BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi

1 48 BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV semester 2 MIS Wringinagung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan. Alasan peneliti mengadakan penelitian karena hasil belajar fiqih kelas IV rendah. Hasil belajar fiqih rendah di mana nilai ulangan harian pada semester 1 dan 2 Tahun pelajaran 2014/2015 tidak memuaskan dengan ketuntasan belajar secara klasikal hanya 65%. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 13 Januari 2016 sampai dengan 10 Maret 2016, Penelitian dilakukan di MIS Wringinagung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2015/ Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian tindakan kelas, subjek penelitian yang akan digunakan merupakan siswa dalam satu kelas yang sama. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester 2 MIS Wringinagung 48

2 49 Tahun Ajaran 2015/2016. Siswa kelas IV ini adalah 20 siswa dengan komposisi 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Subjek penelitian ini diambil oleh peneliti dikarenakan peneliti adalah guru mapel fiqih. B. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas IV MIS Wringinagung. Model pembelajaran Kooperatif ini biasannya digunakan bertujuan untuk melatih peserta didik dan guru memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Melatih siwa mengembangkan aspek kecakapan sosial. 2. Mengembangkan siswa supaya memiliki sikap saling bekerja sama. 3. Melatih siswa mempunyai rasa tanggung jawab dan mampu bersaing secara sehat. 4. Pengetahuan anak didik akan bertambah dalam berbagai segi dan anak didik tersebut akan bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam. 5. Guru menjadi lebih aktif dan lebih terfokus sebagai fasilitator, mediator, motifator, dan evaluator. C. Kemampuan Berdiskusi Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV MIS Wringinagung. 1. Hasil Penelitian Pra siklus Pada tahap ini penelitian dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016,dengan menggunakan bentuk pembelajaran dengan metode ceramah dan Tanya

3 50 jawab. Pelaksanaan prasiklus dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya: a. Perencanaan Tahap perencanaan ini peneliti menyiapkan instrument penelitian, dalam instrumen penelitian ini peneliti menyiapkan: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Lembar Observasi 3) Lembar Penilaian b. Tindakan Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan siswa dan mengucapkan salam dilanjutkan guru menyapa siswa dan berdoa bersama dan apersepsi. Kegiatan dilanjutkan guru memotivasi siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan buku teks fiqih dan guru meminta siswa untuk membaca buku fiqih tentang shalat id. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mencatat hasil temuan masingmasing dalam buku fiqih tentang shalat id dan guru meminta beberapa siswa untuk maju mengemukakan hasil temuannya. Setelah itu guru melakukan Tanya jawab tentang sholat id dan menggali pengalaman siswa melalui bacaan dan guru menyuruh siswa untuk membaca dalil sholat id. Setelah itu guru mrmberikan penguatan tentang sholat id kepada siswa dengan melontarkaan beberapa pertanyaan dan mengakhiri pembeljaran.

4 51 Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru mengajak siswa membaca hamdalah dan mengucapkan salam. c. Pengamatan atau Observasi. Pada saat tindakan dilakukan peneliti kolaborator sebagai mitra peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi. Setelah tindakan dilakukan dan hasil belajar serta asil observasi didapat, penelitidan kolabolator mencari kelemahan dari penelitian yaitu: 1) Guru kurang memberi peluang kepada siswa untuk aktif belajar. 2) Guru lebih banyak didepan kelas. 3) Guru menerangkan materi kurang detail dan menyenangkan sehingga siswa banyak yang kurang termotivasi untuk aktif belajar. Berdasarkan kelemahan diatas peneliti dan kolabolator mencari solusi tindakan untuk siklus berikutnya, yaitu guru menerangkan secara detail dan lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk aktif belajar saling berdiskusi. Hasil refleksi ini akan menjadi rujukan yang dilaksanakan pada siklus beriktnya yaitu siklus I. 2. Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I peniliti lakukan pada tanggal 10 Februari 2016 siklus I ini merupakan hasil refleksi dari pra siklus. Siklus I dibagi dalam beberapa tahap yaitu:

5 52 a. Perencanaan Pada perencanaan ini dilakukan pembuatan instrumen penelitian. Dalam pembuatan instrumen penelitian ini akan disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Menyiapkan alat evaluasi, menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa, dan lembar observasi untuk mengamati kerja siswa dalam kelompok serta kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tindakan Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan siswa dan mengucapkan salam dilanjutkan berdoa bersama dan apersepsi. Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran selanjutnya guru menerangkan materi idain secara detail. Kegiatan dilanjutkan dengan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan tugas kepada setiap kelompok. Setelah guru memberikan tugas kelompok, setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggotannya mengetahui jawabannya. Setelah diskusi selesai guru menyuruh tiap kelompok maju ke depan menyampaikan hasil diskusinnya. selanjutnya guru memberikan tugas indifidu kepada seluruh siswa dan ketika menjawab tidak boleh saling membantu. Setelah siswa menjawab tugas yang diberikan guru, guru dan siswa bersama-sama mengoreksi hasil evaluasi serta membuat kesimpulan.

6 53 c. Pengamatan atau observasi Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran didalam kelas, data keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan data kemajuan hasil belajar siswa. d. Refleksi Setelah tindakan dilakukan dan hasil belajar serta hasil observasi didapat peneliti dan kolaborator mencari kelemahan dari penelitian yaitu: 1) Guru masih kurang aktif mendekati siswa. 2) Setting kelas tradisional kurang menjadikan siswa aktif berkomunikasi. 3) Guru kurang dapat memancing siswa aktif untuk berdiskusi. Berdasarkan kelemahan diatas peneliti dan kolaborator mencari solusi tindakan untuk siklus berikutnya, beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk pertemuan berikutnya adalah: 1) Guru mengatur tempat duduk. 2) Guru memimpin diskusi dengan memancing kelompok lain bertanya. 3) Siswa diajak berdiskusi secara kelompok. Hasil refleksi ini akan menjadi rujukan yang dilaksanakan pada siklus berikutnya yaitu siklus II 3. Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan Pada penelitian siklus II ini tidak jauh beda dengan perencanaan pada siklus I yaitu dilakukan pembuatan instrumen penelitian. Dalam pembuatan

7 54 instrumen penelitian ini akan disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Menyiapkan alat evaluasi, menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa, dan lembar observasi untuk mengamati kerja siswa dalam kelompok serta kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tindakan Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan siswa dan mengucapkan salam dilanjutkan berdoa bersama dan apersepsi. Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran selanjutnya guru mendemonstrasikan materi tentang shalat id. Kegiatan dilanjutkan dengan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan tugas kepada setiap kelompok, setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggotannya mengetahui jawabannya. Pada saat kerja kelompok guru lebih intensif mengelilingi setiap kelompok untuk memberikan bimbingan. Setelah diskusi selesai guru menyuruh tiap kelompok maju ke depan untuk membaca hasil yang didiskusikan dan kelompok lain mengomentari kerja kelompok didepan, posisi guru sebagai motivator dan banyak melakukan pemancingan agar kelompok lain mau bertanya dan mengomentari. Selanjutnya guru memberikan tugas individu kepada seluruh siswa dan ketika menjawab tidak boleh saling membantu. Setelah siswa menjawab tugas yang diberikan guru,

8 55 Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi hasil evaluasi serta membuat kesimpulan. c. Pengamatan atau observasi Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran didalam kelas, data keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan data kemajuan hasil belajar siswa. d. Refleksi Hasil observasi yang diperoleh dari siklus II dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti. Selanjutnya peneliti dapat merefleksikan diri tentang berhasil dan tidaknya apa yang telah dilakukan dalam siklus II. Dari hari tersebut kemudian diambil suatu kesimpulan yang diharapkan setelah akhir dari siklus II ini bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih. D. Analisis Data 1. Analisis tes hasil belajar a. Menghitung nilai rata-rata Untuk memperoleh nilai rata-rata hasil belajar. Maka dalam penelitian ini peneliti akan mencari nilai pada setiap siswa, nilai setiap siswa tersebut akan dijumlah, dan jumlah nilai dalam satu kelas yang akan dibagi dengan jumlah siswa. Nilai setiap siswa sebagai, nilai rata-rata siswa sebagai, dan N adalah sebagai jumlah siswa.

9 56 Rumus menghitung nilai rata-rata: Keterangan: = Nilai rata-rata = Nilai individu siswa = Jumlah seluruh nilai N = Jumlah siswa b. Menghitung ketuntasan belajar Ketuntasan belajar siswa dapat diperoleh dari hasil belajar siswa. Data yang dipeoleh dapat ditentukan dengan menghitung ketuntasan belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal. 1). Ketuntasan belajar individu, data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan dengan rumus ketuntasan belajar individu dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif persentase: 2). Ketuntasan belajar klasikal, data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan dengan rumus ketuntasan belajar klasikal dengan menggunakan analisis deskriptif persentase:

10 57 2. Analisis lembar observasi a. Keaktifan siswa 1) Keaktifan siswa secara klasikal Analisis data keaktifan dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok kecil, maka akan dilakukan analisis pada instrument lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui persentase. Rumus data persentase keaktifan siswa: Keterangan: % = Persentase keaktifan siswa. n = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas sesuai dengan indikator. N = Jumlah siswa dalam kelas. 2) Keaktifan siswa per item 3) Keaktifan siswa secara individu Hasil tersebut dapat ditafsirkan dengan rentang kualitatif yaitu: A = 80%-100% (sangat aktif) B = 66%-79% (aktif) C = 56%-65% (cukup) D = 40%-55% (kurang aktif) E = 30%-39% (tidak aktif)

11 58 b. Mengukur kinerja guru Untuk mengetahui seberapa besar kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran maka perlu diadakannya analisis pengamatan. Analisis ini dilakukan pada lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui persentase berikut: Hasil tersebut dapat ditafsirkan dengan rentang kualitatif yaitu: A = 80%-100% (kinerja guru sangat baik) B = 66%-79% (kinerja guru baik) C = 56%-65% (kinerja guru cukup baik) D = 40%-55% (kinerja guru kurang baik) E = 30%-39% (kinerja guru gagal) E. Indikator Keberhasilan Dalam penelitian ini meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 MIS Wringinagung kecamatan Doro dalam pembelajaran fiqih dapat terjadi apabila dalam pembelajaran fiqih, 70% siswa kelas IV Semester 2 MIS Wringinagung kecamatan Doro mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 60 atau jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat. Hal tersebut berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di MIS Wringinagung kecamatan Doro untuk mata pelajaran fiqih sebesar 65.