3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan populai karena adanya keamaan-keamaan ebagai berikut: a. Siwa-iwa terebut berada dalam empat kela yang ama, yaitu kela X SMA Negeri Metro. b. Siwa-iwa terebut berada dalam emeter yang ama, yaitu emeter genap. c. Dalam pelakanaan pengajarannya, iwa-iwa terebut diajar dengan kurikulum yang ama (Kurikulum 03), dan jumlah jam belajar yang ama (tiga jam pelajaran dalam etiap minggu). Pengambilan ampel dilakukan dengan teknik purpoive ampling. Purpoive ampling merupakan teknik pengambilan ampel yang didaarkan pada uatu pertimbangan tertentu yang dibuat berdaarkan ciri atau ifat-ifat populai yang udah diketahui ebelumnya (Syaodih, 009). Berdaarkan pertimbangan kemampuan kognitif iwa yang relatif ama,peneliti dengan bantuan guru mitra menentukan dua kela ampel, yaitu kela X dan X. Kemudian dilakukan pengundian untuk menentukan kela ekperimen dan kela
4 kontrol. Kemudian berdaarkan pengundian diperoleh kela X ebagai kela ekperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, edangkan kela X ebagai kela kontrol yang menggunakan pembelajaran konvenional. B. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hail te ebelum pembelajaran (prete), hail te etelah pembelajaran (pote), erta data pendukung, yaitu kinerja guru dan afektif iwa. C. Metode dan Deain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuai ekperimen dengan menggunakan Non Eqiuvalent Pretet-Pottet Control Group Deign (Crewell, 997) yang ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Deain penelitian. Prete Perlakuan Pote Group A O X O Group B O O Sebelum diterapkan perlakuan, kedua kelompok ampel diberikan prete (O ) Kemudian, pada kela ekperimen diterapkan perlakuan model pembelajaran inkuiri terbimbing (X) dan pada kela kontrol diterapkan pembelajaran konvenional. Selanjutnya, kedua kelompok ampel diberikan pote (O ). D. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari atu variabel beba dan atu variabel terikat. Sebagai variabel beba, yaitu pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing. Sebagai
5 variabel terikat adalah keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit. E. Intrumen Penelitian dan Validita Intrumen Intrumen adalah alat yang berfungi mempermudah pelakanaan euatu. Intrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melakanakan tuganya mengumpulkan data (Arikunto, 004). Intrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain ilabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siwa (LKS) kimia yang menggunakan model inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit ejumlah tiga LKS, oal prete dan oal pote yang terdiri dari epuluh butir oal uraian untuk mengukur keterampilan berpikir lancar. Validita adalah uatu ukuran yang menunjukkan keahihan uatu intrumen. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti ecara tepat. Dalam kontek pengujian kevalidan intrumen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu judgment atau penilaian dan pengujian empirik. Intrumen pada penelitian ini menggunakan validita ii. Validita ii adalah keeuaian antara intrumen dengan ranah atau domain yang diukur (Ali, 99). Pengujian kevalidan ii ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kii-kii, terutama keeuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Apabila antara unur-unur itu terdapat keeuaian maka dapat dinilai bahwa intrumen
6 dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data euai kepentingan penelitian yang berangkutan. Oleh karena itu, dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dra. Ila Roilawati, M. Si. dan Ibu Lia Tania, S.Pd., M.Sc. elaku doen pembimbing untuk mengujinya. F. Proedur Pelakanaan Penelitian Langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah:. Pra penelitian Pada tahap pra penelitian ini dilakukan hal-hal ebagai berikut: a. Meminta izin kepada Kepala SMA Negeri Metro untuk melakanakan penelitian. b. Melakukan wawancara dengan guru kimia kela X untuk mendapatkan informai mengenai pembelajaran kimia yang diterapkan di ekolah.. Penelitian Proedur pelakanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Menentukan populai dan ampel penelitian. b. Menyuun intrumen penelitian yaitu: ilabu, RPP, LKS, oal prete dan pote. c. Melakanakan penelitian, adapun proedur pelakanaan penelitian adalah: () Melakukan prete dengan oal-oal yang ama pada kela ekperimen dan kela kontrol. () Melakukan analii data prete yaitu uji peramaan dua rata-rata.
7 (3) Melakanakan kegiatan pembelajaran pada materi elektrolit-nonelektrolit euai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan pada maing-maing kela, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan di kela ekperimen erta pembelajaran konvenional diterapkan di kela kontrol. (4) Melakukan pote dengan oal-oal yang ama pada kela ekperimen dan kela kontrol. 3. Analii dan pelaporan hail penelitian Pada tahap ini, dilakukan pengolahan dan analii data untuk memperoleh uatu keimpulan. Proedur pelakanaan penelitian terebut dapat dilihat pada Gambar.. Mengajukan permohonan izin kepada pihak ekolah.. Melakukan wawancara dengan guru kimia di ekolah. Pra penelitian. Menentukan populai dan ampel penelitian. Menyuun intrumen penelitian Kela kontrol (Pembelajaran konvenional) Prete Pote Kela ekperimen (Pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing) Penelitian Analii data Pembahaan dan impulan Analii dan pelaporan hail Gambar. Proedur pelakanaan penelitian
8 G. Teknik Analii Data. Mengubah kor menjadi nilai Nilai prete dan pote pada penilaian keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit dirumukan ebagai berikut: Jumlahkor jawaban yangdiperoleh Nilaiiwa x00 Jumlahkor makimal. Uji keamaan dua rata-rata nilai prete Uji keamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kedua ampel memiliki kemampuan awal yang ama. Prayarat uji keamaan dua rata-rata yaitu uji normalita dan uji homogenita. a. Uji normalita Uji normalita bertujuan untuk mengetahui apakah kedua ampel beraal dari populai yang berditribui normal atau tidak. Untuk uji normalita menggunakan uji chi-kuadrat. Menurut Sudjana (005) uji normalita ebagai berikut: Hipotei: H 0 : kedua ampel beraal dari populai yang berditribui normal. H : kedua ampel beraal dari populai yang tidak berditribui normal. Untuk uji normalita, digunakan rumu ebagai berikut: keterangan: O i = frekueni pengamatan E i = frekueni yang diharapkan
9 Kriteria uji: Terima H 0 jika < (-α)(k-3) atau hitung < Tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya H 0 ditolak. b. Uji homogenita Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua ampel penelitian yang dibandingkan memiliki varian homogen. Hipotei untuk uji homogenita : H 0 : = kedua ampel penelitian mempunyai variani yang homogen. H : = kedua ampel penelitian mempunyai variani yang tidak homogen. Untuk uji homogenita dua peubah terikat digunakan rumu yang terdapat dalam Sudjana (005) : Varian terbear F Varian terkecil Keterangan : F = Keamaan dua varian Kriteria uji : Terima H 0 hanya jika F < F ½ (, ) atau F hitung < F tabel dengan taraf nyata 0,05;. Dalam hal lainnya tolak H 0. c. Uji keamaan dua rata-rata (uji t) Uji keamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t (Sudjana, 005).
30 Hipotei: H 0 : µ x = µ x : Rata-rata prete keterampilan berpikir lancar iwa di kela ekperimen ama dengan rata-rata prete keterampilan berpikir lancar iwa di kela kontrol pada materi larutan elektrolitnonelektrolit. H : µ x µ x : Rata-rata prete keterampilan berpikir lancar iwa di kela ekperimen tidak ama dengan rata-rata prete keterampilan berpikir lancar iwa di kela kontrol pada materi larutan elektrolitnonelektrolit. Keterangan: µ = Rata-rata prete (x) pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit kela ekperimen. µ = Rata-rata prete (x) pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit kela kontrol. X = Keterampilan berpikir lancar. Menurut Sudjana (005) untuk uji t, digunakan rumu ebagai berikut: t hitung X X n n dan ( n ) ( n ) n n Keterangan : X = Gain rata-rata kela ekperimen X = Gain rata-rata kela kontrol = Varian n = Jumlah iwa kela ekperimen n = Jumlah iwa kela kontrol = Varian kela ekperimen = Varian kela kontrol Kriteria uji : Terima H 0 jika t t (-½α) atau t hitung < t tabel dengan derajat kebebaan d(k) = n + n dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0.
3 3. Menghitung n-gain dari nilai iwa 4. Perhitungan n-gain digunakan untuk melihat efektivita model pembelajaran inkuiri terbimbing pada ampel. n-gain dirumukan ebagai berikut: n - Gain Nilai Nilai Pote - Nilai Makimum - Nilai Prete Prete 5. Uji hipotei Untuk menentukan efektivita model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolitnonelektrolit berlaku pada keeluruhan populai, maka dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dengan prayarat normalita dan uji homogenita. a. Uji normalita Uji normalita bertujuan untuk mengetahui apakah kedua ampel beraal dari populai yang berditribui normal atau tidak. Untuk uji normalita menggunakan uji chi-kuadrat. Menurut Sudjana (005) uji normalita ebagai berikut: Hipotei: H 0 : kedua ampel beraal dari populai yang berditribui normal. H : kedua ampel beraal dari populai yang tidak berditribui normal. Untuk uji normalita, digunakan rumu ebagai berikut: keterangan: O i = frekueni pengamatan E i = frekueni yang diharapkan
3 Kriteria uji: Terima H 0 jika < (-α)(k-3) atau hitung < Tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0. b. Uji homogenita Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua ampel penelitian yang dibandingkan memiliki varian identik. Hipotei untuk uji homogenita : H 0 : = kedua ampel penelitian mempunyai variani yang homogen. H : = kedua ampel penelitian mempunyai variani yang tidak homogen. Untuk uji homogenita dua peubah terikat digunakan rumu yang terdapat dalam Sudjana (005) : Varian terbear F Varian terkecil Keterangan : F = Keamaan dua varian Kriteria uji : Terima H 0 hanya jika F < F ½ (, ) atau F hitung < F tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0. c. Uji perbedaan dua rata-rata (uji t) Ho : µ x µ x : Rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit yang diterapkan model pembelajaran inkuirir terbimbing lebih rendah atau ama dengan rata-rata n- Gain keterampilan berpikir lancar iwa dengan pembelajaran konvenional.
33 H : µ x > µ x : Rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit yang diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar iwa dengan pembelajaran konvenional. Keterangan : µ = rata-rata keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolitnonelektrolit pada kela ekperimen. µ = rata-rata keterampilan berpikir lancar iwa pada materi larutan elektrolitnonelektrolit pada kela kontrol. x = keterampilan berpikir lancar. Menurut Sudjana (005) untuk uji t, digunakan rumu ebagai berikut: t hitung X X n n dan ( n ) ( n ) n n Keterangan : X = Gain rata-rata kela ekperimen X = Gain rata-rata kela kontrol = Varian n = Jumlah iwa kela ekperimen n = Jumlah iwa kela kontrol = Varian kela ekperimen = Varian kela kontrol Kriteria uji: Terima H 0 jika t < t (-α ) atau t hitung < t tabel dengan derajat kebebaan d(k) = n + n pada taraf nyata 0,05 peluang (- α). Dalam hal lainnya tolak H 0.