BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan administrasi. Sebelum persiapan penelitian ada tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran subyek berdasarkan usia dan jenis kelamin. Gambaran subyek penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1. Subyek bersadarkan usia Pengelompokan subyek berdasarkan usia, peneliti mendapatkan subyek dengan rentang usia dari 46 sampai 63 tahun dan dikategorikan sebagai berikut. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) 46 55 23 61 56 63 15 39 TOTAL 38 100 Berdasarkan pada data dari 38 subyek penelitian terdapat 23 orang yang berusia 46 55 tahun dengan persentase 61% dan 15 orang berusia 56 63 tahun dengan persentase 39%. 2. Subyek berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan dengan gambaran penyebaran subyek seperti yang terlihat pada tabel berikut ini. 70

71 Tabel 9 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) Laki-laki 19 50 Perempuan 19 50 Total 38 100 Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa jumlah subyek laki-laki sebanyak 19 orang (50%) dan subyek perempuan sebanyak 19 orang (50%). B. Deskripsi dan Reliabilitas Data 1. Deskripsi Data Analisis deskriptif adalah untuk mengetahui deskripsi suatu data seperti rata-rata, standard deviasi, varians, dan lain-lain sebagai berikut : Tabel. 10 Deskripsi Statistik Pengungka pan Emosi Marah N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviati on 38 69.00 126.00 195.00 1.506 12.796 28 Asertivitas 38 24.00 50.00 74.00 60.65 79 Valid 38 (listwise) 5.6724 9

72 Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah subyek yang diteliti baik dari skala Pengungkapan emosi marah maupun skala Asertivitas adalah 38 responden. Pada skala Pengungkapan emosi marah memiliki rentang skor (range) sebesar 69.00, skor terendah adalah 126.00 dan skor tertinggi 195.00 dengan rata-rata (mean) sebesar 1.506 serta standar deviasi sebesar 12.79628. Sedangkan skala Asertivitas memiliki rentang skor (range) sebesar 24.00, skor terendah adalah 50.00 dan skor tertinggi 74.00 dengan rata-rata (mean) sebesar 60.6579 serta standar deviasi sebesar 5.67249. Sedangkan Selanjutnya deskripsi data berdasarkan data demografinya adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Usia responden Tabel 11 Deskripsi Data Berdasarkan Usia Responden Pengungkapan Emosi Marah Asertivitas Usia N Mean Std. Deviation 46-55 23 1.498 1.452 56-63 15 1.518 9.941 46-55 23 61.521 6.074 56-63 15 59.333 4.894 Dari tabel diatas dapat diketahui banyaknya data dari kategori usia yaitu 23 responden berusia 46-55 tahun, 15 responden berusia 56-63 tahun. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel pengungkapan emosi marah ada pada responden dengan rentan usia 56-63 tahun dan nilai mean sebesar 1.518, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada variabel asertivitas ada pada responden dengan rentan usia 46-55 tahun dan nilai mean sebesar 61.251.

73 b. Berdasarkan jenis kelamin responden Tabel 12 Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Jenis N Mean Std. Deviation Kelamin Pengungkapan Laki-laki 19 1.486 8.380 Emosi Marah Perempuan 19 1.526 1.606 Asertivitas Laki-laki 19 59.894 3.900 Perempuan 19 61.421 7.049 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori jenis kelamin yaitu 19 responden berjenis kelamin laki-laki dan 19 responden berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel pengungkapan emosi marah ada pada responden perempuan dengan nilai mean sebesar 1.526, dan nilai rata-rata tertinggi pada variabel asertivitas ada pada responden yang berjenis kelamin perempuan dengan nilai mean sebesar 61.421. 2. Reliabilitas Data Dalam penelitan ini, peneliti mengunakan uji reliabilitas Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS for windows versi 16.00 untuk menguji skala yang digunakan dalam penelitian, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 13. Hasil Uji Estimasi Reliabilitas Skala Koefisien Reliabilitas Jumlah Aitem Pengungkapan 0.865 57 Emosi Marah Asertivitas 0.800 21 Hasil uji reliabilitas variabel pengungkapan emosi marah diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,865 maka reliabilitas alat ukur adalah baik,

74 sedangkan untuk variabel asertivitas diperoleh nilai reliabilitasnya adalah 0,835 maka reliabilitasnya juga baik. Kedua variabel memiliki reliabilitas yang baik, artinya aitem-aitemnya sangat reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Dikatakan sangat reliabel karena nilai koefisiensi reliabilitas lebih dari 0,70 dan mendekati 1,00. 3. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor variabel apabila terjadi penyimpangan sejauh mana penyimpangan tersebut. Apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansi < 0.05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal (Azwar, 2012). Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0 yaitu dengan uji Kolmogorov - Smirnov. Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut. Tabel 14. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Test Pengungkapan Asertivitas emosi marah N 38 38 Normal Parametersᵃ Mean 150.6579 60.6579 Std. 12.79628 5.67249 Most Differences Extreme Deviation Absolute 0.142 0.109 Positive 0.142 0.109 Negative -0.117-0.054 Kolmogorov-Smirnov Z 0.878 0.671 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.424 0.758

75 Berdasarkan uji normalitas hasil tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk skala pengungkapan emosi marah sebesar 0,424 > 0,05 sedangkan nilai signifikansi untuk skala asertivitas sebesar 0,758 > 0,05. Karena nilai signifikansi kedua skala tersebut lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan model ini memenuhi asumsi uji normalitas. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel asertivitas dan pengungkapan emosi marah memiliki hubungan yang linier. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah jika signifikansi > 0.05 maka hubungannya linier, jika signifikansi < 0.05 maka hubungan tidak linier. Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 15 Hasil Uji Linieritas pengung kapanem osimarah *asertivit as Between Groups Within Grup Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 2270.136 16 141.883 3.094 0.000 Linierity 634.948 1 634.948 52.16 0.000 0 Deviation 1635.188 15 109.013 1.132 0.346 from Linierity 3788.417 21 180.401 6058.553 37

76 Hasil uji linearitas antara variabel pengungkapan emosi marah dengan asertivitas menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,346 > 0,05 yang artinya bahwa variabel pengungkapan emosi marah dengan asertivitas mempunyai hubungan yang linier. Berdasarkan hasil uji prasyarat data yang dilakukan melalui uji normalitas sebaran kedua variabel baik variabel pengungkapan emosi marah maupun variabel asertivitas, keduanya dinyatakan normal. Demikian juga dengan melalui uji linieritas hubungan keduanya dinyatakan korelasinya linier. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki syarat untuk dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment. C. Hasil Penelitian Hubungan asertivitas dengan pengungkapan emosi marah dapat diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) for windows versi 16.0, dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0.05. Adapun hasil uji statistik korelasi product moment sebagai berikut. Tabel. 16 Hasil Uji Korelasi Product Moment Asertivitas Asertivitas Pengungkapan emosi marah 1-0.324* Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 0.047 N 38 38

77 Pearson -0.324* 1 Pengungkapan emosi marah Correlation Sig. (2-tailed) 0.047 N 38 38 *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat korelasi antara asertivitas dengan pengungkapan emosi marah pada orang dengan diabetes melitus tipe II dan semakin tinggi asertivitas maka akan semakin rendah pengungkapan emosi marah pada orang dengan diabetes melitus tipe II. Dari hasil analisis data yang dapat dilihat pada tabel uji korelasi product moment di atas, menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan pada 38 penderita diabetes melitus tipe 2, diperoleh harga koefisien korelasi sebesar - 0.324 dengan taraf kepercayaan 0.05 (5%), dengan signifikansi 0.047 < 0.05. dikarenakan signifikasi lebih rendah dari 0.05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara asertivitas dengan pengungkapan emosi marah pada orang dengan diabetes melitus tipe II. Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut juga dapat dipahami bahwa korelasinya bersifat negatif (-), jadi menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, artinya semakin tinggi asertivitas maka semakin rendah pengungkapan emosi marah pada penderita diabetes melitus tipe II. Dengan memperhatikan harga koefisien korelasi sebesar -0.324.

78 D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara asertivitas dengan pengungkapan emosi marah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Sebelum dilakukan analisis statistik dengan korelasi product moment terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal. Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi untuk skala pengungkapan emosi marah sebesar 0,424 > 0,05 sedangkan nilai signifikansi untuk skala asertivitas sebesar 0,758 > 0,05. Karena nilai signifikansi kedua skala tersebut lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Selanjutnya uji linieritas yang bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel linier, hasil uji linieritas diperoleh nilai sig. = 0.840 > 0,05 artinya hubungannya linier. Selanjutnya hasil uji analisis korelasi didapatkan harga signifikansi sebesar 0.047 < 0.05 yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya terdapat hubungan antara asertivitas dengan pengungkapan emosi marah. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan harga koefisien korelasi yang negatif yaitu -0.324 maka arah hubungannya adalah negatif. Dari hasil yang didapatkan dari perhitungan ini adalah -0.324 dengan tidak adanya tanda positif (+), maka artinya semakin tinggi asertivitas maka akan diikuti oleh semakin rendahnya pengungkapan emosi marah pada orang dengan diabetes melitus tipe 2. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanborn (dalam Safaria dan Saputra, 2009) menyatakan bahwa asertivitas berhubungan

79 dengan pengungkapan emosi marah, karena cara paling efektif untuk mengelola kemarahan adalah dengan mengungkapkan dan mengkomunikasikannya secara verbal dengan asertif. Dari hasil data demografi yang didapat untuk kategori jenis kelamin (lakilaki dan perempuan) diperoleh kesimpulan bahwa responden perempuan menunjukkan nilai rata-rata lebih tinggi dibanding laki-laki dengan mean 61.421. Artinya perempuan menunjukkan tingkat asertivitas yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini berlawanan dengan apa yang dikemukakan Rathus & Nevid (1980), bahwa wanita pada umumnya lebih sulit bertingkah laku asertif seperti mengungkapkan perasaan dan pikiran dibandingkan dengan lakilaki. Selain itu untuk tingkat pengungkapan emosi marah pada penelitian ini perempuan juga lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini diketahui dari rata-rata nilai mean yakni 1.526 yang menunjukkan tingkat pengungkapan emosi marah perempuan lebih baik daripada laki-laki. Hal ini memiliki kesesuaian dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan yang mengungkapkan bahwa sebagian besar yang mudah mengungkapkan emosi marah ialah lakilaki. Selanjutnya dari data demografi kategori usia (46-55 dan 56-63) menunjukkan bahwa tingkat asertivitas responden dengan usia 46-55 yang memiliki nilai rata-rata mean 63.521 yang artinya responden dengan rentan usia 46-55 memiliki tingkat asertivitas lebih baik.

80 Berikutnya untuk tingkat pengungkapan emosi marah yang ditunjukkan berdasarkan kategori usia yakni responden dengan rentan usia 56-63 memiliki nilai rata-rata mean 1.518 yang merupakan nilai mean paling tinggi. Dalam artian tingkat pengungkapan emosi marah responden dengan rentan usia 56-63 lebih baik. Menurut Safaria dan Saputra (2009), pengungkapan emosi marah adalah upaya untuk mengkomunikasikan status perasaan ketika dalam kondisi marah dan bagaimana merespons emosi marah yang dirasakan. Respons terhadap perasaan marah dapat diperlihatkan melalui perubahan raut wajah dan gerakan tubuh yang menyertai emosi, mengungkapkan atau menyampaikan perasaannya kepada orang lain. Dengan memiliki asertivitas, individu dapat mengelola dan mengatasi pengungkapan emosi marahnya. Perubahan dalam hidup yang mendadak membuat orang dengan diabetes melitus tipe II menunjukkan beberapa reaksi psikologis yang negatif, diantaranya adalah marah. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah penderita diabetes melitus tipe II dengan jumlah 38 orang. Dari korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa asertivitas atau kemampuan komunikasi individu mengenai apa yang diinginkan dan dirasakan kepada orang lain dengan tetap menjaga perasaan pihak lain akan membuat tingkat pengungkapan emosi marah individu semakin menurun dalam melakukan suatu aktifitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi asertivitas pada orang dengan diabetes melitus tipe II, maka semakin rendah pengungkapan emosi marahnya. Dan sebaliknya semakin rendah

81 asertivitas pada penderita diabetes melitus tipe II, maka semakin tinggi pula tingkat pengungkapan emosi marahnya. Mencermati paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa asertivitas berhubungan dengan pengungkapan emosi marah pada orang dengan diabetes melitus tipe 2.