BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

Statistical Process Control

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB II LANDASAN TEORI

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENGUMPULAN DATA

: defect, six sigma, DMAIC,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

Oleh : Miftakhusani

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

3.1 Persiapan Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETA KENDALI VARIABEL

BAB V HASIL DAN ANALISA. tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

Transkripsi:

38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif sebagai petunjuk untuk melakukan tindakan. Jenis data yang digunakan dalam pengendalian proses statistikal pada penulisan Skripsi ini adalah data atribut (Attributes Data), yaitu data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Data ini biasanya diperoleh dalam bentuk unit ketidaksesuaian dengan spesifikasi standar. Pengumpulan data dalam pengendalian proses statistikal untuk meningkatkan kualitas bertujuan untuk : 1. Melakukan pemantauan dan mengendalikan proses 2. Menganalisis hasil-hasil yang tidak sesuai 3. Pemeriksaan (Inspeksi) Dalam pengumpulan data ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti tujuan pengumpulan data yang jelas, jenis data yang akan dikumpulkan (atribut atau variabel), cara-cara yang tepat dalam melakukan pencatatan data.

39 Tabel 4.1 Data Produksi Harian Kantong Pastik HDPE No Mesin 1 (TAIYO 2 TINGKAT) No. Ukuran Produksi Cacat P (cm) L (cm) T (mic) Bal Kg Kg 1 36 / 24 44 12.5 9 207 2.32 2 36 / 24 44 12.5 14 322 1.38 3 36 / 24 44 12.5 10 230 1.71 4 36 / 24 44 12.5 12 276 2.1 5 36 / 24 44 12.5 17 391 1.5 6 36 / 24 44 12.5 13 299 2.21 7 36 / 24 44 12.5 17 391 1.56 8 36 / 24 44 12.5 12 276 1.64 9 36 / 24 44 12.5 11 253 1.5 10 36 / 24 44 12.5 11 253 2.1 11 36 / 24 44 12.5 9 207 1.42 12 36 / 24 44 12.5 12 276 1.68 13 36 / 24 44 12.5 11 253 3.41 14 36 / 24 44 12.5 7 161 1.06 15 36 / 24 44 12.5 13 299 2.1 16 36 / 24 44 12.5 15 345 2.08 17 36 / 24 44 12.5 9 207 1.5 18 36 / 24 44 12.5 14 322 2.32 19 36 / 24 44 12.5 12 276 1.81 20 36 / 24 44 12.5 12 276 1.6 21 36 / 24 44 12.5 13 280.8 2.28 22 36 / 24 44 12.5 11 253 2.21 23 36 / 24 44 12.5 14 322 0.96 24 36 / 24 44 12.5 12 276 1.99 25 36 / 24 44 12.5 12 276 2.01 26 36 / 24 44 12.5 9 207 1.56 27 36 / 24 44 12.5 7 161 2.21 28 36 / 24 44 12.5 9 207 1.22 29 36 / 24 44 12.5 11 253 2.2 30 36 / 24 44 12.5 10 230 1.88 31 36 / 24 44 12.5 10 230 1.73 32 36 / 24 44 12.5 9 207 2.7 33 36 / 24 44 12.5 10 230 0.74 34 36 / 24 44 12.5 9 207 1.71 35 36 / 24 44 12.5 10 216 1.32 Sumber Data : PT. PANCA BUDI IDAMAN

40 Tabel 4.2 Data Jumlah Produksi dan Cacat Kantong Plastik HDPE (unit) No. Pengamatan TAIYO 2 TINGKAT Produksi Cacat 1 60526 617 2 94152 367 3 67251 455 4 80702 558 5 114327 399 6 87427 587 7 114327 415 8 80702 436 9 73977 399 10 73977 558 11 60526 377 12 80702 447 13 73977 906 14 47076 282 15 87427 558 16 100877 553 17 60526 399 18 94152 617 19 80702 481 20 80702 425 21 82105 606 22 73977 587 23 94152 255 24 80702 529 25 80702 534 26 60526 415 27 47076 587 28 60526 324 29 73977 585 30 67251 500 31 67251 460 32 60526 718 33 67251 197 34 60526 455 35 63158 351 Sumber Data : PT. PANCA BUDI IDAMAN

41 4.2 Analisis Data 4.2.1 Batas Spesifikasi Perusahaan Divisi Quality Control yang terdapat dalam perusahaan melakukan pemeriksaan (inspeksi) terhadap seluruh produk yang dihasilkan secara subjektif, artinya pemeriksaan dilakukan dengan penglihatan dari operator setiap mesin, jika terdapat cacat pada produk (kantong plastik) maka produk tersebut gagal. Karakteristik kualitas (Critical To Quality - CTQ) yang terdapat di perusahaan yaitu: 1. Kiri kanan tidak seimbang 5. Kebesaran atau kekecilan 2. Miring 3. Pemotongan kurang sempurna 4. Meleleh karena kepanasan 6. Kelipat 7. Tidak kuat/jebol 8. Putus Batas spesifikasi atas (Upper Specification Limits) yang diinginkan perusahaan sesuai dengan permintaan konsumen adalah sebesar 2 % atau 0.02 dari setiap produksi per shift kerja. Nilai ini cukup besar dan kurang efisien untuk produksi kantong plastik pada perusahaan karena perusahaan memproduksi berdasarkan pesanan, hal ini berarti perusahaan harus menyediakan bahan baku sebesar 2 persen (%) lebih besar dari jumlah kantong plastik pesanan pelanggan dan perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang besar, padahal perusahaan tidak menginginkan stock di gudang produk jadi.

42 4.2.2 Perhitungan Data Kantong Plastik dengan 3 Sigma ( 3σ ) Tabel 4.3 Data Proporsi Kesalahan untuk Kantong Plastik HDPE ( 3σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (p,%) 1 60526 617 0.0102 1.0194 2 94152 367 0.0039 0.3898 3 67251 455 0.0068 0.6766 4 80702 558 0.0069 0.6914 5 114327 399 0.0035 0.3490 6 87427 587 0.0067 0.6714 7 114327 415 0.0036 0.3630 8 80702 436 0.0054 0.5403 9 73977 399 0.0054 0.5394 10 73977 558 0.0075 0.7543 11 60526 377 0.0062 0.6229 12 80702 447 0.0055 0.5539 13 73977 906 0.0122 1.2247 14 47076 282 0.0060 0.5990 15 87427 558 0.0064 0.6382 16 100877 553 0.0055 0.5482 17 60526 399 0.0066 0.6592 18 94152 617 0.0066 0.6553 19 80702 481 0.0060 0.5960 20 80702 425 0.0053 0.5266 21 82105 606 0.0074 0.7381 22 73977 587 0.0079 0.7935 23 94152 255 0.0027 0.2708 24 80702 529 0.0066 0.6555 25 80702 534 0.0066 0.6617 26 60526 415 0.0069 0.6857 27 47076 587 0.0125 1.2469 28 60526 324 0.0054 0.5353 29 73977 585 0.0079 0.7908 30 67251 500 0.0074 0.7435 31 67251 460 0.0068 0.6840 32 60526 718 0.0119 1.1863 33 67251 197 0.0029 0.2929 34 60526 455 0.0075 0.7517 35 63158 351 0.0056 0.5557 Jumlah = 2653741 16939 0.2321 23.2111 Rata-rata = 75821.1714 483.9714 0.0066 0.6632 (p-bar) (p-bar,%) S p = 0.0003 UCL = 0.0076 CL = 0.0066 LCL = 0.0057

43 Tabel 4.4 Data Proporsi Kesalahan Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (3σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (p,%) 3 67251 455 0.0068 0.6766 4 80702 558 0.0069 0.6914 6 87427 587 0.0067 0.6714 10 73977 558 0.0075 0.7543 11 60526 377 0.0062 0.6229 14 47076 282 0.0060 0.5990 15 87427 558 0.0064 0.6382 17 60526 399 0.0066 0.6592 18 94152 617 0.0066 0.6553 19 80702 481 0.0060 0.5960 21 82105 606 0.0074 0.7381 24 80702 529 0.0066 0.6555 25 80702 534 0.0066 0.6617 26 60526 415 0.0069 0.6857 30 67251 500 0.0074 0.7435 31 67251 460 0.0068 0.6840 34 60526 455 0.0075 0.7517 Jumlah = 1238829 8371 0.1148 11.4846 Rata-rata = 72872.2941 492.4118 0.0068 0.6756 (p-bar) (p-bar,%) S p = 0.0003 UCL = 0.0077 CL = 0.0068 LCL = 0.0058

44 4.2.3 Perhitungan Data Kantong Plastik dengan Metode Six Sigma ( 6σ ) Tabel 4.5 Data Proporsi Kesalahan untuk Kantong Plastik HDPE ( 6σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan CTQ (p,%) Peluang Kesalahan DPMO Nilai Sigma 1 60526 617 0.0102 1.0194 8 0.001275 1275 4.5174 2 94152 367 0.0039 0.3898 8 0.000488 488 4.7972 3 67251 455 0.0068 0.6766 8 0.000846 846 4.6322 4 80702 558 0.0069 0.6914 8 0.000865 865 4.6307 5 114327 399 0.0035 0.3490 8 0.000437 437 4.8281 6 87427 587 0.0067 0.6714 8 0.000840 840 4.6417 7 114327 415 0.0036 0.3630 8 0.000454 454 4.8176 8 80702 436 0.0054 0.5403 8 0.000676 676 4.7048 9 73977 399 0.0054 0.5394 8 0.000675 675 4.7052 10 73977 558 0.0075 0.7543 8 0.000943 943 4.6078 11 60526 377 0.0062 0.6229 8 0.000779 779 4.6637 12 80702 447 0.0055 0.5539 8 0.000693 693 4.6975 13 73977 906 0.0122 1.2247 8 0.001531 1531 4.4614 14 47076 282 0.0060 0.5990 8 0.000749 749 4.6750 15 87427 558 0.0064 0.6382 8 0.000798 798 4.6567 16 100877 553 0.0055 0.5482 8 0.000686 686 4.7004 17 60526 399 0.0066 0.6592 8 0.000825 825 4.6469 18 94152 617 0.0066 0.6553 8 0.000820 820 4.6486 19 80702 481 0.0060 0.5960 8 0.000746 746 4.6762 20 80702 425 0.0053 0.5266 8 0.000659 659 4.7122 21 82105 606 0.0074 0.7381 8 0.000923 923 4.6141 22 73977 587 0.0079 0.7935 8 0.000992 992 4.5927 23 94152 255 0.0027 0.2708 8 0.000339 339 4.8985 24 80702 529 0.0066 0.6555 8 0.000820 820 4.6486 25 80702 534 0.0066 0.6617 8 0.000828 828 4.6459 26 60526 415 0.0069 0.6857 8 0.000858 858 4.6312 27 47076 587 0.0125 1.2469 8 0.001559 1559 4.4559 28 60526 324 0.0054 0.5353 8 0.000670 670 4.7074 29 73977 585 0.0079 0.7908 8 0.000989 989 4.5936 30 67251 500 0.0074 0.7435 8 0.000930 930 4.6119 31 67251 460 0.0068 0.6840 8 0.000856 856 4.6314 32 60526 718 0.0119 1.1863 8 0.001483 1483 4.4713 33 67251 197 0.0029 0.2929 8 0.000367 367 4.8764 34 60526 455 0.0075 0.7517 8 0.000940 940 4.6088 35 63158 351 0.0056 0.5557 8 0.000695 695 4.6967 Jumlah = 2653741 16939 0.2321 23.2111 Rata-rata = 75821.1714 483.9714 0.0066 0.6632 4.6602 (p-bar) (p-bar,%) S p = 0.0003 UCL = 0.0080 CL = 0.0066 LCL = 0.0053

45 Tabel 4.6 Data Proporsi Kesalahan Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (6σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan CTQ (p,%) Peluang Kesalahan DPMO Nilai Sigma 3 67251 455 0.0068 0.6766 8 0.000846 846 4.8176 4 80702 558 0.0069 0.6914 8 0.000865 865 4.7048 6 87427 587 0.0067 0.6714 8 0.000840 840 4.6637 8 80702 436 0.0054 0.5403 8 0.000676 676 4.4614 9 73977 399 0.0054 0.5394 8 0.000675 675 4.6567 10 73977 558 0.0075 0.7543 8 0.000943 943 4.7004 11 60526 377 0.0062 0.6229 8 0.000779 779 4.6469 12 80702 447 0.0055 0.5539 8 0.000693 693 4.6486 14 47076 282 0.0060 0.5990 8 0.000749 749 4.6141 15 87427 558 0.0064 0.6382 8 0.000798 798 4.5927 16 100877 553 0.0055 0.5482 8 0.000686 686 4.4559 17 60526 399 0.0066 0.6592 8 0.000825 825 4.7074 18 94152 617 0.0066 0.6553 8 0.000820 820 4.5936 19 80702 481 0.0060 0.5960 8 0.000746 746 4.6119 20 80702 425 0.0053 0.5266 8 0.000659 659 4.6362 21 82105 606 0.0074 0.7381 8 0.000923 923 4.4713 24 80702 529 0.0066 0.6555 8 0.000820 820 4.7530 25 80702 534 0.0066 0.6617 8 0.000828 828 4.6459 26 60526 415 0.0069 0.6857 8 0.000858 858 4.6355 28 60526 324 0.0054 0.5353 8 0.000670 670 4.7074 30 67251 500 0.0074 0.7435 8 0.000930 930 4.6119 31 67251 460 0.0068 0.6840 8 0.000856 856 4.6362 34 60526 455 0.0075 0.7517 8 0.000940 940 4.6088 35 63158 351 0.0056 0.5557 8 0.000695 695 4.6967 Jumlah = 1779473 11306 0.1528 15.2840 Rata-rata = 74144.7083 471.0833 0.0064 0.6368 4.6581 (p-bar) (p-bar,%) S p = 0.0003 UCL = 0.0077 CL = 0.0064 LCL = 0.0050

46 4.2.4 Perbaikan Proses 1. Peta Kendali Proporsi Kesalahan 0.0210 0.0200 0.0190 0.0180 0.0170 0.0160 0.0150 0.0140 0.0130 0.0120 0.0110 0.0100 0.0090 0.0080 0.0070 0.0060 0.0050 0.0040 0.0030 0.0020 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 No. Pengamatan p UCL CL LCL USL Grafik 4.1 Peta Kendali p untuk Kantong Plasik HDPE (3σ ) Berdasarkan peta kendali p di atas, terlihat bahwa spesifikasi (USL) yang diberikan perusahaan jauh berada di atas batas kendali atas (UCL) sehingga dapat dikatakan perusahaan sangat hati-hati dalam mengantisipasi jumlah produk cacat. Pada batas-batas kendali, proses pemotongan kantong plastik belum stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya 18 data yang diwakili oleh titik-titik berada di luar batas-batas kendali yaitu data pengamatan 1, 2, 5, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 20, 22, 23, 27, 28, 29, 32, 33, dan 35. Data-data yang keluar dari batas kendali ini

47 menunjukkan ketidakstabilannya sehingga harus distabilkan dengan mengeliminasi data-data yang berada di luar batas kendali. 0.0080 Proporsi Kesalahan 0.0070 0.0060 0.0050 0.0040 3 4 6 10 11 14 15 17 18 19 21 24 25 26 30 31 34 No. Pengamatan p UCL CL LCL Grafik 4.2 Peta Kendali p Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (3σ ) Berdasarkan peta kendali p yang telah direvisi di atas, dapat dilihat bahwa data telah berada dalam batas-batas kendali dan menunjukkan bahwa proses produksi telah stabil. Terlihat pada peta kendali di atas, terdapat 17 data yang masuk dalam batas-batas kendali. Data yang masuk ini disebabkan karena jumlah hasil produksi (output) yang berbeda pada setiap pengamatan sehingga menimbulkan variasi dan proporsi kesalahan setiap pengamatan yang mendekati rata-rata proporsi kesalahan (p-bar). Jumlah hasil produksi yang berbeda disebabkan karena PT. PANCA BUDI IDAMAN memproduksi produknya berdasarkan pesanan pelanggan yang berbeda-beda jumlahnya.

48 Proporsi Kesalahan 0.0210 0.0200 0.0190 0.0180 0.0170 0.0160 0.0150 0.0140 0.0130 0.0120 0.0110 0.0100 0.0090 0.0080 0.0070 0.0060 0.0050 0.0040 0.0030 0.0020 1 3 5 7 9 11131517192123252729313335 No. Pengamatan p UCL CL LCL USL Grafik 4.3 Peta Kendali p untuk Kantong Plasik HDPE (6σ ) Berdasarkan peta kendali p di atas, terlihat bahwa batas spesifikasi atas (USL) yang diberikan perusahaan jauh berada di atas batas kendali atas (UCL) sehingga dapat dikatakan perusahaan sangat hati-hati dalam mengantisipasi jumlah produk cacat yang dihasilkan. Pada batas-batas kendali, proses pemotongan kantong plastik belum stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya 11 data yang diwakili oleh titik-titik berada di luar batas-batas kendali yaitu data pengamatan 1, 2, 5, 7, 13, 22, 23, 27, 29, 32, dan 33. Data-data yang keluar dari batas kendali ini menunjukkan ketidakstabilannya sehingga harus distabilkan dengan mengeliminasi data-data yang berada di luar batas kendali.

49 Proporsi Kesalahan 0.0080 0.0070 0.0060 0.0050 0.0040 0.0030 3 6 9 11 14 16 18 20 24 26 30 34 No. Pengamatan p UCL CL LCL Grafik 4.4 Peta Kendali p Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (6σ ) Berdasarkan peta kendali p yang telah direvisi di atas, dapat dilihat bahwa data telah berada dalam batas-batas kendali dan menunjukkan bahwa proses produksi telah stabil. Terlihat pada peta kendali di atas, terdapat 24 data yang masuk dalam batas-batas kendali. Data yang masuk ini disebabkan karena jumlah hasil produksi (output) yang berbeda pada setiap pengamatan sehingga menimbulkan variasi dan proporsi kesalahan setiap pengamatan yang mendekati rata-rata proporsi kesalahan (p-bar). Jumlah hasil produksi yang berbeda disebabkan karena PT. PANCA BUDI IDAMAN memproduksi produknya berdasarkan pesanan pelanggan yang berbeda-beda jumlahnya. Jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan 3σ, perhitungan dengan menggunakan metode Six Sigma mendapatkan hasil batas-batas kendali yang lebih baik sehingga data yang berada dalam batas kendali lebih banyak jumlahnya. Nilai kapabilitas sigma revisi 4,6581, nilai ini dikatakan baik karena melebihi rata-rata kinerja industri di Amerika Serikat yaitu sebesar 4,10.

50 2. Histogram Berdasarkan data jumlah cacat kantong plastik HDPE, berikut adalah perhitungan untuk membuat grafik histogram : Range = jumlah produk cacat terbesar jumlah produk cacat terkecil = 906 197 = 709 Kelas = banyaknya data pengama tan = 35 = 5.92 6 Range Lebar kelas = Kelas = 709 = 118.17 118 6 USL = 2 % dari total produksi = 2 % * 75821 = 1516 Tabel 4.7 Kelas Interval dan Frekuensi untuk Jumlah Cacat kantong Plastik HDPE Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif 197-315 256 3 3 316-434 375 10 13 435-553 494 10 23 554-672 613 10 33 673-791 732 1 34 792-910 851 1 35

51 12 10 Frekuensi 8 6 4 USL = 1516 2 0 256 375 494 613 732 851 970 1089 1208 1327 1446 1565 Nilai Tengah Proporsi Produk Grafik 4.5 Histogram untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE (unit) Berdasarkan grafik histogram, proses menunjukkan berada di kiri dari batas spesifikasi atas (USL) yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 2 persen dari total produksi. Nilai ini jauh berada di kanan sehingga dapat dikatakan proses jauh lebih baik dari perkiraan perusahaan. Penilaian seperti ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses dapat dikatakan sangat baik, jika proses kantong plastik berada di kanan batas spesifikasi atas (USL) maka kapabilitas proses jelek, dan jika berada tepat di sekitar batas USL maka kapabilitas proses baik. Oleh karena itu, perusahaan lebih baik menggunakan batas spesifikasi atas sebesar kurang dari 2 persen (sekitar 1% hingga 1,5%) sehingga perusahaan tidak memproduksi produk yang dapat menimbulkan adanya persedian barang jadi di gudang.

52 Jika dilakukan perhitungan terhadap total produksi kantong plastik HDPE dengan batas spesifikasi atas berikut : 1. USL = 1 % dari total produksi = 1 % * 75821 = 758 2. USL = 1,5 % dari total produksi = 1,5 % 75821 = 1137 Batas spesifikasi atas (USL) antara 1 % hingga 1,5 % menunjukkan proses sangat baik. Jika perusahaan mengurangi nilai batas spesifikasi atas maka diperoleh beberapa keuntungan seperti mengurangi biaya untuk pembelian bahan baku plastik, mengurangi biaya untuk membayar upah tenaga kerja dan penggunaan waktu yang berlebih untuk memproduksi kantong plastik dalam jumlah besar dapat diminimalkan. 12 Frekuensi 10 8 6 4 USL=1137 2 0 256 375 494 613 732 851 970 1089 1208 1327 1446 1565 Nilai Tengah Grafik 4.6 Histogram untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE dengan USL 1.5%

53 3. Run Chart 1000 Jumlah Cacat 800 600 400 200 0 Rata-rata jumlah cacat = 483.97 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 No. Pengamatan Grafik 4.7 Run Chart untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE Perbaikan dengan menggunakan Run Chart yang menggambarkan jumlah produk cacat terhadap jumlah pengamatan tidak memberikan informasi yang spesifik tapi memberikan ringkasan mengenai adanya ke-variasi-an dari jumlah cacat kantong plastik dari hasil proses produksi. Hal ini terlihat pada grafik di atas, pada suatu proses data pengamatan berada di atas dan pada proses lain berada di bawah ratarata. Variasi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang terlatihnya operator, mesin yang kurang berfungsi dengan baik akibat kurangnya perawatan, metode yang digunakan kurang tepat, dan hasil proses material sebelumnya tidak baik.

54 4. Diagram Sebab-Akibat Mesin Operator Kecepatan Mesin Set Up Mesin Salah Pisau Potong Tumpul Tidak teliti Tergesa-gesa Kurang Konsentrasi Kurang Terampil Kurang Terlatih Pon Tak Sempurna Penerangan Kurang Posisi Plastik Tidak Tepat Ketebalan Plastik Lingkungan Metode Material Diagram 4.1 Diagram Sebab-Akibat untuk Pon Tak Sempurna pada Kantong Plastik HDPE

55 Berdasarkan diagram 4.1 dapat diketahui faktor-faktor penyebab utama dari cacat berupa pon tak sempurna pada kantong plastik HDPE di lantai produksi adalah meliputi operator, mesin, metode, material dan lingkungan. Dari segi operator, kurangnya pelatihan dan keterampilan dalam menjalankan mesin dapat menyebabkan pekerjan yang dijalankan kurang lancar. Dengan demikian maka operator akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri terhadap pekerjaannya. Operator yang tergesa-gesa karena menginginkan pekerjaannya cepat selesai dapat mengabaikan kualitas hasil. Kurangnya konsentrasi dan tidak teliti dari operator dapat menyebabkan hasil pon pada kantong plastik tidak seimbang. Dari segi mesin, proses awal dalam produksi adalah setting mesin yang menentukan kualitas hasil proses produksi. Kecepatan mesin yang tidak sesuai dan pisau potong yang tumpul dapat memyebabkan cacat sehingga memerlukan pekerjaan dua kali untuk memperbaiki cacat. Dari segi material, kantong plastik yang tebal dapat memungkinkan pemotongan (pon) tidak sempurna. Dari segi metode, peletakan posisi kantong plastik yang tidak tepat dapat menyebabkan pon tidak seimbang. Dari segi lingkungan, penerangan yang cukup (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap) dalam ruang produksi sangat dibutuhkan oleh operator dalam menjalankan pekerjaannya.

56 Mesin Operator Kecepatan Mesin Set Up Mesin Salah Suhu Tinggi Tidak teliti Tergesa-gesa Kurang Konsentrasi Kurang Terampil Meleleh Plastik ketipisan Material Diagram 4.2 Diagram Sebab-Akibat untuk Meleleh pada Kantong Plastik HDPE

57 Berdasarkan diagram 4.2 dapat diketahui faktor-faktor penyebab utama dari cacat berupa meleleh karena kepanasan pada kantong plastik HDPE di lantai produksi adalah meliputi operator, mesin, dan material. Dari segi operator, akibat yang ditimbulkan oleh faktor ini berasal dari penyebab yang sama dengan cacat pon tak sempurna yaitu operator kurang terampil, kurang konsentrasi, tergesa-gesa dan tidak teliti. Untuk penyebab operator kurang terlatih tidak ada karena dalam pengelasan tidak memerlukan pelatihan yang ketat melainkan pengarahan secukupnya dari orang yang ahli. Dari segi mesin, setting mesin merupakan proses awal yang menentukan kualitas hasil produksi. Suhu yang tinggi merupakan penyebab utama melelehnya produk sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pengatur suhu pada mesin secara berkala. Selain itu, kecepatan mesin yang lambat dapat menyebabkan produk menerima panas yang berlebihan dan jika mesin terlalu cepat akan menyebabkan hasil pengelasan tidak akan sempurna sehingga dapat membuat kantong plastik jebol (tidak kuat). Dari segi material, kantong plastik yang tipis akan lebih mudah meleleh jika terkena panas mesin las, maka sebelum melalui proses pengelasan atau saat proses pembentukkan kantong plastik diperlukan pemeriksaan yang lebih ketat.

58 4.3 Evaluasi Kinerja Dalam melakukan suatu pekerjaan perlu adanya evaluasi untuk meneliti dan membandingkan antara hasil yang diinginkan dengan kenyataan yang ada dan tindakan korektif yang harus dilakukan untuk mengatasi adanya penyimpangan pada hasil kenyataan sehingga sesuai dengan yang direncanakan. Tabel 4.8 Perhitungan Kapabilitas Proses untuk Kantong Plastik HDPE Langkah Tindakan Persamaan Hasil Perhitungan 1 2 3 4 Proses yang ingin diketahui Jumlah unit yang diproduksi melalui proses Jumlah unit yang gagal Tingkat kesalahan - - - 16939 / 2653741 Pemotongan 2653741 16939 0.006383 5 Jumlah CTQ potensial yang dapat Jumlah 8 6 7 8 9 menyebabkan cacat Peluang tingkat cacat per karakteristik CTQ Kemungkinan cacat per satu juta kesempatan (DPMO) Konversi DPMO ke dalam nilai sigma Kesimpulan Karakteristik CTQ 0.006383 / 8 0.000798*1000000 - - 0.000798 798 4.65-4.66 Kapabilitas sigma baik karena melebihi ratarata kinerja industri AS yaitu sebesar 4.1 Berdasarkan perhitungan kapabilitas sigma dengan metode Six Sigma (6σ ) pada data produksi kantong plastik HDPE, didapatkan nilai sigma sebesar 4.66 (dibulatkan). Nilai sigma ini menunjukkan bahwa proses sangat baik dengan patokan rata-rata kinerja industri di AS, padahal nilai sigma rata-rata kinerja industri di

59 Indonesia sebesar 3 hingga 3,5. Besarnya nilai sigma yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jumlah karakteristik kualitas (CTQ) yang terdapat di dalam elemenelemen produk. Jika semakin besar jumlah CTQ maka nilai sigma yang diperoleh makin besar, sedangkan semakin kecil jumlah CTQ maka nilai sigma semakin kecil atau dapat dikatakan nilai CTQ dengan sigma berbanding lurus. Hasil yang diperoleh pada proses produksi kantong plastik HDPE dengan perhitungan 3 sigma membuktikan terdapat 18 data berada di luar batas kendali, sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan metode Six Sigma, terdapat 11 data yang berada di luar batas kendali. Kesimpulannya dengan menggunakan metode Six Sigma hasil yang diperoleh lebih baik daripada menggunakan standar 3 sigma. Sejumlah data proses yang berada di luar batas kendali disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manusia (operator), mesin, metode, material dan lingkungan. Dengan demikian diperlukan perbaikan seperti melakukan pelatihan pada operator mesin, menambah penerangan pada lingkungan kerja, perawatan dan pemeliharaan mesin. Hasil yang direncanakan perusahaan terhadap produksi kantong plastik adalah sebesar 2% dari total produksi atau batas spesifikasi atas / USL sebesar 0,02. Angka ini sangat jauh berada di luar batas kendali (ditunjukkan pada peta kendali p) sehingga dapat dikatakan hasil nyata dari proses produksi berada jauh dibawah batas spesifikasi atau kapabilitas proses sangat baik. Dengan demikian perusahaan harus meninjau kembali batas spesifikasi yang direncanakan dan disesuaikan dengan hasil proses.

60 4.4 Rencana Implementasi Implementasi penggunaan SPC (Statistical Process Control) di departemen Quality Control pada proses produksi kantong plastik sangat penting supaya diperoleh produk yang sesuai dengan harapan para pelanggan dan konsumen. Sebelum menjalankan atau mengimplementasikan SPC dalam proses produksi maka diperlukan rencana-rencana supaya penggunaan SPC di departemen Quality Control dapat dijalankan dengan lancar. Rencana-rencana tersebut adalah : 1. Memberikan pengetahuan mengenai SPC meliputi kegunaannya, tujuannya kepada departemen yang berkaitan dengan proses produksi seperti departemen PPIC, Quality Control, operator. 2. Memberikan pengetahuan mengenai cara memperbaiki proses dengan menggunakan alat-alat perbaikan proses. 3. Memberikan pelatihan mengenai cara menggunakan SPC dan alat-alat perbaikan proses kepada departemen Quality Control. 4. Menambah jenis data yang diperoleh dari hasil produksi yaitu data variabel (variabel : ketebalan plastik, ukuran plastik). 5. Memperbaiki batas spesifikasi produksi yang ada dalam perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya produksi, biaya investasi, sumber daya manusia, waktu produksi sehingga memenuhi harapan pelanggan.