ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
gabah bernas. Ketinggian tempat berkorelasi negatif dengan karakter jumlah gabah bernas. Karakter panjang daun bendera sangat dipengaruhi oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON


1. Proses Normalisasi

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

DIRVAMENA BOER 1*) ABSTRACT

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Keragaman Genetik dan Karakter Agronomi Galur Haploid Ganda Padi Gogo dengan Sifat-Sifat Tipe Baru Hasil Kultur Antera

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

Analisis Rangkaian Listrik

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

NILAI MUATAN TITIK NOL (MTN) DAN HUBUNGANNYA DENGAN ERAPAN KALIUM PADA TANAH GAM BUT PANTAI JAMBI DAN KALIMANTAN TENGAH

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta Selatan

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

Debuging Program dengan EasyCase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

Reduksi data gravitasi

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jl. Raya Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101, Indonesia

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

KARAKTERISTIK SIFAT FISIK KAYU JABON (Anthocephalus cadamba Miq) PADA ARAH LONGITUDINAL DAN RADIAL

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

Program Doktor, Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, SPs IPB. 2

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

Transkripsi:

65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta Wirnas 3 dan Hajrial Aswidinnoor 3,* ABSTRACT Crop prformanc is dtrmind by its gntic factors, nvironmnt factors and gntic x nvironmnt intraction. In this study, twnty lowland ric gnotyps wr cultivatd across fiv diffrnt nvironmnts with thr diffrnt high altituds aras. Th objctiv of th rsarch was to valuat th gnotyp x nvironmnt intractions for low tmpratur tolranc. Th significant G x E intractions in all masurd agronomic traits wr dtctd. Four stability analysis mthods wr applid to analyz th stability of promising lowland ric lins. Th OS-3-199 lin producd th highst yild (4,69 ton/ha) among gnotyps obsrvd which highly significant ovr chck varity, Sarinah (3,42 ton/ha). Th AMMI analysis rvald KN-1-111, KN-2-124 and RB-1-98 lins wr th most stabl gnotyps across nvironmnts valuatd. IPB117-F-2, RB- 1-95, C3-1-171, OS-3-199, KK-1-249 and CM-2-251 lins wr classifid as stabl lins by Finlay- Wilkinson, Ebrhart - Russl and Francis - Kannnbrg yild stability tst. RB-3-82, KN-3-186, Kuning, and IPB97-F-13 gnotyps had th optimal nvironmnts adaptd. KN-1-111, PK-3-131, Randah Batu Hampa and Sarinah gnotyps wr widly cultivatd in marginal nvironmnts. KK-1-249 lin was spcific in 9 m abov sa lvl ara, C4-3-21, RB-1-95 and KN- 2-127 lins adaptd in 7 m abov sa lvl ara (dry sason) whras B-3-82, IPB117-F-2 and C3-1-171 lins spcific in rainy sason. PK-2-133 lin had stability in 12 m abov sa lvl ara (rainy sason) whil OS-3-199 and Sarinah gnotyps mor stabl in dry sason with low tmpraturs strss condition. Th diffrnc of high lvations had influncd on yild in dry sason du to low air tmpratur (15ºC) during flowring priod whil thr was no significantly ffct in rainy sasons across thr diffrnt high lvation aras. Ky words: ric, yild stability, low tmpratur, high altituds PENDAHULUAN Sbagian bsar dari varitas unggul yang tlah dilpas dapat tumbuh dngan optimal pada lingkungan yang subur namun tidak dmikian dngan lingkungan yang marginal sprti kawasan dataran tinggi. Diprlukan pnlaahan lingkungan 1 Mahasiswa S2 Program Studi Pmuliaan dan Biotknologi Tanaman, Dpartmn Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Prtanian, IPB 2 Staf Pnliti, Bidang Prtanian, PATIR, BATAN, Jakarta 4 Staf Pngajar Dpartmn Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Prtanian, IPB * Pnulis untuk Korspondnsi (Corsponding Author), mail: hajrial@gmail.com

66 targt untuk pngmbangan varitas dalam kaitannya dngan bbrapa paramtr yang brsifat umum sprti wilayah gografis, tip tanah, sistm budidaya tanaman dan ktinggian tmpat atau bahkan dalam cakupan yang lbih kcil kragaman lingkungan akan ttap ditmukan (Limbongan 28). Tanaman padi dapat brtahan di suhu 12 C pada tingkat smai, 15-17 C suhu malam hari slama inisiasi malai dan suhu 21 C slama antsis. Blum ada bukti tntang pngaruh langsung dari ktinggian tmpat trhadap prtumbuhan padi, namun dmikian kultivar yang brtolransi trhadap iklim dingin scara morfologi tidak brbda dngan kultivar lainnya (Guimaras 21). Adaptabilitas dan stabilitas suatu gnotip sangat dipngaruhi olh kondisi lingkungannya. Mlalui intraksi G x E, stabilitas pnampilan gnotip pada suatu kisaran lingkungan dapat diukur (Nasrullah 1981). Stabilitas adalah kmampuan tanaman untuk mmprtahankan daya hasil trhadap prubahan kondisi lingkungan. Stabilitas hasil mrupakan karaktr yang diwariskan mlalui daya saing populasi yang scara gntik htrogn (Nor & Cady 1979). Salah satu mtod yang dapat digunakan dalam mnduga adaptabilitas dan stabilitas fnotipik sprti hasil adalah dngan cara mlakukan pngujian brulang pada brbagai lingkungan tumbuh yang brvariasi (Singh & Chaudhary 1979). Informasi mnnai GxE sangat brguna dalam mnntukan apakah dapat dilakukan pngmbangan suatu kultivar di smua lingkungan yang diinginkan atau prlu dilakukan pngmbangan kultivar spsifik untuk lingkungan targt. (Bridgs 1989). Stabilitas suatu gnotip dapat diukur dngan mnggunakan bbrapa mtod diantaranya; paramtr kofisin kragaman (CVi) (Francis dan Kannnbrg 1978), kofisin rgrsi (Finlay dan Wilkinson 1963), rata-rata jumlah kuadrat simpangan rgrsi (Ebrhart dan Russl 1966) dan Gauch (1992) yang mnggunakan modl AMMI untuk mnyatakan gnotip stabil brdasarkan gabungan antara analisis ragam dan analisis komponn utama. Tanggapan gnotip trhadap lingkungannya diklompokkan mnjadi dua yaitu; (1) klompok yang mnunjukkan kmampuan adaptasi pada lingkungan yang luas, mmiliki intraksi G x E kcil. (2) klompok yang mnunjukkan kmampuan adaptasi smpit atau bradaptasi khusus dan brpragaan baik pada suatu lingkungan ttapi brpragaan buruk pada lingkungan yang brbda

67 dikatgorikan intraksi G x E bsar (Somartono & Nasrullah 1988). Intraksi GxE brsifat komplks karna brvariasinya komponn-komponn faktor lingkungan (Allard & Bradsaw 1964). Prakitan varitas padi sawah brdaya hasil tinggi dan tolran suhu rndah mrupakan altrnatif pmcahan masalah pada darah dataran tinggi dngan ckaman suhu rndah. Pngaruh ckaman suhu pada bbrapa ktinggian tmpat di dataran tinggi dapat mmbrikan prbdaan angka produksi bagi stiap galur yang ada scara signifikan. Prbdaan hasil sangat dipngaruhi olh prbdaan gntik dan lingkungan, olh karna itu prlu mmilih galur-galur yang unggul dngan hasil yang stabil (Sutjihno 1993). Hal ini mrupakan faktor yang snsial untuk diplajari scara lbih mndalam dalam krangka mnghasilkan varitas padi dataran tinggi pada smua lvl ktinggian tmpat maupun ktinggian yang spsifik untuk mmprolh hasil yang optimal mlalui pmanfaatan lahan sub optimal. Tujuan utama pnlitian ini adalah untuk mmplajari stabilitas galur padi dataran tinggi dan mndapatkan informasi tntang daya adaptasi gnotip padi dataran tinggi pada tiga lvl ktinggian tmpat. METODE PENELITIAN Pnlitian dilaksanakan mulai bulan Mi 211 sampai dngan bulan April 212. Musim tanam prtama dilakukan pada musim kmarau 211 di dua lokasi yaitu Kcamatan Banjaran, Kabupatn Bandung, Jawa Barat dngan ktinggian 7 m dpl, dan di Kcamatan Boyongbong, Kabupatn Garut, Jawa Barat dngan ktinggian 12 m dpl. Musim tanam kdua dilakukan pada musim hujan 211/212 di tiga lokasi yaitu Kcamatan Banjaran (7 m dpl), Kcamatan Ciburuy (9 m dpl) dan Kcamatan Boyongbong (12 m dpl). Matri gntik yang digunakan mrupakan gnotip yang mmiliki kragaan karaktr agronomi yang baik dan hasil di lima lingkungan pngujian yang trdiri dari lima blas galur mutan padi dataran tinggi yaitu C4-3-21, C8-1-25, RB- 3-82, RB-1-95, RB-1-98, KN-1-111, KN-2-124, KN-2-127, PK-3-131, PK-2-133, C3-1-171, KN-3-186, OS-3-199, KK-1-249, CM-2-251, dua galur hasil prsilangan yaitu IPB117-F-2 dan IPB97-F-13 srta dua padi lokal

68 dan satu varitas nasional sbagai pmbanding yaitu padi Kuning, Randah Batu Hampa dan Sarinah. Pnlitian di stiap lokasi dilakukan dngan mnggunakan Rancangan Acak Klompok Lngkap dngan 3 ulangan dan gnotip mnjadi prlakuan. Satuan prcobaan brupa plot yang brukuran 2 m x 5 m. Pnanaman dilakukan dngan jarak tanam 25 cm x 25 cm, stlah bnih smaian brumur 21 hari. Bibit ditanam sbanyak satu bibit pr lubang. Pmliharaan tanaman dilakukan dissuaikan dngan kondisi dan kbutuhan prtanaman di lapangan. Pann dilakukan pada saat tanaman tlah matang fisiologis. Analisis data yang dilakukan diantaranya analisis ragam untuk stiap lokasi, dilanjutkan dngan analisis ragam gabungan stlah dilakukan uji khomognan ragam. Jika trdapat bda nyata maka dilakukan uji Dunnt pada taraf α.5 (5%). Pndugaan paramtr kstabilan dilakukan mnggunakan mpat mtod pndkatan stabilitas hasil yaitu, Finlay dan Wilkinson (1963), Ebrhart dan Russl (1966), Francis dan Kannnbrg (1978), srta analisis AMMI (Additiv Main Effct Multiplicativ Intraction). HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi lingkungan mmpunyai pngaruh yang bsar trhadap kragaan karaktr agronomi dan hasil suatu gnotip pada lingkungan trtntu. Kontribusi faktor pnntu prtumbuhan yang brasal dari gnotip, lingkungan dan intraksi gnotip x lingkungan (G x E) mmiliki pngaruh trhadap fnotip tanaman. Adanya intraksi G x E mnunjukan kgagalan gnotip yang diuji mmprlihatkan kragaan yang rlatif sama dari satu lingkungan k lingkungan lainnya (Fhr 1987). Pngujian di lingkungan dngan ktinggian yang brbda tlah mnghasilkan analisis ragam yang brpngaruh nyata untuk stiap karaktr agronomi yang brkaitan dngan komponn hasil dan hasil (Tabl 16).

69 Tabl 16 Analisis ragam pngaruh gnotip, lokasi, dan intraksi G x E trhadap komponn hasil dan hasil padi dataran tinggi Karaktr KT Gnotip F-Hit Gnotip KT Lingkungan F-Hit Lingkungan KT GxE F-Hit GxE Produksi 7,181 13,46** 86,385 161,99** 1,663 3,12** PG 2447,879 17,78** 1673,38 121,53** 665,455 4,83** SB 43,776 23,63** 53,989 29,15** 6,599 3,56** GI 541,914 4,31** 6146,94 47,97** 2667,88 2,13** GTO 17175,76 9,27** 49549,36 26,74** 5395,495 2,91** Ktrangan: PG= Prsntas Gabah brnas, SB=Bobot 1 butir; GI=Gabah Isi; GTO=Gabah Total, **) brpngaruh nyata brdasarkan uji F pada taraf ksalahan 5%. Produksi GKG sangat dipngaruhi olh kondisi lingkungan. Distribusi frkunsi produksi GKG untuk smua gnotip yang diuji brdistribusi normal di ktinggian 7 m dpl pada MH, dan di ktinggian 12 m dpl pada MK dan MH (Gambar 16). Distribusi dngan frkunsi trtinggi trdapat di ktinggian 7 m dpl pada MK dapat diartikan bahwa produksi mncapai nilai optimal pada suhu minimum di atas 18 C dan lama pnyinaran yang optimal pada musim kmarau. Trjadi pnurunan angka produksi GKG di ktinggian 7 m dpl dngan kondisi lama pnyinaran yang lbih sdikit pada musim hujan. Trjadi pningkatan produksi GKG pada MH di ktinggian 12 m dpl siring dngan mningkatnya suhu minimum sbsar ± 2 C di atas 17 C, ttapi dngan distribusi yang hampir sama dngan MK disbabkan kragaman gnotip yang cukup bsar shingga brpngaruh trhadap produksi GKG. Distribusi frkunsi produksi GKG dngan nilai rata-rata yang paling tinggi pada MH trdapat di ktinggian 9 m dpl diikuti olh ktinggian 7 m dpl dan 12 m dpl. Pntingnya intraksi GxE dalam analisis stabilitas tlah dilaporkan pada tanaman sral (Sad and Francis. 1984; Oostrom t al. 1993) dan barly (Cccarlli 1987).

7 B A N 1 7 m dpl (MK) B A N 7 7 m dpl (MH) C I B 9 12 m dpl (MH) 12 m dpl (MK) 9 m dpl (MH) B O Y 1 B O Y 1 2 P r c n t P r c n t P r c n t P r c n t P r c n t 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1.6 1.8 3 4.2 5.4 6.6 7.8 9 pro.6 1.8 3 4.2 5.4 6.6 7.8 9 Produksi GKG (ton/ha) pro Gambar 16 Distribusi frkunsi karaktr produksi GKG gnotip padi dataran tinggi di lima lingkungan pngujian Pngaruh dari tingginya kragaman gnotip padi trhadap produksi GKG trdapat di ktinggian 7 m dpl pada MK (Gambar 17), sdangkan kragaman yang smpit trdapat diktinggian 9 m dpl pada MH. Bbrapa gnotip mmiliki angka produksi GKG rndah di ktinggian 12 m dpl pada MK yang disbabkan olh suhu yang brada di bawah batas kritis untuk prtumbuhan padi. Angka produksi GKG yang rndah juga trdapat di ktinggian 12 m dpl pada MH yang mungkin disbabkan lama pnyinaran yang kurang optimal pada musim hujan shingga mnybabkan laju fotosintsis mnjadi lambat slama pross pngisian biji.

71 1 8 Produksi GKG (ton/ha) p r o 6 4 2 12 BOY12 m dpl (MH) 9 CIB9 m dpl (MH) 7 m BAN7 dpl (MH) 12 m BOY1 dpl (MK) 7 BAN1 m dpl (MK) Lokasi Gambar 17 Hasil gnotip padi dataran tinggi brdasarkan lingkungan di lima lingkungan pngujian Limbongan (28) mnyatakan bahwa adanya intraksi G x E ditandai olh tanggapan suatu kultivar yang brbda di stiap lingkungan. Dngan adanya intraksi G x E, maka urutan rlatif suatu varitas akan brubah dari tmpat k tmpat dan dari musim k musim. Suatu gnotip akan dapat tumbuh dan brproduksi dngan sama baiknya di brbagai tmpat atau lingkungan prtumbuhannya jika tidak trdapat G x E, shingga galur dapat dikatakan stabil. Varitas yang stabil sangat diprlukan untuk mngurangi rsiko akibat prubahan lingkungan yang sukar diramalkan sprti ksuburan tanah, prubahan cuaca yang mnyolok srta srangan hama dan pnyakit. Pngaruh gnotip padi trhadap produksi GKG di lima lingkungan pngujian sangat brvariasi (Gambar 18). Galur IPB117-8-2 mmiliki angka produksi GKG dngan kisaran paling rndah. Galur C3-1-171 mmiliki kragaman produksi GKG yang tinggi dngan nilai rata-rata yang sdang. Padi Kuning dan galur OS-3-199 mmiliki nilai produksi yang stabil pada lima lingkungan dan mmiliki produksi trtinggi pada lingkungan trtntu. Galur PK- 2-133 mmiliki kragaman trtinggi pada lima lingkungan pngujian.

72 1. 7.5 p r o Produksi GKG (ton/ha) 5. 2.5 1 1 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 2 21 22 23 24 25 3 4 5 6 7 8 9 Galur Gambar 18 Hasil GKG gnotip padi dataran tinggi di lima lingkungan pngujian Ktrangan: 1.Sarinah 6. RB-1-98 11.PK-2-133 16.CM-2-251 21.IPB97-F-13 2. C8-1-25 7.KN-1-111 12.C3-1-171 17.Kuning 22.IPB117-F-8-2 3. RB-3-82 8.KN-2-124 13.KN-3-186 18.Kutu 23.IPB117-F-7-7 4. IPB117-F 2 9.KN-2-127 14.OS-3-199 19.Randah BtH 24.IPB117-F-15-4 5. RB-1-95 1. PK-3-131 15.KK-1-249 2.Kurik Kus 25.C4-3-21 Pngaruh gnotip mrupakan pnyumbang trbsar dalam kragaman kmudian disusul olh lokasi dan intraksi lingkungan dngan gnotip, pada pngujian bbrapa kultivar padi lokal dataran tinggi, untuk mlihat stabilitas hasil gnotip pada lingkungan yang brbda (Rasyad t al. 212). Galur KN-2-127 mmiliki produksi yang paling tinggi di ktinggian 12 m dpl yaitu 4,67 ton/ha diikuti olh 7 galur lainnya yang mmiliki nilai yang brbda nyata dngan varitas pmbanding brkisar pada 3,3 4,65 ton/ha (Tabl 17). Galur- galur yang diuji mmiliki angka produksi brkisar antara 4,37 7,2 ton /ha, nilai ini di atas angka produksi varitas pmbanding yaitu 3,57 ton/ha di ktinggian 7 m dpl. Data produksi pada tiga lokasi dngan ktinggian yang brbda mnggambaran bahwa galur-galur yang diuji dapat tumbuh dngan baik pada lingkungan yang optimal yang diindikasikan olh hasil yang baik pada ktinggian 7 m dpl, sdangkan pada ktinggian 12 m dpl hanya galur-galur

73 trtntu yang dapat mmpunyai potnsi hasil yang baik dibandingkan dngan varitas pmbanding. Tmpratur yang cndrung lbih rndah pada ktinggian di atas 1 m dpl mrupakan salah satu faktor pnybab rndahnya produksi di ktinggian 12 m dpl. Tmpratur kritis dapat mnybabkan trjadinya strilitas malai, ttapi brgantung pada durasi suhu rndah, kondisi lingkungan, prbdaan suhu siang dan malam, komposisi pupuk yang digunakan srta gnotip yang dipakai (Nishiyama 1969). Tiga galur yang mmpunyai angka produksi yang stabil untuk ktiga lokasi yaitu KN-2-124, OS-3-199 dan KK-1-249 dngan produksi brkisar antara 3,28 7,1 ton/ha brbda nyata dngan varitas pmbanding. Trjadi pnurunan rata-rata produksi pada musim tanam kdua (musim hujan) di ktinggian 7 m dpl sbsar 2,5 ton/ha. Nilai rata-rata produksi pada musim tanam kdua lbih rndah dibandingkan dngan varitas pmbanding yang mmiliki produksi 3,3 ton/ha. Chn t al. (22) mlaporkan bahwa diprlukan intnsitas cahaya yang lbih banyak slama pross fotosintsis untuk mnghasilkan tanaman yang baik. Tanaman yang kkurangan sinar matahari mmiliki strilitas yang lbih tinggi dibandingkan tanaman yang mndapatkan cukup sinar matahari pada prlakuan ckaman suhu rndah yang sama yaitu 5-1 C (Satak 1969a). Trjadi pningkatan rata-rata produksi sbsar,45 ton/ha pada musim hujan di ktinggian 12 m dpl. Nilai rata-rata produksi lbih tinggi di ktinggian 9 m dpl dibandingkan dngan ktinggian 7 m dpl dan 12 m dpl pada musim tanam yang sama yaitu sbsar 3,86 ton/ha.

74 Tabl 17 Rata-rata produksi GKG galur padi dataran tinggi di lima lingkungan Gnotip 7 m dpl (MK) 7 m dpl (MH) 12 m dpl (MK) 12 m dpl (MH) 9 m dpl (MH) Ratarata C4-3-21 6,72** 3,37 2,87 3,31 3,85 4,2 C8-1-25 4,53 3,54,9 3,32 3,64 3,19 RB-3-82 5,72 2,11** 4,65** 2,6 3,5 3,61 IPB117-F-2 4,98 1,91** 2,12 3,26 3,16 3,9 RB-1-95 5,4 3,74 2,87 4,18 3,79 4, RB-1-98 5,17 3,1 3,22** 2,48 4,67 3,73 KN-1-111 4,4 3,3 3,3** 3,73 3,39 3,52 KN-2-124 6,43** 2,63 4,2** 3,4 3,83 3,99 KN-2-127 5,97 3,85 4,67** 1,28** 3,79 3,91 PK-3-131 4,37 3,51 2,63 3,4 3,43 3,48 PK-2-133 6,38** 2,49 2,83 4,46 4,98 4,23 C3-1-171 6,7** 3,85 2,78 4,16 3,72 4,12 KN-3-186 7,2** 3,5 2,62 3,3 4,3 4,13 OS-3-199 7,2** 3,6 4,27** 4,34 4,23 4,69 KK-1-249 6,67** 3,6 3,28** 4,4 3,96 4,31 CM-2-251 5,57 3,11 2, 2,19 3,73 3,32 Kuning 7,93** 3,89 2,67 3,54 3,72 4,35 Randah Batu Hampa 5,78 4,42 3,78** 5,19 4,13 4,66 IPB97-F-13 6,18** 2,87,73 2,25 3,22 3,5 Sarinah 3,57 3,95 1,88 3,56 4,13 3,42 Rata-rata 5,8 3,3 2,89 3,34 3,86 3,84 Ktrangan: **) brbda nyata dngan varitas pmbanding (Sarinah) brdasarkan Uji Dunnt pada taraf ksalahan 5%. Analisis Stabilitas mnurut Finlay dan Wilkinson (1963) Salah satu mtod yang sring digunakan dalam analisis stabilitas yaitu mtod Finlay-Wilkinson mlalui pndkatan nilai bi. Mtod ini mnggunakan paramtr kofisin rgrsi (b i ) antara rata-rata suatu gnotip dngan rata-rata umum smua gnotip yang diuji dan smua lingkungan pngujian. Gnotip dngan nilai b i > 1, b i = 1, dan b i < 1 brturut-turut mmpunyai stabilitas di bawah rata-rata, stara rata-rata, dan di atas rata-rata. Galur-galur dngan stabilitas di bawah rata-rata mnunjukkan galur trsbut pka trhadap prubahan lingkungan, shingga bradaptasi baik pada lingkungan yang mnguntungkan. Galur-galur yang mmiliki stabilitas di atas rata-rata tidak snsitif trhadap prubahan lingkungan, karna itu bradaptasi pada lingkungan yang marginal (sub optimum). Pngujian pada lima lingkungan mnunjukan bahwa galur C4-3-21, C8-1- 25, IPB117-F-2, RB-1-95, RB-1-98, KN-2-124, KN-2-127, PK-2-133, C3-1-171, OS-3-199, KK-1-249 dan CM-2-251 mmiliki nilai bi yang tidak

75 brbda nyata dngan 1 dan dikatgorikan stabil. Galur RB-3-82, KN-3-186, Kuning, dan IPB97-F-13 mmpunyai nilai bi>1 dan brbda nyata shingga dapat dikatakan galur-galur ini stabil pada lingkungan optimal. Galur KN-1-111, PK- 3-131, Randah Batu Hampa dan varitas pmbanding Sarinah mmiliki nilai bi<1 shingga dapat bradaptasi baik pada lingkungan marginal (Tabl 18). Tabl 18 Paramtr stabilitas hasil GKG gnotip padi dataran tinggi di lima lingkungan pngujian Rata2 CVi bi Sdi 2 Gnotip (t/ha) (%) C4-3-21 4,1 2,31 r 1,29 tn,69 C8-1-25 4,23 33,17 ar,87 tn 1,12 RB-3-82 3,19 13,31 r 2,87 **,1 IPB117-F-2 3,9 18,57 r,97 tn,34 RB-1-95 3,99 1,81 r,73 tn,19 RB-1-98 3,73 2,22 r,81 tn,56 KN-1-111 3,52 8,97 r,44 *,1 KN-2-124 3,99 21,19 r 1,11 tn,72 KN-2-127 3,91 4,45 ar,89 tn 2,5 PK-3-131 3,47 8,28 r,49 *,8 PK-2-133 3,61 39,52 ar,88 tn 2,5 C3-1-171 4,17 11,43 r,99 tn,22 KN-3-186 4,13 4,56 r 1,58 **,19 OS-3-199 4,69 12,54 r 1,7 tn,35 KK-1-249 4,31 7,23 r 1,15 tn,1 CM-2-251 3,32 13,1 r 1,21 tn,19 Kuning 4,35 1,14 r 1,76 **,19 Randah Batu Hampa 4,58 15,28 r,62 *,49 IPB97-F-13 3,5 18,5 r 1,68 **,3 Sarinah 3,42 28,3 ar,28 *,92 Ktrangan: CV i =Kofisin kragaman gnotip (ar agak rndah, r rndah); b i =Kofisin rgrsi gnotip; *) brbda nyata dngan 1 pada α=,5 dimana bi<1; **) brbda nyata dngan 1 pada α=,5 dimana bi>1; tn= tidak brbda nyata dngan 1 pada α=,5), Sd i 2 = Dviasi dari rgrsi kuadrat tngah. Analisis Stabilitas mnurut Ebrhart dan Russl (1966) Ebrhart dan Russl (1966) mnggunakan paramtr kofisin rgrsi (b i ) dan simpangan rgrsi (Sd 2 i ). Suatu gnotip dikatakan stabil jika kuadrat tngah sisa dari modl rgrsi pada indks lingkungannya kcil. Indks lingkungan adalah rata-rata hasil dari smua gnotip pada masing-masing lokasi dikurangi rataan total dari smua gnotip di smua lokasi. Sbanyak tiga blas dari dua puluh gnotip yang diuji mmiliki simpangan rgrsi kcil (mndkati nol) brkisar antara,1,49.

bi 76 Galur IPB117-F-2, RB-1-95, C3-1-171, OS-3-199, KK-1-249 dan CM-2-251 mmiliki nilai b i tidak brbda nyata dngan satu dngan nilai simpangan rgrsi mndkati shingga dapat dikatakan stabil brdasarkan mtod Ebrhart dan Russl. Hasil intrprtasi paramtr bi trhadap Sdi 2 dapat mnggambarkan bahwa galur RB-3-82 mmpunyai stabilitas hasil tinggi pada lingkungan optimal. Galur KN-2-127 dan PK-2-133 mmpunyai stabilitas hasil rndah. Sarinah sbagai varitas pmbanding stabil pada lingkungan sub optimum (marginal). Lima galur yang diuji mmiliki stabilitas hasil GKG yang tinggi (Gambar 19). 3,5 bi > 1 (bradaptasi pada lingkungan optimal) 3 RB-3-82 2,5 2 Kuning IPB-97-F-13 KN-3-186 1,5 CM-2-251 C4-3-21 KK-1-249 OS-3-199 KN-2-124 1 IPB-117-F-2 C3-1-171 RB-1-98 C8-1-25 PK-2-133 KN-2-127 RB-1-95 Randah Batu Hampa,5 PK-3-131 KN-1-111 Sarinah bi < 1 (bradaptasi pada lingkungan marginal),5 1 1,5 2 2,5 3 Stabilitas hasil tinggi Sdi2 Stabilitas hasil rndah Gambar 19 Intrprtasi paramtr bi dan Sdi2 pada analisis stabilitas di lima lingkungan Analisis Stabilitas mnurut Francis dan Kannnbrg (1978) Francis dan Kannnbrg (1978) mnggunakan paramtr kofisin kragaman (CV i ) untuk masing-masing galur sbagai paramtr stabilitas dan kragaman gnotip trhadap lingkungan. Kritria nilai kofisin kragaman mnurut Modjiono dan Mjaya (1994) yaitu rndah ( < x < 25%), agak rndah (25% < x < 5%), cukup tinggi (5% < x < 75%), dan tinggi (75% < x < 1%). Nilai CVi yang smakin kcil mnunjukan bahwa gnotip trsbut lbih stabil

77 pada lingkungan yang diuji. Enam blas gnotip yang diuji mmpunyai nilai CV yang rndah yang brkisar antara 4,56% 21,19 % sdangkan Sarinah sbagai varitas pmbanding mmpunyai nilai CV yang digolongkan agak rndah yaitu 28,3 % (Tabl 18). Analisis Stabilitas Modl AMMI Modl AMMI mampu mnrangkan stabilitas dngan mnggabungkan analisis ragam aditif bagi pngaruh utama prlakuan dngan analisis komponn utama ganda dngan pmodlan bilinir bagi pngaruh intraksi (Mattjik dan Sumrtajaya 28). Modl AMMI dapat mnduga bsarnya pngaruh komponn gnotip, lokasi dan intraksi G x E, shingga stabilitas dan adaptabilitas suatu gnotip dapat dilihat mlalui biplot AMMI (Suwarto & Nasrullah 211). Analisis ragam AMMI dari 2 gnotip di lima lingkungan pngujian mnunjukkan sluruh pngaruh utama (gnotip dan lingkungan) brpngaruh nyata, dmikian juga dngan pngaruh intraksi kduanya. Hal ini mnunjukkan adanya rspon yang brbda dari suatu gnotip pada lingkungan yang brbda (Tabl 19). Kontribusi trhadap kragaman stiap komponn yang trdiri dari lingkungan (49,23%), gnotip (1,61%) dan intraksi GxE (23,91%) mmiliki nilai pluang nyata brturut-turut,;,2 dan,2. Hal ini mnunjukan bahwa lingkungan mmiliki kontribusi kragaman trbsar, diikuti olh intraksi G x E dan gnotip. Kontribusi kragaman pngaruh intraksi G x E yang mampu ditrangkan olh masing-masing komponn adalah sbsar 43,65%; 28,71%; 19,46%; dan 8,19%. Hasil analisis ragam AMMI mnunjukkan bahwa trdapat dua komponn yang nyata dngan nilai F sbsar 3,88 dan 2,8 srta nilai pluang nyata sbsar,4 dan,2. Hal ini mnunjukkan bahwa data produksi GKG gnotip padi dataran tinggi dalam pnlitian ini dapat ditrangkan dngan mnggunakan modl AMMI 2. Modl AMMI 2 mampu mnrangkan kragaman pngaruh intraksi sbsar 72,36%.

78 Tabl 19 Analisis ragam AMMI gnotip padi dataran tinggi di lima lingkungan pngujian Sumbr Kragaman db JK KT F hit Nilai P Kontribusi trhadap kragaman (%) Lingkungan 4 31,14 77,53 78,35*, 49,23 Ulangan/ lingkungan 1 9,89,99 1,28,317 1,57 Gnotip 19 66,84 3,52 4,56*,2 1,61 Gnotip/ lingkungan 76 15,63 1,98 2,57*,19 23,91 Kontribusi trhadap kragaman GxE (%) IAKU1 22 65,75 2,99 3,88*,4 43,65 IAKU2 2 43,24 2,16 2,8*,2 28,71 IAKU3 18 29,32 1,63 2,11,69 19,46 IAKU4 16 12,33,77 8,19 Galat 19 92,41,49 14,67 Total 299 629,92 1 1 Ktrangan: JK=Jumlah Kuadrat, KT=Kuadrat Tngah, db=drajat bbas, Nilai P= Pluang, *) brpngaruh nyata pada taraf 5%, IAKU=Intraksi Analisis Komponn Utama. Analisis komponn ragam yang brpngaruh trhadap intraksi GxE dan lingkungan juga tlah dilaporkan olh Rasyad t al. 212, trhadap bbrapa kultivar padi lokal untuk mlihat stabilitas hasil pada lingkungan yang brbda. Analisis yang sama juga tlah dilakukan untuk mngtahui pngaruh gnotip dan intraksi G x E trhadap konsntrasi F pada gabah. Hasil yang diprolh mngindikasikan bahwa lingkungan, gnotip dan intraksi GxE brpngaruh nyata trhadap konsntrasi F pada bulir padi stlah dilakukan pngujian di bbrapa lokasi (Suwarto & Nasrullah 211). Gnotip dikatakan stabil apabila brada dkat dngan sumbu koordinat atau titik nol (,). Gnotip yang brada jauh dari sumbu ttapi brdkatan dngan garis lokasi trgolong gnotip yang spsifik lokasi karna mampu bradaptasi pada lokasi trsbut. Galur KN-1-111, KN-2-124 dan RB-1-98 mrupakan galur yang stabil karna mampu mmprtahankan hasil pada lima lingkungan pngujian (Gambar 2). Galur KK-1-249 adaptif di ktinggian 9 m dpl. Galur C4-3-21, RB-1-95 dan KN-2-127 spsifik di ktinggian 7 m dpl pada MK, sdangkan pada musim hujan galur RB-3-82, IPB117-F-2 dan C3-1-171 mmiliki daya adaptasi yang lbih baik. Galur PK-2-133 dapat bradaptasi baik di ktinggian 12 m dpl pada MH. Sdangkan galur OS-3-199 dan Sarinah

79 stabil pada lingkungan dngan suhu trndah yaitu di ktinggian 12 m dpl pada MK 211. 2 1 Boy1-1 Boy2 13 11 1 18 2 Cib Ban2 16 15 43 12 7 17 6 8 1 5 9 19 14 2 Ban1-2 -2-1 1 2 Dimnsion 1 (43.6%) Gambar 2 Biplot AMMI gnotip padi dataran tinggi pada lima lingkungan Ktrangan: 1. C4-3-21 2. C8-1-25 3. RB-3-82 4. IPB117-F-2 5. RB-1-95 6. RB-1-98 7. KN-1-111 8. KN-2-124 9. KN-2-127 1. PK-3-131 11. PK-2-133 12. C3-1-171 13. KN-3-186 14. OS-3-199 15. KK-1-249 16. CM-2-251 17. Kuning 18. Randah Bt Hampa 19. IPB97-F-13 2. Sarinah Mnurut Nasrullah (1981), bahwa intraksi gnotip dan lingkungan dapat diprgunakan untuk mngukur stabilitas suatu gnotip, karna stabilitas pnampilan pada suatu kisaran lingkungan trgantung dari bsarnya intraksi trsbut. Pada uji daya hasil galur-galur sringkali trjadi intraksi antara galur dngan lingkungan. Prbdaan ini dapat mngakibatkan prubahan daya hasil antara suatu tmpat dngan tmpat lainnya. Mngingat prbdaan hasil sangat dipngaruhi olh prbdaan gntik dan lingkungan, maka prlu mmilih galur-galur yang unggul dngan hasil yang stabil (Sutjihno 1993). Informasi mnnai intraksi GxE sangat brguna dalam mnntukan apakah dapat dilakukan pngmbangan suatu kultivar di smua

8 lingkungan yang diinginkan atau prlu dilakukan pngmbangan kultivar spsifik untuk lingkungan targt yang spsifik (Bridgs 1989). KESIMPULAN Galur OS-3-199 mmiliki rata-rata hasil paling tinggi di lima lingkungan pngujian yaitu 4,69 ton/ha. Produksi mncapai nilai optimal pada suhu minimum di atas 18 C dan lama pnyinaran yang optimal pada musim kmarau. Brkurangnya lama pnyinaran pada musim hujan mnybabkan pnurunan angka produksi GKG di ktinggian 7 m dpl sbsar 2,5 ton/ha. Pningkatan produksi GKG trjadi di ktinggian 12 m dpl pada MH siring dngan mningkatnya suhu minimum sbsar ± 2 C di atas 17 C. Brdasarkan mtod Finlay dan Wilkinson, galur C4-3-21, C8-1-25, IPB117-F-2, RB-1-95, RB- 1-98, KN-2-124, KN-2-127, PK-2-133, C3-1- 171, OS-3-199, KK-1-249 dan CM-2-251 dikatgorikan stabil. Galur RB-3-82, KN-3-186, Kuning, dan IPB97-F-13 stabil pada lingkungan optimal. Galur KN-1-111, PK-3-131, Randah Batu Hampa dan varitas pmbanding Sarinah bradaptasi baik di ktinggian 12 m dpl pada MK 211. Galur IPB117-F-2, RB-1-95, C3-1-171, OS-3-199, KK-1-249 dan CM-2-251 stabil brdasarkan mtod Ebrhart dan Russl. Mnurut mtod yang dikmbangkan olh Francis dan Kannnbrg, sbanyak nam blas gnotip yang diuji mmpunyai nilai CV yang rndah yang brkisar antara 4,56% 21,19 % shingga dapat dikatgorikan stabil, sdangkan Sarinah sbagai varitas pmbanding mmpunyai nilai CV yang digolongkan agak rndah yaitu 28,3 %. Brdasarkan modl AMMI, kragaman pngaruh intraksi dapat ditrangkan mnggunakan modl AMMI 2 sbsar 72,36% dan mnggambarkan bahwa galur KN-1-111, KN-2-124 dan RB-1-98 mrupakan galur yang stabil. Galur KK-1-249 adaptif di ktinggian 9 m dpl. Galur C4-3- 21, RB-1-95 dan KN-2-127 spsifik untuk ktinggian 7 m dpl pada MK, sdangkan pada musim hujan galur RB-3-82, IPB-117-F-2 dan C3-1-171 mmiliki daya adaptasi yang lbih baik. Galur PK-2-133 stabil di ktinggian 12 pada MH sdangkan galur OS-3-199 dan Sarinah stabil pada lingkungan dngan suhu trndah pada MK.