TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

MAKANAN FORMULA WHO. dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO. Anak Gizi Buruk

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

Konsep Pemberian Cairan Infus

GIZI BAYI DAN BALITA. CATUR SAPTANING W, S.Gz, MPH

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

TOTAL PARENTERAL NUTRITION

Lampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya. ph ±8 dan air untuk injeksi. b. Larutan natrium klorida 0,9% (PT.

WORKSHOP IV ADMIXTURE & TPN DESIANA DEWI ANGGARAENI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

TENTANG KATEGORI PANGAN

Masalah Gizi Utama di Indonesia dan Faktor penyebabnya. Oleh : Yonrizal Nurdin

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

KLASIFIKASI : KEP RINGAN KEP SEDANG KEP BERAT

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

DEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BALANCE CAIRAN. IWL (insensible water loss(iwl) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

USIA REMAJA. Merupakan jalan panjang yg menjembatani priode Kehidupan anak dan dewasa. Berawal tahun dan berakhir usia 18 tahun

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

RUMUS PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

Kebutuhan cairan rumatan tidak hanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

Pola buang air besar pada anak

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

01/04/2012. Psikologi Lingkungan Sekolah Pilihan Terhadap Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATALAKSANA DAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) Rifka Laily Mafaza

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

ILMU GIZI: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal ZAT GIZI ( NUTRIEN ): Ikatan kimia yang dip

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Pokok Bahasan. Ruang Lingkup. Gizi Bagi Pekerja. Kebutuhan Gizi Pekerja. ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. 1. Berat Badan Pasien Schizofrenia dengan Gizi Kurang

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

FARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

ANAK. DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS,SpA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

Kompartemen cairan di dalam tubuh

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH

Oleh: Rina Hasniyati, SKM, M.Kes KH,P,L 1

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

Sub Pokok Bahasan. - Batasan sediaan steril -Macam2 sediaan steril -Persyaratan steril. membuat sediaan steril - Formula sediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 2004, didapatkan bahwa prevalensi karies di Indonesia mencapai 85%-99%.3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. SYARAT-SYARAT PEMBAWA/PELARUT HARUS INERT SECARA FARMAKOLOGI DAPAT DITERIMA DAN DISERAP DENGAN BAIK OLEH TUBUH TIDAK TOKSIS DALAM JUMLAH YANG DISUN

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

Komponen Cairan infus Aquadest Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40% Elektrolit esensial : Na, K, Cl Krektor basa : -Bicarbonat, -Laktat, -Acetat

Jenis Cairan Infus Larutan Infus karbohidrat : Larutan Elektrolit : Dx 5%, Dx 10% NaCl 0,9% (NS) Maltos-10 % Ringer Laktat Ringer Asetat

Untuk Rumatan: Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 ) Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/l + Laktat 20 meq/l ) Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/l + Laktat 20 meq/l ) Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/l + Laktat 20 meq/l ) Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 meq/l) Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 meq/l + Laktat 10 meq/l )

Larutan karbohidrat dan elektrolit : D5-NS ( dx5%, NaCl 0,9% ) D5-1/2NS D2,5-1/2NS D5-1/4NS RD 5 ( 5% Dx dlm Ringer inj. ) RL-D5 (5% Dx dlm RL inj. ) Asering-5 ( Asering, Dx5% )

Kebutuhan Cairan Neonatus Bayi & Anak Aterm Preterm

Kebutuhan Cairan Neonatus Aterm Ѻ Hari 1: 60 80 cc/kgbb/hari ; jenis cairan Dx 5% / 10% Ѻ Hari 2 7 : 80 120 cc/kgbb/hari ; jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat (Dx : NS = 4 : 1 )

Kebutuhan Cairan Neonatus Preterm Ѻ Hari 1 3 : BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari jenis cairan Dx 5% / 10% Ѻ Hari 3 7 : Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10 meq/kkolf; Ca gluconas 2 4 meq/kgbb/hari Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat Ѻ Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 20 cc/kgbb/hari

example Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kg Kebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc = 180 cc/hari Konversi ke dalam tetesan mikro : 180 x 15 x 4 = 180 = 8 tetes/menit 24 x 60 24 Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro 1 tetes makro = 4 tetes mikro

Kebutuhan Cairan Bayi dan Anak Kebutuhan Rumatan: 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari Hitung kebutuhan cairan anak dengan BB 25 kg?

Anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah : 10 x 100 cc = 1000 cc 10 x 50 cc = 500 cc 5 x 20 cc = 100 cc Jumlah = 1600 cc Konversi ke dalam tetesan makro : 1600 x 15 = 1600 = 18 tetes/menit 24 x 60 96

Kebutuhan Cairan Pada Dehidrasi Sedang (iv) Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss (PWL): 6 10 % BB atau rata 8% BB Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL, konversi ke tetesan

Contoh : anak dg BB 10 kg Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan 800 cc Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/ menit Observasi, bila telah rehidrasi, kembali ke tetesan rumatan

Alternatif lain ( Buku Pelayanan Kesehatan Anak di RS, WHO ) Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam Contoh, bayi 8bl, 10 kg : Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm) 5 x 60 Selanjutnya berikan tetesan rumatan

Kebutuhan Cairan Dehidrasi Berat Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA, NS ) Jumlah Cairan : Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb 5 jam berikut : 70 ml/kgbb Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb 2,5 jam berikut : 70ml/kgbb

Koreksi 1. HipoNa 2. Hiper Na 3. Hipo K 4. Hiper K

Koreksi Hiponatremia Batasan : Na darah < 139 meq/l Kadar < 120 meq/l -> edem serebri Batas aman bila Na = 125 meq/l Rumus koreksi : Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg) Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 meq/l) Contoh : Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipona (118 meq/l)

Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipona (118 meq/l) Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 ) NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro

Koreksi hipernatremia Batasan : bila kadar Na darah > 150 meq/l Etilologi : Masukan cairan yg tidak adekuat Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na tinggi Bila kadarnya > 160 meq/l kelainan pd SSP

Koreksi : Atasi keadaan shock dg NS / RL / RA Pemberian cairan dg NaCl rendah (Kaen 1B) bila telah ada diuresis + KCl 20 meq/l Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam Hari I : 50% defisit + Rumatan Hari II : 50% defisit + Rumatan

Koreksi Hipokalemia Batasan : kadar K < 3,5 meq/l Etiologi : Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama Gangguan sal cerna ( muntah >> )

Koreksi : Bila K < 2,5 tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1 meq/l) dalam infus dg dosis 3-5 meq/kgbb, max 40 meq/l atau 20 meq/kolf Bila K 2,5 3,5 tambahkan KCl 10 meq per kolf periksa ulang sesudah 24 jam

Koreksi Hiperkalemia Batasan : kadar K > 5,5 meq/l Koreksi : K < 6 meq/l Kayeksalat 1g/kgbb per oral, dilarutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau Kayeksalat 1g/kgbb per enema, dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan melaui kateter folley, diklem selama 30-60 menit K 6 7 meq/l NaHCO3 7,5%, dosis 3 meq/kgbb IV atau 1 unit insulin/5 g glukosa K > 7 meq/l Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit Kadar K > 9 meq/l fibrilasi atau asistole

Kebutuhan cairan pada anak dan bayi

nutrient ESSENSIAL Karbohidrat Protein Lemak Vitamin Mineral

Masalah Gizi Utama Kekurangan Gizi Kurang Energi Protein (KEP) Anemia Gizi Kurang Vitamin A Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

PENYEBAB MASALAH GIZI STATUS GIZI ASUPAN GIZI INFEKSI PENYAKIT Penyebab LANGSUNG Ketersediaan Pangan tingkat Rumah Tangga Perilaku/asuhan Ibu dan Anak Pelayanan kesehatan Penyebab TAK LANGSUNG KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA Masalah UTAMA KRISIS POLITIK DAN EKONOMI Masalah DASAR

Kebutuhan nutrisi pada bayi Kebutuhan nutrisi pd bayi berbeda dgn orang dewasa baik dr jumlah maupun proporsi hidratarang, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Kebutuhan nutrisi biasanya sdh terpenuhi melalui pemberian ASI atau susu formula Tidak perlu menambahkan makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan 29

Kebutuhan Kalori pd Anak Holliday Sugar 10 kg 11-20 kg > 20 kg : 100 kkal/kgbb/hari : + 50 kkal/kgbb/hari : + 20kkal/kgBB/hari Neonatus BBLR : 150 kkal/kgbb/hari BBLN : 100 120 kkal/kgbb/hari

Kebutuhan Protein Dewasa : 1 gr/kgbb/hari Neonatus prematur : 3 gr/kgbb/hari 0-1 tahun : 2,5 gr/kgbb/hari 2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgbb/hari Remaja : 1-1,5 gr/kgbb/hari

GangGuaN PEMENUHAN NUTRISI Ggn. Ingesti Ggn. Sekresi Ggn. Absorbsi Ggn. Transportasi/distribusi Ggn. Metabolisme Dampak : << dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor), Anemia >> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal), Overweight (>10% BB ideal)

An.A, 12 thn direncanakan u/ menjalani reparasi hipospadia.tb = 150 cm, BB = 38 kg. Tentukan rencana pemberian nutrisinya? Jawab : Keb.kalori anak dgn BB = 38 kg 10 I : 1000 10 II : 500 18 : 360 + 1860 kkal/hari Komposisi :Lemak : 35% Protein : 0,8 gr/kgbb/hr KH : sisanya

See you Next time