BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB III METODOLOGI ANALISIS

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL TAHUN 2009

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Oleh Iwan Sidharta, MM.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Laporan keuangan komersial PT. ERA Griya Selaras disusun dengan maksud

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT ABC

JUMLAH AKTIVA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

TUGAS TERSTRUKTUR MATAKULIAH AUDITING 2 CONTOH AUDIT PLAN PERUSAHAAN DEALER

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai dari 1 Januari sampai 31 Desember. Dalam penyajian laporan keuangan, perusahaan menggunakan satuan mata uang Rupiah. PT Persada Aman Sentosa telah menyusun laporan keuangan komersial sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan keuangan fiskal berbeda dengan laporan keuangan komersial, oleh karena itu perlu dilakukan koreksikal terhadap laporan keuangan komersial untuk menyesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan. Koreksi fiskal dilakukan terhadap penjualan dan beban dalam laporan laba rugi komersial sehingga diperoleh laba rugi fiskal yang merupakan Penghasilan Kena Pajak Untuk lebih jelasnya mengenai rincian perhitungan Penghasilan Kena Pajak, penulis sajikan perhitungan laba rugi fiskal pada PT Persada Aman Sentosa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. 56

Tabel 4.1 PT Persada Aman Sentosa Laporan Laba Rugi Komersial Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 Keterangan Komersial Koreksi Fiskal PENJUALAN - Penjualan 1,362,192,330-1,362,192,330 HPP - Harga Pokok Penjualan 652,321,120-652,321,120 Laba Kotor 709,871,210 709,871,210 Beban Usaha Beban Pemasaran - Pemasaran dan promosi 6,253,283-6,253,283 6,253,283 6,253,283 Beban Administrasi dan Umum - Gaji,lembur,tunjangan,bonus,insentif, dan THR 108,000,000-108,000,000 - Telepon,HP,telex dan fax 18,172,150-18,172,150 - ATK dan Peralatan Kantor 5,008,500-5,008,500 - Pos dan Materai 1,100,000-1,100,000 - Internet 5,796,000-5,796,000 - Jamuan/entertainment 6,052,200 6,052,200 - - Makanan dan Minuman 337,106-337,106 - Pengobatan 121,987-121,987 - Jasa Telekomunikasi 144,077-144,077 - Transportasi,BBM,tol,dan parkir 7,010,361-7,010,361 - Material 8,396,720-8,396,720 - Perbaikan dan Pemeliharaan 7,603,000-7,603,000 - Koran dan Majalah 136,000-136,000 - Pemeliharaan Inventaris Kantor 5,680,600-5,680,600 - Alat Listrik dan Elektronik 1,201,000-1,201,000 - Rumah Tangga 499,686-499,686 - Cetak dan Fotocopy 5,983,283-5,983,283 - Administrasi dan Umum Lainnya 7,792,125-7,792,125 - Lain-lain 7,183,450-7,183,450 - Penyusutan Kendaraan 15,100,000-15,100,000 - Penyusutan Inventaris Kantor 63,730,000-63,730,000 275,048,245 268,996,045 281,301,528 275,249,328 Laba Usaha 428,569,682 434,621,882 Pendapatan/(Beban Lain-lain) Pendapatan Lain-lain - Bunga Jasa Giro 24,406,410 (24,406,410) - - Lain-lain 478,804-478,804 24,885,214 478,804 Beban Lain-lain - Administrasi Bank 275,275-275,275 - Administrasi Penerbitan Referensi 496,000-496,000 - Bunga Pinjaman 322,214,271-322,214,271 - Pajak Bunga 4,880,704 4,880,704-327,866,250 322,985,546 Laba sebelum Pajak 125,588,646 112,115,140 Pajak Penghasilan 15,696,120 15,696,120 Laba setelah Pajak 109,892,526 96,419,020 Sumber: Laporan Laba/(Rugi) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 57

Keterangan koreksi-koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan: 1. Penjualan Pendapatan dari penjualan diakui sesuai dengan tahap penyelesaian pekerjaan sebesar Rp1.362.192.330,- dan tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan yang mengenai penerimaan pendapatan yang terjadi untuk transaksi tersebut. 2. Harga Pokok Penjualan Perusahaan tidak mempunyai akun persediaan barang jadi semua barang jadi dijual tanpa ada yang disimpan sebagai stock. Jadi harga pokok penjualan sama dengan total pembelian ditambah biaya-biaya lainnya yang terkait langsung dengan penjualan yaitu sebesar Rp652.321.120,- yang dilakukan perusahaan selama satu periode tertentu. Perusahaan juga menggunakan metode akrual dalam pelaporan biayanya. 3. Beban Usaha Beban usaha merupakan beban-beban yang terkait secara langsung dengan penjualan tetapi beban tersebut bukan tergolong ke dalam kelompok beban pokok penjualan, seperti biaya pemasaran dan promosi yaitu sebesar Rp6.253.283,-. 4. Beban Administrasi dan Umum a. Gaji, Lembur, Tunjangan, Bonus, Insentif, dan THR Dalam perkiraan beban gaji, lembur, tunjangan, bonus, insentif, dan THR sebesar Rp108.000.000,- terdiri dari: - Gaji Rp 75.000.000,- - Lembur Rp 5.789.000,- 58

- Tunjangan-tunjangan Rp 7.584.000,- - THR Rp 19.627.000,- Rp108.000.000,- b. Telepon, HP, Telex, dan Faximile Dalam perkiraan beban telepon, HP, telex, dan faximile sebesar Rp18.172.150,- terdiri dari: - Telepon Rp12.578.450,- - Handphone Rp 5.593.700,- Rp18.172.150,- Dari hasil wawancara penulis diketahui bahwa beban pemakaian telepon sebesar Rp12.578.450,- terdiri dari biaya telepon kantor dan biaya pulsa pasca bayar atas nama Direksi dan para Kepala Bagian sebesar Rp5.593.700,- selama 1 (satu) tahun merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. c. Alat Tulis dan Peralatan Kantor Dalam perkiraan beban alat tulis dan peralatan kantor sebesar Rp5.008.5000,- terdiri dari: - Alat tulis kantor Rp4.358.500,- - Printer Rp 650.000,- Rp5.008.500,- Merupakan pembelian alat tulis kantor seperti kertas, tinta printer, dan lain-lain sebesar Rp4.358.500,- dan pembelian printer sebesar Rp650.000,-. Perusahaan menetapkan kebijakan kapitalisasi nilai aset 59

yaitu diatas Rp1.000.000 sehingga pembelian printer tidak tergolong ke dalam pengadaan aset perusahaan. d. Pos dan Materai Dalam perkiraan beban pos dan materai sebesar Rp1.100.000,- terdiri dari: - Pos dan kurir Rp 500.000,- - Materai 100 lembar @Rp6.000 Rp 600.000,- Rp1.100.000,- e. Internet Dari hasil wawancara penulis diketahui bahwa di dalam perkiraan beban internet sebesar Rp5.796.000,- juga terdapat beban atas pemakaian fasilitas televisi berbayar selama periode 1 (satu) tahun sebesar Rp 2.400.000. f. Jamuan/Entertainment Dalam perkiraan beban jamuan/entertainment sebesar Rp6.052.200,- merupakan biaya-biaya dalam rangka proses pemenangan tender perusahaan. g. Makanan dan Minuman Dalam perkiraan beban makanan dan minuman sebesar Rp337.106,- merupakan pembelian snack dan minuman untuk meeting dan tamu. 60

h. Pengobatan Dalam perkiraan beban pengobatan sebesar Rp121.987,- merupakan pembelian supplies obat-obatan ringan dan kotak P3K. i. Jasa Telkom Dalam perkiraan beban jasa telkom sebesar Rp144.077,- merupakan biaya cetak billing telepon dalam rangka pengawasan terhadap pemakaian fasilitas perusahaan. j. Transportasi, BBM, Tol, dan Parkir Dalam perkiraan beban transportasi, BBM, tol, dan parkir sebesar Rp7.010.361,- terdiri dari: - Transportasi Rp1.876.300,- - BBM Rp3.420.200,- - Tol Rp1.289.500,- - Parkir Rp 424.361,- Rp7.010.361,- k. Material Dalam perkiraan beban material sebesar Rp8.396.720,-, dari hasil wawancara penulis, diketahui sebesar Rp3.250.700 beban tersebut merupakan pembelian bahan-bahan bangunan seperti cat tembok, waterproofing, semen, pasir dan lain-lain atas perbaikan kecil terhadap ruangan kantor yang bocor, drainase yang tidak lancar, dan lain-lain yang nilainya tidak digolongkan sebagai penambahan nilai kapitalisasi aset 61

perusahaan. Sedangkan Rp5.146.020 merupakan pembelian material untuk perbaikan rumah Direksi. l. Perbaikan dan Pemeliharaan Dalam perkiraan beban perbaikan dan pemeliharaan sebesar Rp7.603.000,-, diketahui beban tersebut merupakan pemeliharaan rutin atas AC kantor, service ringan sepeda motor perusahaan, dan perbaikan pompa air. Juga terdapat perbaikan atas kendaraan untuk kepentingan pribadi Direksi. m. Koran dan Majalah Dalam perkiraan beban koran dan majalah sebesar Rp136.000,-, diketahui beban tersebut merupakan pembelian harian dan majalah edisi khusus militer sebagai bahan referensi perusahaan. n. Pemeliharaan Inventaris Kantor Dalam perkiraan beban pemeliharaan inventaris kantor sebesar Rp5.680.600,-, diketahui sebesar Rp2.754.600 merupakan biaya atas service PC, notebook, printer dan scanner termasuk biaya atas penggantian sparepart yang nilainya masih dibawah batas kapitalisasi aset. Sedangkan Rp2.926.000 merupakan perbaikan atas jam tangan Rolex milik Direksi. o. Alat Listrik dan Elektronik Dalam perkiraan beban alat listrik dan elektronik sebesar Rp1.201.000,-, diketahui beban tersebut untuk perbaikan instalasi listrik kantor dan perlengkapan umum lainnya seperti televisi & microwave. Dari 62

hasil wawancara Penulis diketahui, Perusahaan berpendapat bahwa beban pemeliharaan listrik dan alat-alat elektronik merupakan pengeluaraan tersendiri sehingga dalam proses pencatatannya harus dipisahkan dari beban pemeliharaan inventaris kantor. p. Rumah Tangga Dalam perkiraan beban rumah tangga sebesar Rp499.686,-, diketahui beban tersebut merupakan biaya atas pembelian alat-alat sarana kebersihan. q. Cetak dan Fotocopy Dalam perkiraan beban cetak dan fotocopy sebesar Rp5.983.283,-, diketahui beban tersebut merupakan biaya atas pembuatan company profile perusahaan untuk keperluan tender dan penyiapan dokumen tender. r. Administrasi dan Umum Lainnya Dalam perkiraan beban administrasi dan umum lainnya sebesar Rp7.792.125,-, diketahui beban tersebut merupakan biaya atas keperluan rumah tangga kantor dan biaya umum lainnya seperti biaya iuran keamanan dan kebersihan lingkungan sebesar Rp3.575.000. Sedangkan sisanya merupakan pengeluaran yang tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang valid seperti, invoice, bon, faktur, dan lain-lain yang dapat mendukung atas beban tersebut. s. Lain-lain Dalam perkiraan beban lain-lain sebesar Rp7.183.450,-, diketahui beban tersebut hanya sebesar Rp4.898.760 merupakan biaya atas 63

pembuatan dokumen legal perusahaan seperti, perpanjangan TDP, suratsurat kendaraan, dan partisipasi dalam setiap pameran. Sedangkan sisanya sebesar Rp2.284.690 merupakan beban yang tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang valid seperti, invoice, bon, faktur, dan lain-lain yang dapat mendukung atas beban tersebut. t. Penyusutan Kendaraan Dalam perkiraan beban penyusutan kendaraan sebesar Rp15.100.000,-. Perhitungan penyusutan fiskal yang dilakukan perusahaan sebagai berikut: Tabel 4.2 PT Persada Aman Sentosa Daftar Penyusutan Fiskal Kendaraan dalam ribuan Rp Kelompok/ Tahun Harga NSBF Metode Penyusutan/ Jenis Harta Perolehan Perolehan Awal Amortisasi Fiksal Penyusutan/Amortisasi Tahun Tahun ini Komersial Fiskal Harta berwujud Kelompok 2 Sepeda motor Honda 2007 14.500 9.667 GL GL 1.812,50 Mobil Daihatsu 2008 106.300 89.691 GL GL 13.287,50 Jumlah Penyusutan Fiskal 15.100,00 Jumlah Penyusutan Komersial 15.100,00 Selisih Penyusutan - 64

u. Penyusutan Inventaris Kantor Dalam perkiraan beban penyusutan inventaris kantor sebesar Rp63.730.000,-. Perhitungan penyusutan fiskal yang dilakukan perusahaan sebagai berikut: Tabel 4.3 PT Persada Aman Sentosa Daftar Penyusutan Fiskal Inventaris Kantor dalam ribuan Rp Kelompok/ Tahun Harga NSBF Metode Penyusutan/ Jenis Harta Perolehan Perolehan Awal Amortisasi Fiksal Penyusutan/Amortisasi Tahun Tahun ini Komersial Fiskal Harta berwujud Kelompok 1 Meja direktur 2007 4.500 1.125 GL GL 1.125,00 Meja samping 2007 2.300 575 GL GL 575,00 Meja asisten direktur 2007 1.925 481 GL GL 481,25 Meja staff 2007 7.500 1.875 GL GL 1.875,00 Meja proyektor 2007 2.750 688 GL GL 687,50 Kursi direktur 2007 6.750 1.688 GL GL 1.687,50 Kursi staff 2007 2.500 625 GL GL 625,00 Kursi meeting besar 2007 10.000 2.500 GL GL 2.500,00 Lemari direktur 2007 8.500 2.125 GL GL 2.125,00 Rak ordner 2007 2.500 625 GL GL 625,00 Meja+kursi tamu 2007 6.250 1.563 GL GL 1.562,50 Meja makan kaca (1) + ku 2007 4.250 1.063 GL GL 1.062,50 Imac 20" desktop 2007 17.500 4.375 GL GL 4.375,00 Printer all in one Canon 2007 3.750 938 GL GL 937,50 Printer warna Epson Phot 2007 1.950 488 GL GL 487,50 Mesin fax Panasonic 2007 2.875 719 GL GL 718,75 Laptop Toshiba 2007 16.500 4.125 GL GL 4.125,00 Printer & scanner Epson C 2007 2.175 544 GL GL 543,75 Rak kertas Shinpo 4 level 2007 1.275 345 GL GL 318,75 Rak kertas Shinpo 2 level 2007 770 209 GL GL 192,50 Koreksi audit 2008 2008 148.400 37.100 GL GL 37.100,00 Jumlah Penyusutan Fiskal 63.730,00 Jumlah Penyusutan Komersial 63.730,00 Selisih Penyusutan - 65

5. Pendapatan/(Beban Lain-lain) a. Pendapatan Lain-lain 1) Bunga Jasa Giro Dalam perkiraan bunga jasa giro sebesar Rp 24.406.410. Pendapatan jasa giro merupakan penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final. 2) Lain-lain Dalam perkiraan pendapatan lain-lain sebesar Rp 478.804,- merupakan pendapatan yang berasal dari pengembalian kelebihan biaya telepon yang bukan merupakan biaya perusahaan b. Beban Lain-lain 1) Administrasi Bank Dalam perkiraan beban administrasi bank sebesar Rp 275.275,- merupakan beban yang dipotong langsung dari rekening perusahaan oleh pihak ke-3 yaitu bank. 2) Administrasi Penerbitan Referensi Dalam perkiraan beban administrasi penerbitan referensi sebesar Rp 496.000,- terdiri dari pengeluaran atas surat referensi yang diterbitkan oleh pihak bank untuk keperluan tender perusahaan. 3) Bunga Pinjaman Dalam perkiraan beban bunga pinjaman sebesar Rp 322.214.271,- merupakan pengeluaran beban bunga pinjaman bank atas fasilitas berupa pinjaman modal kerja (KMK). Dari hasil wawancara diketahui 66

bahwa pinjaman tersebut mempunyai jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Tetapi dalam wawancara tersebut juga diketahui ada beban bunga sebesar Rp55.875.700 yang seharusnya merupakan beban tahun 2008 yang belum dicatat oleh perusahaan. 4) Pajak Bunga Dalam perkiraan beban pajak bunga sebesar Rp 4.880.704,- merupakan pajak yang dikenakan atas bunga jasa giro yang langsung dipotong oleh bank sebesar 20% dari bunga yang diterima. B. Analisis Laporan Laba/Rugi Fiskal PT Persada Aman Sentosa Berikut adalah hasil analisis laporan keuangan fiskal PT Persada Aman Sentosa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Koreksi fiskal yang dilakukan oleh penulis didasarkan pada hasil penelaahan dan penelitian berdasarkan data dan fakta yang dtemukan di lapangan dan telah sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 Untuk lebih jelasnya mengenai rincian perhitungan Penghasilan Kena Pajak, penulis sajikan perhitungan laba rugi fiskal pada PT Persada Aman Sentosa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. 67

Tabel 4.4 PT Persada Aman Sentosa Laporan Laba Rugi Fiskal Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 Keterangan Laporan Laporan Keuangan Koreksi Keuangan Fiskal Menurut Menurut Menurut Menurut Komersial Perusahaan UU Pajak Perusahaan UU Pajak Selisih PENJUALAN - Penjualan 1.362.192.330 - - 1.362.192.330 1.362.192.330 - HPP - Harga Pokok Penjualan 652.321.120 - - 652.321.120 652.321.120 - Dasar Hukum Laba Kotor 709.871.210 709.871.210 709.871.210 Beban Usaha Beban Pemasaran - Pemasaran dan promosi 6.253.283 - - 6.253.283 6.253.283-6.253.283 6.253.283 6.253.283 Beban Administrasi dan Umum - Gaji,lembur,tunjangan,bonus,insentif, dan THR 108.000.000 - - 108.000.000 108.000.000 - - Telepon,HP,telex dan fax 18.172.150-9.086.075 18.172.150 9.086.075 9.086.075 KEP-220/PJ/2002 - ATK dan Peralatan Kantor 5.008.500 - - 5.008.500 5.008.500 - - Pos dan Materai 1.100.000 - - 1.100.000 1.100.000 - - Internet 5.796.000-2.400.000 5.796.000 3.396.000 2.400.000 Ps 9/(1) huruf e - Jamuan/entertainment 6.052.200 6.052.200 6.052.200 - - - - Makanan dan Minuman 337.106-337.106 337.106-337.106 Ps 9/(1) huruf e - Pengobatan 121.987 - - 121.987 121.987 - - Jasa Telekomunikasi 144.077 - - 144.077 144.077 - - Transportasi,BBM,tol,dan parkir 7.010.361 - - 7.010.361 7.010.361 - - Material 8.396.720-5.146.020 8.396.720 3.250.700 5.146.020 Ps 9/(1) huruf e - Perbaikan dan Pemeliharaan 7.603.000-3.801.500 7.603.000 3.801.500 3.801.500 KEP-220/PJ/2002 - Koran dan Majalah 136.000 - - 136.000 136.000 - - Pemeliharaan Inventaris Kantor 5.680.600-2.926.000 5.680.600 2.754.600 2.926.000 Ps 9/(1) huruf e - Alat Listrik dan Elektronik 1.201.000 - - 1.201.000 1.201.000 - - Rumah Tangga 499.686 - - 499.686 499.686 - - Cetak dan Fotocopy 5.983.283 - - 5.983.283 5.983.283 - - Administrasi dan Umum Lainnya 7.792.125-4.217.125 7.792.125 3.575.000 4.217.125 Ps 9/(1) huruf e - Lain-lain 7.183.450-2.284.690 7.183.450 4.898.760 2.284.690 Ps 9/(1) huruf e - Penyusutan Kendaraan 15.100.000-6.643.750 15.100.000 8.456.250 6.643.750 KEP-220/PJ/2002 - Penyusutan Inventaris Kantor 63.730.000 - - 63.730.000 63.730.000-275.048.245 268.996.045 232.153.779 281.301.528 275.249.328 238.407.062 Laba Usaha 428.569.682 434.621.882 471.464.148 Pendapatan/(Beban Lain-lain) Pendapatan Lain-lain - Bunga Jasa Giro 24.406.410 (24.406.410) (24.406.410) - - - - Lain-lain 478.804 - - 478.804 478.804-24.885.214 478.804 478.804 Beban Lain-lain - Administrasi Bank 275.275 - - 275.275 275.275 - - Administrasi Penerbitan Referensi 496.000 - - 496.000 496.000 - - Bunga Pinjaman 322.214.271-55.875.700 322.214.271 266.338.571 55.875.700 Ps 9/(1) huruf e - Pajak Bunga 4.880.704 4.880.704 4.880.704 - - - 327.866.250 322.985.546 267.109.846 Laba sebelum Pajak Penghasilan 125.588.646 112.115.140 204.833.106 Pajak Penghasilan 15.696.120 - - 15.696.120 28.676.635 (12.980.515) Laba setelah Pajak Penghasilan 109.892.526 96.419.020 176.156.471 68

Keterangan koreksi-koreksi fiskal sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008: 1. Pendapatan a. Penjualan Perusahaan dalam perkiraan penghasilan melakukan penjualan secara bertahap sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan sebesar Rp1.362.192.330,- dan perusahaan menggunakan metode akrual dalam melaporkan pendapatannya. Hal ini sesuai dengan perpajakan yang menganut prinsip pengakuan penghasilan secara akrual sehingga perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas penjualannya. Menurut penulis, yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 2. Harga Pokok Penjualan Perusahaan tidak mempunyai akun persediaan karena barang yang dijual langsung dikirim ke pelanggan. Jadi harga pokok penjualan sama dengan total pembelian sebesar Rp 652.321.120,- yang dilakukan perusahaan selama satu periode tertentu. Perusahaan menggunakan dasar akrual dalam melaporkan pembeliannya sehingga sesuai dengan akuntansi perpajakan yang menggunakan prinsip akrual. Karena itu, perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal dan menurut penulis, hal ini telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 69

3. Beban Usaha a. Biaya Pemasaran dan Promosi Dalam perkiraan biaya pemasaran dan promosi sebesar Rp 6.253.283,- menurut kaitannya dengan akuntansi perpajakan, biaya pemasaran dan promosi memenuhi ketentuan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 yaitu merupakan biaya yang dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Karena itu, perusahaan tidak mengkoreksi biaya tersebut sebab tidak ada perbedaan perlakuan akuntansi komersial dan akuntansi pajak atas biaya ini. Menurut penulis, pencatatan biaya pemasaran dan promosi yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 4. Biaya Umum dan Administrasi a. Biaya Gaji, Lembur, Tunjangan, Bonus, Insentif, dan THR Dalam perkiraan biaya gaji, lembur, tunjangan, bonus, insentif, dan THR sebesar Rp 108.000.000,- terdiri dari gaji sebesar Rp 75.000.000,-, lembur sebesar Rp 5.789.000, tunjangan-tunjangan sebesar Rp 7.584.000 dan THR sebesar Rp 19.627.000,-, menurut kaitannya dengan akuntansi perpajakan, biaya gaji memenuhi ketentuan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 yaitu merupakan biaya yang dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Karena itu, perusahaan tidak mengkoreksi biaya gaji sebab tidak ada perbedaan perlakuan akuntansi komersial dan akuntansi pajak atas biaya ini. Menurut penulis, pencatatan 70

biaya gaji yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundangundangan perpajakan. b. Biaya Telepon, HP, Telex, dan Faximile Dalam perkiraan biaya telepon, HP, telex, dan faximile sebesar Rp 18.172.150,- terdapat biaya pulsa pasca bayar sebagai fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan tertentu karena posisi dan tanggungjawabnya. Perusahaan tidak melakukan koreksi sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Karena sesuai dengan KEP-220/PJ/2002 biaya ini hanya boleh diakui 50%. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp 9.086.075,-. c. Biaya Alat Tulis dan Peralatan Kantor Dalam perkiraan biaya alat tulis dan peralatan kantor sebesar Rp 5.008.500,- merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan menurut penulis, pencatatan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perudang-undangan perpajakan. d. Biaya Pos dan Materai Dalam perkiraan biaya pos dan materai sebesar Rp 1.100.000,- merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan 71

menurut penulis, pencatatan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perudang-undangan perpajakan. e. Biaya Internet Dalam perkiraan biaya internet sebesar Rp 5.796.000,- terdapat iuran pemakaian fasilitas televisi berbayar selama satu tahun. Perusahaan tidak melakukan koreksi sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Karena sesuai dengan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008 fasilitas tersebut dapat dikategorikan sebagai natura atau kenikmatan. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp 2.400.000,-. f. Biaya Jamuan/Entertainment Dalam perkiraan biaya jamuan/entertainment sebesar Rp 6.052.200,- telah sesuai dengan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008, biaya jamuan/entertainment tidak dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Dengan demikian menurut penulis, pencatatan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundangundangan perpajakan. g. Biaya Makanan dan Minuman Dalam perkiraan biaya makanan dan minuman sebesar Rp 337.106,- merupakan biaya pembelian snack untuk tamu. Perusahaan tidak melakukan koreksi sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan 72

perpajakan yaitu Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp 337.106 h. Biaya Pengobatan Dalam perkiraan biaya pengobatan sebesar Rp 121.987,- merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan menurut penulis, pencatatan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perudang-undangan perpajakan. i. Biaya Jasa Telkom Dalam perkiraan biaya jasa telekomunikasi sebesar Rp 144.077,- merupakan biaya cetak billing telepon dalam rangka pengawasan terhadap pemakaian fasilitas perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal, sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. j. Biaya Transportasi, BBM, Tol, dan Parkir Dalam perkiraan biaya transportasi, BBM, tol, dan parkir sebesar Rp 7.010.361,- terdiri dari transportasi sebesar Rp 1.876.300,-, BBM sebesar Rp 3.420.200, tol sebesar Rp 1.289.500 dan parkir sebesar Rp 424.361,-, menurut kaitannya dengan akuntansi perpajakan, biaya transportasi, BBM, tol, dan parkir memenuhi ketentuan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 yaitu merupakan biaya yang dapat 73

dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. k. Biaya Material Dalam perkiraan biaya material sebesar Rp 8.396.720,- merupakan biaya pembelian bahan bangunan untuk perbaikan-perbaikan kecil. Perusahaan menganggap biaya tersebut termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini. Dan menurut penulis, hal ini tidak sesuai dengan perudang-undangan perpajakan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp5.146.020. l. Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Dalam perkiraan biaya perbaikan dan pemeliharaan sebesar Rp 7.603.000,- merupakan biaya atas pemeliharaan rutin peralatan kantor seperti AC, sepeda motor dan lain-lain. Termasuk didalamnya terdapat biaya perbaikan kendaraan untuk kepentingan pribadi Direksi. Perusahaan tidak melakukan koreksi atas biaya tersebut sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-udangan perpajakan. Karena sesuai dengan 74

KEP-220/PJ/2002 biaya ini hanya boleh diakui 50%. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp 3.801.500,-. m. Biaya Koran dan Majalah Dalam perkiraan biaya koran dan majalah sebesar Rp 136.000,- termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan seluruhnya untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 yaitu merupakan biaya yang dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini sehingga menurut penulis, pencatatan biaya yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. n. Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Dalam perkiraan biaya pemeliharaan inventaris kantor sebesar Rp 5.680.600,- merupakan biaya atas perbaikan perlengkapan kantor seperti komputer, notebook, printer, dan scanner. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal sehingga menurut penulis, pencatatan biaya pemeliharaan inventaris yang dilakukan perusahaan tidak seusai dengan perundangundangan perpajakan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp2.926.000. o. Biaya Alat Listrik dan Elektronik Dalam perkiraan biaya alat listrik dan elektronik sebesar Rp 1.201.000,- terdiri dari biaya untuk perbaikan instalasi listrik kantor dan 75

perlengkapan lainnya. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. p. Biaya Rumah Tangga Dalam perkiraan biaya rumah tangga sebesar Rp 499.686,- terdiri dari biaya pembelian alat-alat kebersihan. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. q. Biaya Cetak & Fotocopy Dalam perkiraan biaya cetak dan fotocopy sebesar Rp 5.983.283,- terdiri dari biaya atas pembuatan company profile perusahaan. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. r. Biaya Administrasi dan Umum Lainnya Dalam perkiraan biaya administrasi dan umum sebesar Rp 7.792.125,- terdiri dari biaya untuk keperluan rumah tangga kantor dan biaya umum lainnya. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp4.217.125. 76

s. Biaya Lain-lain Dalam perkiraan biaya lain-lain sebesar Rp 7.183.450,- terdiri dari biaya atas pembuatan dokumen legal perusahaan. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp2.284.690. t. Biaya Penyusutan Kendaraan Dalam perkiraan biaya penyusutan kendaraan sebesar Rp 15.100.000,- terdiri dari biaya penyusutan sepeda motor sebesar Rp 1.812.500 dan biaya penyusutan mobil sebesar Rp 13.287.500,-. Dari hasil wawancara penulis, mobil Daihatsu Xenia tersebut juga digunakan untuk kepentingan pribadi Direktur. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Menurut KEP-220 Tahun 2002 biaya ini hanya boleh diakui 50%, sehingga perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp 6.643.750,-. 77

berikut: Menurut perhitungan penulis, penyusutan fiskal adalah sebagai PT Persada Aman Sentosa Daftar Penyusutan Fiskal Kendaraan Sesuai UU No. 36 Tahun 2008 dalam ribuan Rp Kelompok/ Tahun Harga NSBF Metode Penyusutan/ Jenis Harta Perolehan Perolehan Awal Amortisasi Fiksal Penyusutan/Amortisasi Tahun Tahun ini Komersial Fiskal Harta berwujud Kelompok 2 Sepeda motor Honda 2007 14.500 9.667 GL GL 1.812,50 Mobil Daihatsu 2008 106.300 89.691 GL GL 6.643,75 Jumlah Penyusutan Fiskal 8.456,25 Jumlah Penyusutan Komersial 15.100,00 Selisih Penyusutan (6.643,75) u. Biaya Penyusutan Inventaris Kantor Dalam perkiraan biaya penyusutan inventaris kantor sebesar Rp 63.730.000,- terdiri dari biaya penyusutan peralatan, perlengkapan kantor sebesar. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 78

berikut: Menurut perhitungan penulis, penyusutan fiskal adalah sebagai PT Persada Aman Sentosa Daftar Penyusutan Fiskal Inventaris Kantor Sesuai UU No. 36 Tahun 2008 dalam ribuan Rp Kelompok/ Tahun Harga NSBF Metode Penyusutan/ Jenis Harta Perolehan Perolehan Awal Amortisasi Fiksal Penyusutan/Amortisasi Tahun Tahun ini Komersial Fiskal Harta berwujud Kelompok 1 Meja direktur 2007 4.500 1.125 GL GL 1.125,00 Meja samping 2007 2.300 575 GL GL 575,00 Meja asisten direktur 2007 1.925 481 GL GL 481,25 Meja staff 2007 7.500 1.875 GL GL 1.875,00 Meja proyektor 2007 2.750 688 GL GL 687,50 Kursi direktur 2007 6.750 1.688 GL GL 1.687,50 Kursi staff 2007 2.500 625 GL GL 625,00 Kursi meeting besar 2007 10.000 2.500 GL GL 2.500,00 Lemari direktur 2007 8.500 2.125 GL GL 2.125,00 Rak ordner 2007 2.500 625 GL GL 625,00 Meja+kursi tamu 2007 6.250 1.563 GL GL 1.562,50 Meja makan kaca (1) + ku 2007 4.250 1.063 GL GL 1.062,50 Imac 20" desktop 2007 17.500 4.375 GL GL 4.375,00 Printer all in one Canon 2007 3.750 938 GL GL 937,50 Printer warna Epson Phot 2007 1.950 488 GL GL 487,50 Mesin fax Panasonic 2007 2.875 719 GL GL 718,75 Laptop Toshiba 2007 16.500 4.125 GL GL 4.125,00 Printer & scanner Epson C 2007 2.175 544 GL GL 543,75 Rak kertas Shinpo 4 level 2007 1.275 345 GL GL 318,75 Rak kertas Shinpo 2 level 2007 770 209 GL GL 192,50 Koreksi audit 2008 2008 148.400 37.100 GL GL 37.100,00 Jumlah Penyusutan Fiskal 63.730,00 Jumlah Penyusutan Komersial 63.730,00 Selisih Penyusutan - 79

5. Pendapatan/(Beban Lain-lain) a. Pendapatan Lain-lain 1) Bunga Jasa Giro Dalam perkiraan bunga jasa giro sebesar Rp 24.406.410. Bunga jasa giro merupakan penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final. Dalam perkiraan bunga jasa giro perusahaan melakukan koreksi fiskal positif. Bunga jasa giro merupakan penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final, sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008. Menurut penulis, hal ini telah sesuai dengan perundangundangan perpajakan. 2) Lain-lain Dalam perkiraan pendapatan lain-lain sebesar Rp 478.804,- merupakan penghasilan yang menjadi objek pajak sehingga perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Menurut penulis, yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Beban Lain-lain 1) Administrasi Bank Dalam perkiraan biaya administrasi bank sebesar Rp 275.275. Terdiri dari biaya administrasi bulanan yang dipotong langsung dari rekening perusahaan oleh pihak bank. Karena perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal maka menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 80

2) Administrasi Penerbitan Referensi Dalam perkiraan biaya administrasi penerbitan referensi sebesar Rp 496.000,- merupakan biaya atas surat referensi yang diterbitkan oleh pihak bank untuk keperluan tender perusahaan, sehingga perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 yaitu merupakan biaya yang dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. 3) Bunga Pinjaman Dalam perkiraan biaya bunga pinjaman sebesar Rp 322.214.271,- merupakan pengeluaran beban bunga pinjaman bank atas fasilitas berupa pinjaman modal kerja (KMK), sehingga perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan Pasal 9 ayat 1 huruf (e) UU No. 36 Tahun 2008. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp55.875.700. 4) Pajak Bunga Dalam perkiraan pajak bunga sebesar Rp 4.880.704,- merupakan pajak yang dikenakan atas bunga jasa giro yang langsung dipotong oleh bank sebesar 20% dari bunga yang diterima. Sesuai dengan perundang-undangan Pasal 4 ayat (2) huruf (a) UU No. 36 Tahun 2008 bunga jasa giro digolongkan sebagai pendapatan yang dikenakan 81

pajak bersifat final sehingga perusahaan harus melakukan koreksi fiskal begitu juga dengan pajak yang dibebankan atas bunga jasa giro tersebut. Menurut penulis, biaya yang dicatat perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan yaitu merupakan biaya yang tidak dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Setelah melakukan analisis laporan laba rugi fiskal perusahaan, penulis membandingkan laporan laba rugi yang disusun menurut perusahaan dengan laba rugi yang disusun penulis. Analisis rincian Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang: Menurut Perusahaan Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 PKP Rp 112.115.140 PKP Rp 204.833.106 PPh Terutang: PPh Terutang: - 28% x 50% x Rp 112.115.140 = Rp 15.696.120-28% x 50% x Rp 204.833.106 = Rp 28.676.635 Rp 15.696.120 Rp 28.676.635 Kredit Pajak Rp - Kredit Pajak Rp - PPh Kurang Bayar Rp 15.696.120 PPh Kurang Bayar Rp 28.676.634 Dari data perbandingan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan sebesar Rp 112.115.140,- sedangkan menurut penulis seharusnya sebesar Rp 204.833.106,- sehingga terdapat perbedaan selisih sebesar Rp 92.717.966,-. Dengan demikian, PPh terutang yang dihitung oleh perusahaan lebih kecil dari yang dihitung penulis, dimana perusahaan menghitung sebesar Rp 15.696.120,- sedangkan penulis menghitung sebesar Rp 28.676.634,-, sehingga menurut penulis untuk tahun 2009 negara dirugikan sebesar Rp 12.980.515,- atas pajak yang diterimanya. 82

Tabel 4.5 PT Persada Aman Sentosa Kertas Kerja Pajak Tangguhan Per 31 Desember 2009 Keterangan Komersial Pajak Beda Temporer AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas 909.163.885 909.163.885 - Piutang Usaha - - - Piutang Lain-lain 1.182.509.250 1.182.509.250 - Pajak Dibayar Di Muka - - - Jumlah Aktiva Lancar 2.091.673.135 2.091.673.135 Aktiva Tetap Nilai Perolehan Inventaris 254.920.000 254.920.000 - Kendaraan 120.800.000 120.800.000 - Jumlah 375.720.000 375.720.000 Akumulasi Penyusutan Inventaris 191.147.396 191.147.396 - Kendaraan 21.442.708 21.442.708 - Jumlah 212.590.104 212.590.104 Nilai Buku 163.129.896 163.129.896 TOTAL AKTIVA 2.254.803.031 2.254.803.031 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Jangka Pendek Utang Usaha - - - Utang Lain-lain - - - Pajak Masih Harus Dibayar 61.752.722 61.752.722 - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 61.752.722 61.752.722 Kewajiban Jangka Panjang Utang Pemegang Saham 307.227.657 307.227.657 - Utang Bank 939.588.830 939.588.830 - Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1.246.816.487 1.246.816.487 Ekuitas Pemegang Saham Modal disetor 550.000.000 550.000.000 Saldo Laba/(Rugi) Ditahan 396.233.822 396.233.822 Jumlah Ekuitas Pemegang Saham 946.233.822 946.233.822 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.254.803.031 2.254.803.031 Total Deductable/(Taxable) Difference - Rugi fiskal tahun berjalan yang dapat dikompensasikan (Loss Carry Forward) - Total Deffered Tax Asset/(Liability)-Akhir DTA/(Liability) = (28% x Beda temporer) - DTA/(Liability) = (28% x Rugi fiskal) - Total Deffered Tax Asset/(Liability)-Akhir - Pendapatan (Biaya) Pajak : Biaya pajak kini (sesuai UU No. 36/2008) (28.676.635) Deffered Tax Income (Expenses): DTA/(Liability) Akhir = (28% x Beda temporer akhir) (8.029.458) DTA/(Liability) Awal = (28% x Beda temporer awal) - Total Pendapatan (Biaya) Pajak (8.029.458) 83

Analisa penyajian aset dan kewajiban pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 46 (Revisi 2010): Di dalam ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang dianut oleh perusahaan dalam laporan keuangan auditan PT Persada Aman Sentosa per 31 Desember 2009, diketahui bahwa akun-akun yang berkaitan dengan PSAK 46 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Piutang Perusahaan tidak membuat cadangan penghapusan piutang ragu-ragu. Piutang yang sudah pasti tidak tertagih, langsung dihapuskan ke laba/rugi periode yang bersangkutan. 2. Pengakuan Penghasilan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui sesuai dengan tahap penyelesaian transaksi tersebut pada tanggak neraca, dan tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai penerimaan pendapatan atau biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut. 3. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan atas aktiva tetap dihitung berdasarkan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aktiva tetap yang bersangkutan sebagai berikut : Inventaris kantor : 25% per tahun Kendaraan : 12,5% per tahun 84

Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan diperlakukan sebagai beban pada saat transaksi. Pemeliharaan dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul diakui operasi tahun berjalan. Dari penjelasan kebijakan akuntansi perusahaan, maka sesuai dengan PSAK 46 (Revisi 2010) penulis berpendapat tidak ada perbedaan temporer yang terjadi di dalam akun-akun neraca PT Persada Aman Sentosa sehingga perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan hanya berdasar pada laporan laba/rugi dimana terdapat rekonsiliasi fiskal sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 yang menghasilkan perbedaan jumlah Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar sebesar Rp 28.676.635. Analisis rincian Perhitungan Pajak Tangguhan : Keterangan Jumlah Pendapatan (Biaya) Pajak : Biaya pajak kini (sesuai UU No. 36/2008) (28.676.635) Deffered Tax Income (Expenses): DTA/(Liability) Akhir = (28% x Beda temporer akhir) (8.029.458) DTA/(Liability) Awal = (28% x Beda temporer awal) - Total Pendapatan (Biaya) Pajak (8.029.458) Penyajian dalam laporan keuangan adalah : D. Biaya Pajak Tangguhan 8.029.458 K. Kewajiban Pajak Tangguhan 8.029.458 85