BAB II BESARAN VEKTOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Bab 1 : Skalar dan Vektor

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

BESARAN VEKTOR B A B B A B

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

B a b 2. Vektor. Sumber:

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BAB I BESARAN DAN SATUAN

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

DIKTAT MATEMATIKA II

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

Vektor di Bidang dan di Ruang

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

Vektor Ruang 2D dan 3D

9/17/2012 B E S A R A N. Besaran Fisika. massa, waktu, suhu, kecepatan, percepatan, panjang, luas, gaya, momentum, medan

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

Pentalogy BIOLOGI SMA

MODUL I PERKEMBANGAN TEORI-TEORI FISIKA

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

BAB 2 PENJUMLAHAN VEKTOR

2 Mekanika Rekayasa 1

KATA SAMBUTAN. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK. iii

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BAB I ANALISIS VEKTOR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

Kata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan

Bab 1 -Pendahuluan Hitung Vektor.

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

GESERAN atau TRANSLASI

9.1. Skalar dan Vektor

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

Perkalian Titik dan Silang

BUKU AJAR FISIKA. Ira Puspasari, S.Si.,M.T. Ir. Henry Bambang Setyawan, M.M. Pengarang: INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

Geometri pada Bidang, Vektor

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Transkripsi:

BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan nilai dan satuannya. Misalnya : massa, panjang, waktu, densitas, energi, suhu, dan sebagainya. Perhitungan besaran-besaran skalar dapat dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan aljabar biasa. Besaran vektor adalah besaran yang dinyatakan dengan nilai, satuan dan arahnya. Misalnya : percepatan, kecepatan, gaya, momentum, pergeseran. Perhitungan besaran-besaran vektor harus menggunakan aturan yang dikenal dengan operasi vektor... Penggambaran Dan Penulisan (Notasi) Vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari titik pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor. Gambar (.1) adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujungnya Q serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang PQ. Gambar.1 : Gambar sebuah vektor PQ Titik P : Titik Pangkal (titik tangkap) Titik Q : Ujung Panjang PQ : Nilai (besar) vektor tersebut = PQ Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah di atasnya atau huruf miring. 1

Contoh : Vektor A (Berhuruf tebal) Vektor A (Huruf dengan tanda panah di atasnya) Vektor A (Huruf miring) Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa atau dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut. Contoh : Nilai vektor A ditulis dengan A atau A. Contoh soal : Diketahui koordinat titik A adalah (, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa besar vektornya? Jawab : Vektor A = i 3j + 4k Maka nilai (besar) vektor A adalah : A A ( 3) 4 9 satuan Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor. 1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai besar dan arah sama.. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika : a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah. b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama. c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini: Gambar. : Gambar beberapa buah vektor Besar (nilai) vektor A, B, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor E lebih kecil dari empat vektor lainnya. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa: A = C karena nilai dan arah kedua vektor sama A = -B karena nilainya sama tetapi arahnya berlawanan.

A D D E karena nilainya sama tetapi arahnya berbeda. karena nilai dan arahnya berbeda.3. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan atau dikurangkan. Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu: 1. Metode jajaran genjang. Metode segitiga 3. Metode poligon (segi banyak) 4. Metode uraian.3.1 Metode Jajaran Genjang Cara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut. Gambar.3 : Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang Langkah-langkah : 1. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit.. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya. 3. Resultannya adalah sebuah vektor yang merupakan diagonal dari jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik pangkal kedua vektor tersebut. Besar vektor R adalah : R R A B AB cos θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan vektor B. Catatan : 1. Jika vektor A dan B searah, berarti θ = 0 dan cos 0 = 0, maka : R = A + B. Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti θ = 180 dan cos 180 = -1, maka : R = A - B 3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti θ = 90 dan cos 90 = 0, maka : R = 0 3

Untuk operasi pengurangan vektor R = A B, maka caranya sama saja, hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan vektor B yang sekarang. Contoh Soal : Tiga buah vektor dalam koordinat kartesius : A = 3i + j, B = - i, C = i + j Tentukan jumlah dari ketiga vektor dan ke mana arahnya? Jawab : R = A + B + C = (3i+j)+(-i)+(i+j) = i + 3j Besar vektor R adalah : R R Arah vektor R adalah : j tg θ i (3) 3 1,5 13 Jadi : θ = arc tg(1,5) = 56,3 o satuan.3. Metode Segitiga Bila ada dua buah vektor A dan B akan dijumlahkan dengan cara segitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah : Gambar.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga Langkah-langkah : 1. Gambarkan vektor A.. Gambarkan vektor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B pada ujung vektor A. 3. Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B. 4. Vektor resultan merupakan vektor yang memiliki pangkal di vektor A dan mempunyai ujung di vektor B. Jika yang ditanyakan R = A B, maka digunakan caranya sama, hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan vektor B yang sekarang. 4

.3.3 Metode poligon Pada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga, hanya saja metode ini digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. Contoh : Jumlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda Poligon Jawab: Resultan vektor R adalah R= A + B + C Gambar.5 : Penjumlahan vektor dengan metode poligon.3.4 Metode Uraian Setiap vektor yang akan dijumlahkan atau dikurangkan harus diuraikan menjadi komponen terhadap sumbu x dan komponen terhadap sumbu y. Gambar.5 : Komponen komponen sebuah vektor Komponen vektor A terhadap sumbu X adalah : Ax = A cos θ Komponen vektor A terhadap sumbu Y adalah : Ay = A sin θ Vektor Komponen X Komponen Y A B C Ax Bx Cx Ay By Cy R = A + B + C Rx = Ax + Bx + Cx Ry = Ay + By + Cy 5

Besar vektor R : R Rx Ry Arah vektor R terhadap sumbu X positif : tg Catatan : Jika vektor A dinyatakan dengan vektor-vektor satuan i dan j maka, secara matematis vektor A dapat ditulis dengan A = i Ax + j Ay Yang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennya, A = Ax + Ay Nilai vektor A adalah : A Ax Ay Ry Rx Contoh soal : Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut : Besar dan arah masing-masing vektor pada gambar diatas adalah : Vektor Besar (m) Arah( 0 ) A B C D E 19 15 16 11 0 45 135 07 70 Hitung : Besar dan arah vektor resultan. 6

Jawab : Ax = A cos θ Ay = A sin θ = 19 cos 0 = 19 sin 0 = 19. 1 = 19. 0 = 19 m = 0 m Bx = B cos θ By = B sin θ = 15 cos 45 = 15 sin 45 = 15. 0,707 = 15. 0,707 = 10,6 m = 10,6 m Cx = C cos θ Cy = C sin θ = 16 cos 135 = 16 sin 135 = 16. (- 0,707) = 16. 0,707 = -11,3 m = 11,3 m Dx = D cos θ Dy = D sin θ = 11 cos 07 = 11 sin 07 = 11. (- 0,891) = 11. (-0,454) = -9,8 m = -5 m Ex = E cos θ Ey = E sin θ = cos 70 = sin 70 =. 0 =. (-1) = 0 m = - m Bila hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam tabel, maka : Vektor Besar (m) Arah ( 0 ) Komponen X (m) Komponen Y (m) A B C D E 19 15 16 11 0 45 135 07 70 19 10,6-11.3-9,8 0 0 10,6 11,3-5 - Rx = 8.5 Ry = -5.1 Besar vektor R : R Rx Ry ( 8,5) ( 94,01 9,67 m 5,1) 7

Arah vektor R terhadap sumbu x positif : Ry 5,1 tg 0,6 Rx 8,5 Jadi : θ = 39.03 o (terhadap sumbu x dan berlawanan arah jarum jam ).4 Perkalian Vektor Untuk operasi perkalian dua buah vektor, ada dua macam operasi yaitu : 1. Perkalian skalar dengan vektor. Perkalian vektor dengan vektor. a. Perkalian titik (dot product) b. Perkalian silang (cross product).4.1 Perkalian skalar dengan vektor Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan sebuah vektor A yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama dengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan A dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C berlawanan dengan arah A. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: C = k A.4. Perkalian vektor dengan vektor Ada dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor,yaitu : Perkalian titik (dot product) yang menghasilkan besaran skalar. Perkalian silang (cross product) yang menghasilkan besaran vektor..4..1 Perkalian titik (dot Product) Perkalian titik (dot product) antara dua buah vektor A dan B menghasilkan C, didefinisikan secara matematis sebagai berikut: A B = C A dan B adalah vektor C adalah besaran skalar Besar C didefinisikan sebagai : C = A. B cos θ 8

A = A = besar vektor A B = B = besar vektor B θ = sudut antara vektor A dan B Sifat- sifat perkalian titik : 1. bersifat komutatif : A B = B A. bersifat distributif : A (B + C) = A B + A C 3. jika A dan B saling tegak lurus maka : A B = 0 4. jika A dan B searah : A B = A.B 5. jika A dan B berlawanan arah maka : A B = - A.B Contoh: Usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan benda sejauh s didefinisikan sebagai W = F s. Jika besar gaya F = 5 N, perpindahan s = 40 m dan gaya F membentuk sudut 60, maka hitung besar usaha W. Jawab: W = F s = F s cos θ = (5 N). (40 m) cos 60 = (5 N). (40 m). 0,5 = 100 N m = 100 Joule.4... Perkalian silang (cross product) Perkalian silang (cross product) antara dua buah vektor A dan B akan menghasilkan C, didefinisikan sebagai berikut: A x B = C Gambar.6 : Perkalian vektor A, B, dan C vektor Nilai vektor C didefinisikan sebagai : C = A. B sin θ 9

A = A = besar vektor A B = B = besar vektor B θ = sudut antara vektor A dan B Arah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat putaran dari vektor A ke B melalui sudut θ dan arah C sama dengan gerak arah sekrup atau aturan tangan kanan. Sifat-sifat perkalian silang atau Cross Product : 1. bersifat anti komutatif : A x B = - B x A. jika A dan B saling tegak lurus maka: A x B = A.B 3. jika A dan B searah atau berlawanan arah maka : A x B = 0.5 Vektor Satuan Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satu satuan vektor. Jika digunakan sistem koordinat Kartesian (koordinat tegak) tiga dimensi, yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z, maka: Vektor satuan pada sumbu x adalah i vektor satuan pada sumbu y adalah j vektor satuan pada sumbu z adalah k Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya adalah 1 satuan. Gambar.7 : vektor satuan Sifat-sifat perkalian titik vektor satuan : i. i = j. j = k. k = 1 i. j = j. k = i. k = 0 10

Sifat-sifat perkalian silang vektor satuan : i x i = j x j = k x k = 0 i x j = k j x i = - k k x i = j i x k = - j j x k = i k x j = - i Penulisan suatu vektor A dalam koordinat kartesian berdasarkan komponen-komponen nya adalah : A = Ax i + Ay j + Az k Dimana Ax, Ay dan Az adalah komponen A arah sumbu X, Y dan Z. Contoh perkalian titik dan perkalian silang dua buah vektor A dan B. 1. Pekalian titik. A. B = (Ax i + Ay j + Az k). ( Ax i + Ay j + Az k ) = AxBx i.i + AxBy i.j + AxBz i.k + AyBx j.i + AyBy j.j + AyBz j.k + AzBx k.i + AzBy k.j + AzBz k.k = AxBx + AyBy + AzBz. Perkalian silang. A x B = (Ax i + Ay j + Az k) x ( Ax i + Ay j + Az k ) = AxBx ixi + AxBy ixj + AxBz ixk + AyBx jxi + AyBy jxj + AyBz jxk + AzBx kxi + AzBy kxj + AzBz kxk = AxBy k - AxBz j - AyBx k + AyBz i + AzBx j AzBy k = (AyBz AzBy) i (AxBz AzBx ) j + (AxBy AyBx) k Salah satu cara untuk menyelesaikan perkalian silang adalah dengan metode determinan : 11

untuk mencari determinan matriksnya dengan mengunakan metode Sarrus : = i AyBz + j AzBx + k AxBy k AyBx i AzBy j AxBz = (AyBz AzBy) i (AxBz AzBx ) j + (AxBy AyBx) k Cara lain yang mirip dengan metode diatas adalah dengan cara mereduksi determinan matriks 3x3 menjadi determinan matriks x sehingga lebih mudah menghitungnya : A B i Ax Bx j Ay By k Az Bz Ay i By Az Bz Ax j Bx Az Bz Ax k Bx Ay By = (AyBz AzBy) i (AxBz AzBx ) j + (AxBy AyBx) k Contoh Soal : Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut ini : A = i j + 4k B = i 3j + k Jawab : Perkalian titik : A. B =.1 +(-)(-3) + 4. = 16 Perkalian silang : i j A x B 1 3 k 4 = {(-). (-3).4} i { 4.1 -.} j + {.(-3) 1.(-)} k = (-4 + 1) i (4-4) j + (-6 + ) k = 8 i 0 j 4 k = 8 i 4k 1