KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK. Kelompok 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

SOAL PASCAL A. 1. Lengkapi Source Code Dibawah ini : {* Program Menghitung dengan Operator Matematika*}

Kunci Jawaban Quis 1 (Bab 1,2 dan 3) tipe 1

IntegrasiNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) (Bag. 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Pemrograman

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL

ALGORITMA PERULANGAN

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Algoritma Pemrograman

Course Note Numerical Method : Interpolation

Penggunaan Aturan Trapezoidal (Aturan Trapesium), dan Aturan Simpson Sebagai Hampiran Dalam Integral Tentu

dx = F(x) + C (P.6.1)

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Algoritma,Flowchart, Konsep

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Perulangan. Bentuk Proses. 1. Perulangan For positif contoh 1 : perulangan positif untuk satu statement :

SCRIPT PERSAMAAN CRAMER

BAB II LANDASAN TEORI

STRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi

Algoritma Pemrograman

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

UJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIS I

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi

PAM 573 Persamaan Diferensial Parsial Topik: Metode Beda Hingga pada Turunan Fungsi

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

Penelusuran Citra pada Citra Bergerak dengan Interpolasi Newton

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Teori Algoritma. Struktur Algoritma

PAM 252 Metode Numerik Bab 5 Turunan Numerik

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

Struktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1

Algoritma Pemrograman

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar field MODUL 13 RECORD

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

MODUL PEMROGRAMAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL CONTOH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL (FPC)

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Modul Praktikum Analisis Numerik

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi.

SolusiPersamaanNirlanjar

Modul Algoritma Dan Pemrograman Pascal

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata...

PROCEDURE DAN FUNCTION PROCEDURE. Parameter dalam Prosedur: C/: PROGRAM CONTOH_2; VAR p,l,t,vol,panj : real;

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Modul Praktikum Analisis Numerik

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Algoritma Pemrograman

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL

Algoritma Pemrograman

Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

JENIS-JENIS DATA DAN STATEMEN INPUT OUTPUT

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA

Algoritma Pemrograman

Teori Algoritma. Algoritma Perulangan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

Algoritma Pemrograman

Modul Metode Numerik Ghofar Paturrohman, S.Kom.

BAB IV STRUKTUR PROGRAM Struktur program pada dasarnya tersusun 3 struktur program utama yaitu : a. Struktur Berurutan (Sequence Structure) b.

Modul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Meizano Ardhi M., S.T.

ITERASI 1 TITIK SEDERHANA METODE NEWTON RAPHSON

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Algoritma Pemrograman

Nama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2

Modul Algoritma dan Pemograman Rismira Andriyani, S.Kom i

Pertemuan 9 : Interpolasi 1 (P9) Interpolasi. Metode Newton Metode Spline

PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR. Larik : deretan data yang punya type data sejenis. Misalnya : Daftar Nomor Telpon, Tabel Pajak dll.

Konstruksi Dasar Algoritma

Tugas Algoritma Kelompok XI NILAM CAHYA, MUH. JASIM, IMADUDDIN. Soal

PROGRAM 3NILAI_SEKOLAH4;

Algoritma Pemrograman

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

PENDAHULUAN. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Komentar Program. Komentar program dapat diletakkan dimanapun di dalam program. pembatas (* dan *).

MATERI 5 Procedure. Pendeklarasian suatu procedure pada program : PROGRAM Judul_Program; PROCEDURE Nama_Prosedur; BEGIN. {Statemen prosedur} END.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 & 5

PETUNJUK PRAKTIKUM METODE NUMERIK (MT318)

Algoritma Pemrograman

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

BAB I PENDAHULUAN. analitik, misalnya persamaan berikut sin x 7. = 0, akan tetapi dapat

Transkripsi:

KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK Kelompok 6

ANGGOTA Rian Triastuti (4101410020) Mardiyani (4101410053) Gias Atikasari (4101410060) Agil Dwijayanti (4101410074) Diah Aprilia (4101410090) Nur Khasanah (4101410093)

Sub judul: 1. Kaidah Simpson 3/8 2. Metode Integrasi Numerik Untuk h yang Berbeda-Beda

1. KAIDAH SIMPSON 3/8

Seperti halnya pada kaidah simpson, hampiran nilai integrasi yang lebih teliti dapat ditingkatkan terus dengan menggunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi pula. Misalkan sekarang fungsi f(x) kita hampiri dengan polinom interpolasi berderajat 3. Luas daerah yang dihitung sebagai daerah hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah kurva polinom berderajat 3 tersebut parabola.

Untuk membentuk polinom interpolasi derajat 3, dibutuhkan 4 buah titik data, misalkan titiktitik tersebut (0, f (0)), (h, f (h)), (2h, f (2h)), dan (3h, f (3h)).

Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 3 yang melalui keempat buah titik itu adalah p 3 x = f x 0 + x h f x 0 + = f 0 + x h f 0 + x x h 2! h 2 2 f x 0 + x x h x 2h 3! h 3 3 f x 0 x x h 2! h 2 2 f 0 + x x h x 2h 3! h 3 3 f 0 Integrasi p 3 ( x) di dalam selang [0,3h] adalah: 3h 3h I f x dx p 3 x dx 3h 0 [f 0 + x h f 0 + 0 0 x x h 2! h 2 2 f 0 + x x h x 2h 3! h 3 3 f 0 ]

Dengan cara penurunan yang sama seperti pada kaidah Simpson 1/3, diperoleh: I 3h 0 f x dx 3h 0 p 3 x dx 3h 0 [f 0 + x h f 0 + x x h 2! h 2 2 x x h x 2h f 0 + 3! h 3 3 f 0 ] f 0 x + x2 2h f 0 + 1 1 2h 2 3 x3 x2 h 2 2 f 0 + 1 6h 3 1 4 x4 hx 3 + h 2 x 2 3 f 0 3h 0 3hf 0 + 9h2 2h f 0 + 1 1 2h 2 3 27h3 9h3 2 2 f 0 + 1 6h 3 1 4 81h4 27h 4 + 9h 4 3 f 0 3hf 0 + 9h 2 f 0 + 9h 2 9h 4 2 f 0 + 27 8 h 9h 2 3h 2 3 f 0 3hf 0 + 9 2 h f 0 + 9 4 h 2 f 0 + 3 8 h 3 f 0

3hf 0 + 9 2 h f 1 f 0 + 9 4 h f 1 f 0 + 3 8 h 2 f 1 2 f 0 3hf 0 + 9 2 h f 1 f 0 + 9 4 h f 2 2f 1 + f 0 + 3 8 h f 3 3f 2 + 3f 1 f 0 3hf 0 + 9 2 hf 1 9 2 hf 0 + 9 4 hf 2 9 2 hf 1 + 9 4 hf 0 + 3 8 hf 3 9 8 hf 2 + 9 8 hf 1 3 8 hf 0 3hf 0 9 2 hf 0 + 9 4 hf 0 3 8 hf 0 + 9 2 hf 1 9 2 hf 1 + 9 8 hf 1 + 9 4 hf 2 9 8 hf 2 + 3 8 hf 3 3h 9 2 h + 9 4 h 3 8 h f 0 + 9 2 h 9 2 h + 9 8 h f 1 + 9 4 h 9 8 h f 2 + 3 8 hf 3 3 8 hf 0 + 9 8 hf 1 + 9 8 hf 2 + 3 8 hf 3 3 8 h f 0 + 3f 1 + 3f 2 + f 3.

Sehingga, diperoleh Kaidah simpson 3/8 adalah 3h 0 f x dx 3h 8 ( f 0 + 3f 1 + 3f 2 + f 3 ) Galat Kaidah simpson 3/8 adalah E 3 80 h5 f 0 iv t, 0 < t < 3h Jika kaidah 3/8 ditambah dengan galatnya: 3h 0 f x dx 3h 8 f 0 + 3f 1 + 3f 2 + f 3 + O(h 5 )

Sedangkan kaidah simpson gabungan adalah: a b f x dx 3h 8 (f 0 + 3f 1 + 3f 2 + 2 f 3 + 3 f 4 + 3f 5 + 2f 6 + 3 f 7 + 3f 8 + 2f 9 +... + 2 f n 3 + 3f n 2 + 3f n 1 + f n ) n 1 n 3 3h 8 f 0 + 3 f i + 2 f i + f n (i) i=1 i 3,6,9, i=3,6,9, Persamaan ini (i) mudah dihafalkan dengan mengingat pola suku-sukunya: 1, 3, 3, 2, 3,3,2 3,3,2,...,2,3,3,1 Namun menggunakan kaidah 3/8 simpson mensyaratkan jumlah upaselang (n) harus kelipatan 3.

Galat kaidah 3/8 simpson gabungan adalah E tot n 3 3h 5 i=1 f iv t 3h 5 ε0 80 n 3 i=1 f iv t 3h 5 h 5 80. n 3. fiv t. (b a) 80 h b a h 4 = O h 4 80. f iv t f iv t, a < t < b

Jadi, kaidah simpson ditambah dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai a b n 1 n 3 f x dx = 3h 8 (f 0 + 3 f i + 2 f i + f n ) + O (h 4 ) i=1 i 3,6,9, i=3,6,9, Kaidah simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat 1/3.

Namun dalam praktik kaidah simpson 1/3 lebih disukai dari pada kaidah simpson 3/8, karena dengan tiga titik kaidah simpson 1/3 sudah diperoleh orde ketelitian yang sama dengan empat titik (simpson 3/8). Tetapi, untuk n kelipatan 3, kita hanya dapat menggunakan kaidah simpson 3/8 dan bukan kaidah simpson 1/3.

Contoh Soal

1 Hitunglah 1 0 exp x 2 dx dengan menggunakan kaidah 3 8 dan upselang yang digunakan adalah n = 12. Penyelesaian: Dipunyai: h = b a n 1 0 exp x 2 dx = 1 0 12 = 0,08333 dan n = 12.

tabel titik-titik di dalam selang [0,1] dengan h = 0,08333: r x r f r 0 0 1 1 0,08333 0,99308 2 0,16666 0,97261 3 0,24999 0,93942 4 0,33332 0,89485 5 0,41665 0,84064 6 0,49998 0,77882 7 0,58331 0,71159 8 0,66664 0,6412 9 0,74997 0,56981 10 0,8333 0,49938 11 0,91663 0,43162 12 1 0,36788

Nilai integrasi f(x) di dalam selang [0,1] adalah: 1 I = exp x 2 dx 0 = 3h 8 f 0 + 3 f 1 + 3 f 2 + 2 f 3 + 3 f 4 + 3 f 5 + 2 f 6 + 3 f 7 + 3f 8 + 2 f 9 + 3f 10 + 3f 11 + f 12 = 3 8. 0,0833 1 + 3.0,99308 + 3.0,97261 + 2.0,93942 + 3.0,89485 + 3.0,84064 + 2.0,7782 + 3.0,71159 + 3.0,6412 + 2.0,56981 + 3.0,49938 + 3.0,43162 + 1.0,36788 = 0,746389.23,89886 = 0,746839

2 Hitunglah 3 2 cos(x) dx x dengan menggunakan kaidah 3 8 dan upaselang yang digunakan adalah n = 7. Penyelesaian: Dipunyai: 2 3 cos(x) x dan n = 7. dx h = 3 2 7 = 1 7 = 0,142857

tabel titik-titik di dalam selang [2,3] dengan h = 0,142857: r x r f r 0 2-0,29426 1 2,142857-0,36982 2 2,285714-0,43361 3 2,428571-0,48537 4 2,571429-0,52496 5 2,714286-0,5524 6 2,857143-0,56783 7 3-0,57157

Nilai integrasi f(x) di dalam selang [2,3] adalah: I = 2 3 cos(x) x dx = 3h 8 f 0 + 3 f 1 + 3 f 2 + 2 f 3 + 3 f 4 + 3 f 5 + 2 f 6 + 1 f 7 = 3 8. 0,142857 0,29426 + 3. 0,36982 + 3 0,43361 + 2. 0,48537 + 3. 0,52496 + 3. 0,5524 + 2. 0,56783 + 1. 0,57157 = 0,053571. 0,975777 = 0,52274

Algoritma Program Kaidah Simpson 3/8

1. Masukkannilai n (jumlahupaselang) dan (x, y) dengan x sebagaititikdan y = f(x) 2. Hitung h= (x[0] - x[n-1])/n dimana x[0] merupakan titik awal, dan x[n-1] merupakan titik akhir 3. Hitung I = y[0] + y[n-1] 4. Jika r kelipatan 3, maka sigma:= sigma + 2*y[r] dan jika tidak sigma:= sigma + 3*y[r] 5. Hitung I = (I + sigma)*3*h/8

Diagram Alur Program Kaidah Simpson 3/8

Program Kaidah Simpson 3/8

BahasaPemrogaman programsimpson; useswincrt; var n,m: integer; x,y : Array[0..30] of real; I, h, z, sigma,a,b : real; r : integer; Begin write(' Masukkanjumlahtitik-titik data:'); readln(n);

for m:=0 to n do begin write('input data x[',m:2,'] y[',m:2,']= '); read(x[m],y[m]); end; h:= (x[0] - x[n]) / n ; z:= x[0]; I:= y[0] + y[n]; Sigma:= 0; for r:= 1 to (n - 1) do begin if r mod 3 = 0 then {r = 3, 6, 9,..., n-3} sigma:= sigma + 2*y[r]; if r mod 3 <> 0 then {r? 3, 6, 9,..., n-1} sigma:= sigma + 3*y[r]; end; I:= (I + sigma)*3*h/8; Writeln(' MakanilaiIntegrasiNumeriknya:',I); end. Program pascal

2. Metode Integrasi Numerik Untuk h yang Berbeda-Beda

Misalkan jarak antara titik-titik data dalam selang [a, b] tidak seragam. Beberapa titik data mempunyai jarak h 1, beberapa titik data lain h 2, sedangkan sisanya berjarak h 3. Integrasi numerik dalam selang [a, b] dilakukan dengan mengkombinasikan kaidah integrasi yang sudah ada, misalnya kombinasi kaidah trapesium, kaidah 1/3 simpson, dan kaidah 3/8 simpson. Berdasarkan orde galatnya, kaidah 1/3 simpson dan 3/8 simpson lebih teliti dari pada kaidah trapesium.

Karena itu, kaidah 1/3 simpson diterapkan bila jumlah upaselang berurutan yang berjarak sama adalah genap, sedangkan kaidah 3/8 simpson diterapkan bila jumlah upaselang berurutan yang berjarak sama adalah kelipatan tiga. Sisanya, jika jumlah upa selang yang tidak berjarak sama dengan tetangganya, maka gunakan kaidah trapesium.

Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut y y = f(x) x kaidah simpson 1/3 kaidah simpson 3/8 trap trap

Empat buah upaselang pertama berjarak sama, lebih baik menggunakan kaidah simpson 1/3 (karena jumlah upaselang genap). Tiga buah upaselang berikutnya berjarak sama, lebih baik menggunakan kaidah simpson 3/8 (karena jumlah upaselang kelipatan 3). Dua buah upaselang berikutnya masing-masing berbeda lebarnya, maka setiap upaselang dihitung integrasinya dengan kaidah trapesium.

Terima kasih