Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

dokumen-dokumen yang mirip
didapat !!! BAGIAN Disusun oleh :

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2011 Jenjang SMA Bidang Matematika

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

1. Diketahui suatu polynomial 15. A B 3C D. Berapakah koefisien dari. A B C D Jawab :

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

Berapakah nilai a? a. 25. d. 25 b. 15. e. 15 c. 10. Penyelesaian: Berarti bahwa 1, 3, 5, 7 dan 9 adalah akar-akar persamaan polinomial g(x) = 0.

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2008

Shortlist Soal OSN Matematika 2015

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

1. Diketahui fungsi : f mempunyai sifat f x 1 1 f x untuk setiap x. Jika f 2. 2, maka nilai fungsi f B. 2 C. 3 D E.

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Matematika

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2007

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1980

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2004 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2005

SOAL DAN SOLUSI PENYISIHAN KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

KUMPULAN SOAL OSP MATEMATIKA SMP PEMBINAAN GURU OLIMPIADE DISUSUN: DODDY FERYANTO

Matematika EBTANAS Tahun 1986

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL BRILLIANT COMPETITION 2013

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2003 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

MARKING SCHEME INAMO 2010 HARI 2

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

1. Himpunan penyelesaian adalah {(x, y, z)}. Nilai dari y + z adalah... D. -4 E. -5

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n )

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN 2018 KABUPATEN SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2013

PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2018 PROVINSI SULAWESI SELATAN

PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

C. Ø D. S. Gambar di atas adalah kubus ABCD.EFGH dan salah satu jaring-jaringnya, maka titik E menempati nomor... A.(I) C.(III) B.

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

A. Menemukan Dalil Pythagoras

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2012 Kode 521. Oleh Tutur Widodo. 1. Misalkan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut :

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2015 Bidang Matematika

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2010

Menemukan Dalil Pythagoras

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996

Matematika EBTANAS Tahun 1991

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2004 TINGKAT PROVINSI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

Transkripsi:

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 202 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 203 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh :

BAGIAN PERTAMA. Tanpa mengurangi keumuman misalkan AC = 3 ; AB = 4 ; BC = 5. Misalkan juga R adalah jari-jari lingkaran luar dan r adalah jari-jari lingkaran dalam ΔABC. Karena ΔABC siku-siku di A maka BC adalah diameter lingkaran luar ΔABC. Jadi, O adalah pertengahan BC. Misalkan D adalah titik pada AB sehingga OD AB dan E pada OD sehingga IE OD. r(a + b + c) = [ABC] = 6 2 r = Karena O adalah pertengahan BC maka D adalah pertengahan AB sehingga AD = 2. Jadi, E adalah titik singgung garis OD terhadap lingkaran dalam. Maka IE = 2. OE = OD ED = 2 AC r = 2 OI 2 = OE 2 + IE 2 = ( 2 )2 + () 2 OI = 2 5 Jadi, panjang OI = 2 5. 2. 34x 5y = 202z dengan x, y, z adalah bilangan prima. Karena 34 dan 202 habis dibagi 2 maka y habis dibagi 2. Karena y prima maka y = 2. Karena 34 dan 5 habis dibagi 7 maka z habis dibagi 7. Karena z prima maka z = 7. 34x 5(2) = 202(7) x = 009 yang memenuhi bahwa x adalah bilangan prima. x + y + z = 009 + 2 + 7 = 028 Jadi, nilai dari x + y + z adalah 028. 3. Banyaknya kejadian semua angka dadu berbeda = 8 x 7 x 6 x 5. Peluang ada angka yang sama = 8x7x6x5 = 5 8 4 256 Jadi, peluang ada angka yang sama = 5 256

4. f(x) = x a dan g(x) = x 2 x 2 2 x 2a (gof)(x) = x a a Karena 3 x < 4 maka x = 3. 2 Untuk 3 x < 4 maka f(x) = 3 a sehingga 2 a dengan a adalah bilangan bulat positif. 6 2a (gof)(x) = 3 a a Syarat yang harus dipenuhi adalah a 3 () dan 6 2a 3 a 0 a a(3 a) 2 6 2a (2) Jika a = maka (3 ) 2 = 4 dan 6 2() = 4 Jika a = 2 maka 2 (3 2) 2 = 2 dan 6 2(2) = 2 Jika a = 3 maka 3 (3 3) 2 = 0 dan 6 2(3) = 0 Maka nilai a bulat positif yang memenuhi adalah a = atau a = 2 atau a = 3. Banyaknya nilai a yang memenuhi ada 3. 5. Karena n 2 + pn bilangan kuadrat sempurna maka 4n 2 + 4pn juga merupakan kuadrat sempurna. 4n 2 + 4pn = m 2 dengan n, m N dan p adalah bilangan prima. (2n + p) 2 p 2 = m 2 p 2 = (2n + p + m)(2n + p m) Maka ada 2 kasus : Jika 2n + p + m = p dan 2n + p m = p Maka didapat 2n + p = 0 dan 2n p = 0 Didapat n = 0 yang tidak memenuhi syarat bahwa n N. Jika 2n + p + m = p 2 dan 2n + p m = Jumlahkan kedua persamaan didapat 4n + 2p = p 2 + 4n = (p ) 2 n = (p )2 4 Karena p adalah bilangan prima ganjil maka akan didapat n N. Jadi, S = {n n = (p )2 } dengan p bilangan prima > 2. 4 3 6. { k} = n = 202m dengan m N n < 3 k < n + 2 2 n 3 3 2 n2 + 3 n < k < 4 8 n3 + 3 2 n2 + 3 n + 4 8 Karena n habis dibagi 202 maka 3 2 n2 dan 3 n keduanya bilangan asli. Jadi, 4 n 3 3 2 n2 + 3 4 n k n3 + 3 2 n2 + 3 4 n

Maka banyaknya nilai k yang memenuhi ada (n 3 + 3 2 n2 + 3 4 n) (n3 3 2 n2 + 3 4 n) + = 3n2 +. Jadi, banyaknya nilai k yang memenuhi ada 3n 2 +. 7. Jelas bahwa 2345678923456789 23456789 tidak habis dibagi 2 atau 5. Karena banyaknya bilangan ada tak terhingga maka sesuai Pigeon Hole Principle (PHP) pasti ada 2 bilangan di antaranya yang memiliki sisa yang sama jika dibagi suatu bilangan tertentu. Misalkan m = 2345678923456789 23456789 adalah bilangan yang terdiri dari 9a angka sedangkan n = 2345678923456789 23456789 adalah bilangan terdiri dari 9b angka yang keduanya memiliki sisa yang sama jika dibagi p dengan p < 00 dan p tidak habis dibagi 2 atau 5. m n = 23456789 000000000 yang habis dibagi p. m n adalah bilangan 9a angka yang terdiri dari 9(a b) angka berbentuk 23456789 dan dikuti angka 0 sebanyak 9b angka. Karena m n habis dibagi p sedangkan p tidak habis dibagi 2 atau 5 maka bilangan 23456789 yang terdiri dari 9(a b) angka akan habis dibagi p < 00. Jadi, 2345678923456789 23456789 akan habis dibagi oleh semua n < 00 dengan n tidak habis dibagi 2 atau 5. Banyaknya bilangan yang habis dibagi 2 atau 5 = 99 2 + 99 5 99 0 = 59. Banyaknya bilangan yang tidak habis dibagi 2 atau 5 = 99 59 = 40. Jadi, banyaknya bilangan asli n < 00 yang memenuhi ada 40. 8. Alternatif : Tanpa mengurangi keumuman misalkan koordinat A(0, 0), B(a, 0) dan D(b, c). Maka koordinat C(b + a, c). Koordinat M ( 7 7 a, 0) dan N ( b, 7 c). 000 2009 2009 Persamaan garis AC adalah y = c b+a x Persamaan garis MN adalah y 0 = 7 2009 c 0 7 7 b 2009 000 Perpotongan garis AC dan MN adalah titik P c x 000c b+a P = (x 000b 2009a P 7 a) 000 x 000 b+a P = x 7 000b 2009a P a 000b 2009a 7a = 000 x 000b 2009a 000b 2009a P x b+a P = x P ( x P = b+a sehingga y 77 P = c x b+a P = Maka AC = x C x A = y C y A = 77 AP x P x A y P y A Jadi, AC = 77. AP c 77 a (x 7 000 a) 3009a ) (b+a)(000b 2009a). Jadi, koordinat P (b+a, c ). 77 77 Alternatif 2 : Buat garis sejajar AB melalui N dan memotong diagonal AC di Q. Maka ANQ ADC.

AQ AC = AN AD = NQ DC = 7 2009 Karena NQ sejajar AM maka NPQ MPA. PQ AP = NQ 7 AM = 2009 DC 000 = 7 000 AB 2009 AQ AP = PQ AP + = 3009 2009 AC AP = AC AQ AQ AP = 2009 7 3009 2009 = 77 Jadi, AC = 77. AP 9. Misalkan A, B, C dan D adalah 4 orang dalam arah searah jarum jam yang tidak duduk dekat pasangannya dan x A, x B, x C dan x D adalah banyaknya kursi yang berada antara A dan B, antara B dan C, antara C dan D dan antara D dan A. Jelas bahwa x A, x B, x C dan x D semuanya genap. Ada 4 kasus : Kasus, x A = 0, x B = 0, x C = 0 dan x D = 6. A, B, C dan D akan berdekatan. Agar di antara mereka tidak ada sepasang suami isteri maka mereka harus duduk berselang seling. Banyaknya cara memilih A ada 0. Banyaknya cara memilih B hanya 8 sebab B tidak boleh pasangan A. Cara memilih C dan D hanya ada satu cara memilihnya sebab mereka pasangannya A dan B. Banyaknya cara menyusun 3 pasang lainnya adalah 3! X 2 x 2 x 2 = 48. Banyaknya susunan = 0 x 8 x x x 48 = 3840. Kasus 2, x A = 0, x B = 2, x C = 2 dan x D = 2. A dan B akan berdekatan sehingga tidak mungkin pasangan suami isteri. Banyaknya cara memilih A dan B adalah 0 x 8. C adalah pasangan A atau B sehingga banyaknya cara memilih C dan D adalah 2 x. Banyaknya cara menyusun 3 pasang lainnya adalah 3! X 2 x 2 x 2 = 48. Banyaknya susunan = 0 x 8 x 2 x x 48 = 7680. Kasus 3, x A = 0, x B = 0, x C = 2 dan x D = 4. A, B dan C akan berdekatan sehingga B bukan pasangan A atau C. Banyaknya cara memilih A ada 0 dan B ada 8. Banyaknya cara memilih C dan D hanya ada. Banyaknya cara menyusun 3 pasang lainnya adalah 3! X 2 x 2 x 2 = 48. Banyaknya susunan = 0 x 8 x x x 48 = 3840. Kasus 4, x A = 0, x B = 2, x C = 0 dan x D = 4. A dan B akan berdekatan sehingga tidak mungkin pasangan suami isteri. Banyaknya cara memilih A dan B adalah 0 x 8. C adalah pasangan A atau B sehingga banyaknya cara memilih C dan D adalah 2 x. Banyaknya cara menyusun 3 pasang lainnya adalah 3! X 2 x 2 x 2 = 48. Banyaknya susunan = 0 x 8 x 2 x x 48 = 7680 Kasus 5, x A = 0, x B = 0, x C = 4 dan x D = 2. A, B dan C akan berdekatan sehingga B bukan pasangan A atau C. Banyaknya cara memilih A ada 0 dan B ada 8. Banyaknya cara memilih C dan D hanya ada. Banyaknya cara menyusun 3 pasang lainnya adalah 3! X 2 x 2 x 2 = 48. Banyaknya susunan = 0 x 8 x x x 48 = 3840 Banyaknya cara menyusun secara keseluruhan = 0 x 8 x 7 x x 48 = 26880. Jadi, banyaknya cara menyusun secara keseluruhan = 26880.

0. x 3 x 2 + x 2 = 0 akar-akarnya p, q dan r. p + q + r = pq + pr + qr = pqr = 2 Alternatif : (p + q + r) 3 = p 3 + q 3 + r 3 + 3p 2 q + 3p 2 r + 3pq 2 + 3pr 2 + 3q 2 r + 3qr 2 + 6pqr (p + q + r) 3 = p 3 + q 3 + r 3 + 3(pq + pr + qr)(p + q + r) 3pqr 3 = p 3 + q 3 + r 3 + 3()() 3(2) p 3 + q 3 + r 3 = 4 Alternatif 2 : p 2 + q 2 + r 2 = (p + q + r) 2 2(pq + pr + qr) = 2 2 = p, q dan r adalah akar-akar persamaan x 3 x 2 + x 2 = 0 maka p 3 p 2 + p 2 = 0 q 3 q 2 + q 2 = 0 r 3 r 2 + r 2 = 0 Didapat p 3 + q 3 + r 3 (p 2 + q 2 + r 2 ) + p + q + r = 6 p 3 + q 3 + r 3 + + = 6 p 3 + q 3 + r 3 = 4 Jadi, p 3 + q 3 + r 3 = 4.. m 2 + n 5 = 252 dengan m, n N n 5 252 sehingga n 3 Jika n = maka m 2 = 25. Tidak ada m N yang memenuhi. Jika n = 2 maka m 2 = 220. Tidak ada m N yang memenuhi. Jika n = 3 maka m 2 = 9. Nilai m N yang memenuhi hanya m = 3. Maka pasangan (m, n) yang memenuhi adalah (3, 3). Jadi, m + n = 6. 2. Misalkan panjang BD = x. Karena ADC = 45 o maka ADB = 35 o sehingga BAD = 5 o. AD = BD sin 30 o sin 5 o AD = 2x cos 5 o. Pada ΔACD berlaku AC 2 = AD 2 + DC 2 2 AD DC cos 45 o AC 2 = (2x cos 5 o ) 2 + (3 x) 2 2(2x cos 5 o )(3 x) cos 45 o Maka nilai AC bergantung dengan x. Jadi, belum dapat ditentukan panjang AC.

3. Ada 2 kasus : Jika D sebagai pelari pertama Banyaknya cara memilih pelari ke-2 ada 4, pelari ke-3 ada 3, pelari ke-4 ada 2 dan pelari ke- 5 ada. Banyaknya cara = 4x3x2x = 24 Jika D bukan sebagai pelari pertama Banyaknya cara memilih pelari ke- ada 3. Banyaknya cara memilih pelari ke-5 ada 3. Banyaknya cara memilih pelari ke-2 ada 3 dan pelari ke-3 ada 2 dan pelari ke-4 ada. Banyaknya cara = 3x3x2xx3 = 54 Banyaknya cara menyusun pelari = 24 + 54 = 78. Jadi, banyaknya cara menyusun pelari = 78. 4. H = {2 0 3 0, 2 0 3, 2 0 3 2, 2 0 3 3,, 2 0 3 0 ) Alternatif : 3 6 = 729 dan 3 7 = 287 2 0 = 024 dan 2 = 2048. x = 20 3 6 +2 0 3 5 +2 0 3 4 + +2 0 3 6 2 0 3 6 = p q dengan q = 20 3 6. p = 3 6 (2 0 + 2 9 + + ) + 3 5 (2 0 + 2 5 + + 2 ) + 3 4 (2 0 + 2 5 + + 2 3 ) + 3 3 (2 0 + 2 5 + + 2 4 ) + 3 2 (2 0 + 2 9 + + 2 6 ) + 3 (2 0 + 2 0 + + 2 7 ) + 3 0 (2 0 + 2 9 ) p = 3 6 (2 ) + 3 5 2 (2 0 ) + 3 4 2 3 (2 8 ) + 3 3 2 4 (2 7 ) + 3 2 2 6 (2 5 ) + 3 2 7 (2 4 ) + 3 0 2 9 (2 2 ) p = 492263 + 49778 + 65240 + 54862 + 7856 + 5760 + 536 = 2.234.697. q = 2 0 3 6 = 746.496 2 < p q < 3 Jadi, x = 2. Alternatif 2 : x = 2 0 3 0 + 2 0 3 + + 2 0 3 0 < ( 2 0 + 2 + + 2 ) ( 3 0 + 3 + + 3 ) = 2 3 2 = 3 x > 2 0 3 0 + 2 3 0 + 2 0 3 + 2 3 = 2 Karena 2 < x < 3 maka x = 2. Jadi, x = 2. 5. Misalkan M dan N bertuurt-turut adalah pusat lingkaran Г dan Г 2. Misalkan juga MN berpotongan dengan AB di R. Jelas bahwa R adalah pertengahan AB. Jadi, AR = RB = 5.

Jelas bahwa garis melalui kedua pusat lingkaran akan memotong tegak lurus talibusur persekutuan. Jadi, AR MR dan AR RN. Karena MA = 3 dan AR = 5 maka MR = 2. Jadi, RP = dan QR = PQ RP = 3 = 2. Misalkan jari-jari Г 2 = r. AN 2 = AR 2 + RN 2 r 2 = 5 2 + (r 2) 2 4r = 29 Jadi jari-jari lingkaran Г 2 = 29 4. 6. + = 3 dengan x, y Z x y xy 2 4 Jelas bahwa x,y 0. Jika x < 0 maka 0 x xy 2 3 y 4 Nilai y yang memenuhi hanya y = Tetapi untuk y = maka + = 3 x y xy 2 4 Jika x > 0 Jika y < 0 3 = + < 4 x y xy 2 x Nilai x yang memenuhi hanya x =. y y 2 = 4 4y 4 = y 2 (y + 2) 2 = 8 Tidak ada y bulat yang memenuhi. Jika y > 0 Jika x y 3 = + < + 2 4 x y xy 2 x y x x 2 Jika x = maka tidak ada y yang memenuhi. Jika x = 2 maka = y 2y 2 4 4y 2 = y 2 (y 2) 2 = 2 Tidak ada y bulat yang memenuhi. Jika y x 3 = + < + 2 4 x y xy 2 x y y y 2 Jika y = maka tidak ada x bulat yang memenuhi. Jika y = 2 maka = 3 yang dipenuhi oleh x = 3. 4 4x Pasangan (x, y) = (3, 2) memenuhi persamaan. Banyaknya pasangan bilangan bulat (x, y) yang memenuhi ada. Jadi, banyaknya pasangan bilangan bulat (x, y) yang memenuhi ada.

7. xy = 3 Berdasarkan ketaksamaan AM-GM maka + 2 ( 9x 6 4y 6 9x 6) ( 4y 6) = ( 3 xy )3 = 3 33 = 9 Jadi,nilai minimal dari + 9x 6 4y 6 adalah 9. 8. 4 a + 4a 2 + 4 = b 2 Alternatif : Lemma : Akan dibuktikan dengan induksi matematika bahwa 4 n > 4n 2 untuk n N dan n > 2. Bukti : Jika n = 3 maka 64 = 4 3 > 4 (3) 2 = 36 Andaikan benar untuk n = k maka diangap benar 4 k > 4k 2 4 k+ = 4 4 k > 6k 2 = 4k 2 + (k 2) 8k + 6k + 4k 2 Karena k > 2 maka 4 k+ = 4 4 k > 6k 2 = 4k 2 + (k 2) 8k + 6k + 4k 2 > 4k 2 + 8k + 4 = 4(k + ) 2 Maka terbukti bahwa jika 4 k > 4k 2 maka 4 k+ > 4(k + ) 2 untuk k > 2. Jadi, terbukti bahwa 4 n > 4n 2 untuk n N dan n > 2 4 a + 4a 2 + 4 = b 2. Karena ruas kiri habis dibagi 4 maka b genap. Misalkan b = 2m maka 4 a- + a 2 + = m 2 Jika a ganjil maka ruas kiri dibagi 4 akan bersisa 2 atau 3 yang tidak memenuhi syarat. Misalkan a = 2n maka 4 2n- + 4n 2 + = m 2 Berdasarkan lemma untuk n > 2 maka (2 2n- ) 2 = 4 2n- < 4 2n- + 4n 2 + < 4 2n- + 4 n + = (2 2n- ) 2 + 2 2 2n- + = (2 2n- + ) 2 (2 2n- ) 2 < 4 2n- + 4n 2 + < (2 2n- + ) 2 (2 2n- ) 2 < m 2 < (2 2n- + ) 2 Jadi, untuk n > 2 maka m 2 terletak di antara 2 bilangan kuadrat berurutan. Maka tidak ada n yang memenuhi. Jika n = maka 4 2n- + 4n 2 + = 9 = 3 2. Jika n = 2 maka 4 2n- + 4n 2 + = 8 = 9 2. Maka pasangan bilangan bulat positif (a, b) yang memenuhi adalah (2, 6), (4, 8). Jadi, banyaknya pasangan bilangan bulat positif (a, b) yang memenuhi ada 2. Alternatif 2 : Jelas bahwa b 2 > 4 a sehingga b 2 > 2 a. Dari persamaan 4 a + 4a 2 + 4 = b 2 didapat bahwa b genap. Maka b 2 a + 2 4 a + 4a 2 + 4 = b 2 (2 a + 2) 2 = 4 a + 4 2 a + 4 a 2 2 a sehingga a 4. Nilai a yang memenuhi hanya jika a = 2 atau 4. Maka pasangan bilangan bulat positif (a, b) yang memenuhi adalah (2, 6), (4, 8). Jadi, banyaknya pasangan bilangan bulat positif (a, b) yang memenuhi ada 2.

9. Misalkan BAE = ACD =. Misalkan juga panjang AC = x sehingga panjang AB = 2x. Karena CFE = 60 o maka AFC = 20 o. Karena AFC = 20 o dan ACF = maka CAF = 60 o sehingga BAC = 60 o. Karena BAC = 60 o dan ACB = 60 o + maka ABC = 60 o. Berdasarkan dalil sinus pada ΔABC maka AB = AC sin(60 o +α) sin(60 o α) Karena AB = 2AC maka 2 sin (60 o ) = sin (60 o + ) 2 3 cos α 2 sin α = 3 cos α + sin α 2 2 2 2 3 cos α = 3 sin α 2 2 cot α = 3 = 30 o ABC = 60 o = 30 o. Jadi, besar ABC = 30 o. 20. Bilangan pangkat 2, pangkat 4, pangkat 6, pangkat 8 dan pangkat 0 semuanya merupakan bilangan pangkat 2. Bilangan pangkat 9 juga merupakan bilangan pangkat 3. Jadi, persoalan setara dengan mencarai banyaknya bilangan pangkat 2 atau pangkat 3 atau pangkat 5 atau pangkat 7. Misalkan A, B, C dan D berturut-turut adalah himpunan semua anggota bilangan bulat positif n 202 yang merupakan pangkat 2, pangkat 3, pangkat 5 dan pangkat 7. Karena 44 2 = 936 dan 45 2 = 2025 maka banyaknya anggota himpunan A = A = 44. Karena 2 3 = 728 dan 3 3 = 297 maka banyaknya anggota himpunan B = B = 2. Karena 4 5 = 024 dan 5 5 = 325 maka banyaknya anggota himpunan C = C = 4. Karena 2 7 = 28 dan 3 7 = 287 maka banyaknya anggota himpunan D = D = 2. A B adalah himpunan semua anggota bilangan bulat positif n 202 yang merupakan pangkat 2 dan juga pangkat 3 yang berarti merupakan himpunan pangkat 6. Karena 3 6 = 729 dan 4 6 = 4096 maka banyaknya anggota himpunan A B = A B = 3. Dengan cara yang sama didapat A C = 2 ; A D = ; B C = ; B D = ; C D =. A B C = ; A B D = ; A C D = ; B C D =. A B C D = A B C D = A + B + C + D A B A C A D B C B D C D + A B C + A B D + A C D + B C D A B C D. A B C D = 44 + 2 + 4 + 2 3 2 + + + + = 56 Jadi, banyaknya bilangan yang memenuhi ada 56.

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 202 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 203 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN KEDUA Disusun oleh :

Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 202 Bagian Kedua BAGIAN KEDUA. a, b, x, y bilangan bulat tak negatif. a + b = xy x + y = ab Jika salah satu di antara a, b, x dan y sama dengan 0, tanpa mengurangi keumuman misalkan saja a = 0 maka x + y = 0 sehingga x = y = 0 dan membuat b = 0. Jadi, jika salah satu di antara a, b, x atau y sama dengan 0 maka yang lain akan sama dengan 0. Andaikan bahwa tidak ada satupun di antara a, b, x atau y sama dengan 0. Karena a dan b simetris maka dapat diandaikan a b. Karena a bilangan bulat lebih dari 0 maka x + y = ab b 2x + 2y 2b Karena a b maka xy = a + b 2b 2x + 2y 2b a + b = xy Jadi, didapat 2x + 2y xy (x 2)(y 2) 4 Karena x dan y simetris maka tanpa mengurangi keumuman dapat dimisallkan x y. Maka x 4. Jika x = a + b = y dan + y = ab + a + b = ab (a )(b ) = 2 Didapat a = 2 dan b = 3 sehingga y = 5 Jika x = 2 a + b = 2y dan 2 + y = ab 4 + a + b = 2ab (2a )(2b ) = 9 Didapat a = dan b = 5 sehingga y = 3 atau a = 2 dan b = 2 sehingga y = 2 Jika x = 3 a + b = 3y dan 3 + y = ab 9 + a + b = 3ab (3a )(3b ) = 28 Didapat a = dan b = 5 sehingga y = 2 Jika x = 4 Maka y = 4 a + b = 6 dan 8 = ab Tidak ada a dan b bulat yang memenuhi. Semua tupel (a,b,x,y) yang memenuhi adalah (0,0,0,0), (,5,2,3), (,5,3,2), (2,2,2,2), (2,3,,5), (2,3,5,), (3,2,,5), (3,2,5,), (5,,2,3), (5,,3,2). 2. x = + y z 2 y = + z x 2 z = + x y 2 Karena akar suatu bilangan tidak mungkin negatif maka x, y, z. Alternatif : Karena x, y, z maka x 2 x ; y 2 y dan z 2 z

Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 202 Bagian Kedua Karena x real maka y z 2 z x 2 x y 2 Karena y y 2 dan y 2 y maka haruslah y = y 2 yang dipenuhi oleh y =. Dengan cara yang sama didapat x = z =. Setelah dicek ke persamaan semula ternyata x = y = z = memenuhi. Alternatif 2 : Karena x, y, z maka xyz Jelas bahwa y z 2 ; z x 2 dan z y 2. Kalikan ketiga persamaan di atas didapat xyz (xyz) 2 xyz Karena xyz adan xyz maka haruslah xyz = yang dipenuhi hanya jika x = y = z =. Setelah dicek ke persamaan semula ternyata x = y = z = memenuhi. Jadi, tripel bilangan real (x,y,z) yang memenuhi x = y = z =. 3. Misalkan kawan-kawan laki-laki tersebut adalah A, B, C, D, E dan F, A B C D E F = 6 C 6 6 C 2 + 4 6 C 3 3 6 C 4 + 3 6 C 5 0 6 C 6 S 9 = 66 90 + 80 45 + 8 0 = 9 S = 28 Maka laki-laki tersebut pergi ke restoran sebanyak 28 kali. Catatan : Penulis berkeyakinan bahwa maksud soal adalah seperti tersebut di atas. Bertemu dengan tepat tiga di antaranya berarti juga bertemu dengan 2 di antaranya. Persyaratan yang dipenuhi haruslah banyaknya pertemuan dengan semuanya paling banyak harus sama dengan pertemuan dengan lima di antaranya. Ternyata bertemu dengan semuanya sebanyak 0 kali lebih banyak dari bertemu dengan setiap lima di antaranya,yaitu 3 kali. Jika tidak, maka soal harus diartikan bertemu dengan setiap lima di antaranya tidak berarti juga bertemu dengan empat di antaranya. A B C D E F = 6 C + 6 6 C 2 + 4 6 C 3 + 3 6 C 4 + 3 6 C 5 + 0 6 C 6 S 9 = 66 + 90 + 80 + 45 + 8 + 0 = 309 S = 38. Jadi, laki-laki tersebut makan di restoran sebanyak 28 kali. 4. Andaikan A i dengan i =, 2, 3, adalah kumpulan titik-titik sehingga BA i C = maka kumpulan titik-titik tersebut akan membentuk suatu lingkaran. Misalkan H i pada BC sehingga A i H i tegak lurus BC. Jelas bahwa A i H i akan maksimum jika H i merupakan pertengahan BC. Misalkan A i H i maksimum = y. Saat A i H i = y maka AB = AC. Misalkan saja saat ini AB = AC = x. y 2 = x 2 a 2

Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 202 Bagian Kedua cos A = AB2 +AC 2 BC 2 2 AB AC = 2x2 a 2 2x 2 sin A = 2 sin 2 A cos ay A = 2 x 2 AB + AC BC cos A 2y sin A = 4x3 2ax 2 + a 3 4ay 2 2x 2 = 4x3 2ax 2 + a 3 4ax 2 + a 3 2x 2 AB + AC BC cos A 2y sin A = 4x(x a)2 + 2a(x a) 2 = 2(x a)2 (2x + a) 2x 2 2x 2 Karena bilangan kuadrat tidak mungkin negatif maka AB + AC BC cos A 2y sin A 0 sehingga BC cos A + 2y sin A 2x = AB + AC Maka didapat BC cos BAC + 2AH sin BAC BC cos BAC +2y sin BAC 2x = AB + AC Jadi, terbukti bahwa AB + AC BC cos BAC + 2AH sin BAC 5. Lemma : Akan dibuktikan dengan induksi matematika bahwa 3 2n+ > (n + ) 4 untuk n N dan n >. Bukti : Jika n = 2 maka 443 = 3 2(2)+ > (2 + ) 4 = 8 Andaikan bentuk untuk n = k. Maka 3 2k+ > (k + ) 4 dianggap benar untuk k N dan k >. 3 2(k+)+ = 3 2 3 2k+ > 9(k + ) 4 = 9k 4 + 36k 3 + 54k 2 + 36k + 9 = k 4 + 36k 3 + 54k 2 + 36k + 8k 2 + 9 3 2(k+)+ = 3 2 3 2k+ > 9(k + ) 4 = k 4 + 36k 3 + 54k 2 + 36k + 8k 2 + 9 > k 4 + 8k 3 + 24k 2 + 32k + 6 3 2(k+)+ = 3 2 3 2k+ > k 4 + 8k 3 + 24k 2 + 32k + 6 = (k + 2) 4 Jadi, terbukti bahwa 3 2n+ > (n + ) 4 untuk n N dan n > Lemma 2 : Akan dibuktikan dengan induksi matematika bahwa (n!) 4 < 3 n2 untuk n N dan n >. Bukti : Jika n = 2 maka 6 = (2!) 4 < 3 22 = 27 Andaikan benar untuk n = k. Maka (k!) 4 < 3 k2 dianggap benar untuk k N dan k >. Sesuai lemma maka ((k + )!) 4 = (k + ) 4 (k!) 4 < 3 2k+ 3 k2 = 3 (k+)2 Jadi, terbukti bahwa (n!) 4 < 3 n2 untuk n N dan n > Jika i = P i = 2 dan untuk n = 2 maka P i (n 2) = P i (n!) 4 Jadi, untuk i = sehingga P i = 2 tidak termasuk bilangan prima sederhana. Jika i > P i 3 Jika n = P i (n 2) = P i > P i = P i (n!) 4 Jadi, untuk n = maka P i (n 2) > P i (n!) 4 Jika n > Sesuai lemma 2 dan mengingat bahwa P i > P i- didapat (n!) 4 < 3 n2 P i (n 2 ) < P i P (n2 ) P i i P i (n!) 4 < P i (n 2 ) Terbukti bahwa P i (n 2) > P i (n!) 4 untuk i > dan n N. Jadi, semua bilangan prima sederhana adalah P i dengan i N dan i.