MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

dokumen-dokumen yang mirip
VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

MODUL MATEMATIKA VEKTOR

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

A. Menentukan Letak Titik

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Vektor dan Operasi Dasarnya

KEGIATAN BELAJAR SISWA

b = dan a b= 22. Jika sudut antara a dan b adalah a, maka

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

GESERAN atau TRANSLASI

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU SEKOLAH TINNGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

VEKTOR. Matematika Industri I

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

DAFTAR ISI. C. Operasi Aljabar pada Vektor di R 3 1. Penjumlahan Vektor Pengurangan vektor Perkalian skalar dengan vektor...

VEKTOR Matematika Industri I

DIKTAT MATEMATIKA II

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS A. DEFINISI MATRIKS B. UKURAN ATAU ORDO SUATU MATRIKS

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

Vektor di Bidang dan di Ruang

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

BAB IV ANALISA KECEPATAN

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

BAB II BESARAN VEKTOR

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

VEKTOR Matematika Industri I

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

A. Pengertian Matriks

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sisi-Sisi pada Bidang Trapesium

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Menemukan Dalil Pythagoras


A. Menemukan Dalil Pythagoras

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

BAB 6 : GEOMETRI KOORDINAT. Sesi 1. Jarak dan titik tengah antara dua titik. Contoh 1. Cari jarak di antara titik P( 6, 2) dan titik Q(6, 3).

PERKALIAN DUA VEKTOR & PROYEKSI VEKTOR

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Transkripsi:

MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR Vektor adalah ruas garis yang memiliki nilai dari arah. Nilai vektor disini adalah panjang vektor. Vektor adalah notasi untuk arah pergerakan suatu subjek. Setiap subjek yang bergerak dapat dinyatakan dengan vektor. a. Unsur-Unsur Vektor Vektor memiliki unsur-unsur sebagai berikut:. Pangkal vektor. Ujung vektor. Panjang vektor Perhatikan gambar dibawah ini! A B A adalah pangkal vektor, B adalah ujung vektor, dan panjang garis AB adalah panjang vektor AB. b. Notasi Vektor Vektor dinotasikan dengan penulisan huruf pangkal dan ujung disatukan dengan dilengkapi tanda panah dibagian atasnya. Vektor pada gambar diatas dapat dinyatakan

dengan AB, yang menunjukkan pergerakan objek dari A ke B sejauh AB. Penulisan AB dengan BA tentunya berbeda, karena vektor terakhir menunjukkan arah gerak yang berlawanan dengan vektor pertama. c. Vektor Satuan pada Sumbu Vektor satuan adalah vektor yang memiliki panjang. Vektor satuan pada sumbu adalah vektor yang berimpit pada sumbu koordinat dan memiliki pangkal tepat di titik pusat. Untuk sumbu x, y, dan z berturut-turut vektor satuannya didefinisikan i = [ ] atau [ ] j = [ ] atau [ ] k = [ ] B. VEKTOR POSISI Vektor akan ditempatkan dalam sistem koordinat. Vektor posisi adalah vektor yang memiliki pangkal di pusat koordinat O. Bila disebutkan vektor OA itu berarti vektor tersebut memiliki pangkal di O dan ujung vektor di titik A. Vektor posisi OA dapat dinyatakan dalam bentuk a, begitu pula vektor-vektor posisi yang lain. a. Koordinat Vektor Posisi di Sistem Koordinat Dua Dimensi Vektor posisi dalam sistem koordinat kartesius dinyatakan dalam bentuk macam bentuk, yaitu bentuk matriks baris, matriks kolom atau dalam bentuk vektor satuan. Perhatikan gambar berikut! y 9 5 B 4 A 4 5 9 x

Terlihat bahwa koordinat titik A adalah (, ), maka vektor OA dapat dinyatakan dalam bentuk penulisan, yaitu OA =a= [ ] = =i+j Demikian pula dengan vektor OB =b= [ 5 ] = 5 =i+5j b. Koordinat Vektor Posisi pada Sistem Tiga Dimensi Koordinat vektor posisi tiga dimensi tidak berbicara posisi secara vertikal dan horizontal, tetapi melibatkan arah masuk dan keluar. Prinsipnya tidak jauh berbeda dengan sistem dua dimensi. Bila dua dimensi hanya melibatkan posisi x dan y, sedangkan vektor untuk tiga dimensi melibatkan posisi x, y, dan z. z z k p P (x, y, z) i O i y y x x Vektor OP dapat dinyatakan x OP = x y z = [ ] y =xi+yj+zk z c. Panjang Vektor Vektor posisi baik untuk dua dimensi atau tiga dimensi dapat ditentukan dengan mudah menggunakan dalil Pythagoras. a= x y [ ] maka panjang a ditulis a= x +y dan a= x y z [ ] maka panjang a ditulis a= x +y +z

CONTOH SOAL. Perhatikan gambar berikut! y 9 A 5 4 4 5 9 x Carilah koordinat vektor a dan panjangnya! Karena koordinat A (, ) maka a= dan a= + =. Perhatikan gambar berikut! z A x y Koordinat vektor OA dan panjangnya adalah. 4

OA = fioa= + + = 4 C. VEKTOR NONPOSISI Vektor nonposisi adalah suatu vektor yang pangkalnya tidak tepat di titik pusat. Perhatikan gambar berikut: y 9 5 B 4 A 4 5 9 x Vektor AB adalah contoh vektor nonposisi karena pangkalnya ada di titik A (, ). Kemudian bagaimana menyatakan vektor AB? Karena vektor didefinisikan sebagai besar dan arah perpindahan, maka bisa kita simpulkan bahwa pergeseran dari titik A menuju B dengan menggeser 5 satuan ke kiri (-5) dan satuan ke atas (+), sehingga vektor AB dapat dinyatakan sebagai berikut: AB = - = - [ ] =-i +j Hanya saja tidak setiap vektor praktis untuk digambar, maka diperlukan bentuk umum atau rumus mencari vektor nonposisi. Rumus umum untuk mencari vektor posisi baik di dua dimensi atau tiga dimensi adalah AB =b a Dimana a dan b adalah vektor-vektor posisi. 5

CONTOH SOAL. Bila diketahui bidang R dimana P(, 4) dan Q(-,5), maka dan panjangnya adalah. Karena P(, 4) maka p= 4 QP =p-q= 4 - - 5 = - Maka panjang QP = +(-) = [ ] dan q= [- 5], maka [ ] [ ] [ ] (sifat pengurangan sebagaimana pengurangan matriks). Bila diketahui bidang R dimana A(-,, 4) dan B(-, 4, 5) maka vektor AB dan AB - - -4 AB =b a= 4 = 5 4 AB = -4 + + = ( ) adalah. a. Kesamaan Dua Vektor Dua vektor dikatakan sama bila memenuhi dua syarat, yaitu:. Panjang kedua vektor sama.. Arah kedua vektor sama.. Perhatikan gambar berikut ini! y CONTOH SOAL 9 5 4 A Q P L K B D C 4 5 9 x

Manakah vektor-vektor yang sama pada gambar di atas? Pembahasan AB =PQ karena panjang dan arahnya sama (panjangnya 9 dan arahnya ke atas), sedangkan AB LK karena arahnya saling berlawanan, juga AB CD karena arahnya tidak sama walaupun panjangnya sama.. Perhatikan gambar jajaran genjang berikut! D C(, 4, ) A(,, ) B(4,, 5) Gunakan sifat kesamaan vektor untuk menemukan koordinat D! D C(, 4, ) A(,, ) B(4,, 5) Vektor-vektor sama yang bisa diambil adalah AB =DC b a=c d d=a b+c 4 - d= + 4 = 4 5 Maka koordinat D (-,4,)

b. Vektor Satuan Dari Vektor Nonposisi Perhatikan gambar berikut! Q D C B A P Bila panjang vektor PQ adalah 5 satuan panjang, kemudian dibagi 5 bagian, maka akan terbentuk vektor-vektor yang memiliki panjang. Vektor PA =AB=BC =CD=DQ semuanya adalah vektor satuan PQ, dinotasikan e PQ dimana e = PQ PQ PQ CONTOH SOAL. Tentukan vektor satuan dari vektor AB = [ 4]! vektor satuan dari vektor e = AB AB = +4 4 = 5 4 = 4 AB [ ] [ ] 5 5 kita bisa buktikan bahwa e AB = c. Minus Suatu Vektor Minus suatu vektor akan mengubah arah dari suatu vektor tanpa mengubah panjangnya, sehingga AB =-BA

CONTOH SOAL a-. Diketahui AB = -,PQ= b+, dan AB =QP, maka nilai dari a, b dan c adalah. c+ AB =QP AB =-PQ a- - =- b+ c+ Kita kerjakan sebagaimana kita mengerjakan matriks -a + - = -b -c -a += a=- -b =- b= -c = c =-4 D. OPERASI-OPERASI PADA VEKTOR Pengertian geometris operasi penjumlahan, pengurangan dan kali konstanta pada vektor. Diketahui pada bidang R vektor a= [ x y] dan b= x y. a b= [ x x y y]. untuk k konstanta tidak nol, maka berlaku ka = kx ky [ ] maka berlaku [ ]. Jika vektor a= 5,b= 4 a=, b=5, maka CONTOH SOAL [ ] [ ]maka nilai dari aa+bb =. 9

aa+bb= 5 +5 4 [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] = 5 5 +5 =. Jika vektor a= maka panjang dari vektor 5a adalah. 5a =5 = 5 Maka 5a = 5 + = 5. Diketahui a= i -j,b =-i+4j a= -,b = - 4 dan r = -, maka r=ka mb - =k m - - 4 k +m = - -k 4m dan r=i j. Jika r=ka mb, maka k + m =. Dengan eliminasi akan didapatkan nilai k = dan m = a. Penjumlahan Vektor Perhatikan gambar berikut! Misal didefinisikan bentuk vektor a dan b a b

Maka hasil atau resultan dari a+b adalah a b a+b Menghubungkan ujung vektor a dengan pangkal vektor b. Hasilnya dengan menghubungkan pangkal vektor a pada ujung vektor b (metode segitiga) atau a b a+b Menghubungkan kedua pangkal vektor, kemudian membuat garis sejajar vektor a pada ujung vektor b, dan membuat garis sejajar vektor b pada ujung vektor a. Resultannya adalah dari pertemuan titik pangkal ke titik potong dua garis sejajar. (metode jajaran genjang). Dengan menggunakan metode segitiga dapat disimpulkan resultan dari penjumlahan vektor-vektor adalah vektor yang memiliki pangkal vektor pertama dan memiliki ujung vektor terakhir, sebagai contoh AB +CD+EF =AF. Diketahui vektor AB = - dan AC = CONTOH SOAL, maka panjang vektor CB adalah.

CB =CA+AB = -AC+AB =- + - = - - Maka panjang vektor CB = +(-) +(-) =. Vektor PQ = PS = PQ [ ] dan vektor PR = [ ]. Jika PS = PQ, maka vektor RS =. [ ] = = Maka RS =RP+PS =-PR +PS = -[ ] + = - - b. Pengurangan Vektor Resultan dari a b adalah a-b=a+ ( -b ) a - b

c. Perkalian Angka dengan Vektor a ka dengan k > ka dengan < k < ka dengan k < - ka dengan - < k < Perkalian suatu vektor dengan angka, akan mengubah panjang dan arah vektor. Terlihat jelas dalam gambar bila k > maka vektor memiliki arah sama tetapi lebih panjang, bila < k < vektor menjadi lebih pendek tetapi arahnya sama, bila k < - vektor menjadi lebih panjang akan tetapi arahnya berlawanan, dan bila - < k < maka vektor menjadi lebih pendek dan berlawanan arah dengan sebelumnya. Bila kalian perhatikan semua vektor yang telah dikalikan memiliki posisi yang sejajar, oleh karena itu bisa diambil kesimpulan sebagai berikut a b atau a berimpit dengan b. Jika dan hanya jika terdapat k sehingga b=ka. CONTOH SOAL. Diketahui A(,, ), B(,, ), C(, m, -). Jika A, B, dan C segaris (kolinear), maka nilai k adalah. Dari garis yang mengandung A, B, dan C dapat dibentuk vektor sejajar atau berimpit, misal AB dan BC, maka akan berlaku AB =kbc (b a) =k c b ( )

=k m - 4 =k m - -4 Maka didapat dari baris pertama =4k k= Sehingga pada baris kedua = k(m ) = (m ) =m m=5 d. Perbandingan Vektor Didefinisikan vektor OC :OB sebagaimana gambar berikut: A a C O c= b B Dimana diketahui perbandingan AC :CB=m:n, maka vektor C dapat ditentukan mb +na c= m+n Karena AC :CB searah maka m dan n memiliki kesamaan tanda (sama-sama positif atau sama-sama negatif). Apabila AC : CB tidak searah maka m dan n berlawanan tanda. Kasus m dan n berlawanan bila titik C membagi AB di luar garis. 4

CONTOH SOAL. Diketahui titik A(,, -4), B(, -4, ), dan C(-, 5, 4). Titik P membagi AB sehingga AP : PB = :, maka vektor p adalah Dengan menggunakan rumus di atas b +a AP :PB=: p= 5-4 + -4 p= 5 5 - p= 5 p= -. Bila diketahui A(5, ) dan B(, 4). Bila C membagi di luar dengan perbandingan AC : CB = :, maka koordinat C adalah Karena C membagi AB di luar maka AC :CB=:- sehingga c= b a = [ 4 ] [ 5 ] = [- 5] Maka koordinat C (-, 5). Perhatikan gambar berikut! C M E A B 5

Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah BC dan M adalah titik berat segitiga tersebut. Jika u=ab dan v=ac maka ruas garis berarah ME dapat dinyatakan. AB +AC E adalah titik tengah BC, maka BE :EC=: AE= = u+v Karena M titik berat dan AE adalah garis berat maka selalu berlaku ME = AE = u+v = u+v ( ) LATIHAN SOAL. Perhatikan gambar berikut! y Q P x Vektor p dapat dinyatakan A. B. C. D. E.

. Vektor q dapat dinyatakan. A. D. B. E. C.. Vektor QP dapat dinyatakan. A. D. B. - E. - - C. - 4. Perhatikan gambar berikut! Z W V U P y x Q O R T Vektor p adalah. A. D. B. E. C.

5. Vektor PR adalah. A. D. B. E. C.. VP =. A. 4 D. 5 B. 45 E. 5 C. 49. 5 Jika vektor a=,b = 4 dan c= - maka vektor a b+c sama dengan. - 5 A. D. - - B. - E. - C. - -. Jika a= i j+k,b = i 4j k dan c=i j +k, maka a +b 4c adalah A. 9 D. 4 B. 4 E. 4 C. 4

9. Diketahui AB = ti j+hk dan PQ = t+ i+j+k t berturut-turut. A. - dan - D. - dan B. dan - E. dan C. - dan - ( ). Jika AB =QP, maka nilai dari h dan. Diketahui segi enam beraturan ABCDEF. Jika AB =u AB +AC+AD +AE+AF =. A. u +v D. u +v B. u +v E. u +v C. u +v dan AF =v maka. Pada jajaran genjang ABCD, vektor-vektor posisinya a =(,,),b =(,-,5),dan c =(4,,) maka BD =. Jika titik P,-,,Q(,, ) dan R(4,, a) terletak pada satu garis lurus, maka a =. Diketahui a=-5i+j, jika PQ =a dan PQ berlawanan arah dengan a, maka koordinat titik Q adalah. 4. Ditentukan titik-titik P(-,, ) dan Q(-4,, 5). Jika T pada ruas garis PQ dan PT =, maka QT vektor posisi T adalah. 9