VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

IV. METODE PENELITIAN

VI. PERUMUSAN STRATEGI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

IV. METODE PENELITIAN

Nofianty ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB II LANDASAN TEORI

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

: Budi Utami, SE., MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari data sekunder mengenai pengelolaan PDAM Kabupaten Sukabumi pada saat ini, serta berdasarkan evaluasi kinerja seperti yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, kemudian selanjutnya melalui alat analisis SWOT yang akan menggambarkan analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan PDAM Kabupaten Sukabumi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan saat ini. Posisi perusahaan tersebut akan menentukan strategi pengembangan usaha PDAM dimasa-masa yang akan datang. 6.1 Kondisi Internal dan Eksternal 6.1.1 Analisis kondisi internal Analisis terhadap kondisi internal PDAM dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan internal yang menjadi kendala bagi PDAM dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan kekuatan internal yang dimiliki perusahaan yang menjadi asset bagi PDAM dalam mengurangi maupun menghilangkan kelemahan yang ada dan sekaligus menjadi pendorong tercapainya tujuan perusahaan. a. Kekuatan (Strengths) Kekuatan (Strengths) adalah kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan yang merupakan keunggulan komparatif sebagai faktor pendorong berkembangnya suatu perusahaan. Faktor ini sangat menguntungkan bagi

perusahaan dan sangat mendukung dalam pengembangan perusahaan. Adapun yang menjadi kekuatan PDAM Kabupaten Sukabumi yaitu : a. Adanya ketersediaan sumber input (sumber daya air) cukup berlimpah, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya yaitu Cipelang, Cicatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat juga sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di sebelah timur. b. Trend penjualan air yang senantiasa meningkat, yaitu dalam kurun waktu lima tahun menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu masing-masing untuk tahun 2002 sebesar 2.679.000 m 3, tahun 2003 meningkat menjadi sebesar 2.772.726 m 3, tahun 2004 meningkat menjadi sebesar 3.158.217 m 3, tahun 2005 meningkat menjadi sebesar 3.421.196 m 3 dan tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 3.655.163. c. Adanya hak monopoli dalam produksi dan distribusi air bersih yang dimiliki PDAM Kabupaten Sukabumi, hal ini merupakan perwujudan pelaksanaan Undang-undang Dasar 1945 pasal 33. d. Realisasi produksi air yang senantiasa meningkat, yaitu dalam kurun waktu dari tahun 2002 sampai dengan 2005 menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu masing-masing untuk tahun 2002 sebesar 5.261.000 m 3, tahun 2003 meningkat menjadi sebesar 6.103.818 m 3, tahun 2004 meningkat menjadi sebesar 6.330.406 m 3 dan tahun 2005 meningkat menjadi sebesar 7.265.891 m 3. Kecuali pada tahun 2006 menurun menjadi sebesar 6.957.474 m 3 yang disebabkan terdapatnya pipa PDAM yang bocor karena jaringan pipa distribusi yang umurnya semakin menua.

e. Kemudahan dan kenyamanan membayar rekening cukup baik, ini dikarenakan telah tersedianya service point diluar kantor pusat. f. Pelayanan sambungan baru relatif cepat (< 7 hari). b. Kelemahan (Weaknesses) Kelemahan (Weaknesses) adalah keterbatasan kemampuan suatu perusahaan yang merintangi perusahaan untuk berkompetisi atau berkembang. Faktor-faktor ini harus diatasi oleh perusahaan untuk dapat bergerak menuju suatu kondisi yang lebih baik dan berkembang. Adapun yang menjadi kelemahan PDAM Kabupaten Sukabumi yaitu : a. Tingginya biaya operasional PDAM Kabupaten Sukabumi, sehingga biaya produksi lebih besar dibandingkan dengan tarif PDAM itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan perusahaan untuk meningkatkan laba adalah beban operasi semakin meningkat, sehingga pendapatan usaha baru bisa meningkat lebih bagus jika terjadi kenaikan/penyesuaian harga air. Kendalanya, penyesuaian tarif setiap tahun akan menimbulkan masalah sosial dan kurang populer di mata masyarakat. Dengan dasar pemikiran inilah penentuan tarif harga air PDAM ditentukan oleh Pemerintah Daerah dengan persetujuan DPRD. b. Tingkat kehilangan air yang cukup besar, pada tahun 2006 lebih dari 39 % terjadi kehilangan air. Hal ini disebabkan adanya jaringan pipa distribusi yang umurnya relatif sudah tua, banyak meter air yang sudah harus diganti secara periodik, pada tahun 2007 water meter yang rusak berjumlah 389 buah dan terdapat pipa PDAM yang bocor.

c. Ketidakpuasan pelanggan yang cukup besar terhadap kontinuitas air PDAM, masih banyaknya pengaduan dari pelanggan dikarenakan pengaliran air kurang dari 24 jam. Pada tahun 2007 jumlah keluhan sebanyak 625 dari 13 cabang dan unit yang ada di PDAM Kabupaten Sukabumi. d. Hutang luar negeri ex proyek di cabang palabuhanratu belum pernah dibayar dan semakin membengkak membebani PDAM. Hingga tahun 2006, jumlahnya mencapai Rp. 3.963.287.590,- e. PDAM Kabupaten Sukabumi baru mampu melayani 3,10 % dari jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi, hal ini menunjukkan cakupan pelayanan yang rendah terjadi pada PDAM Kabupaten Sukabumi. f. Kualitas Sumber Daya Manusia PDAM Kabupaten Sukabumi yang masih rendah baik dalam bidang administrasi maupun teknis karena karyawan PDAM sebagian besar berpendidikan SLTA yaitu berjumlah 119 orang, sedangkan yang lainnya Pasca Sarjana 4 orang, Sarjana 9 orang, Sarjana Muda 6 orang, SLTP 16 orang dan SD 28 orang. 6.1.2 Analisis kondisi eksternal Analisis kondisi eksternal yaitu menggali lingkungan di luar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi. a. Peluang (Opportunities) Peluang (Opportunities) adalah kondisi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan untuk berkembang. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi peluang yang dihadapi serta memanfaatkannya untuk pengembangan bisnis ke depan. Kemampuan bersaing sebuah perusahaan dalam perdagangan global sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan mampu menciptakan inovasi, baik

inovasi produk maupun jenis jasa layanan dengan melihat peluang yang ada. Adapun yang menjadi peluang PDAM Kabupaten Sukabumi yaitu : a. Perkembangan jumlah penduduk dan pemukiman baru, PDAM sesuai dengan fungsinya adalah fungsi pelayanan menghasilkan kebutuhan air bersih bagi masyarakat, diharapkan dapat memberikan pelayanan akan air bersih yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat, membantu perkembangan bagi dunia usaha dan menetapkan struktur tarif yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masyarakat. Dalam hal ini keberadaan PDAM sebagai BUMD dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, menunjang bagi perkembangan kelangsungan dunia usaha dan perkembangan ekonomi di daerah, percepatan pembangunan di daerah, karena produk air bersih yang dihasilkan oleh PDAM merupakan barang yang essential yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan latar belakang ini PDAM dalam menunjang fungsi tersebut dapat melakukan diversifikasi usaha dari penyedia air bersih menjadi air minum. b. Kebutuhan terhadap air bersih, setiap orang selalu membutuhkan air bersih dan air minum sehingga kondisi ini dapat ditangkap sebagai potensi pasar yang baik bagi PDAM Kabupaten Sukabumi. c. Kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang cukup baik, ini terlihat dari kemampuan masyarakat untuk membayar yang cukup tinggi, masyarakat Kabupaten Sukabumi mampu membayar pemakaian air bersih, yang ditunjukkan dengan tingginya efisiensi penagihan rekening dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu rata-ratanya sebesar 95, 25 %.

d. Minat menjadi pelanggan PDAM masih ada, hal ini diketahui dari banyak permohonan sambungan baru. e. Dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun. f. Ancaman (Threats) Ancaman (Threat) adalah kondisi yang tidak menguntungkan dan merupakan ancaman bagi kelangsungan perusahaan. Untuk dapat bertahan dan berkembang, perusahaan harus mampu mengatasi ancaman yang dihadapi dengan menggunakan secara optimal potensi yang dimiliki. Adapun yang menjadi ancaman bagi PDAM Kabupaten Sukabumi yaitu : a. Penurunan kapasitas sumber air baku, yang disebabkan kondisi lingkungan semakin rusak. b. Kenaikan harga listrik secara periodik. c. Masyarakat yang semakin kritis. d. Tuntutan kepentingan pelanggan atas kualitas pelayanan. 6.2 Evaluasi Faktor-faktor Strategis Setelah diketahui faktor-faktor strategis internal dan eksternal PDAM Kabupaten Sukabumi, maka selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan matriks EFAS untuk faktor strategis eksternal (external factor analysis summary/efas) dan matriks IFAS untuk faktor strategis internal (internal factors analysis summary/ifas.) Maksudnya adalah dengan menggunakan matriks tersebut dapat diketahui seberapa besar pengaruh faktorfaktor strategis internal/eksternal dalam keberhasilan pengembangan PDAM Kabupaten Sukabumi.

6.2.1 Evaluasi Faktor-faktor Strategis Internal Dari keenam faktor kekuatan, faktor adanya ketersediaan sumber input (sumber daya air) cukup berlimpah mempunyai bobot paling tinggi dengan nilai 0,13 dan pelayanan sambungan baru relatif cepat mempunyai bobot paling rendah dengan nilai 0,04. Pada elemen kelemahan, faktor kontinuitas air PDAM mempunyai bobot paling tinggi dengan nilai 0,12 dan cakupan pelayanan yang rendah mempunyai bobot paling rendah dengan nilai 0,05. Hasil penghitungan skor total faktor-faktor strategis internal dapat dilihat pada Tabel 19. 6.2.2 Evaluasi Faktor-faktor Strategis Eksternal Dari kelima faktor peluang, faktor kebutuhan terhadap air bersih mempunyai bobot paling tinggi dengan nilai 0,17 dan dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun mempunyai bobot paling rendah dengan nilai 0,05. Pada elemen ancaman, faktor penurunan kapasitas sumber air baku mempunyai bobot paling tinggi dengan nilai 0,17 dan masyarakat yang semakin kritis bobot paling rendah dengan nilai 0,08. Hasil penghitungan skor total faktor-faktor strategis eksternal dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 19. Perhitungan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal Tabel 20. Perhitungan Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal NO FAKTOR STRATEGIS INTERNAL BOBOT RATING SCORE A KEKUATAN 1 Sumber input (sumber daya air) cukup berlimpah 0.13 2 0.26 2 Trend penjualan air yang senantiasa meningkat 0.10 3 0.30 3 Hak monopoli produksi dan distribusi air bersih 0.12 3 0.36 4 Realisasi produksi air senantiasa meningkat 0.08 4 0.32 5 Kemudahan membayar rekening 0.10 2 0.20 6 Pelayanan sambungan baru relatif cepat 0.04 2 0.08 B KELEMAHAN 1 Tingginya biaya operasional PDAM Kabupaten Sukabumi 0.08 2 0.16 2 Tingkat kehilangan air yang cukup besar 0.05 3 0.15 3 Ketidakpuasan pelanggan yang cukup besar terhadap kontinuitas air 0.12 4 0.48 4 Hutang luar negeri belum pernah dibayar dan semakin membengkak 0.07 3 0.21 5 Cakupan pelayanan yang rendah 0.05 2 0.10 6 Kualitas SDM PDAM Kabupaten Sukabumi 0.06 4 0.24 1.00 2.86

NO FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL BOBOT RATING SCORE C PELUANG 1 Perkembangan jumlah penduduk dan pemukiman 0.12 2 0.24 2 Kebutuhan terhadap air bersih 0.17 3 0.51 3 Kondisi ekonomi masyarakat cukup baik 0.09 3 0.27 4 Minat menjadi pelanggan PDAM masih ada 0.07 3 0.21 5 Dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun 0.08 3 0.24 D ANCAMAN 1 Penurunan kapasitas sumber air baku 0.17 4 0.68 2 Kenaikan harga listrik secara periodik 0.12 2 0.24 3 Masyarakat yang semakin kritis 0.08 4 0.32 4 Tuntutan kepentingan pelanggan thp kualitas pelayanan 0.10 4 0.40 1.00 3.11 Sumber : Data olahan 6.3 Analisis Matriks Internal dan Eksternal Pengembangan PDAM Kabupaten Sukabumi Setelah dilakukan identifikasi dan penghitungan terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternalnya, maka cara untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis (strategic factors analysis summary) sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan faktor strategis eksternal (external factor analysis summary/efas) dengan faktor strategis internal (internal factors analysis summary/ifas) ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi melalui Matrik EFAS dan IFAS. Sehingga, dapat diketahui strategi umum (grand strategy) dalam pengembangan PDAM Kabupaten Sukabumi, untuk kondisi PDAM Kabupaten Sukabumi dapat digambarkan pada Gambar 4. Gambar 4. Matrik EFAS- IFAS PDAM Kabupaten Sukabumi POSISI PDAM SAAT INI 2,86 3,11

Total Rata-rata Tertimbang IFAS Kuat Rata-rata Lemah 4.0 3.0 2.0 1.0 Total Rata-rata Tertimbang EFAS Rendah Menengah Tinggi 3.0 2.0 I II III Tumbuh dan kembangkan Tumbuh dan kembangkan Jaga dan pertahankan IV V VI Tumbuh dan kembangkan Jaga dan pertahankan Tuai atau divestasikan VII VIII IX Jaga dan pertahankan Tuai atau divestasikan Tuai atau divestasikan 1.0 Sumber : David, 2006 Dengan memperhatikan Gambar 2 tersebut, posisi PDAM Kabupaten Sukabumi saat ini berada pada sel II. Berarti, rekomendasi strateginya dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi ini (David, 2006). Untuk PDAM Kabupaten Sukabumi itu sendiri, strategi memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih dirasakan paling sesuai dengan kondisi Kabupaten Sukabumi yang baru sebagian kecil cakupan wilayahnya. Padahal kebutuhan terhadap air dewasa ini semakin besar, sejalan dengan sulitnya mendapatkan air bersih, sehingga diharapkan dengan dijalankannya strategi tersebut, ketersediaan air bersih dapat secara merata tersedia di setiap wilayah Kabupaten Sukabumi.

6.4 Analisis SWOT Pengembangan PDAM Kabupaten Sukabumi Setelah perusahaan mampu menilai situasinya dan meninjau strategistrategi perusahaan yang tersedia, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan matriks IFAS-EFAS ke matriks SWOT sehingga organisasi dapat menggunakan kekuatan-kekuatan khususnya untuk menggunakan kesempatan atas peluangpeluang atau untuk menghindari ancaman dan mengatasi kelemahannya. Matrik SWOT menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokan peluangpeluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan dan kelemahan internalnya, untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategi. Untuk PDAM Kabupaten Sukabumi, maka Matrik SWOT-nya dapat kita lihat pada Gambar 5. Gambar 5. Matrik SWOT PDAM Kabupaten Sukabumi PELUANG (O) 1. Perkembangan jumlah penduduk dan pemukiman baru. 2. kebutuhan terhadap air bersih. 3. kondisi ekonomi masyarakat yang cukup baik. 4. Minat menjadi pelanggan KEKUATAN (S) 1. Sumber input (sumber daya air) cukup berlimpah, 2. Trend penjualan air yang senantiasa meningkat. 3. Hak monopoli dalam produksi dan distribusi air. 4. Realisasi produksi air yang senantiasa meningkat 5. Kemudahan dan kenyamanan membayar rekening cukup baik. 6. Pelayanan sambungan baru relatif cepat (< 7 hari). STRATEGI S-O 1. Memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih. (S1, S2, S3, S4, S5,S6 dan O1, O2, O3, O4, O5) 2. Penyertaan modal dari Pemerintah Daerah (S3 dan O5) KELEMAHAN (W) 1. Tingginya biaya operasional PDAM. 2. Tingkat kehilangan air yang cukup besar. 3. Kontinuitas air. 4. Hutang luar negeri. 5. Cakupan pelayanan yang rendah. 6. Kualitas SDM PDAM Kabupaten Sukabumi yang masih rendah. STRATEGI W-O 1. Penyesuaian tarif air minum PDAM Kabupaten Sukabumi. (W1, W4 dan O3) 2. Memperbaiki kelembagaan. (W6 dan O2, O4, O5)

PDAM masih ada. 5. Dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun. ANCAMAN (T) 1. Penurunan kapasitas sumber air baku. 2. Kenaikan harga listrik secara periodik. 3. Masyarakat yang semakin kritis. 4. Tuntutan kepentingan pelanggan terhadap kualitas pelayanan Sumber : Data olahan STRATEGI S-T 1. Melakukan kerjasama dengan pihak ke-3 dalam mengelola PDAM. (S1 dan T1) STRATEGI W-T 1. Melakukan upaya pembayaran hutang atau penjadwalan kembali pembayaran hutang. (W4 dan T3) 2. Pengendalian atas kenaikan tingkat beban umum dan administrasi (W1 dan T2) Berdasarkan pada matrik SWOT tersebut, maka alternatif strategi operasional yang dapat dilakukan bagi pengembangan usaha Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut : A. STRATEGI S-O (Strengths-Opportunities) Strategi S-O berarti strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang yang ada. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh strategi S-O yang dapat dilaksanakan yaitu : 1. Memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih. Strategi memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih dengan menggunakan kekuatan sumber daya air cukup berlimpah, trend penjualan air yang senantiasa meningkat, kuantitas sumber daya manusia yang tinggi, realisasi produksi air yang senantiasa meningkat, kemudahan dan kenyamanan membayar rekening cukup baik dan pelayanan sambungan baru relatif cepat dan memanfaatkan peluang diversifikasi usaha dari air bersih menjadi air minum, kebutuhan terhadap air bersih, kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang cukup baik, minat menjadi pelanggan PDAM masih ada, dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun.

Strategi memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih mutlak dilakukan, sebagaimana tugas yang di emban PDAM yaitu memberikan pelayanan dan akses yang merata bagi semua masyarakat dalam rangka untuk memenuhi ketersediaan air bersih. Hal ini memang telah direncanakan oleh PDAM Kabupaten Sukabumi, strategi ini dilakukan melalui kegiatan optimalisasi sistem penyediaan air minum yang didasarkan pada kondisi saat ini. Klasifikasi perencanaan optimalisasi berdasarkan urutan prioritas dibagi menjadi program pemanfaatan kapasitas produksi, program penurunan kehilangan air, peningkatan kapasitas produksi dan pembangunan baru. 2. Penyertaan modal dari pemerintah daerah. Strategi penyertaan modal dari pemerintah daerah merupakan konsekuensi logis dari strategi memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih. Kondisi penduduk yang menyebar dalam wilayah Kabupaten Sukabumi serta lokasi pengambilan air baku yang sangat jauh memerlukan biaya investasi yang sangat besar untuk pembangunannya. Oleh karena itu, penyertaan modal dari pemerintah daerah merupakan hal yang penting dalam rangka menunjang program tersebut. B. STRATEGI S-T (Strengths-Threats) Strategi S-T berarti strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan mengatasi ancaman yang dihadapi. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh strategi S-T yang dapat dilaksanakan yaitu melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam mengelola PDAM. Strategi kerjasama dengan pihak lain dalam mengelola PDAM dengan menggunakan kekuatan sumber daya air cukup berlimpah, trend penjualan air yang senantiasa meningkat dan mencakup ancaman penurunan kapasitas sumber air baku.

Kerjasama dengan pihak lain dalam mengelola PDAM Kabupaten Sukabumi memang telah dilaksanakan oleh PDAM Kabupaten Sukabumi. Strategi ini dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perum Perhutani berbentuk kegiatan penanaman pohon/penghijauan pada cacthment area sumber air, serta pemberian bantuan untuk reboisasi pada desa setempat, yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber air. C. STRATEGI W-O (Weaknesses- Opportunities) Strategi W-O berarti strategi dengan menggunakan peluang yang ada dengan mengurangi kelemahan yang dimiliki. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh beberapa strategi W-O yang dapat dilaksanakan yaitu : 1. Penyesuaian tarif air minum PDAM Kabupaten Sukabumi. Strategi penyesuaian tarif air minum PDAM Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan peluang kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang cukup baik, dengan mengurangi kelemahan tingginya biaya operasional PDAM serta hutang luar negeri belum pernah dibayar dan semakin membengkak. Sistem tarif pada PDAM Kabupaten Sukabumi menggunakan sistem tarif progresif yang di tuangkan ke dalam Surat Keputusan Bupati, yang dimaksud dengan sistem tarif progresif yaitu tarif akan berubah apabila pada jumlah pemakaian tertentu. Untuk tarif sekarang ini tarif PDAM rata-rata Rp. 1.200/m 3. Apabila di bandingkan dengan tarif rata-rata full cost recovery yaitu Rp. 2.200/m 3 nilainya terpaut jauh sekali, sehingga perlu adanya penyesuaian tarif air PDAM Kabupaten Sukabumi. Rencananya penyesuaian tarif akan dilaksanakan pada tahun 2009. 2. Memperbaiki kelembagaan.

Strategi memperbaiki kelembagaan dengan menggunakan peluang kebutuhan terhadap air bersih, minat menjadi pelanggan PDAM masih ada, dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui APBD tiap tahun, dengan mengurangi kelemahan kualitas Sumber Daya Manusia PDAM Kabupaten Sukabumi yang masih rendah. Strategi memperbaiki kelembagaan dapat dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan sehingga staf PDAM Kabupaten Sukabumi menjadi profesional dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen. D. STRATEGI W-T (Weaknesses- Threats) Strategi W-T berarti strategi dengan meminimalisir kelemahan yang dimiliki dalam menghadapi ancaman yang ada. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh strategi W-O yang dapat dilaksanakan yaitu : 1. Melakukan upaya pembayaran hutang atau penjadwalan kembali pembayaran hutang. Strategi melakukan upaya pembayaran hutang atau penjadwalan kembali pembayaran hutang dengan meminimalisir kelemahan hutang luar negeri dalam menghadapi ancaman masyarakat yang semakin kritis. Strategi melakukan upaya pembayaran hutang atau penjadwalan kembali pembayaran hutang harus segera direalisasikan, karena apabila tidak dibayar maka jumlahnya akan semakin membengkak. Akan tetapi rencananya pada tahun 2008 untuk hutang luar negeri akan ada restrukturisasi hutang PDAM Kabupaten Sukabumi, yaitu menghilangkan beban bunga, denda dan biaya komitmen. Jadi, yang harus dibayar hanya hutang pokoknya saja. 2. Pengendalian atas kenaikan tingkat beban umum dan administrasi.

Strategi pengendalian atas kenaikan tingkat beban umum dan administrasi harus dilakukan oleh PDAM Kabupaten Sukabumi, dikarenakan kondisi PDAM Kabupaten Sukabumi yang selama ini selalu merugi, salah satu penyebabnya yaitu tingginya beban umum dan administrasi, seperti tingginya biaya listrik, peralatan dan perlengkapan PDAM, sehingga perlunya dikendalikan. 6.5 Analisis Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM) Setelah menghasilkan beberapa alternatif strategi dari analisis SWOT kemudian menentukan strategi prioritas untuk menghasilkan rencana strategis dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif berdasarkan pada faktorfaktor kunci eksternal dan internal dari matrik EFAS dan IFAS yang disajikan sebelumnya. Hasil perhitungan alternatif strategi dengan menggunakan matriks QSPM terhadap pengembangan usaha PDAM Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Peringkat Alternatif Strategi PDAM Kabupaten Sukabumi No. Alternatif Strategi Bobot Peringkat 1 Memperluas jangkauan pelayanan 6,48 I distribusi air bersih 2 Penyertaan modal dari pemerintah 5,84 III daerah 3 Kerjasama dengan pihak ke-3 dalam 5,25 VI mengelola PDAM Kabupaten Sukabumi 4 Penyesuaian tarif air minum PDAM 6,24 II Kabupaten Sukabumi 5 Memperbaiki kelembagaan 4,61 VII 6 Melakukan upaya pembayaran hutang 5,26 V atau penjadwalan kembali pembayaran hutang 7 Pengendalian atas kenaikan tingkat 5,43 IV beban umum dan administrasi

Sumber : Data olahan. Tabel 21 tersebut menunjukkan bahwa urutan prioritas strategi pengembangan PDAM Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut (1) memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih dengan skor 6,48; (2) penyesuaian tarif air minum PDAM Kabupaten Sukabumi dengan skor 6,24; (3) penyertaan modal dari pemerintah daerah dengan skor 5,84; (4) pengendalian atas kenaikan tingkat beban umum dan administrasi dengan skor 5,43; (5) melakukan upaya pembayaran hutang atau penjadwalan kembali pembayaran hutang dengan skor 5,26; (6) kerjasama dengan pihak lain dalam mengelola PDAM Kabupaten Sukabumi dengan skor 5,25; dan (7) memperbaiki kelembagaan dengan skor 4,61. Berdasarkan analisis QSPM tersebut dapat diketahui bahwa strategi prioritas yang dipilih adalah memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih dengan skor 6,48. Berdasarkan hasil analisis matriks EFAS-IFAS maka posisi PDAM Kabupaten Sukabumi saat ini berada pada sel II, berarti rekomendasi strateginya dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi ini. Strategi untuk PDAM Kabupaten Sukabumi yang paling sesuai dengan kondisi Kabupaten Sukabumi yang baru sebagian kecil cakupan wilayahnya yaitu strategi memperluas jangkauan pelayanan distribusi air bersih. Diharapkan dengan dijalankannya strategi tersebut, ketersediaan air bersih dapat secara merata tersedia di Kabupaten Sukabumi.