dalam 2 kali pertemuan. Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah Dalam kegiatan perencanaan hal-hal yang dilakukan antara lain:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Hasil Belajar Prasiklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Latar Lokasi Sekolah dan Karakteristik Guru. Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang memiliki enam kelas dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

Jumlah 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai dengan 7 April 2010 dan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah Memecahkan masalah Skala. Kegiatan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan/Perbaikan Dalam kegiatan perencanaan hal-hal yang dilakukan antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran secara efektif disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia sehingga memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran yang lebih menarik dan menantang minat belajar siswa. 2) Menyusun soal-soal latihan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sesuai topik yang dibahas. 3) Menyusun dan menyiapkan perangkat tes hasil tindakan. 4) Menyiapkan lembar pengamatan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam siklus II dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Materi pokok yang diajarkan dalam siklus II adalah Skala. Ketiga kegiatan tersebut secara rinci sebagai berikut:

Pertemuan I Kegiatan awal / Pendahuluan (10 menit ) Apersepsi : 1) Bertanya jawab dengan siswa untuk mengingatkan kembali penulisan bentuk perbandingan. Gb 7. Siswa menuliskan perbandingan pada Apersepsi 2) Guru menuliskan rumusan masalah Bagaimanakah melakukan pemecahan masalah matematika yang berkaitan dengan skala? 3) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. 4) Guru menuliskan topik pembelajaran di papan tulis yaitu Skala Kegiatan Inti ( 50 menit ) 1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 2) Setiap kelompok menyiapkan peralatan yang diperlukan. 3) Guru menunjukkan peta kabupaten tanggamus, selanjutnya memajang di papan tulis.

4) Siswa wakil dari setiap kelompok secara bergantian maju untuk mengukur jarak dua kota dengan menggunakan mistar dalam satuan cm terdekat sesuai yang diperintahkan guru dan anggota kelompoknya mencatat dan menuliskan jarak yang sudah diukur. 5) Setiap kelompok ditugaskan untuk mengukur jarak dua kota yang berbeda, kelompok 1 mengukur jarak antara Gadingrejo-Pringsewu, kelompok 2 mengukur jarak antara Pagelaran- Pringsewu, kelompok 3 mengukur jarak antara Rantau Tijang- Pulau Panggung dan kelompok 4 mengukur jarak antara Sukoharjo- Pagelaran. Gb 8. Aktivitas siswa mengukur jarak dua kota pada peta 6) Guru bertanya kepada semua siswa tentang skala yang tertulis pada peta. 7) Siswa diminta untuk menuliskan skala yang dibacakan dan mendiskusikan artinya dibawah bimbingan guru. 8) Guru memberikan penjelasan arti skala yang tertulis pada peta dengan melakukan tanyajawab dengan siswa. 9) Guru memberikan peta provinsi Jawa Timur kepada setiap kelompok (diambil dari buku Matematika kelas 6, penerbit Cempaka Putih halaman 99).

10) Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur jarak dua kota yang berbeda menggunakan mistar ke dalam satuan cm terdekat. 11) Kelompok 1 mengukur jarak kota Lamongan dan Tuban, kelompok 2 mengukur jarak Lumajang-Magetan, kelompok 3 mengukur jarak Tulungagung-Tuban, dan kelompok 4 mengukur jarak Ponorogo-Probolinggo. 12) Setiap kelompok menuliskan hasil pengukurannya dan menuliskan skala yang ada pada peta. Gb 9. Diskusi menentukan jarak sebenarnya 13) Guru bertanya kepada siswa Dapatkah kita menghitung jarak sebenarnya dari apa yang sudah diketahui dan ditulis oleh kalian?. 14) Siswa dan guru melakukan diskusi dengan bertanya jawab untuk memecahkan masalah matematika dengan membimbing dan mengarahkannya menggunakan langkah-langkah yang benar dari hasil temuan siswa yang sudah dituliskan. 15) Guru membimbing setiap kelompok selama diskusi berlangsung. 16) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

Gb 10. Guru membimbing diskusi pemecahan masalah Kegiatan akhir / Penutup (10 menit ) 1) Membuat rangkuman / kesimpulan pelajaran 2) Pemantapan agar pengetahuan menjadi milik siswa. 3) Tindak lanjut Pertemuan II ( 35 menit ) Kegiatan awal/ Pendahuluan ( 5 menit ) 1) Apersepsi, bertanya jawab dengan siswa untuk mengingatkan kembali konsep perbandingan. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan tes formatif melalui tanyajawab. Kegiatan inti ( 20 menit ) 1) Guru membagikan lembar soal kepada seluruh siswa. 2) Memberikan penjelasan kepada siswa cara menjawab dan menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang benar. 3) Siswa mengerjakan tes di bawah pengawasan guru.

Gb 11. Siswa sedang melaksanakan evaluasi Kegiatan akhir/ Penutup ( 5 menit ) 1) Siswa mengumpulkan lembar jawaban siswa. Gb 12. Mengumpulkan hasil evaluasi 2) Bertanyajawab dengan siswa perihal kesulitan yang ditemui siswa dalam mengerjakan tes. 3) Tindak lanjut dengan memberikan saran dan nasehat kepada siswa

c. Tahap Observasi 1. Aktivitas Siswa Hasil observasi siklus II yang dilakukan selama pembelajaran oleh supervisor adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No Nama Siswa Aspek yang Dinilai/Skor Jumlah Skor Kriteria A B C D E F 1 Aeni 2 2 2 3 4 4 17 Baik 2 Amsinah 1 2 2 3 3 4 15 Baik 3 Anton R. 1 1 2 2 2 4 12 Cukup 4 Asep K. 1 1 2 2 2 4 12 Cukup 5 Atini 2 2 2 3 3 4 16 Baik 6 Imas S. 2 2 3 3 3 4 17 Baik 7 Jarto 2 2 3 3 3 4 17 Baik 8 Jumroni 1 2 3 2 3 4 15 Baik 9 Pandri W. 1 2 3 2 3 4 15 Baik 10 Saipul B. 1 2 1 2 2 4 12 Cukup 11 Saifulloh 1 2 2 3 3 4 15 Baik 12 Sri Dewi Y. 2 3 2 3 4 4 18 Baik 13 Sukriyani 1 2 2 3 3 4 15 Baik 14 Ursah 2 2 2 2 3 4 15 Baik Kriteria: Skor 20-24 Skor 15-19 Skor 10-14 Skor <10 : Sangat Baik : Baik : Cukup : Kurang Berdasarkan tabel 7 di atas, aktivitas siswa sebagian besar menunjukkan skor dengan kriteria baik. Hanya ada 3 siswa yang menunjukkan kriteria cukup. Dilihat dari total perolehan skor seluruh variabel 11 siswa (79%) yang tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masuk kriteria baik, sedangkan 3 siswa (21%) tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masih dalam kriteria cukup. Jumlah siswa yang aktivitas belajarnya masuk kriteria baik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan aktivitas pada siklus I, yakni semula hanya 5 siswa pada

siklus I menjadi 11 siswa pada siklus II (dari 36% menjadi 79%). Sedangkan aktivitas belajar siswa yang masuk kriteria cukup mengalami penurunan, yakni dari 9 siswa (64%) turun menjadi 3 siswa (21%), yang berarti aktivitas siswa terlihat ada peningkatan jika dibandingkan dengan yang terjadi pada siklus I. 2. Kinerja Guru Aspek yang masih perlu ditingkatkan lagi oleh guru adalah kurang memberikan waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan. Membuka pelajaran sudah terlihat perubahan kearah yang lebih baik, begitu pula dalam memotivasi siswa juga sudah nampak lebih meningkat. Tulisan di papan tulis juga sudah terlihat sistematis dan baik sehingga dapat lebih dipahami siswa. Hasil observasi supervisor terhadap kinerja guru selama mengajar pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Observasi saat Guru Mengajar pada Siklus II No Aspek yang diamati 1 2 3 A Pendahuluan 1 Persiapan sarana pembelajaran 2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu 4 Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari 5 Memotivasi siswa B Kegiatan Inti 1 Menguasai materi dengan baik 2 Kesesuaian materi dengan indikator 3 Berperan sebagai fasilitator 4 Mengajukan pertanyaan pada siswa 5 Memberikan waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan 6 Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya 7 Menguasai kelas dengan baik 8 Memberikan bimbingan pada kegiatan diskusi 9 Kejelasan penyajian konsep

1 2 3 4 5 10 Memberikan contoh konkrit kejadian yang ada dalam kehidupan 11 Memberikan motivasi C Penutup 1 Membimbing siswa membuat catatan / rangkuman 2 Mengaitakan materi dengan pelajaran yang akan datang 3 Memberi tugas pada siswa 4 Mengadakan evaluasi Berdasarkan tabel 8 kinerja guru pada siklus II selama pembelajaran berlangsung skor yang diperoleh yakni 46, maka kinerja guru menunjukkan kriteria sangat baik. 3. Hasil belajar ranah Kognitif Siswa Pada pertemuan ke 2 siklus II diadakan tes formatif guna mengukur keberhasilan kognitif siswa dari topik yang telah dibahas. Adapun hasil skor kognitif siswa dari tes formatif tersebut dapat sebagai berikut: Tabel 10. Rekapitulasi Hasil belajar ranah Kognitif Siswa Siklus II No Nama Siswa Skor Keterangan Siklus I Siklus II 1 Aeni 49 58 Meningkat 2 Amsinah 72 73 Meningkat 3 Anton R. 60 66 Meningkat 4 Asep K. 53 57 Meningkat 5 Atini 83 86 Meningkat 6 Imas S. 83 88 Meningkat 7 Jarto 72 83 Meningkat 8 Jumroni 60 72 Meningkat 9 Pandri W. 66 76 Meningkat 10 Saipul B. 50 56 Meningkat 11 Saifulloh 53 62 Meningkat 12 Sri Dewi Y. 86 88 Meningkat 13 Sukriyani 53 66 Meningkat 14 Ursah 48 56 Meningkat

Berdasarkan tabel 9 di atas, skor ranah kognitif yang diperoleh siswa pada siklus II terdapat 4 siswa (29%) yang hasil skor kognitifnya belum tuntas, sedangkan 10 siswa (71%) hasil skor kognitifnya sudah tuntas. Dilihat dari ketuntasan belajarnya, masih terdapat 4 siswa yang belum mencapai KKM 60, dan 10 siswa lainnya dapat dinyatakan tuntas belajarnya, ini berarti target 65% siswa harus tuntas belajar sudah terpenuhi. Dilihat dari skor kognitif yang diperoleh seluruh siswa pada tes formatif siklus II, terlihat skor seluruh siswa meningkat kendati masih terdapat 4 siswa yang mendapat skor < 60. d. Tahap Refleksi Berdasarkan analisis data pada siklus II ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 1) Dari aktivitas siswa pada siklus II, sebagian besar menunjukkan skor dengan kriteria baik. Hanya ada 3 siswa yang menunjukkan kriteria cukup. Jumlah siswa yang aktivitas belajarnya masuk kriteria baik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan aktivitas pada siklus I. 2) Kegiatan membuka pelajaran, memotivasi siswa dalam pembelajaran, penjelasan konsep, tulisan di papan tulis, sudah mengalami peningkatan dan terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I, hal yang masih perlu ditingkatkan lagi oleh guru adalah memberikan waktu tunggu yang lebih kepada siswa untuk menjawab pertanyaan agar siswa lebih dapat berpikir dengan leluasa untuk kemudian dapat mengemukakan pendapat dan argumentasinya.

A. Pembahasan Aktivitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterlibatan siswa secara aktif selama pembelajaran berlangsung yang diukur dari beberapa aspek pengamatan antara lain: (a) bertanya kepada guru; (b) menjawab pertanyaan guru; (c) menjawab pertanyaan teman; (d) memberikan pendapat dalam diskusi; (e) menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan (f) ketepatan dalam mengumpulkan tugas. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, aktivitas belajar dari masing-masing siswa ternyata sebagian besar masih menunjukkan skor dengan kriteria cukup. Hanya ada 5 siswa yang menunjukkan kriteria baik dengan memperoleh skor >15. Dari 6 variabel yang diamati belum semua dilakukan siswa secara optimal. Dilihat dari total perolehan skor seluruh variabel 5 siswa (36%) yang tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masuk kriteria baik, sedangkan 9 siswa (64%) tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masih dalam kriteria cukup. Berdasarkan analisis data pada siklus I ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (1) Dari aktivitas belajar siswa pada siklus I, sebagian besar siswa tidak bertanya kepada guru, siswa banyak terlihat aktif dalam berdiskusi memecahkan masalah matematika yang dihadapi bersama kelompoknya kendati masih harus dibimbing oleh guru; (2) Kegiatan membuka pelajaran perlu diperbaiki agar lebih menarik dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran, penjelasan konsep hendaknya jangan terlalu cepat agar lebih mudah dipahami siswa, tulisan di papan tulis hendaknya lebih sistematis agar langkah demi langkah dari pemecahan

masalah matematika terlihat urutan yang logis dan memudahkan siswa dalam memahaminya, selain itu guru juga harus memberikan waktu tunggu yang lebih kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru agar lebih leluasa mengemukakan pendapat dan argumentasinya. Hasil refleksi selanjutnya dijadikan dasar untuk melakukan perlakuan tindakan pada siklus II yang meliputi: (1) Menyusun rencana pembelajaran secara efektif disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia sehingga memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran yang lebih menarik dan menantang minat belajar siswa; (2) Menyusun soal-soal latihan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sesuai topik yang dibahas; (3) Menyusun dan menyiapkan perangkat tes hasil tindakan; dan (4) Menyiapkan lembar pengamatan. Hasil perlakuan tindakan pada siklus II menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa sebagian besar menunjukkan skor dengan kriteria baik. Hanya ada 3 siswa yang menunjukkan kriteria cukup. Dilihat dari total perolehan skor seluruh variabel hanya 11 siswa (79%) yang tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masuk kriteria baik, sedangkan 3 siswa (21%) tingkat partisipasi aktivitas belajarnya masih dalam kriteria cukup. Jumlah siswa yang aktivitas belajarnya masuk kriteria baik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan aktivitas pada siklus I, yakni semula 5 siswa pada siklus I menjadi 11 siswa pada siklus II (dari 36% menjadi 79%). Sedangkan aktivitas belajar siswa yang masuk kriteria cukup mengalami penurunan, yakni dari 9 siswa (64%) turun menjadi 3 siswa (21%),

yang berarti aktivitas belajar siswa terlihat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan yang terjadi pada siklus I. Dilihat dari ketuntasan belajarnya, masih terdapat 4 siswa (29%) yang belum mencapai KKM 60, dan hanya 10 siswa (71%) yang bisa dinyatakan tuntas belajarnya, ini berarti target 65% siswa harus tuntas belajar sudah terpenuhi. Dilihat dari skor kognitif yang diperoleh seluruh siswa pada tes formatif siklus II, terlihat skor kognitif seluruh siswa meningkat kendati masih terdapat 4 siswa yang mendapat skor < 60.