ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

METODOLOGI PENELITIAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III METODE PENELITIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

III. METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

BAB IV METODE PENELITIAN

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

IV. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

Transkripsi:

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono No 167 Malang an.cahyawati@ub.ac.id, dwihadi@ub.ac.id, suluh.elmans@ub.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam mengetahui posisi strategi perusahaan saat ini, dan mengetahui alternatif-alternatif strategi yang dapat diambil oleh perusahaan serta mengetahui strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan berdasarkan kondisi eksternal dan internal perusahaan. Obyek penelitian ini di X travel yang bergerak dalam bidang usaha perjalanan ibadah umrah dan haji. Dalam penelitian ini dilakukan observasi dan wawancara dengan pihak travel sehingga didapatkan 17 faktor internal dan 8 faktor eksternal yang berpengaruh terhadap eksistensi operasionalnya travel ini. Untuk melakukan perumusan strategi perusahaan perlu dilakukan 3 tahapan yaitu input stage, matching stage, dan decision stage. Input stage dilakukan dengan menggunakan Internal Factor Evaluation Matriks dan didapatkan nilai sebesar 3.26. Nilai ini berada di atas nilai rata-rata (2,5). Hal ini menunjukkan perusahaan telah memiliki posisi internal yang sedang dan mampu mengatasi kelemahan perusahaan dengan baik. Untuk External Factor Evaluation didapatkan nilai sebesar 3.025 dan berada di atas rata-rata yang menunjukkan perusahaan telah memberikan respon yang baik terhadap faktor eksternal. Tahap pencocokan menggunakan Matriks SWOT sehingga didapatkan strategi-strategi untuk mengatasi kelemahan dan ancaman bagi perusahaan. Selain Matriks SWOT, digunakan juga Internal-External Matrix sehingga didapatkan posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu daerah growth dan dapat disimpulkan alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah product development dan marketdevelopment. Tahap keputusan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan didapatkan sum total attractiveness scoreuntuk product development5.48 dan untuk marketdevelopment sebesar 5.655 sehingga dapat diputuskan strategi yang tepat untuk perusahaan adalah strategi marketdevelopment dengan cara memperkenalkan jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Kata kunci: Manajemen Strategi, market development, QSPM. I. PENDAHULUAN Perkembangan bisnis travel di Indonesia saat ini semakin berkembang dan maju dengan cepat. Ibadah Umrah dan Haji yang merupakan suatu ibadah memiliki pahala yang besar dan hanya dilakukan oleh orang yang mampu adalah penyebab berkembangnya bisnis travel umrah dan haji di wilayah Indonesia. Salah satu pengusaha travel yang memiliki nama di bisnis travel umrah dan haji di Malang saat ini adalah X Travel. Seiring dengan berputarnya waktu, X Travel dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam mengelola perusahaan. Salah satu permasalahannya yaitu pesaingpesaing yang melakukan bisnis serupa. Untuk dapat bersaing, maka setiap bagian usaha harus membuat perencanaan yang tepat dan menyeluruh pada semua bidang. Dengan adanya persaingan ini, maka pihak manajemen X Travel dituntut agar bisa merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi manajemen yang tepat untuk digunakan agar bisa memenangkan persaingan. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen strategi sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan faktorfaktor yang menguntungkan untuk menekan faktor-faktor yang merugikan perusahaan. 35

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, mengetahui alternatif-alternatif strategi yang dapat diambil serta mengetahui strategi yang sesuai dengan perusahaaan berdasarkan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). II. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di X travel yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Setelah dilakukan identifikasi masalah didapatkan permasalahan berupa strategi apa yang dapat diambil oleh pihak travel untuk mendukung operasional perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut, data yang diperlukan yaitu data-data yang terkait faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Data-data tersebut didapat dari matriks internal eksternal mengetahui posisi perusahaan berdasarkan nilai IFE matriks dan EFE matriks. Tahap terakhir yaitu tahap pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) yang dipakai untuk pengambilan keputusan dari kerangka kerja analisis formulasi strategi. (David, 2004). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan dan wawancara kepada pihak travel. Dari hasil pengamatan dan wawancara tersebut didapatkan beberapa indikator yang terbagi dalam: kekuatan internal, kelemahan internal, hasil wawancara, kuisioner, observasi dan data-data dari perusahaan setempat. Untuk pengolahan data terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pengumpulan data yang terdiri dari matriks evaluasi faktor internal yang berfungsi sebagai untuk mengetahui faktor- faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting serta matriks evaluasi faktor eksternal yang berfungsi sebagai mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Tahap kedua yaitu tahap analisis yang meliputi matriks SWOT untuk mengetahui strategi-strategi yang dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan dan peluang eksternal dan ancaman eksternal. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap pertama yaitu tahap pengumpulan data, data diolah menggunakan internal factor evaluation (IFE) yang terdiri dari faktor strengths atau kekuatan dan weakness atau kelemahan serta external factor evaluation (EFE) yang terdiri dari opportunityatau peluang dan threatatau ancaman. Untuk bobot dan rating didapat dari hasil diskusi dengan pihak perusahaan yang bersangkutan (Siagian, 2005). 36

Tabel 1. Internal Factor Evaluation Matrix Strength (Kekuatan) Bobot Rating Nilai Layanan ibadah lengkap 0,05 4 0,2 Penerbangan tanpa transit sehingga lebih 0,075 3 0,225 cepat Hotel yang disediakan seselalu dekat masjid 0,075 4 0,3 maksimal berjarak 300m Ustad selalu membimbing ke tempattempat 0,07 4 0,28 ibadah Memberikan pelayanan lebih untuk jamaah 0,05 4 0,2 yang sakit atau sudah tua secara cuma- Cuma Brandimage yang kuat 0,05 3 0,15 Setiap bis dilengkapi satu guide dan satu 0,05 4 0,2 ustad Pegawai direkrut dan diajari dari nol 0,03 3 0,09 Bisnis didasarkan untuk ibadah dan 0,02 3 0,06 sedekah Sangat mengutamakan kenyamanan jamaah 0,08 4 0,32 Lokasi travel yang berada pada kawasan 0,025 3 0,075 strategis Karyawan yang loyal 0,03 4 0,12 Pengalaman bisnis sudah bertahun-tahun 0,075 4 0,3 Menjamin keberangkatan jamaah tepat 0,08 4 0,32 waktu Weaknesses ( Kelemahan ) Bobot Rating Nilai Direktur Utama harus banyak andil di 0,075 2 0,15 tahun-tahun awal Direktur Utama masih menjadi penyalur 0,075 2 0,15 dengan Duta Besar Arab Harga lebih mahal 0,09 1 0,09 TOTAL 1 3,23 Berdasarkan IFE Matriks diperoleh total skor sebesar 3.23 yang menunjukan perusahaan sudah mempunyai strategi dalam mengatasi ancaman internal yang ada. Tabel 2. Eksternal Factor Evaluation Matrix Opportunity (peluang) Bobot Rating Nilai Memiliki banyak jaringan dengan pondok pesantren Memiliki banyak jaringan dengan pemerintah kota Sedang meningkatnya minat warga Malang untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh 0,075 3 0,225 0,075 4 0,3 0,05 3 0,15 Tersedianya banyak cabang di Jawa Timur 0,05 3 0,15 37

Tabel 2. Eksternal Factor Evaluation Matrix (Lanjutan) Threat (Ancaman) Bobot Rating Nilai Sering terjadi perbedaan prinsip dengan agen lain 0,05 2 0,1 ketika bergabung Sulitnya pengeluaran visa saat high season 0,3 3 0,9 Risiko rugi tinggi karena penyediaan tiket saat 0,3 3 0,9 low season Terdapat kerugian karena penyediaan visa saat 0,1 3 0,3 High season TOTAL 1 3,025 Berdasarkan EFE Matrix diperoleh total skor 3.025 yang menunjukan bahwa perusahaan sudah mempunyai strategi yang baik dalam mengantipasi ancaman eksternal yang ada. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis SWOT. Analisis ini didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (oportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu perusahaan(rangkuti, 2008). Disamping menggunakan matriks SWOT, pada tahap kedua ini menggunakan matriks IE (Internal-Eksternal). IE Matrix merupakan aktivitas yang berkelanjutan setelah dibuatnya IFE Matrix dan EFE Matrix. Dalam IE Matrix dibagi menjadi tiga region yang memiliki aplikasi strategi yang berbeda-beda, yaitu: Grow and Build, Hold and Maintain Strategies, serta Harvest or Divest.Berdasarkan IFE dan EFE matrix didapat IFE = 3.23dan EFE = 3.025 E K S T E R N A L 4,0 tinggi 3,0 sedang 2,0 rendah 1,0 kuat 3,0 sedang 2,0 lemah I II III GROWTH GROWTH RETRENCHMENT IV V VI STABILITY INTERNAL GROWTH STABILITY VII VIII IX RETRENCHMENT GROWTH GROWTH LIKUIDASI Gambar 1. Matriks IE Total skor faktor strategi internal sebesar 3.23 termasuk dalam kategori kuat, total skor faktor strategi eksternal sebesar 3.025 tergolong tinggi, sehingga strategi yang dipilih adalah strategi I yaitu perusahaan dalam kondisi Growth. Dalam kondisi seperti ini, strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam penerapannya yaitu menggunakan product development dan marketdevelopment. Tahap terakhir yaitu tahap pengambilan keputusan. Untuk menyeleksi strategi-strategi mana saja yang dapat digunakan untuk selanjutnya diseleksi lagi menggunakan The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), sehingga diperoleh keputusan strategi yang paling layak untuk digunakan oleh perusahaan(umar,2002). 1,0 38

Key Factors Tabel 4. QSPM Weight Product Development Market Development AS TAS AS TAS Strength ( Kekuatan ) Layanan ibadah lengkap 0,05 3 0,15 4 0,2 Penerbangan tanpa transit sehingga lebih cepat 0,075 2 0,15 3 0,225 Hotel yang disediakan seselalu dekat masjid maksimal berjarak 0,075 2 0,15 3 0,225 300m Ustad selalu membimbing ke tempat-tempat ibadah 0,07 3 0,21 4 0,28 Memberikan pelayanan lebih untuk jamaah yang sakit atau sudah tua 0,05 4 0,2 4 0,2 secara cuma-cuma Brandimage yang kuat 0,05 3 0,15 3 0,15 Setiap bis dilengkapi satu guide dan satu ustad 0,05 2 0,1 3 0,15 Pegawai direkrut dan diajari dari nol 0,03 2 0,06 2 0,06 Bisnis didasarkan untuk ibadah dan sedekah 0,02 2 0,04 3 0,06 Sangat mengutamakan kenyamanan jamaah 0,08 4 0,32 4 0,32 Lokasi Strategis 0,025 4 0,1 3 0,075 Karyawan yang loyal 0,03 1 0,03 1 0,03 Pengalaman bisnis sudah bertahuntahun 0,075 3 0,225 2 0,15 Menjamin keberangkatan jamaah tepat waktu 0,08 2 0,16 4 0,32 Weaknesses Direktur Utama harus banyak andil di tahun-tahun awal 0,075 1 0,075 1 0,075 Direktur Utama masih menjadi penyalur dengan Duta Besar Arab 0,075 1 0,075 1 0,075 Harga lebih mahal 0,09 4 0,36 4 0,36 TOTAL ATTRACTIVENESS SCORE 1 2,555 2,955 39

Tabel 4. QSPM (lanjutan) Opportunity (peluang) Memiliki banyak jaringan dengan pondok pesantren 0,075 3 0,225 3 0,225 Memiliki banyak jaringan dengan pemerintah kota 0,075 3 0,27 3 0,225 Sedang meningkatnya minat warga Malang untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh 0,05 4 0,8 4 0,2 Tersedianya banyak cabang di Jawa 0,05 4 0,6 3 0,15 Timur Threat (Ancaman) Sering terjadi perbedaan prinsip dengan agen lain ketika bergabung Sulitnya pengeluaran visa saat high season Risiko rugi tinggi karena penyediaan tiket saat low season Terdapat kerugian karena penyediaan visa saat High season 0,05 3 0,27 2 0,1 0,3 2 0,26 2 0,6 0,3 2 0,3 3 0,9 0,1 2 0,2 3 0,3 TOTAL ATTRACTIVENESS 1 2,925 2,7 SCORE SUM TOTAL ATTRACTIVENESS 5,48 5,655 SCORE Berdasrkan hasil QSPM di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang paling relevan digunakan atau untuk diimplementasikan di X Travel adalah market developmentyaitu dengan perolehan skor 5.655.Strategimarket developmentini bertujuan untuk memperkenalkan jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru (David, 2004). IV. PENUTUP Berikut merupakan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian: 1. Berdasarkan analisis dari kondisi perusahaan X Travel dengan metode IFE Matrix diperoleh total rata-rata nilai tertimbang sebesar 3.23 yang menunjukan bahwa perusahaan sudah diatas rata-rata dalam keseluruhan kekuatan internalnya, EFE Matrix diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3.025 mengindikasikan bahwa X Travel diatas rata-rata dalam upayanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman. 2. Berdasarkan analisis posisi perusahaan X Travel dengan metode TOWS Matrix dapat dilihat seperti menambah kelengkapan fasilitas Umrah dan Haji di SO Strategi, Memperkuat Relasi dengan pemerintah dan pondok pesantren di WO Strategi, Melakukan pemesanan kursi pesawat sebelum ada order dari jamaah di ST Strategi, Membedakan harga saat low season dan High season di WT Strategi. IE Matrix strategi yang dipilih adalah strategi I yaitu perusahaan dalam kondisi Growth. 40

3. Dapat menganalisis strategi yang sebaiknya digunakan perusahaan X Travel untuk memenangkan persaingan dengan metode QSPM. Berdasarkan hasil QSPM, dapat disimpulkan bahwa strategi yang paling relevan digunakan atau untuk diimplementasikan adalah market development yaitu dengan perolehan skor 5.655.Strategimarket developmentini bertujuan untuk memperkenalkan jasa yang adasekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis Konsepkonsep. Edisi Kesembilan. Jakarta : Indeks. Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Umar, Husein. 2002. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perushaan. Jakarta: PT. Grambedia Pustaka Utama 41