BAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel Reliabilitas Pendidikan, Penempatan Tenaga Kerja dan Kinerja Pegawai. Pendidikan. Penempatan Tenaga Kerja. Kinerja Pegawai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

responden untuk variabel Perilaku Konsumen yaitu: 1) Pada item pertanyaan 1 (memilih produk makanan yang banyak beredar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permainan bola voli selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif dan

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera. Utara

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

Kuesioner Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Kuesioner Penelitian. Pendidikan : a. SLTA b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3. 1. Berapa lama Anda sudah menggunakan produk smartphone Samsung?

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Responden 4.1.1. Kelas Kategori kelas ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kelas dan siswa dari setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar Dewantara yaitu Akuntansi (AK), Administrasi Perkantoran (AP), dan Pemasaran (PS). berikut ini: Deskripsi data responden berdasarkan kelas dapat dijelaskan pada tabel Tabel 4.1 Kelas Kelas Jurusan Frekuensi Persentase (%) X AK 33 11% AP 42 15% PS 33 11% XI AK 34 12% AP 25 8% PS 36 12% XII AK 34 11% AP 32 11% PS 27 9% Total 300 100% Sumber : Microsoft Excel 35

36 Berdasarkan tabel di atas menunjukan sebanyak 33 siswa (11%) berasal dari kelas X AK, sebanyak 42 siswa (15%) berasal dari kelas X AP, sebanyak 33 siswa (11%) berasal dari kelas X PS, sebanyak 34 siswa (12%) berasal dari kelas XI AK, sebanyak 25 siswa (8%) berasal dari kelas XI AP, sebanyak 36 siswa (12%) berasal dari kelas XI PS, sebanyak 34 siswa (11%) berasal dari kelas XII AK, sebanyak 32 siswa (11%) berasal dari XII AP, dan sebanyak 27 siswa (9%) berasal dari kelas XII PS. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar respoden berada di kelas XI PS dengan persentase responden sebesar 12% dan sebagian kecil responden berada di kelas XI AP dengan persentase 8%. 4.1.2. Jenis Kelamin Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%) Perempuan 189 63% Laki laki 111 37% Total 300 100% Sumber : Microsoft Excel Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 189 siswa (63%) dan responden yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 111 siswa (37%). 4.1.3. Cita - cita berikut ini: Deskripsi data responden berdasarkan cita - cita dapat dijelaskan pada tabel Tabel 4.3 Cita cita Cita cita Jumlah % adm piutang 10 3,01%

37 Administrasi 3 1,00% akuntan 34 11,37% Arsitek 3 1,00% Astronot 1 0,33% Atlet 3 1,00% Auditor 11 3,68% Dokter 2 0,67% Guru 1 0,33% Karyawan 14 4,68% Marketing 17 5,69% Musisi 3 1,00% pelukis 1 0,33% pemain bola 13 4,35% Pembalap 1 0,33% Pengacara 2 0,67% Pengusaha 59 19,73% Perpajakan 1 0,33% Pilot 2 0,67% PNS 4 1,34% Polisi 2 0,67% Polwan 1 0,33% PR 1 0,33% Pramugari 1 0,33% Psikolog 5 1,67% punya usaha 1 0,33% Sekretaris 84 28,09% staf 12 4,01% administrasi Teller 2 0,67% TNI 4 1,34% Wartawan 1 0,33% Wiraswasta 1 0,33% Total 300 100,00% Sumber: Microsoft Excel Berdasarkan tabel di atas menunjukan masing masing persentase untuk siswa yang ingin menjadi astronot, guru, pelukis, pembalap, perpajakan, polwan, ingin memiliki usaha sendiri, wartawan, dan wiraswasta sebesar 0,33%. Kemudian masing masing persentase 0,67% untuk siswa yang ingin menjadi dokter, pengacara, polisi dan teller. 1,00% persentase untuk administrasi, atlet, dan musisi. 1,34% masing masing jumlah persentase untuk siswa yang ingin menjadi PNS dan TNI. 1, 67 % siswa ingin menjadi psikolog. 3,01% siswa memilih untuk menjadi

38 adm piutang. 3,68% siswa yang ingin menjadi auditor. 4,01% siswa yang ingin menjadi staf administrasi. 4,68% siswa yang ingin menjadi karyawan. 5,69% siswa ingin menjadi marketing. 11,37% siswa yang ingin menjadi akuntan. 19,73% siswa yang ingin menjadi pengusaha. 28,09% siswa yang ingin menjadi sekretaris. 4.1.4 Usia bawah ini: Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijelaskan pada tabel di Tabel 4.4 Usia Usia Jumlah Presentase (%) 15 83 28% 16 101 33% 17 93 31% 18 23 8% Total 300 100% Sumber: Mircrosoft Excel Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang berusia 15 tahun sebanyak 83 siswa dengan presentase 28%, responden yang berusia 16 tahun sebanyak 101 siswa dengan presentase 33%, responden yang berusia 15 tahun sebanyak 93 siswa dengan presentase 31%, dan responden yang berusia 18 tahun sebanyak 23 siswa dengan presentase 8%. 4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak (Sarwono, 2012). Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TOTAL VAR00001 N 300 300 Normal Parameters a,b Mean 180.86 117.26 Std. Deviation 18.581 9.800

39 Most Extreme Differences Absolute.209.128 Positive.121.086 Negative -.209 -.128 Kolmogorov-Smirnov Z 3.623 2.220 Asymp. Sig. (2-tailed).000.000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Pada tabel diatas, variabel Kematangan karir sebesar 0,000 dan variabel motivasi belajar memiliki nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,000. Jika nilai signifikan < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal, sedangkan jika nilai signifikan > 0.05 maka data berdistribusi normal (Sarwono, 2012). Maka dapat disimpulkan bahwa populasi data kematangan karir dan motivasi belajar berdistribusi normal. 4.2.2 Hasil Korelasi antara Kematangan Karir dan Motivasi Belajar Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro Tabel 4.6 Korelasi Pearson Correlations AVR VAR00001 Pearson Correlation 1.521 ** AVR Sig. (2-tailed).000 N 300 300 Pearson Correlation.521 ** 1 VAR00001 Sig. (2-tailed).000 N 300 300 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat nilai korelasi antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro di Tangerang sebesar 0,521. Maka dapat dikatakan ada hubungan yang signifikan pada

40 tingkat sedang antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro di Tangerang. Interpretasi tersebut berdasarkan tabel korelasi r menurut Sugiyono (2012). 4.7 tabel korelasi r Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 0.199 Sangat rendah 0.20 0.399 Rendah 0.40 0.599 Sedang 0.60 0.799 Kuat 0.80 1.000 Sangat kuat Dengan demikian, hipotesis null (H o ) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro ditolak. 4.2.3 Kematangan karir pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro Tabel 4.8 Kematangan Karir pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro Kematangan karir Frekuensi Persentase (%) Matang 211 70 Belum Matang 89 30 Mean 180.6 Total 300 100 Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kematangan karirnya sudah matang dengan jumlah persentase 70% (211 siswa), sedangkan sebagian kecil siswa yang masih belum matang kematangan karirnya dengan jumlah persentase 30% (30 siswa). Tabel 4.9 Kematangan Karir pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro Perkelas Kelas Frekuensi Persentase (%) Matang Belum Matang Matang Belum Matang X AK 6 27 18 82 X PS 4 29 13 87

41 X AP 30 12 71 29 XI AK 31 3 91 9 XI PS 24 1 96 4 XI AP 33 3 92 9 XII AK 27 7 71 29 XII PS 26 1 96 4 XII AP 28 4 87 13 Sedangkan berdasarkan persentasi kematangan karir menurut kelas, pada kelas X AK terdapat 18 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 82% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas X PS terdapat 13 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 87% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas X AP terdapat 71 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 29% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas XI AK terdapat 91 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 9 % siswa yang kematangan karirnya belum matang. pada kelas XI PS terdapat 96 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 4% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas XI AP terdapat 92 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 8% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas XII AK terdapat 71 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 29% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas XII PS terdapat 96 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 4% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Pada kelas XII AK terdapat 87 % siswa yang kematangan karirnya sudah matang dan 13% siswa yang kematangan karirnya belum matang. Dari data tersebut dapat disimpulkan sebagian besar siswa pada kelas X AP, XI AK, XI PS, XI AP, XII AK, XII PS, dan XII AK kematangan karirnya sudah matang. Sedangkan sebagian besar siswa pada kelas X AK dan X PS kematangan karirnya belum matang.

42 Dalam penelitian ini, kematangan karir siswa ditentukan berdasarkan hasil perolehan mean dari total skor. Hasil mean yang diperoleh sebesar 180.6, jadi apabila nilai yang diperoleh dari masing masing total skor di bawah 180.6 maka dapat dikatakan bahwa kematangan karir belum matang. Sebaliknya, apabila kematangan karir berada di atas mean total skor 180.6 maka dapat dikatakan kematangan karir sudah matang. Dampak dari siswa yang sudah memiliki kematangan karir yaitu sudah bisa membuat perencanaan karirnya dimasa depan, bisa mencari tahu kira kira apa saja yang harus dipersiapkan untuk mereka bekerja nanti, bisa menentukan pilihan karir mereka sendiri dari hasil diskusi dengan guru, orang tua, atau bahkan orang yang memiliki karir yang sama seperti yang mereka inginkan, dan juga tahu informasi tentang dunia kerja di bidang yang ingin mereka tekuni sebaliknya. Sebaliknya, siswa yang belum memiliki kematangan karir belum tahu bagaimana merencanakan karir mereka, belum tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk bekerja nanti, belum bisa menentukan pilihan sendiri untuk karirnya di masa depan, dan juga belum tahu informasi tentang dunia kerja yang akan mereka tekuni nantinya. Rata rata siswa kelas X belum mencapai kematangan karir, hal ini terjadi karena siswa belum tahu bagaimana merencanakan karir mereka, belum tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk bekerja nanti, belum bisa menentukan pilihan sendiri untuk karirnya di masa depan, dan juga belum tahu informasi tentang dunia kerja yang akan mereka tekuni nantinya. 4.2.4 Gambaran Motivasi Belajar Tabel 4.9 Gambaran Motivasi Belajar Motivasi Belajar Frekuensi Persentase (%) Tinggi 166 55

43 Sedang 20 7 Rendah 114 38 Minimum 2,14 Maximum 5,00 Median 4,03 Std. Deviation 0,337 Total 300 100% Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Kelas Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi X AK 22 3 8 67 9 24 X PS 16 3 14 49 9 42 X AP 17 3 22 41 7 52 XI AK 9 3 22 26 9 65 XI PS 7 2 16 28 8 64 XI AP 7 5 22 20 15 65 XII AK 15 1 18 44 3 53 XII PS 8 0 19 30 0 70 XII AP 13 0 19 30 0 70 Dari data analisa di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar motivasi belajar pada siswa SMK Ki Hajar Dewantoro berada pada tingkat tinggi dengan presentase 55% atau sebanyak 166 siswa. kemudian motivasi belajar dengan tingkat rendah dengan presentase 38% atau sebanyak 114 siswa, dan motivasi belajar siswa dengan tingkat sedang dengan presentase 7% atau sebanyak 20 siswa. Dengan perincian perkelas yaitu pada kelas X AK terdapat 67% siswa dengan motivasi belajar rendah, 9% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 24% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas X PS terdapat 49% siswa dengan motivasi belajar rendah, 9% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 42% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas X AP terdapat 41% siswa dengan motivasi belajar rendah, 7% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 52% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XI AK terdapat 26% siswa dengan motivasi belajar rendah, 9% siswa dengan

44 motivasi belajar sedang, dan 65% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XI PS terdapat 28% siswa dengan motivasi belajar rendah, 8% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 64% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XI AP terdapat 20% siswa dengan motivasi belajar rendah, 15% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 65% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XII AK terdapat 44% siswa dengan motivasi belajar rendah, 3% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 53% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XII PS terdapat 30% siswa dengan motivasi belajar rendah, 0% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 70% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Pada kelas XII AP terdapat 30% siswa dengan motivasi belajar rendah, 0% siswa dengan motivasi belajar sedang, dan 70% siswa dengan motivasi belajar tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa pada SMK Ki Hajar Dewantoro memiliki motivasi belajar tinggi dan memenuhi indikator dari motivasi belajar tersebut yang antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia, kreatif, keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, pemberian hadiah atau hukuman dari proses belajar. Dampak dari siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah siswa menjadi lebih terdorong untuk belajar dalam hal mencapai tujuan yang ingin diraih, sehingga prestasi siswa pung meningkat, siswa juga akan lebih aktif dalam mencari tahu sendiri materi belajar yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang, dan juga aktif bertanya di kelas jika ada hal yang tidak diketahui oleh siswa. Sedangkan, apabila siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dorongan siswa untuk belajar juga akan rendah karena siswa belum tahu apa tujuan mereka untuk belajar, sehingga menyebabkan siswa tidak memiliki dorongan untuk belajar sendiri dan mencari tahu

45 materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, siswa menjadi pasif di kelas, dan prestasi belajar juga akan menurun.