EVALUASI BAB Sesudah ulangan Matematika diperoleh penyebaran skor sebagai berikut : Skor Orang 9 3 8, , , ,

dokumen-dokumen yang mirip
1. Sesudah ulangan matematika diperoleh penyebaran skor sebagai berikut

KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK

TEKNIK PENGOLAHAN SKOR HASIL EVALUASI

b. Jika dihubungkan dengan standar penilaian, standar apakah yang digunakan?

LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI

PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan PENILAIAN ACUAN NORMATIF

Kedudukan Siswa dalam Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

BAB IV PENGARUH METODE EKLEKTIK TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X IPS I DI MAN PEMALANG

S T A T I S T I K A. Pertemuan ke-2

BAB IV PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKSAI ISLAMI ANTARA MAHASISWA AKTIVIS DENGAN MAHASISWA BUKAN AKTIVIS

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument

PENILAIAN ACUAN NORMA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

PRINSIP PENILAIAN. (Retno Wahyuningsih) Prinsip-prinsip Penilaian

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri TPQ Baiturrohim Denasri

BAB IV HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR AN DENGAN HASIL BELAJAR QUR AN HADIS SISWA MI WALISONGO PEKAJANGAN TAHUN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas A adalah 71,75,79,77,73 Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas B adalah 45,60, 90,85,95

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 6 KATEGORISASI BERDASARKAN INTERVAL NILAI

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Statistika Dasar DISTRIBUSI FREKUENSI..:: Erna Sri Hartatik ::.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN: ANALISIS KOMPARASIONAL AKHLAK TERHADAP GURU ANTARA. SISWA SANTRI DAN SISWA NON SANTRI DI MTs.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan dan pengambilan hasil data penelitian yang berjudul

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA

Distribusi Frekuensi

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

PENGUKURAN DESKRIPTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Menemukan Pola Data yang Bermakna

BAB IV ANALISIS PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Swadhipa Natar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN MENGUBAH SKOR MENJADI NILAI. Dosen Pengampu: Christina Kartika Sari Lina Dwi Khusnawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Pengelolaan Kantin Kejujuran di MI Salafiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pengumpulan & Penyajian Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

DATA. Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. 1

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

No. Kode Nilai No. Kode Nilai 1 E K E K E K E K E K E K-06 36

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Grafik Frekuensi Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang keaktifan. pekalongn periode 2014/2015 atau variabel X adalah sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penyajian Data. Teori Probabilitas

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Transkripsi:

1 EVALUASI BAB 16 1. Sesudah ulangan Matematika diperoleh penyebaran skor sebagai berikut : Skor Orang 9 3 8,5 2 8 5 7,5 6 7 5 6,5 3 6 12 5,5 8 5 5 4 3 a. Tentukan berdasarkan Stanine, berapa orang siswa yang termasuk ke dalam klasifikasi rata-rata? Penyelesaian: Bila diurutkan dalam bentuk puluhan : 90, 90, 90, 85, 85, 80, 80, 80, 80, 80, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 70, 70, 70, 70, 70, 65, 65, 65, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 50, 50, 50, 50, 50, 40, 40, 40. Dengan menggunakan Penilaian Acuan Norma/PAN 1. Penyusunan distribusi frekuensi a. Menyusun skor 90, 90, 90, 85, 85, 80, 80, 80, 80, 80, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 70, 70, 70, 70, 70, 65, 65, 65, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 50, 50, 50, 50, 50, 40, 40, 40. b. Mencari range (R) R = niali max nilai min = 90 40 = 50 c. Mencari banyak interval kelas(k) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 52 = 1 + 3,3 (1,716) = 6,663 (dibulatkan menjadi 7) d. Mencari panjang interval kelas (i) i = R k = 50 6,663 = 7,5~8

2 e. Menyusun daftar distribusi frekuensi Kelas Interval Frekuensi (f) 40-47 3 48-55 13 56-63 12 64-71 8 72-79 6 80-87 7 88-95 3 2. Rata-rata (mean) Kelas Interval Frekuensi (f) X Fx 40-47 3 43,5 130,5 48-55 13 51,5 669,5 56-63 12 59,5 714 64-71 8 67,5 540 72-79 6 75,5 453 80-87 7 83,5 584,5 88-95 3 91,5 274,5 X = Fx N = 3366 52 = 64,730 3. Standar deviasi Kelas Interval Frekuensi (f) x Fx x 2 F x 2 40-47 3 +3 9 9 27 48-55 13 +2 26 4 52 56-63 12 +1 12 1 12 64-71 8 0 0 0 0 72-79 6-1 -6 1 6 80-87 7-2 -14 4 28 88-95 3-3 -9 9 27 jumlah 52 18 152 SD = i fx 2 N fx N 2 = 8 152 52 18 52 2 = 8 2,923 (0,346) 2

3 = 8 2,923 0,119 = 8 2,804 = 8 1,674 = 13,392 Dengan menggunakan data-data yang diatas (mean dan standar deviasi) 1. Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala sembilan dengan rumus : a. Mean + 1,75 SD ke atas = 9 = 64,73 + 1,75 (13,39) = 88,16 b. Mean + 1,25 SD ke atas = 8 = 64,73 + 1,25 (13,39) = 81,47 c. Mean + 0,75 SD ke atas = 7 = 64,73 + 0,75 (13,39) = 74,77 d. Mean + 0,25 SD ke atas = 6 = 64,73 + 0,25 (13,39) = 68,08 e. Mean - 0,25 SD ke atas = 5 = 64,73-0,25 (13,39) = 61,38 f. Mean - 0,75 SD ke atas = 4 = 64,73-0,75 (13,39) = 54,69 g. Mean - 1,25 SD ke atas = 3 = 64,73 1,25 (13,39) = 47,99 h. Mean - 1,75 SD ke atas = 2 = 64,73-1,75 (13,39) = 41,3 i. Mean - 1,75 SD ke bawah = 1 = 64,73-0,75 (13,39) = 41,3 2. Tabel konversi Skor Mentah Skala Sembilan 88 ke atas 9 81-87 8 75-80 7 69-74 6 62-68 5 55-61 4 48-54 3 42-47 2 41 ke bawah 1 3. Konversi skor-skor mentah menjadi nilai standar sembilan No. Urut Skor Mentah Skala 9 No. Urut Skor Mentah Skala 9 1 90 9 27 60 4

4 2 90 9 28 60 4 3 90 9 29 60 4 4 85 8 30 60 4 5 85 8 31 60 4 6 80 7 32 60 4 7 80 7 33 60 4 8 80 7 34 60 4 9 80 7 35 60 4 10 80 7 36 60 4 11 75 7 37 55 4 12 75 7 38 55 4 13 75 7 39 55 4 14 75 7 40 55 4 15 75 7 41 55 4 16 75 7 42 55 4 17 70 6 43 55 4 18 70 6 44 55 4 19 70 6 45 50 3 20 70 6 46 50 3 21 70 6 47 50 3 22 65 5 48 50 3 23 65 5 49 50 3 24 65 5 50 40 1 25 60 4 51 40 1 26 60 4 52 40 1 Tanda hijau merupakan siswa yang masuk dalam kelompok rata-rata berdasarkan perhitungan Stanine yakni ada 26 siswa. b. Berdasarkan standar 6 berapa orangkah yang memperoleh nialai 9? Penyelesaian : 1. Mean + 1,25 SD ke atas = 9 = 64,73 + 1,25 (13,39) = 81,47 2. Mean + 0,75 SD ke atas = 8 = 64,73 + 0,75 (13,39) = 74,77 3. Mean + 0,25 SD ke atas = 7 = 64,73 + 0,25 (13,39) = 68,08 4. Mean - 0,25 SD ke atas = 6 = 64,73-0,25 (13,39) = 61,38 5. Mean - 0,75 SD ke atas = 5 = 64,73-0,75 (13,39) = 54,69 6. Mean - 1,25 SD ke atas = 4 = 64,73 1,25 (13,39) = 47,99

5 Tabel konversi : Skor Mentah Skala Enam 81 ke atas 9 75-80 8 68-74 7 62-67 6 55-61 5 58-54 4 Melihat tabel konversi dari standar sembilan maka berdasarkan perhitungan standar enam ini ada 5 orang yang memperoleh nilai 9 2. Masalah yang segera timbul dalam distribusi nilai ini adalah apabila terdapat pemusatan skor, yakni banyak siswa yang memiliki skor yang sama. Apa yang dimaksud dengan masalah ini? Jawab : Masalah yang dimaksud adalah adanya siswa yang memiliki ranking/kedudukan yang sama karena skornya sama. 3. Tentukan dengan nilai staninesa, standar enam, dan standar 5 berdasarkan presentase yang ada bagi skor-skor dibawah ini : 7 6 7 6 5 8 4 8 4 3 5 2 6 7 6 7 8 9 6 6 6 7 6 5 7 8 4 9 3 6 7 7 6 8 7 6 5 8 7 6 8 7 6 7 6 7 5 3 4 8 7 8 6 5 7 6 7 6 5 8 Perhatikan langkah-langkah yang harus diambil sebelum menentukan ppersentase bagi tiap nilai : Nilai diubah dalam bentuk puluhan: 70, 60, 70, 60, 50, 80, 40, 80, 40, 30, 50, 20, 60, 70, 60, 70, 80, 90, 60, 60 60, 70, 60, 50, 70, 80, 40, 90, 30, 60, 70, 70, 60, 80, 70, 60, 50, 80, 70, 60 80, 70, 60, 70, 60, 70, 50, 30, 40, 80, 70, 80, 60, 50, 70, 60, 70, 60, 50, 80 1. Standar Staninesa 1. Penyusunan distribusi frekuensi a. Skor dari terkecil sampai terbesar 20, 30, 30, 30, 40, 40, 40, 40, 50, 50, 50, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 90, 90. b. Range (R) R = nilai maksimum nilai minimum = 90 20 = 70 c. Banyak interval kelas (k) k = 1 + 3,3 log n

6 = 1 + 3,3 log 60 = 1 + 3,3 (1,78) = 6,87 (di bulatkan 7) d. Panjang kelas interval (i) i = R/k = 70/6,87= 10,18 (di bulatkan 11) e. Daftar distribusi frekuensi Kelas interval Frekuensi (f) 20 30 4 31 41 4 42 52 7 53 63 17 64 74 16 75 85 10 86 96 2 2. Rata-rata (mean) Kelas Frekuensi (f) X Fx interval 20 30 4 25 100 31 41 4 36 144 42 52 7 47 329 53 63 17 58 986 64 74 16 69 1104 75 85 10 80 800 86 96 2 91 182 Jumlah Σ 60 Σ 3645 3. Standar deviasi X = Fx N = 3645 60 = 60,75 Kelas Frekuensi (f) x F( x 2 F(x 2 ) interval x ) 20 30 4 +3 12 9 36 31 41 4 +2 8 4 16 42 52 7 +1 7 1 7 53 63 17 0 0 0 0 64 74 16-1 -16 1 16 75 85 10-2 -20 4 40 86 96 2-3 -6 9 18 Jumlah Σ 60 Σ - 15 Σ 133

7 SD = i fx 2 N fx N 2 = 8 133 60 15 60 2 = 8 2,23 ( 0,25) 2 = 8 2,923 0,0625 = 8 2,168 = 8 1,472 = 11,78 4. Pedoman Skala Stanine a. Mean + 1,75 SD ke atas = 9 = 60,75 + 1,75 (11,78) = 81,37 b. Mean + 1,25 SD ke atas = 8 = 60,75 + 1,25 (11,78) = 75,48 c. Mean + 0,75 SD ke atas = 7 = 60,75 + 0,75 (11,78) = 69,59 d. Mean + 0,25 SD ke atas = 6 = 60,75 + 0,25 (11,78) = 63,7 e. Mean - 0,25 SD ke atas = 5 = 60,75-0,25 (11,78) = 57,8 f. Mean - 0,75 SD ke atas = 4 = 60,75-0,75 (11,78) = 51,91 g. Mean - 1,25 SD ke atas = 3 = 60,75 1,25 (11,78) = 46,02 h. Mean - 1,75 SD ke atas = 2 = 60,75-1,75 (11,78) = 40,13 i. Mean - 1,75 SD ke bawah = 1 = 60,75-0,75 (11,78) = 40,13 5. Tabel konversi Skor mentah Skala sembilan 81 ke atas 9 75 80 8 70 74 7 64 69 6 58 63 5

8 52 57 4 46 51 3 40 47 2 40 ke bawah 1 6. Konversi skor menjadi standar skala sembilan No urut Skor Skala 9 No urut Skor Skala 9 mentah mentah 1 90 9 31 60 5 2 90 9 32 60 5 3 80 8 33 60 5 4 80 8 34 60 5 5 80 8 35 60 5 6 80 8 36 60 5 7 80 8 37 60 5 8 80 8 38 60 5 9 80 8 39 60 5 10 80 8 40 60 5 11 80 8 41 60 5 12 80 8 42 60 5 13 70 7 43 60 5 14 70 7 44 60 5 15 70 7 45 60 5 16 70 7 46 50 3 17 70 7. 47 50 3 18 70 7 48 50 3 19 70 7 49 50 3 20 70 7 50 50 3 21 70 7 51 50 3 22 70 7 52 50 3 23 70 7 53 40 2 24 70 7 54 40 2 25 70 7 55 40 2 26 70 7 56 40 2 27 70 7 57 30 1 28 70 7 58 30 1 29 60 5 59 30 1 30 60 5 60 20 1

9 Dari tabel diketahui bahwa : Skala sembilan Jumlah siswa 9 2 orang 8 10 orang 7 16 orang 6 0 5 17 orang 4 0 3 7 orang 2 4 orang 1 4 orang 2. Standar Enam Dari standar enam kita telah menghitung nilai mean dan standar deviasi maka selanjutnya kita mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala enam dengan rumus sebagai berikut: a. Mean + 1,25 SD ke atas = 9 = 60,75 + 1,25 ( 11,78) = 60,75 + 14,73 = 75,48 b. Mean + 0,75 SD ke atas = 8 = 60,75 + 0,75 ( 11,78) = 60,75 + 8,84 = 69,59 c. Mean + 0,25 SD ke atas = 7 = 60,75 + 0,25 ( 11,78) = 60,75 + 2,95 = 63,7 d. Mean - 0,25 SD ke atas = 6 = 60,75-0,25 ( 11,78) = 60,75-2,95 = 57,8 e. Mean - 0,75 SD ke atas = 5 = 60,75-0,75 ( 11,78) = 60,75 8,84 = 51,91 f. Mean - 1,25 SD ke atas = 4 = 60,75-1,25 ( 11,78) = 60,75 14,73 = 46,02 Tabel Konversi Skor mentah Skala sembilan Jumlah siswa 76 ke atas 9 12 orang 70 75 8 16 orang 64 69 7-58 63 6 17 orang

10 52 57 5-46 51 4 7 orang Jadi, dengan menggunakan standar enam, siswa yang memiliki skor 3 dan 4 menjadi tidak memperoleh nilai. 3. Standar Lima Skor maksimum adalah 90, ini kita gunakan pedoman acuan penilaian Pedoman konversi yang digunakan dalam mengubah skor mentah menjadi skor standar pada norma absolut skala lima adalah : Tingkat Skor standar penguasaan 90% - 100% A 80% - 89% B 70% - 79% C 60% - 69% D 59% F Berdasarkan kunci jawaban skor maksimum = 90, maka: Penguasaan 90% = 0,90 x 90 = 81 Penguasaan 80% = 0,80 x 90 = 72 Penguasaan 70% = 0,70 x 90 = 63 Penguasaan 60% = 0,60 x 90 =54 Dengan demikian di peroleh tabel konversi sebagai berikut: Skor mentah Skor standar 80 90 A 72 79 B 63 71 C 54 62 D > 53 F Berdasarkan tabel di atas untuk 6o orang siswa tersebut, jadi: Siswa yang memperoleh skor 80 dan 90 berarti nilainya A (12 orang) Siswa yang memperoleh skor 70 berarti nilainya C (16 0rang) Siswa yang memperoleh skor 60 berarti nilainya D (17 orang) Siswa yang memperoleh skor 20, 30, 40 dan 50 berarti nilainya F atau tidak lulus (15 orang)

11 EVALUASI BAB 17 1. Cara-cara yang digunakan untuk menentukan kedudukan siswa seperti yang telah ditentukan pada bab ini, selalu mendapatkan siswa dengan nomor 1. a. Benarkah pernyataan ini? Jawab : Berdasarkan contoh-contoh yang ada dalam buku dasar-dasar evaluasi pendidikan, suharsimi ari kunto hal. 304, dengan z-score tidak selalu siswa dengan nomor satu juga akan memperoleh kedudukan atas. Misalnya, Tini yang memiliki kedudukan nomor satu karena memiliki jumlah nilai paling banyak sementara Ani memiliki nilai paling sedikit memiliki kedudukan paling bawah. Setelah di hitung dengan z-score ketentuannya lain bahwa tini justru memperoleh kedudukan paling bawah dan ani memiliki kedudukan paling atas. b. Jika dihubungkan dengan standar penilaian, standar apakah yang digunakan? Jawab : Standar yang digunakan adalah standar relatif, karena kedudukan siswa selalu dibandingkan dengan siswa-siswa lainnya dalam kelompok. 2. Dengan menggunakan simple rank, apakah selalu ada anak nomor ke-1 dan ke-n? Coba selidiki! Jawab : Ya, dengan menggunakan simple rank, akan selalu ada anak nomor ke-1 dimana anak yang memperoleh nomor ke-1 adalah anak yang memperoleh skor tertinggi, sedangkan untuk nomor ke-n menjunjukkan posisi ke-n sebagai nomor urut, karena nomor urut di ambil dari penjumlahan nilai yang sama di bagi dengan banyaknya nilai yang sama, inilah yang di gunakan sebagai nomor urut berikutnya. 3. Manakah yang lebih baik, menentukan ranking untuk satu kelas, ataukah untuk kelaskelas paralel yang setingkat? Jika ada yang lebih baik, apa keburukan keputusan yang saudara ambil? Jawab : Menurut saya yang lebih baik adalah menentukan ranking untuk satu kelas, karena dalam satu kelas bidang studi yang ditempuh sama dan tingkat kesulitannya pun sama jadi lebih mudah untuk melihat siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dan dalam memberikan ranking dari siswa yang nilainya paling tinggi sampai yang nilainya paling rendah. Namun untuk ranking kelas-kelas paralel setingkat misalnya kita membuat ranking untuk kelas IPA dan IPS tentu saja bidang studinya berbeda dan tingkat kesulitannya pun berbeda untuk kelas IPA tingkat kesulitannya lebih tinggi. Jadi jika di buat ranking paralel kemungkinan siswa yang memperoleh ranking di kelas belum tentu memperoleh ranking 1 di kelas paralel tentunya merugikan siswa tersebut.

12 4. Keempat orang siswa memiliki nilai sebagai berikut: Sita : 8 7 9 6 9 Narti : 7 8 8 8 8 Tono : 9 9 9 6 6 Liza : 7 7 7 9 9 Dari siswa-siswa ini siapakah yang menduduki ranking teratas? Penyelesaian : A B C D E Jumlah Nomor Sita 8 7 9 6 9 39 I Narti 7 8 8 8 8 39 I Tono 9 9 9 6 6 39 I Liza 7 7 7 9 9 39 I Jumlah 31 31 33 29 32 SD 1,5 1,41 Melihat keadaan nilai empat siswa tersebut, tampak bahwa jumlah seluruh nilai untuk ke empat siswa tersebut sama maka untuk menentukan siswa yang menduduki ranking teratas adalah dengan menggunakan z-score sebagai berikut: XNilai A = 31 4 = 7,75 XNilai C = 33 4 = 8,25 XNilai E = 32 4 = 8 XNilai B = 31 4 = 7,75 XNilai D = 29 4 = 7,25 Nilai Z : Z = Sita : X M SD ZA = 8 7,75 ZB = 7 7,75 Narti : ZA = 7 7,75 ZB = 8 7,75 = 0,26 = 0,78 = 0,78 = 0,26 ZC = 9 8,25 ZD = 6 7,25 ZC = 8 8,25 ZD = 8 7,25 = 0,78 = 0,83 = 0,26 = 0,5 ZE = 9 8 = 0,71 ZE = 8 8 = 0

13 Tono : ZA = 9 7,75 ZB = 8 7,75 Liza : ZA = 7 7,75 ZB = 7 7,75 = 1,30 = 1,30 = 0,78 = 0,78 ZC = 9 8,25 ZD = 6 7,25 ZC = 7 8,25 ZD = 9 7,25 = 0,78 = 0,83 = 1,30 = 1,16 ZE = 6 8 = 1,41 ZE = 9 8 = 0,71 Tabel z-score untuk 5 bidang studi dari 4 orang siswa : A B C D E Jumlah Rank Sita 0,26-0,78 0,78-0,83 0,71 0,14 II Narti -0,78 0,26-0,26 0,5 0-0,28 III Tono 1,30 1,30 0,78-0,83-1,41 1,14 I Liza -0,78-0,78-1,30 1,16 0,71-0,99 IV Jumlah 0 0 0 0 0