BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan

Transkripsi

1 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Konjoin Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan (average importance score) pada masing-masing level tiap atribut dan nilai kepentingan (average importance score).nilai kepentingan menunjukkan seberapa penting suatu atribut terhadap keseluruhan preferensi. Nilai kegunaan dan nilai kepentingan yang dihasilkan oleh analisis konjoin ditunjukan pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil Analisis Konjoin No Atribut Level Nilai Kegunaan Pemukiman Lokasi Tempat Kerja Universitas Aksesibilitas Jalan 2 Arah Jalan 1 Arah Tidak Ada Anchor tenant Ada Lebih dari Layanan parkir Tarif Flat Kapasitas Parkir Besar Fasilitas tambahan Tempat Ibadah Toilet Bersih dan Nyaman Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2016 Nilai Kepentingan Berdasarkan hasil analisis konjoin pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil yang paling memengaruhi preferensi konsumen adalah faktor anchor tenant, dengan nilai kepentingan sebesar 28,96 persen. Dengan nilai utilitas masingmasing nilainya adalah tidak ada anchor tenant levelnya 0,644, ada 1 anchor tenant nilainya sebesar -0,291, dan lebih dari 1 anchor tenant nilainya adalah - 0,

2 Faktor kedua yang paling berpengaruh dengan nilai kepentingan kedua terbesar setelah anchor tenant adalah lokasi. Atribut lokasi memperoleh nilai kepentingan sebesar 28,725 persen. Dengan nilai utilitas masing-masing nilainya adalah dekat dengan pemukiman warga nilainya 0,769, dekat tempat kerja nilainya sebesar 0,529, dan dekat dengan universitas nilainya adalah -1,298. Atribut ketiga yang memengaruhi adalah fasilitas tambahan, dengan nilai kepentingan sebesar persen. Nilai utilitas dari masing-masing level atribut adalah tempat ibadah nilai utilitas sebesar -0,272 dan toilet bersih dan nyaman nilai utilitasnya adalah sebesar 0,272. Faktor keempat yang memengaruhi preferensi konsumen adalah layanan parkir, nilai kepentingan dari atribut layanan parkir adalah sebesar persen dengan masing-masing nilai utilitas untuk levelnya adalah tarif parkir flat sebesar -0,185. Untuk level kapasitas parkir ukuran besar sebesar 0,185. Faktor terakhir yang memengaruhi preferensi konsumen adalah aksesibilitas, dengan nilai kepentingan sebesar 13,184 persen. Dengan masingmasing nilai utilitas pada tiap levelnya adalah jalan 2 arah nilai utilitasnya sebesar -0,017, dan jalan 1 arah nilai utilitasnya adalah sebesar 0,

3 Jika ditampilkan secara grafik, maka nilai kepentingan dari atribut-atribut berdasarkan hasil analisis dapat digambarkan sebagai berikut ; 15.76% ; 13.38% 28.96; 28.96% ; 28.72% ; 13.18% Lokasi Aksesibilitas Anchor Tenant Layanan Parkir Fasilitas Tambahan Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2016 Gambar 4.1 Grafik Tingkat Kepentingan Atribut 4.2 Analisis Peringkat Kombinasi Preferensi Konsumen Peringkat kombinasi preferensi merupakan urutan rangking dari kombinasi level atribut mulai dari yang paling disukai hingga kombinasi yang paling tidak disukai konsumen. Pengurutan kombinasi ditentukan dari nilai koefisien parth worth masing-masing kombinasi level dan atribut. Tiap nilai koefisien parth worth yang dimaksud diakumulasikan dari nilai koefisien part worth masingmasing level atribut. Hasil akumulasi tersebut kemudian dirangking sesuai jumlah koefisien part worth yang paling kecil, hingga yang paling besar. 41

4 Perhitungan koefisien parth worth dari tiap-tiap atribut dan level adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Akumulasi Koefisien Part Worth Konjoin No Atribut Level Utility Deviasi^ Standar Estimated Koefisien (Deviasi) 2 deviasi Part worth Part worth Pemukiman Lokasi Tempat Kerja Universitas Aksesibilitas Jalan 2 Arah Jalan 1 Arah Anchor tenant Layanan parkir Fasilitas tambahan Tidak Ada Ada Lebih dari Tarif Flat Kapasitas Parkir Besar Tempat Ibadah Toilet Bersih dan Nyaman TOTAL Standarisasi Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2016 Urutan peringkat preferensi merupakan jumlah total dari nilai masing-masing koefisien part worth pada setiap level dari seluruh kombinasi atribut pusat perbelanjaan modern. Urutan preferensi dapat dilihat dalam Tabel 4.3 sebagai berikut. 42

5 Kom binasi Lokasi Tabel 4.3 Urutan Peringkat Preferensi Kombinasi Atribut Koefisien Part Worth Total Koefisien Aksesi bilitas Anchor Tenant Layanan Parkir Fasilitas Tambahan Urutan Preferensi Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2016 Dari Tabel 4.3 dapat diketahui, bahwa kombinasi yang paling disukai adalah kombinasi nomor 9 dengan kombinasi lokasi yang dekat dengan pemukiman warga, berada di jalan 2 arah, tidak ada anchor tenant, kapasitas parkir besar, toilet bersih dan nyaman. Kombinasi yang paling tidak disukai oleh konsumen adalah kombinasi nomor 2, dimana kombinasi dari ke lima atribut tersebut adalah lokasi dekat dengan universitas, berada di jalan 1 arah, ada 1 anchor tenant, kapasitas parkir besar, dan kesediaan tempat ibadah. Urutan rangking kombinasi yang menempati rangking 2 sampai 3 memiliki kesamaan yaitu berada di jalan 2 arah, tidak ada anchor tenant, dan kesediaan toilet bersih dan nyaman. Urutan preferensi rangking nomor 4 dan nomor 5 memiliki kesamaan yaitu tidak ada anchor tenant dan ada tempat ibadah. Urutan preferensi nomor 6 dan 7, level yang memiliki kesamaan yaitu adalah lokasi dekat pemukiman warga, kapasitas parkir besar, dan kesediaan toilet 43

6 bersih dan nyaman. Urutan preferensi nomor 8 dan 9 yang memiliki kesamaan yaitu berada di jalan 1 arah, dan tarif parkir flat. Urutan preferensi nomor 10 dan nomor 11 masih memiliki kesamaan yaitu berada di jalan 2 arah dan ada tempat ibadah. Urutan preferensi nomor 12 dan nomor 13 memiliki kesamaan yaitu berada pada jalan 1 arah dan tarif parkir flat. Urutan nomor 14 sampai nomor 16 mengutamakan lokasi dekat dengan universitas, sedangkan atribut yang memiliki kesamaan pada urutan nomor 14 dan nomor 15 adalah berada di jalan 2 arah. 4.3 Pengukuran Korelasi Dilakukan pengukuran korelasi baik secara Pearson maupun Kendall untuk membuktikan adanya hubungan yang kuat antara variabel estimate dengan aktural atau adanya predictive accuracy yang tinggi pada konjoin terhadap sampel. Hipotesis yang dibuat untuk uji signifikansinya adalah: Ho: tidak ada korelasi yang kuat antara variabel esimasi dengan aktual Ha: ada korelasi yang kuat antara variabel estimasi dengan aktual. Dari hasil analisis konjoin, pengukuran secara Pearson maupun Kendall menghasilkan angka korelasi yang kuat, yaitu: Pearson s R = 0,893 Signifikasi = 0,000 Kendall s Tau = 0,661 Signifikasi = 0,000 Karena probabilitas (signifikansi) < 0,05, maka H 0 ditolak, hal ini berarti bahwa adanya hubungan yang kuat antara hasil estimasi dengan aktual atau adanya predictive accuracy yang tinggi pada proses konjoin. 44

7 4.4 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini sebanyak 52 orang, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 22 orang dan sisanya sebanyak 30 orang berjenis kelamin laki-laki. 22; 42.31% 30; 57.69% Laki-laki Perempuan Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan, sebagian besar responden berstatus menikah berjumlah 23 orang dan sisanya sebanyak 29 orang berstatus belum menikah. 23; 44.23% 29; 55.77% Belum Menikah Menikah Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan 45

8 Karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh kelompok remaja yaitu kelompok usia 15 s/d 22 tahun sebanyak 1 orang, kemudian kelompok usia 23 s/d 30 tahun sebanyak 30 orang, kelompok usia 31 s/d 38 tahun sebanyak 13 orang, kelompok usia 39 s/d 46 tahun sebanyak 6 orang dan kelompok usia lebih besar dari 46 tahun sebanyak 6 orang. 6; 10.71% 6; 10.71% 1; 1.79% 13; 23.21% 30; 53.57% >46 Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir didominasi SMP sebanyak 2 orang, SMA sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 43 orang, dan S2 sebanyak 6 orang. 1, 1.92% 6, 11.54% 2, 3.85% S1 43, 82.69% S2 Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 46

9 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan didominasi pelajar dan mahasiswa sebanyak 29 orang, wiraswata sebanyak 2 orang, pegawai negeri sebanyak 20 orang, dan karyawan swasta sebanyak 1 orang. 2, 3.85% 1, 1.92% 20, 38.46% 29, 55.77% Karyawan Swasta Mahasiswa Pengawai Negeri Wiraswata Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan asal berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Provinsi Jateng, Jatim, Kepri, DIY, NTB, Susel, Bali, Sulut, Maluku, Lampung, Papua, dan lain-lain. 47