BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Kartika III-I Banyubiru berdiri pada tanggal 1 Juli Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013 :

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penulis mengambil data tanggal Januari 2013,sesuai dengan jadwal yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku dan segala sifat yang membedakan antara individu satu dengan individu

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

PENINGKATAN KETERBUKAAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XI SMA KANISIUS AMBARAWA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI ANTARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA SKRIPSI

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SMP N 1 Bancak terletak di desa Rejosari Kec. Bancak, Jl. Rejosari-

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS X DAN XISMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kepercayaan diri siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

Petujuk Pengisian Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memerlukan sarana dan prasarana umum yang memenuhi semua aspek kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI TEI B SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMA KRISTEN PURWODADI TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memnuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Weleri Kota Kendal Jawa Tengah. SMA Theresiana Weleri merupakan sekolah yang dibawah naungan yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2 kelas X yaitu kelas A dan B, 2 kelas XI yaitu IPA dan IPS, 2 kelas IPS IPA dan IPS, Lab komputer, Lab fisika dan biologi, aula, lapangan sepak bola dan basket, asrama, tempat ibadah, serta bangunan perpus yang masih dalam tahap pembangunan. SMA Theresiana Weleri sering berprestasi dalam bidan olah raga, kepramukaan, sains matematika baik tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan regional juga. 4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling, setelah surat dikonfirmasi oleh pihak sekolah pada tanggal 16 oktober 2013 kemudian peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian kepada siswa kelas XI dan setelah uji coba instrumen selesai pada tanggal 05 mei 2014 peneliti mengambil data untuk penelitian kelas X SMA Theresiana Weleri sampai selesai. 31

4.2.2 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 05 mei 2014 pada hari senin jam 08.00 dan pengumpulan data dilaksanakan kepada semua siswa kelas X SMA Theresiana Weleri dalam waktu satu hari. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara meminjam jam pelajaran BK yang sebelumnya meminta ijin dulu dengan guru BK yang mengampu di kelas X siswa SMA Theresiana Weleri kab Kendal. Peneliti masuk di setiap kelas dengan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang melakukan penelitian dan ingin mengambil data kepada siswa SMA Theresiana Weleri khususnya di kelas X. Selanjutnya peneliti membagikan skala kepercayaan diri dan perilaku bullying kepada masing-masing siswa. Sebelum siswa mulai mengisi skala kepercayaan diri dan perilaku bullying siswa tersebut, peneliti menerangkan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana cara mengisi skala kepercayaan diri dan perilaku bullying siswa, pertama siswa diminta untuk mengisi lembar soal dengan nama dan kelas, dilanjutkan dengan membacakan cara pengisian serta mencontohkan satu pernyataan agar siswa memahami cara pengisian tiap-tiap skala secara benar. siswa diminta mengisi secara jujur dan apa adanya. Waktu yang diberikan 30 menit, cukup untuk pengisian skala kepercayaan diri dan perilaku bullying siswa. Setelah pengumpulan data selesai penulis mengucapkan terimakasih kepada siswa yang 32

telah bersedia mengisi skala kepercayaan diri dan perilaku bullying siswa. Peneliti mengecek kelengkapan skala dan jumlah siswa tiap kelas. 4.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini untuk menganalisis perbedaan kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying di SMA Theresiana Weleri kab Kendal. Adapun data subjek penelitian siwa yang mengalami dan tidak mengalami Bullying tabelnya sebagai berikut : Tabel 4.1 Perbedaan aspek pada siswa yang mengalami dan tidak mengalami Bullying Jumlah Mean &(SD) Skor terendah Skor tertinggi Siswa yang mengalami Bullying 28 Siswa 90,1 69 109 Siswa yang tidak 11 Siswa 119,5 99 156 mengalami Bullying Jumlah Total 39 209,6 168 265 Skor Cinta Diri Pemahaman Diri Tujuan Hidup Berfikir positif yang jelas STT STR M STT STR M STT STR M STT STR M Mengalami bullying 38 22 29 35 20 27,8 35 24 29,7 36 22 28,4 Tidak mengalami 40 22 30,3 40 22 30,1 40 25 31,8 40 25 30,3 bullying 33

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, bahwa mean &(SD) siswa yang mengalami bullying = 90,1 skor terendah = 69 skor tertinggi = 109 sedangkan pada siswa yang tidak mengalami bullying mean & (SD) = 119,5 skor terendah = 99 skor tertinggi = 156. Perbedaan dari segi aspek kepercayaan diri berdasarkan Tabel 4.1 bahwa selisih skor tertinggi(stt) pada aspek cinta diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying = 2, selisih skor mean = 1,3. Aspek pemahaman diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(stt) = 5, selisih skor terendah (STR) = 2, selisih skor mean = 2,3. Aspek Tujuan hidup yang jelas siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(stt) = 5, selisih skor terendah(str) = 1, selisih skor mean = 2,1. Aspek Berfikir positif siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(stt) = 4, selisih skor terendah(str) = 3, selisih skor mean = 1,9. Persamaan dari keempat aspek kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying terdapat pada aspek cinta diri dalam skor terendah(str) =22. 4.3.1 Kepercayaan Diri siswa kelas X yang mengalami perilaku Bullying SMA Theresiana Weleri Jumlah item sebanyak 39 yang terdiri dari 19 item favourable dan 20 unfavorable, sedangkan banyaknya pilihan jawaban 4. Semakin tinggi skor berarti cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi sedangkan semakin rendah skor berarti cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Untuk mengukur tinggi rendahnya masing-masing variabel digunakan interval dengan ukuran sebagai berikut: 34

= Pada item kepercayaan diri, skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kepercayaan diri dibagi dalam lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Jumlah item 39 sehingga skor maksimal diperoleh adalah 39 x 4 = 156, dan skor minimal 39 x 1 = 39 sehingga diperoleh interval sebagai berikut : (156 39) : 5 = 23,4 (dibulatkan 23) Tabel 4.2 Kategori Variabel Kepercayaan Diri Siswa kelas X yang Mengalami Perilaku Bullying Skor Kriteria Frekuensi Prosentase 39-62 Sangat rendah 0 0% 63-86 Rendah 11 39,3% 87-110 Sedang 17 60,7% 111-134 Tinggi 0 0% 135-158 Sangat tinggi 0 0% Total 28 100% Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, bahwa siswa yang mengalami perilaku bullying mempunyai kriteria kepercayaan diri yang sangat rendah sebesar 0%, rendah 39,3% dan kriteria kepercayaan diri yang sedang 60,7%, kriteria kepercayaan diri yang tinggi sebesar 0% dan kriteria kepercayaan diri yang sangat tinggi 0%. Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa pada umumnya siswa yang mengalami bullying memiliki kepercayaan diri yang sedang. 35

4.3.2 Kepercayaan Diri siswa kelas X yang tidak mengalami perilaku Bullying SMA Theresiana Weleri Tabel 4.3 Kategori variabel kepercayaan diri siswa yang tidak mengalami perilaku Bullying Skor Kriteria Frekuensi Prosentase 39-62 Sangat rendah 0 0 63-86 Rendah 0 0 87-110 Sedang 6 54.5 111-134 Tinggi 4 36,4 135-158 Sangat tinggi 1 9,1 Jumlah 11 100% Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, bahwa siswa yang mengalami perilaku bullying mempunyai kriteria kepercayaan diri yang sangat rendah sebesar 0%, rendah 0% dan kriteria kepercayaan diri yang sedang 54,5%, kriteria kepercayaan diri yang tinggi sebesar 36,4% dan kriteria kepercayaan diri yang sangat tinggi 9,1%. Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa pada umumnya siswa yang tidak mengalami bullying memiliki kepercayaan diri yang sedang. 4.4 Analisis Data Hasil Penelitian Pengolahan data digunakan teknik uji mann-whitney Test dengan bantuan program SPSS for window release 16.00 untuk mengetahui perbedaan kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying di SMA Theresiana Weleri. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut : 36

Tabel 4.4 Mean Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa yang Mengalami dan tidak Mengalami Bullying Mann-Whitney Test Ranks Pengalamanbullying N Mean Rank Sum of Ranks kepercayaandiri mengalami bullying 28 15.02 420.50 tidak mengalami bullying 11 32.68 359.50 Total 39 Pada tabel 4.4 diperoleh hasil mean rank kepercayaan diri siswa yang mengalami bullying = 15,02 dan mean rank siswa yang tidak mengalami bullying = 32,68 dengan selisih mean rank 17,66. mean rank siswa yang tidak mengalami bullying lebih tinggi daripada siswa yang mengalami bullying Tabel 4.5 Statistik Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa yang Mengalami dan tidak Mengalami Bullying Test Statistics b Kepercayaandiri Mann-Whitney U 14.500 Wilcoxon W 420.500 Z -4.359 Asymp. Sig. (2-tailed).000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].000 a Pada tabel 4.5 diperoleh hasil uji Z = -4,359 dan nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0,000 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan 37

kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying di SMA Theresiana Weleri. 4.5 Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis kepercayaan diri antara siswa yang tidak mengalami perilaku bullying dengan yang mengalami perilaku bullying menggunakan uji mann-whitney Test menunjukkan indeks nilai p (sig.n) = 0,000 < 0,050 menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying. Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis yang menyatakan bahwa Ada perbedaan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying siswa kelas X SMA Theresiana Weleri diterima. 4.6 Pembahasan Hasil penelitian tentang perbedaan kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami perilaku bullying dan yang tidak mengalami perilaku bullying dalam keempat aspek kepercayaan diri yaitu cinta diri, pemahaman diri, tujuan hidup yang jelas, berfikir positif bahwa terdapat perbedaan dan persamaan dalam empat aspek tersebut. Persamaan dari siswa yang mengalami perilaku bullying dan tidak mengalami perilaku bullying hanya pada skor terendah(str) dalam aspek cinta diri = 22, dan untuk perbedaannya dari empat aspek tersebut bahwa skor tertinggi(stt), skor terendah(str) dan mean(sd) siswa yang tidak mengalami 38

perilaku bullying lebih tinggi dari siswa yang mengalami perilaku bullying. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir semua aspek dalam kepercayaan diri mengenai cinta diri, pemahaman diri, tujuan hidup yang jelas, berfikir positif siswa yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying yaitu berbeda. Perbedaan yang mencolok terdapat pada skor tertinggi(stt) pada aspek Tujuan hidup yang jelas yaitu selisih skor = 5. Dengan menggunakan uji mann-whitney Test menunjukkan indeks nilai p (sig.n) = 0,000 < 0,050 menunjukkan ada perbedaan yang signifikans antara dua variabel tersebut. Dengan demikian Ho = ditolak, Hi = diterima yang berarti ada perbedaan kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying di SMA Theresiana Weleri. Mean untuk kepercayaan diri siswa yang mengalami perilaku bullying 15,02 dan Mean untuk kepercayaan diri siswa yang tidak mengalami perilaku bullying 32,68. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mengalami perilaku bullying menunjukan kepercayaan diri rendah sedangkan siswa yang tidak mengalami perilaku bullying menunjukkan kepercayaan diri tinggi. Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Tunjung (2009) pada siswa kelas X SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Tunjung (2009) tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku bullying dengan kepercayaan diri siswa kelas X di SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Percaya diri adalah sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan (De Angelis, 2003), kepercayaan terhadap kemampuan seseorang lebih condong kedalam suatu perbuatan yang 39

didasari oleh kemampuannya, hal itu bisa terwujud apabila didorong dengan situasi yang mendukung dalamm kegiatan yang dilakukannya, baik itu dari faktor diri sendiri ataupun datang dari faktor lingkungan yang ditempatinya. Kegiatan belajar mengajar yang setiap hari terjadi di SMA Theresiana Weleri seolah-olah menutupi adanya perilaku bullying didalamnya yang dilakukan oleh para siswa. Siswa yang mengalami perilaku bullying cenderung merasa ketakutan waktu berada disekolah dan mereka takut untuk melapor kepada guru karena diancam oleh pelaku perilaku bullying bahkan korban bullying takut kalau masalahnya sampai membawa-bawa orang tua sehingga para korban perilaku bullying pasif didalam kelas dan sering menyendiri karena rasa percaya diri mereka down. Korban bullying adalah korban dari kekerasan yang menjadi sasaran penganiayaan dan penindasan. Korban bullying bukanlah sekedar pelaku pasif dari situasi bullying, siswa turut berperan serta memelihara dan melestarikan situasi bullying dengan bersikap diam. Sikap diam sang korban ini tentunya beralasan. Alasan yang utama, korban berfikir bila melaporkan kegiatan korban bullying yang menimpanya tidak akan menyelesaikan masalah. Jika korbann melaporkan kepada guru, guru akan memanggil dan menegur pelaku bullying, berikutnya pelaku bullying akan kembali menghadang korban dan memberi siksaan yang lebih keras. Akibatnya korban bullying memilih untuk diam, sehingga siswa tidak memiliki rasa percaya diri (Sejiwa, 2008) 40