BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB IV PENILITIAN. Gambar 4.1. Alat pengatur infus dengan scroll elektronik.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

A. Pengertian Hipotesis

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3. METODE PENELITIAN

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN

AKUISISI SUHU HIPERTERMIA BERBASIS USB

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB III METODA PENELITIAN

PEMBUATAN SET EKSPERIMEN MUAI PANJANG DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328.

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan

3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB 3 METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

STATISTIK PERTEMUAN VIII

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

L A T I H A N S O A L A N R E G 1 Muhamad Ferdiansyah, S. Stat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Bab III Metoda Taguchi

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS. Probability and Random Process. Topik 10. Regresi

STATISTIKA SMA (Bag.1)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

UKURAN PEMUSATAN DATA

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN

Inflasi dan Indeks Harga I

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB 2 TINJAUAN TEORI

PENGANTAR MODEL LINEAR Oleh: Suryana

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit mausia agar tidak lagsug terkea kulit mausia. Alat ii juga sudah dikembaga megguaka kotrol utuk memberika safety peggua dalam mejalai terapi tersebut dilegkapi juga sesor suhu da timer agar lebih bisa memberika suatu iformasi beberapa suhu saat bekerja alat tersebut di batasi juga dega timer agar terapi dapat diguaka sesuai prosedur kesehata. Nama Alat : Batal Terapi Paas Megguaka Sesor Suhu da Timer Pegedali Berbasis Microcotroller ATMega16 Tegaga Frekuesi Daya : 0 V : 50-60 Hz : 30 Watt 51

5 4.. Gambar Alat Utuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ii: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir 4.3. Cara Kerja Alat Ketika alat o maka power supply aka memberika tegaga ke setiap blok ragkaia yag ada pada modul ii. Setelah semua blok ragkaia sudah medapat supply tegaga dari powersupply, termasuk pada ragkaia sesor. Maka sesor aka mulai medeteksi adaya paas. Apabila terdapat paas yag diterima sesor, maka keluara sesor yag berupa tegaga aka masuk ke ragkaia miimum sistem microcotroller. Tegaga yag masuk ke miimum sistem aka diproses dega program ADC sebagai pembaca tegaga yag masuk. Di ragkaia miimum sistem tegaga yag masuk ke ADC aka diproses utuk dikeluarka padaport yag telah ditetuka. Pada modul ii PortDdiatursebagai keluara dari ragkaia miimum sistem. Keluara pada

53 PortD aka diguaka sebagai trigger utuk meyalaka melalui ragkaia driver. Tegaga keluara pada Port D yag diguaka sebagai meyalaka heater sesuai batas ambag sesor suhu LM35ditetuka selama timer yag dibutuhka melalui microcotroller. Setelah waktu tercapai maka heater aka mati, lalu buzzer berbuyi tada kerja alat sudah selesai. 4.4. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag peulis guaka adalah jeis peelitia eksperimetal, artiya meeliti, mecari, mejelaska, da membuat suatu istrumet dimaa istrumet ii dapat lagsug diperguaka oleh peggua. Variabel yag diteliti da diamati pada berapa paas heater ii megguaka LM35 sebagai sesorya. 4.5. Variabel Peelitia 4.5.1. Variabel Bebas Sebagai variabel bebas merupaka muculya variabel terikat, da mejadi variabel bebas dalam pembuata alat ii adalah Heater. 4.5.. Variabel Tergatug Sebagai variabel tergatug yaitu sesor suhu aka bekerja tergatug pada Heater yag memaas.

54 4.5.3. Variabel Terkedali Variabel terkedali yaitu LCD da Moitorig Timer da Suhu megguaka IC Mikrokotroller (ATMega 16). 4.6. Defiisi Oprasioal Dalam kegiata operasioalya, varaiabel-variabel yag diguaka dalam perecaaa pembuata modul, baik variabel terkedali, tergatug da bebas memiliki fugsi-fugsi atara lai: 1. Sesorsuhu LM35 diguaka sebagai sesor adaya paas utuk dilakukaya peegedali paas.. Heater diguaka sebagai pemaas. 4.7. Sistematika Pegukura 4.7.1. Rata-rata Rata rata adalah ilai atau hasil pembagia dari jumlah data yag diambil atau diukur dega bayakya pegambila data atau bayakya pegukura. Xi Rata Rata ( X ) =...(4-1) Dimaa : X Xi = rata rata = Jumlah ilai data = Bayak data ( 1,,3,, )

55 4.7.. Simpaga % Simpaga adalah selisih dari rata rata ilai harga yag dikehedaki dega ilai yag diukur. Berikut rumus dari simpaga : Simpaga = Y x...(4-) Dimaa : Y = suhu settig X = rerata 4.7.3. Error (%) Error (kesalaha) adalah selisih atara mea terhadap masig-masig data. Rumus error adalah: DataSettig Re rata Error% = x100%...(43) Datasettig 4.7.4. Stadart deviasi Stadart deviasi adalah suatu ilai yag meuujuka tigkat (derajat) variasi kelompok data atau ukura stadart peyimpaga dari mea. Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 (4-4)

56 Dimaa : = stadart Deviasi X = ilai yag dikehedaki = bayak data 4.7.5. Ketidakpastia (Ua) Ketidakpastia adalah kesagsia yag mucul pada tiap hasil. Atau pegukura biasa disebut, sebagai kepresisia data satu dega data yag lai. Rumus dari ketidakpastia adalah sebagai berikut: Ketidakpastia = stdv...(4-5) Dimaa : STDV = Stadar Deviasi = bayakya data 4.8. Persiapa Baha Adapu kompoe-kompoe petig dalam pembuata modul ii atara lai: 1. Buzzer. Elemet Paas 3. Ic Atmega 16 4. MOC3041 5. Sesor suhu LM35

57 6. Crystal 16 MHz 4.9. Peralata Yag Diguaka Adapu peralata yag diduaka selama pembuata tugas akhir ii aatara lai : 1. Solder listrik. Peyedot Timah 3. Toolset 4. Bor PCB 5. Timah (Tiol) 6. Multimeter 7. Komputer 4.10. Percobaa Alat 4.10.1. Pegukura Tegaga Pada Sesor suhu LM35 dega suhu 40 derajat celcius. Tabel 4.1. Tegaga Pada Sesor suhu LM35 dega suhu 40 derajat celcius. No 1 Data Suhu Data Waktu No Data Ukur Suhu 0,41V.35 11 Data Waktu Ukur 0,40V.56 0,40V.58 1 0,40V.57 3 40 0,41V.33 13 40 Derajat Derajat 0,41V.9 4 Celcius 0,41V.33 14 Celcius 0,41V.5 5 0,40V.59 15 0,41V.30 6 0,41V.40 16 0,40V.50

7 0,41V.37 17 0,40V.55 8 0,40V.50 18 0,40V.54 9 0,41V.34 19 0,41V.3 10 0,40V.58 0 0,41V.35 58 4.10.1. Pegukura Suhu Pada heater 40 derajat celcius. Tabel 4.. Suhu Pada heater. No Data Suhu Data Ukur Waktu No Data Suhu Data Ukur Waktu 1 41.35 11 40.37 40.55 1 40.56 3 40 40.59 13 40 Derajat Derajat 40.49 4 Celcius 40.58 14 Celcius 41.40 5 40.57 15 40.45 6 40.45 16 41.44 7 40.43 17 41.46 8 40.55 18 40.35 9 41.0 19 40.40 10 41.0 0 41.50 4.10.. PegukuraTimer dega Stopwatch dega waktu 5 meit. Tabel 4.3. Timer dega Stopwatch dega waktu 5meit. No Data Timer Data Timer No Data Timer Data Timer

1 05.00.1 11 05.00.1 05.00. 1 05.00. 3 05.00.0 13 05.00.1 4 05.00.0 14 05.00.0 5 5 Meit 05.00.1 15 5 Meit 05.00.0 6 05.00.0 16 05.00.1 7 05.00.0 17 05.00.1 8 05.00.0 18 05.00. 9 05.00.0 19 05.00.1 10 05.00.0 0 05.00.0 59 4.10.4 Pegukura Timer dega Stopwatch dega waktu 10 meit. Tabel 4.4.Timer dega Stopwatch dega waktu 10 meit. No Data Timer Data Timer No Data Timer Data Timer 1 10.00. 11 10.00. 10.00. 1 10.00. 3 10.00.1 13 10.00. 4 10.00.1 14 10.00.0 5 10 Meit 10.00.0 15 10 Meit 10.00.0 6 10.00. 16 10.00.1

7 10.00.1 17 10.00. 8 10.00.1 18 10.00. 9 10.00.1 19 10.00. 10 10.00.0 0 10.00.0 4.10.5.Pegukura Timer dega Stopwatch dega waktu 15 meit. Tabel 4.4. Timer dega Stopwatch dega waktu 15 meit. No Data Timer Data Timer No Data Timer Data Timer 1 15.00.1 11 15.00.1 15.00. 1 15.00. 3 15.00.0 13 15.00.1 4 15.00.0 14 15.00.0 5 15 Meit 15.00.1 15 15 Meit 15.00.0 6 15.00.0 16 15.00.1 7 15.00.0 17 15.00.1 8 15.00.0 18 15.00. 9 15.00.0 19 15.00.1 10 15.00.0 0 15.00.0 60 4.11. Aalisa Perhituga

4.11.1. Aalisa Pegukura Tegaga Pada Sesor suhu LM35dega suhu 40 derajat celcius. a. Rata-Rata ( X ) X ( ) X = X = 0,41+0,40+0,41+0,41+0,40+0,41+0,41+0,40+0,41+0,40+0, 40+0,40+0,41+0,41+0,41+0,4 0+0,40+0,40+0,41+0,41 0 X = 0,4055 b. Simpaga Simpaga = X X Simpaga = 0,41-0,4055 Simpaga = 0,045 c. Eror (%) X X % Error = x100% X 0,41 0,4055 % Error = x100% 0,41 % Error = 0,01% 61 d. Stadart Deviasi

Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X= ilai yag dikehedaki = bayak data 0,41-0,4055 0,40-0,4055 0,41-0,4055 0,41-0,4055 0,40-0,4055 0,41-0,4055 0,41-0,4055 0,40-0,4055 0,41-0,4055 0,40-0,4055 0,40-0,4055 0,40-0,4055 0,41-0,4055 0,41-0,4055 0,41-0,4055 0,40-0,4055 0,40-0,4055 0,40-0,4055 0,41-0,4055 0,41-0,4055 0 1 = 0,05 e. Ketidakpastia (Ua) Ua = Ua = 0,05 5 6 Ua =0,056

Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0,056 4.11.. Aalisa Pegukura Suhu Pada heater dega suhu 40 derajat celcius. e. Rata-Rata ( X ) X = X = X ( ) 41+40+40+40+40+40+40+40+41+41+ 40+40+40+41+40+41+41+40+40+41 X = 40,35 0 f. Simpaga Simpaga = X X Simpaga =41-40,35 Simpaga = 0,65 g. Error (%) X X % Error = x100% X 41 40,35 % Error = x100% 0 63 % Error = 0,035% h. Stadart Deviasi

Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = ilai yag dikehedaki = bayak data (41 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (41 40,35) (40 40,35) (41 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (41 40,35) (41 40,35) (41 40,35) 0 1 (40 40,35) (40 40,35) (41 40,35) (40 40,35) (40 40,35) (40 40,35) = 0,4 f. Ketidakpastia (Ua) Ua = Ua = 0,4 0 64 Ua =0,05

Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0,05 4.11.3. Aalisa Pegukura Timer dega Stopwatch. 4.11.3.1. Aalisa Pegukura Timer dega Stopwatch waktu 5 meit. i. Rata-Rata ( X ) X = X ( ) 05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.00 +05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.00+05.0 0+05.00+05.00+05.00+05.00 X = X = 05.00 0 j. Simpaga Simpaga = X X Simpaga =05.00-05.00 Simpaga = 0 k. Eror (%) X X % Error = x100% X 65 05.00 05.00 % Error = x100% 0 % Error =0%

l. Stadart Deviasi Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = ilai yag dikehedaki = bayak data (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) 0 1 (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) (05.00 05.00) = 0 g. Ketidakpastia (Ua) Ua = 66 Ua = 0 0

Ua =0 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0 4.11.3.. Aalisa Pegukura Timer dega Stopwatch waktu 10 meit. m. Rata-Rata ( X ) X = X ( ) X = X = 10.00 10.00+10.00+10.00+10.00+10.00+10.00+10.00 +10.00+10.00+10.00+10.00+10.00+10.00+10.0 0+10.00+10.00+10.00+10.00+10.00+10.00 0. Simpaga Simpaga = X X Simpaga =10.00-10.00 Simpaga = 0 o. Eror (%) 67 X X % Error = x100% X 10.00 10.00 % Error = x100% 0

% Error =0 % p. Stadart Deviasi Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = ilai yag dikehedaki = bayak data (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) 10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) 0 1 (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) (10.00 10.00) = 0 68 h. Ketidakpastia (Ua) Ua =

Ua = 0 0 Ua =0 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0 4.11.3.3. Aalisa Pegukura Timer dega Stopwatch waktu 15 meit. q. Rata-Rata ( X ) X ( ) X = X = 15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.0 0+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00+15.00 X = 15.00 0 r. Simpaga Simpaga = X X Simpaga =05.00-05.00 Simpaga = 0 69 s. Eror (%) X X % Error = x100% X 15.00 15.00 % Error = x100% 0

% Error =0 % t. Stadart Deviasi Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = ilai yag dikehedaki = bayak data (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) (15.00 15.00) 0 1 70 = 0 i. Ketidakpastia (Ua) Ua =

Percobaa 1 Percobaa Percobaa 3 Percobaa 4 Percobaa 5 Percobaa 6 Percobaa 7 Percobaa 8 Percobaa 9 Percobaa 10 Percobaa 11 Percobaa 1 Percobaa 13 Percobaa 14 Percobaa 15 Percobaa 16 Percobaa 17 Percobaa 18 Percobaa 19 Percobaa 0 Ua = 0 0 Ua =0 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 4.11.4. Grafik Hasil Percobaa 4.11.4.1. Grafik Pegukura Nilai Tegaga Pada Sesor suhu LM35dega suhu 40 derajat celsius. 0,41 0,41 0,41 0,41 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,39 Pegukura Nilai Tegaga Pada Sesor suhu LM35 dega suhu 40 derajat celsius 0,41 0,410,41 0,410,41 0,41 0,410,410,41 0,410,41 0,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,400,40 Data Suhu 40 Data Tegag a Sesor 71 Gambar 4.1. Grafik tegaga pada sesor LM35 dega suhu 40 C Gambar 4.1.merupaka grafik hasil pegukura ilai pegukura pada tegaga sesor suhu LM35 dega pegatur suhu 40 C.Pegukura dilakuka sebayak 0 kali percobaa.

Percobaa 1 Percobaa Percobaa 3 Percobaa 4 Percobaa 5 Percobaa 6 Percobaa 7 Percobaa 8 Percobaa 9 Percobaa 10 Percobaa 11 Percobaa 1 Percobaa 13 Percobaa 14 Percobaa 15 Percobaa 16 Percobaa 17 Percobaa 18 Percobaa 19 Percobaa 0 Grafik di atas meujuka bahwa, ilai pegukura pada percobaa1, percobaa 3, percobaa 4, percobaa 6, percobaa 7, percobaa 9, percobaa 13, percobaa 14, percobaa 15, percobaa 19 da percobaa 0, megalami keaika mecapai 0,41 volt sedagkapercobaa, percobaa 5,percobaa 8,percobaa 10, percobaa 11, percobaa 1, percobaa 16, percobaa 17 da percobaa 18, megalami perhituga yag liear dega ilai 0,40 volt. 4.11.4.. Grafik Pegukura Nilai Suhu Pada heater dega suhu 40 derajat celsius megguaka termometer. 41, 41 40,8 40,6 40,4 40, 40 39,8 39,6 39,4 Pegukura Nilai Suhu Pada heater dega suhu 40 drajat celsius 41 41 41 41 41 41 41 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 Data Suhu 40 Data Suhu pada heate r Gambar 4.. Grafik ilai suhu pada heater dega suhu 40 C 7 Gambar 4..merupaka grafik hasil pegukura ilai pegukura pada suhu heater megguaka termometer air raksa dega pegatur suhu 40 C.Pegukura dilakuka

Percobaa 1 Percobaa Percobaa 3 Percobaa 4 Percobaa 5 Percobaa 6 Percobaa 7 Percobaa 8 Percobaa 9 Percobaa 10 Percobaa 11 Percobaa 1 Percobaa 13 Percobaa 14 Percobaa 15 Percobaa 16 Percobaa 17 Percobaa 18 Percobaa 19 Percobaa 0 sebayak 0 kali percobaa. Grafik di atas meujuka bahwa, ilai pegukura pada percobaa 1,percobaa 9, percobaa 11, percobaa 14, percobaa 16, percobaa 17 da percobaa 0 megalami keaika mecapai 41 C sedagka percobaa, percobaa 3, percobaa 4, percobaa 0,percobaa 6, percobaa7, percobaa 8, percobaa 11, percobaa 1, percobaa 13, percobaa 15, percobaa 18 da percobaa 19 megalami perhituga yag liear dega ilai 40 C 4.11.4.3. Grafik Pegukura Nilai Timer dega Stopwatch waktu 5 meit. 1 0,8 0,6 0,4 0, 0 Pegukura Nilai Timer dega Stopwatch waktu 5 meit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Data Ukur Setig 5 meit Gambar 4.3.Grafik Nilai Timer dega Stopwatch waktu 5 meit. 73 Gambar 4.3.merupaka grafik hasil pegukura ilai pegukura pada timer dega settig timer 5 meit. Pegukura dilakuka sebayak 0 kali percobaa.grafik di

Percobaa 1 Percobaa Percobaa 3 Percobaa 4 Percobaa 5 Percobaa 6 Percobaa 7 Percobaa 8 Percobaa 9 Percobaa 10 Percobaa 11 Percobaa 1 Percobaa 13 Percobaa 14 Percobaa 15 Percobaa 16 Percobaa 17 Percobaa 18 Percobaa 19 Percobaa 0 atas meujuka bahwa,ilai pegukura pada percobaa megalami pegukura yag liear dega alat ukur stopwatch. 4.11.4.4. Grafik Pegukura Nilai Timer dega Stopwatch waktu 10 meit 1 0,8 0,6 0,4 0, 0 Pegukura Timer dega Stopwatch waktu 10 meit. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Data Ukur Setig 10 meit Gambar 4.4.Grafik Nilai Timer dega Stopwatch waktu 10 meit. Gambar 4.4.merupaka grafik hasil pegukura ilai pegukura pada timer dega settig timer 10 meit. Pegukura dilakuka sebayak 0 kali percobaa.grafik di atas meujuka bahwa, ilai pegukura pada percobaa megalami pegukura yag liear dega alat ukur stopwatch.

Percobaa 1 Percobaa Percobaa 3 Percobaa 4 Percobaa 5 Percobaa 6 Percobaa 7 Percobaa 8 Percobaa 9 Percobaa 10 Percobaa 11 Percobaa 1 Percobaa 13 Percobaa 14 Percobaa 15 Percobaa 16 Percobaa 17 Percobaa 18 Percobaa 19 Percobaa 0 74 4.11.4.5. Grafik Pegukura Nilai Timer dega Stopwatch waktu 15 meit. 1 0,8 0,6 0,4 0, 0 Pegukura Timer dega Stopwatch waktu 15 meit. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Data Ukur Setig 15 meit Gambar 4.5. Grafik Nilai Timer dega Stopwatch waktu 15 meit Gambar 4.5.merupaka grafik hasil pegukura ilai pegukura pada timer dega settig timer 15 meit. Pegukura dilakuka sebayak 0 kali percobaa.grafik di atas meujuka bahwa, ilai pegukura pada percobaa megalami pegukura yag liear dega alat ukur stopwatch. 4.11.4.6. Uraia Data Hasil Pegukura. Berdasarka pegambila data yag telah dilakuka terhadap pegukura tegaga yag telah ditetuka didapatka beberapa hasil pegukura tegaga yag berbeda, sehigga utuk tegaga disuhu 40 C didapatka tegaga rata-rata utuk 0 kali pegukura sebesar 0,4055Volt, berdasarka data tersebut teryata dihasilka

75 ilaisimpaga (error) sebesar 0,045 Volt, jadi dapat disimpulka bahwa besarya ilai error yag didapatka dari data tersebut sebesar 0,01 %, da ilai stadart peyimpaga yag dihasilka berdasarka ilai rata-rata yaitu sebesar 0,05, da hasil ilai ketidakpastia yag didapatka sebesar 0,056. Utuk pegambila data heater yag telah dilakuka terhadap pegukura suhu didapatka beberapa hasil pegukura yag berbeda, sehigga utuk setiga di suhu 40 C didapatka tegaga rata-rata utuk 0 kali pegukura sebesar 40,35 volt berdasarka data tersebut teryata dihasilka ilai simpaga (error) sebesar 0,65, jadi dapat disimpulka bahwa besarya ilai error yag didapatka dari data tersebut sebesar 0,035 %, da ilai stadart peyimpaga yag dihasilka berdasarka ilai rata-rata yaitu sebesar 0,4, da hasil ilai ketidakpastia yag didapatka sebesar 0,05. Utuk pegambila data waktu selama 5 meit berdasarka waktu stopwatch maka didapatka hasil dega rata-rata waktu selama 05.00 meit sehigga terdapat peyimpaga waktu 0 s da besarya ilai error yag didapat mejadi 0 % sedagka stadart peyimpaga

76 yag dihasilka yaitu sebesar 0 da ilai utuk ketidakpastia pegukura sebesar 0. Utuk pegambila data waktu selama 10 meit berdasarka waktu stopwatch maka didapatka hasil dega rata-rata waktu selama 10.00 meit sehigga terdapat peyimpaga waktu 0 s da besarya ilai error yag didapat mejadi 0 % sedagka stadart peyimpaga yag dihasilka yaitu sebesar 0 da ilai utuk ketidakpastia pegukura sebesar 0. Utuk pegambila data waktu selama 15 meit berdasarka waktu stopwatch maka didapatka hasil dega rata-rata waktu selama 15.00 meit sehigga terdapat peyimpaga waktu 0 s da besarya ilai error yag didapat mejadi 0 % sedagka stadart peyimpaga yag dihasilka yaitu sebesar 0 da ilai utuk ketidakpastia pegukura sebesar 0. Sehigga dapat disimpulka bahwa semaki kecil ilai stadart deviasi peyimpaga maka semaki presisi data yag dihasilka. Da semaki kecil ilai error pegukura maka semaki presisi juga data tersebut.