BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN

Rencana Strategi Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REVIEW RENCANA STRATEGIS BPS KABUPATEN MUKOKUKO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

ATEGIS ADAN BPS

RENCANA STRATEGIS BPS KABUPATEN SERUYAN

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

+ - R E N C AN A S T R AT E G I S BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TASIKMALAYA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SINGKAWANG

Singkatan Dan Akronim

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALOPO

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SINGKATAN DAN AKRONIM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SAMARINDA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan, bagi

Singkatan Dan Akronim

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MOJOKERTO

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Singkatan Dan Akronim

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BULELENG

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang

Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Kota Palembang

BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

RENCANA STRATEGIS

Rancangan Teknokratik RENSTRA BAB I. Kondisi Umum dan Permasalahan Satker

Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MURUNG RAYA

RENCANA STRATEGIS [ R E N S T R A ] KABUPATEN ROKAN HULU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAIMANA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

L A K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS BPS KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BPS Kabupaten Humbang Hasundutan

BAB I PENDAHULUAN. Statistik dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang. sama dalam menyelenggarakan kegiatan statistik dengan instansi

RENSTRA. Rencana StRategiS. BPS KaBuPaten MaluKu tenggara Barat Tahun

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR 2015

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN POHUWATO

BPS KOTA PASURUAN TAHUN ANGGARAN

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BINJAI TAHUN ANGGARAN 2017

RENSTRA. Rencana Strategis BPS Kota Ambon. Tahun BADAN PUSAT STATISTIK KOTA AMBON

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI


BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LAMANDAU

iii KATA PENGANTAR Soe, Januari 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kab. Timor Tengah Selatan Ir. P. Dikson R. Balukh NIP:

L A K I N LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA

KATA PENGANTAR. Bantul, 27 Februari Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala, J. Bambang Kristianto

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MUSI RAWAS

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PADANGSIDIMPUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MANDAILING NATAL

LAKIP. Satuan Kerja BPS Kabupaten Kepahiang TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU TAHUN ANGGARAN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN

Katalog BPS: L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2012

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIKKA TAHUN ANGGARAN 2013

REVIU. Rencana Strategis BPS Kabupaten Blitar

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOLITOLI

KATALOG : Baan Pusat Statistik Kota Makassar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUASIN

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2012

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA DUMAI

Kata Pengantar. Sleman, Februari BPS Kabupaten Sleman Kepala, Ir. Arina Yuliati NIP

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA GORONTALO TAHUN

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE TAHUN ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 27 Februari 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU Kepala, Mawardi Arsad BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU

LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB XI SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS 2014

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mempunyai tugas menyediakan data statistik dan informasi yang berkualitas, lengkap, akurat, mutakhir, berelanjutan dan relevan bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan dapat dicapai dengan efektif. Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Kota Bandung tahun 2010 2014 disusun berdasarkan Undang-Undang No 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Rencana Strategis Badan Pusat Statistik tahun 2010 2014 dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2009 2013, serta masukan dari berbagai pihak terkait. Rencana Strategis Kota Bandung merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Republik Indonesia untuk kurun waktu lima tahun kedepan sebagai acuan umum bagi seluruh jajaran BPS serta para pemangku kepentingan, khususnya dalam rangka penyelenggaraan kegiatan statistik dalam melaksanakan pembangunan nasional khususnya bidang statistik. Renstra juga dipakai sebagai dasar bagi BPS Kota Bandung dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagai penyedia data dan informasi statistik Untuk mencapai sasaran-

sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam renstra perlu dijabarkan dalam bentuk dokumen rencana tahunan melalui Rencana Kerja Tahunan. Ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, tepat waktu dan akurat menjadi tuntutan yang mau tidak mau harus dipenuhi oleh BPS Kota Bandung. Hal ini merupakan tantangan untuk selalu dapat meningkatakan mutu data dan informasi statistik, serta pelayanan yang prima. Untuk itu BPS Kota Bandung menetapkan Visi, Misi, dan kegiatan pokok pelayanan statistik yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) BPS 2010 2014. B. Kondisi Umum Perencanaan pembangunan yang baik membutuhkan ketersediaan data dan informasi yang akurat. Badan Pusat statistik sebagai salah satu lembaga yang ditunjuk pemerintah sebagai penyedia data berkewajiban untuk dapat menyediakan data dan informasi yang akurat tersebut. Data dan informasi yang akurat dan berkualitas tidak saja digunakan oleh pemerintah, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh kalangan swasta dan masyarakat untuk pengembangan usaha dan kebutuhan lainnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik dan amanat dari Undang-Undang No 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS telah menerbitkan Surat Keputusan

Kepala BPS Nomor 5 Tahun 2000 tentang Sistem Statistik Nasional (SSN). Tujuan diterbitkannya SK Kepala BPS tersebut antara lain : (a) Agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. (b) Menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi kegiatan oleh para penyelenggara statistik, dan (c) Agar tercipta suatu Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien. Salah satu upaya BPS dalam rangka mewujudkan SSN antara lain melakukan koordinasi dan kerjasama dangan instansi pemerintah dan masyarakat di daerah. Koordinasi dan kerjasama dimaksud dilaksanakan atas dasar kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat menuntut ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, rinci, mudah dipahami dan tepat waktu. Dalam lima tahun ke depan BPS akan melaksanakan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik untuk penguatan sistem data dan informasi. Data mengenai indikator sosialekonomi, dihasilkan dari hasil Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, Sensus Ekonomi dan berbagai survey dibidang sosial ekonomi lainnya. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan pemerintah daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan, data kemiskinan yang akurat menjadi salah satu agenda penting yang harus dihasilkan BPS Kota Bandung dalam lima tahun kedepan.

C. Potensi dan Permasalahan C.1. Potensi Secara kelembagaan, BPS telah ditegaskan sebagai instansi vertikal melalui Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. BPS Provinsi dan BPS Kabupaten /Kota merupakan bagian integral dari BPS Republik Indonesia secara keseluruhan. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusat maupun di daerah. BPS Kota Bandung menjadi badan yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral pemerintah Kota. Dengan adanya peraturan tersebut maka Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria dapat diseragamkan, sehingga data yang dihasilkan akan lebih baik lagi. Dalam hal pengembangan sumber daya manusia yang handal, jabatan fungsional statistisi di Kota Bandung menjadi potensi yang harus terus dikembangkan. Diharapkan lima tahun ke depan semua pegawai yang tidak menjabat sebagai struktural harus sudah menjadi pejabat fungsional. Disamping itu kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi harus menjadi perhatian bersama sehingga dapat dihasilkan sumber daya manusia yang semakin baik.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat sangat potensial untuk menunjang kegiatan BPS. Peralatan dan perlengkapan yang menunjang pengumpulan, pengolahan dan diseminasi data berbasi TIK merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas dan mempercepat akses terhadap data. Jaringan internet yang sudah dapat dinikmati di setiap seksi di BPS Kota Bandung menjadi penunjang dalam mempercepat akses informasi yang masuk maupun keluar. Indikator makro yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung, baik indikator ekonomi maupun indikator sosial sudah banyak dipakai oleh pemerintah daerah sebagai rujukan dalam perumusan kebijakan, perencanaan, pemantauan maupun evaluasi pembangunan di Kota Bandung. C.2. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas data mencakup permasalahan internal dan eksternal. Permasalahan internal yang paling menonjol adalah keterbatasan sumber daya manusia, terutama untuk Kota Bandung adalah masih kurangnya jumlah Kordinator Statistik Kecamatan (KSK). Jumlah KSK definiti f hanya 11 orang sedangkan jumlah kecamatan mencapai 30 buah. Hal tersebut membuat beban kerja KSK menjadi sangat berat karena harus merangkap bekerja di dua atau tiga Kecamatan. Sarana dan prasarana TIK yang dimiliki belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih ada sebagian kecil

pegawai yang belum dapat menguasai TIK, sehingga perlu adanya pelatihan khusus bagi karyawan/wati dalam hal penggunaan TIK. Permasalahan eksternal yang paling menonjol di Kota Bandung adalah adanya non respon dari rumahtangga maupun perusahaan dan lembaga dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Response Rate yang rendah dapat menyebabkan kualitas dan ketepatan data menjadi rendah pula. Permasalahan lainnya adalah beragamnya permintaan data dari berbagai pihak yang belum sepenuhnya dapat dilayani, terutama bila menyangkut statistik wilayah kecil, sementara kebutuhan pengguna data sekarang sudah banyak mengarah ke statistik wilayah kecil/small statistic area. Adanya anggapan bahwa statistik adalah gudang data, jadi harus dapat menyediakan berbagai permintaan data yang dibutuhkan adalah salah satu sebab kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Badan Pusat Statistik.

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN BPS A. Visi BPS Visi BPS 2010-2014 dibangun dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi dari pihak luar dengan landasan pemikiran proaktif. Pembangunan Nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil, perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat akan data dan informasi, serta memperhatikan kesiapan SDM penyelenggara statistik dan kecenderungan pembatasan akses terhadap data dari responden/obyek statistik. Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka Visi BPS 2010 2014 disepakati sebagai berikut : Pelopor data statistik terpercaya untuk semua The Agent of trustworthy stastitical data for all BPS adalah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup nasional maupun

daerah. Kata pelopor mempunya makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata data statistik yang terpercaya yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata untuk semua dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses BPS (impartial). Dengan Visi tersebut eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. BPS bukan hanya bagian dari pemerintah, tetapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek kehidupan. Di samping itu visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi peran serta berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. Proses penyediaan data dan informasi statistik yang dihasilkan BPS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mayarakat yang disebarluaskan melalui berbagai media dan berbagai cara agar pemanfaatannya berdaya jangkau luas, di seluruh wilayah. B. Misi BPS Kota Bandung Untuk tercapainya Visi BPS, maka perlu dijabarkan ke dalam bentuk misi serta rencana pelaksanaan program dan kegiatan. Berdasarkan Visi BPS, maka misi pembangunan nasional statistik Kota Bandung mencakup :

1. Melaksanakan landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk menyelenggarakan statistik yang efektif dan efisien. 2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia dalam pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan di Kota Bandung. 3. Menerapkan dan meyebarluaskan standar klasfikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan statistik dengan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat umum. 6. Menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dalam rangka menyusun statistik sektoral dan statistik khusus yang dibutuhkan pemerintah daerah. Misi pertama merujuk pada filosofi dasar bahwa untuk mewujudkan visi, BPS memerlukan landasan hukum yang kuat. Saat ini banyak perubahan yang mendasar yang menuju pada pentingnya peninjauan kembali Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statsitik. Misi Kedua, SDM dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi dua pilar penting dalam penyelenggaraan SSN. BPS melalui STIS menghasilkan

SDM yang professional di Bidang statistik dan komputasi statistik. Dengan dukungan TIK, maka SDM yang ada mampu mengimplementasikan SSN secara efektif dan efisien. Misi ketiga, BPS dalam menyelenggarakan statistik nasional mengacu pada 10 prinsip dasar yang direkomendasikan PBB, yang di antaranya bahwa BPS harus menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Misi keempat, BPS sebagai pelayan publik dituntut untuk memberikan pelayanan prima. Misi ini menjadi bagian penting dan strategis dalam mewujudkan visi BPS, yaitu sebagi pelopor penyedia data dan statistik untuk semua. Misi kelima, BPS sebagai penanggung jawab terlaksananya SSN perlu melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dengan efektif dan efisien Misi keenam BPS berkewajiban membantu pemerintah daerah dalam hal ketersediaan data sektoral yang dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan di daerah sesuai dengan restra daerah masing-masing. D. Tujuan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik, mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun

regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik. Tujuan utama dalam pembangunan di bidang statistik lima tahun ke depan adalah meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas serta pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal, efektif dan efisien. Untuk itu BPS Kota Bandung perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, swasta, lembaga dan masyarakat umum. E. Sasaran Strategis Secara ringkas sasaran strategis pembangunan statistik Kota Bandung dirumuskan sebagai berikut : a. Tersedianya data dan informasi statistik yang lengkap, akurat dan tepat waktu serta meningkatkan pelayanan data bagi pengguna data statistik. b. Terwujudnya struktur organisasi yang efektif dan efisien, menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat sesuai dengan ilmu dan kemapuannya. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi informasi mutakhir untuk menyempurnakan tata cara pelaksanaan pengumpulan data di lapangan.

d. Meningkatkan kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal kebutuhan data sektoral wilayah kecil. e. Terwujudnya SSN dalam menunjang kelancaran tugas dan fungsi lembaga-lembaga statistik yang ada baik di instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat. f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana fisik. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPS dapat diukur dengan berbagai indikator utama, seperti meningkatkan kepercayaan pengguna data terhadap data dan informasi statistik yang dihasilkan, kemudahan akses pengguna dalam memperoleh data dan informasi statistik secara cepat, terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung, khususnya dalam rangka pemanfaatan teknologi dan komunikasi (TIK), serta keberhasilan pengelolaan akuntabilitas administrasi keuangan dan kinerja menuju opini wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan.

BAB III STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi dan Arah kebijakan BPS Kota Bandung Peningkatan kualitas data menjadi salah satu sasaran strategis yang akan dicapai BPS sdalam mendukung strategi dan arah kebijakan nasional. Sejalan dengan strategi dan arah kebijakan BPS, selama lima tahun ke depan BPS perlu mengupayakan reformasi dan perubahan terhadap pembangunan statistik menyeluruh. Perlu dilakukan upaya upaya pembenahan antara lain dalam pemenuhan kebutuhan perangkat TIK dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Proses peningkatan kualitas data ini pada akhirnya akan mengurangi timelines penyajian data, meningkatkan kualitas penyajian data serta memberikan kemudahan bagi pengguna data untuk mengakses data. Berdasarkan visi, misi dan tujuan dan sasaran YANG telah ditetapkan dan mengacu pada strategi pembangunan nasional di bidang statistik, maka BPS Kota Bandung menetapkan strategi strategi yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaran. Strategi strategi tersebut dikelompokan dalam 3 bidang yang meliputi: a. Strategi bidang peningkatan Kualitas dan keragaman data b. Strategi bidang penerapan Teknologi dan Informasi (TIK) c. Strategi Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan.

I. Strategi bidang peningkatan Kualitas dan keragaman data Statistik yang bermutu tinggi dan tepat waktu sangat dibutuhkan sebagai acuan bagi perencanaan pembangunan di daerah. Selama ini sudah banyak peningkatan yang dicapai oleh BPS Kota Bandung dalam hal memenuhi kebutuhan data bagi perencaan di daerah. Berbagai indikator baik ekonomi maupun social yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah sudah dapat dipenuhi. Pengawasan lapangan terhadap survey dan Sensus yang semakin efektif menghasilkan data yang semakin baik Prioritas pembangunan jangka menengah di bidang data dan informasi statistik adalah meningkatkan kualitas statistik. Kualitas data diukur dalam enam dimensi yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren/coherence yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability. a) Sasaran 1 : Meningkatkan Kualitas dan Keragaman Data dan Informasi Statistik Ekonomi. Sasaran yang ingin dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Melaksanakan Sensus Pertanian 2013 yang berkualitas. 2. Membangun dan mengaplikasikan Sisten Neraca Nasional Indonesia berdasarkan System of National Account (SNA ) 2008 untuk neraca pokok seperti

neraca Produksi dan Neraca Penerimaan dan Pengeluaran. 3. Pengumpulan data dasar yang diperlukan bagi penerapan SNA 2008, berdasarkan gap analysis (analisis kebutuhan dan ketersediaan) 4. Melakukan koordinasi dengan penyelenggara statistik sektoral guna meningkatkan data dari instatnsi sektoral. 5. Memperbaiki system pengolahan data untuk SNA 2008. 6. Melakukan perubahan Tahun dasar PDRB dari tahun 2000 menjadi tahun 2010 sehingga data yang dihasilkan lebih reliable. 7. Melakukan Survei Industri melalui dua pendekatan yaitu Sensus untuk Industri Besar dan survey untuk industry sedang. 8. Menerapkan pengukuran peningkatan kualitas statistik pertanian. 9. Meningkatkan kualitas statistik harga dengan menyelenggarakan Survei Biaya Hidup, serta menyempurnakan system pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik harga. 10. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik konstruksi, 11. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik keuangan,

12. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik Pariwisata, 13. Meningkatkan kualitas dan informasi statistik Teknologi Informasi dan komunikasi, 14. Meningkatkan kualitas dan informasi statistik Perdagangan dalam negeri, 15. Meningkatkan kualitas dan informasi statistik Perhubungan, 16. Memperbaiki system pengolahan data survey berbasis perushaan maupun rumahtangga. b.) Sasaran 2 : Meningkatkan Kualitas data dan Informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat. Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik Demografi, 2. Meningkatkan kualitas data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), 3. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik Survei Angkatan Kerja nasional (SAKERNAS), 4. Meningkatkan kualitas data Survei Upah dan Struktur Upah 5. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik Kemiskinan, 6. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik ketahanan sosial.

c.) Sasaran 3 : Meningkatkan Manajemen Survei. Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Memperbaiki Response rate 2. Memperbaiki metoda pengumpulan data dan monitoring pemantauan. d.) Sasaran 4 : Meningkatkan Metodologi sensus dan Survei. Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Memperbaiki kerangka sampel bagi survey berbasi rumahtangga maupun perusahaan 2. Mempergunakan peta wilayah kerja statistik dan wilayah administrasi kelurahan terbaru hasil pemetaan SP 2010 untuk keperluan pengumpulan data dan penyajian data dan informasi statistik. 3. Mempergunakan klasifikasi dan standarisasi statistik untuk keperluan pengumpulan, penyajian dan analisis statistik, 4. Menerapkan desain sensus dan survey yang optimal, e.) Sasaran 5 : Meningkatkan dan Mengembangkan Analisis statistik. Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas statistik lintas sektor

2. Meningkatkan konsistensi statistik lintas sektor f.) Sasaran 6 : Meningkatkan Hubungan dengan pengguna Data Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Memperbaiki kepuasan pelanggan. 2. Memperbaiki hubungan baik dengan penyedia data 3. Memperbaiki komunikasi dan pengguna dan penyedia data. g.) Sasaran 7 : Meningkatkan Efektifitas dan efisiensi Diseminasi data dan Informasi Statistik, Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut : 1. Membangun Website BPS Kota Bandung, 2. Meningkatkan kualitas pelayanan data dan hasil hasilnya. 3. Meningkatkan penggunaan Si Rusa, kompilasi metadata dalam kerangka Sistem Rujukan Statistik II. Strategi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam rangka meningkatkan insan statistik yang kompeten dan professional sesuai dengan misi kedua BPS Kota Bandung, maka perlu dibuat strategi bidang teknologi dan informasi. Strategi ini diarahkan untuk mencapai sasaran strategi dalam

rangka memperkuat system data basis untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia di BPS Kota Bandung. Sasaran : Meningkatkan Sarana dan Prasarana TIK Dalam Rangka Memperbaiki Kinerja BPS Secara Efektif dan Efisien.