O 1 X O O 3 O 4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan 3.1.2 Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretestpostest control group design yaitu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O 2 -O 1 ) (O 4 -O 3 ). Secara bagan digambarkan sebagai berikut: O 1 X O 2 ---------------------- O 3 O 4 Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono 2011:79) 27

28 Keterangan : kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. hasil belajar kognitif dan afektif, siswa dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi. = hasil belajar kognitif dan afektif siswa dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi., sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode Demonstrasi 3.2 Tempat dan waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung semester dua tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian dengan mengambil kelas IV SD Negeri 3 Gemawang sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Karangseneng sebagai kelas kontrol 3.2.2 Waktu Penelitian Kegiatan ini dilakukan pada semester II/genap tahun pelajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannyan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan

29 Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian. 3. Tahap Penyusunan Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan. 4. Tahap Pelaporan Tahap ini meliputi konsultasi, revisi, dan persiapan ujian skripsi. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 1981). 3.3.1 Variabel Independen ( Bebas ) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas IV yaitu metode demonstrasi yang langkah-langkahnya meliputi: a. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan : 1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan,sikap, atau keterampilan tertentu

30 2. Persiapkan garis besar langkah langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan. 3. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperagakan. b. Tahap pelaksanaan 1. Langkah Pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dipehatikan, diantaranya: a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. 2. Langkah pelaksanaan demonstrasi a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. b. Ciptakan suasana menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. d. Berikan kesempatan kepada siwa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 3. Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diahiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan

31 pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk menyampaikan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu apa tidak. Selain memberikan tugas yang relevan,ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalanya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. 3.3.2 Variabel dependen (terikat) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, dan afektif siswa. Adapun hasil belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa angket motivasi belajar. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah kelas IV SD di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung yaitu SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang,, SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1 Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng. 3.4.2 Sampel Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penulis dalam menentukan jumlah sampel menggunakan metode sampling purposive karena sampling purposive merupkan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling tidak sama dengan istilah sampel. Sampling adalah

32 cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Suatu sampel biasanya mengikuti tehnik atau jenis sampling yang digunakan. Pada penelitian ini sampelnya adalah: a. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga Penggaris Bilangan. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri 3 Gemawang ada 14 anak. b. Siswa kelas IV SD Negeri Karangseneng Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri Karangseneng ada 13 anak. Tabel 3.1 Jumlah Peserta didik Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Nama Sekolah Jumlah Peserta didik Laki-Laki Perempuan Total SD Negeri 3 Gemawang 6 8 14 SD Negeri Karangseneng 6 7 13 Jumlah Subjek 27 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika peserta didik. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, memberikan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan Metode

33 demontrasi dengan menggunakan alat peraga penggaris bilangan dalam pembelajaran Matematika, dan yang terakhir memberikan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretes dan posttes pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan angket. 3.5.2. Instrument Pengumpulan Data 3.5.2.1 Tes Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang peserta didik melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan dengan pesera didik lainnya maupun dibandingkan dengan tolok ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Rakhmat (2001). Dalam tes ini dapat digunakan untuk mengukur pada aspek kognitif dan psikomotornya. Penelitian ini menggunakan tes mata pelajaran Matematika hasil ujian tes tengah semester dua yang akan dijadikan sampel yaitu kelas yang memiliki nilai ratarata yang seimbang pada bidang studi Matematika yaitu kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan kelas IV SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tabel 3.3 di bawah ini terdapat kisi kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2011/2012. Berikut ini adalah tabel yang berisi kisi kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:

34 Tabel 3.2 Kisi kisi soal tes Matematika Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temaggung tahun Pelajaran 2011/2012. Format Kisi Kisi Penulisan Soal Standar Kompetensi Indikator Item soal Kompetensi (SK) Dasar (KD) Bilangan 5.4Melakukan 5.Menjumlahkan operasi hitung campuran dan mengurangkan bilangan bulat 5.4.1 Peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-) 5.4.2 Menentukan hasil pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-) 5.4.3 Menentukan hasi l penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-) 1,2,3,4,5, 6,7, 89,10, 11,12 13,14, 15,16, 17,18,19, 20,21 22,23, 24,25,26, 27,28,29, 30 3.5.2.2 Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden. Instrumen lembar angket siswa berbentuk chek list, artinya siswa hanya memberikan tanda cek ( ), jika pernyataan yang dimaksud dalam lembar angket siswa sesuai dengan yang dialami siswa.

35 Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap motivasi belajar subjek, angket ini diadobsi dari angket Henry Widya Arfiandi (2011). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi terhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 16 positif dan 10 item negatif. Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini menggunakan skala pengukuran motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran Henry Widya Arfiandi (2011) berdasarkan dari teori Mc Clelland. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Matematika No Aspek Indikator Positif Negatif Total 1. Tanggung jawab Siswa termotivasi 1, 25 7, 19 5 pribadi terhadap tugas untuk menyelesaikan tugas dari guru 2. Umpan balik atas Dorongan untuk 2, 13, 14 8, 20 5 perbuatan (tugas) yang dilakukan mendapatkan suatu penghargaan 3. Tugas yang bersifat Keinginan untuk 3,9,21 15 4 moderat meningkatkan hasil belajar 4. Tekun dan ulet dalam bekerja Siswa banyak berlatih untuk mendapatkan nilai 4,10, 22, 24 6 5

36 yang diharapkan 5. Tidak berspekulasi Bersungguhsungguh 11, 23 5, 16, 5 dalam tugas dalam mengerjakan tugas 17, 26 6 Keberhasilan tugas Siswa termotivasi 12 18 2 selalu belajar dalam berbagai situasi dan kondisi. Jumlah 16 10 26 3.5.3 Uji Coba Instrumen Penilaian 3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total correlation). 3.5.3.1.1 Hasil Uji Validitas Tes (Kognitif) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Singgih Santoso : 2003 bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation > 0,1/ kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

37 Tabel 3.4 Uji Validitas Tes Kognitif dengan SPSS Item Soal Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Keterangan Deleted VAR00001 11.3793 30.030.053.817 Tidak Valid VAR00002 10.9655 27.177.568.798.Valid VAR00003 11.0345 27.820.432.804 Valid VAR00004 10.9310 27.495.514.801.Valid VAR00005 11.0345 27.106.573.798 Valid VAR00006 10.6897 27.865.651.799.Valid VAR00007 11.0345 27.963.405.805 Valid VAR00008 11.2759 28.350.380.806.Valid VAR00009 11.1379 28.266.353.807 Valid VAR00010 11.1034 28.525.299.810.Valid VAR00011 11.0690 27.281.538.799 Valid VAR00012 11.0690 27.567.482.802.Valid VAR00013 11.2069 29.456.135.816 Valid VAR00014 11.3448 29.020.272.810.Valid VAR00015 11.2759 28.350.380.806 Valid VAR00016 11.2069 30.099.013.821 Tidak Valid VAR00017 11.1724 29.576.108.817.Valid VAR00018 11.3448 29.520.158.814 Valid VAR00019 11.2759 27.993.457.803.Valid VAR00020 11.0345 27.177.559.798 Valid VAR00021 11.1379 29.052.203.813.Valid VAR00022 11.4138 29.037.328.809 Valid VAR00023 11.3793 30.315 -.015.819 Tidak Valid VAR00024 11.0345 28.320.336.808.Valid VAR00025 11.3103 28.793.303.809 Valid VAR00026 11.3103 29.079.241.811.Valid VAR00027 11.0690 28.281.344.808 Valid VAR00028 11.1379 29.766.070.819 Tidak Valid VAR00029 11.4828 30.901 -.198.821 Tidak Valid VAR00030 11.1379 27.480.508.801 Valid Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai validitas dari 30 soal pada tes berkisar antara -0,15 sampai 0,651. Ada 5 soal

38 yang nilai validitasnya kurang dari 0,1 yaitu soal nomor 1, 16, 23, 28, dan 29. Oleh karena itu dilakukan perhitungan validitas 25 soal yang nilai validitasnya lebih dari 0,1. 3.5.3.1.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Afektif) Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 26 butir angket, yang dikembangkan dari enam aspek motivasi. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Uji Validitas Angket dengan SPSS Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 14.4074 33.097.902.898.Valid VAR00002 14.8889 33.487.481.904 Valid VAR00003 14.6296 33.934.421.906.Valid VAR00004 14.4444 32.795.868.898 Valid VAR00005 15.0370 35.114.229.909.Valid VAR00006 14.4815 32.490.859.897 Valid VAR00007 15.2593 36.430.025.909 Tidak Valid VAR00008 14.4444 33.333.732.900 Valid VAR00009 15.1481 36.746 -.080.913 Tidak Valid VAR00010 14.4074 33.097.902.898.Valid VAR00011 14.6296 32.934.609.902 Valid VAR00012 14.5926 32.712.675.900.Valid VAR00013 14.4074 33.097.902.898 Valid VAR00014 14.5556 33.333.580.902.Valid VAR00015 15.0000 35.385.167.911 Valid VAR00016 14.4815 32.490.859.897.Valid VAR00017 14.5185 32.644.764.899 Valid VAR00018 14.9259 34.840.248.910.Valid VAR00019 14.5185 33.105.664.901 Valid VAR00020 14.5926 32.943.630.901.Valid VAR00021 14.8519 34.593.281.909 Valid VAR00022 14.4444 33.333.732.900.Valid VAR00023 14.7407 33.123.540.903 Valid VAR00024 15.0370 34.729.303.908.Valid VAR00025 14.7407 34.199.295.910 Valid VAR00026 15.2222 37.256 -.247.913 Tidak Valid

39 Dari hasil uji validitas ternyata terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir nomor 7,9, dan 26. Hasil validitas diperoleh hasil Corrected item total corelation antara -0,080 0,902 dan Cronbach s alpha if item delete 0,897 0,913. Sehingga 25 instrumen motivasi belajar dinyatakan valid. 3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Di samping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian reliabilitas. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009:121). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach alpha (Tony Wijaya, 2009:110). Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari 0,7 (Sekaran dalam Tony Wijaya, 2009:176). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. 3.5.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes (Kognitif) Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas tes dari 30 item soal adalah sebagai berikut.

40 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes di SD N 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.814 30 Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument sebesar 0,814 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 3.5.3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Afektif) Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dari 26 item pernyataan adalah sebagai berikut. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket di SD N 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.907 26 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrumen motivasi belajar sebesar 0,907 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis

41 tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Data Tahap Awal Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil pre-test melalui dua tahap, yaitu tahap uji homogenitas dan uji beda (t-test). Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama. 3.6.2 Tahap Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.6.4. Tahap Pengujian Hipotesis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil

42 penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Demonstrasi menggunakan alat peraga garis bilangan dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode demonstrasi menggunakan alat peraga garis bilangan (konvensional). Untuk menganalisis hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t. (Riduwan & Sunarto, 2009), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika t hitung t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Ho = µ 1 = µ 2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). Ha = µ 1 µ 2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). 2. Ho = µ 3 = µ 4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan efektif terhadap hasil belajar afaktif bagi siswa kelas IV SD). Ha = µ 3 µ 4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD). Keterangan: μ 1 μ 2 μ 3 μ 4 = Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan =Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. = Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan =Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode konvensional.

43 Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan dikatakan efektif, manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga penggaris bilangan efektif digunakan dalam pelajaran Matematika kelas IV SD.