Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduyanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansyah b)

dokumen-dokumen yang mirip
Solusi Penyelesaian Persamaan Laplace dengan Menggunakan Metode Random Walk Gapar 1), Yudha Arman 1), Apriansyah 2)

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

APLIKASI METODE CELLULAR AUTOMATA UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TEMPERATUR KONDISI TUNAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK SEBARAN AIR PANAS SPRAY POND MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2 Akar Persamaan NonLinear

PRISMA FISIKA, Vol. VI, No. 2 (2018), Hal ISSN :

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga The Simulation of Thermal Conductivity on Shaped Beam with Finite Difference Method

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA PELAT DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA BEDA HINGGA

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

Kajian Sistem Terfrustasi pada Bahan Antiferromagnet dengan Model Ising 2D

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SIMULASI NUMERIK POLA DISTRIBUSI SUHU PADA PLAT LOGAM DENGAN METODE BEDA HINGGA

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

MODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

Metode elemen batas untuk menyelesaikan masalah perpindahan panas

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal ISSN :

3. Gabungan Fungsi Linier

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 3 (2013), Hal ISSN :

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

BAB IV IMPLEMENTASI SKEMA RUNGE-KUTTA. Pada bab ini akan dibahas implementasi skema skema yang telah

Presentasi Sidand Tesis

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

Menentukan Solusi Numerik Model Dinamik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer Dengan Metode Runge Kutta Orde Empat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bakteri, sedangkan dalam bidang teknik yaitu pemodelan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Sebaran Limbah Lada Putih di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Budiman a, Andi Ihwan a, Joko Sampurno a*

PENENTUAN LAJU DISTRIBUSI SUHU DAN ENERGI PANAS PADA SEBUAH BALOK BESI MENGGUNAKAN PENDEKATAN DIFFUSION EQUATION DENGAN DEFINITE ELEMENT METHOD

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

Perbandingan Skema Numerik Metode Finite Difference dan Spectral

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Persamaan Diferensial Orde Satu

SOLUSI PENYEBARAN PANAS PADA BATANG KONDUKTOR MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICHOLSON

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

METODE ELEMEN BATAS UNTUK MASALAH TRANSPORT

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Karena penyelesaian partikular tidak diketahui, maka diadakan subtitusi: = = +

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

Pengaruh Temperatur terhadap Pembentukan Vorteks pada Aliran Minyak Mentah dengan Metode Beda Hingga

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

APLIKASI METODE BEDA HINGGA SKEMA EKSPLISIT PADA PERSAMAAN KONDUKSI PANAS

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author:

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya matematika rekayasa, yang menggunakan bilangan untuk menirukan proses

Tinjauan Tentang Fungsi Harmonik. Oleh : Atmini Dhoruri Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Disusun oleh: 1. Diah Sani Susilawati ( / 7B) 2. Farid Hidayat ( / 7B) 3. Rico Nurcahyo ( / 7B)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KONDUKSI ALIRAN STEDI - DIMENSI BANYAK

ANALISIS DAN SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR RUANGAN BERDASARKAN BENTUK ATAP MENGGUNAKAN FINITE DIFFERENCE METHOD BERBASIS PYTHON

Kata kunci : Kolom, Buckling, Taper, Metode Beda Hingga, Beban Kritis MT 22

ANALISA NUMERIK DISTRIBUSI PANAS TAK TUNAK PADA HEATSINK MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENT

Tinjauan Aliran Fluida dengan Menggunakan Metode Homotopi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansah b) a Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, b Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia *Email : andihwan@phsics.untan.ac.id Abstrak Telah dilakukan penentuan distribusi suhu dalam keadaan tunak pada sebuah plat bergeometri tak tentu menggunakan metode Random Walk ang dilengkapi fungsi green. Setiap sisi plat dikondisikan bervariasi terhadap suhu dalam rentang C sampai C dengan (empat) konfigurasi berkeadaan stead. Persamaan Laplace ang mendeskripsikan permasalahan ini dihampiri dengan mensimulasikan sejumlah walker pada setiap titik domain permasalahan untuk kemudian secara acak disebar menuju ke setiap sisi plat. Hasil ang diperoleh untuk setiap kondisi plat menunjukkan kesalahan relatif terhadap solusi numerik metode iterasi jacobi ang telah menghampiri solusi analitik, secara rata-rata adalah,5%. Nilai kesalahan tersebut diperoleh dengan menggunakan walker. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa akurasi hampiran ditentukan oleh banakna walker ang digunakan. Secara umum, semakin banak jumlah walker ang digunakan maka akurasi hampiran akan semakin baik. Kata Kunci : Persamaan Laplace, Distribusi Suhu, Random Walk, Walker, Geometri Tak Tentu 1. Latar Belakang Fenomena fisis terkait distribusi suhu keadaan tunak pada sebuah permukaan maupun ruangan direpresentasikan secara matematis menggunakan persamaan diferensial parsial [1]. Untuk beberapa fenomena sederhana, persamaan diferensial dapat dicari solusina secara analitik baik menggunakan teknik separasi variabel maupun teknik perhitungan matematis lainna. Namun untuk kasus ang lebih kompleks, penelesaian solusi analitik sangat sulit untuk dilakukan karena kerumitan penerapan sarat batas maupun faktor simetri permasalahan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, dilakukan pencarian solusi alternatif menggunakan metode numerik, aitu menghampiri persamaan diferensial secara langsung menggunakan deret Talor dan teknik kalkulus variasi [] maupun memanfaatkan variabel acak [3] untuk mendekati fenomena ang ditinjau. Untuk pilihan pertama, kerumitan masih terkandung di dalam proses pencarian. Sedangkan pada pilihan kedua kerumitan masih akan muncul pada penerapan sarat batas dan jenis geometri permasalahan ang ditinjau. Khusus untuk pendekatan menggunakan variabel acak, tingkat kerumitan sedikit tereduksi karena metode ini menirukan proses fisis ang terjadi secara acak atau random hana dengan memperhitungkan probabilitasna. Pemilihan metode ini bagi sebagian kasus distribusi didasarkan pada kesederhanaan operasi matematisna. Pada penelitian ini dilakukan pencarian distribusi suhu pada sebuah permukaan geometri tak tentu menggunakan metode random walk. Geometri permasalahan awal ang ditinjau adalah benda bersimetri bujur sangkar ang diberi perlakuan suhu tertentu untuk kemudian dicari distribusi suhuna pada keadaan stead. Persamaan diferensial parsial ang merepresentasikan keadaan ini adalah persamaan Laplace [1]. Faktor geometri ang menjadi kerumitan untuk metode numerik ang lain direduksi kerumitanna dengan menghitung fungsi Green pada fungsi ditribusi suhu ang ditinjau. Fungsi Green tersebut akan diperoleh dengan memanfaatkan sejumlah walker ang disebar ke seluruh domain permasalahan ang kemudian akan dihitung frekuensi transitna pada batas domain.. Metodologi.1 Metode Random Walk Dalam penelitian ini, penentuan distribusi suhu dihitung menggunakan metode Random walk dimana solusi persamaanna adalah []: T(,)= (1) 17

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 Model Analitik dirumuskan di persamaan (3) berikut: (3) Diskritisasi numerik (Model Numerik/ MN) dalam penelesaian persamaan () menggunakan metode iterasi jacobi [1]: Gambar 1. Metode random walk Algoritma metode random walk (Gambar 1) untuk menghitung solusi persamaan Laplace dituliskan sebagai berikut: a Dimulai dari titik dimana nilai temperatur ang diinginkan. Langkah diambil dalam arah acak. b Selanjutna walker dijalankan hingga mencapai permukaan. dicatat sebagai temperatur pada batas (i) c Langkah 1 dan diulangi setiap waktu dan temperatur ang didapat dijumlahkan pada permukaan. d Nilai dari temperatur pada titik dihasilkan oleh persamaan (1) dimana n jumlah walker dari random walk.. Deskripsi Model Deskripsi model ang digunakan adalah plat segi empat dengan ukuran ( ) cm dengan perlakuan sarat batas seperti Gambar. Gambar. Plat Segi Empat Persamaan ang digunakan untuk masalah model adalah persamaan konduksi panas dua dimensi keadaan tunak atau dikenal sebagai persamaan Laplace berikut: ().3 Model Analitik dan Model Numerik Penelesaian analitik persamaan () dengan nilai awal dan sarat batas sesuai dengan deskripsi model ang selanjutna disebut sebagai ( ) () Metode iterasi jacobi digunakan sebagai validasi terhadap solusi analitik. Kondisi tersebut diilustrasikan pada Gambar.. Skenario Model Skenario model pada penelitian adalah plat bergeometri tak tentu seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Geometri Tak Tentu Berikut adalah kondisi-kondisi ang akan disimulasi pada penelitian ini Tabel 1. Tabel Kondisi Suhu Geometri Tak Tentu Kondisi a ( o C) b ( o C) c ( o C) I 75 II 75.5 Selisih Relatif RMS Tingkat kesalahan pada penelitian ini menggunakan persamaan (5) aitu Root Mean Square Error (RMSE). RMSE adalah parameter statistik ang menginformasikan pengguna model tentang ukuran aktual error ang dihasilkan oleh model [5]. (5) Keterangan: T(i,j) = Nilai suhu metode iterasi jacobi T(,) = Nilai suhu metode random walk N = jumlah data 1

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 3. Hasil dan Simulasi 3.1 Validasi Solusi Metode Random walk terhadap Solusi Metode Iterasi jacobi 1 1 3 3 5 5 7 7 9 9 (a) (b) Gambar. Hasil Plot Solusi Metode Iterasi Jacobi (a) dan Solusi Analitik (b) Plat Segi Empat Untuk solusi metode iterasi jacobi dan solusi analitik pada kasus plat segi empat memiliki pola distribusi suhu ang relatif sama seperti pada Gambar dan memilki RMS eror (, %). Sehingga solusi numerik Metode Iterasi Jacobi dapat digunakan untuk validasi Metode Random Walk. 3. Distribusi Suhu Permukaan Geometri Tak Tentu menggunakan Metode Random Walk pada Kondisi I 1 1 1 1 5 15 5 (a) 5 15 5 (b) Gambar 5. Hasil Plot Solusi Metode Random Walk (a) walker (b) Metode Iterasi Jacobi Kondisi(I) Pada Gambar 5, memperlihatkan bahwa pola distribusi suhu dari kedua metode relatif sama. Distribusi suhu cenderung menebar tidak merata pada geometri tak tentu. Pada sisi kiri gambar diberi kondisi kalor ang lebih besar dibanding sisi tengah dan sisi kanan. Gradasi temperatur terlihat landai di sisi kanan plat. Hal ini disebabkan daerah sisi kanan plat merupakan sumber kalor bagi sisi kiri dan sisi tengah plat. Sedangkan sisi kiri plat dijaga dengan batas domain C tidak memberikan kontribusi suhu ang signifikan terhadap aliran kalor. Untuk melihat proses perpindahan suhu disimulasikan grafik penampang melintang domain kondisi, seperti pada Gambar () 19

suhu POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 walker jacobi 5 15 5 Gambar. Grafik Penampang Melintang Plat Geometri Tak Tentu Kondisi (I) Dari grafik ang ditunjukkan Gambar menjelaskan bahwa aliran kalor ang terjadi adalah dari suhu tertinggi ke suhu rendah dengan 3 variasi batas domain. Hal ini diakibatkan adana perbedaan suhu ang menunjukan adana proses perpindahan kalor. Persamaan (1) fungsi green G menatakan banakna frekuensi walker ang berhenti pada sarat batas. Ditinjau dari titik pada domain suhu ang akan ditentukan secara geometri walker akan cenderung berhenti pada sarat batas domain terdekat dari sumber panas. Pada sarat batas C titik domain suhu ang dekat dengan sarat batas ini memiliki jumlah walker lebih banak dari titik domain suhu ang terdekat dengan kedua sarat batas lainna. Sama halna dengan sarat batas C dan C. Jumlah keseluruhan walker sama dengan walker ang disimulasikan aitu. 3.3 Distribusi Suhu Permukaan Geometri Tak Tentu menggunakan Metode Random Walk pada Kondisi II 1 1 1 1 5 15 5 (a) 5 15 5 (b) Gambar 7. Hasil Plot Solusi Metode RandomWalk (a) walker (b) Metode Iterasi Jacobi Kondisi (II) Dapat dilihat dari Gambar 7, bahwa kedua metode memilki pola sebaran suhu ang relatif sama. Bagian tengah plat geometri tak tentu merupakan domain dengan kondisi suhu terkecil. Hal ini mengakibatkan daerah ini merupakan daerah transfer kalor dari kedua sisi. Gradasi suhu ang terjadi terlihat curam di tengah dan sedikit melandai ke arah domain batas ujung plat. Grafik penampang melintang domain kondisi dapat menunjukkan pola aliran suhu:

selisih relatif RMS suhu POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 walker jacobi 5 15 5 Gambar. Grafik Penampang Melintang Plat Geometri Tak Tentu Kondisi (II) Grafik pada Gambar menggambarkan perpindahan panas dari suhu tinggi ke suhu rendah. Indikatorna adalah titik minimum grafik menunjukkan domain bersuhu rendah. Sedangkan kedua puncak grafik mewakili domain bersuhu tinggi. Perbedaan suhu inilah ang mengakibatkan aliran kalor dapat terjadi. Hasil plot dan simulasi distribusi suhu pada permukaan geometri tak tentu dengan metode random walk dan jumlah walker hingga untuk semua kondisi secara umum memiliki penurunan selisih relatif rms terhadap metode iterasi jacobi seperti terlihat pada Gambar () 3.5 3 Kondisi 1 Kondisi Kondisi 3 Kondisi.5 1.5 1.5 1 walker Gambar 9. Grafik Pengaruh Penambahan Walker terhadap Selisih Relatif Rms Kondisi Grafik Pengaruh Penambahan Walker terhadap Selisih Relatif Rms menunjukkan penurunan selisih relatif RMS. Penurunan secara signifikan terjadi dengan jumlah walker -1 untuk semua kondisi. Lewat dari jumlah itu selisih relatif rms mengalami penurunan dan kenaikan ang tidak fluktuatif. Namun nilai ang dihasilkan cenderung mengecil dan mencapai konvergen dengan walker di atas. Keterbatasan perangkat lunak membuat walker ang disimulasi tidak lebih dari. Seperti pada kondisi I fungsi green G menatakan banakna frekuensi walker ang berhenti pada sarat batas. Secara geometri walker akan cenderung berhenti pada sarat batas domain terdekat dari sumber panas. Pola ini sama dengan pada kondisi 1. Hal ini disebabkan peluang walker singgah pada sarat batas terjauh tidak lebih besar dari sebalikna. 1

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9. Kesimpulan Dari penelitian ini untuk kasus distribusi suhu dalam keadaan tunak pada plat bergeometri tak tentu dapat disimpulkan bahwa solusi Metode Iterasi Jacobi dapat menghampiri solusi analitik dengan baik. Selisih relatif kedua metode sebesar, %. Sehingga Metode iterasi Jacobi dapat dijadikan sebagai validasi untuk Metode Random Walk. Solusi Metode Random Walk dapat menghampiri solusi numerik metode iterasi Jacobi dengan rentang selisih relatif rms (,7-3,55) %. Solusi Metode Random Walk mencapai nilai konvergen dengan jumlah walker di atas. Daftar Pustaka [1] Apriansah. Simulasi Distribusi Temperatur Keadaan Tunak (stead state) Pada Lempeng Dimensi Dengan Menggunakan Metode Cellular Automata Pontianak: Jurusan Fisika FMIPA UNTAN; (skripsi). [] Gapar, Arman Y, Apriansah. Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Random Walk. Positron. 15; 5(): p. 5-9. [3] Sumarji. Simulasi Distribusi Suhu Pada Plat Dua Dimensi Menggunakan Metode Elemen Hingga (Finite Elemen Method) Pontianak: Jurusan Fisika FMIPA UNTAN; 1 (skripsi). [] Gould H, Tobochnik J, Christian W. An Introduction to Computer Simulation Method : Aplication to Phsical Sstems. 3rd ed. Inc PE, editor. San Francisco: Addison-Wesle; 7. [5] Kasman. Analisa Zona Pesisir Terdampak Berdasarkan Model Dispersi Thermal dari Air Buangan Sistem Air Pendingin Bandung: Institut Pertanian Bogor; 11.