ST (strengths-threats), WT (weakness-threats).

10 Tabel 2.1. Jabaran Tipe Strategi Matriks SWOT. Tipe Strategi S-O W-O S-T W-T Sumber : David,2011 Jabaran Tipe strategi ini dibuat oleh manajer agar perusahaan bisa memanfaatkan seluruh kekuatan internal dan peluang eksternal perusahaan. Tipe strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang eksternal dengan cara meminimalkan kelemahan internal yang ada. Tipe strategi ini menggunakan kekuatan internal yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman eksternal. Tipe strategi ini dibuat dengan tujuan meminimalkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. 2.1.9 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Menurut David (2011) Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi dalam menentukan strategi alternatif secara objektif, berdasar faktor-faktor internal dan eksternal yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan QSPM ialah untuk menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang dipilih untuk menentukan strategi mana yang paling utama untuk diimplementasikan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

11 2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Strategi Pengembangan Usahatani Sayuran Organik No Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabuaten Bogor) (Wijayanti, 2009). 2. Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Di Permata Hati Organic Farm Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Rachman, 2011). 3. Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Pada PT. Amani Mastra, Jakarta (Nursyamsiyah, 2008). IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSP IFE, EFE,SWOT, QSPM Total nilai tertimbang pada matriks IFE adalah 2,320, sedangkan total nilai tertimbang pada matriks EFE adalah 3,382. masing-masing total nilai tertimbang dari IFE dan EFE dipetakan dalam matriks IE, maka posisi kelompok tani saat ini berada pada kotak di sel II. Hasil analisis QSPM adalah untuk mempertahankan daerah pemasaran yang sudah ada dengan total TAS (Total Attractive Score) tertinggi sebesar 6,327 dengan cara menjaga kualitas produk dan mempertahankan perencanaan tanam yang sudah baik. Analisis matriks IFE didapat total skor sebesar 2,522 dan hasil analisis matriks EFE didapatkan total skor sebesar 3,061. Hasil analisis matriks IE menempatkan Permata hati Organic Farm pada sel II, yaitu strategi grow and build (tumbuh dan kembang). QSP (Quantitative Strategic planning) adalah meningkatkan dan mengoptimalkan volume produksi perusahaan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi di bidang pertanian dengan nilai STAS tertinggi sebesar 5,389. Hasil analisis matriks IFE total skor 2,943, dan hasil analisis matriks EFE total skor sebesar 2,722. Hasil analisis matriks I-E diperoleh posisi perusahaan pada sel V yaitu sel pertahankan dan pelihara (hold and maintain) dengan strategi penetrasi pasar (market penetration) dan strategi pengembangan produk (product development). Hasil analisis matriks QSPM prioritas strategi utama adalah mengembangkan jenis produk organik yang belum dipasarkan oleh perusahaan (TAS 3,708).

12 2.3. Kerangka Pikir Usaha Tani Sayuran Organik Identifikasi/analisis Lingkungan Faktor Internal 1. Manajemen 2. Pemasaran 3. Keuangan 4. Produksi/operasi 5. Sumber daya manusia 6. Sistem informasi manajemen Faktor Eksternal 1. Sosial budaya 2. Ekonomi 3. Teknologi 4. Pemerintah 5. Persaingan IFE EFE I-E SWOT QSPM Prioritas Strategi Utama Gambar 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Pikir Keterangan: a. IFE = Internal Factor Evaluation. b. EFE = External Factor Evaluation (EFE). c. IE = Internal External. d. SWOT = Strengths-Weakness-Opportunities-Threats. e. QSPM = Quantitative Strategic Planning Matrix