kimia TATA NAMA SENYAWA I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

Tata Nama Senyawa Kimia

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi

Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Tabel Periodik Unsur. Keperiodikan=keteraturan Kemiripan di antara sifat unsur secara teratur & periodik jika unsur diatur menurut bobot atom (ba).

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

BAB 3. KONSEP IKATAN KIMIA

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

TARIF LINGKUP AKREDITASI

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2-

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Molekul, Ion dan Senyawa Kimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

Antiremed Kelas 11 Kimia

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Asam + Oksida Basa Garam + air

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Partikel Materi. Bab. Peta Konsep. Gambar 8.1 Molekul senyawa. Atom. bermuatan listrik. jenisnya Ion. bergabung menjadi. Molekul

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

Kamu dapat menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul, serta mengomunikasikannya. Senyawa Homogen. Partikel senyawa. Senyawa molekul Senyawa ion

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 137

Menuliskan nama senyawa kimia

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.2

TES PRESTASI BELAJAR

Bab 10 Bentuk Bentuk Molekul

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Arti Penting Kimia Kimia Materi ruang massa Massa

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Oksidasi dan Reduksi

BAB 3. Pernahkah Anda membantu ibu membuat kue, apa yang dilakukan ibu? Ternyata. S t o i k i o m e t r i. Kata Kunci. Pengantar

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

BAB 7 REAKSI REDOKS. Proses perkaratan besi

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep teoritis. 1. Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah


TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

- - UNSUR SENYAWA DAN CAMPURAN

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

Sulistyani, M.Si.

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

Kumpulan Soal-Soal Kimia Kelas X SMA BAB I Struktur Atom dan Sifat Periodik Unsur

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.1

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Transkripsi:

K-13 Kelas X kimia TATA NAMA ENYAWA I Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara senyawa biner dan poliatomik. 2. Memahami tata nama senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen. 3. Menuliskan rumus senyawa biner yang berikatan ionik dan kovalen. Partikel-partikel materi tersusun atas atom dan molekul. Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih yang dapat membentuk molekul unsur atau molekul senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang tersusun atas atom-atom sejenis, seperti H 2,, O 2, P 4, dan 8. ementara itu, molekul senyawa adalah molekul yang tersusun atas atom-atom yang berlainan jenis, seperti CO 2,, PCl 5, dan CCl 4. etiap molekul senyawa atau disebut sebagai senyawa saja memiliki nama masing-masing. Pada sesi ini, kita akan mempelajari tata nama senyawanya. enyawa dibedakan menjadi dua, yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. enyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua jenis atom yang berbeda, seperti CO 2, CCl 4,, PCl 5, dan F 6. ementara itu, senyawa poliatomik adalah senyawa yang tersusun atas lebih dari dua jenis atom yang berbeda, seperti CaC, BaO 4, dan KMnO 4. Penamaan senyawa kimia yang digunakan sekarang ini didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Berdasarkan aturan IUPAC, sebelum menamai suatu senyawa, kita harus memperhatikan jenis ikatan kimia yang terdapat pada senyawa tersebut, apakah berikatan ionik atau kovalen.

A. Tata Nama enyawa Biner: enyawa Ionik enyawa biner yang berikatan ionik tersusun atas unsur logam dan nonlogam. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam adalah sebagai berikut. 1. Unsur Logam Golongan A dan Unsur Nonlogam Unsur logam golongan A umumnya memiliki satu bilangan oksidasi. Oleh karena itu, pada tata nama senyawanya, bilangan oksidasinya tidak perlu disebutkan. Tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam golongan A dan unsur nonlogam adalah dengan menyebutkan dahulu nama logam, kemudian diikuti nama nonlogam ditambah akhiran ida. Nama logam + Nama nonlogam + ida NaCl = natrium klorida Mg 3 = magnesium nitrida Al 2 3 = aluminium sulfida b. Unsur Logam Golongan B dan Unsur Nonlogam Unsur logam golongan B umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Oleh karena itu, pada tata nama senyawanya, bilangan oksidasinya perlu disebutkan. Tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam golongan B dan unsur nonlogam hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja bilangan oksidasinya ditulis di dalam kurung dengan angka romawi setelah nama logam. Nama logam (bahasa Indonesia) + Biloks logam + Nama nonlogam + ida Fe 2 = besi (III) oksida Cu = tembaga (II) sulfida MnF 4 = mangan (IV) fluorida Khusus untuk logam seng (Zn) dan perak (Ag), tidak perlu mencantumkan biloks. Hal ini dikarenakan logam-logam tersebut hanya memiliki satu biloks, yaitu biloks Zn = +2 dan biloks Ag = +1. 2

Zn = seng sulfida AgI = perak iodida elain menggunakan aturan tata nama IUPAC (cara baru), senyawa ionik yang tersusun atas logam golongan B juga memiliki tata nama jenis lain (cara lama). Tata nama ini didasarkan pada biloks tinggi dan biloks rendah. Untuk biloks rendah, menggunakan akhiran o dan untuk biloks tinggi menggunakan akhiran i. Nama-nama unsur pada tata nama ini menggunakan nama latin, bukan nama inggris. Fe 2+ Fe 3+ Cu + Cu 2+ n 2+ n 4+ Hg + Hg 2+ fero feri cupro cupri stanno stanni mercuro mercuri FeCl 2 Fe 2 Cu no 2 = fero klorida = feri oksida = cupri sulfida = stanni oksida B. Rumus enyawa Biner: enyawa Ionik Penulisan rumus senyawa biner yang berikatan ionik dilakukan dengan menuliskan dahulu unsur logam, kemudian diikuti dengan unsur nonlogam. Berilium klorida = BeCl 2 Tembaga (I) sulfida = Cu 2 Kalsium oksida = CaO Mangan (IV) oksida = MnO 2 Aluminium nitrida = AlN Cupro sulfida = Cu 2 Magnesium fluorida = MgF 2 3

C. Tata Nama enyawa Biner: enyawa Kovalen enyawa biner yang berikatan kovalen tersusun atas unsur nonlogam dan unsur nonlogam. Aturan tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam adalah sebagai berikut. 1. Tata nama dilakukan dengan menyebutkan dahulu nama unsur pertama, kemudian diikuti nama unsur kedua ditambah akhiran ida. Nama nonlogam 1 + Nama nonlogam 2 + ida 2. Pada senyawa kovalen, jumlah unsur disebutkan dalam bahasa yunani, yaitu sebagai berikut. 1 = mono 6 = heksa 2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka 3. Unsur pertama tidak perlu ditambahkan mono bila unsurnya hanya satu. 4. Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur baik dari unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan dengan awalan yunani. 5. enyawa-senyawa yang umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan tersebut, seperti air, amonia, dan metana. CO 2 CCl 4 PBr 5 = karbon dioksida = belerang trioksida/ sulfur trioksida = karbon tetraklorida = fosforus pentabromida = dinitrogen trioksida Cl 2 O 7 = diklor heptaoksida elain tata nama tersebut, ada tata nama alternatif khusus unsur N dan. Perhatikan formula berikut. Nama nonlogam 1 + biloks nonlogam 1 + nama nonlogam 2 + ida 4

O = nitrogen (I) oksida O 2 = belerang (IV) oksida D. Rumus enyawa Biner: enyawa Kovalen Penulisan rumus senyawa biner yang berikatan kovalen dilakukan dengan aturan berikut. 1. Unsur yang elektronegativitasnya lebih kecil (biloks positif) ditulis di depan, unsur yang elektronegativitasnya lebih besar (biloks negatif) ditulis di belakang. 2. Khusus untuk senyawa yang terdiri atas C dan H, penulisan C di depan, sedangkan H di belakang meskipun elektronegativitas H < C. Untuk senyawa yang terdiri dari N dan H, penulisan N di depan, sedangkan H di belakarng meskipun elektronegativitas H < N. 3. Awalan yang ada pada unsur nonlogam menunjukkan jumlah atomnya. Belerang heksafluorida = F 6 Karbon disulfida = C 2 Karbon monoksida = CO Boron triklorida = BCl 3 Fosforus pentaklorida = PCl 5 Dinitrogen oksida = O Dinitrogen pentaoksida = O 5 Karbon tetrafluorida = CF 4 Contoh oal 1 Tentukan rumus senyawa berikut. a. Berilium klorida f. Cupro sulfida b. Kalsium oksida g. tanni iodida c. Barium nitrida h. Karbon disulfida d. Tembaga (I) sulfida i. Boron triklorida e. Mangan ( IV ) oksida j. Karbon tetrafluorida 5

Pembahasan: a. Berilium klorida Be 2+ + 2Cl BeCl 2 b. Kalsium oksida Ca 2+ + O 2 CaO c. Barium nitrida 3Ba 2+ + 2N 3 Ba 3 d. Tembaga (I) sulfida 2Cu + + 2 Cu 2 e. Mangan (IV) oksida Mn 4+ + 2O 2 MnO 2 f. Cupro sulfida 2Cu + + 2 Cu 2 g. tanni iodida n 4+ + 4I ni 4 h. Karbon disulfida = C 2 i. Boron triklorida = BCl 3 j. Karbon tetrafluorida = CF 4 Contoh oal 2 Tentukan rumus senyawa dari persamaan reaksi berikut. a. Magnesium iodida + aluminium oksida magnesium oksida + aluminium iodida b. Kalium sulfida + kalsium nitrida kalium nitrida + kalsium sulfida c. Timbal (IV) oksida + zink fluorida timbal (IV) fluorida + zink oksida d. Mangan (III) oksida + perak iodida mangan (III) iodida + perak oksida e. Feri klorida + cupro sulfida feri sulfida + cupro klorida Pembahasan: a. Magnesium iodida + aluminium oksida magnesium oksida + aluminium iodida MgI 2 + Al 2 MgO + AlI 3 b. Kalium sulfida + kalsium nitrida kalium nitrida + kalsium sulfida K 2 + Ca 3 K 3 N + Ca 6

c. Timbal (IV) oksida + zink fluorida timbal (IV) fluorida + zink oksida PbO 2 + ZnF 2 PbF 4 + ZnO d. Mangan (III) oksida + perak iodida mangan (III) iodida + perak oksida Mn 2 + AgI MnI 3 + Ag 2 O e. Feri klorida + cupro sulfida feri sulfida + cupro klorida FeCl 3 + Cu 2 Fe 2 3 + CuCl 7