IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta yag terdiri dari 17 Kecamata. Lokasi pediria Kator Cabag Pembatu yag aka didirika berada di Kabupate Purwakarta, Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii dikareaka PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag di dalam tahu aggaraya aka melaksaaka proyek pediria satu uit kator cabag pembatu. Peelitia dilakuka selama 2 bula periode (Desember 2008 sampai dega Februari 2009). 4.2. Metode Pegambila Data Pemiliha respode dilakuka dega sistem sample o-probabilitas / o acak. Hal ii dikareaka karea pegambila data dilakuka secara segaja yaitu dega sudah meetuka respode yag aka dimitai data / keteraga secara struktural pegambil keputusa ialah pihak maajeme perusahaa Bak Bukopi Cabag Karawag da data dari 17 Kator Kecamata yag ada di Kabupate Purwakarta yag berasal dari dias idustri. 4.3. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data primer da data sekuder, baik yag bersifat kuatitatif maupu kualitatif. Data primer diperoleh dari observasi yaitu pegumpula iformasi atau data-data dega cara megamati, mecatat, da wawacara lagsug terhadap pihak-pihak yag terkait di dalam perusahaa maupu dari pihak ekster. Adapu pihak-pihak iter yag 31
terkait seperti Pimpia Cabag Karawag, Ketua Tim aggara Cabag Karawag, da PO (Project Officer). Mereka merupaka orag-orag yag berkepetiga di dalam peetua kebijaka utuk mejalaka perecaaa proyek pediria kator cabag pembatu tersebut da pihak ekster yag terkait adalah pihak kecamata yag berada di Kabupate Purwakarta. Data primer selajutya diguaka utuk megaalisis berbagai aspek yag diperluka sebagai baha pertimbaga utuk pediria satu kator cabag pembatu. Data sekuder diperoleh dari lapora-lapora perusahaa, da literatur-literatur yag releva. 4.4. Pegolaha da Aalisis Data 4.4.1. Aalisis Data Potesi Bisis Pedataa dilakuka utuk megetahui seberapa besar potesi bisis berdasarka sistem agribisis di Kabupate Purwakarta dilakuka dega pegumpula data dari keberadaa kosume (pemai pasar) baik dari pemai sektor idustri, agribisis, perdagaga, jasa maupu kosumtif peroraga. Data diperoleh dari dias-dias idustri terkait per kecamata yag berada di Kabupate Purwakarta. 4.4.2. Aalisis Aspek Tekis Metode Kualitatif Peilaia Alteratif Lokasi dapat diguaka dapat meetuka lokasi pediria kator Cabag Pembatu. Metode ii medasarka pada peilaia oleh tim yag dibetuk khusus utuk mempertimbagka faktorfaktor berbagai alteratif lokasi yag tersedia. Peilaia ii biasaya bersifat subjektif, tetapi diharapka dega pemiliha yag dilakuka oleh tim, maka 32
dapat meguragi kesubjektifa suatu lokasi. Peetua faktor-faktor apa saja yag diperhatika dalam peetua lokasi memiliki bobot kepetiga masigmasig. Pegumpula ilai tertiggi merupaka lokasi yag terpilih. Faktor-faktor yag diperhatika terdiri dari ketersediaa teaga kerja, biaya pediria bagua, da fasilitas trasportasi da diberika ilai kepetigaya. Masig-masig faktor diberika bobot berdasarka ilai kepetiga dalam pemiliha lokasi tersebut. Hasil yag tertiggi dari perkalia ilai kepetiga da bobot merupaka hasil dari pedapat tim da dapat meetuka lokasi yag aka dipilih. Metode lai yag dilakuka dalam megaalisa aspek tekis terkait dega biaya da pedapata yag aka diperoleh. Hal ii dapat diguaka pedekata Break Eve Poit (BEP). Memperhitugka biaya yag dikeluarka dalam pediria kator baru da meghasilka laba dalam kuru waktu tertetu. Pembuata alira keuaga (cashflow) merupaka salah satu cara utuk megetahui perkiraa BEP yag aka diperoleh. 4.4.3. Aalisis Keuaga Aalisis fiasial megguaka empat kriteria utuk meguji kelayaka usaha yaitu : 1. Nilai Bersih Sekarag (Net Preset Value = NPV) Secara sistematis dirumuska sebagai berikut : NPV = Bt-Ct Keteraga : Bt = Peerimaa yag diperoleh pada tahu ke-t (beefit tahua) 33
Ct = Biaya yag dikeluarka pada tahu ke-t (biaya tahua) i = Tigkat diskoto/suku buga (perse,discout rate) t = Umur proyek/usaha (tahu, 1,2,3, ) = Jumlah tahu. Kriteria kelayaka ivestasi berdasarka ilai NPV adalah sebagai berikut : a. NPV > 0, maka usaha layak dilaksaaka. b. NPV = 0, mafaat yag diperoleh haya cukup utuk meutupi biaya yag dikeluarka sehigga pelaksaaa usaha berdasarka peilaia subyektif pegambil keputusa (usaha megembalika sama besar dega ilai uag yag ditaamka). c. NPV < 0, maka usaha lebih baik utuk tidak dilaksaaka. 2. Perbadiga Mafaat da Biaya (Net Beefit Cost Ratio = Net B/C Ratio) Net B/C = Bt Ct dimaa utuk B t C t > 0 Bt Ct dimaa utuk B t C t < 0 Keteraga : Bt = Peerimaa yag diperoleh pada tahu ke-t Ct = Biaya yag dikeluarka pada tahu ke-t i = Tigkat diskoto/suku buga (perse) t = Umur proyek/usaha (tahu) = Jumlah tahu. Kriteria kelayaka ivestasi berdasarka ilai Net B/C Ratio adalah jika diperoleh ilai Net B/C Ratio > 1, maka usaha layak utuk dilaksaaka. Sedagka usaha tidak layak utuk dilaksaaka jika ilai Net B/C Ratio < 1 (Husa & Suwarsoo, 1999). 34
3. Tigkat Hasil Pegembalia Iteral (Iteral Rate of Retur = IRR) Secara sistematis dapat dirumuska sebagai berikut : NPV 1 IRR = i 1 + x (i 2 i 1 ) NPV 2 NPV 1 Keteraga : i 1 = Tigkat diskoto yag meghasilka NPV yag berilai positif i 2 = Tigkat diskoto yag meghasilka NPV yag berilai egatif NPV 1 = Nilai bersih sekarag yag berilai positif NPV 2 = Nilai bersih sekarag yag berilai egatif. Jika diperoleh ilai IRR lebih besar dari tigkat diskoto yag berlaku, maka usaha layak utuk dilaksaaka. Sebalikya, jika ilai IRR lebih kecil dari tigkat diskoto yag berlaku, maka usaha tesebut tidak layak utuk dilaksaaka (Siegel,1993). 4. Masa Pegembalia Ivestasi (Payback Periode = PBP) Secara sistematis dapat dirumuska sebagai berikut : Payback Periode = Ivestasi Pedapata Bersih per tahu 35