BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana pengimplementasian SAP Human Capital Management (HCM) pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas, maka dicapailah suatu simpulan yang perlu diberi garis bawah, yaitu : 1. Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas berada pada Kuadran A (investment), dimana perusahaan mempunyai line of business yang kuat namun line of technology yang masih tergolong lemah. Hal ini disebabkan karena aplikasi Andal Kharisma 2007 (sistem yang berjalan) yang disediakan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pengguna, belum adanya sistem rekrutmen, training, sistem reporting tool dan controlling yang masih belum terintegrasi dengan baik serta masih dilakukan dengan kegiatan manual. Teknologi informasi yang digunakan belum mendukung keseluruhan proses bisnis Divisi Human Resource (HR) perusahaan. 2. Hasil analisa SWOT dan pembobotan nilai perusahaan (corporate value), menunjukkan bahwa solusi untuk permasalahan yang ada serta untuk pemenuhan requirements pada tahap pengembangan, yaitu muncul keputusan bahwa perlu dilakukannya suatu analisa kelayakan rencana implementasi SAP Human Capital Management pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank
440 Sinarmas, dimana artinya SAP Human Capital Management (HCM) merupakan aplikasi ERP yang dapat mendukung hampir semua proses operasional Divisi Human Resource perusahaan. 3. Evaluasi sistem dan teknologi informasi pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas dilakukan dengan metode Information Economics, dimana penelitian dilakukan terhadap tiga domain yaitu domain keuangan, domain bisnis, dan domain teknologi. Evaluasi terhadap domain keuangan dinilai dengan menggunakan metode Simple Return On Investment. Pada penilaian suatu aplikasi teknologi informasi, jika dilihat dari segi finansial saja kemungkinan besar akan menghasilkan ROI yang kecil bahkan negatif. ROI yang rendah belum tentu berarti investasi proyek TI tidak layak. ROI merupakan salah satu faktor yang terkandung dalam suatu investasi teknologi informasi. Sedangkan evaluasi terhadap domain bisnis dan teknologi dinilai berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap bagian bagian yang menggunakan sistem dan teknologi informasi secara langsung. 4. Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas berada pada kategori grup atau departemen divisi HR ini hanya sebagai support division dalam sebuah perusahaan perbankan dan aplikasi TI yang ada termasuk jenis kategori Complementary applications, hal ini dikarenakan sistem pada divisi HR tersebut hanya sebagai application support dari sebuah Bank / perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdasarkan mapping tersebut teknik analisis yang digunakan adalah Traditional Cost Benefit Analysis, Value Linking, Value Acceleration, dan Value Restructuring.
441 5. Penggunaan Traditional Cost and Benefit awal untuk pengkajian ROI (Return on Investment) pada analisa kelayakan implementasi investasi SAP Human Capital Management (HCM) pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas diperoleh nilai ROI sebesar 4,52% dengan arus kas bersih Rp. 1.359.652.876,-.ROI sederhana tersebut mendapatkan skor 1 yang berada di antara 1%-299%. 6. Pada tahap kedua yang merupakan perluasan dari cost and benefit analysis, yaitu dengan menambahkan perhitungan manfaat yang diperoleh dari analisis Value Linking, diperolah nilai ROI sebesar 11,67%. Sehingga menaikkan aliran kas bersih menjadi sebesar Rp. 3.511.144.938,-, yaitu dengan posisi skor ROI masih tetap pada skor 1 yang berada di antara 1%-299%. 7. Dengan adanya penambahan faktor value acceleration nilai arus kas bersih meningkat menjadi Rp 7.209.180.616,-,sehingga ROI menjadi 23,97%. Nilai ROI naik secara signifikan dari 11,67% menjadi 23,97% yaitu mengalami kenaikan sebesar 12,30%, dengan posisi skor ROI tetap yaitu pada skor 1 yang berada di antara 1%-299%. 8. ROI investasi SAP Human Capital Management (HCM) meningkat cukup besar dari 23,97% menjadi 26,27% karena adanya value restructuring yang menaikkan produktivitas sebesar Rp 116.220.000,- sehingga mendapatkan total arus kas bersih sebesar Rp 7.901.267.313,-. jika Human Resource Division (HRD) pada PT. Bank Sinarmas mengimplementasikan SAP Human Capital Management (HCM). Meskipun demikian, peningkatan ini masih tidak sanggup menggeser posisi skor untuk ROI pada Economics Impact Worksheet dari 1 menjadi 2. Diperlukan tambahan sebesar 273,73% untuk mencapai skor
442 2. Dengan adanya tambahan value linking, value acceleration, dan value restructuring maka akan meningkatkan nilai ROI agar dapat menghasilkan pay back period yang lebih baik, sehingga pihak manajemen perusahaan akan merasa puas dengan implementasi SAP Human Capital Management (HCM) ini. Perhitungan ini dinilai layak jika dilihat dari hasil perhitungan metode ROI sebesar 26,27% dengan posisi skor ROI tetap pada skor 1 dimana investasi PT Bank Sinarmas akan kembali selama ± 4 tahun. 9. Keseluruhan hasil yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara diolah dalam IE Scorecard, dengan bantuan tabel predikat yang telah di rancang yaitu, maka nilai proyek sebesar 94 mendapat predikat layak. Predikat layak / baik ini menunjukkan bahwa SAP Human Capital Management (HCM) yang akan diimplementasikan oleh Human Resource Division (HRD) pada PT. Bank Sinarmas layak untuk dikembangkan dan bermanfaat bagi organisasi. 10. Berdasarkan analisa pembobotan nilai dan resiko korporat terhadap implementasi SAP modul Human Capital Management pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas menempatkan investasi sistem ini pada Kuadran B, yaitu Kuadran Strategis, dimana sisi bisnis dan sisi teknologi investasi Teknologi Informasi saling mendukung dan memegang peranan penting didalam strategi perusahaan. Penerapan teknologi informasi bagi perusahaan bukanlah tanpa resiko, kesalahan pemilihan dan pengimplementasian teknologi informasi dapat menyebabkan boomerang bagi perusahaan. Investasi teknologi informasi membutuhkan biaya yang besar, namun terkadang tidak memberikan manfaat yang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini menjadi dilema bagi
443 perusahaan, oleh karena itu investasi teknologi informasi menjadi bagian penting yang harus diperhatikan pihak manajemen. 5.2 Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memberikan beberapa masukan yang diharapkan dapat membawa perspektif baru bagi pihak manajemen Human Resource Division (HRD) pada PT. Bank Sinarmas di masa yang akan datang. Adapun saran - saran yang dapat dijadikan untuk pertimbangan perusahaan serta peneliti berikut, diberikan dalam penelitian terhadap penerapan metode Information Economics untuk menilai investasi sistem dan teknologi informasi pada Divisi Human Resource PT. Bank Sinarmas adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasi SAP Modul Human Capital Management Fase 1 pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas (berdasarkan skor 94 dengan predikat Layak, yang telah diperoleh dengan menggunakan metode Information Economics). 2. Skor investasi SAP Human Capital Management (HCM) pada PT. Bank Sinarmas dapat dijadikan sebagai tolak ukur / pedoman kelayakan baik investasi teknologi informasi sejenis yang juga digunakan maupun investasi proyek teknologi informasi yang lain pada Divisi Human Resource (HR) di PT Bank Sinarmas. Pihak eksekutif juga dapat menilai kelayakan investasi teknologi informasi lain yang terdapat pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas dengan berpatokan pada tabel predikat layak atau sangat layak dan skor sama dengan atau di atas 78. Proyek teknologi informasi yang
444 akan dikembangkan / diimplementasikan disarankan tidak boleh lebih rendah daripada 78. 3. Dalam melakukan penilaian terhadap suatu kelayakan implementasi / investasi teknologi informasi disarankan agar tidak melihat dari satu sisi yaitu sisi finansial (skor ROI) saja, tetapi perlu juga diperhatikan berbagai komponen yang dapat dijadikan pertimbangan penilaian seperti nilai (value), resiko dan ketidakpastian (risk and uncertainty) yang tidak dapat dikuantifikasikan secara keseluruhan dalam bentuk uang / finansial yang merupakan nilai unik di dalam faktor domain bisnis dan domain teknologi. Pihak eksekutif harus memahami hal tersebut ketika mempertimbangkan untuk melakukan investasi teknologi informasi apalagi untuk mengembangkan suatu proyek teknologi informasi membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit dan mengandung resiko yang cukup besar. 4. Analisis sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode Information Economics sebaiknya diterapkan oleh perusahaan untuk menganalisa investasi investasi teknologi informasi / proyek proyek lainnya yang akan datang pada Divisi Human Resource (HR) di PT. Bank Sinarmas. Dimana metode ini memperhitungkan manfaat yang bersifat tangible, quasi tangible, dan intangible serta memperhatikan domain bisnis dan domain teknologi, sehingga hasil dari analisa tersebut dapat bernilai valid. 5. Disarankan bagi Divisi Human Resource (HR) pada PT. Bank Sinarmas dalam upaya apabila benar ada kesepakatan untuk mengimplementasikan SAP Human Capital Management, adalah untuk memperhitungkan waktu pengimplementasian SAP dengan tetap memperhatikan ASAP (AcceleratedSAP)
445 yang merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk implementasi SAP dan memperhatikan 3 komponen penting yang diantaranya perhitungan license SAP per user, biaya implementasi (spesifikasi software dan hardware) dan maintenance dengan cermat dan akurat, serta mendiskusikannya dengan consultant SAP dari vendor yang tepat. 6. Tingkat intensitas pelatihan terhadap pengguna aplikasi SAP Modul Human Capital Management sebaiknya lebih ditingkatkan karena terdapat beberapa pengguna yang masih awam dalam menggunakan aplikasi SAP ini dan perusahaan disarankan untuk melakukan training secara berkelanjutan agar user dapat menggunakan sistem secara maksimal. 7. Untuk dapat menaikkan nilai 94 (yang berarti layak) pada skala Likert menjadi lebih besar lagi (sangat layak), maka Divisi Human Resource pada PT. Bank Sinarmas sebaiknya melanjutkan untuk meng-implementasikan Fase II SAP HCM Employee Self Service (ESS) untuk semua karyawan perusahaan, setelah implementasi Fase I sudah dirasakan manfaatnya, dimana dengan SAP HCM Employee Self Service (ESS), semua karyawan perusahaan dapat mengelola (bertanggung jawab) untuk mengubah dan mengatur data mereka sendiri. SAP HCM Employee Self Service (ESS) memberi wewenang para karyawan untuk melihat, membuat, serta memelihara data kapan saja, dan dimana saja melalui teknologi Web-based. SAP HCM Employee Self Service (ESS) menyediakan pengelolaan informasi bagi para karyawan perusahaan. Dimana hal tersebut akan mampu meningkatkan skor pada Management Information Support dan Competitive Advantage.
446 8. Bagi penulis selanjutnya disarankan dalam menganalisa investasi teknologi informasi pada suatu perusahaan di masa yang akan datang, perlu disadari oleh perusahaan bahwa manfaat yang diperoleh bisa berupa manfaat tangible (nyata) maupun manfaat intangible (tidak nyata). Akan tetapi biasanya perusahaan hanya berfokus pada manfaat tangible yang didapatkan, maka dapat disarankan kepada perusahaan agar dapat memaksimalkan manfaat intangible yang diperoleh perusahaan seperti meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepuasan para penggunanya. Oleh sebab itu hasil penelitian ini akan lebih akurat, bila didukung dengan adanya penilaian yang lebih menyeluruh termasuk intangible benefit. 9. Untuk tujuan strategis jangka panjang, perusahaan perlu melakukan pengembangan terhadap penilaian terhadap suatu proyek yang perlu direvisi secara terus-menerus (periodic) sesuai dengan keadaan, perubahan, perkembangan, dan pertumbuhan perusahaan, sehingga dapat diperoleh suatu nilai proyek yang selalu relevan (up-to-date) dengan kondisi perusahaan.