SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks penjualan riil pada bulan Juli kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 4,2% (mtm) dan 24,5% (yoy) sehingga tercatat sebesar 240,7. Membaiknya indeks pada periode laporan terutama didorong oleh kenaikan penjualan pada 6 kelompok komoditi yang disurvei terutama kelompok pakaian & perlengkapannya. Faktor utama yang ditengarai mendorong penjualan riil adalah bertepatan dengan adanya musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Responden berpendapat, tekanan terhadap harga umum pada 3 dan 6 bulan mendatang diperkirakan mulai menurun yang tercermin dari indeks ekspektasi harga yang cenderung turun masing-masing sebesar 11,7 dan 2,8 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga menjadi 136,2 dan 122,5. Perkembangan Penjualan Riil Indeks penjualan riil kembali meningkat Indeks penjualan riil kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan di 5 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan) pada periode Juli menunjukkan bahwa indeks penjualan riil tercatat sebesar 240,7, atau mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Indeks mengalami peningkatan sebesar 4,2% dibandingkan periode sebelumnya dan indeks juga tumbuh sebesar 24,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan indeks pada periode laporan didorong oleh kenaikan penjualan pada 6 kelompok komoditi yang disurvei. Faktor utama yang ditengarai mendorong penjualan riil adalah adanya musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Grafik 1. Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran Indeks 230.0 210.0 190.0 170.0 150.0 90.0 70.0 50.0 Indeks Riil Penjualan Eceran 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7* 2008 Metodologi Survei Penjualan Eceran (SPE) dilaksanakan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. SPE merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak September 1999 terhadap sekitar 270 pengecer sebagai responden (purposive sampling) di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) tahun 1997 dan hasil survei penjualan eceran disajikan dalam bentuk indeks riil dengan tahun dasar Oktober 2000. Untuk perkiraan harga umum dan suku bunga kredit perhitungan dengan menggunakan metode balance score (net balance + 100). Berdasarkan uji korelasi selama periode 2001 s.d 2008 tingkat korelasi hasil survei dan PDB dari sisi konsumsi swasta sebesar 0,71. 1
Hasil survei menunjukkan bahwa kenaikan penjualan pada kelompok komoditi pakaian dan perlengkapannya menjadi pendorong utama meningkatnya indeks penjualan riil. Kelompok pakaian dan perlengkapannya secara riil mengalami kenaikan penjualan tertinggi mencapai 11,8%. Selain itu, kelompok komoditi yang juga turut menopang kenaikan indeks penjualan riil secara bulanan adalah kelompok bahan kimia (6,8%), kelompok bahan konstruksi (4,8%), kelompok peralatan tulis (4,5%), kelompok bahan bakar (3,5%), dan kelompok makanan & tembakau (0,2%). Sementara itu, terdapat 3 kelompok komoditi yang menahan laju pertumbuhan penjualan riil, yaitu: kelompok kerajinan seni dan mainan yang mengalami penurunan sebesar -6,3%, kemudian diikuti oleh penurunan pada kelompok suku cadang kendaraan dan kelompok perlengkapan rumah tangga dengan penurunan masing-masing sebesar -1,8% dan -0,5%. Tabel 1. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Bulanan (m-t-m) Makanan & Tembakau -5,3-3,3 27,5 8,9 6,8-3,3 5,7 6,9 5,3-4,3-0,3 6,3-1,4-2,2 3,9 1,7 7,0-0,4 0,2 Pakaian & Perlengkapannya -7,8-4,2 17,0 6,0 8,2 9,6 6,1 5,3 36,6-12,1 5,0 17,2-6,8-2,1 4,9 6,2 2,2 2,4 11,8 Perlengkapan rumah tangga -4,3-2,1 5,1 0,5-0,6-2,1 2,9 3,1 0,1-0,5-2,6 1,3-0,2-8,3 1,4 0,7-0,6 0,9-0,5 Bahan kimia -2,7-1,8 8,1 6,1 2,1 0,8 4,7-2,0 10,2-13,7-0,5 2,1-2,7-1,6 2,9 3,9 8,3-2,8 6,8 Bahan konstruksi -4,5-2,3 4,7 0,7 6,7 1,0 1,0 4,7 2,1 1,7 3,9 6,6-0,1-3,1-6,6-4,3 0,6-6,7 4,8 Bahan bakar -10,4-0,1 8,7-1,7 1,8-1,2 1,6-1,2-1,9 2,7-2,3 0,6-0,8-4,8 4,2 0,03 0,1 0,5 3,5 Peralatan tulis -7,3-3,0 12,0 5,5 1,4 11,5 13,3-9,2-4,4-2,2 10,7-10,0 3,2-0,3 8,8 6,1 4,3 14,8 4,5 Suku cadang kendaraan 2,1-1,0 12,1-2,2 3,2-0,5 6,5 0,7 0,2 2,6-0,4 5,3-3,5-0,3 2,2-8,4 1,5 3,1-1,8 Kerajinan, Seni & Mainan -10,2-4,2 3,1-1,4 3,4 11,6 0,8-7,5 15,8-0,4-5,4 11,8-11,1-5,9 3,4-1,6 9,7 8,3-6,3-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,6-3,0 3,0 2,1 4,5 1,5 4,2 Secara tahunan, hampir seluruh kelompok komoditi mengalami kenaikan penjualan. Kelompok komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok pakaian & perlengkapannya dengan kenaikan sebesar 85,1%, selanjutnya diikuti oleh kelompok peralatan tulis (25,8%), kelompok makanan & tembakau (24,1%), kelompok bahan kimia (8,9%), kelompok kerajinan, seni, & mainan (6,9%), kelompok bahan konstruksi (2,3%), kelompok suku cadang kendaraan (0,4%), dan kelompok bahan bakar (0,4%). Satu-satunya kelompok komoditi yang mengalami penurunan penjualan adalah kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar -5,6%. Tabel 2. Indeks Penjualan Riil menurut Kategori Makanan & Tembakau 160,5 155,3 198,0 215,7 230,4 222,9 235,6 251,8 265,0 253,7 253,0 268,8 265,1 259,2 269,2 273,8 292,8 291,8 292,4 Pakaian & Perlengkapannya 153,9 147,4 172,4 182,7 197,7 216,6 229,9 242,1 330,5 290,4 305,0 357,4 333,3 326,2 342,3 363,7 371,7 380,6 425,5 Perlengkapan rumah tangga 189,7 185,7 195,1 196,0 194,9 190,9 196,4 202,5 202,7 201,7 196,5 199,0 198,5 182,1 184,6 185,8 184,6 186,3 185,4 Bahan kimia 257,7 252,9 273,5 290,3 296,2 298,7 312,7 306,4 337,6 291,2 289,7 295,9 287,8 283,1 291,4 302,8 328,0 318,9 340,6 Bahan konstruksi 171,1 167,1 174,9 176,1 187,8 189,6 191,6 200,6 204,7 208,2 216,3 230,6 230,3 223,2 208,3 199,3 200,6 187,1 196,1 Bahan bakar 113,5 113,3 123,2 121,1 123,3 121,8 123,7 122,3 120,0 123,3 120,5 121,3 120,3 114,5 119,3 119,4 119,4 120,0 124,2 Peralatan tulis 268,7 260,5 291,6 307,6 312,0 347,9 394,2 358,1 342,3 334,7 370,6 333,7 344,4 343,2 373,5 396,1 413,0 474,2 495,7 Suku cadang kendaraan 23,3 23,1 25,9 25,3 26,1 26,0 27,7 27,9 27,9 28,6 28,5 30,0 29,0 28,9 29,5 27,0 27,4 28,3 27,8 Kerajinan, Seni & Mainan 251,9 241,2 248,8 245,2 253,4 282,9 285,1 263,6 305,1 304,0 287,4 321,4 285,9 269,0 278,1 273,7 300,4 325,2 304,6 152,2 148,1 165,8 172,1 179,7 184,9 193,3 195,4 217,3 204,9 206,9 221,5 213,6 207,3 213,5 217,9 227,7 231,0 240,7 2
Tabel 3. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Tahunan (y-o-y) Makanan & Tembakau 1,0-10,2 16,8 33,4 36,1 35,0 34,8 35,6 22,7 57,3 56,4 58,6 65,1 66,9 35,9 26,9 27,1 30,9 24,1 Pakaian & Perlengkapannya 6,1-18,2 16,7 15,8 19,3 21,1 21,6 26,8 63,1 85,6 115,4 114,2 116,6 121,3 98,5 99,1 88,1 75,7 85,1 Perlengkapan rumah tangga -1,8-4,7 1,2-1,3-0,8-5,9-1,3-8,7-12,4-0,7 3,0 0,5 4,7-1,9-5,4-5,2-5,3-2,4-5,6 Bahan kimia 28,0 20,0 16,2-8,6-6,9-3,9-2,7-5,0-1,2 3,5 5,2 11,7 11,7 11,9 6,5 4,3 10,7 6,7 8,9 Bahan konstruksi 19,5 5,5 14,9-2,4-11,3-16,0-15,9-13,4-1,3 10,7 21,6 28,8 34,6 33,6 19,1 13,2 6,8-1,3 2,3 Bahan bakar -18,9-20,1-14,7-10,6-5,9-19,3-15,5-15,4-10,2 0,5-7,5-4,2 6,0 1,0-3,1-1,4-3,1-1,5 0,4 Peralatan tulis -11,2-15,4-1,2 6,6 1,9 0,6 4,4 13,9 16,3 14,7 31,4 15,1 28,2 31,7 28,1 28,8 32,4 36,3 25,8 Suku cadang kendaraan 0,5 6,4 17,6 13,8 15,0 29,5 33,6 27,2 16,6 33,1 38,9 31,5 24,2 25,2 14,0 6,8 5,0 8,8 0,4 Kerajinan, Seni & Mainan -6,7-20,3-14,8-8,1-8,8-1,0-9,0-11,8-3,9 13,9 17,3 14,6 13,5 11,5 11,8 11,6 18,5 14,9 6,9 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,3 40,0 28,7 26,6 26,7 24,9 24,5 Ekspektasi Penjualan Penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan masih akan meningkat Responden memperkirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan masih akan meningkat. Ekspektasi peningkatan penjualan pada 3 bulan mendatang tercermin dari nilai indeks ekspektasi penjualan yang lebih tinggi 5,1 poin dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, membaiknya penjualan pada 6 bulan ke depan juga diperkirakan masih akan terjadi meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan ekspektasi pada periode sebelumnya. Indeks ekspektasi penjualan pada 6 bulan ke depan turun 1,8 poin dibandingkan periode sebelumnya. Perkiraan Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit pada 6 bulan ke depan diperkirakan turun Responden memperkirakan suku bunga kredit pada 6 bulan mendatang akan mengalami penurunan. Indeks ekspektasi suku bunga kredit untuk 3 bulan ke depan tercatat sebesar 103,1, atau lebih rendah 1,0 poin dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa responden yang menyatakan suku bunga kredit 3 bulan ke depan akan meningkat, semakin berkurang. Sementara itu, suku bunga kredit untuk 6 bulan ke depan diperkirakan oleh responden akan mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan dengan indeks ekspektasi suku bunga kredit yang berada dibawah 100 yaitu sebesar 99,7. Perkiraan Harga Umum Tekanan harga umum 3 dan 6 bulan mendatang diperkirakan mulai menurun Tekanan harga umum pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan mulai menurun atau kembali ke siklus normal. Perkiraan responden terhadap harga umum tercermin dari indeks ekspektasi harga. Hasil survei menunjukkan bahwa indeks ekspektasi harga pada 3 dan 6 bulan ke depan masing-masing sebesar 136,2 dan 122,5. Jika dibandingkan periode sebelumnya, indeks ekspektasi harga umum 3 dan 6 bulan ke depan masing-masing turun 11,7 dan 2,8 poin. Penurunan indeks tersebut mencerminkan bahwa responden memperkirakan tekanan harga pada 3 dan 6 bulan ke depan mulai mengalami penurunan atau kembali ke siklus normal. 3
VARIABEL Ekspektasi Penjualan 3 bulan yad 6 bulan yad Tabel 4. Indeks Ekspektasi Pedagang mengenai Penjualan, Suku Bunga Kredit, dan Harga secara Umum Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli 118,2 115,9 120,4 120,9 129,5 132,3 132,6 127,5 125,2 128,6 117,1 109,4 116,0 115,0 118,9 119,9 125,0 121,9 127,0 117,2 117,0 118,3 117,1 121,9 122,9 114,2 105,2 107,2 111,5 111,8 112,9 119,4 116,7 122,3 124,3 120,5 115,8 114,0 Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 bulan yad 106,3 101,4 101,4 100,0 100,0 97,6 98,3 100,0 100,0 99,3 102,8 105,6 103,5 106,3 103,8 103,1 105,5 104,1 103,1 6 bulan yad 95,2 93,5 94,7 95,5 94,8 91,0 93,4 95,1 96,9 95,5 97,2 96,9 98,3 99,7 101,0 100,7 101,0 99,0 99,7 Ekspektasi Harga Umum 3 bulan yad 140,7 140,8 136,6 135,5 139,6 138,2 132,6 140,1 132,1 133,8 131,7 133,1 131,9 130,0 132,6 134,6 138,4 147,9 136,2 6 bulan yad 140,7 133,9 133,1 135,2 133,7 127,1 123,3 116,0 116,2 123,0 123,3 123,3 122,2 125,4 126,5 126,0 127,7 125,3 122,5 Keterangan : Indeks ekspektasi Harga Umum dan Suku Bunga Kredit dihitung dari Balance Score (Net Balance + 100). Indeks diatas 100 artinya harga umum dan suku bunga diekspektasikan akan meningkat, demikian pula sebaliknya. * Angka Sementara Grafik 2. Ekspektasi Pedagang mengenai Suku Bunga Kredit (Indeks) 140.0 120.0 100.0 90.0 80.0 70.0 Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Suku Bunga SBI 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 (%) 2011 Grafik 3. Ekspektasi Pedagang mengenai Harga secara Umum (Indeks) 180.0 170.0 160.0 150.0 140.0 120.0 100.0 Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Inflasi Aktual (mtm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 (%) 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0-1.0 2011 4
Penjualan Eceran secara Regional Secara bulanan, kenaikan indeks penjualan terjadi di tiga kota Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan indeks penjualan riil terjadi di tiga kota yang disurvei. Indeks penjualan riil mengalami peningkatan di 3 kota dari 5 kota yang disurvei. Kenaikan penjualan tertinggi terjadi di kota Jakarta (6,3%), diikuti oleh Bandung (3,6%), dan Semarang (0,3%). Sementara, indeks di kota Medan dan Surabaya masih mengalami penurunan masing-masing sebesar -2,8% dan -2,2 dibandingkan survei sebelumnya. Secara tahunan indeks penjualan riil mengalami peningkatan di tiga kota yang disurvei yaitu kota Bandung (43,7%), Jakarta (27,3%), dan Surabaya (3,6%). Sebaliknya, indeks masih mengalami penurunan di 2 kota yang disurvei yaitu Semarang (-20,7%) dan Medan (-14,7%). Tabel 5. Pertumbuhan Bulanan Penjualan Rill Per Kota (% m-t-m) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang -8,9-3,1 14,0 3,6 6,1 2,8 6,8 1,9 16,9-10,7 2,6 9,2-5,3-4,9 1,1 0,5 6,7 3,0 6,3-4,5-2,0 11,8 6,0 3,9 6,5 1,8-0,5 5,7 2,0 1,7 4,7 0,1 2,6 8,8 6,9 2,0-0,4 3,6 0,8-3,8 6,9 1,2-0,4 0,8 1,8 3,0 0,3 4,5-1,7 2,2-5,9-3,1 5,0-1,0 2,8 0,3-2,2-3,7-1,3 9,3 4,8-0,4 0,3 0,9-3,2 0,3 0,2-5,4 2,4 1,1-5,1-4,4 5,4-0,4-3,2-2,8 4,2-0,5 17,9-1,2-1,3-1,3 0,2 0,0 8,6-23,3-15,5-4,3 3,1 5,8 10,8-3,6-0,03 0,7 0,3-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,6-3,0 3,0 2,1 4,5 1,5 4,2 Tabel 6. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil Per Kota (% y-o-y) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang 3,8-14,0 2,1 8,6 0,3-1,8 0,2 1,8-3,0 31,8 39,5 44,7 50,4 47,6 30,9 27,0 27,7 27,9 27,3-7,1-11,3 4,4 9,9 13,9 15,2 11,8 13,0 20,3 30,9 43,1 42,5 49,4 56,4 52,3 53,7 51,0 41,1 43,7 15,9 19,6 18,1 4,2 0,8 1,6 3,4 7,3 1,5 10,5 16,2 16,4 8,5 9,4 7,5 5,1 8,5 7,9 3,6 15,0 16,3 25,1 31,7 25,2 26,7 23,4 14,3 6,5 13,5 6,3 3,4 8,5 4,3-8,8-8,3-8,3-11,5-14,7-10,9-6,2 11,1 16,3 15,3 28,4 19,1 16,7 40,5 2,6-14,3-20,6-21,5-16,5-21,5-23,4-22,4-20,9-20,7 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,3 40,0 28,7 26,6 26,7 24,9 24,5 5