BAB IV TEORI PERMAINAN Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan dalam situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Dalam permaian peserta adalah pesaing. Keuntungan bagi yang satu merupakan kerugian bagi yang lain. Model-model permainan dapat dibedakan berdasarkan jumlah pemain, jumlah keuntungan atau kerugian, dan jumlah startegi yang digunakan dalam permainan. Bila jumlah pemain ada dua, permainan disebut sebagai permainan dua pemain. Bila keuntungan atau kerugian sama dengan nol, disebut permainan jumlah nol. A. Solusi Optimal Two Person Zero Sum Games Ada dua macam two person zero sum games, pertama jenis permainan startegi murni (pure strategy game) dimana setiap pemain hanya menjalankan strategi tunggal, dan kedua permainan strategi campuran (mixed strategy game) dimana kedua pemain menjalankan strategi yang berbeda-beda. 1. Pure Strategy Game Criteria maksimin untuk keuntungan, dimana pemain akan memilih strategi yang memaksimumkan keuntungan dari kemungkinan pay off yang minimum. Sedangkan, kriteria minimax untuk kerugian, dimana pemain berusaha meminimumkan kerugian dari kerugian yang diperkirakan maksimum. Dalam permaian strategi murni, pemain baris mengidentifikasi strategi optimalnya melalui criteria maksimin, sedang pemain kolom menggunakan criteria minimax. Pada kasus nilai maksimin sama dengan minimax maka dikatakan titik keseimbangan telah dicapai yang biasa disebut titik pelana (saddle point). Bila tidak dicapai keadaan seperti itu, maka strategi murni tidak dapat diterapkan dan digunakan strategi campuran. Berikut merupakan contoh matriks pay off permaianan dua pemain jumlah nol (two person zero sum games) permainan strategi murni. Teknik Riset Operasi- GRR 32
2. Mixed Strategy Game Sebagai suatu contoh perhatikan kasus berikut: Minimum Undian Hadiah Diskon Kupon Baris Undian 3 1-2 3.5-2 Perusahaan Hadiah -7 6 4 10-7 A Diskon 1 0-5 3-5 Kupon 4 8-1 4-1 Maksimin Maksimum Kolom 4 8 4 10 Minimax Minimax Terapkan startegi dominan, strategi undian dan diskon pada perusahaan A didominasi oleh strategi kupon, sehingga strategi undian dan diskon pada perusahaan A dapat dihilangkan dan tersisa strategi hadiah dan kupon. Sementara itu strategi hadiah dan Teknik Riset Operasi- GRR 33
kupon pada perusahaan B didominasi oleh strategi diskon, sehingga strategi hadiah dan kupon pada perusahaan B dapan dihilangkan dan tersisa strategi undian dan diskon. Sehingga matriks pay off menjadi: Hadiah Undian Diskon Q 1 Q Perusahaan A P -7 4 Kupon 1 - P 4-1 Misalkan P adalah kemungkinan perusahaan A menggunakan strategi hadiah dan (1 P) adalah kemungkinan perusahaan A menggunakan strategi kupon. Terdapat dua kemungkinan: 1. Jika perusahaan B menggunakan strategi undian, maka harapan menang untuk perusahaan A adalah: -7P + 4(1 P) = -7P + 4 4P = 4 11P 2. Jika perusahaan B menggunakan strategi diskon, maka harapan menang untuk perusahaan A adalah: 4P + -1(1 P) = 4P -1 + P = 5P 1 Karena mixed strategy beranggapan bahwa apapun yang dipilih perusahaan B berakibat sama bagi perusahaan A, maka: 4 11P = 5P 1; -11P 5P = -1 4-16P = -5 P = 5/16 = 0.3125 Solusi mixed strategy ini akan menghasilkan harapan menang bagi perusahaan A atau harapan kalah bagi perusahaan B. Ini berarti perusahaan A seharusnya mempergunakan strategi hadiah sebesar 5/16 dan sisanya strategi kupon sebesar 11/16. Kemudian harapan menang untuk perusahaan A adalah: = -7 (5/16) + 4(11/16) = -35/16 + 44/16 = 4 (5/16) 1(11/16) = 20/16 11/16 = 9/16 = 0.5625 Artinya, jika games dilakukan berulang kali, maka rata-rata pertumbuhan pangsa pasar perusahaan A atau rata-rata penurunan pangsa pasar perusahaan B adalah sebesar Teknik Riset Operasi- GRR 34
56.25%. Namun, jika games hanya terjadi sekali solusinya adalah pure strategy tunggal bagi setiap perusahaan dan salah satu perusahaan itu akan dirugikan. B. Solusi Permainan Menggunakan LP Bila model permainan dipecahkan dengan metode simpleks, langkah awal adalah menyederhanakan matriks pay off-nya bila mungkin. Bentuk program liniernya dan cari solusi optimumnya. Sebagai ilustrasi mari kita kembali kekasus permaian dua pemain jumlah nol diatas. Untuk mempermudah penjelasan kita notasikan: N = nilai permainan X 1 dan X 2 = probabilitas masing-masing strategi perusahaan A Y 1 dan Y 2 = probabilitas masing-masing strategi perusahaan B Dengan perusahaan A sebagai pemain baris (maximizing player), maka dapat dinyatakan harapan menang perusahaan A dalam tanda ( ). Jadi: -7X 1 + 4X 2 N Bila perusahaan B menggunakan strategi undian 4X 1 X 2 N Bila perusahaan B menggunakan strategi diskon Diketahui: X 1 + X 2 = 1 dan X 1, X 2 0 Dengan perusahaan B sebagai pemain kolom (minimizing player), maka dapat dinyatakan harapan kekalahan perusahaan B dalam tanda ( ). Jadi: -7Y 1 + 4Y 2 N Bila perusahaan A menggunakan strategi hadiah 4Y 1 Y 2 N Bila perusahaan A menggunakan strategi kupon Perusahaan A adalah maximizing player, maka fungsi tujuannya adalah memaksimumkan N atau ekuivalen dengan meminimumkan 1/N, dengan fungsi tujuan X 1 + X 2 = 1/N, maka linier programming bagi perusahaan A adalah: Minimumkan: Z = X 1 + X 2 Batasan: -7X 1 + 4X 2 1 4X 1 X 2 1 adalah minimizing player, maka fungsi tujuannya adalah meminimumkan N atau ekuivalen dengan memaksimumkan 1/N, dengan fungsi tujuan X 1 + X 2 = 1/N, maka linier programming bagi perusahaan B adalah: Maksimalkan: Z = X 1 + X 2 Batasan: -7X 1 + 4X 2 1 4X 1 X 2 1 Teknik Riset Operasi- GRR 35
C. Solusi Grafik Untuk Games Teory Mengikuti contoh sebelumnya: Perusahaan A Undian Diskon X 2 1 X 2 Hadiah X 1-7 4 Kupon 1 X 1 4-1 Strategi perusahaan B Undian Diskon Harapan perusahaan A -7X 1 + 4(1 X 1 ) = 4 11X 1 4X 1 + -1(1 X 1 ) = 5X 1-1 Dengan demikian maka: N = 4 11(0.3125) = 0.5625 N = 5(0.3125) 1 = 0.5625 Teknik Riset Operasi- GRR 36