BAB III METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Porral dan Mangin (206) dengan judul Food Private Labels Brands:The Role Of Consumer Trust On Loyalty And Purchase Intention. Rancangan penelitian ini bersifat uji hipotesis (hypotheses testing) untuk menganalisis pengaruh price, store image, dan familiarity terhadap purchase intention dan loyalty (Sekaran 2006). Unit analisis dari penelitian ini adalah konsumen Carrefour yang berlokasi di Jakarta yang telah berbelanja minimal tiga kali dalam tiga bulan terakhir. Variabel dan Pengukuran Variabel yang diteliti adalah price, familiarity, store image, purchase intention, dan loyalty. Price, diukur dengan menggunakan 3 (tiga) item pernyataan yang dikembangkan oleh Yoo et al. (2000), yaitu :. Harga produk private label yang dijual Carrefour terjangkau untuk sebagian besar konsumen. 2. Harga produk private label yang dijual oleh Carrefour sudah sesuai. 3. Harga produk private label yang dijual oleh Carrefour rendah. 2
22 Familiarity, diukur dengan menggunakan 3 (tiga) item pernyataan yang dikembangkan oleh Yoo et al. (2000), yaitu:. Saya dapat membedakan produk private label Carrefour dengan produk private label lainnya. 2. Saya sangat mengenal produk private label Carrefour. 3. Saya memahami keunggulan produk private label Carrefour dari sisi harga dan kualitas. Store Image diukur dengan menggunakan 4 (empat) item pernyataan yang dikembangkan oleh Beristain dan Zorilla (20), yaitu:. Produk yang dijual oleh Carrefour memiliki kualitas baik. 2. Carrefour menawarkan banyak merek produk private label. 3. Carrefour memiliki layanan jasa yang baik seperti pembayaran kartu kredit dan jasa antar ke rumah. Purchase Intention diukur dengan menggunakan 3 (tiga) item pernyataan yang dikembangkan oleh Liljander et al. (2009) dan Diallo (202), yaitu:. Saya mempertimbangkan untuk tetap setia terhadap merek produk private label Carrefour. 2. Jika ada produk sama yang tersedia saya lebih suka untuk tetap membeli merek produk private label Carrefour.
23 3. Meskipun ada merek produk private label yang sama baiknya dengan produk private label Carrefour, saya akan tetap membeli merek produk private label Carrefour. Loyalty diukur dengan menggunakan 3 (tiga) item pernyataan yang dikembangkan oleh Oliver (980), yaitu:. Saya mempertimbangkan untuk tetap loyal terhadap merek produk private label Carrefour. 2. Ketika berbelanja, merek produk private label Carrefour adalah pilihan pertama saya. 3. Saya akan tetap membeli merek produk private label Carrefour. Keseluruhan jawaban responden terhadap item-item diatas diukur dengan menggunakan 6 (enam) poin skala Likert dari sampai 6, dimana = sangat tidak setuju, dan 6 = sangat setuju. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 pelanggan Carrefour yang berlokasi di Jakarta yang sedang dan pernah berbelanja, minimal tiga kali dalam tiga bulan terakhir. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria/pertimbangan tertentu (Sekaran 200). Profil responden dilihat dari beberapa karakteristik seperti gender,
24 usia, pendidikan, dan frekuensi belanja dalam 3 bulan terakhir. Berikut adalah tabel karakteristik responden. Tabel 3. Profil Responden Berdasarkan Gender Gender Jumlah Responden Presentasi (%) Laki-Laki 84 42 % Perempuan 6 58 % Total 200 00 % Sumber : data diolah menggunakan SPSS 2 (terlampir) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden (58%) atau 6 orang adalah perempuan,dan sisanya sebesar 42% atau 84 orang adalah laki-laki. Tabel 3.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden Presentasi (%) <20 Tahun 49 24,50 % 20 35 Tahun 65 32,50 % 36 45 Tahun 75 37,50 % >45 Tahun 5,50 % Total 200 00 % Sumber : data diolah menggunakan SPSS 2 (terlampir) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden (37,5%) atau 75 orang adalah pelanggan yang berusia 36 hingga 45 tahun. Pada
25 urutan kedua responden adalah pelanggan yang berusia 20 hingga 35 tahun, yaitu sebanyak 65 orang atau 32,50 %. Berikutnya adalah mereka yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 49 orang atau 24,5%. Sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah pelanggan dengan usia diatas 45 tahun, yaitu sebanyak orang atau 5,50 % dari total responden. Tabel 3.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Presentasi (%) SMA 46 23,00 % Diploma 3 (D3) 90 45,00 % Sarjana Strata (S) 53 26,50 % Pasca Sarjana (S2) 5,50 % Total 200 00 % Sumber : data diolah menggunakan SPSS 2 (terlampir) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden (45%) atau 90 orang adalah pelanggan yang berpendidikan diploma 3 (D3). Berikutnya adalah pelanggan yang berpendidikan sarjana strata (S), yaitu sebanyak 53 orang atau 26,50 %. Diurutan ketiga adalah pelanggan yang berpendidikan SMA sebanyak 46 orang (23%). Sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah pelanggan dengan pendidikan pasca sarjana (S2), yaitu sebanyak orang atau 5,50 %.
26 Tabel 3.4 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja dalam 3 Bulan Terakhir Frekuensi Jumlah Responden Presentasi (%) berbelanja 3-5 Kali 25 2,50 % 6-8 Kali 35 7,50 % 9- Kali 64 32,00 % > Kali 76 38,00 % Total 200 00 % Sumber : data diolah menggunakan SPSS 2 (terlampir) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah pelanggan yang telah berbelanja lebih dari kali, yaitu sebanyak 76 orang atau 38 % dari total responden. Diurutan kedua adalah pelanggan yang telah berbelanja telah berbelanja 9- kali, yaitu sebanyak 64 orang atau 32,00 %. Berikutnya adalah mereka yang pernah berbelanja dengan frekuensi 6-8 kali yaitu sebanyak 35 orang (7,5%). Sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah pelanggan dengan frekuensi belanja sebanyak 3-5 kali, yaitu sebanyak 25 orang atau 2,50 %.
27 Uji Validitas Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas berkaitan dengan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah semua pernyataan penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Validitas berarti menguji seberapa baik suatu instrumen di buat dalam mengukur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran, 2006). Alat analisis untuk uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Factor Analysis dalam Structural Equation Model (SEM), dengan bantuan software AMOS. Adapun dasar pengambilan keputusan uji validitas menurut Hair et al, (200) jika jumlah sampel 200 adalah sebagai berikut: a. Jika KMO MSA > 0.5, maka item pernyataan valid b. Jika KMO MSA < 0.5, maka item pernyataan tidak valid Hasil pengujian validitas ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Price No. Pernyataan Factor Loading Keput.. Harga produk private label yang dijual oleh Carrefour terjangkau untuk sebagian konsumen. 2. Harga produk private label yang dijual oleh Carrefour sudah sesuai. 3. Harga produk private label yang dijual oleh Carrefour rendah. 0,907 Valid 0,875 Valid 0,904 Valid Sumber : data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir)
28 Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 3 item pernyataan yang mengukur variabel price, semuanya memiliki nilai factor loading 0,5 yang artinya pernyataan tersebut valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga pernyataan tersebut tepat. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Familiarity No. Pernyataan Factor Loading Keput.. Saya dapat membedakan produk private label Carrefour dengan produk private label lainnya. 2. Saya sangat mengenal produk private label Carrefour. 3. Saya memahami keunggulan produk private label Carrefour dari sisi harga dan kualitas. 0,947 Valid 0,957 Valid 0,934 Valid Sumber : data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir) Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 3 item pernyataan yang mengukur variabel familiarity, semuanya memiliki nilai factor loading 0,5 yang artinya pernyataan tersebut valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga pernyataan tersebut tepat.
29 No. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Store Image Pernyataan Factor Loading Keput.. Produk yang dijual oleh Carrefour memiliki kualitas baik. 2. Carrefour menawarkan banyak merek produk private label. 3. Carrefour memiliki layanan jasa yang baik seperti pembayaran kartu kredit, jasa antar hingga ke rumah. 0,88 Valid 0,904 Valid 0,893 Valid Sumber: data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir) Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 3 item pernyataan yang mengukur variabel store image, semuanya memiliki nilai factor loading 0,5 yang artinya pernyataan tersebut valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga pernyataan tersebut tepat. No. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Purchase Intention Pernyataan Factor Loading Keput.. Saya mempertimbangkan untuk tetap setia terhadap merek produk private label Carrefour. 2. Jika ada dua merek produk private label yang tersedia, saya lebih suka untuk tetap membeli merek produk private label Carrefour. 3. Meskipun adanya merek produk private label yang sama baiknya dengan produk private label Carrefour, saya akan tetap membeli merek produk private label Carrefour. 0,88 Valid 0,897 Valid 0,907 Valid Sumber : data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir)
30 Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 3 item pernyataan yang mengukur variabel purchase intention, semuanya memiliki nilai factor loading 0,5 yang artinya pernyataan tersebut valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga pernyataan tersebut tepat. Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Loyalty No. Pernyataan Factor Loading Keput.. Saya mempertimbangkan untuk tetap loyal terhadap merek produk private label Carrefour. 2. Ketika berbelanja, merek produk private label Carrefour adalah pilihan pertama saya. 3. Saya akan tetap membeli merek produk private label Carrefour. 0,92 Valid 0,947 Valid 0,98 Valid Sumber : data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir) Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 3 item pernyataan yang mengukur variabel loyalty, semuanya memiliki nilai factor loading 0,5 yang artinya pernyataan tersebut valid, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga pernyataan tersebut tepat. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten, akurat, dan merupakan prediktabilitas suatu alat ukur (Hermawan, 204). Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat cronbach coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Menurut Sekaran (200), Cronbach s coefficient alpha yang cukup dapat diterima (acceptable) adalah yang bernilai antara 0,60 sampai
3 0,70. Berdasarkan pernyataan tersebut, dasar pengambilan keputusan uji reabilitas adalah sebagai berikut:. Jika cronbach s coefficient alpha 0,60 maka item pernyataan layak digunakan (construct reliable) 2. Jika cronbach s coefficient alpha < 0,60 maka item pernyataan tidak layak digunakan (construct unreliable) Tabel 3.0 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Item/Pernyataan Cronbach Alpha Keputusan Price 3 0,876 Reliable Familiarity 3 0,94 Reliable Store Image 3 0,87 Reliable Purchase Intention 3 0,875 Reliable Loyalty 3 0,920 Reliable Sumber: data diolah menggunakan SPSS 2 (terlampir) Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach alpha untuk variabel price, familiarity, store image, purchase intention, dan loyalty mempunyai nilai Cronbach alpha di atas 0,6 sehingga keseluruhan variabel dapat dikatakan konsisten dan diandalkan (reliabel).
32 Metoda Analisis Data Metoda analisis data yang digunakan adalah AMOS versi 7 dengan teknik Structural Equation Model (SEM). Pengambilan keputusan uji hipotesa adalah dengan membandingkan p-value dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:. Jika (p-value) 0,05, maka H a didukung 2. Jika (p-value) > 0,05, maka H a tidak didukung Sebelum menguji hipotesis dilakukan uji goodness of fit model yang terlihat dalam tabel, dengan kriteria sebagai berikut: Pengukuran Goodness of Fit Tabel 3. Hasil Goodness of Fit Model Batas Nilai Penerimaan Yang Disarankan Keputusan p-value >0,05 0,053 Acceptable Fit GFI > 0,80 atau mendekati 0,929 Acceptable Fit RMSEA < 0,08 0,036 Acceptable Fit CFI >0,90 0,99 Acceptable Fit NFI >0,80 0,960 Acceptable Fit TLI >0,90 0,990 Acceptable Fit Sumber: Hair et al. (200) Pada Tabel di atas menunjukkan hasil uji kesesuaian model (goodness of fit model) bahwa hasil yang diperoleh memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti
33 nilai CMIN/DF diperoleh,263, nilai RMSEA diperoleh sebesar 0,036, nilai GFI diperoleh sebesar 0,939, nilai NFI diperoleh sebesar 0,953, nilai TLI diperoleh sebesar 0,987, dan nilai CFI diperoleh sebesar 0,990. Pembentukan Structural Equation Model (SEM) terlihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut: Gambar 2.2 Structural Equation Model (SEM).23 e Pri.40 e2 Pri2.29 e3 Pri3.9 e4 Fam.0 e5 Fam2.26.8 e6 Fam3.00.87.96.30.00.96.93.8 Price.05 Familiarity.39 e0.29 e.24 e2 Pint Pint2 Pint3.28.0.09.00 Purchase Intention.9.24.4.23 ee.45 UJI MODEL Chi-Square = 02.29 Probability =.055 CMIN/df =.263 GFI =.939 AGFI =.909 TLI =.987 CFI =.990 RMSEA =.036.58.24 Loyalty ee3.28 e7.29 e8.3 e9 Stim.85.93 Stim2.00 Stim3 Store Image.79.34.07 Loy.30 e3.22.00 Loy2 Loy3.4.28 e4 e5 Sumber : data diolah menggunakan AMOS 7 (terlampir)