BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DAN APLIKASINYA PADA HARGA BERAS MUSAFA

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET DAN APLIKASINYA PADA DNA N U R M A I L Y

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. bebas digunakan jarak euclidean - sedangkan bila terdapat. korelasi antar peubah digunakan jarak mahalanobis - -

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

DATA DAN METODE Sumber Data

BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA

PEMODELAN HUBUNGAN PELANGGAN DAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV ADITYA PRAYUDANTO

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

untuk setiap x sehingga f g

II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

PEMODELAN KLAIM ASURANSI KERUGIAN MENGGUNAKAN POISSON HIDDEN MARKOV UNTUK DATA OVERDISPERSI HENDRA GUSTRA

BAB III HIDDEN MARKOV MODELS. Rantai Markov bermanfaat untuk menghitung probabilitas urutan keadaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PORTOFOLIO POINT AND FIGURE MENGGUNAKAN MODEL HIDDEN MARKOV DAN APLIKASINYA PADA SAHAM BUMI RESOURCES Tbk KASTOLAN

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

BAB III MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

Bab 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

Silabus. Proses Stokastik (MMM 5403) Proses Stokastik. Contoh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

PENERAPAN METODE PENGGEROMBOLAN BERDASARKAN GAUSSIAN MIXTURE MODELS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EXPECTATION MAXIMIZATION ULA SUSILAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9. Teori Aproksimasi

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

PEMODELAN POISSON HIDDEN MARKOV PADA INFEKSI NOSOKOMIAL JUNIAWAN PRASETYO

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik pendugaan distribusi

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON *

II. LANDASAN TEORI ( ) =

BAB III PORTOFOLIO POINT AND FIGURE

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

SISTEM DINAMIK LINEAR KOEFISIEN KONSTAN. Caturiyati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Kontrol Optimal Waktu Diskrit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PEMBAHASAN. Contoh 1:

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)

II. LANDASAN TEORI. beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan penduga parameter distribusi GB2

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

III RELAKSASI LAGRANGE

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai peubah bebas ke-p pada merupakan nilai koefisien peubah penjelas merupakan galat acak pengamatan ke-i.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

Transkripsi:

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY 3.1 State dan Proses Observasi Semua proses didefinisikan pada ruang peluang Ω,,. Misalkan ; adalah rantai Markov dengan state berhingga yang bersifat homogen dan diasumsikan tidak diamati secara langsung, sedangkan ; adalah proses observasinya. Pasangan proses stokastik, merupakan model Hidden Markov. Ruang state dari X adalah,,, dengan 0,,0,1,0,,0, yaitu himpunan vektor satuan di, di mana hanya elemen ke-i yang bernilai 1 dan lainnya 0. Misalkan ; adalah filtrasi lengkap yang dibangkitkan oleh X dan ; adalah filtrasi lengkap yang dibangkitkan oleh Y sedangkan ; adalah filtrasi lengkap yang dibangkitkan oleh X dan Y. Karena X merupakan rantai Markov homogen, maka berdasarkan sifat rantai Markov berlaku,,,. Lema 3.1.1 (Elliot et al. 1995),. Bukti: 1, untuk Karena, 0, untuk,

16 maka,,. Jika, maka vektor,,, merupakan nilai harapan dari X, yaitu dan untuk X yang ergodic memenuhi dan 1. Lema 3.1.2 (Elliot et al. 1995) Misalkan merupakan peluang transisi dan adalah matriks peluang transisi yang memenuhi. 1, maka Bukti: Misalkan maka Sehingga dapat ditulis,,,.. Jadi,,,.

17 Definisikan dengan, (3.1) dan,,, 0. Sehingga dapat diperoleh suatu persamaan state. (3.2) Proses state X tidak diamati secara langsung namun terdapat proses observasi Y yang bernilai skalar dan kontinu pada suatu selang, yaitu: (3.3) yang disebut juga sebagai proses observasi zero delay, di mana adalah barisan peubah acak yang bebas stokastik identik menyebar normal dengan rataan nol dan ragam satu N(0,1), dan bebas stokastik. Karena maka c dan didefinisikan sebagai vektor,,, dan,,, pada serta, dan, di mana, merupakan perkalian dalam pada dengan 0 untuk 1. Jadi, model hidden Markov yang dibahas pada karya ilmiah ini berbentuk:. (3.4)

18 3.2 Nilai Harapan Bersyarat Misalkan merupakan nilai harapan bersyarat dari jika diketahui dan exp merupakan fungsi kepekatan peluang 0,. Akan ditentukan nilai harapan bersyarat jika diketahui. Lema 3.2.1,. Bukti:,,,,,. Berdasar Lemma 3.1.1 diperoleh,. Akibatnya,,,. Fungsi sebaran bersyarat dari jika diketahui dengan adalah,,

19,. Karena ; merupakan barisan peubah acak yang bersifat bebas stokastik identik, maka bebas terhadap akibatnya juga bebas terhadap dan. Sehingga diperoleh,,,. Jadi fungsi kepekatan bersyarat dari jika diketahui adalah,. Adapun fungsi sebaran bersama dari dan jika diketahui adalah,,,,,,

20,. Sehingga diperoleh fungsi kepekatan bersama dari dan jika diketahui adalah,. Dengan menggunakan aturan Bayes diperoleh,,,,,. Teorema 3.2.2,,. (3.5) Bukti: Misal adalah filtrasi lengkap yang dibangkitkan oleh proses observasi dengan, maka. Karena bersifat bebas stokastik identik maka, 0. Sehingga diperoleh,

21, 0. Akibatnya 0, dengan,,,,,. Sehingga,,,,. Jadi,,,. merupakan nilai harapan bersyarat jika diketahui. Pada persamaan (3.5), adalah tak linear terhadap. Sehingga untuk

22 memudahkan dalam perhitungan secara matematik dilakukan perubahan ukuran peluang. 3.3 Perubahan Ukuran Perubahan ukuran peluang diperoleh dengan mengubah ukuran peluang asal menjadi peluang baru. Dari ukuran peluang baru akan diinterpretasikan kembali ke dalam peluang asal. Perubahan ukuran ini dibatasi oleh turunan Radon- Nikodym. Teorema 3.3.1 Teorema Bersyarat Bayes (Elliot et al. 1995) Misalkan Ω,, merupakan ruang peluang dan adalah sub-medan dari. Misalkan adalah ukuran peluang lain yang kontinu absolut terhadap P dengan turunan Radon-Nikodymnya. Jika adalah peubah acak terintegralkan dan terukur- maka berlaku. Bukti: Menurut definisi 2.1.28 harus ditunjukkan: terukur- dan,. Karena merupakan nilai harapan dari dengan syarat maka terukur-, juga untuk yang merupakan nilai harapan dari dengan syarat, sehingga terukur-. Akibatnya karena merupakan pembagian dari dua nilai harapan yang terukur- maka terukur-. Definisikan:, untuk 0. 0, untuk 0

23 Maka. Jadi terukur-. Akan ditunjukkan:,. Definisikan : 0, sehingga. Maka dari definisi 2.1.28 0 dan 0. Berakibat P(G) = 0 atau = 0 hampir pasti di G. Selanjutnya : 0. Misal, maka di mana dan, sehingga 3.6 Fungsi = 0 hampir pasti pada, maka 0. Selanjutnya

24. Sehingga. Akibatnya persamaan (3.6) menjadi. Jadi,,. Lema 3.3.2 (Elliot et al. 1995) Jika adalah barisan peubah acak yang terintegralkan, maka. Bukti: serupa dengan bukti Teorema 3.3.1.

25 Di bawah ukuran P: - X merupakan rantai Markov yang homogen dan memenuhi -, di mana adalah barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). merupakan peubah acak yang bergantung pada dengan fungsi kepekatan peluang dari adalah 1 2 exp 1 2 tc σ. Akan dikontruksi ukuran peluang baru yang kontinu absolut terhadap P dengan turunan Radon-Nikodymnya, sehingga di bawah : - X merupakan rantai Markov yang homogen dan memenuhi - Y merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Berarti harus dikontruksi, sehingga di bawah : - X merupakan rantai Markov yang homogen dan memenuhi - Y merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Misalkan adalah fungsi kepekatan peluang N(0,1) maka

26 1. 3.7 Karena adalah fungsi kepekatan peluang N(0,1) maka. 3.8 Dari persamaan (3.7) dan (3.8) diperoleh. Misalkan,,, 1, dan, 1. Definisikan ukuran peluang baru dengan batasan turunan Radon-Nikodym terhadap yaitu. Lema 3.3.3 Di bawah ukuran, merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Bukti: dengan menggunakan Lema 3.3.2, diperoleh

27. Sedangkan,,, 1. Sehingga,., Jadi, di bawah ukuran, merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Di bawah ukuran : - X merupakan rantai Markov yang homogen dan memenuhi, di mana 0. - Y merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1).

28 Jadi harus dikontruksi kembali ukuran peluang P yang kontinu absolut terhadap dengan turunan Radon-Nikodymnya, sehingga di bawah P: - X merupakan rantai Markov yang homogen -, di mana adalah barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Jadi harus dikontruksi, sehingga di bawah P: - X merupakan rantai Markov yang homogen -, di mana adalah barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Misalkan adalah fungsi kepekatan peluang N(0,1) maka. 3.9 Karena adalah fungsi kepekatan peluang N(0,1) maka. 3.10 Dari persamaan (3.9) dan (3.10) diperoleh Misalkan.,,, 1, dan, 1.

29 Definisikan ukuran peluang P dengan batasan turunan Radon-Nikodym terhadap yaitu. Syarat yang harus dipenuhi adalah, 0. Lema 3.3.4 Di bawah P, ; merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1). Bukti:. Dengan menggunakan Lema 3.3.2, diperoleh. Sedangkan,,, 1. Sehingga

30,,,. Jadi di bawah P, merupakan barisan peubah acak bersifat bebas stokastik identik menyebar N(0,1) 3.4 Pendugaan Rekursif Pendugaan rekursif diperlukan untuk menduga parameter baru. Pendugaan rekursif meliputi pendugaan untuk state, banyaknya lompatan, lamanya waktu kejadian dan proses observasi. Notasi 3.4.1 (Elliot et al. 1995) Jika ;, merupakan sebarang barisan adapted terhadap. Notasikan unnormalized conditional expectation dari jika diketahui sebagai. Dengan menggunakan Lema 3.3.2, maka dengan nilai awal. 1, Jika 1 1,1,,1, maka,1, 1. Akibatnya,1,1,1

31,1,1,1. Jadi jika pendugaan unnormalized diketahui, maka pendugaan untuk diperoleh dengan menjumlahkan semua komponen. Untuk 1, maka persamaan di atas menjadi 1,1,1. Notasi 3.4.2 Notasikan. Lema 3.4.3 (Elliot et al. 1995) Misalkan diag(z) adalah matriks diagonal dengan vektor z pada diagonalnya, maka diag diag diag, dan diag diag. Bukti:

32. Sehingga diperoleh diag diag diag diag diag diag diag, dan karena 0, maka diag diag diag diag diag. Notasi 3.4.4 (Elliot et al. 1995) Untuk sebarang proses ;, yang adapted-, notasikan,. Teorema 3.4.5 Misalkan proses ; adalah adapted- yang berbentuk: - merupakan terukur -,, 1 di mana, f fungsi bernilai skalar dan,, adalah proses predictable-,, bernilai skalar dan merupakan vektor berdimensi N. Maka,,,,,

33 di mana, dan,. diag,, Bukti: Lihat lampiran 2. 3.4.1 Penduga untuk State Dengan menggunakan Teorema 3.4.5 dan memilih 1, 0, 0,1, maka penduga untuk state adalah,., Dapat juga ditulis dalam bentuk pendugaan rekursif untuk unnormalized conditional expectation dari, jika diketahui, yaitu,, 1, bentuk ini disebut unnormalized smoother. Dengan memilih,,, 0, maka dari Teorema 3.4.5 diperoleh,,,,,,,,., 3.4.2 Penduga Banyaknya Lompatan Jika rantai Markov berpindah dari state pada waktu k ke state pada waktu 1, 1,, maka,, 1. Misalkan adalah banyaknya lompatan dari ke sampai waktu ke- 1, maka,,

34,,,,,,,,,,,,,,,,,. Menurut Teorema 3.4.5 dengan, 0,,,,, 0, maka penduga untuk banyaknya lompatan adalah:,,,,, diag,,,,,, diag,,. 3.11 Suku kedua sebelah kanan persamaan (3.11) adalah:,,,,,,,,

35,,,. 3.12 Suku ketiga sebelah kanan persamaan (3.11) adalah: diag,, diag,, diag,, diag,, diag, diag, diag,. Karena diag, maka diperoleh diag,,,,,. 3.13

36 Dari persamaan (3.12) dan (3.13), maka persamaan (3.11) diperoleh,,,,,,,,., Karena,,, maka,,,,,. Bentuk unnormalized smoother untuk jika diketahui adalah, 1. Dengan memilih,, 0, maka dari Teorema 3.4.5 diperoleh,,,., 3.4.3 Penduga untuk Waktu Kejadian Misalkan adalah lamanya X berada di state sampai waktu ke-k, maka,,.

37 Menurut Teorema 3.4.5 dengan, 0,,, 0, 0, maka penduga untuk lamanya waktu kejadian adalah:,,,,,,,,,,,,,., Karena,,, maka,,,,,. Bentuk unnormalized smoother untuk jika diketahui adalah. Dengan memilih,, 0, maka berdasarkan Teorema 3.4.5 diperoleh,,,., 3.4.4 Penduga untuk Proses Observasi Untuk menduga ulang vektor varian dan vektor drift c pada proses observasi,,, maka ditentukan penduga untuk proses observasi dalam bentuk

38,, 1, di mana atau. Dengan menggunakan Teorema 3.4.5 dan nilai, 0, 0,,, maka diperoleh penduga untuk proses observasi sebagai berikut,,,,,,,,,,,,,,. Karena,,, maka,,,,,. Bentuk unnormalized smoother untuk jika diketahui adalah. Dengan memilih,, 0, maka berdasarkan Teorema 3.4.5 diperoleh

39,,,., 3.5 Pendugaan Parameter Pendugaan parameter dilakukan menggunakan Metode Expectation Maximization (Metode EM). Hasilnya berupa parameter dalam bentuk pendugaan rekursif. Misalkan : adalah koleksi ukuran peluang yang terdefinisi pada ruang Ω, dan kontinu absolut terhadap. Misalkan. Definisikan fungsi likelihood untuk menentukan penduga parameter berdasarkan informasi sebagai, dan penduga maksimum likelihood didefinisikan sebagai argmax. Secara umum penduga maksimum likelihood sulit dihitung secara langsung, maka biasanya digunakan algoritma Expectation Maximization (EM). Algoritma EM memberikan suatu metode iteratif untuk mengaproksimasi, dengan prosedur sebagai berikut: 1. Set p = 0 dan pilih. 2. [Langkah-E] Set dan hitung,. 3. [Langkah-M] Tentukan argmax,. 4. Ganti p dengan p+1 ( 1 ) dan ulangi langkah 2 sampai kriteria penghentian terpenuhi. Parameter yang digunakan pada model (3.4) adalah, 1,,,1,,1. Dengan menggunakan algoritme EM, akan ditentukan himpunan parameter baru, 1,,,1,,1, yang memaksimumkan fungsi log-likelihood bersyaratnya.

40 3.5.1 Pendugaan Parameter Untuk mengganti parameter dengan pada rantai Markov, definisikan,,,,,dan. Lema 3.5.1 Di bawah ukuran dan misalkan, maka, 1. Bukti:,,,,,,,, 1,, 1,, 1, 1, 1 1,,, 1 1, 1, 1,

41 1, 1, 1 1 1 1 1. 1 Karena 1 1, maka, 1. Fungsi log-likelihood dari adalah log log,,,,, log log, log log, log,, di mana tidak bergantung pada dengan log., Nilai harapan dari fungsi log-likelihood adalah

42 log log dengan memenuhi dan, log, log,, 1,,,, 1. 3.14 Karena,, maka dapat ditulis dalam bentuk,,,. 3.15, Akan ditentukan yang memaksimumkan persamaan (3.14) sebagai fungsi objektif dengan persamaan (3.15) sebagai fungsi kendala. Misalkan adalah penggali Lagrange, maka, log, dengan menggunakan,,

43 diperoleh: dan, 1 0 0,., 0 dan, 0, 3.16 3.17 Substitusi persamaan (3.16) ke persamaan (3.17) didapat, 1, 1,,, 1,,, 1 1 1. Sehingga didapatkan nilai optimum dari, 1, yaitu.

44 3.5.2 Pendugaan Misalkan ukuran peluang baru, dengan turunan Radon-Nikodymnya. Untuk mengganti parameter dengan, didefinisikan dengan faktor,,, 1 2, exp, 2, 1 2, exp, 2, 1 exp 2,,, 2, 2,. Fungsi log-likelihood dari adalah log 1 logexp 2,,, 2, 2,,, 2, 2, 2,,,, 2, 2, 2,,,, 2 2,, 2, 2, 2, 2 2 2 1 2,, 2 2, 2

45 di mana bebas terhadap, dengan, 2 2. Nilai harapan dari log jika diketahui adalah log 2 2 Sehingga untuk 0 diperoleh 2 2 2 0. 3.5.3 Pendugaan Parameter Misalkan ukuran peluang baru, dengan turunan Radon-Nikodymnya. Untuk mengganti parameter dengan, didefinisikan dengan faktor,, 1 2,, exp, 2, 1 2, exp, 2,,, exp 1 2, 1 2,,. Fungsi log-likelihood dari adalah log log,, exp 1 2, 1 2,,

46 1 2 log, 1 2 log,, 2, 1 2 log,,,, 2, di mana, bebas terhadap dengan, 1 2 log,,. 2,, 2, Nilai harapan dari log dengan syarat diketahui adalah log 1 2 log,, 2,,, 1 2 log,, 2,, 1 2, log,,, 2,, 1 2, log, 2 2, 1 2, log 1, 2,,, 1 2 log 1 2, 1 2 log 1 2,. Sehingga untuk 0 diperoleh

47 1 2 0 2 0 2. Sehingga diperoleh nilai optimum dari adalah 2. 3.6 Nilai Dugaan Nilai dugaan dihitung dengan menggunakan nilai harapan bersyarat dari, jika diketahui dengan. Lema 3.6.1 Nilai harapan dari, jika diketahui adalah dengan.,, Bukti:, Ф, Ф, 1 2 exp 2

48 1, 2 exp 2 1, 2 exp 2, 1 2 exp 2 1 2 exp 2, 1 2 exp 2, 0,. 1 2 exp 2 3.7 Algoritma Pendugaan Parameter Diketahui parameter model berbentuk, 1,,,1,,1. Akan ditentukan parameter baru,1,,,1,,1 yang memaksimumkan pseudo-loglikelihood bersyaratnya. Algoritma untuk memperoleh parameter tersebut: Langkah 1: Tetapkan N (banyaknya state penyebab kejadian), T (banyaknya data) dan input data

49 Langkah 2: Tentukan nilai awal dengan dan memenuhi dan 1. Langkah 3: Lakukan untuk l=1 sampai T. 1. Tetapkan dan,, dimana vektor satuan di 0 0 0 0 2. Lakukan untuk k =0 sampai dengan l-1 a. Hitung penduga rekursif,,,,,,,,1,,,,

50,,,1,,,,,,, 1,,,,,.,, 1, di mana. adalah fungsi kepekatan peluang N(0,1) :,,1 dengan 1 1,1,,1. b. Lakukan untuk m =0 sampai dengan k Hitung penduga rekursif smoother,,,,,,,,,,,,1

51,,,,,,1,,,,,, 1,,,,,, 1. c. Hitung penduga parameter 1 1 1 1 1 2 1 2. d. Tuliskan 1 1 1 1. e. Hitung 1 dari 1 1 1 dan 1 dari 1 1 1.

52 f. Ulangi langkah a sampai dengan e untuk k berikutnya. 3. Ulangi langkah 1 sampai dengan 3 untuk l berikutnya. Langkah 4: Hitung nilai 1 1 dan 1 1. Langkah 5: Untuk k=1 sampai dengan T, cetak dan.