BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMK KH Dewantoro yang berjumlah 50 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin, usia, lama mengajar dan tingkat pendidikan responden yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. 4.1.1.1 Jenis kelamin Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Tabel gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%) Laki-laki 31 62% Perempuan 19 38% Total 50 100%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (62%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang (38%). Identitas berdasarkan jenis kelamin digunakan untuk mengetahui berapa banyak guru laki-laki dan perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini. 4.1.1.2 Rentang usia Identitas responden berdasarkan usia dicantumkan untuk mengetahui secara mendalam berapa rata-rata usia responden yang menjadi subjek penelitian. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dapat dilihat dari table berikut ini Tabel 4.2 Tabel gambaran umum responden berdasarkan usia Rentang usia Jumlah (n) Persentase (%) 20-40 tahun 37 74% 41-65 tahun 13 26% Total 50 100% Menurut Feldman, Olds & Papalia (2008), usia kerja manusia secara umum adalah 20-65 tahun. Rentang usia ini berada pada dua tahap perkembangan, yaitu dewasa muda (young adulthood) dan dewasa madya (middle adulthood). usia dewasa muda (20-40 tahun) seorang individu mengalami kondisi intelektual dan fisik yang paling baik. Mereka sudah mulai menentukan bidang pekerjaan yang menjadi minatnya dan berkomitmen terhadap karir yang mereka pilih. Sedangkan pada usia dewasa madya (40-65 tahun), individu berada pada masa puncak karirnya
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, usia dewasa muda yaitu berkisar 20 sampai dengan 40 tahun sebanyak 37 orang dengan persentase 74%. Sedangkan usia dewasa madya yang berkisar antara 41 sampai 65 tahun sebanyak 13 orang dengan persentase 26%. 4.1.1.3 Tingkat pendidikan Gambaran mengenai tingkat pendidikan dimaksudkan untuk mengelompokkan karyawan pada latar belakang pendidikannya masing-masing. Tabel 4.3 Tabel gambaran umum responden berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan terakhir Jumlah (n) Persentase (%) SMA 3 6% D3 1 2% S1 42 84% S2 4 8% Total 50 100% Berdasarkan pada tabel 4.3 diatas, menunjukan bahwa guru yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 3 orang (6%), tingkat pendidikan D3 sebanyak 1 (2%), tingkat pendidikan S1 sebanyak 42 orang (84%), dan tingkat pendidikan S2 sebanyak 4 orang (8%). Dapat dilihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan yang dimiliki responden adalah S1 dengan persentase sebesar 84% atau sebanyak 42 orang. Berdasarkan PP No. 74 tahun 2008 tentang guru menyatakan kualifikasi akademik guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui pendidikan tinggi program S-1 atau program D-IV pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan tenaga
kependidikan dan/atau program pendidikan nonkependidikan. Hal ini menunjukan bahwa guru yang dimiliki SMK KH Dewantoro memiliki pendidikan yang layak untuk menjadi seorang guru. 4.1.1.4 Masa kerja Rentang masa kerja ditetapkan berdasarkan data yang ada. Identitas berdasarkan masa kerja seorang guru dipilih untuk mengetahui apakah responden tersebut sudah mempunyai masa kerja yang cukup lama ataukah masih baru yang mengidentifikasikan komitmen guru dengan organisasi. Tabel 4.4 Gambaran umum reponden berdasarkan masa kerja Lama bekerja Jumlah (n) Persentase (%) < 1 tahun 4 8 % 1 5 tahun 16 32% 6 10 tahun 14 28% 11 15 tahun 10 20% 16 20 tahun 3 6% 21 25 tahun 1 2% 26 30 tahun 2 4% Total 50 100% Berdasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukan bahwa masa kerja responden yang berada dibawah 1 tahun sebanyak 4 orang, di kisaran 1 sampai 5 tahun sejumlah 16 orang dengan persentase sebesar 32%, kemudian masa kerja 6 sampai 10 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase sebesar 28%, masa kerja 11-15 tahun berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 20%, selanjutnya masa kerja 16 sampai 20 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 6%, masa kerja
21 sampai 25 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2%, dan untuk masa kerja 26 sampai 30 tahun keatas berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 4%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan, masa kerja mayoritas responden berada dikisaran 1 sampai 5 tahun dengan jumlah 16 orang (32%) sedangkan masa kerja minoritas responden adalah dikisaran 21 sampai 25 tahun dengan jumlah 1 orang (2%). 4.2 Pembahasan hasil penelitian Analisis hasil bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan mennggunakan metode analisis korelasi Pearson atau Pearson Product Moment yang dihitung menggunakan software SPSS versi 20.0. 4.2.1 Gambaran Self Efficacy dan Komitmen Organisasi Tabel 4.5 Deskripsi data penelitian N Minimum Maximum Mean Standard Deviation Self Efficacy 20 64 93 78,56 6,864 Komitmen Organisasi 24 64 110 90,36 10,686 Berdasarkan tabel 4.5 terdapat perhitungan SPSS untuk variabel self efficacy, dari data tersebut diketahui bahwa nilai self efficacy yang paling rendah adalah 64 dan yang paling tinggi 93 dengan rata-rata 78,56 dan standar deviasi sebesar 6,864. Sedangkan untuk variabel komitmen organisasi diketahui bahwa nilai yang paling rendah adalah 64 dan nilai yang paling tinggi 110 dengan ratarata 90,36 dan standar deviasi sebesar 10,686. Dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata pada variabel self efficacy tergolong tinggi, sedangkan nilai rata-rata untuk variabel komitmen organisasi tergolong cukup. 4.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak (Sarwono, 2012). Untuk mengetahui normalitas data dapat dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode analisa Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal (Sarwono, 2012). Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Test Self Efficacy Komitmen Organisasi N 50 50 Kolmogorov-Smirnov Z,777 1,036 Asymp. Sig. (2-tailed),582,233 Sumber : Pengolahan data SPSS versi 20 Pada tabel diatas, variabel self efficacy memiliki nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,582 dan komitmen organisasi sebesar 0,233. Dari kedua nilai signifikansi variabel tersebut menunjukan nilai yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi data self efficacy dan komitmen organisasi berdistribusi normal. 4.2.3 Korelasi self efficacy dan komitmen organisasi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self efficacy dan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro tahun 2012, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara self efficacy dan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro tahun 2012 Tabel 4.7 Korelasi antara Self Efficacy dan Komitmen Organisasi Self Efficacy Self Efficacy Komitmen Organisasi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 1 50.553.000 50 Komitmen Organisasi.553.000 50 1 50 Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat nilai korelasi antara self efficacy dan komitmen organisasi pada guru di SMK KH Dewantoro tahun 2012 sebesar 0,553 dengan.sig 0,00 > 0,05. Hasil r tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Tabel 4.8 Tabel interpretasi r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat kuat Sumber : Metode Penelitian Kombinasi Berdasarkan tabel 4.7 diatas, angka 0,533 menunjukan adanya korelasi yang sedang dan searah (Sugiyono, 2012). Artinya, angka variabel self efficacy tinggi maka komitmen organisasi akan semakin tinggi. Kemudian, kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p < 0,05 dan berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, didapat nilai p sebesar 0,00. Dengan demikian, hipotesis null (H o ) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara self efficacy dan komitmen organisasi pada guru di SMK KH Dewantoto ditolak. 4.3 Analisa Tambahan 4.3.1Perbedaan jenis kelamin dan usia pada variabel self efficacy Tabel 4.9 T-test Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Pada Variabel Self Efficacy Jenis Kelamin Usia Laki-laki Perempuan 20-40 tahun 41-65 tahun Sig. (2-tailed),342,827 Mean 79,29 77,37 78,43 78,92 Sumber : Pengolahan data SPSS versi 20.0 Berdasarkan data pada tabel diatas, nilai signifikansi jenis kelamin lakilaki dan perempuan pada variabel self efficacy sebesar 0,342. Nilai 0,342 > 0.05 berarti tidak ada beda antara laki-laki dan perempuan pada variabel self efficacy. Rata-rata laki-laki pada variabel self efficacy sebesar 79,29 dan perempuan sebesar 77,37 berarti nilai rata-rata laki-laki lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata perempuan pada variabel self efficacy.
Nilai signifikansi usia 20-40 tahun dan 41-65 tahun sebesar 0,827. Nilai 0,827 > 0.05 maksudnya nilai 0,827 lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak ada beda antara usia 20-40 tahun dan 41-65 tahun pada variabel self efficacy. Nilai rata-rata dari usia 20-40 tahun sebesar 78,43 dan usia 41-65 tahun sebesar 78,92. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata usia 41-65 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata usia 20-40 tahun pada variabel self efficacy. 4.3.2 Perbedaan jenis kelamin dan usia pada variabel komitmen organisasi Tabel 4.10 T-test Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Pada Variabel komitmen organisasi Jenis kelamin Usia Laki-laki Perempuan 20-40 tahun 41-65 tahun Sig. (2-tailed),792,031 Mean 90,68 89,84 90,51 97,92 Berdasarkan data pada tabel diatas, nilai signifikansi jenis kelamin lakilaki dan perempuan pada variabel komitmen organisasi sebesar 0,792. Nilai 0,792 > 0.05 berarti tidak ada beda antara laki-laki dan perempuan pada variabel komitmen organisasi. Nilai signifikansi usia 20-40 tahun dan 41-65 tahun sebesar 0,031. Nilai 0,031 lebih kecil dari 0,05 yang artinya ada beda antara usia 20-40 tahun dan 41-65 tahun pada variabel komitmen organisasi. Nilai rata-rata dari usia 20-40 tahun sebesar 90,51 dan usia 41-65 tahun sebesar 97,92. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata usia 41-65 tahun lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai rata-rata usia 20-40 tahun pada variabel komitmen organisasi. 4.3.3 Kategorisasi Norma Kelompok Self Efficacy dan Komitmen Organisasi Pada sub bab ini, akan dipaparkan mengenai rentang perolehan skor responden yang akan dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu redah, sedang dan tinggi.pembagian rentang perolehan skor diperoleh melalui menghitung nilai maksimum dikurangi dengan nilai minimum lalu dibagi dengan tiga. Berikut ini ialah tabel rentang perolehan skor untukself efficacy : Tabel 4.11 Rentang Skor Self efficacy No Rentang skor Jumlah responden Persentase Kategori 1 64 73 10 20% Rendah 2 74 83 25 50% Sedang 3 84 93 15 30% Tinggi Sumber : Pengolahan data manual Berdasarkan tabel rentang skor diatas, jumlah responden yang memiliki rentang skor antara 64 73 sebanyak 10 orang (20%), jumlah responden yang memiliki rentang skor antara 74 83 sebanyak 25 orang (50%), dan yang memiliki rentang skor antara 84-93 sebanyak 15 orang (30%). Dapat disimpulkan jumlah responden terbanyak pada variabel self efficacy berada dalam kategori sedang. Berikut ini ialah tabel rentang perolehan skor untuk komitmen organisasi : Tabel 4.12 Rentang Skor Komitmen Organisasi No Rentang skor Jumlah responden Persentase Kategori
1 64 78 9 18% Rendah 2 79 93 21 42% Sedang 3 94 110 20 40% Tinggi Sumber : Pengolahan data manual Berdasarkan tabel rentang skor diatas, jumlah responden yang memiliki rentang skor antara 64 78 sebanyak 9 orang (18%), jumlah responden yang memiliki rentang skor antara 79 93 sebanyak 21 orang (42%), dan yang memiliki rentang skor antara 94 110 sebanyak 20 orang (40%). Dapat disimpulkan jumlah responden terbanyak pada variabel self efficacy berada dalam kategori sedang.