BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH IV.1 Sejarah Singkat Tokobagus Tokobagus didirikan oleh 2 orang pemuda asal Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker pada tanggal 9 Juni 2005. Mereka mendirikan TokoBagus karena mendapatkan ide saat berlibur di Bali dan melihat perkembangan jual beli online di Amerika yaitu di situs amazon.com yang berkembang sangat pesat. Kemudian mereka melihat bahwa Indonesia memliki penduduk yang sangat banyak dan Internet semakin berkembang di Indonesia. Di tahun 2010, PT. Tokobagus akhirnya hijrah ke Jakarta setelah membangun usaha selama 5 tahun di Denpasar, Bali. Tokobagus menggunakan media promosi melalui stasiun TV lokal, radio, majalah, pembagian stiker, dan setelah itu terus tumbuh under the radar. Tokobagus tidak menganut sistem release it and forget it, melainkan terus melakukan perbaikan demi meningkatkan kepuasan member pada khususnya dan pengguna pada umumnya. IV.2 Analisa Konten Tokobagus Tokobagus menyediakan live support yang akan menjawab segala pertanyaan berkenaan dengan penggunaan situs Tokobagus.com juga pertanyaan non-teknis yang lain, dan sebentar lagi juga akan diluncurkan sebuah forum khusus yang bisa menjadi rujukan pengguna disaat live support sedang offline. 1
Gambar 4.1 Halaman Utama Tokobagus.com Setiap member di Tokobagus juga berpeluang menjadi verified member, dimana akan dikirimkan kode verifikasi ke alamat rumah mereka yang harus mereka masukkan melalui profil mereka di Tokobagus.com, sehingga menjamin transaksi yang lebih aman. Tokobagus juga menyediakan statistik iklan, sehingga pengguna bisa memantau iklan mana yang paling banyak mendapatkan kunjungan, dan memperbaiki iklan yang dianggap belum maksimal. Tokobagus juga sangat baik dalam SEO (Search engine optimization), sehingga setiap iklan akan memperoleh nilai plus di mata mesin pencari (Google, Yahoo, Bing). 2
Setiap penjual di Tokobagus akan memiliki toko sendiri, dengan subdomain yang mereka pilih (contoh: iphkoreanshop.tokobagus.com) yang bisa dikustomisasi logo dan temanya. Member juga bisa menuliskan deskripsi mengenai toko mereka dan menulis aturan yang berlaku di toko mereka. IV.3 Profil Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 183 orang yang merupakan netizen di Indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode online, yaitu melalui google docs. Konsumen yang menjadi responden adalah responden sudah pernah melakukan pembelian di Tokobagus.com. Karaketiristik demografi responden dalam penelitian ini dibedakan menurut usia dan jenis kelamin. IV.3.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Tabel profil berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki - laki 16 8,743% Perempuan 167 91,257% Total 183 100% Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis kelamin dari 183 orang responden maka di dapat data sebagai berikut : responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 167 orang (91,257%) dan sisanya sebanyak 16 orang (8,743%) adalah laki-laki. 3
Ini menunjukan bahwa lebih banyak jumlah perempuan dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.2 Profil responden berdasarkan jenis kelamin IV.3.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Tabel profil berdasarkan usia Usia Jumlah Presentase Dibawah 18 tahun 36 19,6721% 18 24 tahun 126 68,8524% 25 31 tahun 11 6,0109% 32-38 tahun 9 4,9180% 39 45 tahun 1 0,54644% Diatas 45 tahun 0 0% Total 183 100% 4
Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai usia dari 183 orang responden yang telah mengisi kuesioner dapat dilihat ternyata kebanyakan responden berada kelompok usia 18 24 tahun. Gambar 4.3 Profil responden berdasarkan usia IV.3.3 Profil Responden Berdasarkan Profesi Tabel 4.3 Tabel profil berdasarkan Profesi Profesi Jumlah Presentase Ibu rumah tangga 3 1,63% Pegawai 24 13,11% Pelajar/ Mahasiswa 140 76,50% Wiraswasta 16 8,74% Jumlah 183 100% 5
Gambar 4.4 Profil responden berdasarkan profesi Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai profesi dari 183 orang responden di dapat data sebagai berikut: responden terbanyak berasal dari responden yang berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa yaitu sebanyak 140 responden (76,50%), kedua terbanyak berasal dari profesi pegawai yaitu sebanyak 24 responden (13,11%), kemudian 16 responden (8,74%) berasal dari profesi wiraswasta, dan yang terakhir sebanyak 3 responden (1,63%) berprofesi sebagai ibu rumah tangga. IV.4 Analisis Konjoin Menurut Santoso (2010,p299) Analisa konjoin pada prinsipnya bertujuan untuk memperkirakan pola pendapat responden, yang disebut dengan Estimates Part-Worth, kemudian membandingkan dengan responden yang sebenarnya (Actual). Tingginya 6
angka korelasi antara hasil estimates dengan hasil aktual disebut dengan predictive accuracy. Dari hasil analisis konjoin juga diperoleh nilai utilitas dan tingkat kepentingan atribut, baik dari setiap responden maupun secara keseluruhan (aggregate). Nilai utilitas dari analisis secara aggregate menunjukan bagaimana preferensi konsumen secara keseluruhan terhadap webstore, sedangkan tingkat kepentingan atribut dari analisis aggregate menunjukan bagaimana tingkat kepentingan relatif dari masing-masing atribut bagi konsumen secara keseluruhan. IV.4.1 Analisis Konjoin Secara Aggregate Tabel 4.4 Utilitas dan tingkat kepentingan atribut secara aggregate No. Atribut ( Factor) Taraf ( Level ) Atribut Bobot Kepentingan Relatif (%) Utilitas 1 Interface 2 Price 3 Communication 5 Safety & Trust Banyak pilihan -0,133 27,979 Kemudahan mencari produk 0,133 Relatif murah -0,029 16,593 Ada diskon 0,029 Iklan -0,058 27,950 Referensi 0,058 Penjual yang bisa dipercaya -0,039 25,009 Keamanan website 0,039 6 Constant 5,664 0,078 7
8
Gambar 4.5 Bobot kepentingan relatif secara aggregate Berdasarkan bentuk persamaan model dasar dalam analisis konjoin (Surjandari, 2010, p31), maka model utilitasnya adalah sebagai berikut: 9
Berdasarkan hasil analisis secara aggregate terhadap atribut-atribut webstore pada tabel 4.4 diatas, maka didapat hasil sebagai berikut: Interface Untuk atribut interface secara umum responden menyukai webstore dengan tampilan mudah mencari produk (dengan nilai 0,133) bila dibandingkan dengan banyaknya pilihan produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.6 Utilitas Atribut Interface 10
Price Untuk atribut price secara umum responden memilih webstore yang menawarkan diskon (dengan nilai 0,029) bila dibandingkan karena harga yang relatif murah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.7 Utilitas Atribut Price 11
Communication Untuk atribut communication secara umum responden mau berbelanja di webstore karena mendapat referensi (dengan nilai 0,058) jika dibandingkan dengan mengetahui webstore dari iklan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.8 Utilitas Atribut Communication 12
Safety & Trust Untuk atribut safety & trust secara umum responden mau berbelanja di webstore yang memiliki keamanan website yang baik (dengan nilai 0,039) dibandingkan dengan penjual yang dapat dipercaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.9 Utilitas Atribut Safety & Trust 13
Tingkat Kepentingan Atribut (Importance Values) Secara umum (aggregate), responden menganggap interface adalah atribut terpenting dalam menilai sebuah webstore (27,979%), kemudian atribut communication (27,950%), atribut safety & trust (25,009%), dan atribut price (16,593%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.10 Tingkat Kepentingan Atribut secara aggregate 14
IV.4.2 Pengukuran Predictive Accuracy Secara Keseluruhan (Aggregate) Tabel 4.5 Correlations secara aggregate Correlations a Value Sig. Pearson's R,749,016 Kendall's tau,643,013 a. Correlations between observed and estimated preferences Pengukuran predictive accuracy pada penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut (Santoso, 2010, p300) : Hipotesis Ho: Tidak ada korelasi atau hubugan antara actual preference dengan predictive preference Ha: Ada korelasi atau hubugan antara actual preference dengan predictive preference Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Pearson s R 15
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima IV.5 Pembahasan Pemecahan Masalah Interface, price, communication, safety & trust merupakan rangsangan pemasaran yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam bertransaksi di webstore, sehingga PT. Tokobagus selaku pengelola website Tokobagus.com harus mengetahui preferensi yang disukai oleh target marketnya. Berdasarkan analisis konjoin, diketahui bahwa untuk atribut interface dengan tingkat kepentingan sebesar 27,979%, secara umum responden menyukai tampilan yang memberi kemudahan untuk mencari produk bila dibandingkan dengan banyaknya pilihan produk, untuk atribut price dengan tingkat kepentingan sebesar 16,593%, secara umum responden menyukai webstore yang memberikan diskon bila dibandingkan jika harga yang diberikan relatif murah, untuk atribut communication dengan tingkat kepentingan sebesar 27,950%, secara umum responden mau bertransaksi di webstore karena mendapat referensi dibandingkan dengan karena melihat iklan, untuk atribut safety & trust dengan tingkat kepentingan sebesar 25,009%, secara statistik responden menyukai website yang aman dibandingkan dengan penjual yang bisa dipercaya. 16