KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN FUNGSI PANGKAT PROSES POISSON NON-HOMOGEN WINDIANI ERLIANA

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK EKSPONENSIAL DARI FUNGSI PERIODIK DITAMBAH TREN LINEAR PADA PROSES POISSON NON-HOMOGEN SALMUN K.

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN N PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

KAJIAN BANDWIDTH OPTIMAL PADA PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK SURASNO

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

PENDUGAAN FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN LINEAR BONNO ANDRI WIBOWO

SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT INTAN FITRIA SARI

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN LINEAR SUATU PROSES POISSON NON-HOMOGEN WENTI ISMAYULIA

PENDUGAAN FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT INTAN FITRIA SARI

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB IV SIMULASI PEMBANDINGAN PERILAKU PENDUGA FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK DENGAN BANDWIDTH OPTIMAL DAN BANDWIDTH OPTIMAL ASIMTOTIK

LAMPIRAN. Kajadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker, 2001) Definisi A.3 (Medan-σ)

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

Hukum Iterasi Logaritma

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH

PENDUGAAN FUNGSI RAGAM PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK FITRIANI IDA MAKHMUDAH

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

PENAKSIR RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KURTOSIS PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM DOKTOR STATISTIKA (STK) DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

SISTEM ANTRIAN MODEL GEO/G/1 DENGAN VACATION

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

Estimasi Hazard Rate Temporal Point Process

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

BAB II LANDASAN TEORI

PENDETEKSIAN OUTLIER PADA MODEL REGRESI GANDA: STUDI KASUS TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KENDARI

Pengantar Proses Stokastik

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

PENGANTAR ANALISIS REAL

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK RONI WIJAYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Pemodelan Sistem Antrian Satu Server Dengan Vacation Queueing Model Pada Pola Kedatangan Berkelompok

PENERAPAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK SOLUSI PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Isna Kamalia Al Hamzany Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita W, M.Si. Dra. Nur Asiyah, M.Si

PENGGUNAAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA KALKULUS VARIASI ABSTRACT

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN APLIKASI PROSES POISSON PERIODIK (STUDI KASUS: ANTRIAN NASABAH BANK BRI)

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

IDENTIFIKASI MULTIKOLINEAR PADA MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL UNTUK STATUS GIZI ANAK DI KELURAHAN KARANGKITRI, BEKASI TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

BARISAN SIMBOL DAN UKURAN INVARIAN FUNGSI MONOTON SEPOTONG-SEPOTONG KONTINU

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL VOLTERRA JENIS KEDUA. Edo Nugraha Putra ABSTRACT ABSTRAK 1.

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

ESTIMASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK DISKRIT

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

SOLUSI PENYEBARAN PANAS PADA BATANG KONDUKTOR MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICHOLSON

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Transkripsi:

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT Ro fah Nur Rachmawati Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 480 rrachmawati@binus.edu ABSTRACT The number of customers who come to a service center will be different for each particular time. However, it can be modeled by a stochastic process. One particular form of stochastic process with continuous time and discrete state space is a periodic Poisson process. The intensity function of the process is generally unknown, so we need a method to estimate it. In this paper an estimator of kernel uniform of a periodic Poisson process is formulated with a trend component in a rank function (rank coefficient 0 <b < is known, and the slope coefficient of the power function (trend) a> 0 is known). It is also demonstrated the convergenity of the estimators obtained. The result of this paper is a formulation of a uniform kernel estimator for the intensity function of a periodic Poisson process with rank function trends (for the case a is known) and the convergenity proof of the estimators obtained. Keywords: stochastic process, periodic Poisson process, kernel function, rank function trends ABSTRAK Banyaknya pelanggan yang datang pada suatu pusat servis akan berbeda untuk setiap waktu tertentu dan dapat dimodelkan dengan suatu proses stokastik. Salah satu bentuk khusus dari proses stokastik dengan waktu kontinu dan ruang state diskret adalah proses Poisson periodik yaitu proses Poisson dengan fungsi intensitas berupa fungsi periodik. Fungsi intensitas dari proses tersebut umumnya tidak diketahui, sehingga diperlukan suatu metode untuk menduga fungsi tersebut. Pada tulisan ini dirumuskan suatu penduga tipe kernel seragam dari suatu proses Poisson periodik dengan suatu komponen tren berbentuk fungsi pangkat (koefisien pangkat 0 diketahui, dan koefisien kemiringan fungsi pangkat (tren) 0 diketahui), serta dibuktikan pula kekonvergenan dari penduga yang diperoleh. Hasil dari tulisan ini adalah rumusan penduga kernel seragam bagi fungsi intensitas proses Poisson periodik dengan tren fungsi pangkat (untuk kasus diketahui) dan pembuktian kekonvergenan dari penduga yang diperoleh. Kata kunci: proses stokastik, proses poisson periodik, fungsi kernel, tren fungsi pangkat 204 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

PENDAHULUAN Pemodelan stokastik melibatkan unsur peluang untuk menduga perilaku dari suatu sistem yang tidak diketahui dengan pasti pada masa yang akan datang. Pada tulisan ini dikaji suatu pemodelan stokastik pada pendugaan tipe kernel proses Poisson periodik yang memiliki peranan penting dalam berbagai bidang pada kehidupan sehari-hari. Proses Poisson periodik merupakan salah satu bentuk khusus dari proses stokastik dengan waktu kontinu, dengan fungsi intensitas berupa fungsi periodik. Sebagai contoh, banyaknya kendaraan yang melewati suatu ruas jalan raya akan berbeda untuk setiap waktu tertentu, dalam fenomena pelayanan pelanggan (costumer service) yaitu banyaknya pelanggan yang datang ke suatu pusat servis akan berbeda untuk setiap waktu tertentu. Dari pemodelan suatu fenomena yang dimodelkan dengan suatu proses Poisson periodik, fungsi intensitas dari proses tersebut umumnya tidak diketahui, sehingga diperlukan suatu metode untuk menduga fungsi tersebut. Pendugaan fungsi intensitas proses Poisson periodik tanpa melibatkan suatu komponen tren telah dilakukan kajiannya pada Mangku (2006), namun jika fungsi intensitas pada proses Poisson periodik meningkat berdasarkan suatu fungsi pangkat terhadap waktu maka model yang lebih tepat untuk digunakan adalah proses Poisson periodik dengan suatu komponen tren berbentuk fungsi pangkat. Dalam tulisan ini, pendugaan fungsi intensitas proses Poisson periodik diamati untuk koefisien kemiringan fungsi pangkat (tren) 0. Sehingga karya ilmiah ini bertujuan untuk menduga fungsi intensitas dari suatu proses Poisson periodik dengan tren fungsi pangkat di suatu titik 0,, dengan menggunakan sebuah realisasi tunggal dari proses Poisson periodik pada 0, (Mangku, 2006: ) menggunakan metode tipe kernel seragam. METODE Metode yang digunakan adalah studi pustaka, dengan dasar teori sebagai berikut: Suatu fungsi dikatakan (Small oh) jika lim 0. (Ross, 2007: 304) Suatu proses stokastik, adalah himpunan peubah acak, sehingga untuk setiap, adalah peubah acak, yang menyatakan keadaan dari proses pada waktu. Jika adalah himpunan terhitung, adalah proses stokastik dengan waktu diskret. Jika adalah suatu interval, adalah proses stokastik dengan waktu kontinu (Ross, 2007: 302). Proses stokastik, 0 adalah proses pencacahan jika menyatakan banyaknya peristiwa yang terjadi sampai waktu serta memenuhi (i) 0 (ii) adalah bilangan bulat (iii) Jika, (iv) Jika, menyatakan banyaknya peristiwa yang terjadi pada interval, (Ross, 2007: 303). Proses stokastik dengan waktu kontinu, memiliki inkremen bebas jika untuk setiap, peubah acak,,, adalah bebas. Dengan kata lain, banyaknya peristiwa yang terjadi pada interval waktu yang tidak tumpang tindih (overlap) adalah bebas (Ross, 2007: 303). Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 205

Proses stokastik dengan waktu kontinu, memiliki inkremen stasioner jika peubah acak memiliki sebaran peluang yang sama untuk setiap nilai. Dengan kata lain, proses perubahan nilai yang terjadi pada suatu interval waktu hanya bergantung dari panjang interval dan tidak bergantung dari lokasi titik-titik waktu tersebut (Ross, 2007: 303). Proses pencacahan, 0 adalah proses Poisson dengan laju, 0, jika (i) 00 (ii) Proses memiliki inkreman bebas dan inkremen stasioner (iii) (iv) 2 (Ross, 2007: 302-303) Suatu titik s disebut titik Lebesgue dari suatu fungsi, jika (Wheeden and Zygmund, 977) lim 0. 2 Mean Square Error (MSE) dari suatu penduga U bagi parameter g(θ) didefinisikan sebagai E Var Bias, dengan Bias. Pendugaan tipe kernel umum untuk fungsi intensitas proses Poisson periodik tanpa menggunakan suatu tren telah dibahas oleh Mangku (2006), yang menghasilkan:, adalah penduga bagi di titik 0, dengan periode (0) diketahui (Mangku, 2006: 2). Misalkan N adalah proses Poisson pada interval 0, dengan nilai harapan yang kontinu mutlak, dan fungsi intensitas yang terintegralkan lokal. Sehingga, untuk setiap himpunan Borel terbatas maka: E. Misalkan fungsi intensitas yang terintegralkan lokal dan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen periodik dengan periode (0) diketahui dan suatu komponen tren berbentuk fungsi pangkat. Dengan kata lain untuk 0, fungsi intensitas dapat ditulis sebagai berikut dengan adalah komponen tren fungsi pangkat, 0 menyatakan kemiringan dari tren. Jika 0, fungsi intensitas dapat ditulis menjadi:, yang masih merupakan fungsi periodik. Jika, fungsi intensitas dapat ditulis menjadi:, yang merupakan fungsi intensitas dengan tren linear dan pembahasannya dapat dilihat pada Helmers dan Mangku (2009). Sehingga pembahasan pada tulisan ini difokuskan untuk 0, sehingga tulisan ini dibatasi hanya untuk 0. 206 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

Tulisan ini tidak mengasumsikan suatu bentuk parametrik dari, kecuali bahwa adalah periodik yaitu untuk setiap 0, dan berlaku 2 (Mangku, 2006: ). Diasumsikan bahwa adalah titik Lebesgue bagi, yaitu (Mangku, 2006: 2). lim 0 2 3 Misalkan untuk suatu Ω, hanya terdapat sebuah realisasi dari proses Poisson N yang terdefinisi pada suatu ruang peluang Ω,, P dengan fungsi intensitas seperti pada () yang diamati pada interval terbatas 0, 0,. Karena adalah fungsi periodik dengan periode, masalah menduga pada titik s dengan dapat direduksi menjadi masalah menduga pada titik s dengan 0, (Mangku, 2006: ). Dan adalah barisan dari bilangan real positif yang konvergen menuju nol, yaitu 0 4 untuk (Mangku, 2006: 2). Perlu diperhatikan bahwa, nilai asimtotik dengan bukan menyatakan ukuran sample, namun menyatakan panjang interval dari peubah acak 0, yang menyatakan banyaknya kejadian (Mangku, 2006: 2). Pendugaan HASIL DAN PEMBAHASAN Penduga tipe kernel dari pada 0, untuk kasus diketahui, dapat dirumuskan sebagai berikut:,, /, 2 / (5) dengan dan, 6 Penyusunan penduga tipe kernel seperti pada persamaan (5) dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama perlu diperhatikan bahwa, pendugaan tipe kernel untuk fungsi intensitas proses Poisson periodik hanya didasarkan pada sebuah realisasi tunggal dari proses Poisson, dengan demikian diperlukan informasi yang cukup mengenai nilai pada interval 0, (Mangku, 2006: 3). Dengan alasan ini, asumsi (2) memiliki peranan yang sangat penting dibalik penyusunan ide penduga,, untuk. Sehingga untuk setiap titik s dan dan dari () dan (2) maka. Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 207

Dengan pemisalan seperti pada (5), persamaan di atas menjadi,,,. 7 Pendekatan yang digunakan pada pendugaan fungsi intensitas lokal dari suatu proses Poisson di titik s adalah dengan menaksir nilai rata-rata dari banyaknya kejadian di sekitar titik s. Secara matematis, misalkan 0, dan 0, menyatakan banyaknya kejadian yang terjadi pada 0,, maka fungsi intensitas lokal di titik s dapat didekati dengan 2,. Dengan demikian Nilai fungsi di titik s dapat didekati dengan nilai rataan dari banyaknya kejadian di sekitar s, yaitu pada interval, serta dengan menggunakan (3) maka (7) dapat ditulis,,, E, 2,. 8 Dengan mengganti E, dengan padanan stokastiknya yaitu, maka (8) dapat ditulis,,, Dapat diperhatikan bahwa, 2, /. 9, yang menyatakan, setara asimotik dengan / /, diperoleh penduga bagi, yaitu jika. Dengan mengganti, dengan,, /, 2 /. Kekonvergean MSE Lema : (Ketakbiasan Asimtotik) 208 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

maka Misalkan fungsi intensitas memenuhi () dan terintegralkan lokal. Jika asumsi (4) dipenuhi E,,0 untuk, asalkan adalah titik Lebesgue bagi. Dengan kata lain,, adalah penduga tak bias asimtotik bagi. Bukti: Untuk membuktikan (0) akan diperlihatkan bahwa lim E,, Untuk menyelesaikan persamaan () dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut E,, E, E 2. Karena suku kedua pada ruas kanan persamaan di atas adalah deterministik maka E,, E, 2. 2 Suku pertama pada ruas kanan persamaan (2) dapat ditulis menjadi. Dengan melakukan penggantian peubah, ruas kanan di atas dapat ditulis sebagai 2. Dengan menggunakan persamaan () dan (2), maka kuantitas di atas yang merupakan suku pertama persamaan (2) menjadi 2 Perhatikan bahwa untuk 2 (3).. Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 209

. 4 Sehingga suku pertama persamaan (3) menjadi 2 2 2. 5 Suku pertama pada ruas kanan persamaan (5) dapat ditulis menjadi 2 2. 6 Untuk menunjukkan bahwa suku pertama persamaan (6) adalah konvergen ke nol, akan digunakan nilai yang lebih besar, yaitu 2. 7 Berdasarkan asumsi (4) dan dengan asumsi bahwa adalah titik Lebesgue bagi, maka kuantitas pada (7) akan menuju nol jika, atau dapat juga ditulis. Sedangkan suku kedua persamaan (6) adalah. Suku kedua persamaan (5) adalah. Sehingga diperoleh nilai bagi suku pertama persamaan (3) akan sama dengan 8 untuk. Dengan menggunakan deret Taylor, suku kedua persamaan (3) diuraikan sebagai berikut 2! Karena 0 untuk, maka dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa memiliki sifat yang sama dengan, sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi Sehingga suku kedua persamaan (3) menjadi. 20 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

. 9 untuk. Dengan menyubstitusikan (8) dan (9) ke ruas kanan persamaan (2), diperoleh untuk. Dengan demikian Lema Terbukti. Lema 2: (Kekonvergenan Ragam) E,,20 Misalkan fungsi intensitas memenuhi () dan terintegralkan lokal. Jika asumsi (4) dipenuhi, terbatas di sekitar dan untuk maka untuk. Bukti : Var,, 0 2 Karena 0 jika, maka untuk nilai yang cukup besar, interval, dan, untuk adalah tidak overlap. Akibatnya, berdasarkan sifat inkremen bebas dari proses Poisson, diperoleh bahwa, dan, untuk adalah peubah acak bebas. Sehingga suku pertama dari penduga tipe kernel bagi merupakan penjumlahan dari peubah acak bebas, dan karena suku kedua penduga tersebut adalah deterministik, maka diperoleh Var,, 4 / Var,. Karena N adalah suatu proses Poisson, ragam akan sama dengan nilai harapan, sehingga persamaan di atas menjadi Var,, 4 / Ruas kanan persamaan di atas dapat ditulis menjadi 4 / E,.. Dengan melakukan penggantian peubah, ruas kanan di atas dapat ditulis sebagai 4 /. Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 2

Dengan menggunakan persamaan () dan (2), maka kuantitas di atas adalah 4 4 2. 2 Karena 0 untuk dan memiliki nilai yang terbatas di sekitar, yaitu ada sehingga dengan adalah suatu konstanta yang tidak menuju tak hingga. Sehingga suku pertama dari ruas kanan persamaan (22) menjadi 22 2 2 2 23 untuk. Untuk melakukan pendekatan terhadap kuantitas pada ruas kanan persamaan (23), akan dikaji untuk tiga kasus, yaitu untuk 0,,dan. Untuk 0, dapat diperhatikan bahwa jika. 2, Sehingga kuantitas pada ruas kanan persamaan (23) menjadi 2 2 24 untuk. Untuk, dapat diperhatikan bahwa ln 22 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

jika. Sehingga kuantitas pada ruas kanan persamaan (23) menjadi /4 2 / ln 25 untuk. Untuk, dapat diperhatikan bahwa untuk. Sehingga kuantitas pada ruas kanan persamaan (23) menjadi 2 26 untuk. Kuantitas pada ruas kanan (23) dapat dihampiri dengan mengambil kuantitas terbesar dari (24), (25), dan (26). Kuantitas terbesarnya adalah (26), sehingga dapat diperoleh kuantitas pada (23) yang juga menyatakan kuantitas pada suku pertama persamaan (22), yaitu 27 untuk. Dengan menggunakan deret Taylor seperti pada pembuktian Lema mengenai ketakbiasan asimtotik, maka suku kedua dari ruas kanan persamaan (22) dapat ditulis menjadi 2 2 2 28 untuk. Dengan mensubstitusikan (27) dan (28) ke persamaan (22), diperoleh Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 23

Var,, 2 2 29 untuk. Dapat diperhatikan bahwa. 30 Dengan menggunakan deret Taylor, maka 2 Karena 0 untuk, kuantitas persamaan (30) menjadi Sehingga kuantitas pada (29) menjadi Nilai dari 2 / / 2 /. untuk, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi 2. 3 Berdasarkan asumsi pada Lema 2, bahwa untuk, maka kuantitas pada (3) akan sama dengan untuk. Sehingga diperoleh untuk. Dengan demikian Lema 2 terbukti. Var,,0 24 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26

Teorema : (Kekonvergenan MSE) Misalkan fungsi intensitas memenuhi () dan terintegralkan lokal. Jika asumsi (4) dipenuhi dan untuk, maka,,0 untuk, asalkan s adalah titik Lebesgue bagi. Bukti : Dari Lema telah diperoleh bahwa E,,, yang berarti untuk maka E,,0. Dari Lema 2 diperoleh Var,,0 untuk, akibatnya dengan menggunakan Definisi MSE akan diperoleh Dengan demikian Teorema terbukti.,, Var,, Bias,,0. PENUTUP Dari kajian yang telah dilakukan, diperoleh. Penduga tipe kernel seragam bagi pada 0, untuk nilai diketahui adalah:,, /, 2 / dengan n adalah panjang interval pengamatan,,,, K adalah suatu kernel, dan adalah barisan bilangan real positif yang konvergen menuju nol, yaitu 0 untuk. Misalkan fungsi intensitas memenuhi () dan terintegralkan lokal. Jika asumsi (4) dipenuhi dan untuk, maka,,0 untuk, asalkan s adalah titik Lebesgue bagi. Kekonvergenan MSE Penduga (Ro fah Nur Rachmawati) 25

DAFTAR PUSTAKA Helmers, R., Mangku. I. W. (2009). Estimating the Intensity of a Cyclic Poisson Process in the Precense of Linear Trend. Ann. Inst. Stat. Math, 6 (3), 559-628. Mangku, I. W. (2006). Asymptotic Normality of a Kernel-type Estimator for the Intensity of a Periodic Poisson Process. Journal of Mathematics and Its Applications, 5 (2), 3-22. Mangku, I. W. (2006). Weak and Strong Convergence of a Kernel-type Estimator for the Intensity of a Periodic Poisson Process. Journal of Mathematics and Its Applications, 5 (), -2. Ross, S. M. (2007). An Introduction to Probability Models (Nine Edition). New York: John Wiley & Sons. Wheeden, R.L., Zygmund. A. (997). Measure and Integral: An Introduction to Real Analysis. New York: Marcell Dekker. 26 ComTech Vol.3 No. Juni 202: 204-26