PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PUTUSAN Nomor 01 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari;

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

=================================

PUTUSAN Nomor 13 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

P U T U S A N Nomor 11 PK/N/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

=================================

PUTUSAN Nomor 17 K/N/2000 ====================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor: 018 K/N/1999 ================================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 10 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 41/Pdt.G/2007/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

=================================

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg.

PUTUSAN No.: 014 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

=================================

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N NOMOR. 474/PDT/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

BAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk.

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N. Nomor : 352 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017

P U T U S A N NOMOR : 262/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 474/Pdt/2015/PT.BDG.

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PUTUSAN NOMOR : 445/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 77/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 321/PDT/2015/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

NOMOR : 259 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 337/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 34/PDT/2014/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 370/PDT/2013/PT-MDN

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN. NOMOR : 256 / Pdt / 2014 /PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

P U T U S A N Nomor 99/PDT/2014/PT.PBR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 113/PDT/2011/PTR

P U T U S A N NOMOR: 122/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 231/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H

P U T U S A N Nomor 152/PDT/2014/PT.PBR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2012/PT-MDN

P U T U S A N. Nomor : 84/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. 0074/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

P U T U S A N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N

P U T U S A N. Nomor 14/Pdt.G/2012/PTA. Smd. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 252 /PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 185/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N NOMOR : 02/PDT/2014/PT-MDN

P U T U S A N Nomor : 20/Pdt.G/2011/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN NOMOR 77/PDT/2014/PTR

P U T U S A N No. 18/PDT/2012/PT.KT SMDA

P U T U S A N NOMOR : 375/PDT/2013/PT-MDN

P U T U S A N Nomor 236/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN

PUTUSAN Nomor 596/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N :

P U T U S A N. Nomor : 123/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 384/Pdt/2015/PT.BDG

P U T U S A N NOMOR 303/PDT/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. M e l a w a n

P U T U S A N. NOMOR 36/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PARTNERS. * Hengki M. Sibuea, Founder dan Senior Partner pada Kantor Hukum HENGKI SIBUEA &

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Transkripsi:

PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan Peninjauan Kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari: THE DAI-CHI KANGYO BANK, Limited Singapore Branch, berkedudukan di 1 Raffles Place #47-00 OUB Center, Singapore 048616, dalam hal ini memberi kuasa kepada Firmansyah, SH., LLM dan Ahmad Subarkah, SH., Advokat/Pengacara pada Firma Hukum Karim Sani, beralamat di Wisma Danamon Aetna Life lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 9 Mei 2000, sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Termohon PKPU/Pemohon Pailit. Melawan PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING CORPORATION, TBK (PT. SUCACO, TBK), berkedudukan di A. Kebon Sirih No: 71 Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi kuasa kepada Lugito Hayadi,, SH. & Associates, beralamat di Jl. Hayam Wuruk No: 3 - kk Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22 Mei 2000, sebagai Termohon Kasasi/Pemohon. PKPU/Termohon Pailit. Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata bahwa Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Kasasi telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali terhadap putusan Mahkamah Agung di Jakarta Pusat tanggal 17. April 2000 Nomor 01 K/N/2000 yang telah berkekuatan hukum. tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali, dahulu sebagai Pemohon Kasasi dengan posita perkara sebagai berikut: bahwa PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation, Tbk. (PT. Sucaco, Tbk) Pemohon PKPU telah menerima pemberitahuan panggilan sidang perkara permohonan kepailitan yang diajukan oleh The Dai-Ichi Kangyo Bank Limited, Singapore Branch- Termohon PKPU, terdaftar No. 069/PAILIT/1999/PN/ NIAGA/JKT/PST. untuk sidang pada tanggal 12 Oktober 1999 di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

bahwa jumlah hutang yang dimohonkan oleh Termohon PKPU dalam perkara permohonan kepailitan tersebut adalah sebesar pokok pinjaman US $7.000.000,- ditambah bunga pinjaman US$ 787.077,67 menjadi US$ 7,787,077,67 (Tujuh juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh puluh tujuh dan enam puluh tujuh sen Dollar AS) belum diverifikasi; bahwa di samping jumlah hutang yang diajukan dalam perkara permohonan kepailitan tersebut, ternyata Pemohon PKPU masih mempunyai kreditur-kreditur lain, sebagaimana diuraikan dalam Lampiran P-2; bahwa Pemohon PKPU yang memiliki pabrik yang didirikan pada tahun 1971 dan secara terhadap telah memproduksi berbagai jenis kabel dimulai dengan kabel listrik (baik tegangan rendah, menengah dan tinggi sampai dengan 150 KV), kabel telekomunikasi dan kabel enamel, yang sebagian besar dikonsumsi oleh PLN, PT. TELKOM serta proyek Pemerintah lainnya, dan selebihnya dijual langsung ke swasta. Di samping itu produk Pemohon PKPU pun ada yang diekspor ke Pasar Internasional antara lain Jerman, Selandia Baru, Vietnam, Bangladesh, Nepal dan Sri Langka; Pabrik Pemohon PKPU tersebut sampai saat ini masih berjalan dengan baik, memiliki karyawan sejumlah kurang lebih 1.000 orang, dan juga masih mempunyai tagihantagihan piutang kepada pihak ketiga, sebagaimana diuraikan dalam Lampiran P-2; bahwa Pemohon PKPU sampai saat ini masih tetap melakukan pembayaranpembayaran utang kepada para kreditur, sekalipun mengalami keterlambatan pembayaran dari waktu yang telah ditetapkan, antara lain disebabkan keterlambatan pembayaran tagihan piutang Pemohon PKPU kepada pihak ketiga dan yang terutama adalah juga disebabkan oleh krisis ekonomi berkepanjangan yang sudah dua tahun lebih melanda negeri kita ini, sehingga mempengaruhi pula pembayaran utang-utang Pemohon PKPU kepada para krediturnya; Dengan demikian, secara hukum Pemohon PKPU tidak dapat/belum dapat dikualifikasikan sebagai berada dalam keadaan berhenti membayar utang; bahwa oleh karenanya Pemohon PKPU mempunyai keyakinan dan melihat adanya kemungkinan bahwa pabrik Pemohon PKPU masih tetap dapat berjalan dan berproduksi, dan Pemohon PKPU masih dapat membayar utang-utangnya kepada para kreditur dengan cara mencicil/membayar secara angsuran, apabila diberikan tenggang waktu untuk menunda pembayaran kepada para kreditur; bahwa Pemohon PKPU sebagai salah satu perusahaan PMDN telah menjual sahamnya kepada masyarakat sejak tahun 1982, masih mempunyai asset-asset berupa aktiva tetap senilai Rp. 116.950.324.101,- (seratus enam belas milyar sembilan ratus lima puluh juta tiga ratus dua puluh empat ribu seratus satu rupiah) dan aktiva tetap senilai Rp. 26.380.107.378,- (dua puluh enam milyar tiga ratus delapan puluh juta seratus tujuh ribu tiga ratus tujuh delapan rupiah) sebagaimana diuraikan dalam Lampiran P-1 dan P-2; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon PKPU masih mempunyai kemampuan materiil untuk menawarkan jadwal/tenggang waktu baru dalam

pembayaran utang kepada seluruh kreditur konkurennya, yaitu dengan pembayaran secara angsuran.; bahwa dengan demikian Pemohon PKPU masih dapat melunasi kewajiban pembayaran terhadap para kreditur, oleh karenanya, Pemohon PKPU mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar berkenan mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU; bahwa bersamaan dengan permohonan PKPU ini, maka Pemohon PKPU mengajukan pula Rencana Perdamaian kepada para Kreditur, sebagaimana diuraikan dalam Lampiran P-3. Bahwa cara pembayaran yang diuraikan dalam rencana Perdamaian tersebut, menurut Pemohon PKPU merupakan cara pembayaran terbaik bagi kepentingan para kreditur konkuren; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon PKPU mohon agar Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berkenan memutuskan sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan pemohon PKPU, PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation, Tbk (PT. Sucaso Tbk) tersebut; 2. Mengangkat Hakim Pengawas dan menunjuk Saudara Tafrizal Hasan Gewang, SH., berkantor di Central Salemba Mas Blok U, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, sebagai Pengurus. PKPU PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation, Tbk (PT. Sacaco, Tbk); Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 April 2000 Nomor 01 K/N/2000 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: THE DAI-ICHI KANGYO BANK, LIMITED yang dalam hal ini diwakili oleh Firmansyah, SH., LLM. dan Ahmad Subarkah, SH. tersebut; Menghukum Pemohon Kasasi/termohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah); Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut i.c. putusan Mahkamah Agung tanggal 17 April 2000 No. 01K/N/2000 diberitahukan kepada; Pemohon Kasasi dahulu Termohon PKPU/Pemohon Pailit berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 9 Mei 2000 diajukan permohonan Peninjauan Kembali secara lisan dikepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 16 Mei 2000 permohonan mana disertai dengan memori yang memuat alasan-alasan permohonannya yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 16 Mei 2000; Menimbang, bahwa tentang permohonan Peninjauan Kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama pada tanggal 17 Mei 2000,

kemudian terhadapnya oleh pihak lawan telah diajukan jawaban yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 25 Mei 2000; Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan pasal 286, 287, 288 PERPU No. 1 Tahun 1998 yang telah ditetapkan menjadi Undang-undang dengan Undang-undang No. 4 Tahun 1998, permohonan Peninjauan Kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara yang ditentukan Undangundang, maka oleh karena itu formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Judex Factie telah salah menerapkan ketentuan pasal 264 Undang-undang No. 4 Tahun 1998, karena pertimbangan putusan Pengadilan Niaga halaman 9 paragraf terakhir keliru dan tidak benar. Walaupun pasal 264 Undang-undang No. 4 tahun 1998 memberi kewenangan kepada Hakim pengawas untuk menentukan apakah dan sampai jumlah berapakah para kreditur yang tagihannya ditambah itu dapat ikut dalam pemungutan suara, namun pada saat sidang Majelis tanggal 9 Desember 1999, Pengurus dan Hakim Pengawas telah memberikan catatan pada saat memohon homologasi atas akta perdamaian dengan memohon kepada Judex Factie agar memutuskan masalah penolakan tagihan Pemohon Peninjauan Kembali berdasarkan Facility Agreement tanggal 18 Desember 1995 sebagaimana diubah dengan Amending Agreement for US$ 50.000.000,-Syndicated Loan. Facility tanggal 30 Desember 1.996 (Kredit Sindikasi). Judex Factie sama sekali tidak mempertimbangkan permohonan Pengurus dan Hakim Pengawas yang notabene permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tersebut. Judex Factie telah melakukan kesalahan berat dalam penerapan hukum, karena menggunakan pasal 264 Undang-undang Kepailitan untuk menolak tagihan piutang berdasarkan perjanjian Kredit Sindikasi. Di samping itu tagihan tersebut bukanlah jumlah yang sedikit dan tidak adil bila Judex Factie tidak mempertimbangkan dan memutus sengketa tagihan tersebut. 2. Judex Factie/Hakim Pengawas.tidak menerapkan prinsip hukum tanggung renteng atas. utang Termohon Peninjauan Kembali dalam kredit sindikasi. Dalam rapat kreditur yang diadakan oleh Pengurus yang dihadiri Hakim Pengawas, keberatan Pemohon Peninjauan Kembali terhadap rencana perdamaian adalah penolakan Termohon Peninjauan Kembali terhadap tagihan piutang Pemohon Peninjauan Kembali, berdasarkan perjanjian kredit sindikasi (bukti P-14A dan P- 1413). Tagihan piutang bukti P-14A tersebut merupakan kewajiban Termohon Peninjauan Kembali yang menjadi Debitur Kedua dalam kredit sindikasi yang mempunyai sifat bersama-sama dan sendiri-sendiri (joint and several). Hal ini juga ditegaskan dalam bukti P-14B halaman 11 yang menyatakan kewajiban kedua debitur adalah kewajiban bersama dan sendiri-sendiri. Dengan merujuk pada pengertian joint and several dalam sistem common law dan pasal 1278 BW, maka tagihan piutang atas dasar kredit sindikasi (bukti P-14A dan P- 1413) tersebut tidak dapat ditolak, karena dalam proses kepailitan yang kemudian melahirkan PKPU, PT. Supreme Alorudin sebagai debitur Kedua tidak dapat ditarik

sebagai Termohon yang akan dipailitkan. Termohon dapat diminta tanggung jawab pembayaran seorang diri saja, sehingga Termohon Peninjauan Kembali dan Pengurus menerima tagihan piutang pemohon Peninjauan Kembali berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi vide bukti P-14A dan P-14B sebesar USD 6.500.000,- (utang pokok) ditambah USD 1.038.439,91 (utang bunga). Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung mempertimbangkan alasan-alasan Peninjauan Kembali dari Pemohon sebagai berikut: Mengenai keberatan ad.l dan 2: bahwa keberatan-keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena alasan-alasan Peninjauan Kembali yang diajukan Pemohon tidak memenuhi syarat seperti yang dimaksud dalam pasal 286 (2) b Undang-undang No. 4 Tahun 1998. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh THE DAI-CHI KANGYO BANK LIMITED Singapore Branch tersebut adalah tidak beralasan, sehingga harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali di pihak yang dikalahkan, harus membayar biaya perkara yang jatuh dalam tingkat Peninjauan Kembali; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang No. 14 tahun 1970 Undang-undang No. 14 Tahun 1985 dan Perpu No. 1 tahun 1998 yang telah. ditetapkan sebagai Undang-undang dengan Undang-undang No. 4 tahun 1998 serta undang-undang lain yang bersangkutan; Mengadili Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari THE DAI-CHI KANGYO BANK LIMITED SINGAPORE BRANCH yang diwakili oleh kuasanya Firmansyah, SH., LLM. dan Ahmad Subarkah, SH. tersebut. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam Peninjauan Kembali ini yang ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- (Dua juta lima ratus ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari SENIN tanggal 19 JUNI 2000, dengan H. SARWATA, SH. Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, H. SOEHARTO, SH. dan TH. KETUT SURAPUTRA, SH. sebagai Hakim-hakim Anggota, Putusan mana diucapkan di muka persidangan terbuka untuk umum pada HARI ITU JUGA oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri oleh H. SOEHARTO, SH. dan TH. KETUT SURAPUTRA, SH., Hakim-hakim Anggota tersebut serta RAHMI MULYATI, SH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim - Hakim Anggota Ketua ttd H. SOEHARTO, SH Ttd H. SARWATA, SH ttd T.H. KETUT SURAPUTRA, SH Biaya-biaya: 1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 1.000,- 3. Administrasi Kasasi Rp. 2.493.000,- Jumlah Rp. 2.500.000,- Panitera Pengganti ttd. RAHMI MULYATI, SH. Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG Rl. a.n. Panitera/Sekretaris Jenderal Direktur Perdata Niaga I GDE KETUT SUKARATA, S.H. NIP. 040 012 856