BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen selama periode tahun Statistik deskriptif secara ringkas disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation hargasaham Dpr Eps Valid N (listwise) 90 Sumber: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 21.0 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1. Jumlah sampel ( N ) 90 yang terdiri dari 18 perusahaan manufaktur selama 5 tahun yang terdiri dari variable dividen payout ratio (DPR), earning per share (EPS) dan harga saham rata-rata harian. 43

2 44 2. Dividen payout ratio (DPR) memiliki nilai rata rata (mean) sebesar dengan standar deviasi sebesar Dari 90 sampel ini DPR terendah (minimum) adalah 0,0004 yaitu PT. Delta Djakarta. Dan terbesar( maksimum ) adalah yaitu PT. Multi Bintang Indonesia. 3. Earning per share (EPS) memiliki nilai rata rata (mean) sebesar dengan standar deviasi sebesar Dari 90 sampel ini EPS terendah (minimum) adalah 1,2700 yaitu PT. Budi Acid Jaya. Dan terbesar (maksimum) adalah 55576,00000 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia. 4. Harga saham rata-rata harian memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar dengan standar deviasi sebesar Harga saham ratarata harian terendah (minimum) 5,00000 adalah yaitu PT. Arwana Citra Mulia. Dan terbesar (maksimum) ,00000 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia.

3 45 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Tabel 4.2 menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov dengan signifikan 0,075 dibawah 0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 90 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.089 Positive.070 Negative Test Statistic.089 Asymp. Sig. (2-tailed).075 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.

4 46 b. Uji Multikolonieritas Tabel 4.3 menunjukkan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variable independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 serta semua variable independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10, yang berarti data tidak bebas dari multikolinearitas. Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) dpr eps a. Dependent Variable: hargasaham c. Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatter plots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

5 47 Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas

6 48 d. Uji Auto korelasi Dikarenakan nilai DW 1,569 lebih besar dari batas atas (du) 1,853 dan kurang dari 4 1,853 (2 du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada auto korelasiantar residual. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), eps, dpr b. Dependent Variable: hargasaham 3. Pengujian Hipotesis a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable bebas dalam menerangkan variable terikat. Nilai determinasi ditentukan dengan nilai Adjusted R Square, dan dapat dilihat melalui persamaan koefisien determinasi berikutini :

7 49 Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), eps, dpr b. Dependent Variable: hargasaham Dari tabel model summary diatas besarnya adjusted R 2 adalah 0,851 hal ini berarti 85,1% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh kedua variable independen DPR dan EPS. Sedangkan sisanya (100% - 85,1% = 14,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. b. Pengujian Simultan (Uji F) Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang layak (fit) atau tidak. Pada table berikut ini dapat dilihat hasil dari Uji F yang dilakukan:

8 50 Tabel 4.7 Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a. Dependent Variable: hargasaham b. Predictors: (Constant), eps, dpr Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 254,716 dengan probabilitas sebesar 0,000. Angka probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai 0,05 (5%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa DPR dan EPS berpengaruh terhadap Harga Saham. c. Pengujian Parameter Individual (Uji t) Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan menunjukkan adakah pengaruh variable independen secara parsial terhadap variable dependennya.

9 51 Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) dpr eps a. Dependent Variable: hargasaham Dari kedua variable independen yang dimasukkan dalam regresi,variable DPR berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan negative, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi sebesar 0,030 sehingga jauh dibawah 0,05. Sedangkan EPS berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan positif, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga jauh dibawah 0,05. A. Pembahasan 1. Pengaruh dividen payout ratio (DPR) terhadap harga saham. Terlihat pada kolom signifikansi adalah 0,030 karena profitabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan dividen payout ratio ( DPR ) berpengaruh negatif terhadap harga saham rata-rata harian. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Swandiro (2010) dan Harahap (2012)

10 52 yang menyatakan dividen payout ratio (DPR) berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), Dwipratama (2009) dan Sari (2009) yang menyatakan dividen payout ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2. Pengaruh earning per share (EPS) Terhadap Harga Saham Terlihat pada kolom signifikansi adalah 0,000 karena profitabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham rata-rata harian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), Dwipratama (2009) dan Sari (2009) yang menyatakan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham.