ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

dokumen-dokumen yang mirip
KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

ANALISA KETUNGGALAN TITIK TETAP PADA PEMETAAN KONTRAKTIF DI RUANG METRIK LENGKAP DENGAN MEMANFAATKAN JARAK-W

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

ABSTRAK 1 PENDAHULUAN

FUNGSI COMPUTABLE. Abstrak

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

PEMETAAN KONTRAKSI CIRIC-MATKOWSKI PADA RUANG METRIK TERURUT. Mariatul Kiftiah

ANALISIS KEKONVERGENAN PADA BARISAN FUNGSI

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

ANALISIS REAL 2 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

SIFAT TITIK TETAP PADA JARAK-W DI RUANG METRIK LENGKAP

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

EKSISTENSI SUPREMUM DAN INFIMUM DENGAN TEOREMA CANTOR DEDEKIND. Nursiya Bito. Staf Dosen Jurusan Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

Integral Baire-1 Stieltjes, Henstock-Stieltjes dan Riemann-Stieltjes. The Stieltjes Integrals of Baire-1, Henstock and Riemann

SOLUSI NUMERIK UNTUK PERSAMAAN INTEGRAL KUADRAT NONLINEAR. Eka Parmila Sari 1, Agusni 2 ABSTRACT

SYARAT SYARAT FUNGSI DI RUANG METRIK AGAR RUANG METRIKNYA MEMILIKI ATSUJI COMPLETION

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SILABUS MATAKULIAH TEORI INTEGRAL (MAA 525)

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

ANALISIS TITIK TETAP SET- VALUED FUNCTION MENGGUNAKAN METRIK HAUSDORFF TESIS

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

HUBUNGAN LIMIT FUNGSI DAN LIMIT BARISAN PADA TOPOLOGI REAL

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS YANG TIDAK DAPAT DIGENERALISASI MENJADI SIFAT-SIFAT FUNGSI KUASIKONVEKS

KAJIAN OPERATOR ACCRETIVE DAN SIFAT KETERBATASAN PADA RUANG HILBERT

Sifat-sifat Ruang Banach

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

METODE ITERASI ORDE EMPAT DAN ORDE LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Imaddudin ABSTRACT

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

BARISAN SIMBOL DAN UKURAN INVARIAN FUNGSI MONOTON SEPOTONG-SEPOTONG KONTINU

VARIAN METODE HALLEY BEBAS TURUNAN KEDUA DENGAN ORDE KEKONVERGENAN ENAM. Siti Mariana 1 ABSTRACT ABSTRAK

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

MODIFIKASI FAMILI METODE ITERASI MULTI-POINT UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yolla Sarwenda 1, Zulkarnain 2 ABSTRACT

Hukum Iterasi Logaritma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

CARA LAIN PEMBUKTIAN TEOEMA ARZELA-ASCOLI DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKSISTENSI PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (SUATU KAJIAN TEORITIS)

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL VOLTERRA JENIS KEDUA. Edo Nugraha Putra ABSTRACT ABSTRAK 1.

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BARISAN p-summable DALAM NORM-n

TANPA MENGGUNAKAN SIFAT KEKONTINUAN FUNGSI. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

FUNGSI RASIONAL CHEBYSHEV DAN APLIKASINYA PADA APROKSIMASI FUNGSI

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

Muhafzan FUNGSI KONTINU. Muhafzan, Ph.D

FAMILI BARU METODE ITERASI BERORDE TIGA UNTUK MENEMUKAN AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR. Nurul Khoiromi ABSTRACT

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

METODE BERTIPE NEWTON UNTUK AKAR GANDA DENGAN KONVERGENSI KUBIK ABSTRACT

HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBNEAR-RING FUZZY

ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI Lely Jusnita 1

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

HUBUNGAN ANTARA MAYORISASI NILAI EIGEN EUCLIDEAN DISTANCE MATRIX (EDM) DENGAN MATRIKS SEMIDEFINIT POSITIF YANG BERSESUAIAN

Pelabelan -Anti Ajaib dan -Anti Ajaib untuk Graf Tangga. -Antimagic and -Antimagic Labeling for Ladder Graph

METODE GENERALISASI SIMPSON-NEWTON UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN KONVERGENSI KUBIK. Resdianti Marny 1 ABSTRACT

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

Transkripsi:

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF Agung Anggoro, Siti Fatimah 1, Encum Sumiaty 2 Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI *Surel: agung.anggoro@student.upi.edu ABSTRAK. Misalkan adalah subhimpunan tak kosong yang tutup, konveks, dan terbatas dari sebuah ruang Banach yang konveks seragam. Selanjutnya, sebuah pemetaan asimtotik non-ekspansif memiliki sebuah titik tetap. Dengan penambahan kondisi tertentu, dapat dikonstruksi sebuah barisan { } dari sebuah iterasi sedemikian sehingga { } konvergen menuju suatu titik tetap dari. Kata kunci: pemetaan asimtotik non-ekspansif, titik tetap, iterasi tiga langkah, konvergen. ABSTRACT. Let is a non-empty, closed, convex, and bounded subset of a uniformly convex Banach space. Then, an asymptotically non-expansive mapping has a fixed point. By adding certain conditions, we can construct sequence { } which is obtained from an iteration such that { } converges to a fixed point of. Key words: asymptotically non-expansive mapping, fixed point, three steps iteration, convergent. 1. PENDAHULUAN Pemetaan :, dengan merupakan subhimpunan tak kosong dari ruang Banach, disebut sebagai pemetaan asimtotik non-ekspansif jika terdapat barisan bilangan real { } dengan, N dan { } = 1, sedemikian sehingga untuk setiap bilangan asli berlaku,, [6]. Selanjutnya, disebut pemetaan yang asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } [18]. 1 Penulis Penanggung Jawab 2 Penulis Penanggung Jawab 17 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

Pada tahun 1972, Goebel dan Kirk mengemukakan bahwa terdapat sedemikian sehingga memenuhi persamaan =, dimana : adalah pemetaan asimtotik non-ekspansif, dengan adalah subhimpunan tak kosong yang tutup, konveks, dan terbatas dari sebuah ruang Banach yang konveks seragam [6]. yang demikian disebut sebagai titik tetap dari. Adapun definisi ruang Banach konveks seragam dijelaskan oleh Clarkson [5]. Publikasi-publikasi selanjutnya yang berkaitan dengan pemetaan asimtotik non-ekspansif mengemukakan tentang iterasi yang konvergen menuju titik tetap pada pemetaan asimtotik non-ekspansif, diantaranya oleh Schu pada tahun 1991 yang menjelaskan tentang proses iterasi satu langkah yang disebut sebagai modifikasi dari iterasi Mann [18]. Adapun, Tan dan Xu [20] pada tahun 1994 dan Osilike dan Aniagbosor [14] pada tahun 1999 masing-masing menjelaskan tentang iterasi Ishikawa dan modifikasinya. Selanjutnya, pada tahun 2002, Xu dan Noor memperkenalkan iterasi tiga langkah untuk mengkontruksi barisan yang konvergen menuju titik tetap dari suatu pemetaan asimtotik non-ekspansif yang kontinu lengkap dan sekaligus menjelaskan kekonvergenan iterasi dua langkah maupun satu langkah sebagai kasus khusus dari iterasi tiga langkah [21]. Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengemukakan mengenai sifat-sifat dan kekonvergenan iterasi tiga langkah pada pemetaan asimtotik non-ekspansif. Penulis juga mencoba menambahkan sebuah kasus khusus, yaitu pada ruang Banach yang konveks seragam dan berdimensi hingga, dimana syarat kontinu lengkap cukup ditulis dengan kontinu saja. 2. EKSISTENSI TITIK TETAP PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON-EKSPANSIF Ruang Banach konveks seragam, maka merupakan ruang yang refleksif [4]. Oleh karena itu, berlaku teorema tentang rantai dari subhimpunan yang tak kosong, tutup, dan konveks dari yang dijelaskan oleh Kirk [12]. Selanjutnya, berlaku teorema eksistensi titik tetap dari pemetaan asimtotik non-ekspansif :. Dengan adalah subhimpunan tak kosong yang tutup, konveks, dan terbatas dari. Teorema 2.1 [6] Jika adalah subhimpunan tak kosong yang tutup, konveks, dan terbatas dari sebuah ruang Banach yang konveks seragam, dan : adalah pemetaan asimtotik non-ekspansif, maka memiliki titik tetap di. Sebagai contoh adalah : dengan = { R, 1} R dan ( ) =. Faktanya, merupakan himpunan konveks, tutup, dan terbatas dari 18 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

R yang merupakan ruang Banach yang konveks seragam, dan memiliki titik tetap, yaitu = (0,0). 3. ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON-EKSPANSIF Iterasi tiga langkah dijelaskan oleh Xu dan Noor [21] dengan 0 dan dilakukan penyesuaian yaitu dengan 1 sehingga menjadi sebagai berikut : Misalkan adalah subhimpunan tak kosong dari sebuah ruang bernorm dan : adalah sebuah pemetaan. Untuk setiap, dapat dikonstruksi barisan { }, { }, dan { } sedemikian sehingga, 1 dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Teorema berikut ini mendasari sifat pertama dari iterasi tiga langkah pada pemetaan asimtotik non-ekspansif, disebut juga sebagai ketaksamaan Xu. Teorema 3.1 [22] Misalkan > 1, > 0 sebarang bilangan real yang tetap. sebuah ruang Banach yang konveks seragam jika dan hanya jika terdapat sebuah fungsi [0, ) [0, ) yang kontinu, naik keras, konveks, dan (0) = 0 sedemikian sehingga + (1 ) + (1 ) ( ) ( ) untuk semua, = { }, [0,1], dengan ( ) = (1 ) + (1 ). Teorema berikut ini mengenai ketaksamaan yang berlaku dalam iterasi tiga langkah pada pemetaan asimtotik non-ekspansif. Teorema ini memanfaatkan eksistensi titik tetap dan ketaksamaan Xu. Teorema 3.2 Jika ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : asimtotik non-ekspansif, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, 19 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1], maka terdapat > 0 dan fungsi [0, ) [0, ) yang kontinu, naik tegas, dan konveks, dengan (0) = 0 sedemikian sehingga untuk setiap N berlaku (1 ) ( ) + ( 1) dan (1 ) ( ) + ( 1), dengan adalah titik tetap dari dan { } barisan dengan ( ) = 1 dan. Selanjutnya, teorema 3.2 ini mendasari lemma-lemma penting berikut ini. Lemma 3.3 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga,, maka ( ) = 0 Bukti : Berdasarkan teorema 3.2 dan untuk setiap berlaku (1 ) ( ) + ( 1). Dengan demikian, untuk > diperoleh (1 ) ( ) + ( 1) + ( 1) + ( 1). Diketahui ( 1) <, dengan menerapkan teorema nilai rata-rata [2] pada fungsi ( ) = 1 pada interval [0, ], untuk setiap bilangan asli, maka berlaku juga ( 1) <. Jadi, untuk m berlaku 20 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

(1 ) ( ) + ( 1) <. Karena (1 ) ( ) konvergen, maka lim ( ) = 0. Karena naik keras, kontinu, dan (0) = 0, maka lim( ) = 0. Dengan cara serupa juga diperoleh lemma 3.4 sebagai berikut. Lemma 3.4 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat,, (0,1) dan N sedemikian sehingga dan >, untuk setiap, maka ( ) = 0 Selanjutnya, eksistensi dari limit barisan bilangan real { } ditunjukkan oleh sebuah lemma berikut ini. Lemma 3.5 Jika ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1], maka ( ) ada. Bukti : Dari teorema 3.2, untuk semua N berlaku ketaksamaan (1 ) ( ) + ( 1) + (1 ) ( ) + ( 1) 21 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

Karena (1 ) ( ) 0 maka + ( 1) Sebelumnya, telah diketahui bahwa ( 1) <. Oleh karena itu, berdasarkan lemma 1 pada [19], diperoleh bahwa lim( ) ada. Dengan ditambahkan lagi syarat, yaitu kontinu lengkap sebagaimana definisi kontinu lengkap yang dijelaskan dalam [1,16], mengakibatkan barisan { }, { }, dan { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Teorema 3.6 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu lengkap dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat,,, (0,1) dan N sedemikian sehingga dan untuk setiap maka { }, { }, { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Bukti : Dari lemma 3.3 dan 3.4, maka diketahui bahwa : lim ( ) = 0, dan lim ( ) = 0 Diambil > 0 sebarang maka terdapat = ( ) N sedemikian sehingga berlaku <, untuk semua, dan terdapat = ( ) N sedemikian sehingga berlaku <, untuk semua. Kemudian dapat dipilih = max{,, } sehingga untuk semua berlaku = + + + ( + (1 ) + = + 22 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

= + + < (1 + ). Dengan demikian diperoleh lim ( ) = 0. Selanjutnya, untuk juga berlaku = + + + + + (1 ) + + = + + (1 + ) + < 2(1 + ). Jadi, lim ( ) = 0. Akhirnya, diperoleh bahwa untuk semua berlaku + + + + < (1 + ) + 2 (1 + ). Dengan demikian, lim ( ) = lim ( ) = 0. Karena kontinu lengkap, maka terdapat barisan dari { } sedemikian sehingga konvergen, misalkan dimana, dan karena lim ( ) = 0, maka juga konvergen ke. Karena kekontinuan dari dan karena, maka =. Jadi, adalah sebuah titik tetap dari. Selanjutnya, berdasarkan lemma 4.3.5, diketahui bahwa lim ( ) ada. Sedangkan lim = 0 dimana dapat dipandang sebagai subbarisan dari { }. Oleh karena itu, haruslah lim ( ) = 0. Artinya, { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Kemudian, karena 0, dan 0, maka { } dan { } juga konvergen ke. 23 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

4. ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON-EKSPANSIF DENGAN BEBERAPA KASUS KHUSUS Pada iterasi tiga langkah, ketika = 0, N, maka =, N. Dengan demikian, langkah pertama pada iterasi tiga langkah tidak menghasilkan perubahan titik. Jadi, untuk kasus = 0, N berlaku iterasi seperti berikut :, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Teorema berikut ini menjelaskan kekonvergenan barisan { } dan { } yang diperoleh dari iterasi di atas. Teorema 4.1 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu lengkap dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { } { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga dan < 1 untuk setiap maka { } { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Bukti : Karena terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga untuk setiap, maka berdasarkan lemma 4.3.3, dengan { } = {0}, berlaku lim( ) = 0. Dengan mengambil > 0 sebarang, maka dapat ditemukan = ( ) N sedemikian sehingga untuk setiap berlaku <. Jadi, untuk max{, } berlaku = ( + ) ( + ) = + 24 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

(1 ) < < < dan 1 > 0. Jadi, disimpulkan bahwa lim ( ) = 0 dan diperoleh lim ( ) = 0. Selanjutnya, untuk max{, } juga berlaku = + + + + + (1 ) + + = + + (1 + ) + < 2(1 + ). Jadi, lim ( ) = 0. Akhirnya, diperoleh bahwa untuk semua max{, } berlaku + + + + < (1 + ) + 2 (1 + ). Dengan demikian, lim ( ) = lim ( ) = 0. Karena kontinu lengkap, maka terdapat barisan dari { } sedemikian sehingga konvergen, misalkan dimana, dan karena lim ( ) = 0, maka juga konvergen ke. Karena kekontinuan dari dan, maka =. Jadi, adalah sebuah titik tetap dari. Selanjutnya, berdasarkan lemma 4.3.5, diketahui bahwa lim ( ) ada. Sedangkan lim = 0 dimana dapat dipandang sebagai subbarisan dari { }. Oleh karena itu, haruslah lim ( ) = 0. Artinya, { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Kemudian, karena, maka { } juga konvergen ke. Adapun teorema selanjutnya menjelaskan iterasi tiga langkah pada pemetaan asimtotik non-ekspansif ketika = 0, N dan = 0, N. 25 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

Teorema 4.2 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu lengkap dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga untuk setiap maka { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Selanjutnya, dibahas mengenai kekonvergenan barisan yang diperoleh dari iterasi tiga langkah pada ruang Banach yang konveks seragam dan berdimensi hingga. Diketahui bahwa ruang Euclid berdimensi- (R ) adalah ruang Banach yang konveks seragam [5]. Dengan demikian, kriteria konveks seragam dan berdimensi hingga bukanlah dua kriteria yang saling bertentangan. Dengan memanfaatkan sifat kekompakan, dapat diperoleh lemma berikut ini. Lemma 4.3 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam dan berdimensi hingga, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { }, { }, dan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat,,, (0,1) dan N sedemikian sehingga dan maka { }, { }, { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Bukti : Karena ruang Banach berdimensi hingga, berdasarkan teorema kekompakan [13], ( ) kompak di. Dengan demikian, kontinu dan memetakan yang terbatas ke himpunan yang kompak relatif. Jadi, kontinu lengkap. Selanjutnya, berdasarkan teorema 3.6, maka diperoleh { }, { }, dan { } konvergen ke suatu titik tetap dari. 26 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

Dengan argumen yang serupa, kekonvergenan menuju titik tetap dari juga terjadi pada iterasi tiga langkah yang direduksi, yaitu iterasi sebagaimana pada lemma 4.1 dan 4.2. Dengan demikian, lemma-lemma berikut ini berlaku. Lemma 4.4 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam dan berdimensi hingga, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { }, { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { } { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga dan < 1 untuk setiap maka { } { } konvergen ke suatu titik tetap dari. Lemma 4.5 Misalkan ruang Banach yang konveks seragam dan berdimensi hingga,, tak kosong, tutup, terbatas, dan konveks, : kontinu dan asimtotik non-ekspansif dengan barisan { } dimana ( ) = 1,, dan ( 1) <, dan { } adalah barisan yang didefinisikan oleh, dengan { } adalah barisan di [0, 1]. Jika terdapat, (0,1) dan N sedemikian sehingga untuk setiap maka { } konvergen ke suatu titik tetap dari. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Alexanderian, A. (2013). On Compact Operators. Texas: tidak diterbitkan. [2] Bartle, R. G., & Sherbert, D. R. (2000). Introduction To Real Analysis Third Edition. Urbana: John Wiley & Sons, Inc. [3] Browder, A. (1996). Mathematical Analysis An Introduction. New York: Springer-Verlag. [4] Chidume, C. (2009). Geometric Properties of Banach Spaces and Non Linier Iterations. London: Springer-Verlag. [5] Clarkson, J. A. (1936). Uniformly Convex Spaces. Trans. AMS, 396-414. 27 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

[6] Goebel, K., & Kirk, W. (1972). A Fixed Point Theorm for Asymptotically Nonexpansive Mappings. Proceedings of The American Mathematical Society, 171-174. [7] Goldberg, R. (1976). Methods of Real Analysis Second Edition. Toronto: John Wiley & Sons, Inc. [8] Gozali, S. M. (2010). Pengantar Analisis Fungsional. Bandung: tidak diterbitkan. [9] Handayani, N. (2006). Teorema Titik Tetap di Ruang Banach dan Aplikasinya pada Bidang Ekonomi (Skripsi). Bogor: IPB. [10] Hewwit, E., & Stromberg, K. (1969). Real and Abstract Analysis. Berlin: Springer-Verlag. [11] Istratescu, V. I. (1979). Fixed Point Theory. D. Reidel Publishing Company. [12] Kirk, W. A. (1965). A Fixed Point Theorm Which Are Not Increase Distance. American Math Monthly, 72(32), 1004-1006. [13] Kreyzig, E. (1978). Introduction to Functional Analysis and Its Applications. New York: John Wiley and Sons. [14] Osilike, M., & Aniagbosor, S. (2000). Weak and Strong Convergence Theorems for Fixed Points of Asymptotically Nonexpansive Mappings. Mathematical and Computer Modelling, 32, 1180-1191. [15] Pata, V. (2014). Fixed Point Theorems and Applications. Milan: tidak diterbitkan. [16] Precup, R. (2002). Methods in Nonlinear Integral Equations. Springer Netherlands. [17] Royden, H. (1967). Real Analysis Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. [18] Schu, J. (1991). Weak and Strong Convergence To Fix ed Points of Asymptotically Nonexpansive Mappings. Bull. Austral. Math. Soc., 153-159. [19] Tan, K. K., & Xu, H. K. (1993). Approximating Fixed Points of Nonexpansive Mappings by The Ishikawa Iteration Process. Journal of Math. Anal. and App., 301-308. 28 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

[20] Tan, K.K., & Xu, H.K. (1994). Fixed Point Iteration Processes for Asymptotically Nonexpansive Mappings. Proceedings of The Am. Math. Soc., 122, 733-739. [21] Xu, B., & Noor, M. (2002). Fixed -Point Iterations for Asymptotically Nonexpansive Mappings in Banach Spaces. Journal of Mathematical Analysis and Applications, 267, 444-453. [22] Xu, H. (1991). Inequality in Banach Spaces with Application. Nonlinear Analysis, Theory, Methods & Applications, 16(12), 1127-1138. 29 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6

Judul Artikel : Iterasi Tiga Langkah pada Pemetaan Asimtotik Non- Ekspansif Mahasiswa Penulis : Agung Anggoro (1200053) Bandung, Juni 2016 Penulis Penanggung Jawab, Siti Fatimah, S.Pd., M.Si., Ph.D. Dra. Encum Sumiaty, M.Si. 30 E u r e k a M a t i k a, V o l. 4, N o. 1, 2 0 1 6