VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Vektor Ruang 2D dan 3D

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BAB II BESARAN VEKTOR

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Geometri pada Bidang, Vektor

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

Vektor di Bidang dan di Ruang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Perkalian Titik dan Silang

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

B a b 2. Vektor. Sumber:

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Bab 1 : Skalar dan Vektor

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

DIKTAT MATEMATIKA II

BESARAN VEKTOR B A B B A B

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

GESERAN atau TRANSLASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

9.1. Skalar dan Vektor

Aljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

MENJUMLAH VEKTOR. No Besaran Skalar Besaran Vektor

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

MEKANIKA TEKNIK. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir. Disusun Oleh: Andri Firardi Utama L0G

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Aljabar Vektor. Sesi XI Vektor 12/4/2015

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

DAFTAR ISI. C. Operasi Aljabar pada Vektor di R 3 1. Penjumlahan Vektor Pengurangan vektor Perkalian skalar dengan vektor...

BAB 2 PENJUMLAHAN VEKTOR

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

FISIKA XI SMA 3

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/ Materi Aktivitas Pembelajaran

VEKTOR. Matematika Industri I

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Pentalogy BIOLOGI SMA

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus D. Materi Pelajaran Pendahuluan

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

Transkripsi:

VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada beberapa sebaran yang harus menyertakan arah untuk mendeskripsikan sebaran itu secara lengkap. Misal, kecepatan kereta api. Untuk mendeskripsikan kecepatan kereta api perlu disertakan juga ke arah mana perpindahan kereta api. Tanpa informasi mengenai arah pergerakan / perpindahan kereta api, informasi yang diperoleh menjadi kurang bermakna. Dalam ilmu Fisika, besaran dapat dikelompokkan menjadi: a) Besaran skalar : besaran yang dinyatakan besarnya saja Misal : massa, waktu, suhu, dan lain lain b) Besaran vektor : besaran yang tergantung pada arah Misal : kecepatan, gaya, dan lain lain Perpindahan adalah perubahan posisi dari suatu titik. Perpindahan posisi dari titik A ke B mengandung beberapa makna: a) berapa jauh perpindahannya (jarak) b) ke arah mana perpindahannya Perpindahan dari titik A ke titik B dapat digambarkan dalam bentuk garis dengan pangkal di A dan ujung di B. Panjang ruas garis itu dilambangkan dengan yang menyatakan arah perpindahan, sedangkan mata panah menyatakan arah perpindahan. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3

Sebuah benda bergerak dari titik A menuju B melewati sebuah lintasan melengkung (Gambar 1.1). Garis terpendek (lurus) dari A ke B pada Gambar 1.2 menunjukkan vektor perpindahan gerak yang diberi nama R (Gambar 1.3). Ada beberapa cara untuk menuliskan vektor: a) dengan huruf tebal R atau r 2 b) dengan tanda atau Vektor digambarkan dalam sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan besar vektor, sedangkan arah anak panah menunjukkan arah vektor. R -r -R Gambar 1.4 Suatu vektor secara geometri disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis berarah menyatakan panjang (besar vektor), sedangkan arah panah menunjukkan arah vektor. Vektor diberi nama menurut pangkal dan ujungnya, misal atau. Untuk vektor, titik P disebut titik pangkal (titik asal) sedangkan Q disebut titik ujung (titik terminal). B. Kesamaan Dua Vektor Dua buah vektor dikatakan sama apabila panjang dan arahnya sama. Jika : ruas garis AB sama (panjang) dan sejajar ruas garis PQ, maka. Jadi, sebuah vektor dapat digeser ke tempat lain dan tidak berubah asalkan panjang dan arahnya sama dengan besar dan kedudukan vektor semula. Jika dua buah vektor arahnya sama, tetapi panjangnya berlainan. Maka salah satu vektor dapat dinyatakan dengan vektor yang lain. Misal,

Jika sama panjang dengan tapi arahnya berlawanan. Dua buah vektor itu disebut berlawanan. 3 Jika dua buah vektor yang arahnya berlawanan dan panjangnya tidak sama maka vektor yang satu dapat dinyatakan dengan yang lain. Misal, C. Panjang Vektor Jika vektor ( ) maka besar panjang vektor adalah D. Jarak Antara Dua Vektor Diberikan titik ( ) dan titik ( ), maka jarak antara titik A dan B adalah panjang vektor yaitu ( ) ( ) ( ) Sehingga panjang vector adalah E. Operasi Aljabar pada Vektor Diketahui a dan b vektor vektor di ruang komponen komponennya adalah dan maka Jika di mana titik koordinat dan maka

4 F. Penjumlahan Vektor Ada dua metode dalam penjumlahan vektor: a. Metode jajaran genjang Vektor hasil (resultan) yaitu a + b diperoleh dari diagonaljajaran genjang yang dibentuk oleh a dan b setelah titik awal ditempatkan berimpit. b. Metode segitiga Resultan diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor pada titik ujung vektor yang lainnya, maka resultan vektor bertitik awal di a dan bertitik ujung di titik ujung b. Metode segitiga baik sekali untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor.

G. Perkalian Vektor 1. Perkalian vektor dan skalar Jika k adalah suatu skalar bilangan riil, a suatu vektor, maka perkalian skalar ka menghasilkan suatu vektor yang panjangnya k kali panjang a, dan arahnya sama dengan arah a bila k positif dan berlawanan dengan a bila k negative. Jika k=0 maka ka = 0, disebut vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan titik ujungnya berhimpit. 5 2. Perkalian vektor dan vektor a. Perkalian titik Hasil kali titik dua vektor jika diketahui komponennya Diketahui a dan b vektor vektor di ruang komponen komponennya adalah dan maka Hasil kali titik dua vektor jika diketahui panjang vektor dan sudut antara dua vektor Diketahui dan adalah dua buah vektor dengan panjang masing masing dan sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut adalah. Hasil kali titik antara vektor dan didefinisikan sebagai:, [ ] b. Perkalian silang antara dua vector di R 3 Diketahui dan maka: H. Bebas Linier dan Tak Bebas Linier Definisi 1: Misal { }adalah himpunan m vektor yang memiliki n komponen untuk tiap tiap vektor, sehingga. Himpunan vektor tersebut dikatakan tak

bebas linier jika dan hanya jika terdapat himpunan skalar { setidaknya terdapat sebuah skalar yang tidak nol, sedemikian sehingga } dengan 6 Jika hanya himpunan skalar { } yang memenuhi maka himpunan vektor disebut bebas linier. Contoh: 1. Ambil dua buah vektor [ ], [ ]. Untuk mendefinisikan skalar dan sedemikian sehingga berlaku: [ ] [ ] [ ] Diperoleh 3 Satu satunya solusi adalah dan sehingga kedua vektor di atas bebas linier. 2. Diketahui dua buah vektor [ ], [ ]. [ ] [ ] [ ] Diperoleh 3 Solusi sistem persamaan iniadalah bebas linier. sehingga kedua vektor di atas tak I. Kombinasi Linier Vektor dikatakan merupakan kombinasi linier dari vektor dinyatakan sebagai: jika dapat

Contoh: Diketahui. Apakah merupakan kombinasi linier dari dan? Jawab: 7 * + * + * + Diperoleh sehingga diperoleh dan. Jadi, merupakan kombinasi linier dari dan yaitu