BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap bisnis harus memiliki value chain yang dapat membantu dalam memfokuskan pemilihan atau penentuan bentuk produk mulai dari desain, market, penyampaian produk kepada konsumen, dan segala hal yang dapat mendukung produknya. Porter membagi kegiatan bisnis menjadi dua yaitu : 1) Primary activities, yaitu segala kegiatan yang berkaitan proses pembuatan hingga penyampaian produk ke konsumen, meliputi mendatangkan bahan baku, mengubahnya menjadi barang jadi, pendistribusian hingga marketing. 2) Support activities, yaitu sarana dan prasarana perusahaan meliputi biaya umum, general management, keuangan, akuntansi, hukum, dan pemerintahan. Kedua kegiatan bisnis di atas akan menciptakan nilai lebih dan biaya yang spesifik untuk setiap bisnis dan value chain dapat digunakan untuk melihat peluang dari setiap kegiatan dalam bisnis nilai apa yang dapat ditambahkan dan bagaimana seluruh unit dalam bisnis dapat dimaksimalkan untuk memberi value pada konsumen (Kotler and Keller, 2009). 15
16 2.2 Business Plan Creation Framework Untuk menjelaskan elemen penting dan gambaran dasar pemikiran dari rencana bisnis ini, bagaimana bisnis dibangun, disampaikan, dan menyerap suatu nilai, Supa Meal menggunakan business canvas dari Business Model Creation (Osterwalder and Pigneur, 2010). 2.2.1 Customer Segments Blok customer segments menggambarkan segmen konsumen seperti apa yang akan dilayani oleh perusahaan. 2.2.2 Value Propositions Dalam blok ini akan diberikan gambaran bagaimana perusahaan akan berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapi konsumen dan memenuhi kebutuhannya melalui value proposition yang dimiliki. 2.2.3 Channels Blok channel akan menggambarkan bagaimana dan channel apa yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan value proposition, melalui jalur komunikasi, distribusi, ataukah penjualan. 2.2.4 Customer relationships Blok customer relation menjelaskan bagaimana perusahaan akan menjalin dan mengelola hubungan dengan pelanggan dari setiap segmen.
17 2.2.5 Revenue Streams Blok revenue streams adalah jumlah kas perusahaan yang dihasilkan dari setiap segmen konsumen, blok ini menggambarkan seberapa sukses value proposition disampaikan kepada konsumen. 2.2.6 Key Resources Blok key resources menggambarkan aset utama apa saja yang harus dimiliki oleh perusahaan. Aset ini yang memberikan kemungkinan perusahaan untuk dapat menciptakan dan menawarkan value proposition, menjangkau pasar, memelihara hubungan dengan segmen konsumen serta memperoleh pendapatan. 2.2.7 Key Activities Blok key activities menggambarkan apa saja kegiatan utama dan terpenting yang akan dilakukan oleh perusahaan agar business model ini fungsinya dapat berjalan dengan baik. 2.2.8 Key Partnerships Blok key partnership akan memberikan gambaran siapa saja yang akan menjadi mitra dan sumber daya dari luar perusahaan karena tidak semua kegiatan dalam perusahaan dapat dijalankan sendiri.
18 2.2.9 Cost Structure Blok cost structure akan menggambarkan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menjalankan bisnis ini. 2.3 Four Actions Framework Four actions framework merupakan penggabungan antara business model tools dengan blue ocean strategy. Melalui penggabungan ini dapat dilihat gambaran yang lebih jelas secara visual melalu business model canvas untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sebuah perubahan di salah satu sisi dalam bisnis model dapat memberikan dampak pada komponen lainnya. Melihat komponen apa dalam model bisnis yang dapat dikurangi untuk mengurangi cost dan nilai apa yang dapat ditambahkan sebagai inovasi dan memberikan nilai tambah pada produk atau pelayanan. Kim dan Mauborgne menggunakan four actions framework untuk mencapai nilai inovasi. Berikut adalah empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategis industri dan model bisnis yang telah ada : 1) Faktor apa didalam industri yang didapatkan dengan begitu saja dan dapat dihilangkan? 2) Faktor apa yang sebaiknya dikurangi jauh di bawah standar industri? 3) Faktor apa yang harus ditingkatkan sampai di atas standar industri?
19 4) Faktor apa yang dapat dibuat, yang belum pernah ditawarkan sebelumnya oleh industri? Untuk mencapai nilai inovasi, Kim dan Mauborgne menyarankan untuk mengeksplorasi kelompok non-konsumen sehingga dapat menciptakan blue ocean dan menangkap pasar yang belum tersentuh seperti dalam Gambar 2.1 (Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, 2010). Gambar 2.1 Four Actions Framework Sumber : Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, 2010 Dalam gambar yang merupakan representasi dari business model canvas, terbagi menjadi dua bagian yaitu sebelah kanan merepresentasikan value creation dan bagian sebelah kiri merepresentasikan cost. Dengan meningkatkan value dan menurunkan cost maka dapat tercipta value innovation.