BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. 1. Nama : (boleh tidak diisi) 2. Umur : tahun bulan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuisioner dan yang dapat diolah adalah sebanyak 34 Kuisioner

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi pengendali mutu, pengendali teknis, ketua tim senior, ketua tim junior, anggota tim junior, dan anggota tim senior. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara tidak langsung dengan menyebarkan kuesioner berbentuk PDF ke BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Penyebaran dan pengambilan kuesioner dilakukan pada tanggal 13 Januari sampai 24 Januari 2017. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 90 buah dan yang kembali sebanyak 90 buah atau sebesar 100%. Semua kuesioner dikembalikan semua karena disebar dalam bentuk PDF. 4.1.2 Karakteristik Profil Responden Pada tabel 4.1 berisi informasi tentang profil responden yang antara lain, jenis kelamin, umur, posisi terakhir, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja. 68

69 Tabel 4.1 Karakteristik Profil Responden Keterangan Kriteria Frekuensi Persentase Jenis Kelamin Pria 46 51,1% Wanita 44 48,9% Jumlah 90 100% Posisi Terakhir Pengendali mutu 0 0 % Pengendali teknis 6 6,7 % Anggota tim junior 33 36,7 % Ketua tim junior 18 20 % Anggota tim senior 27 30 % Ketua tim senior 6 6,7% Jumlah 90 100 % Pendidikan Terakhir D3 0 0 % S1 76 84,4 % S2 14 15,6 % S3 0 0 % Jumlah 90 100% Lama Bekerja 1-2 Tahun 6 6,7% 2-5 Tahun 3 3,3%.> 5 tahun 81 90% Jumlah 90 100% 4.2 Analisis Data 4.2.1. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, dan kompleksitas tugas dan kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam beberapa tabel dibawah ini:

70 Tabel 4.2 Pengujian Deskriptif Kompetensi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X11 90 2,00 5,00 4,4333,73515 X12 90 2,00 5,00 4,5111,67449 X13 90 2,00 5,00 4,3333,70312 X14 90 3,00 5,00 4,5778,61768 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.2 menjelaskan bahwa pada variabel kompetensi memiliki nilai minimum 2,25 dan nilai maksimum 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,463875. Jika dikaitkan dengan skala likert maka dapat diartikan bahwa responden memiliki penilaian setuju mengenai pernyataan-pernyataan kompetensi. Tabel 4.3 Pengujian Deskriptif Independensi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X21 90 2,00 5,00 4,5111,72274 X22 90 2,00 5,00 4,5778,67003 X23 90 2,00 5,00 4,4444,68877 X24 90 2,00 5,00 4,5889,65161 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.3 menjelaskan bahwa pada variabel independensi memiliki nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,53055. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan independensi.

71 Tabel 4.4 Pengujian Deskriptif Akuntabilitas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X31 90 2,00 5,00 4,1556,83345 X32 90 2,00 5,00 4,0333,79958 X33 90 2,00 5,00 3,9889,80020 X34 90 2,00 5,00 4,0444,80603 X35 90 3,00 5,00 4,0444,77765 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pada variabel akuntabilitas memiliki nilai minimum 2,20 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,05332. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan akuntabilitas. Tabel 4.5 Pengujian Deskriptif Objektivitas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X41 90 3,00 5,00 4,2444,73913 X42 90 2,00 5,00 4,0778,67421 X43 90 2,00 5,00 4,1667,67458 X44 90 1,00 5,00 4,1333,76731 X45 90 2,00 5,00 4,2111,72661 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel objektivitas memiliki nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,16666. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan objektivitas.

72 Tabel 4.6 Pengujian Deskriptif Integritas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X51 90 2,00 5,00 4,1000,73515 X52 90 2,00 5,00 4,0111,74191 X53 90 1,00 5,00 3,9111,78818 X54 90 2,00 5,00 4,0333,84068 X55 90 2,00 5,00 3,9444,72455 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.6 menjelaskan bahwa pada variabel integritas memiliki nilai minimum 1,80 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 3,99998. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan integritas. Tabel 4.7 Pengujian Deskriptif Kompleksitas Tugas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X61 90 2,00 5,00 4,5444,60264 X62 90 3,00 5,00 4,6667,51929 X63 90 2,00 5,00 4,7000,54977 X64 90 1,00 5,00 4,5222,64001 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel kompleksitas tugas memiliki nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,608325. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan kompleksitas tugas.

73 Tabel 4.8 Pengujian Deskriptif Etika Auditor Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X71 90 2,00 5,00 4,1222,68413 X72 90 3,00 5,00 4,3333,65343 X73 90 3,00 5,00 4,3000,62621 X74 90 3,00 5,00 4,3444,65619 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel etika auditor memiliki nilai minimum 2,75 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,274975. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan etika auditor. Tabel 4.9 Pengujian Deskriptif Kualitas Audit Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Y1 90 2,00 5,00 4,4000,74653 Y2 90 2,00 5,00 4,4667,65686 Y3 90 2,00 5,00 4,5667,61899 Y4 90 2,00 5,00 4,6111,64815 Valid N (listwise) 90 Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel kualitas audit memiliki nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum sebesar 5,00 dengan nilai mean sebesar 4,511125. Jika dikaitkan dengan skala likert maka responden memiliki penilaian setuju terhadap pernyataan-pernyataan kualitas audit.

74 4.2.2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation yaitu suatu model yang menyatakan suatu objek valid apabila tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari 80 responden dengan 8 variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, kompleksitas tugas, etika auditor, dan kualitas audit. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kompetensi Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X11 0,785 0,000 Valid X12 0,832 0,000 Valid X13 0,752 0,000 Valid X14 0,790 0,000 Valid Pada tabel 4.10 menyatakan bahwa seluruh pernyataan kompetensi memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Independensi Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X21 0,763 0,000 Valid X22 0,768 0,000 Valid X23 0,672 0,000 Valid X24 0,823 0,000 Valid Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, dan kompleksitas tugas terhadap

75 Pada tabel 4.11 menyatakan bahwa seluruh pernyataan independensi memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X31 0,825 0,000 Valid X32 0,847 0,000 Valid X33 0,851 0,000 Valid X34 0,872 0,000 Valid X35 0,779 0,000 Valid Pada tabel 4.12 menyatakan bahwa seluruh pernyataan akuntabilitas memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Objektivitas Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X41 0,820 0,000 Valid X42 0,783 0,000 Valid X43 0,852 0,000 Valid X44 0,870 0,000 Valid X45 0,805 0,000 Valid Pada tabel 4.13 menyatakan bahwa seluruh pernyataan objektivitas memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, dan kompleksitas tugas terhadap

76 Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Integritas Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X51 0,795 0,000 Valid X52 0,876 0,000 Valid X53 0,833 0,000 Valid X54 0,855 0,000 Valid X55 0,883 0,000 Valid Pada tabel 4.14 menyatakan bahwa seluruh pernyataan integritas memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Kompleksitas Tugas Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X61 0,842 0,000 Valid X62 0,857 0,000 Valid X63 0,870 0,000 Valid X64 0,801 0,000 Valid Pada tabel 4.15 menyatakan bahwa seluruh pernyataan kompleksitas tugas memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Etika Auditor Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan X71 0,732 0,000 Valid Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, dan kompleksitas tugas terhadap

77 X72 0,732 0,000 Valid X73 0,831 0,000 Valid X74 0,720 0,000 Valid Pada tabel 4.16 menyatakan bahwa seluruh pernyataan etika auditor memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Indikator Korelasi Pearson Nilai Sig Keterangan Y1 0,738 0,000 Valid Y2 0,715 0,000 Valid Y3 0,764 0,000 Valid Y4 0,728 0,000 Valid Pada tabel 4.17 menyatakan bahwa seluruh pernyataan kualitas audit memiliki signifikan sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 maka seluruh pernyataan tersebut valid. 4.2.3. Uji Realibitas Uji reliabilitas digunakan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejalan yang sama atau dengan mengukur konsistensi dalam suatu item variabel. Hasil pengujian ini dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6. Tabel 4.18 menunjukkan hasil dari pengujian reliabilitas atas 8 variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, dan kompleksitas tugas terhadap

78 Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Kompetensi 0,796 RELIABEL Independensi 0,749 RELIABEL Akuntabilitas 0,891 RELIABEL Objektivitas 0,883 RELIABEL Integritas 0,902 RELIABEL Kompleksitas Audit 0,859 RELIABEL Etika Auditor 0,744 RELIABEL Kualitas Audit 0,715 RELIABEL Sumber: Data Primer yang diolah Tabel 4.18 menunjukkan nilai cronbach s alpha atas variabel kompetensi (0,796), independensi (0,749), akuntabilitas (0,891), objektivitas (0,883), integritas (0,902), kompleksitas audit (0,859), etika auditor (0,744), dan kualitas audit (0,715). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh variabel yang ada di tabel 4.18 memiliki nilai cronbach s alpha diatas 0,6. Hasil ini menjelaskan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan menghasilkan data yang konsisten bila pernyataan tersebut diajukan kembali jawaban yang dihasilkan akan relatif sama. 4.2.4. Uji Asumsi Klasik Tujuan dari pengujian asumsi klasik adalah agar data yang digunakan layak dijadikan sumber pengujian dan dapat dihasilkan kesimpulan yang benar. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

79 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa penyebaran titik-titik mendekati garis diagonal sehingga dapat dikatakan bahwa penyebaran data dalam penelitian ini adalah normal. Tabel 4.19 Hasil Uji Kolmogorov-Smimov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 90 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation,54885948 Most Extreme Differences Absolute,064 Positive,046 Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z,606

80 Asymp. Sig. (2-tailed),856 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari hasil uji normalitas berdasarkan tabel 4.19 dengan Kolmogrov-Smirnov, menunjukkan bahwa distribusi data dalam penelitian ini adalah normal karena nilai signifikansi lebih dari 0,05. 4.2.5 Uji Koefisien Adjusted R Square Uji koefisien adjusted R square dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Adjusted R square (tanpa moderasi) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.960 a.922.915.57181 a. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Independensi, Objektivitas, Akuntabilitas, Integritas Pada hasil pengujian dari koefisien adjusted r square tanpa moderasi menunjukkan nilai R sebesar 0,960 atau 96%. Hal tersebut menjelaskan bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit adalah kuat karena lebih dari 0,50. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,915 yang artinya bahwa variabel independen seperti kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, kompleksitas tugas mampu mendeteksi atau menjelaskan variabel dependen, yakni kualitas audit sebesar 91,5%,

81 sedangkan sisanya sebesar 8,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Adjusted R square (Dengan Moderasi) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.979 a.959.952.43265 a. Predictors: (Constant), Kompleksitas Tugas*Etika Auditor, Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Objektivitas, Kompleksitas Tugas, Integritas, Etika Auditor, Kompetensi*Etika Auditor, Objektivitas*Etika Auditor, Independensi*Etika Auditor, Akuntabilitas*Etika Auditor, Integritas*Etika Auditor Pada hasil pengujian dari koefisien adjusted r square dengan moderasi menunjukkan nilai R sebesar 0,979 atau 97,9%. Hal tersebut menjelaskan bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit adalah kuat karena lebih dari 0,50. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,952 yang artinya bahwa variabel independen seperti kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, kompleksitas tugas yang disertai dengan etika auditor mampu mendeteksi atau menjelaskan variabel dependen, yakni kualitas audit sebesar 95,2%, sedangkan sisanya sebesar 4,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. 4.2.6 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Hal ini sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, serta hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini. Regresi berganda

82 menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu modal prediktif tunggal. 4.2.6.1 Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka H 1 diterima dan menolak H 0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka H 1 ditolak dan menerima H 0. Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik F (Tanpa Moderasi) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 317.011 7 45.287 138.509.000 b 1 Residual 26.811 82.327 Total 343.822 89 a. Dependent Variable: Kualitas Audit b. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Independensi, Objektivitas, Akuntabilitas, Integritas Pada tabel 4.22 diperoleh nilai F sebesar 138,509 dengan signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen yakni kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik F (Dengan Moderasi) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 329.596 13 25.354 135.448.000 b

83 Residual 14.226 76.187 Total 343.822 89 a. Dependent Variable: Kualitas Audit b. Predictors: (Constant), Kompleksitas Tugas*Etika Auditor, Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Objektivitas, Kompleksitas Tugas, Integritas, Etika Auditor, Kompetensi*Etika Auditor, Objektivitas*Etika Auditor, Independensi*Etika Auditor, Akuntabilitas*Etika Auditor, Integritas*Etika Auditor Pada tabel 4.23 diperoleh nilai F sebesar 135,448 dengan signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen yakni kompetensi, independensi, akuntabilitas, objektivitas, integritas, kompleksitas tugas yang disertai etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 4.2.6.2 Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual yang disertai dengan etika auditor terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka H 1 duterima, sedangkan jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka H 1 ditolak. Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik t (Dengan Moderasi) Variabel Koefisien t-hitung Sig Kesimpulan Regresi (B) (Konstanta) -21.214-5.317.000 - Kompetensi.985 5.093.000 Ho ditolak Independensi.922 2.623.011 Ho ditolak Akuntabilitas Ho gagal.170.330.742 ditolak Objektivitas Ho gagal.659 1.981.051 ditolak Integritas Ho gagal -.222 -.357.722 ditolak Kompleksitas Tugas -.458-2.028.046 Ho ditolak

84 Etika Auditor 1.771 6.071.000 - Kompetensi x Etika Ho ditolak -.055 Auditor -4.808.000 Independensi x Ho ditolak -.053 Etika Auditor -2.503.014 Akuntabilitas x Etika Ho gagal -.003 Auditor -.113.910 ditolak Objektivitas x Etika Ho gagal -.030 Auditor -1.645.104 ditolak Integritas x Ho gagal.023 Etika Auditor.648.519 ditolak Kompleksitas Tugas x Ho gagal.025 Etika Auditor 1.817.073 ditolak Hipotesis 1 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel kompetensi mempunyai koefisien beta positif terhadap kualitas audit dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka H 1 diterima yang berarti kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hipotesis 2 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel independensi mempunyai koefisien beta positif terhadap kualitas audit dan nilai signifikan 0,11 < 0,05, maka H 2 diterima yang berarti independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hipotesis 3 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel akuntabilitas mempunyai nilai signifikan 0,742 > 0,05, maka H 3 ditolak yang berarti akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hipotesis 4

85 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel objektivitas mempunyai nilai signifikan 0,051 > 0,05, maka H 4 ditolak yang berarti objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hipotesis 5 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel integritas mempunyai nilai signifikan 0,722 > 0,05, maka H 5 ditolak yang berarti integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hipotesis 6 Dari pengujian regresi pada tabel 4.24 diketahui bahwa variabel kompleksitas tugas mempunyai koefisien beta negatif terhadap kualitas audit dan nilai signifikan 0,046 < 0,05, maka H 6 diterima yang berarti kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Hipotesis 7 Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan kompetensi terhadap kualitas audit mempunyai koefisien beta negatif terhadap kualitas audit dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 7 diterima. Hipotesis 8 Berdasarkan tabel 4.24 yang menjelaskan etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan independensi terhadap kualitas audit mempunyai koefisien beta negatif dan nilai signifikan sebesar 0,014 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 8 diterima. Hipotesis 9

86 Berdasarkan tabel 4.24 yang menjelaskan etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan akuntabilitas terhadap kualitas audit mempunyai nilai signifikan sebesar 0,910 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 9 ditolak. Hipotesis 10 Berdasarkan tabel 4.24 yang menjelaskan etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan objektivitas terhadap kualitas audit mempunyai nilai signifikan sebesar 0,104 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 10 ditolak. Hipotesis 11 Berdasarkan tabel 4.24 yang menjelaskan etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan integritas terhadap kualitas audit mempunyai nilai signifikan sebesar 0,519 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 11 ditolak. Hipotesis 12 Berdasarkan tabel 4.24 yang menjelaskan etika auditor sebagai variabel moderasi antara hubungan kompleksitas tugas terhadap kualitas audit mempunyai nilai signifikan sebesar 0,073 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H 12 ditolak. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan auditor yang memiliki pemahaman yang mendalam, dapat mengaudit perusahaan dengan lebih baik. Selain itu, auditor yang memelihara kompetensinya, akan terus mengikuti perkembangan terbaru tentang audit, sehingga dapat menghasilkan audit

87 yang berkualitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2013) dan Harjanto (2014). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Elen dan Mayangsari (2013) dan Kharismatuti dan Hadiprajitno (2012). 4.3.2. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan tugasnya, auditor ikut menjaga kepercayaan masyarakat terhadapnya. Masyarakat percaya bahwa auditor akan memberikan opini yang sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis. Hasil penelitian ini didukung oleh Harjanto (2014) dan Mulyadi (2013). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Carolita dan Raharjo (2012). 4.3.3. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan akuntabilitas auditor yang terdiri dari motivasi, pengabdian pada profesi, dan kewajiban sosial berasal dari dalam diri seorang auditor. Ketiga indikator tersebut berbeda-beda dalam diri seorang auditor, dan tidak ada standar pengukurannya sehingga tidak dapat digeneralisasi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2014) dan Mulyadi (2013). 4.3.4. Pengaruh Objektivitas Terhadap Kualitas Audit Objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan karena adanya hubungan yang pernah terjadi antara auditor dan entitas, pengaruh kondisi lingkungan tertentu, dan posisi dilematis auditor untuk memenuhi keinginan

88 entitas. Hasil penelitian ini didukung oleh Elen dan Mayangsari (2013). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2014) serta Carolita dan Raharjo (2012). 4.3.5. Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit Integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dikarenakan auditor memiliki hubungan kepentingan dengan entitas atau memberi jasa di luar jasa audit. Hasil penelitian ini didukung oleh Primaraharjo dan Handoko (2011). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Elen dan Mayangsari (2013) dan Harjanto (2014). 4.3.6. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit Kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang semakin kompleks membutuhkan kompetensi yang lebih baik. Selain itu, tidak semua auditor memiliki kompetensi yang sama. Jadi, semakin tinggi kompleksitas audit, maka semakin rendah kualitas audit. Menurut Putra (2013), kompleksitas tugas dalam audit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu banyaknya informasi yang tidak relevan dan beragamnya ambiguitas yang tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh Putra (2013). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2013) dan Jamilah, dkk (2007). 4.3.7. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Kompetensi dengan Kualitas Audit Etika auditor mampu memoderasi pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan seorang auditor yang memiliki kompetensi yang tinggi akan selalu taat pada prinsip audit dan patuh kepada kode etik agar menghasilkan

89 kualitas audit yang tinggi. Auditor akan melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAI, yaitu standar umum, standar pekerjaan umum, dan standar pelaporan. Selain standar audit, auditor juga harus mematuhi kode etik profesi. Hasil penelitian ini didukung oleh Kharismatuti dan Hadiprajitno (2012) dan Harjanto (2014). 4.3.8. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Independensi dengan Kualitas Audit Etika auditor mampu memoderasi pengaruh independensi terhadap kualitas audit Hal ini dikarenakan didalam etika auditor dijelaskan tentang masalah yang terkait dengan independensi dan bagaimana cara auditor mengatasi masalah tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi auditor dalam menjalankan. Hasil penelitian ini didukung oleh Kharismatuti dan Hadiprajitno (2012) dan Harjanto (2014). 4.3.9. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Akuntabilitas dengan Kualitas Audit Etika auditor tidak mampu memoderasi pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit. Menurut Madisar dan Sari (2007) berpendapat bahwa untuk mengukur akuntabilitas indikator yang digunakan sebagai berikut. Pertama, seberapa besar motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kedua, seberapa besar usaha (daya pikir) yang diberikan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Ketiga, seberapa besar keyakinan mereka bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan. Etika auditor tidak dapat memperkuat hubungan ini karena terdapat indikator yang berasal dari dalam diri auditor itu sendiri, misalnya daya pikir dan motivasi.

90 Hanya auditor yang bisa menentukan motivasi untuk menyelesaikan audit dan usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan audit. Indikator ini tidak dapat digeneralisasi karena setiap auditor mempunyai tingkat motivasi dan tingkat usaha yang berbeda. Hasil penelitian ini didukung oleh Kharismatuti dan Hadiprajitno (2012) dan Harjanto (2014). 4.3.10. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Objektivitas dengan Kualitas Audit Etika auditor tidak mampu memoderasi pengaruh objektivitas terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dikarenakan karena adanya hubungan yang pernah terjadi antara auditor dan entitas, pengaruh kondisi lingkungan tertentu, dan posisi dilematis auditor untuk memenuhi keinginan entitas. Walaupun etika auditor sudah mengatur tentang objektivitas, tetapi apabila tekanan yang didapatkan lebih besar maka dapat membuat auditor kehilangan objektivitasnya. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2014). 4.3.11. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Integritas dengan Kualitas Audit Etika auditor tidak mampu memoderasi pengaruh integritas terhadap kualitas audit. Menurut Agoes dan Ardana (2014:145), pengertian integritas bukan hanya sekedar jujur, tetapi juga menyiratkan adanya sifat utuh, tidak terbagi, menyatu, kokoh serta konsisten. Pengertian utuh dan tidak terbagi sendiri adalah seorang profesional memerlukan kesatuan dan keseimbangan antara pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku etis (attittude). Dalam prakteknya, tidak semua auditor dapat berperilaku etis walaupun terdapat etika auditor. Hal

91 tersebut dikarenakan terdapat perbedaan persepsi auditor tentang hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2014). 4.3.12. Pengaruh Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Kompleksitas Tugas dengan Kualitas Audit Etika auditor tidak mampu memoderasi pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan etika auditor tidak mengatur secara langsung tentang kompleksitas tugas. Kompleksitas tugas hanya dapat diatasi apabila auditor memiliki pengalaman dalam melakukan audit sehingga ada kemungkinan terjadi peristiwa yang berulang. Menurut Gupta dkk (1999), audit menjadi kompleks karena adanya tingkat kesulitan (task difficulty) dan variabilitas tugas (task variability) audit yang semakin tinggi. Akibatnya, dibutuhkan waktu yang lebih banyak atau auditor yang lebih kompeten untuk menyelesaikan kompleksitas tugas. Seringkali, auditor akan menghadapi situasi yang dilematis karena adanya beragam kepentingan yang harus dipenuhi sehingga auditor kemungkinan akan melanggar etika auditor.