III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama padi (Oryza sativa L.) Kelompok Tai Karya Subur Desa Pesawara Idah Kecamata Padag Cermi Kabupate Pesawara dega areal pertaama padi yag diteliti seluas 8 ha. Lokasi peelitia berada pada titik koordiat 509426 509167 mt da 9383986 9384002 mu. Peelitia ii dilaksaaka pada bula April sampai Jui 2012. 3.2 Baha da Alat Baha-baha yag diguaka dalam peelitia adalah cotoh taah yag diambil dari 6 titik yaitu 3 titik bagia atas da 3 titik bagia bawah dega kedalama pegambila sampel taah 0-30 cm da 9 profil borrig sampai kedalama 120 cm, serta baha-baha kimia utuk aalisis taah. Alat-alat yag diguaka atara lai : 1. Bor taah : utuk pembuata profil borrig, pegambila sampel taah da deskripsi karakteristik taah 2. Metera : utuk megukur kedalama taah 3. Katog plastik : utuk tempat sampel taah 4. Kamera digital : utuk megambil gambar yag medukug kelegkapa data pada lokasi peelitia
35 5. Buku musell soil colour chart : diguaka utuk megamati da megetahui karakteristik taah melalui pegamata wara taah 6. Global Positioig System (GPS) : utuk megukur titik koordiat lokasi peelitia, titik pegambila sampel taah da pegukura lereg. 7. Alat-alat tulis : utuk mecatat data yag diperoleh lagsug di lapaga, da alat-alat laboratorium utuk megaalisis taah. 3.3 Metode Peelitia Peelitia ii dilakuka dega megguaka metode survei dega pedekata evaluasi laha secara paralel, yaitu melakuka evaluasi kesesuaia laha berdasarka faktor fisik ligkuga (kualitatif) da faktor ekoomi (kuatitatif) secara paralel (bersamaa). Persyarata klasifikasi kesesuaia laha taama padi (Oryza sativa L.) merut Djaeuddi, dkk. (2000) tertera pada tabel 11, da aalisis kelayaka usaha budidaya taama padi dega meilai Net Preset Value (NPV), Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) da Iteral Rate of Retur (IRR). Pelaksaaa survei dilakuka bertahap yaitu: tahap persiapa, pegambila data, aalisis taah di laboratorium da aalisis data. 3.4 Pelaksaaa Peelitia 3.4.1 Tahap Persiapa Kegiata pada tahap persiapa adalah studi pustaka tetag keadaa umum lokasi peelitia agar didapatka gambara secara umum tetag daerah peelitia, seperti data iklim, baha iduk, da lapora hasil peelitia laha setempat. Peta lokasi peelitia dapat dilihat pada gambar 1 (Lampira).
36 3.4.2 Pegumpula Data Data yag dikumpulka dalam peelitia ii meliputi : (1) Data Primer Data primer yag dikumpulka terdiri dua jeis, yaitu data fisik da data ekoomi. (a) Data Fisik Pegumpula data fisik primer dilakuka dega cara pegambila cotoh taah di kedalama 0-30 cm pada setiap titik, pembuata profil borrig sampai kedalama 120 cm pada 9 titik, da pegamata lagsug di lapag. Berdasarka aalisis pra survei ditetuka 9 titik bor dega metode proposioal utuk pegambila cotoh taah. Metode peetua titik pegambila cotoh taah pewakil berdasarka keadaa lereg. Ditetuka 3 titik pegambila sampel pada bagia atas lereg, 3 titik bagia tegah lereg, da 3 titik bagia bawah lereg. Pegambila titik cotoh taah dilakuka dega GPS. Gambar laha da titik cotoh taah selegkapya tertera pada Gambar 2 (Lampira). Data fisik primer yag dikumpulka meliputi : 1) Pegambila cotoh taah proposioal yag aka diaalisis di laboratorium diambil dari 3 titik pegebora bagia atas lereg da 3 titik pegebora bagia bawah lereg pada kedalama 0-30 cm. Cotoh taah yag diambil kemudia dikomposit meurut bagia leregya, selajutya dikerig udaraka selama 3-6 hari lalu diayak. Taah yag
37 telah diayak kemudia diaalisis di Laboratorium utuk megetahui sifat kimia da fisikaya. 2) Pegamata lapag a. Draiase : Meggambarka tata air pada daerah peelitia yag dapat diketahui dega melihat ada tidakya geaga pada laha peelitia da ada tidakya wara kelabu atau bercak karata melalui deskripsi (borrig) pada lapisa taah yag diamati, selai itu pegamata wara taah dapat dilakuka dega megguaka buku musell soil colour chart. b. Baha kasar : Pegamata baha kasar dilakuka dega melihat ada tidakya batu- batu kecil di dalam taah dega cara pegebora taah pada laha peelitia, kemudia dilakuka perhitga baha kasar berdasarka % volume. c. Kedalam taah : utuk megetahui kedalama taah yag dapat diguaka utuk perkembaga akar, dapat dilakuka dega cara pegebora. Kedalama taah di ukur sampai kedalama 120 cm, da bila kurag dari 120 cm di usahaka sampai ditemukaya lapisa padas yag homoge. d. Bahaya Erosi : Utuk megetahui bahaya erosi dilakuka dega cara megamati lereg dega megguka GPS, dimaa semaki curam lereg maka bahaya erosi semaki tiggi. Bahaya ii juga diamati melalui persetase lapisa taah atas yag telah hilag. e. Bahaya Bajir : Bahaya bajir ditadai dega adaya geagaa air yag ada dipermukaa taah. Pegamata dilaksaaka dega cara
38 melakuka wawacara dega aggotakelompok tai, apakah terdapat geaga pada laha peelitia pada saat musim huja, selai itu bahaya bajir juga dibedaka berdasarka kedalama da lamaya bajir. f. Batua Permukaa : Dapat diketahui dega melihat volum batua (dalam %) yag ada dipermukaa taah atau lapisa olah. g. Sigkapa batua : Dapat diketahui dega melihat jumlah batua yag tersigkap di permukaa taah (dalam %). b) Data Ekoomi Pegumpula data ekoomi primer dilakuka dega cara wawacara lagsug dega kelompok tai dilapaga dega jumlah 8 orag petai respode. Data ekoomi primer yag dikumpulka meliputi : 1) Saraa produksi yag dibutuhka dalam usaha tai taama padi 2) Jumlah teaga kerja dalam usaha tai taama padi. (2) Data Sekuder Data sekuder yag dikumpulka terdiri dari dua jeis, yaitu data fisik da data ekoomi. (a) Data Fisik Pegumpula data fisik sekuder meliputi : 1) Temperatur Udara (suhu) : Ditetuka oleh keadaa temperatur rata-rata yaitu temperatur udara tahua selama 3 tahu terakhir (2009 2011) da diyataka dalam 0 C. Data temperatur udara dapat diperoleh dari Stasiu Klimatologi Masgar Lampug.
39 2) Curah Huja : Ditetuka oleh curah huja tahua selam 3 tahu terakhir yag diyataka dalam mm. Data curah huja dapat diperoleh dari stasiu BMG Lampug. 3) Kelembaba Udara : Ditetuka oleh kelembaba bulaa selam 3 tahu terakhir (2009 2011) yag diyataka dalam perse (%). 4) Peta Lokasi Peelitia : Dapat diperoleh dari kator Bada Peyuluh Pertaia (BPP) Kecamata Padag Cermi da Kator Balai Desa Pesawara Idah. (b) Data Ekoomi Pegumpula data ekoomi sekuder dilakuka dega cara megambil data dari kator Bada peyuluha Pertaia. Data ekoomi sekuder yag dikumpulka meliputi : 1) Jumlah produksi taama padi di Kelompok Tai Karya Subur di Desa Pesawara Idah Padag Cermi Kabupate Pesawara selama 3 tahu terakhir (2009 2011). 2) Harga padi selama 3 tahu terakhir (2009 2011). 3) Biaya produksi usaha tai taama padi per tahu yag meliputi bibit, pupuk, pestisida da upah teaga kerja. 4) Biaya sewa laha pertahu selama 3 tahu terakhir (2009 2011). 3.4.3 Aalisis laboratorium Aalisis laboratorium dilakuka dega cara megaalisis 2 cotoh taah komposit. Cotoh taah dikerig udaraka, lalu diayak dega megguaka ayaka 2 mm. Taah yag telah diayak diaalisis di Laboratorium Jurusa Ilmu
40 Taah, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug, utuk megetahui sifat kimia da fisikya. Sifat kimia yag diaalisis adalah Kapasitas Tukar Katio (KTK), ph H 2 O, basabasa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, da K), da C-orgaik. Sedagka sifat fisik taah yag diaalisis adalah tekstur taah, dega metode aalisis disajika pada Tabel 1. Tabel 1. Metode aalisis laboratorium No Aalisis Metode 1. ph H 2 O Elektrometrik 2. Basa-basa dapat ditukar NH 4 OAc 1 N ph 7 (Ca,Mg, Na, K) 3. C-orgaik Walkey ad Black 4. KTK NH 4 OAc 1 N ph 7 5. Tekstur taah Hydrometer Sumber : Laboratorium Ilmu Taah Uiversitas Lampug. 3.4.4 Aalisis Data Data yag dikumpulka dari studi lapag selajutya aka diolah da diaalisis. Aalisis data dilakuka melalui dua pedekata, yaitu aalisis kuatitatif da aalisis kualitatif. 3.4.4.1 Aalisis Kualitatif Aalisis kualitatif diguaka utuk megevaluasi laha berdasarka potesi fisik ligkuga. Kesesuaia laha dilakuka dega cara membadigka persyarata tumbuh taama padi sawah pada Tabel 3 dega data aktual di laha peelitia, berdasarka kriteria kelas kesesuaia laha Djaeuddi dkk. (2000).
41 3.4.4.2 Aalisis Kuatitatif Aalisis kuatitatif diperhatika didalamya adalah dari segi cash flow yaitu perbadiga atara hasil peerimaa atau pejuala kotor (gross sales) dega jumlah biaya (total cost) utuk megetahui kriteria kelayaka atau keutuga suatu usaha (Soetrioo, 2011). Kriteria yag diguaka dalam aalisis ii adalah aalisis yag diguaka dega meghitug ilai Net Preset Value (NPV), Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) da Iteral Rate of Retur (IRR). a. Net Preset Value (NPV) Secara matematis rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut: NPV = ( B C)/( l i) i l (Ibrahim, 2003) Keteraga : B = beefit (mafaat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestasi : Bila NPV> 0, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NPV< 0, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NPV = 0, usaha dalam keadaa break eve poit. b. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C ratio = i l i l ( B C) /( l i) ( B C) /( l i) yag berilai positif yag berilai egatif (Ibrahim, 2003) Keteraga : B = beefit (mafat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu
42 Kriteria ivestsi : Bila Net B/C > 1, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaa break eve poit c. Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah : IRR = i 1 + NPV 1 (i 2 - i 1 ) (Ibrahim, 2003) NPV 1 - NPV 2 Keteraga : i 1 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 1 i 2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 NPV 1 = NPV yag berilai positif NPV 2 = NPV yag berilai egatif Kriteria ivestasi : Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit.