BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama Ibu Sri Winarsih, S.Pd. Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengadakan wawancara dan observasi awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) khususnya kelas IV, pretest sebelum tindakan dan mengamati kegiatan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, diketahui bahwa pemahaman konsep pembelajaran PKn masih rendah. Setelah mengadakan wawancara dengan guru kelas IV, mengamati kegiatan siswa melalui observasi dan mengamati pembelajaran di kelas, diketahui bahwa PKn salah satunya materi globalisasi dirasa sulit bagi siswa, sehingga pemahaman konsep dan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn materi globalisasi masih rendah. Materi globalisasi ini sangat penting diajarkan kepada siswa karena dapat memberi bekal kepada siswa agar tidak dapat terpengaruh oleh kebudayaan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dalam era globalisasi. Rendahnya pemahaman konsep siswa di ketahui dari hasil observasi siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta yang di tunjukkan sebelum tindakan dengan tes pemahaman konsep, lembar observasi, dan lembar wawancara. Pemahaman konsep diukur dengan menggunakan test pemahaman konsep, lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan lembar wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta. Dari siswa kelas IV yang berjumlah 29, hanya 9 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dalam aspek pemahaman konsep PKn materi globalisasi pada kondisi awal (dapat dilihat pada lamp. 8 hal. 115) Untuk 54

lebih jelasnya maka kondisi awal pemahaman konsep PKn siswa kelas IV dapat dilihat dari Tabel 4.1 sebagai berikut: 55 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai PKn Kelas IV pada kondisi awal Interval Median Frekuensi % (f) Relatif Komulatif 40-46 43 4 13,79 13,79 47-53 50 7 24,14 37,93 54-60 57 7 24,14 62,07 61-67 64 2 6,90 68,97 68-74 71 3 10,34 79,31 75-81 78 6 20,69 100,00 Jumlah 29 100,00 Tabel 4.1 nilai PKn kelas IV SD Negeri Begalon I di atas dapat disajikan dengan grafik pada Gambar 4.1 sebagai berikut: frekuensi 8 7 6 5 4 3 2 1 0 7 7 6 4 3 2 40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 Interval Gambar 4.1 Grafik Nilai PKn Kelas IV Pada Kondisi Awal Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1, pemahaman konsep PKn materi globalisasi siswa kelas IV sebelum diterapkan penggunaan model pembelajaran STAD diperoleh rata-rata kelas sebesar 60. Siswa yang memperoleh nilai 40-46 sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai 47-53 sebanyak 7

56 siswa atau 24,14%. Siswa yang memperoleh nilai 54-60 sebanyak 7 siswa atau 24,14%. Siswa yang memperoleh nilai 61-67 sebanyak 2 siswa atau 6,90%. Siswa yang memperoleh nilai 68-74 sebanyak 3 atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai 75-81 sebanyak 6 atau 20,69%. Siswa yang mendapat nilai di bawah 70 (KKM) yaitu sebanyak 20 siswa atau 68,97% dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 9 siswa atau 31,03%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 31,03% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang di tetapkan yaitu sebesar 80% siswa mendapat 70 (KKM), dengan kata lain pemahaman konsep PKn kelas IV SD Negeri Begalon I masih rendah. Rendahnya pemahaman konsep atau ketidaktuntasan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih menggunakan metode Teacher Center atau pembelajaran yang berpusat pada guru, artinya guru belum menggunakan model pembelajaran secara maksimal sehingga proses pembelajaran yang dilakukan kurang bermakna dan menarik minat belajar siswa. 2) Materi mata pelajaran PKn sangat banyak dan mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang banyak menghafal dan mengingat, sehingga membuat siswa merasa jenuh dan menganggapnya sebagai momok. Dari hasil wawancara guru (dapat dilihat lamp. 2 hal. 100) dan hasil wawancara siswa (dapat dilihat lamp. 3 hal. 102) yang peneliti lakukan sebelum tindakan, salah satu faktor yang mendasar yang menyebabkan pemahaman konsep PKn Kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta masih rendah adalah guru masih menggunakan metode yang di dominasi dengan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru belum memanfaatkan model pembelajaran secara maksimal. Hal itu diperkuat dengan hasil pengamatan aktifitas siswa (dapat dilihat lamp. 9 hal. 117). Oleh karena itu, diperlukan suatu model yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD karena model pembelajaran STAD akan mendorong siswa untuk saling berdiskusi, saling membantu menyelesaikan tugas, menumbuhkan keberanian menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat teman. Dengan penggunaan model

57 pembelajaran STAD diharapkan pemahaman konsep siswa kelas IV akan mengalami peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai. B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Penelitian ini dilaksanaka melalui 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. 1. Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015 sampai 16 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I sebanyak 29 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 10 April 2015. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi permasalaham yang muncul yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 14 April 2015 dan 16 April 2015. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn materi globalisasi selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya, RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, langkah-langkah

58 pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (dapat dilihat pada lamp. 11 hal. 125 dan lamp. 13 hal. 153) 2) Mempersiapkan Media, Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a) Menyiapkan media berupa gambar globalisasi, b) mempersiapkan lembar observasi siswa, lembar observasi siswa digunakan sebagai instrumen penyaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung (dapat dilihat lamp. 12 hal. 150 dan lamp. 14 hal. 176), c) Lembar evaluasi berupa tes pemahaman konsep globalisasi yang akan digunakan sebagai tes akhir dalam proses pembelajaran nantinya digunakan sebagai acuan menentukan keberhasilan siswa, d) menyiapkan handicamp yang digunakan untuk sarana dokumentasi proses pembelajaran yang berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan Dalam tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas melaksanakan pembelajaran pemahaman konsep globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Guru kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer. 1) Pertemuan Ke-1 Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada Selasa, 14 April 2015 pukul 07.30 hingga pukul 08.40 WIB. Pembalajaran yang dilaksanakan adalah mata pelajaran PKn kelas IV materi tentang globalisasi yaitu pengertian globalisasi, ciri-ciri globalisasi, dampak positif dan negatif, dan dampak globalisasi dilingkungannya. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencangkup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) Guru mengucap salam, mengajak siswa untuk berdoa, melakukan presensi, dan mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran. b) Melakukan apersepsi dengan bernyanyi tentang globalisasi. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

59 d) Guru menggali informasi tentang contoh-contoh globalisasi dilingkungan siswa. e) Guru menjelaskan materi globalisasi. f) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa secara acak. Guru memberikan lembar kerja kelompok yang berisi pengertian globalisasi, ciri-ciri globalisasi, dampak positif dan negatif dari globalisasi, dan dampak globalisasi diberbagai bidang. Setiap kelompok mengerjakan lembar kelompok bersama-sama, guru berkeliling memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran masing-masing agar semua siswa dapat berperan aktif, guru membuat suasana kerja kelompok lebih aktif dengan memberikan penghargaan berupa bintang kepada kelompok yang selesai paling cepat dan mendapat bintang lagi apabila setiap soal dapat dijawab dengan benar. Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kerja kelompok mereka didepan kelas, baik guru dan siswa memberi tanggapan. Kelompok yang mendapatkan bintang paling banyak mendapat penghargaan dari guru. g) Penutup Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran dengan bertanya jawab, guru melakukan evaluasi untuk mengukur seberapa besar pemahaman konsep siswa. 2) Pertemuan Ke-2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015 pada jam 07.30 hingga pukul 08.40 WIB. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini guru mengajarkan tentang contoh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia, sikap yang harus dimiliki agar tidak terpengaruh dampak negatif globalisasi, dan cara menanggulangi dampak negatif globalisasi

60 dilingkungannya. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan berikut: a) Guru mengucap salam, mengajak siswa untuk berdoa, melakukan presensi, dan mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran. b) Melakukan apersepsi dengan bernyanyi tentang globalisasi. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai d) Guru dan siswa menggali informasi tentang dampak globlaisasi yang ada dilingkungan mereka seperti televisi, handphone, dll. e) Guru menunjukkan gambar media yang berisi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. f) Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai globalisasi h) Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa secara acak. Siswa mngerjakan lembar kerja kelompok yang berisi 5 soal mengenai contoh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan sikap yang harus dimiliki agar tidak terpengaruh dampak negartif globalisasi. Setiap kelompok mengerjakan lembar kelompok bersama-sama, guru berkeliling memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran masingmasing agar semua siswa dapat berperan aktif, guru membuat suasana kerja kelompok lebih aktif dengan memberikan penghargaan berupa bintang kepada kelompok yang selesai paling cepat dan mendapat bintang lagi apabila setiap soal dapat dijawab dengan benar. Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kerja kelompok mereka didepan kelas, baik guru dan siswa memberi tanggapan. g) Penutup Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran dengan bertanya jawab, guru bertanya tentang materi yang belum

dimengerti, dan guru melakukan evaluasi untuk mengukur seberapa besar pemahaman konsep siswa. 61 c. Pengamatan atau Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran PKn materi globalisasi berlangsung, yang meliputi: observasi aktivitas siswa dan guru, selain itu juga mengamati hasil pemahaman konsep di setiap akhir pertemuan atau akhir pembelajaran PKn. Observasi ini menggunakan alat bantu berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran PKn materi globalisasi berlangsung, diperoleh gambaran tentang kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan rincian sebagai berikut: 1) Observasi Kinerja Guru Pengamatan atau observasi yang dilakukan selama pembelajaran yaitu kinerja guru. Pengamatan pada siklus I dilaksanakan dua kali yaitu pertemuan I dan pertemuan II Adapun pengamatannya meliputi: (1) Membuka pembelajaran, (2) Pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan, (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut, (4) Menerapkan model pembelajaran STAD tantang globalisasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan, (5) Kecakapan guru dalam membimbing diskusi kelompok, (6) Kecakapan guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD, (7) Intensitas guru dalam menggunakan media dalam penggunaan model pembelajaran STAD, (8) Kejelasan penyampaian materi globalisasi sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (9) Memicu dan memelihara keterlibatan siswa, (10) Melakukan penilaian / evaluasi, (11) Menutup pembelajaran.

62 Di dalam penelitian ini peneliti hanya mengamati kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dan tidak menilai kinerja guru. Sehingga peneliti dapat mengetahui faktor/aspek apa yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa yang terletak pada guru, yang dapat mempengaruhi pemahaman konsep pada siswa. Dengan mengamati kinerja guru, peneliti dan guru dapat mengetahui aspek apa yang perlu di perbaiki dan di pertahankan agar pemahaman konsep siswa dapat meningkat pada setiap siklusnya. Dari hasil observasi kinerja guru sudah baik, tetapi masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki yaitu: (1) kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang runtut, (2) guru belum sepenuhnya membimbing setiap anggota kelompok agar mendapatkan peran masing-masing dalam kelompoknya sehingga perbaikan itu bisa di perbaiki pada pertemuan selanjutnya agar pembelajaran lebih maksimal. (3) Guru belum sepenuhnya memicu keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Adapun aktivitas tersebut meliputi: (1) Perhatian siswa saat guru memberi penjelasan/menyampaikan materi pelajaran, (2) Keantusiasan siswa untuk mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD, (3) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, (4) Keterlibatan/ keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, (5) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, (6) Interaksi antar siswa dengan siswa yang lain dalam pembelajaran, (7) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan, (8) Keterlibatan siswa dalam penggunaan media pembelajaran, (9) Keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep globalisasi, (10) Adanya interaksi positif antara siswa-

guru, siswa-media globalisasi yang digunakan, (11) Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru menggunakan model pembelajaran STAD, (12) Kerjasama siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya, (13) Kemampuan siswa untuk memecahkan soal atau masalah sejenis, (14) Tanggung jawab siswa terhadap tugas/ tes yang diberikan oleh guru, (15) Kejujuran siswa saat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, terjadi peningkatan keaktifan siswa. Nilai keaktifan siswa siklus I di dapat dari rata-rata nilai keaktifan siswa dari pertemuan satu dan dua. Dari data aktivitas siswa pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang telah dirata-rata, maka dapat dibuat Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa pada Materi Globalisasi Siklus 1 Kriteria Pertemuan Pertemuan Rata-rata Interprestai I II 1 3 2 2,5 B 2 2 3 2,5 B 3 2 2 2 C 4 2 3 2,5 B 5 2 2 2 C 6 2 3 2,5 B 7 2 2 2 C 8 3 3 3 B 9 3 2 2,5 B 10 3 2 2,5 B 11 2 3 2,5 B 12 2 3 2,5 B 13 3 3 3 B 14 3 3 3 B 15 3 3 3 B Rata-rata 2,46 2,6 2,53 Keterangan : SB=3,01-4,00, B= 2,01-3,00, C=1,01-2,00, D=0,01-1,00 63

64 Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai aktivitas siswa siklus I pada Tabel 4.2. dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas atau keaktifan siswa secara klasikal sebesar 2,53 atau masuk dalam kategori B (baik). Dari Tabel 4.2. diatas dapat disajikan dengan grafik pada Gambar 4.2. berikut: 2,65 FREKUENSI 2,6 2,55 2,5 2,45 2,46 2,6 2,53 2,4 2,35 Pertemuan I Pertemuan II rata-rata NILAI KEAKTIFAN Gambar 4.2. Grafik Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa pada Materi Globalisasi Siklus I Aktivitas siswa dalam pembelajaran tentang konsep globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sudah baik yaitu: (1) Perhatian siswa saat guru memberi penjelasan/menyampaikan materi pelajaran, (2) Keantusiasan siswa untuk mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD, (3) Keterlibatan/ keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, (4) Interaksi antar siswa dengan siswa yang lain dalam pembelajaran, (5) Keterlibatan siswa dalam penggunaan media pembelajaran, (6) Keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep globalisasi, (7) Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-media globalisasi yang digunakan, (8) Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru menggunakan model pembelajaran STAD, (9) Kerjasama siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya, (10)

65 Kemampuan siswa untuk memecahkan soal atau masalah sejenis, (11) Tanggung jawab siswa terhadap tugas/ tes yang diberikan oleh guru, (12) Kejujuran siswa saat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Aktivitas siswa yang cukup baik dan perlu diperbaiki lagi yaitu: (1) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, hal ini ditunjukkan dengan banyak siswa yang belum berani mengemukakan pendapat saat kerja kelompok maupun saat guru melakukan tanya jawab. (2) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan benar, hal ini ditunjukkan dengan banyak siswa yang menjawab pertanyaan dari guru belum benar. (3) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan, banyak siswa yang cenderung diam belum aktif dalam mencatat hal-hal penting ataupun kesimpulan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran materi konsep globalisasi menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dapat menarik perhatian siswa terhadap materi yang disajikan, memotivasi siswa, dapat menimbulkan rasa senang dalam mengikuti pembelajaran dan membuat pembelajaran lebih interaktif. Dengan menggunakan model pembelajaran STAD siswa mendapat pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat terlihat dari keantusiasan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dan keantusiasan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, walaupun masih banyak siswa yang ragu-ragu dalam menjawab. Selanjutnya kekurangan yang ada akan diperbaiki dalam siklus II.

3) Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi Penilaian hasil pemahaman konsep siswa dilakukan setelah pembelajaran PKn materi globalisasi selesai. Hasil rekapitulasi pertemuan satu dan dua pada siklus I diperoleh (dapat dilihat pada lamp. 14 hal. 177) nilai pemahaman konsep globalisasi dapat dilihat dalam daftar distribusi frekuensi pada Tabel 4.3. sebagai berikut: Tabel 4.3. Distrubusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi pada Siklus I Interval Median Frekuensi 100% (fi) Relatif Komulatif 47-53 50 2 6,90 6,90 54-60 57 7 24,13 31,03 61-67 64 1 3,45 34,48 68-74 71 13 44,83 79,31 75-81 78 4 13,79 93,10 82-88 85 2 6,90 100,00 Jumlah 29 66 Dari Tabel 4.3. diatas, dapat dibuat grafik seperti pada gambar 4.4. berikut ini: FREKUENSI 14 12 10 8 6 4 2 0 13 7 4 2 1 2 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 82-88 INTERVAL NILAI Gambar 4.3. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi pada Siklus I

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diatas maka dapat dilihat nilai tes individu siswa kelas IV diperoleh rata-rata kelas sebesar 67,41. Rincinya adalah sebagai berikut: Siswa yang mendapat nilai 47-53 sebanyak 2 siswa atau 6,90%, siswa yang mendapat nilai 54-60 sebanyak 7 siswa atau 24,13%, siswa yang mendapat nilai 61-67 sebanyak 1 siswa atau 3,45%, siswa yang mendapat nilai 68-74 sebanyak 13 siswa atau 44,83%, siswa yang mendapat nilai 75-81 sebanyak 4 siswa atau 13,79%, dan siswa yang mendapat nilai 82-88 sebanyak 2 siswa atau 6,90%. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran PKn yang ditetapkan yaitu 70, maka berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, dari 29 siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 19 siswa atau 65,52%. Sehingga masih ada 10 atau 34,48% siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Tabel 4.4. Analisis Data pada Siklus I Kriteria Keterangan Nilai Terendah 47,5 Nilai Tertinggi 85 Nilai Rata-rata 67,41 Jumlah siswa belajar tuntas 19 Presentase ketuntasan 65,52% Presentase belum tuntas 34,48% 67 Berdasarkan Tabel 4.4. di atas maka nilai terendah adalah 47,5, nilai tertinggi 87,5, siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dan presentase ketuntasanya 65,52%, sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I sebesar 34,48%. Presentase ketuntasan pemahaman konsep globalisasi pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.4. berikut:

68 70,00% 60,00% 65,52% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 34,48% 10,00% 0,00% Tuntas Belum Tuntas Ketuntasan Gambar 4.4. Grafik Ketuntasan pada Siklus I Dari Gambar 4.4. diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 34,48% siswa belum tuntas, sementara siswa yang tuntas mencapai 65,52%. Nilai pemahaman konsep globalisasi telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pemahaman konsep pada kondisi awal, ini berarti pelaksanaan siklus I telah berhasil, namun masih perlu adanya perbaikan di siklus II karena siswa berhasil tuntas masih dibawah indikator kinerja yang ingin dicapai yaitu 80%. Adapun langkah-langkah untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut adalah dengan memperbaiki cara model pembelajarananya, pada saat kerja kelompok atau diskusi materinya lebih di diperjelas agar siswa paham dan memberikan penguatan kepada siswa yang belum tuntas dengan bimbingan dan nasehat yang diberikan pada saat pembelajaran berlangsung agar lebih aktif dalam kerja kelompok dan berani bertanya apabila tidak memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. d. Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dan tes pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksi bersama-sama. Pembahasan hasil observasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran untuk diperbaiki, sedangkan yang sudah baik tetap

69 dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah baik, namun masih ada aktivitas siswa yang perlu diperbaiki. Aspek aktivitas siswa yang perlu diperbaiki yaitu: (1) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, (2) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan benar., (3) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan. Dalam pembelajaran siswa masih cenderung pasif dan diam ketika guru menyampaikan materi maupun sedang diskusi kelompok, siswa masih banyak yang belum paham mengenai materi sehingga banyak siswa ketika guru melontarkan pertanyaan siswa tidak dapat menjawab atau siswa belum benar dalam menjawab, dan siswa cenderung masih diam belum melakukan aktivitas misalnya mencatat materi ketika guru menerangkan ataupun ketika guru dan siswa bersamasama membuat kesimpulan. Untuk memperbaiki aktivitas-aktivitas siswa tersebut maka perlu perbaikan kinerja guru yaitu: (1) Pembelajaran dilaksanakan secara lebih runtut, (2) Kejelasan penyampaian materi sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (3) Pengelolaan setiap kelompok saat berdiskusi kelompok, (4) memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa. Dalam memperbaiki aktivitas maupun kinerja, observer dan guru mengadakan diskusi. Hasil diskusi untuk memperbaiki aktivitas siswa tersebut antara lain: (1) Guru memotivasi siswa untuk berani menjawab pertanyaan guru dengan memberikan penghargaan yang diberikan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, agar respon siswa terhadap pertanyaan ataupun tugas dari guru meningkat, secara tidak langsung pemberian hadiah juga dapat memacu siswa agar dapat menjawab

70 pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar, (2) Guru menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa sehingga pemahaman konsep mereka lebih mendalam lagi, dengan mencatat materi dan mencatat kesimpulan yang sudah mereka pelajari, (3) Guru mengelola setiap kelompok saat berdiskusi dengan baik, memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran masingmasing dalam kelompok, sehingga peemahaman mereka lebih mendalam lagi saat berdiskusi kelompok dengan cara menggali pengetahuan mereka masing-masing untuk menjawab soal atau menyampaikan pendapat saat diskusi. Pembelajaran yang berlangsung peneliti sudah menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan tepat. Model yang digunakan sudah bervariasi meliputi, tanya jawab, diskusi kelompok, ceramah, penugasan, dan demonstrasi. Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan daya tarik tersendiri kepada siswa. Mereka lebih berantusias dalam pembelajaran dibandingkan dengan biasanya, karena mereka sebelumnya belum pernah belajar kelompok pada saat pelajaran PKn, jadi bagi mereka ini merupakan hal baru. Hasil analisis pemahaman konsep globalisasi juga menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan observasi awal sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Analisis hasil tes awal menyimpulkan bahwa pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil kondisi awal. Rata-rata nilai pemahaman konsep siswa pada siklus I adalah 67,41, dengan jumlah siswa yang belajar tuntas sebanyak 19 siswa atau presentase ketuntasan 65,52%. Namun pencapaian tersebut belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu presentase ketuntasan mencapai 80%. Karena belum mencapai target tersebut, maka peneliti melanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Dengan lebih

71 meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilakukan guru dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta sesuai dengan target yang ditetapkan. 2. Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan pada Selasa, 21 April 2015 dan Kamis, 23 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I sebanyak 29 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. a. Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep globalisasi. Namun ternyata dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga perlu adanya perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Perbaikan tersebut meliputi: (1) Guru memotivasi siswa untuk berani menjawab pertanyaan guru dengan memberikan penghargaan yang diberikan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, agar respon siswa terhadap pertanyaan ataupun tugas dari guru meningkat, secara tidak langsung pemberian hadiah juga dapat memacu siswa agar dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar, (2) Guru menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa sehingga pemahaman konsep mereka lebih mendalam lagi, dengan mencatat materi dan mencatat kesimpulan yang sudah mereka pelajari, (3) Guru mengelola setiap kelompok saat berdiskusi dengan baik, memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran masing-masing dalam kelompok, sehingga peemahaman mereka lebih mendalam lagi saat berdiskusi

72 kelompok dengan cara menggali pengetahuan mereka masing-masing untuk menjawab soal atau menyampaikan pendapat saat diskusi. Oleh karena itu, maka disusun tindakan siklus II, kegiatan perencanaan dalam siklus II meliputi: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (dapat dilihat pada lamp. 16 hal. 181 dan lamp. 18 hal. 208) 2) Mempersiapkan Media, Fasilitas, dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a) Menyiapkan media berupa gambar globalisasi, b) mempersiapkan lembar observasi siswa, lembar observasi siswa digunakan sebagai instrumen penyaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung (dapat dilihat pada lamp. 17 hal. 205 dan lamp. 20 hal. 230), c) mempersiapkan lembar evaluasi berupa tes pemahaman konsep globalisasi yang akan digunakan sebagai acuan menentukan keberhasilan siswa, d) menyiapkan handicamp yang digunakan untuk sarana dokumentasi proses pembelajaran yang berlangsung. b) Tahap Pelaksanaan Dalam tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas melaksanakan pembelajaran pemahaman konsep globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Peneliti sebagai observer dan guru sebagai pengajar.

73 1) Pertemuan Ke-1 Pertemuan I siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 21 April 2015 pada pukul 07.00 hingga pukul 08.10WIB. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah mata pelajaran PKn kelas IV materi dampak globalisasi di berbagai bidang. Adapun langkah-langkah awal pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) Guru mengucap salam, berdoa sesuai agama dan keyakinan masingmasing, mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran. b) Guru melakukan apersepsi dengan bernyanyi tentang globalisasi. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. d) Guru menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. e) Guru memotivasi siswa agar bersemangat menerima pelajaran. Dalam siklus II guru lebih banyak memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru juga menanamkan sikap bertanggung jawab dan kejujuran dalam melaksanakan pembelajaran. f) Siswa diberikan kebebasan untuk menggali kemampuan dan pengetahuan mereka sendiri tentang materi yang akan dipelajari. g) Guru menyampaikan materi, saat guru menyampaikan materi guru dapat menjelaskan materi dengan singkat tetapi dapat di pahami oleh siswa. h) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya mengenai lembar kerja kelompok yang dibagikan oleh guru, peran guru di dalam kelompok memantau, memfasilitasi dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok ikut berperan dalam kerja kelompok tersebut. Di dalam kelompok guru menjelaskan bahwa bekerja sama sangat penting, kelompok yang selesai terlebih dahulu

74 mendapat kan satu bintang, dan apabila dapat menjawab soal dengan benar mereka mendapat satu bintang pada setiap nomor soal, dan kelompok yang mendapat bintang terbanyak itulah pemenangnya. Guru memberikan penghargaan kepada siswa karena secara tidak langsung penghargaan dapat membuat siswa lebih aktif dan bersemangat. i) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka sesuai dengan urutan mengumpulkannya. Kelompok lain dan guru memberi tanggapan pada setiap jawaban siswa tersebut. j) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pengambilan kesimpulan bersama tentang materi yang sudah dipelajari. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur seberapa pemahaman konsep siswa. 2) Pertemuan Ke-2 Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April 2015 pada jam 07.30-08.40 WIB. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan sebelumnya. Pada pertemuan kedua siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I hanya saja ada perbedaan materi dan beberapa kegiatan yang membuat pembelajaran lebih menarik. Pada pertemuan kedua ini materi yang diajarkan adalah contoh budaya asing yang cocok dan tidak cocok dengan budaya Indonesia, cara menanggulangi dampak negatif globalisasi dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pembelajaran diawali dengan guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing serta mempersiapkan psikis siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi tentang lagu globalisasi dan guru mengkaitkan pelajaran kemarin dengan pelajaran yang akan di ajarkan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk menggali kemampuan dan pengetahuan mereka sendiri tentang materi yang akan dipelajari. Guru menggali

75 pengetahuan siswa dengan memberikan gambar tentang budaya tertib dijepang dan gambar orang berpesta pora. Siswa dapat menggali pengetahuan mereka dengan menyampaikan pendapat gambar mana yang sesuai dengan kebudayaan bangsa dan gambar yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa dilanjutkan dengan penyampaian materi yang di sampaikan oleh guru, di dalam penyampaian materi guru hanya menyampaikan materi pokok-pokoknya saja tetapi siswa dapat memahami, selebihnya siswa dapat menggali informasi sendiri melalui kerja kelompok. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, di dalam kelompok terdiri dari 4-5 siswa secara acak, setelah itu guru membagikan lembar kerja kelompok, semua kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok dengan berdiskusi. Peran guru di dalam kelompok memantau, memfasilitasi dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok ikut berperan dalam kerja kelompok tersebut. Di dalam kelompok guru menjelaskan bahwa bekerja sama sangat penting, kelompok yang selesai terlebih dahulu mendapat kan satu bintang, dan apabila dapat menjawab soal dengan benar mereka mendapat satu bintang pada setiap nomor soal, dan kelompok yang mendapat bintang terbanyak itulah pemenangnya. Guru memberikan penghargaan kepada siswa karena secara tidak langsung penghargaan dapat membuat siswa lebih aktif dan bersemangat. Kelompok yang selesai terlebih dahulu mengumpulkan jawabannya kedepan, setelah semua kelompok selesai perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan jawabannya kedepan kelas sesuai urutan pengumpulannya. Guru dan kelompok lain memberi tanggapan tentang jawaban kelompok tersebut. Pembelajaran di akhiri dengan bertanya jawab tentang kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dipelajari. Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksankan. Guru

76 mengadakan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman konsep siswa terhadap materi yang dipelajari. c) Pengamatan atau observasi 1) Observasi Kinerja Guru Observasi kinerja guru pada siklus II dilaksanakan dua kali yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran PKn materi globalisasi berlangsung. Data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisis, aktivitas guru pada siklus II. Pengamatan atau observasi yang dilakukan selama pembelajaran yaitu aktivitas guru, aktivitas guru di amati tidak menggunakan lembar observasi kinerja guru, tetapi disini peneliti hanya mengamati kinerja guru apa yang perlu di perbaiki dan apa yang perlu dipertahankan. Adapun pengamatannya meliputi: (1) Membuka pembelajaran, (2) Pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan, (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut, (4) Menerapkan model pembelajaran STAD tantang globalisasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan, (5) Kecakapan guru dalam membimbing diskusi kelompok, (6) Kecakapan guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD, (7) Intensitas guru dalam menggunakan media dalam penggunaan model pembelajaran STAD, (8) Kejelasan penyampaian materi globalisasi sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (9)Memicu dan memelihara keterlibatan siswa, (10) Melakukan penilaian / evaluasi, (11) Menutup pembelajaran. Hasil observasi kinerja guru melalui pengamatan pada siklus II setelah mengalami perbaikan pada siklus I hampir semua aspek guru dapat melaksanakan dengan baik, terlihat pada guru sudah melaksanakan pembelajaran secara runtut, guru sudah membimbing setiap kelompok dengan baik, guru memastikan bahwa setiap anggota

kelompok dapat berperan dalam kerja kelompok, dan guru sudah mampu memicu keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 77 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali. Adapun aktivitas tersebut meliputi: (1) Perhatian siswa saat guru memberi penjelasan/menyampaikan materi pelajaran, (2) Keantusiasan siswa untuk mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD, (3) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, (4) Keterlibatan/ keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, (5) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, (6) Interaksi antar siswa dengan siswa yang lain dalam pembelajaran, (7) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan, (8) Keterlibatan siswa dalam penggunaan media pembelajaran, (9) Keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep globalisasi, (10) Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-media globalisasi yang digunakan, (11) Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru menggunakan model pembelajaran STAD, (12) Kerjasama siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya, (13) Kemampuan siswa untuk memecahkan soal atau masalah sejenis, (14) Tanggung jawab siswa terhadap tugas/ tes yang diberikan oleh guru, (15) Kejujuran siswa saat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, terjadi peningkatan keaktivan siswa. Nilai keaktifan pada siklus II didapat dari rata-rata nilai keaktifan siswa di pertemuan I dan II (Lampiran 18 dan 21). Dari data aktivitas siswa pertemuan 1 dan II yang telah dirata-rata, maka dapat dibuat Tabel 4.5. sebagai berikut:

Tabel 4.5. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa pada Materi Globalisasi Siklus II Kriteria Pertemuan Pertemuan Rata-rata Interprestasi I II 1 4 4 4 SB 2 4 4 4 SB 3 3 4 3,5 SB 4 4 4 4 SB 5 3 3 3 B 6 3 3 3 B 7 3 3 3 B 8 3 4 3,5 SB 9 4 4 4 SB 10 4 4 4 SB 11 4 4 4 SB 12 4 4 4 SB 13 3 4 3,5 SB 14 3 3 3 B 15 4 4 4 SB Rata-rata 3,53 3,73 3,63 Keterangan : SB=3,01-4,00, B= 2,01-3,00, C=1,01-2,00, D=0,01-1,00 78 Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai aktivitas siswa siklus II pada Tabel 4.5. dapat disimpulkn bahwa rata-rata aktivitas atau keaktifan siswa secara klasikal sebesar 3,63 atau termasuk pada interprestasi SB (Sangat Baik). Dari Tabel 4.5. di atas dapat disajikan dengan grafik pada Gambar 4.5. berikut:

79 3,75 3,7 3,73 3,65 FREKUENSI 3,6 3,55 3,5 3,53 3,63 3,45 3,4 Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata NILAI KEAKTIFAN Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa pada Materi Globalisai Siklus II Aktivitas siswa dalam pembelajaran tentang konsep globalisasi menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik karena adanya peningkatan dari siklus I. Peningkatan yang sangat terlihat yaitu: (1) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, (2) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan benar, (3) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I, seperti siswa kurang antusias dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, banyak siswa yang takut menjawab karena takut jawaban salah, dan juga kendala kurang maksimalnya nilai individu siswa dapat teratasi dengan baik pada siklus II. Perbaikan di siklus II dikatakan berhasil, karena sudah mendapat nilai keseluruhan maksimal yaitu SB (Sangat Baik). Langkah yang diambil guru adalah memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapat, sehingga siswa tidak takut atau ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru, hal ini di lakukan dengan memberikan motivasi dan dorongan berupa penghargaan

80 kepada siswa, dorongan dan arahan kepada siswa agar dapat lebih interaktif dalam pembelajaran. Guru juga memberikan waktu lebih untuk siswa bekerja sama dengan kelompoknya sehingga dengan belajar dengan teman sebaya, bertukar pikiran, dan saling menyampaikan pendapat pemahaman siswa tentan konsep globalisasi menjadi lebih baik lagi. 3) Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi Hasil rekapitulasi antara pertemuan satu dan dua (dapat dilihat pada lamp. 18 hal. 227) yang diperoleh dari nilai pemahaman konsep globalisasi pada siklus II dapat dilihat dalam daftar distribusi frekuensi pada tabel 4.6. berikut ini: Tabel 4.6. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi Siklus II Interval Median Frekuensi % Relatif Komulatif 57-63 60 1 3,45 3,45 64-70 67 2 6,90 10,35 71-77 74 13 44,83 55,18 78-84 81 10 34,48 89,66 85-91 88 0 0 0 92-98 95 3 10,34 100,00 Jumlah 19 100,00 Berdasarkan Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai 57-63 sebanyak 1 siswa atau 3,45%, yang mendapat nilai 64-70 sebanyak 2 siswa atau 6,90%, siswa yang mendapat nilai 71-77 sebanyak 13 siswa atau 44,84%, yang mendapat nilai 78-84 sebanyak 10 siswa atau 34,48%, siswa yang mendapat nilai 85-91 sebanyak 0, dan yang mendapat nilai 92-98 sebanyak 3 siswa atau

10,34%. Untuk lebih memudahkan membacanya dapat dilihat pada gambar 4.6. sebagai berikut: 81 FREKUENSI 14 12 10 8 6 4 2 0 13 10 1 2 0 3 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 INTERVAL NILAI Gambar 4.6. Grafik Pemahaman Konsep Globalisasi pada Siklus II Berdasarkan Tabel 4.6. dan Gambar 4.6. dapat diketahui bahwa dari 29 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Diketahui bahwa 27 siswa mendapat nilai di atas KKM sedangkan 2 siswa mendapat nilai dibawah KKM. Siswa mendapat nilai dibawah KKM subyek 16 dan subyek 18 memang dalam pembelajaran perlu mendapat pendampingan yang lebih dari guru. Siswa tersebut sedikit lamban, tidak hanya PKn namun hampir pada semua mata pelajaran. Dalam pembelajaran kedua siswa tersebut cenderung sulit menangkap penjelasan dari guru, mereka termasuk siswa yang ramai sendiri jika di kelas, mereka tidak fokus terhadap materi yang di ajarkan dan tidak begitu aktif dalam kegiatan diskusi kelompok maupun tanya jawab, walaupun pada saat mengerjakan evaluasi mereka selesai terlebih dahulu, walaupun sudah di peringatkan oleh guru kelas agar di teliti kembali, tetapi hasilnya belum maksimal. Secara lebih rinci analisis hasil siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut ini:

82 Tabel 4.7. Analisis Data pada Siklus II Kriteria Keterangan Nilai terendah 57,5 Nilai tertinggi 97,5 Nilai rata-rata 76,90 Jumlah siswa belajar tuntas 27 Presentase ketuntasan 93,10% Presentase belum tuntas 6,90% Tabel 4.7. di atas maka dapat disajikan dengan grafik presentase ketuntasan pemahaman konsep pada Gambar 4.7. berikut ini: a m b a r 4. 7 100 G 80 60 40 20 0 93,1 6,9 Tuntas Belum Tuntas Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas. Grafik Ketuntasan Siklus II Pada tahap observasi yang bertindak sebagai observer atau pengamat adalah peneliti. Observer meneliti aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Lembar observasi yang digunakan pada siklus II sama dengan lembar observasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbaikan / peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

83 e. Refleksi Dari hasil observasi dianalisis dan direfleksi, pembahasan hasil observasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa maupun guru dalam pembelajaran tentang materi konsep globalisasi. Secara umum proses pembelajaran pada siklus II ini sudah tidak menemukan kendala yang berarti. Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat melaksanakan pembelajaran secara langsung untuk memahami suatu konsep yaitu dengan belajar di dalam kelompok, bertukar pendapat dengan teman sekelompok mereka, jadi mereka dapat menggali pemahaman mereka secara mandiri. Secara umum proses pembelajaran sudah berlangsung sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Nilai pemahaman konsep globalisasi juga meningkat. Analisis hasil tes pemahaman konsep globalisasi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan dengan hasil tes siklus I. Rata-rata nilai pemahaman konsep siswa pada siklus II adalah 76,90 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 27 dengan presentase ketuntasan pada siklus II mencapai 93,10% jadi indikator atau target yang peneliti rencanakan tercapai. Untuk 2 anak yang belum mencapai nilai KKM dikarenakan subyek 16 membutuhkan pendampingan khusus dalam pembelajaran, ia termasuk dalam kategori anak yang lamban belajar. Subyek 18 anak yang belum mencapai KKM dikarenakan anak tersebut kurang fokus dalam pembelajaran, dia cenderung ramai sendiri dalam proses pembelajaran. Saat mengerjakan soal evaluasi anak tersebut selesai terlebih dahulu tetapi hasilnya tidak memuaskan. Untuk selanjutnya siswa dikembalikan kepada

84 guru kelas untuk diberikan bimbingan dan pendampingan khusus untuk pembelajaran yang akan datang. Dengan ketercapaiannya indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus II. Dari hasil observasi dan evaluasi pemahaman konsep globalisasi pada siswa dapat disimpulkan bahwa: model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan pemahaman konsep globalisasi dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Begalon 1 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan dua pertemuan pada siklus I dan II. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) analisis, (3) observasi, (4) refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap siklus I dan II, terdapat peningkatan baik pemahaman konsep maupun kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan model Student Teams Achievement Division pada siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta tahun pelajaran 2014/1015. Peningkatan ini terlihat dari sebelum tindakan atau prasiklus dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II. Perbandingan peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Peningkatan Aktivitas Siswa (Keaktifan) Observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Adapun aktivitas tersebut meliputi: (1) Perhatian siswa saat guru memberi penjelasan/menyampaikan materi pelajaran, (2) Keantusiasan siswa untuk mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD, (3) Respon siswa terhadap pertanyaan/ tugas yang diberikan oleh guru, (4) Keterlibatan/ keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, (5) Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

85 guru, (6) Interaksi antar siswa dengan siswa yang lain dalam pembelajaran, (7) Siswa mencatat kesimpulan dan materi yang disampaikan, (8) Keterlibatan siswa dalam penggunaan media pembelajaran, (9) Keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep globalisasi, (10) Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-media globalisasi yang digunakan, (11) Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru menggunakan model pembelajaran STAD, (12) Kerjasama siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya, (13) Kemampuan siswa untuk memecahkan soal atau masalah sejenis, (14) Tanggung jawab siswa terhadap tugas/ tes yang diberikan oleh guru, (15) Kejujuran siswa saat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Dari setiap siklus, aktivitas siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Dimulai dari sebelum dilaksanakannya tindakan hingga terlaksananya siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilihat dari Tabel 4.8. berikut ini: Tabel 4.8. Perbandingan Data Nilai Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Keterangan Siklus I Siklus II Pertemuan I 2,46 3,53 Pertemuan II 2,67 3,67 Rata-rata 2,56 3,6 Perbandingan data nilai aktvitas siswa siklus I dan siklus II pada Tabel 4.11. tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik Gambar 4.11. berikut:

86 4 3,5 3 3,53 3,67 3,6 2,5 2 2,46 2,6 2,56 1,5 1 0,5 0 Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Nilai Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Tabel 4.8. dan Gambar 4.8. di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa yang baik. Pada siklus I, pertemuan pertama nilai keaktifan siswa adalah 2,46, pertemuan kedua nilai keaktifan siswa adalah 2,67, sehingga didapatkan nilai rata-rata pada siklus I adalah sebesar 2,56. Pada siklus II pertemuan pertama nilai keaktifan peserta didik adalah 3,53, pertemuan kedua nilai keaktifan siswa adalah 3,73. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD untuk meningkatkan keaktifan siswa telah berhasil dengan interprestasi SB (Sangat Baik). 2. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Sebelum dilaksanakan tindakan, pemahaman konsep globalisasi siswa kelas IV SD Negeri Begalon I Surakarta masih rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil tes awal sebelum tindakan yaitu dari 29 siswa kelas IV hanya 9 yang nilainya mencapai KKM. Adapun rinciannya sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai 40-48 sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang